10.07.2015 Views

Kegiatan Pendataan Bahan Galian Yang Tertinggal Di Tambang

Kegiatan Pendataan Bahan Galian Yang Tertinggal Di Tambang

Kegiatan Pendataan Bahan Galian Yang Tertinggal Di Tambang

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

Transform your PDFs into Flipbooks and boost your revenue!

Leverage SEO-optimized Flipbooks, powerful backlinks, and multimedia content to professionally showcase your products and significantly increase your reach.

KEGIATAN PENDATAAN BAHAN GALIAN YANG TERTINGGALDI TAMBANG BATUBARA DAERAH KANIBUNGAN DAN BELAMBUS,KECAMATAN PULAU SEBUKU, KABUPATEN PULAU SEBUKUPROVINSI KALIMANTAN SELATANSARIOleh :Edie Kurnia Djunaedi, Abdul SolehSub <strong>Di</strong>t. Konservasi, DSMDaerah Kanibungan,Belambus dan sekitarnya terletak di kecamatan Pulau Sebuku, kabupatenKotabaru, provinsi Kalimantan Selatan. Secara geografis terletak pada koordinat. 116.3384° - 116.3640°BT dan 03.5209° - 03 5771° LS dan merupakan lembar peta 1812 Bakosurtanal, dengan skala peta 1 :250.000.Geomorfologi daerah ini merupakan pedataran dengan pola aliran meander mengalir kearahbarat. Secara umum geologi daerah pendataan ditempati oleh batuan gamping, batuan gunungapi klastik,serpih, batu lumpur dan batu pasir. Batubara di daerah pendataan termasuk pada formasi Tanjung,berumur Eosen.. Struktur geologi membentuk sinklin atau grabben fault di sebut Kanibungan fault,berarah barat - timur kemiringan antara 5° sampai dengan 20°..<strong>Kegiatan</strong> pendataan bahan galian dimaksudkan untuk melaksanakan pemantauan, recoverypenambangan dan pengolahan,, cadangan yang tertinggal, stripping ratio dan kepentingan konservasibahan galiann. <strong>Pendataan</strong> bahan galian tertinggal dalam tambang batubara ini dilakukan di daerahKontrak Karya P.T Bahari Cakrawala Sebuku ( CoW no. 009/PK/PTBA-BCS/1994 ).<strong>Tambang</strong> batubara ini adalah tambang terbuka, pelaksanaannya dilakukan oleh John Holland, denganluas daerah eksplotasi 18000 ha. Bentuk endapan berlapis dan lensa, dimensi endapan panjang 3581meter, lebar 1435 meter, tebal 80 meter, jurus 10 NE dengan kemiringan terbesar 20°. Lapisan batubara didaerah ini dibagi menjadi 4 seam, seam paling atas adalah seam 300, kemudian 200, 100 dan 80,Sumberdaya cadangan mempunyai kelas sumberdaya terukur,kelas cadangan terbukti, besarnyacadangan 15.000.000 ton ( tahun 1999 ). Metoda penetapan sumberdaya cadangan menggunakanKomputerisasi dengan program Australian Code For The Reporting of Identified Mineral Resources andore Reserves ( Australian code ).Penetapan dan penerapan kadar kualitas batubara berkisar 5800 - 6000 kcal. dan recoverypengolahan yang melalui pencucian adalah 80% dan tanpa pencucian ( by pass ) adalah 100%.<strong>Bahan</strong> galian yang tertinggal di daerah tambang ini adalah batubara seam 80 yang tidakditambang dengan alasan tidak ekonomis. Dengan penetapan kadar kualitas batubara berkisar 5800-6000kcal,maka kadar dibawah 5800 kcal adalah sebagai bahan galian yang tertinggal. Dari hasil recoverypenambangan mencapai 80%, sehingga 20% yang terbuang diharapkan dapat diolah kembali sehinggarecovery akan lebih tinggi..


1. PENDAHULUAN.<strong>Kegiatan</strong> pendataan bahan galian yangtertinggal terletak di daerah Kanibungan ,Belambus dan sekitarnya, kecamatan PulauSebuku, kabupaten Kotabaru, provinsiKalimantan Selatan (Gambar.1). Secarageografis terletak pada koordinat. 116.3384° -116.3640° BT dan 03.5209° - 03 5771° LS danmerupakan lembar peta 1812 Bakosurtanal,dengan skala peta 1 : 250.000. <strong>Kegiatan</strong>pendataan bahan galian dimaksudkan untukmelaksanakan pemantauan; recoverypenambangan, pengolahan, strippingratio,cadangan yang tertinggal,dan kepentingankonservasi bahan galian .Daerah pendataan bahan galiantermasuk daerah Kontrak Karya P.T BahariCakrawala Sebuku ( CoW no. 009/PK/PTBA-BCS/1994 ). Stratigrafi daerah pendataanadalah Kerlompok Rijang, F. Heruyan ,F. Pintap,F. Tanjung dan Alluvial. F. Tanjung adalahtempat kedudukan endapan batubara yangmempunyai beberapa lapisan batubara denganketebalan mencapai beberapa meter.. DaerahKontrak karya P.T Bahari Cakrawala Sebukumempunyai luas daerah ± 18000 Ha.2. GEOLOGISecara regional pembentukan CekunganKalimantan Timur dan Selatan terbentuk padazaman Tersier Awal, sebagai dasar cekungan,batuannya terdiri dari batuan ubahan yangberasal dari batuan sedimen dan batuan beku.Daerah pendataan secara garis besar termasukkedalam bagian cekungan Kalimantan Selatanyang disebut cekungan Pasir. Cekungan initerdiri dari batuan beku dan batuan sedimenmengandung batubara, yang disebut batuanPaleogen, kemudian selain itu terdapat batuanNeogen mengandung batubara yang tebalnyamencapai 14 meter, terletak di sepanjang pantaiantara Balikpapan,Teluk Ampar, P. Nangka, P.Laut dan P. Sebuku.Stratigrafi daerah Pulau Sebuku terdiridari Kelompok Rijang, Formasi HaruyanFormasi Pintap, Formasi Tanjung dan Alluvial(Gambar2). Daerah pendataan bahan galiandalam tambang batubara, termasuk dalamFormasi Tanjung yang berumur Eosen. BatubaraEosen dimulai dengan proses trangresi dalamlingkungan pengendapan dari rawa ke darat.Struktur geologi daerah pendataan membentukperlipatan sinklin ( grabben fault ) dantersesarkan ( Kanibungan fautl ) berarah barattimurdengan arah kemiringan 5° sampai dengan20°.3. PEMBAHASAN HASIL PENDATAANBAHAN GALIAN YANG TERTINGGAL.<strong>Kegiatan</strong> pertambangan di daerah inimenggunakan peta dasar Topografi,Citra dariBAKOSURTANAL dan peta Geologi dariPusat Penelitian dan Pengembangan Geologi.Sistim penambangan dilakukan dengan caratambang terbuka, kegiatan nya sangat aktipdilakukan oleh pelaksana John Holland, luasdaerah eksplorasi 18.000 Ha, sedangkan daeraheksplotasi 5.800 Ha.Proses pembentukan bahan galiansedimentasi, pembentukannya berlapis dan lensa,dimensi endapan panjangnya 3581 meter, lebar1435 meter, tebal 80 meter, jurus 10 NE dengan


kemiringan 20°. Untuk mengetahui kualitasbatubara, dilakukan analisa Kimia, Bakar danXRD.Sumber daya dan cadangan endapanbatubara mempunyai sumber daya terukur, kelascadangannya terbukti, cadangan batubara padatahun 1999 adalah 15.000.000 ton. Perhitunganpenetapan sumber daya cadangan menggunakanKomputerisasi dengan program Australian CodeFor the Reporting of identified MineralRersources and ore Reserves (Australian Code )Penambangan sistem open pit dengantahapan operasional menggunakan peralatanmekanis dan Sovel track. Stripping ratio (S R)pada bagian atas 1:10.5, sedangkan bagian dalam1 : 1.5 . Untuk menentukan Sripping Ratioadalah perbandingan tebal over burden, batubaradan harga batubara. Striping Ratio rata-rata padakegiatan tambang di daerah ini adalah 1 : 5 (May,1999 ).Kadar kualitas batubara pada kegiatantambang batubara ini ditetapkan berkisar antara5800 atau lebih besar dari 6000 kcal (Tabel.1).Dalam melaksanakan peningkatan recoverypenambangan dilakukan dengan mencampurantara lapisan satu dengan lapisan yang sudahditentukan. Serta dilakukan juga denganpembersihan lantai batubara, kemudiandimasukan ke pencucian ( wash ) danmelakukan pemotongan tegak batubara didinding akhir.Pengolahan dilakukan di Washing plan,menggunakan peralatan dan proses DenseMedium Separation (DMS), melalui tahappengolahan, crushing, washing. <strong>Di</strong>lakukandengan dua cara pengolahan: pertama , produksibatubara di Bypass ( tanpa dilakukan pencucian) dan kedua, produksi batubara yang harusdilakukan proses pencucian (washing). Recoverypengolahan untuk batubara yang dilakukandengan bypass hampir mencapai 100%, danyang melalui pencucian 80%. (Lihat Tabel 2)Penangan tailling dilakukan di dalamareal penambangan (inpit), hasil tailingdiangkut atau dialirkan didalam pit yang sudahtidak aktip, diendapkan, air dinormalkan PH nyakemudian dipompakan keluar. Reklamasidilalukan secara progresip.Produksi batubara pada tahun 1998 adalah 1.276KT, terjual 1.025 KT, tahun 1999, 1.830 KT,terjual 1.590 KT, tahun 2000, 1.830 KT, terjual1.557 KT, tahun 2001, 1.887 KT, terjual 1.601KT. Jumlah total produksi 6.823 KT, terjual5.773 KT. Umur tambang diperkirakan selama 7(tujuh) tahun.Pemasaran dan penggunaan produksi batubarauntuk keperluan berbagai macam industri dalamnegeri maupun luar negeri.<strong>Kegiatan</strong> penambangan batubara di P.TBahari Cakrawala Sebuku dilakukan denganbaik, mulai dari sistem penambangan sampaidengan pengelolaan produksi.. Penambanganbatubara ini dilakukan terhadap lapisan (seam)300, 200 dan 100, sedangkan seam 80 yangterletak dibagian bawah, tidak ditambang,dengan alasan diantara seam 100 dan seam 80yang berbentuk melensa terdapat lapisanmudstone yang tebalnya 4 meter, sehingga jikaditambang tidak ekonomis.


4. KESIMPULAN.<strong>Bahan</strong> galian batubara yang tertinggal dalamtambang adalah :1. Lapisan batubara seam 80 yang terletakdi bagian seam paling bawah, karenatidak di tambang.2. Batubara yang mempunyai nilai kaloridibawah 5800 kcal.3. Recovery pengolahan 80%, sehinggadidalam tailing 20%, masih dapat diolahkembali.seam 80 saja, tetapi dihitung darikeuntungan penambangan keseluruhan.2. Batubara yang mempunyai nilai kaloridibawah 5.800 kcal, sebaiknya dimanfaatkanuntuk penggunaan industri yang sesuai.3. Tailling hasil pengolahan 20% sebaiknyatidak langsung dibuang ,tetapi dilakukantahap-tahapan pengolahan kembali, agarrecovery pengolahan meningkat lagi.5. SARAN1. Lapisan batubara seam 80 seharusnyaditambang , jangan hanya dihitung dari segiekonomis dari perhitungan seam 100 denganDAFTAR BACAAN1. Joe Widartojo, Syarifudin. 2000; Indonesia Coal Mining Company Profile 2000, halaman III-2.2. Laporan Bulanan, 2001, Produksi Dan Penjualan Batubara, kuartal II - 2001, P.T Bahari CakrawalaSebuku, Pulau Sebuku.3. Operating Mines ( CoW and KP ), 1999, Asia Journal Mining, Indonesia Mineral Exploration andMining <strong>Di</strong>rectory 1999/2000, halaman 98-101.4. Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi,1994, Peta Geologi lembar Samarinda, skala 1 : 250.000Seksi Bukan Logam Dan <strong>Bahan</strong> Bakar,1975, Endapan Batubara Kalimantan Timur dan Selatan


LEMBAR : 1812 KOTA BARU-3 15' LSKOTA BARU01530kilometresP. KALIMANTANBATU LICINSEI BATIPAGATANP.SEBUKUSELAT MAKASSAR-3 45' LSP.LAUTLOKASI TAMBANGLAUT JAWA-4 15' LS116 15' BT116 15' BT116 45' BTGambar.1 : Petal lokasi daerah tambang PT. Bahari Cakrawala Sebuku, Kab. Kotabaru, Prov. Kalsel


P. KALIMANTAN-3 LSTetTomsTmopTmwQaKvpMrMbMub015Pulau Sebukukilometers30Selat MakassarKETERANGAN :ALUVIALPulau LautFORMASI TANJUNGFORMASI PINTAPFORMASI HARUYAN-4 LSKvhKspKdiKELOMPOK RIJANGLokasi Daerah <strong>Tambang</strong>PT. Bahara Cakrawala Sebuku116 0' BT116 15' BT116 30' BT116 45' BTGambar.1 2 : Peta Geologi Daerah Pulau Sebuku, Kabupaten Kotabaru, Provinsi Kalimantan Selatan


HASIL ANALISA KUALITAS BATUBARA SEBUKUOLEH P.T GEOSERVICES, LTD( 21 JULI 2001 )TABEL.1PARAMETER RESULT ASTM Test NumberTotal Moisture ( As Received Basis ) 14.69 % D-3302Inherent ( Air Dried Basis ) 6.82 % D-3173Ash ( Air Dried Basis ) 8.98 % D-3174Volatile Matter ( Air Dried Basis ) 39.55 % D-3175Fixed Carbon ( Air Dried Basis ) 44.65 % By <strong>Di</strong>fferentSulphur ( Air Dried Basis ) 0.78 % D-4239Gross Calorific Value ( Air Dried Basis ) 6552 (Kcal/Kg) D-3286Gross Calorific Value ( As Dried Basis ) 5999 (Kcal/Kg) D-3286Gross Calorific Value ( at 9% Inherent Moisture ) 6399 (Kcal/Kg) D-3286HardgroveGrindabilityIndex47 (Index Point) D-409Ash Fusion Temperature ( Reducing Atmosphere )Initial Deformation Deg C 1510Softerning Deg C 1550Hemispherical Deg C 1550Fluid Deg C >1600Ash Analysis ( Dry Basis )Silicon as SiO2 % 42.6Alumunium as A12O3 % 35.5Iron Fe2O3 % 7.3Calcium as CaO % 4.81Magnesium as MgO % 0.88Titanium as TiO2 % 2.69Sodium as Na2O % 0.33Pottasium as K2O % 0.64Phosphorus as P2O5 % 0.390Manganese as Mn3O4 % 0.005Sulphur as SO3 % 4.45Separate sample were taken for size analysis. The average results were :SIZING+50.mm0.00 Mass pct-50.00 + 31.50 mm 20.79 Mass pct-31.50 + 16.00 mm 26.06 Mass pct-16.00 + 08.00 mm 15.18 Mass pct-08.00 + 04.00 mm 14.97 Mass pct-04.00 + 02.00 mm 5.00 Mass pct-02.00 + 01.00 mm 5.20 Mass pct-01.00 + 0.50 mm 4.97 Mass pct-0.50 7.83 Mass pctASTM-D1857ASTM D2795ASTM-D4749


TABEL 2 .: Kedudukan lapisan dan pencucian batubara SebukuS.304BatubaraS.302BatubaraMining Loss<strong>Di</strong>lutionT Comment Wash Plant ( K % ) ( mm ) ( mm )( m ) Roof Floor Roof Floor1,52 Washed 82 50 501,06 Washed 72 50 1003,55S.204BatubaraS.202Batubara0,71 W 74 50 201,81 BP/W 100S.190Batubara0,2 W 50 500,56 W 50 50 50 50 100Mud Stone 5,58S,110Batubara0,93 W 60 50 50 20 50WS.106Batubara2,11 BP 100 50 10S,103Batubara1,21 W 71S,102Batubara1,71 BP/W 100 50 20Mud Stone 5,96S,90Batubara0,5 W 70 50 50 50 100Mud Stone 5,35S.80Batubara1,07 BP/W 90 50 50 50 100: Celan up to be washed


HASIL ANALISA KUALITAS BATUBARA SEBUKUOLEH P.T GEOSERVICES, LTD( 21 JULI 2001 )PARAMETER RESULT ASTM Test NumberTotal Moisture ( As Received Basis ) 14.69 % D-3302Inherent ( Air Dried Basis ) 6.82 % D-3173Ash ( Air Dried Basis ) 8.98 % D-3174Volatile Matter ( Air Dried Basis ) 39.55 % D-3175Fixed Carbon ( Air Dried Basis ) 44.65 % By <strong>Di</strong>fferentSulphur ( Air Dried Basis ) 0.78 % D-4239Gross Calorific Value ( Air Dried Basis ) 6552 (Kcal/Kg) D-3286Gross Calorific Value ( As Dried Basis ) 5999 (Kcal/Kg) D-3286Gross Calorific Value ( at 9% Inherent Moisture ) 6399 (Kcal/Kg) D-3286HardgroveGrindabilityIndex47 (Index Point) D-409Ash Fusion Temperature ( Reducing Atmosphere )Initial Deformation Deg C 1510Softerning Deg C 1550Hemispherical Deg C 1550Fluid Deg C >1600Ash Analysis ( Dry Basis )Silicon as SiO2 % 42.6Alumunium as A12O3 % 35.5Iron Fe2O3 % 7.3Calcium as CaO % 4.81Magnesium as MgO % 0.88Titanium as TiO2 % 2.69Sodium as Na2O % 0.33Pottasium as K2O % 0.64Phosphorus as P2O5 % 0.390Manganese as Mn3O4 % 0.005Sulphur as SO3 % 4.45Separate sample were taken for size analysis. The average results were :SIZING+50.mm0.00 Mass pct-50.00 + 31.50 mm 20.79 Mass pct-31.50 + 16.00 mm 26.06 Mass pct-16.00 + 08.00 mm 15.18 Mass pct-08.00 + 04.00 mm 14.97 Mass pct-04.00 + 02.00 mm 5.00 Mass pct-02.00 + 01.00 mm 5.20 Mass pct-01.00 + 0.50 mm 4.97 Mass pct-0.50 7.83 Mass pctASTM-D1857ASTM D2795ASTM-D4749

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!