10.07.2015 Views

RUU Perindustrian, Beberapa Catatan untuk Efektivitas? - Active

RUU Perindustrian, Beberapa Catatan untuk Efektivitas? - Active

RUU Perindustrian, Beberapa Catatan untuk Efektivitas? - Active

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Advancing Indonesia’s Civil Society in Trade and Investment Climate (ACTIVE) Programmesebuah proses perubahan alami yang terjadidi semua negara di dunia (walaupun lajunyabervariasi antar negara); perubahan yangumum disebut perubahan struktur ekonomimengikuti peningkatan pendapatan perkapita, kemajuan teknologi, penemuanmateri-materi baru <strong>untuk</strong> produksi, danpenambahan jumlah penduduk;- berdasarkan sebaran jumlah perusahaanatau sentra industri dan sumbangan sektortersebut terhadap pembentukan produkdomestik regional bruto (PDRB), industrinasional terpusat di pulau Jawa, khususnyayang berbasis non pertambangan danperkebunan;- industri hilir (barang-barang konsumen/jadi)berkembang lebih pesat dibandingkanperkembangan industri hulu (pengolahanbahan baku) dan industri ‘tengah’(komponen, mesin, alat-alat produksi).Struktur ini adalah hasil/akibat kebijakanindustrialisasi di Indonesia yang berorientasisubstitusi impor dengan proteksi yang ketatterhadap barang-barang impor pada eraOrde Baru;- industri nasional masih didominasi olehkelompok-kelompok industri berteknologimenengah ke bawah;- tingkat daya saing dan produktivitas industrinasional relatif masih rendah dibandingkandi banyak negara lainnya (di luar OECD). Didalam sektor industri nasional, perusahaanperusahaanasing (PMA) atau perusahaanperusahaandengan modal asing memilikiproduktivitas lebih besar daripadaperusahaan-perusahaan lokal atauperusahaan-perusahaan tanpa kontribusimodal asing;- banyak daerah memiliki SDA yangberpotensi besar <strong>untuk</strong> diolah menjadiproduk-produk unggulan <strong>untuk</strong> pasar globalnamun tidak memiliki industri yang bisamenggunakan SDA tersebut karena berbagaialasan, antara lain: (a) tidak adanya SDM, b)tidak adanya infrastruktur dan fasilitasfasilitaspendukung, dan c) tidak adanyadukungan serius dari pemerintah, khususnyapemerintah daerah (Pemda);- banyak daerah punya keunggulan komparatifatas daerah lain, namun daerah lain yangmemiliki industri dengan berbagai alasan,diantaranya yang tersebut sebelumnya diatas;- banyak sentra atau kawasan industri,khususnya dari kategori perusahaanperusahaanskala besar atau PMA, yangmembentuk enclave yang tidak memilikiketerkaitan produksi dengan ekonomidaerah sehingga tidak berdampak positifyang signifikan terhadap peningkatanpendapatan masyarakat lokal danpemanfaatan SDA lokal yang ada;- banyak industri, khususnya dari kategoriskala besar atau PMA yang lebih banyakmemberikan kerugian (misalnya kerusakanlingkungan) daripada keuntungan(peningkatan pendapatan masyarakat lokalper kapita atau pengurangan kemiskinan);- banyak daerah memiliki industri hanya darikategori mikro dan kecil, tidak berdaya saingtinggi, dengan produktivitas rendah, tidakada pertumbuhan yang berarti (stagnasi),dan hanya melayani pasar lokal;- penguasaan teknologi atau kemampuaninovasi di sektor industri pada umumnyamasih lemah yang disebabkan oleh berbagaialasan, khususnya: (a) lemahnya SDM, (b)keterbatasan modal, (c) tidak ada motivasi<strong>untuk</strong> melakukan inovasi di dalamperusahaan (di Indonesia, pengeluaranperusahaan swasta maupun BUMN <strong>untuk</strong>R&D masih sangat rendah dibandingkandibanyak negara lain), dan (d) tidak adanya/masih lemahnya kerjasama antara dunia2

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!