11.07.2015 Views

BAB I

BAB I

BAB I

SHOW MORE
SHOW LESS

Transform your PDFs into Flipbooks and boost your revenue!

Leverage SEO-optimized Flipbooks, powerful backlinks, and multimedia content to professionally showcase your products and significantly increase your reach.

EKSPLORASI BATUBARA DI DAERAH <strong>BAB</strong>AT KAB. MUSI BANYUASINDALAM RANGKA PENGKAJIAN CEKUNGAN BATUBARASUMATERA SELATANOleh :Deddy AmarullahSub Dit. Eksplorasi Batubara dan Gambut, DSMS A R IDalam rangka menunjang pengkajian cekungan batubara Sumatera Selatan, Sub Dit.Eksplorasi Batubara dan Gambut, Direktorat Sumberdaya Mineral telah melakukan eksplorasibatubara di daerah Babat, Kabupaten Musi Banyuasin, Prop. Sumatera Selatan.Lokasi daerah Babat sekitar 160 Km sebelah Baratlaut Palembang, atau secara geografisterletak antara 02 o 30’00” - 02 o 45’00” Lintang Selatan dan 103 o 30’00” - 104 o 45’00” Bujur Timur.Peta dasar yang dipakai adalah Peta Rupa Bumi dari Bakosurtanal skala 1 : 50.000, lembar petano.1013-14.Formasi pembawa batubara di daerah Babat adalah Formasi Muara Enim yang diendapkanpada lingkungan delta, berumur Miosen Tengah-Mio Pliosen, membentuk antiklin dan sinklin yangsumbunya berarah Baratlaut - Tenggara dengan kemiringan lapisan batuan berkisar antara 5 o -50 o . Di bagian Selatan sumbu antiklin menunjam dan tersesarkan.Endapan batubara yang ditemukan berdasarkan hasil pemetaan geologi dan pemboran intidipisahkan menjadi 2 blok yaitu, Blok Babat dan Blok Harileko. Di Blok Babat ditemukan 14lapisan batubara yang tebalnya berkisar antara 0,60 m - 29,55 m, dengan sumberdaya sekitar186.933.352 ton. Di Blok Harileko terdapat 10 lapisan batubara yang tebalnya berkisar antara 0,20m - 10,76 m, dengan sumberdaya sekitar 72.155.052 ton ( dihitung sampai kedalaman 50 m daripermukaan ).Kualitas batubara Blok Babat ditunjukkan oleh kisaran angka kelembaban total (totalmoisture) 41,5 % - 55,9 % (ar), karbon tertambat 32,8% - 39,3 % (adb), kandungan abu 2,0 % -14,7 % (adb), kandungan belerang total 0,20 % - 1,80 % (adb) dan nilai kalori 4839 cal/gr - 5748cal/gr (adb). Blok Harileko ditunjukan oleh kisaran angka kelembaban total 49,0 % - 60,1 % (ar),karbon tertambat 34,6 % - 38,2 % (adb), kandungan abu 1,6 % - 4,7 % (adb), kandungan belerangtotal 0,23 % - 1,54 % (adb) dan nilai kalori 5100 cal/gr - 5820 cal/gr (adb).1. PENDAHULUAN1.1. Latar BelakangSesuai perjanjian kontrak karyaantara Pemerintah dengan Perusahaanpengelola batubara, bahwa sebagian hasileksploitasi batubara harus disisihkan untukpengembangan batubara Indonesia.Berdasarkan biaya tersebut pada tahunKolokium Hasil Kegiatan Lapangan DIK-S, DSM – 20002 - 1anggaran 1999/2000 Sub DirektoratEksplorasi Batubara dan Gambut,Direktorat Sumberdaya Mineral melaluiProyek DIK-S telah melakukan eksplorasibatubara di daerah Babat, dalam rangkamenunjang pengkajian Cekungan batubaraSumatera Selatan. Kegiatan eksplorasidilaksanakan pada awal Juli 1999 hinggaawal Nopember 1999. Eksplorasi batubara


daerah Babat merupakan pengembangandari eksplorasi batubara di Sungai Lilinyang terletak di sebelah Timur daerahBabat.1.2. Situasi Lokasi dan KesampaianDaerah.Secara geografis daerah penyelidikanterletak antara koordinat 02 o 30’00”-02 o 45’00” Lintang Selatan dan103 o 30’00”-103 o 45’00” Bujur Timur(Gambar 1), pada lembar petaBakosurtanal yang termasuk ke dalamlembar peta 1013-14.Secara administratif daerahpenyelidikan termasuk ke dalamKecamatan Babat Toman dan KecamatanPembantu Batang Hari Leko, KabupatenMusi Banyuasin, Propinsi SumateraSelatan.Daerah Babat terletak sekitar 160 Kmsebelah Baratlaut Palembang, dan dapatdicapai dari Palembang dengan menggunakankendaraan bermotor melalui jalan transSumatera lintas Timur.Daerah penyelidikan sebagian besarberupa hutan sekunder yaitu terdiri atasperkebunan sawit dan karet yang dikelolaoleh PT Sawindo, PT Musi BanyuasinIndah dan PT Marlin, kebun karet milikperorangan, ladang padi, belukar, dan hutanrawa. Sedangkan hutan primer hanyasebagian kecil yang terletak di bagianUtara daerah penyelidikan. Di beberapatempat ditemukan sumur-sumur minyakbumi yang dikelola oleh PT Babat Kukuy.2. KEGIATAN PENYELIDIKAN2.1. Pemetaan GeologiKegiatan pemetaan geologidiprioritaskan pada formasi pembawabatubara yang nampak dipermukaan.Sasaran utama dalam pemetaan ini adalahsingkapan batubara. Apabila pada suatusungai ditemukan beberapa singkapanbatubara dan diketahui jurus kemiringannyamaka dilakukan pengukuran lintasankompas, hal ini dimaksudkan untukmengetahui tebal dan jumlah lapisanbatubara serta litologi antara lapisanbatubara tersebut (“interseam”).Korelasi lapisan batubara didasarkanpada kelurusan arah jurus antara singkapanyang satu dengan lainnya, dan litologipengapit batubara tersebut. Selain itudilakukan pula korelasi di permukaandengan menggunakan metoda tiga titik.Pengambilan conto batubaradilakukan secara acak (“grab sampling”)atau dengan cara alur (”channel sampling”)apabila memungkinkan.2.2. Pemetaan TopografiPemetaan topografi dilaksanakansetelah gambaran batubara di daerahpenyelidikan diketahui, selanjutnya dipilihdaerah yang dianggap paling prospek untukdipetakan.Alat yang digunakan adalah sebuahGPS Garmin 12-XL, 3 buah alat ukurtheodolit yaitu yang terdiri atas 2 buah T-0dan sebuah T-2, luas daerah yang dipetakansekitar 2.000 Ha, dengan skala peta 1 :10.000.Kolokium Hasil Kegiatan Lapangan DIK-S, DSM – 20002 - 2


Batupasir berwarna abu-abu muda,berbutir halus-sedang, kurang kompak,banyak fragmen kuarsa. Batulempungberwarna abu-abu kehijau-hijauan dankecoklat-coklatan, kompak, terdapat nodulnoduloksida besi (”iron clay”), sebagiankarbonan. Batulanau, abu-abu, ada materialorganik, sebagian tufaan. Sisipanbatubara,coklat kehitam-hitaman, kusam,ada resin, di beberapa tempat terdapat pirithalus, tebalnya berkisar antara 1,00 m -2,80 m. Anggota Muara Enim 3 tersebar didaerah Babat, Bangunsari, Sungai Angit,Sri Mulyo, Lubuk Buah dan Sungai Napal ,tebalnya berkisar antara 150 m-250 m.Muara Enim 4 (M4); Terdiri atasbatulempung, batupasir, batulanau dansisipan batubara. Batulempung berwarnaabu-abu dan abu-abu keputih-putihan,kompak, terdapat nodul-nodul oksida besi(iron clay), sebagian tufaan, sebagian lagikarbonan. Batupasir abu-abu muda danabu-abu keputih-putihan, berbutir halussedang,kurang kompak, terpilah sedang,sebagian tufaan. Batulanau berwarna abuabu,kompak, kadang-kadang berinterkalasidengan batulempung. Sisipan batubara,coklat kehitam-hitaman, kusam, rapuh,kadang-kadang terdapat resin dan pirithalus, tebalnya berkisar antara 0,20 m -29,55 m. Anggota Muara Enim 4 tersebar didaerah Babat, Mangun Jaya, Bangunsari,Sungai Angit, Lubuk Buah, Sungai Napal,Asam Piat dan Pangkalan Bulian , tebalnyaberkisar antara 150 m - 200 m.Formasi Kasai ;Terdiri atas batulempung tufaan danbatupasir tufaan. Batulempung tufaanberwarna coklat muda keputih-putihan,kompak, tidak berlapis. Batupasir tufaan,abu-abu muda kecoklat-coklatan, berbutirhalus-kasar, terpilah jelek, fragmen kuarsadan batu apung. Tersebar di bagian BaratDaya, tebalnya sekitar 30 m.Aluvial ;Terdiri atas endapan lumpur danrawa-rawa yang tersebar di sekitar S.Harileko dan S. Musi3.2.3. Struktur GeologiBerdasarkan jurus dan kemiringandari singkapan-singkapan yang ditemukanmenunjukkan bahwa di daerah Babatterbentuk perlipatan antiklin dan sinklinyang berarah Baratlaut -Tenggara.Antiklin yang menempati bagianBarat daerah penyelidikan dinamakanAntiklin Babat, sumbunya melalui daerahSungai Angit dan menunjam di bagianSelatan yaitu di daerah Babat. AntiklinBabat bagian Selatan telah tersesarkansecara kuat terutama di sekitar daerahpenunjaman. Umumnya sesar-sesar tersebutberarah Baratdaya - Timurlaut. Kemiringanlapisan batuan berkisar antara 5 o -50 o .Sinklin yang terdapat di bagian Timurdiisi oleh Formasi Kasai, sedangkan sayapsebelah Timur Laut atau sebelah Utara S.Harileko diisi oleh Formasi Muara Enim.Kemiringan lapisan batuan berkisar antara5 o -20 o .3.2.4.Lingkungan PengendapanAnalisis lingkungan pengendapanFormasi Muara Enim di daerah Babatberdasarkan pengamatan litologi dari intibor.Secara umum di Anggota M4menunjukkan lingkungan ”upper deltaic” ,seperti terlihat pada lubang bor BT-01, BT-02, BT-03 dan BT-07. Sedangkan diKolokium Hasil Kegiatan Lapangan DIK-S, DSM – 20002 - 5


Anggota M3, M2 dan M1 menunjukkanlingkungan ”lower deltaic”.Kolokium Hasil Kegiatan Lapangan DIK-S, DSM – 20002 - 6


perlipatan dan di beberapa tempattersesarkan sehingga arah kemiringanperlapisan batuannya sangat bervariasi.Selain itu singkapan batubara yangterdapat pada Formasi Muara Enimditemukan secara berkelompok, oleh karenaitu pembahasan endapan batubara didaerah Babat dipisahkan menjadi 2kelompok atau blok yaitu, Blok Babat danBlok Harileko (Tabel 2).4.1.1. Singkapan BatubaraSingkapan batubara yang ditemukandari hasil pemetaan geologi permukaansebanyak 115 lokasi, namun tidak semualokasi bisa diukur jurus/kemiringan danketebalan lapisannya, karena terendam air,dan ada yang tersingkap di sumur.Di Blok Babat ditemukan 96singkapan batubara, sudut kemiringanlapisan berkisar antara 5 o - 50 o , teballapisan berkisar antara 0,60 m - 29,55 m.Di Blok Harileko ditemukan 19singkapan batubara, sudut kemiringanlapisan berkisar antara 5 o - 20 o , teballapisan berkisar antara 0,20 m - 10,76 m.4.1.2. Pemboran IntiPemboran inti hanya dilakukan diBlok Babat sebanyak 12 lubang bor yaitu diSungai Angit sebanyak 4 lubang bor, di SriMulyo sebanyak 7 lubang bor dan diMangun Jaya 1 lubang bor (Tabel 2).Di Blok Harileko belum dilakukanpemboran karena saat itu musim penghujansehingga mobilisasi alat bor sanmgat sulit.Dari 12 lubang bor tersebut terdapat 4lubang bor yang tidak menembus batubarayaitu BB-02, BT-04, BT-05 dan BT-08, halini terjadi karena lapisan batubara yangdiperkirakan akan ditembus bor telahtersesarkan.Lapisan batubara yang ditembuspemboran di Sungai Angit sebanyak 4lapisan, tebalnya berkisar antara 1,20 m -5,10 m. Di Sri Mulyo sebanyak 4 lapisan,tebal lapisan berkisar antara 0,30 m-8,40m.4.1.3.KorelasiUntuk mengkorelasikan lapisanbatubara selain menggunakan datasingkapan dan hasil pemboran digunakanjuga data pemboran dari penyelidikterdahulu (Tabel 3 ).Pembahasan korelasi lapisan batubaradi daerah penyelidikan adalah sebagaiberikut;Blok BabatLapisan batubara di Blok Babatdipisahkan menjadi lapisan batubara sayapUtara dan lapisan batubara sayap Selatan.Lapisan batubara sayap Utara : PadaAnggota M4 terdapat 8 lapisan. Paling atasdinamakan Seam Niru, tebalnya berkisarantara 1,53 m - 5,70 m. Lapisan keduatebalnya berkisar antara 1,00 m-3,75 mmerupakan lapisan gantung ( Seam Gt1).Lapisan ketiga tebalnya berkisar antara 3,00m - 14,50 m dinamakan Seam Lematang.Lapisan keempat tebalnya berkisar antara1,20 m - 2,65 m merupakan lapisan gantung(Seam Gt2). Lapisan kelima merupakanlapisan gantung (Seam Gt3) tebalnyaberkisar antara 0,60 m - 1,10 m. Lapisankeenam merupakan lapisan gantung (SeamGt4) tebalnya berkisar antara 0,80 m - 4,00m. Lapisan ketujuh dinamakan Seam BabatKolokium Hasil Kegiatan Lapangan DIK-S, DSM – 20002 - 8


tebalnya berkisar antara 4,00 m - 27,50 m(Seam Babat paling tebal di sayap UtaraKolokium Hasil Kegiatan Lapangan DIK-S, DSM – 20002 - 9


Tabel 2. Data Pemboran Batubara Daerah BabatNo. K o o r d i n a t L a p i s a n B a t u b a r aBor X Y Elevasi Top(M)Bottom(M)Tebal(M)BT-01 343.869 9.707.624 8,40 13,50 5,1036,08 37,70 1,6239,40 40,85 1,45Total Kedalaman(M)75,00KeteranganBT-02 341.750 9.709.840 - - - 51,00 tidakmenembusbatubaraBT-03 341.493 9.710.450 23,3530,0053,4571,9024,5531,1058,2074,401,201,104,752,50BT-04 339.910 9.712.589 - - - 51,00 tidakmenembusbatubaraBT-05 341.215 9.704.730 47,00 - - - 80,00 tidakmenembusbatubaraBT-06 338.518 9.704.198 50,00 26,0533,00BT-07 337.722 9.703.748 48,00 13,4016,2017,8026,0026,2533,4613,7017,2523,0031,600,200,460,301,055,205,60BT-08 339.843 9.705.100 47,00 - - - 65,00 tidakmenembusbatubaraBT-09 337.799 9.705.317 46,00 6,8512,00BT-10 341.737 9.703.366 49,00 12,8017,1020,2038,007,1013,0013,1019,5524,3040,900,251,000,302,454,102,9080,0065,0070,0076,0065,00BT-11 341.259 9.702.827 51,00 27,70 28,20 0,50 65,50BT-12 340.434 9.704.354 47,00 13,60 14,25 0,65 78,2020,40 28,80 8,40Kolokium Hasil Kegiatan Lapangan DIK-S, DSM – 20002 - 10


Tabel 3. Data Pemboran Batubara dari Penyelidik terdahulu di daerah BabatNo. Koordinat Lapisan Batubara Total ke-Bor X Y Elevasi Top(m)Bottom (m) Tebal(m)dalaman(m)BA-06 346.182,0 9.700.194,0 37,60 52,70 55,70 2,60 199,4067,70 71,92 4,3282,60 83,20 0,6099,61 100,18 0,57101,55 102,56 0,71103,20 107,20 4,00123,00 141,06 18,06143,60 145,60 2,00196,10 197,30 1,20BA-07 344.124,4 9.697.683,7 18,80 41,5052,5069,3088,70112,00KeteranganShell 197650,98 9,48 202,50 Shell 197653,00 0,5070,40 1,1089,50 0,80129,64 17,64131,74 133,84 2,10BA-30 345.452,0 9.700.925,0 48,60 31,60 32,80 1,20 199,70 Shell 197637,40 39,40 2,00137,80 138,40 0,60175,60 177,20 1,60BA-34 338.285,8 9.721.637,4 14,80 15,60 20,20 4,60 202,50 Shell 197631,30 36,10 4,8050,00 50,90 0,90111,80 113,80 2,00Kl-15 356.118,0 9.705.748,0 37,10 34,00 34,80 0,80 202,60 Shell 197656,00 56,40 0,40100,40 102,80 2,40105,50 108,90 3,40117,84 118,65 0,81120,38 121,88 1,50123,88 130,40 6,52KL-16 355.482,0 9.704.926,0 32,20 111,40 112,40 1,00 202,50 Shell 1976136,80 139,70 2,90140,20 143,20 3,00152,90 155,30 2,40158,10 163,30 6,52KL-17 353.736,9 9.703.118,4 30,70 154,80 159,90 5,10 199,50 Shell 1976160,59 161,38 0,79176,80 178,00 1,20C-1 345.582,6 9.699.422,0 35,59 14,50 39,40 24,90 80,00 PT Astaka41,75 44,35 2,6053,40 54,00 0,60Dodol 1994Kolokium Hasil Kegiatan Lapangan DIK-S, DSM – 20002 - 11


Tabel 3. Data Pemboran Batubara dari Penyelidik terdahulu di daerah Babat (Lanjutan)No. Koordinat Lapisan Batubara Total ke-Bor X Y Elevasi Top Bottom (m) Tebal dalaman Keterangan(m)(m) (m)C-2 346.120,4 9.700.906,3 32,4 12,40 16,15 3,75 105,00 PT Astaka23,80 29,70 5,90Dodol 199433,75 36,40 2,6566,60 68,65 2,0569,65 79,60 9,9581,50 96,80 15,3099,55 101,80 2,25C-3 345.238,8 9.702.904,7 53,0 17,10 17,50 0,40 126,00 PT Astaka36,00 37,85 1,85Dodol 1994116,75 121,25 4,50C-4 343.438,0 9.702.138,1 40,90 14,70 24,70 10,00 115,00 PT Astaka25,75 28,75 3,00Dodol 199431,00 48,20 17,2055,50 59,50 4,0061,00 63,50 2,42C-5 344.375,2 9.703.587,7 46,51 29,70 31,00 1,30 104,00 PT Astaka53,00 54,00 1,00Dodol 199455,25 56,90 1,6559,70 75,00 15,30C-6 345.968,5 9.703.694,9 42,40 16,25 20,90 4,65 100,00 PT Astaka44,90 50,20 5,30Dodol 199451,80 54,30 2,5070,40 80,50 10,1084,00 85,85 1,8591,25 93,00 1,75C-7 342.433,5 9.701.606,3 38,87 23,00 46,00 23,00 80,00 PT Astaka49,42 52,77 3,35Dodol 199456,50 58,76 2,26C-8 343.567,0 9.700.243,5 30,20 26,25 32,20 5,95 80,00 PT Astaka33,20 50,40 17,20Dodol 199452,40 54,40 1,5059,00 59,75 0,7564,80 65,80 1,00C-10 346.087,7 9.702.067,8 37,31 1,65 2,55 0,90 120,00 PT Astaka9,50 12,50 3,00Dodol 199414,80 16,00 1,2033,35 43,45 10,1048,75 61,60 12,8565,00 67,13 2,13B-2 337.533,0 9.703.888,0 45,56 8,40 23,00 14,60 64,80 PT Astaka37,80 38,65 0,85Dodol 199439,50 45,00 5,5046,25 50,50 4,25Kolokium Hasil Kegiatan Lapangan DIK-S, DSM – 20002 - 12


ditemukan di lubang bor C-2, namun didalamnya terdapat beberapa lapisanpengotor yang tebalnya hampir 2 m).Lapisan kedelapan dianggap sebagai batasantara Anggota Formasi M4 dengan M3dinamakan Seam Kebon, tebalnya berkisarantara 1,85 m - 2,60 m.Lapisan batubara pada Anggota M3sebanyak 3 lapisan tetapi merupakanlapisan gantung (tidak menerus). Lapisanpaling atas dinamakan Seam Gt5, tebalnyaberkisar antara 1,10 m - 1,75 m. Lapisankedua dinamakan Seam Benuang, tebalnyaberkisar antara 1,20 m - 1, 85 m. Lapisanketiga dinamakan Seam Burung tebalnyasekitar 1,60 m.Di Anggota M2 terdapat 3 lapisanbatubara. Lapisan paling atas dinamakanSeam Mangus, tebalnya berkisar antara1,70 m - 4,50 m. Lapisan kedua dinamakanSeam Suban, tebalnya berkisar antara 7,50m - 13,30 m. Lapisan ketiga dinamakanSeam Petai, tebalnya berkisar antara 1,50m - 3,00 m.Di dalam Anggota M1 belumditemukan lapisan batubara.Lapisan batubara sayap Selatan : DiAnggota M4 ditemukan 2 lapisan batubara.Lapisan paling atas dinamakan SeamBabat, tebalnya berkisar antara 5,00 m -29,55 m (Seam Babat paling tebal di sayapSelatan ditemukan di lubang bor C-4,namun di dalamnya terdapat beberapalapisan pengotor yang tebalnya lebih dari 2m). Lapisan kedua dinamakan Seam Kebon,tebalnya berkisar antara 2,00 m - 10,80 m(Seam Kebon paling tebal di sayap Selatanditemukan di lubang bor BT-07, namun didalamnya terdapat lapisan pengotor yangtebalnya mencapai 3 m ).Di Angota M3 hanya ditemukan1(satu) lapisan batubara yang tebalnyaKolokium Hasil Kegiatan Lapangan DIK-S, DSM – 20002 - 13sekitar 1,00 m dan diperkirakan lapisangantung.Di Anggota M2 terdapat 3 lapisanbatubara. Lapisan pertama tebalnyaberkisar antara 5,00 m - 12,00 m,dinamakan Seam Mangus. Lapisan keduatebalnya berkisar antara 3,50 m - 10,0 m,dinamakan Seam Suban. Lapisan ketigadinamakan Seam Petai, tebalnya antara2,56 m - 7,00 m.Di Anggota M1 hanya ditemukan satulapisan batubara yang dinamakan SeamKladi, tebalnya sekitar 1,00 m.Blok HarilekoBatubara yang terdapat di BlokHarileko sebagian besar ditemukan padasingkapan-singkapan dan sebagian kecilditemukan pada lubang bor ShellMijnbouw.Di Anggota M4 ditemukan 4 lapisanbatubara. Lapisan paling atas dinamakanSeam Niru tebalnya berkisar antara 1,65 m- 4,70 m, di bagian Utara seam ini terbelahatau ”split” menjadi dua lapisan yangtebalnya 2,10 m dan 4,60 m, tebal interseam sekitar1,50 m. Lapisan keduadinamakan Seam Lematang Atas, tebalnyaberkisar antara 1,70 m - 2,10 m. Lapisanketiga dinamakan Seam Lematang Bawahtebalnya sekitar 1,56 m. Tebal lapisanpengotor atau ”inter seam” antara LematangAtas dengan Lematang bawah sekitar 3,65m. Lapisan batubara keempat adalah SeamBabat, tebalnya berkisar antara 4,60 m -10,76 m. Lapisan kelima dinamakan SeamKebon, tebalnya berkisar antara 0,20 m -2,00 m.


Tabel 4. Endapan Batubara Daerah BabatBlok Anggota L a p i s a n B a t u b a r a K e t e r a n g a nFormasi Jumlah N a m a Tebal (m)Babat M4 8 Niru 1,53-5,70Gt1 1,00-3,75Lematang 3,00-14,50Sayap Gt2 1,20-2,65Utara Gt3 0,60-1,10antiklin Gt4 0,80-4,00Babat 4,00-27,50Kebon 1,85-2,60M3 3 Gt5 1,10-1,75Benuang 1,20-1,85Burung 1,60M2 3 Mangus 1,75-4,50Suban 7,50-13,30Petai 1,50-1,65M1 - - - Belum ditemukanBabat M4 7SayapSelatanantiklinBabat 5,00-29,55Kebon 2,50-10,80 ”splitting”M3 1 Gt5 1,00M2 3 Mangus 5,00-12,00Suban 3,50-10,00Petai 2,56-7,00M1 1 Kladi 1,00Hari M4 5 Niru 1,65-6,70 ”splitting”leko Lematang Atas 1,70-2,10Lematang Bawah 1,56Babat 4,60-10,76Kebon 0,20-2,00M3 2 Benuang 1,00Burung 1,25-2,80M2 3 Mangus 2,00Suban 3,30-8,50Petai 1,65M1 - - - Belum ditemukanKolokium Hasil Kegiatan Lapangan DIK-S, DSM – 20002 - 14


Di Anggota M3 terdapat 2 (dua)lapisan batubara. Lapisan paling atastebalnya sekitar 1,00 m, dinamakan SeamBenuang. Lapisan kedua dinamakan SeamBurung, tebalnya berkisar antara 1,25 m - 2,80 m.Lapisan batubara yang ditemukanpada Anggota M2 sebanyak 3 lapisan.Lapisan paling atas dinamakan SeamMangus, tebalnya sekitar 2,00 m. Lapisankedua dinamakan Seam Suban, tebalnyaberkisar antara 3,30 m - 8, 50 m. Lapisanketiga dinamakan Seam Petai, tebalnyasekitar 1,65 m.Lapisan batubara di dalam Anggota M1belum ditemukan.4.2.Kualitas BatubaraHasil analisa proksimat dari beberapa contobatubara menunjukan kisaran angka (Tabel 5).4.3. Sumberdaya BatubaraSumberdaya batubara di daerah Babat dihitungberdasarkan kriteria sebagai berikut :• Tebal lapisan yang dihitung adalah tebalrata-rata dan, tebal minimum adalah 1,0m.• Batas terluar yang dihitung darisingkapan atau lubang bor kearah jurussejauh 1.000 m.• Batas terdalam yang dihitung kearahkemiringan, sampai 50 m dibawahpermukaan.• SG yang dihitung adalah SG rata-rata,kalau data SG tidak ada dipakai dataterdekat.Data ketebalan batubara dari singkapanyang tidak terukur tebal lapisannyadisamakan dengan data ketebalan lokasiterdekat.Dari hasil perhitungan menunjukan bahwasumberdaya batubara daerah penyelidikan(Tabel 6).Tabel 5. Kisaran Angka Hasil Analisa Proksimat Blok BabatParameterAnggota FormasiM1 M2 M4Total Moisture (ar) 41,50 % 43,0 – 43,4 % 47,40 – 55,90 %Volatile Matter (adb) 46,1 % 42,7 - 47,9 % 42,8 – 47,3 %Fixed Carbon (adb) 37,0 % 33,3 – 38,0 % 32,8 – 39,3 %Ash (adb) 5,8 % 3,5 – 9,4 % 2,0 – 14,7 %SG (adb)1,40 gr/cm 3 1,39 – 1,42 gr/cm 3 1,40 – 1,51 gr/cm 3Calorivic Value (adb) 5748 cal/gr 5230 – 5600 cal/gr 4839 – 5425 cal/grS tot (adb)0,90 %0,20 – 1,80 % 0,24 – 0,35 %HGI-52 - 72 55 - 74Kolokium Hasil Kegiatan Lapangan DIK-S, DSM – 20002 - 15


Tabel 6. Hasil Perhitungan BatubaraBlok Anggota Sumberdaya Batubara Total SumberdayaFormasi(ton)Batubara(ton)Babat M4 137.996.710M3 4.233.264 186.933.352M2 43.905.378M1 798.000Harileko M4 51.332.605M3 3.681.840 72.155.052M2 17.140.607Sumberdaya batubara Blok Babat dan BlokHarileko sebesar 259.088.404 ton.5. KESIMPULANBerdasarkan uraian diatas maka, dapatdibuat kesimpulan sebagai berikut1 Formasi Pembawa batubara di daerahBabat adalah Formasi Muara Enim yangdiendapkan pada lingkungan deltaic,berumur Miosen Tengah-Mio Pliosen.2 Sumbu antiklin dan sinklin pada FormasiMuara Enim berarah Baratlaut -Tenggara dengan kemiringan lapisanbatuan berkisar antara 5 o - 50 o .3 Endapan batubara yang ditemukanberdasarkan hasil pemetaan geologi danpemboran dipisahkan menjadi 2 blokyaitu, Blok Babat ditemukan 8 lapisanbatubara yang tebalnya berkisar antara0,60 m - 29,55 m, dengan sumberdayasekitar 186.933.352 ton. Di BlokHarileko ditemukan 10 lapisan batubarayang tebalnya berkisar antara0,20 m -10,76 m, dengan sumberdaya sekitar72.155.052 ton.4 Kualitas batubara Blok Babatditunjukkan oleh kisaran angkakelembaban total (total moisture) 41,5 %- 55,9 % (ar), ”fixed carbon” 32,8% -39,3 % (adb), kandungan abu 2,0 % -14,7 % (adb), kandungan belerangtotal 0,20 % - 1,80 % (adb) dan nilaikalori 4839 cal/gr - 5748 cal/gr (adb),HGI 52 - 74. Blok Harilekoditunjukkan oleh kisaran angkakelembaban total 49,0 % - 60,1 % (ar),”fixed karbon” 34,6 % - 38,2 % (adb),kandungan abu 1,6 % - 4,7 % (adb),kandungan belerang total 0,23 % - 1,54% (adb) dan nilai kalori 5100 cal/gr -5820 cal/gr (adb), HGI 57 - 66.Kolokium Hasil Kegiatan Lapangan DIK-S, DSM – 20002 - 16


DAFTAR PUSTAKA1. De Coster G.L., 1974 : The Geology of Central Sumatera Basins, Proceeding2. Indonesian Petroleum Assoc, 4 th Annual Convention.3. Diessel C.F.K., 1992 : Coal Bearing Depositional Systems, Springer-Verlag, Berlin4. Koesoemadinata R.P. dan Hardjono, 1977 ; Kerangka Sedimenter endapan batubara5. Tersier Indonesia, Pertemuan Ilmiah Tahunan ke VI, IAGI.6. Shell Mijnbouw, 1978 : Geological Map of the South Sumatera Coal Province ,Scale 1 : 250.000Kolokium Hasil Kegiatan Lapangan DIK-S, DSM – 20002 - 17


Gambar 1. Lokasi Daerah PenyelidikanKolokium Hasil Kegiatan Lapangan DIK-S, DSM – 20002 - 18

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!