10.07.2015 Views

PENGARUH PEMBERIAN JUS TOMAT PADA MEDIA MS, VW, dan ...

PENGARUH PEMBERIAN JUS TOMAT PADA MEDIA MS, VW, dan ...

PENGARUH PEMBERIAN JUS TOMAT PADA MEDIA MS, VW, dan ...

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>PENGARUH</strong> <strong>PEMBERIAN</strong> <strong>JUS</strong> <strong>TOMAT</strong> <strong>PADA</strong> <strong>MEDIA</strong> <strong>MS</strong>, <strong>VW</strong>, <strong>dan</strong> NPTERHADAP PERKECAMBAHAN BIJI Phalaenopsis amabilis (L.) Bl. INVITROJURNAL SKRIPSINERRI TYNO PRIMASTIDEPARTEMEN BIOLOGIFAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGIUNIVERSITAS AIRLANGGASURABAYA2012


<strong>PENGARUH</strong> <strong>PEMBERIAN</strong> <strong>JUS</strong> <strong>TOMAT</strong> <strong>PADA</strong> <strong>MEDIA</strong> <strong>MS</strong>, <strong>VW</strong>, <strong>dan</strong> NPTERHADAP PERKECAMBAHAN BIJI Phalaenopsis amabilis (L.) Bl. INVITROAbstractNerri Tyno Primasti, Dr. Edy Setiti Wida Utami, M.S <strong>dan</strong> Drs. H. HeryPurnobasuki, M.Si.,PhD.Prodi S-1 Biologi, Departemen Biologi, Fakultas Sains <strong>dan</strong> Teknologi,Universitas Airlangga, Surabaya.The aim of reasearch was to know the effect of tomato juice addition of medium<strong>MS</strong>, <strong>VW</strong>, and NP to seed germination of Phalaenopsis amabilis (L.) Bl. and toknow the appropriate concentration of tomato juice and the best medium of seedgermination of P. amabilis. Seed explants were collacted from Lawang, Malang.It was laboratory experimental using factorial design with varianceconcentrations of tomato juice: 0 mL/L, 10 mL/L, 20 mL/L, 30 mL/L, 40 mL/L, 50mL/L and each treatment was consisted of four replications. The total of seedgermination was monitored every 2 weeks for 16 weeks by breaking the sample.The result showed that there was no significant effect on seed germination byANOVA test. . Highest average to seed germination of P. amabilis on medium NPwith the given of consentration 30 mL/L of tomato juice.Key words: germination, Phalaenopsis amabilis (L.) Bl., tomato juice., media<strong>MS</strong>, <strong>VW</strong>, and NP.PendahuluanIndonesia merupakan salahsatu negara yang banyak mempunyaikeanekaragaman tanaman khususnyaanggrek. Diantara 26.000 jenisanggrek spesies dunia, 5000 jenisanggrek merupakan plasma nutfah diIndonesia. Anggrek termasuk dalamfamili Orchidaceae yang di dalamnyaterdapat kurang lebih 30.000 spesies<strong>dan</strong> kurang lebih 800 genera yangberbeda (Wirakusuma, 2006).Anggrek bulan (Phalaenopsisamabilis) adalah salah satu jenisanggrek yang terkenal akankeindahan bunganya sehinggadinobatkan sebagai puspa pesonaBangsa Indonesia (Dressler, 1993).Selain itu, anggrek ini juga seringdigunakan sebagai induk persilanganuntuk mendapatkan anggrek hibrida.Secara ekonomi, anggrek ini sangatmenguntungkan karena dapatdigunakan sebagai koleksi, bungapotong, <strong>dan</strong> penghias ruangan(Sandra, 2003).Tetapi sangat disayangkan,keanekaragaman anggrek tersebutterancam kelestariannya karenamaraknya penebangan hutan yangsemakin besar-besaran. Selain itu,banyak pencurian terselubungterhadap anggrek tersebut karenalebih menguntungkan bila memanendaripada membudidayakan sehinggamenyebabkan anggrek ini masuk ke


dalam daftar 200 jenis tumbuhanlangka (Mogea, 2001).Perkembangbiakan anggrekdapat dilakukan melalui dua cara,yaitu secara vegetatif <strong>dan</strong> generatif.Secara generatif yaitu melalui biji.Biji anggrek sulit mengalamiperkecambahan. Biji yang pecahkarena sudah tua akan terhambatpertumbuhannya oleh faktorlingkungan, sebab anggrek tidakmemiliki endosperm, sehinggaperbanyakan generatif lebih banyakdilakukan dengan metode in vitroyaitu dengan cara mengecambahkanbiji di dalam botol yang berisi media.Pengembangan Phalaenopsisamabilis dapat dilakukan secarageneratif dengan perbanyakantanaman melalui biji. Pengembangansecara generatif sangatmenguntungkan untuk bisnis karenadalam satu buah anggrek dapatdihasilkan biji yang jumlahnyajutaan, namun karena tidak a<strong>dan</strong>yagalur murni mengakibatkan biji yangdihasilkan mempunyai variasigenetik yang besar sehingga sulitmemprediksi hasil silangan yangdidapat (Chopra et al, 1996 dalamWahyuni et al.,2007).Gunawan (2002) menyatakanbahwa perkecambahan biji anggrekdalam kondisi in vivo menunjukkandaya kecambah yang rendah yaitukurang dari 1%. Salah satu cara yangMetode PenelitianPenelitian dilaksanakan diLaboratorium Kultur Jaringan,Departemen Biologi, Fakultas Sains<strong>dan</strong> Teknologi, UniversitasAirlangga, Surabaya. Pelaksanaanpenelitian ± 4 bulan dimulai bulanAgustus - November 2011. anggrekdapat dilakukan untuk meningkatkanpersentase daya kecambah bijianggrek tersebut adalah dengan carain vitro, dengan menggunakan mediatumbuh. Biji anggrek sama sekalitidak punya lembaga / tunas, tapi bijianggrek punya “protokorm”, ialahsel yang terdapat pada biji anggrek,dimana akar, tunas, <strong>dan</strong> batangnyatidak dapat dibedakan (Sugeng1993). Menurut Raharja (2005) adaberbagai jenis tambahan media yangdigunakan untuk perbanyakananggrek, seperti jus tomat, juspisang, jus kentang, dsb. Media justomat berguna untuk tempat tumbuh<strong>dan</strong> menyediakan unsur hara,mineral, asam amino, zat pengaturtumbuh bahan tanam (biji, akarjaringan tumbuh tanaman) untuktumbuh. Pada penelitian inimenggunakan penambahan jus tomatpada tiap media karena selainharganya murah, di dalam tomatterkandung zat kimia lengkap yangdibutuhkan tanaman untuk tumbuh.Menurut Gunawan (1998) jus tomatbanyak digunakan untuk kulturembrio anggrek karena tomatmengandung sumber gula, vitamin,zat pengatur tumbuh diantaranyaauksin, sitokinin, giberelin, <strong>dan</strong> asamamino. Dalam penelitian Reza Abu etal, (2004) menyatakan bahwa bahanorganik kompleks dapat mendukungpertumbuhankultur.bulan (Phalaenopsis amabilis) yangdiperoleh dari Lawang, Malang.Eksplan yang dipakai adalah bijiberumur 6 bulan setelah polinasi.Buah tomat matang yang masihsegar. Bahan kimia yang dipakaimeliputi bahan-bahan kimiapenyusun media Murashige <strong>dan</strong>Skoog (<strong>MS</strong>) disajikan pada


(lampiran 1), media Vacint and Went(<strong>VW</strong>) disajikan pada (lampiran 2),media New Phalaenopsis (NP)disajikan pada (lampiran 3), alkohol70%, HCl 1N, KOH 1N, aquadessteril, <strong>dan</strong> spiritus.Penelitian ini bertujuan untukmengetahui pengaruh pemberian justomat pada media <strong>MS</strong>, <strong>VW</strong>, <strong>dan</strong> NPterhadap perkecambahan bijiPhalaenopsis amabilis. Dan untukmengetahui konsentrasi jus tomatyang tepat untuk perkecambahan bijiPhalaenopsis amabilis.pada berbagaimedia <strong>MS</strong>, <strong>VW</strong>, <strong>dan</strong> NP. Penelitiandilakukan menggunakan metodeeksperimental laboratorium denganmenggunakan rancangan faktorial.Faktor pertama media yangdigunakan (<strong>MS</strong>, <strong>VW</strong>, <strong>dan</strong> NP) <strong>dan</strong>faktor kedua adalah konsentrasi justomat yang diberikan (0 mL/L 10mL/L, 20 mL/L, 30 mL/L, 40 mL/L,<strong>dan</strong> 50 mL/L ). Untuk mengetahuiHasil <strong>dan</strong> Pembahasan4.1.1 Jumlah perkecambahan bijipada media <strong>MS</strong>Hasil perhitungan jumlahperkecambahan biji P. amabilis yangpengaruh pemberian jus tomatterhadap perkecambahan bijianggrek, data dianalisis secarastatistik. Analisis dilakukan padakultur umur 2, 4, 6, 8, 10, 12, 14, 16minggu setelah inokulasi.Perkembangan embrio dianalisissecara deskriptif dengan caramembandingkan tahapan-tahapanperkembangan perkecambahan. Datayang diperoleh dianalisis secarastatistik <strong>dan</strong> deskriptif. Dalampenelitian ini, jumlah biji yangberkecambah dengan perlakuanpemberian berbagai konsentrasi justomat dalam berbagai media <strong>MS</strong>,<strong>VW</strong>, <strong>dan</strong> NP merupakan dataparametrik, <strong>dan</strong> untuk mengetahuipengaruh pemberian jus tomatterhadap jumlah biji yangberkecambahdianalisismenggunakan ANOVA denganderajat signifikasi 0,05.diamati selama 16 minggu kulturternyata memberikan respon yangberbeda pada setiap konsentrasi justomat (gambar 4.1).rerata jumlah perkcambahan121086420mingguke-2minggu minggu minggu minggu minggu minggu mingguke-4 ke-6 ke-8 ke-10 ke-12 ke-14 ke-16kontroljus tomat 10 mL/Ljus tomat 20 mL/Ljus tomat 30 mL/Ljus tomat 40 mL/Ljus tomat 50 mL/Llama waktu


Gambar 4.1 Diagram batang rerata biji Phalaenopsis amabilis berkecambahdengan berbagai konsentrasi jus tomat (minggu ke 2 sampai minggu ke 16) padamedia <strong>MS</strong>.Dari diagram di atas terlihatbahwa biji yang telah berkecambahmuncul pada minggu ke 4 untukseluruh penambahan jus tomat sertakontrol. Pada konsentrasi jus tomat40 mL/L ternyata memberikanrespon terbaik pada minggu ke 12dengan rerata 9,5 <strong>dan</strong> pada mingguke 14 terjadi perubahan peningkatanrerata jus tomat yaitu padakonsentrasi 10 mL/L. Pada mingguke 16 respon pemberian jus tomatpada seluruh konsentrasi mengalamipenurunan.Tabel 4.1 Rerata jumlah perkecambahan biji Phalaenopsis amabilis pada setiap 2minggu selama 16 minggu pada media <strong>MS</strong>.Konsentrasi jus tomatRerata jumlah embrioyang berkecambahkontrol 4.89 ± 2.3410 mL/L 5.25 ± 2.9320 mL/L 5.61 ± 2.7130 mL/L 5.29 ± 3.0140 mL/L 5.43 ± 3.1950 mL/L 5.43 ± 2.59Pada tabel 4.1 menunjukkanrerata jumlah embrio yangberkecambah dari P. amabilismenunjukkan bahwa pada masingmasingkonsentrasi yaitu kontrol, 10mL/L, 20 mL/L, 30 mL/L, 40 mL/L,<strong>dan</strong> 50 mL/L mempunyai nilai yangberbeda. Dilihat dari rerata embriojumlah embrio yang berkecambahdengan nilai terbesar yaitu padakonsentrasi 20 mL/L dengan nilai5.61 ± 2.71, se<strong>dan</strong>gkan rerata jumlahembrio yang berkecambah terkecildengan rata-rata yaitu pada perlakuankontrol dengan nilai 4.89 ± 2.34.Tabel 4.2 Hasil uji ANOVA rerata jumlah perkecambahan biji Phalaenopsisamabilis (L.) Bl. dengan berbagai konsentrasi jus tomat pada media <strong>MS</strong> .Derajat bebas F Sig5 0.053 0.998Dari hasil uji statistik di atas,diperoleh signifikasi statistik hitungANOVA dimana nilai p = 0.998 > α=0,05. Begitu juga denganpenghitungan sebesar 0.053 biladibandingkan dengan statistik tabeluntuk df = 5 dengan α = 0.05, makadidapati statistik tabel sebesar 2,590statistik hitung lebih besar daristatistik tabel (0,053 < 2,590) makaH o diterima <strong>dan</strong> H 1 ditolak jadi hasiluji ANOVA menunjukkan bahwatidak ada pengaruh pemberian justomat terhadap perkecambahan bijiP. amabilis.


4.1.2 Jumlah perkecambahan biji pada media <strong>VW</strong>Hasil perhitungan jumlah perkecambahan biji P. amabilis yang diamatiselama 16 minggu kultur ternyata memberikan respon yang berbeda pada setiapkonsentrasi jus tomat (gambar 4.2).rerata jumlah perkcambahan121086420mingguke-2minggu minggu minggu minggu minggu minggu mingguke-4 ke-6 ke-8 ke-10 ke-12 ke-14 ke-16lama waktukontroljus tomat 10 mL/Ljus tomat 20 mL/Ljus tomat 30 mL/Ljus tomat 40 mL/Ljus tomat 50 mL/LGambar 4.2 Grafik rerata biji Phalaenopsis amabilis berkecambah denganberbagai konsentrasi jus tomat (minggu ke 2 sampai minggu ke 16) pada media<strong>VW</strong>.Dari diagram di atasmenunjukkan rerata biji yangbekecambah pada P.amabilismemberikan respon yang baik dariminggu ke 4 setelah penanamansampai pada minggu ke 16. Padaminggu ke 2 biji belum memberikanrespon <strong>dan</strong> umumnya biji yangberkecambah terbentuk pada mingguke 4 pada seluruh konsentrasi.Respon yang terbaik padakonsentrasi jus tomat 30 mL/Ldengan nilai rerata 10,5 .Tabel 4.3 Rerata jumlah perkecambahan biji Phalaenopsis amabilis (L.) Bl. padasetiap 2 minggu selama 16 minggu pada media <strong>VW</strong>.Konsentrasi jus tomatRerata jumlah embrio yangberkecambahkontrol 6.43 ± 3.2910 mL/L 6.50 ± 3.7920 mL/L 6.96 ± 3.7830 mL/L 6,79 ± 3.8440 mL/L 5.39 ± 3.8850 mL/L 6.79 ± 3.54Pada tabel 4.3 menunjukkanrerata jumlah embrio yangberkecambah dari P. amabilismenunjukkan bahwa pada masingmasingkonsentrasi 0 mL/L, 10mL/L, 20 mL/L, 30 mL/L, 40 mL/L,


<strong>dan</strong> 50 mL/L mempunyai nilai yangberbeda. Dilihat dari rerata jumlahembrio yang berkecambah nilaiterbesar yaitu pada konsentrasi 20mL/L dengan nilai 6.96 ± 3.78,se<strong>dan</strong>gkan rerata jumlah embrio yangberkecambah terendah dengan rataratayaitu pada konsentrasi 40 mL/Ldengan 5.39 ± 3.88.Tabel 4.4 Hasil uji ANOVA rerata jumlah perkecambahan biji Phalaenopsisamabilis (L.) Bl. dengan berbagai konsentrasi jus tomat pada media <strong>VW</strong>.Derajat bebas F Sig5 0.165 9.74Dari hasil uji statistik di atas,diperoleh signifikasi statistik hitungANOVA dimana nilai p = 9,74 > α =0,05. Begitu juga denganpenghitungan sebesar 0.165 biladibandingkan dengan statistik tabeluntuk df = 5 dengan α = 0.05, makadidapati statistik tabel sebesar 2,5904.1.3 Jumlah perkecambahan bijipada media NP.Hasil perhitungan jumlahperkecambahan biji Phalaenopsisstatistik hitung lebih besar daristatistik tabel (0,165 < 2,590) makaH o diterima <strong>dan</strong> H 1 ditolak jadi hasiluji ANOVA menunjukkan bahwatidak ada pengaruh pemberian justomat terhadap perkecambahan bijiP. amabilis.amabilis (L.) Bl. yang diamatiselama 16 minggu kultur ternyatamemberikan respon yang berbedapada setiap konsentrasi jus tomat(gambar 4.2).rerata jumlah perkecambahan1614121086420kontroljus tomat 10 mL/Ljus tomat 20 mL/Ljus tomat 30 mL/Ljus tomat 40 mL/Ljus tomat 50 mL/Llama waktuGambar 4.3 Grafik rerata biji Phalaenopsis amabilis berkecambah denganberbagai konsentrasi jus tomat (minggu ke 2 sampai minggu ke 16) pada mediaNP.


Pada grafik di atasmenunjukkan rerata jumlah biji yangberkecambah terbentuk padaPhalaenopsis amabilis dari mingguke 2 setelah penanaman sampaiminggu ke 16. Pada umumnya bijimulai berkecambah pada minggu ke4. Konsentrasi tertinggi terjadi padaminggu ke 14 pada pemberian justomat 20 mL/L dengan jumlah rerata13,75. Akan tetapi pada saat mingguke 16 terjadi penurunan tingkatrespon pada jumlah perkecambahanpada seluruh konsentrasi jus tomat<strong>dan</strong> kontrol khususnya padakonsentrasi jus tomat 10 mL/L.Tabel 4.5 Rerata jumlah perkecambahan biji Phalaenopsis amabilis (L.) Bl. padasetiap 2 minggu selama 16 minggu pada media NP.Konsentrasi jus tomatRerata jumlah embrio yangberkecambahKontrol 7.79 ± 5.1010 mL/L 9.11 ± 4.6920 mL/L 8.43 ± 4.5430 mL/L 9.43 ± 4.7040 mL/L 8.82 ± 5.0250 mL/L 8.54 ± 4.49Pada tabel 4.5 menunjukkanrerata jumlah embrio yangberkecambah dari P. amabilismenunjukkan bahwa pada masingmasingkonsentrasi 0 mL/L, 10mL/L, 20 mL/L, 30 mL/L, 40 mL/L,<strong>dan</strong> 50 mL/L mempunyai nilai yangberbeda. Dilihat dari rerata jumlahembrio yang berkecambah dengannilai tertinggi terdapat padakonsentrasi 30 mL/L dengan nilai9.43 ± 4.70, se<strong>dan</strong>gkan reratajumlah embrio yang berkecambahterendah dengan rata-rata yaitu padaperlakuan kontrol dengan nilai 7.79 ±5.10.Tabel 4.6 Hasil uji ANOVA rerata jumlah perkecambahan biji Phalaenopsisamabilis (L.) Bl. dengan berbagai konsentrasi jus tomat pada media NP.Derajat bebas F Sig5 0.102 0.991Dari hasil uji statistik di atas,diperoleh signifikasi statistik hitungANOVA dimana nilai p = 0,991 > α= 0,05. Begitu juga denganpenghitungan sebesar 0.102 biladibandingkan dengan statistik tabeluntuk df = 5 dengan α = 0.05, makadidapati statistik tabel sebesar 2,590statistik hitung lebih besar daristatistik tabel (0.102 < 2,590) makaH o diterima <strong>dan</strong> H 1 ditolak jadi hasiluji ANOVA menunjukkan bahwa


tidak ada pengaruh pemberian justomat terhadap perkecambahan bijiP. amabilis.Untuk mengetahui pengaruhperkecambahan biji P. amabilisdengan berbagai konsentrasi justomat terhadap rerata jumlah embrioyang berkecambah pada masingmasingkonsentrasi setiap 2 mingguselama 16 minggu. Data dianalisisdengan menggunakan uji ANOVA(Lampiran 7) dengan tingkatsignifikasi (α) 5%. Hasil uji ANOVAdapat dilihat pada tabel 4.2, 4.4, <strong>dan</strong>4.6.jumlah rerata kecambah9080706050403020100<strong>MS</strong> <strong>VW</strong> NPjenis mediaGambar 4.4 Diagram batang rerata jumlah embrio yang berkecambah padaberbagai konsentrasi pemberian jus tomat pada minggu ke 16 dibandingkan antaramedia <strong>MS</strong>, <strong>VW</strong>, <strong>dan</strong> NP.Pada diagram batang reratajumlah embrio yang berkecambahterhadap konsentrasi jus tomat padarerata jumlah embrio yangberkecambah lebih tinggi yaitugambar 4.4 terlihat a<strong>dan</strong>ya perbedaanrespon antara media <strong>MS</strong>, <strong>VW</strong>, <strong>dan</strong>NP dimana pada media NP memilikidengan nilai 78,05 dibandingkanpada media <strong>MS</strong> <strong>dan</strong> <strong>VW</strong>.1.4 Tahapan perkecambahan <strong>dan</strong> perkembangan biji Phalaenopsis amabilis


Gambar 4.5 Tahapan perkecambahan <strong>dan</strong> perkembangan biji Phalaenopsisamabilis (L) BI. A. Tahap 0 = testa masih intac, embrio masih dilindungi olehtesta (bar=40µm). B. Tahap 1 = embrio telah membengkak, tapi masih di dalamtesta (bar=60µm). C. Tahap 2 = sebagian testa telah larut (bar=85 µm). D. Tahap3 = embrio sudah lepas dari testa <strong>dan</strong> embrio membulat (bar=230µm). E. Tahap 4= belum muncul lekukan, muncul rhizoid (tahap berkecambah) (bar=300µm). F.Tahap 5 = sudah ada lekukan (takik scutelum), sudah ada radikula = tahap scutelar(bar=470µm). G. Tahap 6 = tumbuh daun pertama. (Bar = 560 µm). Keterangan:em=embrio, te=testa, rh=rhizoid, ra=radikula, dn=daun pertama, lk=lekukan(takik).Pada gambar 4.5 pengamatanmenggunakan disekting mikroskopterhadap biji P. amabilis setiap 2minggu sampai 16 minggu. Gambardi atas menunjukkan bahwa padasemua biji yang telah ditabur disetiap konsentrasi jus tomatmemberikan respon yang sama yaitubiji berkecambah semuanya melaluitahapan perkecambahan yangditunjukkan pada gambar 4.5 E. Padagambar 4.5 A biji masih belummenujunjukkan respon <strong>dan</strong>perbedaan pada awal penanamandimana embrio masih terbungkusoleh testa. Namun pada minggu ke 4biji telah menunjukkan respon yaituembrio telah membengkak tetapimasih terbungkus oleh testa (Gambar4.5 B). Pada gambar 4.5 C embriosebagian telah larut dari testa, hal initerjadi pada minggu ke 6.Selanjutnya pada minggu ke 8embrio mulai lepas <strong>dan</strong> keluar daritesta (Gambar 4.5 D). Pada (Gambar4.4 E) pada minggu ke 10 biji mulaitumbuh rhizoid <strong>dan</strong> berwarna kuningkehijauan dimana tahap ini dapatdikatakan sebagai tahapperkecambahan <strong>dan</strong> saat minggu ke12 (Gambar 4.5 F) biji yangberkecambah tersebut mengalamiperubahan yaitu sudah muncullekukan (takik skutelum) <strong>dan</strong>muncul radikula dimana tahaptersebut dinamakan dengan tahap


skutelar. Selanjutnya pada mingguke 14 yang telah berkembang <strong>dan</strong>Kesimpulan <strong>dan</strong> SaranBerdasarkan penelitian yang telahdilakukan dapat diambil kesimpulan:1.Pemberian jus tomat pada media<strong>MS</strong>, <strong>VW</strong>, <strong>dan</strong> NP tidak berpengaruhterhadap jumlah perkecambahan bijiPhalaenopsis amabilis (L.) Bl. invitro.2.Rerata terbanyak perkecambahanbiji P. amabili pada media NPdengan pemberian jus tomatkonsentrasi 30 mL/L.muncul daun pertama(Gambar4.5 G).Penelitian tentang perkecambahanbiji masih perlu diteliti lebih lanjut,misalnya tentang perkecambahan bijiyang menggunakan bahan organikalami selain jus tomat. Selain ituuntuk mengetahui tingkat ketelitian<strong>dan</strong> hasil yang maksimal daripenelitian berikutnya denganmenggunakan waktu pengamatanyang diperlama dalam mengamatiperkecambahan biji <strong>dan</strong> untukperbanyakan anggrek Phalaenopsisamabilis (L.) Bl. sebaiknyamenggunakan media NP denganpenambahan jus tomat.Daftar PustakaDressler, R.L., 1993. Phylogeni andclassification oforchid family.Dioscorides Press.USA.Pushlitbang Biologi.LIPI. Bogor.Raharja, S. 2005. Tomat <strong>dan</strong>pisang,media kulturjaringan. 8 November2005.Wahyuni, D.K., Junirah, Utami,E.S.W.,<strong>dan</strong>.Universitas Airlangga.Surabaya.Mogea, J. P. 2001. Seri panduanlapangan tumbuhanlangka Indonesia.Sandra, E. <strong>MS</strong>. 2003. Kulturjaringan anggrek skalarumah tangga.Agromedia Pustaka.Bogor.Sugeng, Lestari, 1993. Mengenal <strong>dan</strong>Bertanam anggrek.Aneka Ilmu. Semarang.Wirakusuma. 2006. 70 jenis anggrekspesies Indonesiapunah. Jakarta.

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!