11.07.2015 Views

eBook PDF (1.4 MB) - DhammaCitta

eBook PDF (1.4 MB) - DhammaCitta

eBook PDF (1.4 MB) - DhammaCitta

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

contents 484TiratanaSalah satu fondasi terpentingdalam Buddhisme. Sudah saatnyakita belajar kembali tentang nilainilaimulia Buddha, Dhamma, danSangha, dan memahami apasebenarnya makna perlindungankepada Tiratana.NEWS ON24 The Way of Loving Kindnessoleh Ajahn Brahm33 Aku Melihat Aku SedangMelihat Akuoleh YM Saddhâviro Thera38Âcariya MunSeorang sosok pejuang spiritual zaman modern dariThailand. Sepak terjang beliau sungguh memberikaninspirasi bagi usaha pencapaian tujuan tertinggi umatBuddha, di tengah hilangnya kepercayaan sebagianorang terhadap Magga, Phala, dan Nibbâna.LIPUTAN57 Sejuta Pelita Sejuta HarapanPANDEGILING NEWS59 Sebulan Dalam Dhamma 2007KISAH60 Blackie Sang NenekRESENSI BUKU64 Petavatthu | Cerita-cerita Makhluk Peta65 Sebatang Pohon di Tengah HutanFILM BAGUS67 Driving Miss DaisyDO YOU KNOW69 Mengapa Kita Harus Memaafkan?71 Transfer Factor49Angkor WatKeeksotisan Angkor Wat telahdiakui oleh dunia, bahkan negaraKamboja sampai menaruh gambarbangunan ini pada bendera nasionalnya.Angkor Wat tidak hanyamemukau dari segi arsitekturnya,namun juga menyimpan nilai religidan historis yang tinggi.ABHIDHAMMA COURSE75 CittaSTRIP85 Xiao Bai dan Seekor Kura-kuraTALK87 Damai Dalam DhammaAGENDA


dawai 48AjarantiratanaAgama Buddha yang oleh umat Buddha dikenalsebagai Buddha Dhamma, bersumber pada kesunyataanyang diungkapkan oleh Sang Buddha Gotama lebih daridua ribu lima ratus tahun yang lalu, yang menguraikanhakekat kehidupan berdasarkan Pandangan Terang, danoleh karenanya dapat membebaskan manusia dariketidaktahuan (avijja) dan penderitaan (dukkha).Dalam sejarah perkembangan agama Buddha, telahtimbul berbagai mazhab dan sekte, yang saling berbedadalam cara masing-masing menafsirkan segi-segitertentu dari ajaran Sang Buddha, juga dalam ritualnya.Akan tetapi, sekalipun terdapat perbedaan di antaramazhab dan sekte-sekte agama Buddha, namunsemuanya memiliki landasan-landasan dasar pokok dantujuan yang sama, yang bersumber pada ajaran SangBuddha Gotama. Perbedaan yang terdapat adalahdalam titik berat dan penekanan, tafsiran sertapengembangan falsafah dari pada landasan-landasanpokok tersebut. Salah satu landasan pokok terpentingyang terdapat dalam semua sekte dan mazhab tersebutadalah TIRATANA.0 4 | s e p t – n o v 2 0 0 7


apa itu tiratana?Kata Tiratana terdiri dari kata Ti, yang artinya tiga dan Ratana, yangartinya permata/mustika; yang maknanya sangat berharga. Jadi, arti Tira-tanasecara keseluruhan adalah Tiga Permata (Tiga Mustika) yang nilainya tidakbisa diukur; karena merupakan sesuatu yang agung, luhur, mulia, yangsangat penting untuk dimengerti (dipahami) dan diyakini oleh umat Buddha.Sesuai dengan arti katanya, yaitu Tiga Mustika atau Tiga Permata, makaisi Tiratana memang terdiri dari 3 permata atau tiga Ratana, yaitu: BuddhaRatana, Dhamma Ratana, dan Sangha Ratana.buddha ratanaBuddha Ratana mengacu kepada Sang Buddha. Sang Buddha adalahperwujudan dari seluruh kebajikan-kebajikan yang agung. Di dalam Buddhaterdapat perwujudan dari moralitas tertinggi (Sîla), konsentrasi palingmendalam (Samadhi), dan kebijaksanaan mendalam (Pañña). Sifat-sifatmulia yang tidak dapat dilampaui dan tiada bandingannya dalam sejarahmanusia.s e p t – n o v 2 0 0 7 | 0 5


Setiap insan Buddhis di seluruh dunia membabarkan danmerenungkan sembilan kebajikan agung dari seorangBuddha dalam latihan puja bakti mereka sehari-hari.Meskipun Sang Buddha memiliki berbagai kemuliaan yanglain, di sini hanya digambarkan sembilan sifat agung SangBuddha. Di sekolah-sekolah Buddhis yang lain, parapengikut telah memperkenalkan Buddha-Buddha yangberagam dengan menyebutkan beberapa sifat agung dariSang Buddha. Bagaimanapun juga, cara apapun yangdipergunakan untuk memperkenalkan Sang Buddha, adalahsebuah fakta bahwa sejarah para Buddha telah muncul didunia ini dari waktu ke waktu, diilhami dengan kebajikankebajikandan penerangan yang sama. Oleh karena itu,seharusnya tiada perbedaan menghormat pada tiap-tiapBuddha, jika Buddha yang dimaksud adalah seorangBuddha yang sesungguhnya. Konsekuensinya, seharusnyatidak perlu ada perselisihan berkaitan dengan Buddha yangmana yang lebih berkuasa ataupun lebih hebatdibandingkan Buddha yang lain.Arti Buddha (dalam Khuddaka Nikaya) adalah:1. Dia Sang Penemu (Bujjhita) Kebenaran2. Ia yang telah mencapai Penerangan Sempurna3. Ia yang memberikan penerangan (Bodhita) darigenerasi ke generasi4. Ia yang telah mencapai kesempurnaan melalui'penembusan', sempurna penglihatanNya, danmencapai kesempurnaan tanpa bantuan siapapun.Di dalam Anguttara Nikaya Tikanipata 20/265, disebutkantentang sifat-sifat mulia Sang Buddha, atau disebutBuddhaguna. Ada sembilan Buddhaguna, yaitu sebagaiberikut.1. ArahamManusia suci yang terbebas dari kekotoran batin.2. SammâsambuddhoManusia yang mencapai penerangan sempurna denganusaha sendiri.3. VijjâcaranasampannoMempunyai penglihatan jernih yang sempurna dantindak-tanduk bajik yang juga sempurna.0 6 | s e p t – n o v 2 0 0 7


4. SugatoBertindak benar, berbicara benar.5. LokavidûMengetahui dengan sempurna keadaan setiap alam.6. Anuttaro purisadammasârathiPembimbing umat manusia yang tiada bandingnya bagimereka yang tidak dapat ditundukkan.7. Satthâ devamanussânamGuru para dewa dan manusia.8. BuddhoYang sadar dan menunjukkan jalanmenuju kesadaran.9. BhagavâYang patut dimuliakan (dijunjung).ArahamSang Buddha digambarkan sebagai seorang Arahat dalam 5aspek, yakni:1. Beliau yang telah terlepas dari semua kekotoran batin.2. Beliau yang telah mengalahkan semua musuh berkaitandengan pelenyapan kekotoran batin.3. Beliau yang telah menghancurkan ruji-ruji roda kelahiran.4. Beliau patut menerima persembahan dan penghormatan.5. Beliau tidak menyembunyikan rahasia apapun dalamkarakterNya ataupun ajaranNya.Sang Buddha adalah figur terbesar dalam sejarah manusia,dengan kehidupan sempurna, mutlak, tanpa cela, dantanpa noda. Di kaki pohon Bodhi, Beliau mengalahkansemua kejahatan dan mengakhiri semua penderitaandengan pencapaian Nibbâna. Beliau adalah guru bagi paradewa dan manusia yang begitu patut menerima semuapenghormatan. Ajaran-ajaran Beliau tidak menyimpanmisteri atau rahasia, dan sama seperti sebuah buku yangterbuka bagi semuanya untuk datang dan melihat.s e p t – n o v 2 0 0 7 | 0 7


SammâsambuddhoSang Buddha disebut demikian, karena Beliau memahamikeberadaan dunia dalam perspektifNya yang sesuai danmenemukan Empat Kebenaran Mulia melalui pemahamanBeliau sendiri. Lahir sebagai pangeran, Beliaumeninggalkan keduniawian dan berusaha keras selama 6tahun untuk mencari penerangan. Selama periode itu,Beliau telah mendatangi seluruh guru ternama danmencoba segala cara yang yang diajarkan mereka. Setelahmencapai pencapaian yang bahkan setara dengan guruNya,beliau tetap tidak dapat menemukan tujuan peneranganyang sukar dipahami. Akhirnya, berdasarkan penelitianNyadengan pemahaman rasional dan menempuh Jalan Tengah,Beliau menemukan solusi akhir dari permasalahanuniversal dari ketidakpuasan, perselisihan, dan kekecewaan(dukkha). Beliau menemukan Hukum SalingKetergantungan—Hukum Sebab Akibat yang dinilai Beliausebagai realita dunia, dengan demikian menjadi YangTertinggi yang telah tercerahkan.VijjâcaranasampannoIstilah ini berarti bahwa Sang Buddha yang terberkahidengan penglihatan yang jernih sempurna dan perbuatanbajik yang patut diteladani. Ini memiliki dua aspeksignifikan seperti yang telah ditunjukkan dalampengetahuan beruas tiga dan kebijaksanaan beruas delapan.Ketiga ruas pengetahuan dituliskan sebagai berikut:1. Pertama-tama, Sang Buddha dapat mengingat kelahirandi masa lampauNya dan menelusuri kembali keberadaanNya, sama seperti halnya menelusuri kembali keberadaanmakhluk lain.2. Kedua, terpisah dari kemampuan untuk menceritakanmasa lalu, Beliau memiliki keunikan tinjauan ke masadepan, yaitu kemampuan untuk melihat masa depandan membayangkan keseluruhan jagad raya pada setiapmomen.3. Ketiga, Beliau memiliki pengetahuan menembus kedalam mengenai ke-Arahat-an.Pada kebijaksanaan beruas delapan, tertulis Sang Buddhamemiliki keunikan berkah penglihatan, kekuatan adi dayauntuk melakukan hal-hal di luar kemampuan normal,0 8 | s e p t – n o v 2 0 0 7


telinga supranatural, kekuatan untuk membaca pikiranorang lain, berbagai kekuatan fisik, kemampuan untukmengingat kembali berbagai kelahiran masa lampau, matasupranatural, dan pengetahuan yang hebat mengenaikehidupan suci yang tenang.Mengenai kata “carana” atau tindakan bajik, aspek inidibagi menjadi 15 kategori yang berbeda atau jeniskebajikan-kebajikan yang diilhami sepenuhnya di dalamSang Buddha. Kebajikan-kebajikan tambahan ini diklasifikasikansebagai:1. Menjaga perbuatan dan kata-kata,2. Menjaga penyerapan pengaruh indera,3. Makan makanan secukupnya,4. Menghindari tidur yang berlebihan,5. Menjaga kejernihan penglihatan sejernih kristal dalamkeyakinan,6. Mewujudkan rasa takut dalam melakukan perbuatanjahat,7. Haus akan pengetahuan, energi, perhatian penuh, danpemahaman—empat kecenderungan yang berkaitandengan lingkup material,8. Pañña, direfleksikan sebagai kebijaksanaan,9. Karuna, direfleksikan sebagai belas kasih yang menganugerahiBeliau rasa kasih untuk melayani umatmanusia,10. Menyadari apa yang baik dan tidak baik bagi semuamakhluk melalui kebijaksanaanNya,11. Menuntun pengikutNya menjauhi kejahatan dan kesengsaraanmelalui belas kasihNya,12. Memancarkan tingkatan tertinggi toleransi bagi persaudaraandan sifat-sifat luhur kepada semua makhluk.SugatoSang Buddha juga disebut Sugato, yang berarti bahwajalan Beliau adalah baik, tujuanNya sempurna, dan katakataserta metode yang digunakan untuk menunjukkanjalan adalah tidak berbahaya dan tanpa kesalahan. JalanSang Buddha untuk pencapaian kebahagiaan adalah benardan suci, tidak berbelok, langsung, dan pasti. Kata-kataBeliau maha mulia dan sempurna. Banyak para ahli sejarahterkenal dan para ahli ilmu pengetahuan terkemuka telahmemberi komentar bahwa satu-satunya agama yang masihs e p t – n o v 2 0 0 7 | 0 9


tidak tertandingi oleh ilmu pengetahuan dan para pemikirbebas adalah kata-kata Sang Buddha.LokavidûIstilah ini digunakan pada Sang Buddha sebagai seorangdengan pengetahuan dunia yang sangat hebat (exquisite).Sang Buddha telah mengalami, mengetahui, dan menembuske dalam seluruh aspek kehidupan duniawi, secarafisik maupun spiritual. Beliau adalah yang pertama kalimengamati bahwa ada ribuan sistem di jagad raya. Beliaujuga yang pertama kali menyatakan bahwa duniawi itutidak ada melainkan hanya konseptual. Dalam kata-kataBeliau, adalah tidak bermakna untuk memikirkan pada asaldan akhir dunia atau alam semesta. Beliau berpandanganbahwa asal mula dunia, tenggelamnya dunia, dan jalanmenuju tenggelamnya dunia dapat ditemukan di dalamukuran—sepanjang tubuh manusia—dengan persepsi dankesadarannya.Anuttaro purisadammasârathiAnuttaro berarti tiada tandingannya dan tiada tara(matchless and unsurpassed). Purisadamma menunjuk padaindividual-individual yang mendapat berkah Dhamma,sementara Sârathi berarti pemimpin. Ketiga istilah ini digabungkanbersama, secara tidak langsung menunjukkanpemimpin tak tertandingi yang mampu menuntun orangorangpembangkang menuju pada Jalan Kebenaran. Diantara mereka yang telah diajak mengikuti jalan Dhammadan menghindari kejahatan adalah pembunuh ternamaAngulimala, Alavaka dan Nalagiri, ratusan perampok, kanibal,dan pembangkang seperti Saccake. Mereka semuanyadibawa menuju relung Dhamma, dan banyak di antaranyabahkan mencapai ke-bodhisattâ-an dalam kehidupanmereka. Bahkan Devadata, “musuh” Sang Buddha, telah disadarkankembali oleh Sang Buddha dengan rasa kasihBeliau yang besar.Satthâ devamanussânamSang Buddha adalah Guru para dewa dan manusia. Adapun ‘deva’ yang digunakan dalam konteks ini menunjukpada makhluk yang dengan kamma baik mereka sendiri,1 0 | s e p t – n o v 2 0 0 7


telah melampaui tingkatan manusia yang bukan merupakantingkatan akhir dari evolusi biologi. Deva dalam konteksBuddhis tidak memiliki hubungan dengan dongeng teologitradisional kuno. Sang Buddha merupakan guru yang luarbiasa, yang fleksibel dan mampu memikirkan teknik yangberbeda-beda sesuai kemampuan dan mentalitas dari devadan manusia. Beliau mengajarkan setiap orang ke jalanhidup yang benar. Sang Buddha benar-benar seorang Guruyang universal.BuddhoBuddho berarti Guru Besar (Master), Yang Maha Tahu,memiliki kekuatan luar biasa untuk meyakinkan yang lainakan penemuan besar Beliau, melalui seni yang hebatsekali dalam mengajarkan Dhamma kepada makhluk lain.Teknik Beliau tidak dapat ditandingi guru yang lain. IstilahBuddho memiliki pengertian sekunder yang diterjemahkansebagai 'Sadar' karena keadaan umum seseorang terusmenerus dalam keadaan tidak sadar. Sang Buddha adalahyang pertama kali 'Sadar' dan melepaskan diri dari keadaantidak sadar. Sesudah itu, Beliau meyakinkan yang lainuntuk sadar dan menjauhi sifat samsara kemalasan, yaknikeadaan tidur atau tidak sadar.BhagavâDari semua istilah yang digunakan untuk melukiskan SangBuddha, kata-kata 'Buddho' dan 'Bhagavâ' sering digunakansecara terpisah, ataupun bersama-sama sebagai 'BuddhoBhagavâ' yang berarti 'Yang Terberkahi'. Rasa kagumdan hormat yang sudah sepantasnya, Terberkahi adalahnama Beliau. Oleh karena itu, kata 'Bhagavâ' memilikibermacam-macam arti sesuai yang disarankan oleh beberapakomentator. Sang Buddha diistilahkan 'Bhagavâ' atau'Yang Terberkahi' karena Beliau adalah yang paling berbahagiadan paling beruntung diantara manusia karena telahmengalahkan semua kejahatan, mampu menguraikan secaraterperinci Dhamma tertinggi dan terberkahi dengan kemampuanintelektual supernormal, dan super manusiawi.s e p t – n o v 2 0 0 7 | 1 1


Tingkat KebuddhaanTingkat kebuddhaan adalah tingkat pencapaian penerangansempurna. Menurut tingkat pencapaiannya, Buddha dibedakanmenjadi 3 macam, yaitu:Sammâ Sambuddha1. Orang yang mencapai tingkat kebuddhaan dengan usahaNya sendiri, tanpa bantuan makhluk lain.2. Mampu mengajarkan ajaran yang Ia peroleh (Dhamma)kepada makhluk lain.3. Yang diajar tersebut bisa mencapai tingkat-tingkat kesucianseperti diriNya.Pacceka Buddha1. Orang yang mencapai tingkat kebuddhaan dengan usahaNya sendiri, tanpa bantuan makhluk lain.2. Tidak mengajarkan ajaran yang Ia peroleh kepada makhluklain secara meluas.3. Yang diajar tersebut belum mampu mencapai tingkattingkatkesucian seperti diriNya.Savaka Buddha1. Orang yang mencapai tingkat kebuddhaan karena mendengarkandan melaksanakan ajaran dari SammaSambuddha.2. Mampu mengajarkan ajaran yang Ia peroleh kepada makhluklain.3. Yang diajar bisa mencapai tingkat-tingkat kesucian sepertidiriNya.1 2 | s e p t – n o v 2 0 0 7


Dalam Tiratana, yang dimaksud Sangha di sini berartiAriya Sangha. Jadi kita berlindung kepada Ariya Sangha.Kita tidak berlindung kepada Sammuti Sangha; tetapi kitamenghormati Sammuti Sangha karena para beliau ini mengembanamanat Sang Buddha sebagai penyebar Dhammayang jalan hidupnya mengarah ke jalan Dhamma.Para Bhikkhu Sangha yang selalu kokoh dalam Dhamma-Vinayaadalah merupakan ladang yang subur juga bagipara umat. Oleh karena itu para umat diharapkan jugabersedia menyokong agar para Bhikkhu Sangha kokoh dalammoralitas dan tindak-tanduknya.Berlindung Kepada TiratanaUmat Buddha di seluruh dunia menyatakan ketaatan dankesetiaan mereka kepada Buddha, Dhamma dan Sanghadengan kata-kata dalam satu rumusan kuno yang sederhana,namun menyentuh hati, yang terkenal dengan namaTISARANA (Tiga Perlindungan), yang berbunyi:Buddham saranam gacchâmiAku berlindung kepada BuddhaDhammam saranam gacchâmiAku berlindung kepada DhammaSangham saranam gacchâmiAku berlindung kepada Sangha.s e p t – n o v 2 0 0 7 | 1 9


2 0 | s e p t – n o v 2 0 0 7Rumusan ini disabdakan oleh Sang Buddha Gotama sendiri(bukan oleh para siswa-Nya atau oleh makhluk lain) padasuatu ketika di Taman Rusa Isipatana dekat Benares, padaenam puluh Arahat siswa Beliau, ketika mereka akanberangkat menyebarkan Dhamma demi kesejahteraan dankebahagiaan umat manusia. Sang Buddha Gotamabersabda:"Para bhikkhu, ia (yang akan ditahbiskan menjadisamanerâ dan bhikkhu) hendaknya: setelah mencukurrambut kepala dan mengenakan jubah kuning...bersujud di kaki para bhikkhu, lalu duduk bertumpulutut dan merangkapkan kedua belah tangan di depandada, dan berkata: AKU BERLINDUNG KEPADABUDDHA, AKU BERLINDUNG KEPADA DHAMMA,AKU BERLINDUNG KEPADA SANGHA".(Vinaya Pitaka I. 22)Sang Buddha Gotama menetapkan rumusan tersebutbukan hanya bagi mereka yang akan ditahbiskan menjadisamanerâ dan bhikkhu, tetapi juga umat awam. Setiaporang yang memeluk agama Buddha, baik ia seorang awamatau pun seorang bhikkhu, menyatakan keyakinan dengankata-kata rumusan Tisarana tersebut. Tampak betapaluhurnya kedudukan Buddha, Dhamma, dan Sangha. Bagiumat Buddha "berlindung kepada Tiratana" merupakanungkapan keyakinan, sama seperti "syahadat" bagi umatIslam dan "credo" bagi umat Kristen.Tisarana adalah ungkapan keyakinan (saddhâ) bagi umatBuddha. Saddhâ yang diungkapkan dengan kata "berlindung"itu mempunyai tiga aspek:Aspek KemauanSeorang umat Buddha berlindung kepada Tiratanadengan penuh kesadaran, bukan sekedar sebagai kepercayaanteoritis, adat kebiasaan atau tradisi belaka. Tiratanaakan benar-benar menjadi kenyataan bagi seseorang,apabila ia sungguh-sungguh berusaha mencapainya.Karena adanya unsur kemauan inilah, maka saddhâdalam agama Buddha merupakan suatu tindakan yangaktif dan sadar yang ditujukan untuk mencapai pembebasan,dan bukan suatu sikap yang pasif, "menungguberkah dari atas".


Aspek PengertianIni mencakup pengertian akan perlunya Perlindungan,yang memberi harapan dan menjadi tujuan bagi semuamakhluk dalam samsâra ini, dan pengertian akan adanyahakekat dari perlindungan itu sendiri.Aspek PerasaanYang berlandaskan aspek pengertian di atas, dan mengandungunsur-unsur keyakinan, pengabdian dancinta kasih. Pengertian akan adanya Perlindunganmemberikan keyakinan yang kokoh dalam diri sendiri,serta menghasilkan ketenangan dan kekuatan. Pengertianakan perlunya Perlindungan mendorong pengabdianyang mendalam kepada-Nya, dan pengertian akanhakekat Perlindungan memenuhi batin dengan cintakasih kepada Yang Maha Tinggi, yang memberikan semangat,kehangatan dan kegembiraan.Dari uraian di atas dapat dirumuskan bahwa "berlindung"dalam agama Buddha berarti: "Suatu tindakan yangsadar yang bertujuan untuk mencapai pembebasan, yangberlandaskan pengertian dan didorong oleh keyakinan".Atau secara singkat: "Suatu tindakan sadar dari padakeyakinan, pengertian dan pengabdian".Ketiga aspek dari pada "berlindung" ini sesuai denganaspek kemauan, aspek pengertian dan aspek perasaan daribatin manusia. Oleh karena itu untuk mendapatkan perkembanganbatin yang harmonis, ketiga aspek ini harusdipupuk bersama-sama.Berlindung kepada Tiratana sebagai pengucapan katakatabelaka tanpa dihayati, berarti kemerosotan dari suatukebiasaan kuno yang mulia. Perbuatan demikian melenyapkanmakna dan manfaat dari Perlindungan. Berlindungkepada Tiratana seharusnya merupakan ungkapan darisuatu dorongan batin yang sungguh-sungguh, seperti seorangyang apabila melihat suatu bahaya besar akan bergegasmencari perlindungan. Orang yang melihat rumahnyaterbakar, tidak akan memperoleh keselamatan hanya denganmemuja keamanan dan kebebasan di luar tanpabertindak untuk mencapainya.s e p t – n o v 2 0 0 7 | 2 1


Tindakan pertama ke arah keselamatan dan kebebasanialah dengan "berlindung" secara benar, yaitu suatu tindakansadar daripada keyakinan, pengertian dan pengabdian.BUDDHA, sebagai perlindungan pertama, mengandungarti bahwa setiap orang mempunyai benih kebuddhaandalam dirinya, bahwa setiap orang dapat mencapai apayang telah dicapai oleh Sang Buddha Gotama."Seperti Sayalah para penakluk yang telah melenyapkankekotoran batin."(Ariyapariyesana Sutta, Majjhima Nikaya)Sebagai Perlindungan, Buddha bukanlah pribadi PertapaGotama, melainkan para Buddha sebagai manifestasidaripada Bodhi (Kebuddhaan) yang mengatasi keduniawian(lokuttara).DHAMMA, sebagai perlindungan kedua, bukan berartikata-kata yang terkandung dalam kitab suci atau konsepsiajaran yang terdapat dalam batin manusia biasa yangmasih berada dalam alam keduniaan (lokiya), melainkan"Empat Tingkat Kesucian (Sotâpanna, Sakâdâgami,Anâgâmi, dan Arahat) beserta Nibbâna" yang dicapaipada akhir jalan.SANGHA, sebagai perlindungan ketiga, bukan berartikumpulan para bhikkhu yang anggota-anggotanya masihbelum bebas dari kekotoran batin (bhikkhu Sangha),melainkan Pasamuan Para Bhikkhu Suci yang telahmencapai tingkat-tingkat Kesucian (Ariya Sangha).Mereka ini menjadi teladan yang patut dicontoh.Namun landasan sesungguhnya dari Perlindungan iniialah kemampuan yang ada pada setiap orang untukmencapai tingkat-tingkat kesucian itu.2 2 | s e p t – n o v 2 0 0 7


Buddha, Dhamma dan Sangha atauTiratana adalah manifestasi,perwujudan, pengejawan-tahan dariTuhan yang mahaesa dalam alamsemesta ini, yang dipuja dan dianutoleh seluruh umat Buddha di dunia ini.Dari uraian di atas, jelaslah bahwa Buddha, Dhamma dan Sangha dalamaspeknya sebagai Perlindungan mempunyai sifat mengatasi keduniaan (lokuttara).Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa Buddha, Dhamma dan Sanghamerupakan manifestasi daripada Yang Mutlak, Yang Esa, yang menjadi tujuanterakhir semua makhluk. Buddha, Dhamma dan Sangha sebagai Tiratanaadalah bentuk kesucian tertinggi yang dapat ditangkap oleh pikiran manusiabiasa, dan oleh karena itu diajarkan sebagai Perlindungan yang Tertinggi olehSang Buddha.s u m b e r1. –www.buddhistonline.com/dsgb2. Great Virtues of The Buddhaoleh Dr. K. Sri Dhammananda3. Pokok Dasar Agama BuddhaWALUBI4. miscellaneous from webs e p t – n o v 2 0 0 7 | 2 3


dawai 48News OnO L E H A J A H N S U M E D H Othe way ofloving-kindnessmettâ (bhs. pali), atau cinta kasih, atau belas kasih, adalah sebuahkemampuan yang berarti bahwa kita dapat menggunakannya untuk mendekatihal-hal yang mengganggu atau tidak menyenangkan yang kita temukandi dalam diri kita atau di sekitar kita. Ketika pertama kali saya datang keInggris, saya bertanya kepada orang-orang, "Apakah Anda memraktekkanmettâ?", dan mereka berkata, "Oh, saya tidak mampu!". Kemudian sayabertanya, "Jadi, menurut Anda apa itu mettâ?". Dan mereka menjawab, "Ituadalah semacam cara yang bijak untuk menetralkan hal-hal yang menjengkelkanatau membahayakan kita, sangat sulit bertahan pada cara idealdemikian yang berusaha menyayangi orang-orang atau hal-hal seperti itu.2 4 | s e p t – n o v 2 0 0 7


Mencintai dan MenyukaiSeperti pada umumnya diterjemahkan dalam bahasaInggris, kata 'mencintai' (loving) kurang lebih memilikiarti yang sama dengan kata 'menyukai' (liking). Kitamengatakan bahwa kita mencintai banyak hal–kita cintamakanan ini, kita cinta minuman itu, kita salingmencintai; sebenarnya, apa yang kita maksud adalahkita menyukai hal-hal itu, kita tertarik kepada mereka.Mettâ mirip dengan kasih dalam kepercayaan umatNasrani, walaupun kadang persepsi mengenai kasih inijuga dapat menjadi sangat idealis.Kasih umat Nasrani cenderung datang dari gagasanbagaimana Anda dapat mencintai semua pihak. Andamungkin mencoba untuk meyakinkan diri Anda bahwaAnda lebih menyayangi musuh Anda daripada Andamenyayangi diri sendiri. Dapatkah Anda membayangkanmenghabiskan satu jam hanya untuk berpikir tentangseberapa dalam Anda mencintai diri Anda?Saya menyadari bahwa mereka sama sekali tidakmengerti tentang mettâ. Mettâ bukanlah sebuah pernyataanidealis tentang perasaan/pikiran. Kita dapatmerasakan cinta kepada semua orang selama tidak adayang mengganggu atau menyinggung kita. Kita diberitahubahwa, "Cintailah tetanggamu seperti mencintaidirimu sendiri" dan "Cintai musuh-musuhmu". Cobarenungkan apa artinya. Haruskah Anda menyukaimusuh-musuh Anda? Apakah Anda ingin selalu beradadi dekat mereka?Sebenarnya, "cinta" tidak sama artinya dengansesuatu seperti "suka" dalam semua situasi. Dalamhubungan ini, kata "cinta" adalah kata yang sangatsering digunakan dalam bahasa Inggris. Mettâ tidakberarti menyukai segala-galanya. Mettâ berarti suatusikap yang tidak berdiam pada keadaan yang tidakmenyenangkan atau menyalahkan semua situasi didalam atau di luar diri seseorang. Dengan memahamimettâ, seseorang tidak membutakan dirinya dengansesuatu yang seolah tampak ideal. Justru, seseorangdapat menyaksikan keadaan-keadaan tidak menyenangse p t – n o v 2 0 0 7 | 2 5


Dengan memahamimettâ, seseorang tidakmembutakan dirinyadengan sesuatu yangseolah tampak ideal.kan dalam suatu situasi, hal, orang, atau di dalam dirinyasendiri tanpa berusaha menciptakan segala sesuatu disekitarnya. Sederhananya, Anda dapat berhenti berpikir,"Saya benci itu, Saya tidak menginginkan hal itu". Itulahyang saya maksudkan sebagai mettâ.Baru-baru ini seseorang mendatangi saya dan berkata"Saya kesulitan merasakan mettâ untuk orang tertentu.Terkadang saya ingin memukulnya; terkadang saya merasaingin membunuhnya. Saya tidak bisa menebar mettâuntuk orang yang seperti itu dan hal itu membuat sayagila!". Saya berkata, "Tetapi kamu belum memukulnya,kamu juga tidak membunuhnya, bukan?". Dia menjawab,"Tidak". Saya berkata, “Maka kamu sedang memraktekkanmettâ". Mettâ adalah sesederhana itu.2 6 | s e p t – n o v 2 0 0 7


Mettâ dan MoralitasDalam Buddha Dhamma, sangat jelas bahwa moralitasbersumber pada tindakan dan ucapan yang benar secarajasmaniah. Sekarang kita akui bahwa kita tidak selaludapat mengontrol apa yang akan ada dalam pikiran kita.Kita tidak bisa mengatakan, "Saya hanya akanmempunyai pikiran-pikiran yang baik, pikiran menyayangiterhadap semua orang." Kita hanya bisa mencoba untuktidak mempunyai pikiran-pikiran buruk atau merasamarah, cemburu, iri hati, dan kuatir. Tetapi hal ini berbedadengan tindakan dan ucapan secara fisik. Kita bisaberjanji saat ini untuk tidak membunuh siapapun. Kitabisa mengambil lima sila. Kita bisa juga berjanji untukberhati-hati dengan apa yang kita ucapkan, karena ituketika kita sedang memikirkan sesuatu yang tidak baikdan mengerikan, kita tidak sungguh-sungguh mengatakanhal itu kepada orang-orang. Andaikan saya berpikir sepertipikiran-pikiran orang gila sekarang: Saya bisa saja menahandiri dari mengekspresikan hal itu kepada Anda. Ituadalah mettâ. Proses berpikir dan merasakan berjalanterus; saya mengenalinya, tetapi saya menolak untukbereaksi pada hal-hal tersebut secara fisik atau verbal.Kita mulai menyadari pikiran itu seperti sebuahcermin yang merefleksikan segala sesuatu. Seperti sebuahcermin, pikiran tidak dirusak oleh hal-hal yangmerefleksikannya. Sebuah cermin bisa menggambarkanhal-hal yang sangat buruk, yang sangat jahat dari seluruhdunia dan masih tetap tidak bernoda, walaupun pantulannyasangatlah mengerikan. Pikiran seperti halnya cerminitu; pikiran itu sendiri bersih (murni). Tidak ada sesuatuyang salah dengan pikiran, tetapi refleksi dari pikiran bisamenjadi sangat kotor atau buruk atau jahat, atau jugabisa menjadi sangat indah. Jika kita mencoba untukmenghukum si cermin, kita merusak atau meretakkancermin itu, kita akan gila maka kita benar-benar telahtertipu. Tetapi, jika kita mau, kita bisa mengenali bahwabayangan dalam cermin itu sebenarnya seperti itulahadanya.s e p t – n o v 2 0 0 7 | 2 7


Pengenalan ini adalah sebuah kemahiran dalam berhubungandengan pikiran dan perasaan yang mungkin sangattidak menyenangkan bagi kita. Tidaklah sulit bagi sayauntuk merasakan kebaikan terhadap hal-hal yang sayasuka, seperti anak kucing dan anak anjing, anak-anakkecil yang lucu, serta orang-orang menyenangkan yangmengatakan hal-hal yang baik, cuaca yang cerah, dansebagainya. Saya tidak mempunyai masalah dengan halhalini. Tetapi apa yang harus saya lakukan ketika orangorangdan hal-hal tersebut menjadi buruk dan curang?Saya bisa berdiam pada keburukan tersebut dan berpikir,"Saya tidak bisa berhadapan dengan orang itu; sayamembencinya. Orang yang seperti itu tidak sepantasnyadibiarkan hidup. Saya berharap dia segera mati." Sayabisa melakukan itu, bukan? Itu adalah hal termudah yangbisa dilakukan. Tetapi berdiam pada perasaan yang tidakdisukai seperti itu tidaklah mendukung kedamaianpikiran.Melihat yang Tidak DisukaiDalam Diri SendiriKita selalu memulai latihan mettâ dengan diri kita sendiriterlebih dahulu. Kita berkata, "Aham sukhito homi", yangberarti "Semoga saya damai, semoga saya berbahagia".Mungkin kita merasa tenteram dengan diri kita sendiriketika segalanya berjalan baik, tetapi ketika terjadi haltidak baik, kita cenderung mencoba untuk menghancurkanapa yang tidak kita sukai dalam diri kita.Orang-orang datang pada saya sepanjang waktu,bertanya, "Bagaimana saya menghindari kemarahan? Bagaimanasaya menghindari iri hati? Bagaimana saya menghindariketamakan dan nafsu keinginan? Bagaimana sayamenghindari rasa kuatir? Bagaimana saya menghindarisegala hal itu? Saya bisa saja pergi ke psikiatri; diamungkin dapat menolong saya menghindari hal-hal itu?"Atau terkadang kita melatih meditasi untuk membuang2 8 | s e p t – n o v 2 0 0 7


atau melepas semua hal-hal yang mengerikan ini, jadikita bisa mencapai keadaan pikiran yang penuh kebahagiaandan penglihatan bodhisattâ. Kita berharap tidakakan pernah memiliki perasaan-perasaan negatif lagi. Disatu sisi, ada harapan dan kerinduan untuk menjadibahagia. Di sisi lain, ada kebencian dan reaksi darikemuakan dan keengganan terhadap kekejaman kita,keadaan batin yang tidak menyenangkan.Saya melihat bahwa orang-orang di Inggris sangatkritis, sangat meremehkan. Kemudian ketika saya bertanya,"Apakah Anda memraktekkan mettâ?" orang-orangyang suka meremehkan diri mereka sendiri, yang benarbenarperlu melatih mettâ, adalah orang-orang yangberkata bahwa mereka tidak bisa. Kemampuan mengritikdiri sendiri kedengarannya seperti benar-benar orang yangsangat jujur, bukan? Kita mempunyai pikiran cerdas yangkritis, jadi kita berpikir tentang diri kita dengan cara yangnegatif. Kita mengritik diri sendiri karena banyak halyang telah kita lakukan di masa lalu yang muncul dalamingatan saat ini, kecenderungan-kecenderungan, atau kebiasaan-kebiasaandan hal-hal itu tidak bertahan pada apayang kita harapkan dari mereka. Demikian juga, kita tidakbertahan pada apa yang kita pikir seharusnya dapat kitalakukan.Kemudian, karena kita bisa menjadi sangat kritis danmeremehkan, kita juga cenderung merancang pendapatnegatif kita pada yang lain. Saya ingat diri saya selalumenjadi kecewa dengan orang-orang karena mereka tidakbisa bertahan pada standar-standar saya, pada jalan yangsaya pikir seharusnya mereka lakukan. Saya melihatseseorang dan berpikir, "Oh, ini dia, ini orangnya, seorangyang benar-benar baik, berhati dermawan, seorang penyayang.Akhirnya, saya menemukannya." Kemudian sayamendapatinya bahwa dia marah, cemburu, iri hati, menakutkan,posesif, atau rakus. Dan saya berpikir kembali,"Oh, kamu telah mengecewakan saya. Saya akan mencariseseorang yang lain sekarang. Saya akan menemukanseseorang yang bisa bertahan pada standar-standar saya."Tetapi kemudian, ketika saya benar-benar melihat diris e p t – n o v 2 0 0 7 | 2 9


Mettâ adalah kasih yanguniversal, tidak terbatas,dan bebas dari sikapmementingkan diri sendiri.sendiri, saya bertanya, "Seberapa baik saya dapat bertahanpada standar-standar ini?" Kemudian saya dapatmelihat bahwa terdapat kondisi-kondisi tidak menyenangkanyang sama pada saya juga.Ketika saya mencoba menjadi seorang bhikkhu yangbaik, saya mati-matian mencoba bertahan pada sesuatuyang ideal. Saya dapat melakukan itu sampai tahaptertentu. Melewati kehidupan di mana kita hidup sebagaibhikkhu dan pembatasan-pembatasan pada kehidupan itu,kita bertahan dari melibatkan diri kita sendiri dalamaktivitas kamma yang berat. Akan tetapi, kita masihharus menghadapi ketakutan emosional yang menekandan hasrat-hasrat dari pikiran kita benar-benar tidak bisamenjauh dari apapun dari kehidupan ini.Sebagai bhikkhu, kita juga harus mau mengikutibahkan jika itu hal-hal yang tidak menyenangkan, sesuatuyang mengerikan untuk mencapai kondisi yang sadar, dankita harus menghadapi hal-hal ini dalam meditasi, kitamengikuti sesuatu di mana kita bergerak menjauh ataumenolak untuk menuruti kondisi sadar. Agar dapat melakukanini, kita harus membangun mettâ, suatu bentukperilaku kesabaran dan kebaikan hati terhadap segalaketakutan dan keragu-raguan yang menekan, dan terhadapkemarahan kita sendiri.3 0 | s e p t – n o v 2 0 0 7


Ketika saya baru saja ditahbiskan, saya berpikir diri sayasebagai orang alami yang sangat baik yang tidak marah-marahdan tidak membenci orang. Tetapi setelah pentahbisan saatsaya mulai bermeditasi, saya mulai merasakan setumpukkebencian yang menjalar ke semua orang, dan saya berpikir,"Meditasi ini membuat saya menjadi iblis!" Saya berpikir,"Saya akan pergi dan bermeditasi, tinggal di hutan sendirian,menjadi sangat tenang dan bisa berhubungan denganmakhluk-makhluk surga dan tinggal dalam suatu keadaanberbahagia yang tinggi." Justru, saat saya pertama kali mulaibermeditasi sebagai seorang bhikkhu, dua bulan pertama tidakada apa-apa malahan batin dipenuhi hal-hal yang tidakdisukai. Saya membenci setiap orang setiap kali sayamemikirkannya. Saya bahkan membenci orang-orang yangsaya cintai, dan saya membenci diri saya sendiri.Saya mulai melihat bahwa ini adalah sisi lain dari diri sayasendiri yang telah menekan, memaksa keluar dari kesadaransaya, dengan bayangan ideal tentang diri saya sendiri dimanasaya telah mencoba berpegang padanya. Saya tidak pernahmembiarkan kebencian yang nyata, hal yang tidak disuka,kekecewaan, atau keputusasaan untuk kemudian menjadisepenuhnya sadar; saya selalu bereaksi terhadapnya. Sebelumsaya ditahbiskan, saya mengalami keletihan dan keputusasaandalam menghadapi situasi-situasi sosial yang timbul karenasaya terbiasa berada di lingkungan yang mudah tersenyumdan ucapan-ucapan yang menyenangkan.Di dalam meditasi ketika saya tidak lagi dapat bertahanuntuk menghentikannya, semua perasaan yang menekan inimulai timbul lagi dalam kesadaran. Ada cara bertahan terhadapmereka tentunya, karena itu adalah cara yang selalu sayalakukan dengan kondisi-kondisi itu: "Bagaimana saya dapatmenghindari mereka? Bagaimana saya dapat menghentikanmereka? Oh, saya tidak seharusnya merasakan hal seperti ini;ini memuakkan! Setelah semua yang mereka lakukan padasaya, saya masih membencinya." Perasaan-perasaan ini membuatsaya membenci diri saya sendiri. Jadi daripada mencobamenghentikan mereka, saya belajar untuk menerima mereka.Dan cara itu hanyalah melalui penerimaan (acceptance) dimana pikiran-pikiran itu dapat terhalau melalui sejenis perasaanharu (kind of catharsis) yang mana semua kenegatifan telahdimanifestasikan, dan juga telah berlalu.s e p t – n o v 2 0 0 7 | 3 1


Renungan tentang MettâMettâ memiliki banyak arti, di antaranya kasih, sikap bersahabat,itikad baik, kemurahan hati, persaudaraan, toleransi, dan sikaptanpa-kekerasan. Para komentator kitab suci Pali menjelaskanistilah mettâ sebagai, dambaan yang kuat akan kesejahteraan dankebahagiaan makhluk lain (parahita parasukhakamana). Intinya,mettâ adalah tindakan kasih yang dibedakan dari keramahtamahansebagai kedok kepentingan pribadi.Dengan mettâ kita menolak setiap bentuk kekerasan, kebencian,sakit hati, dan permusuhan. Sebaliknya kita lalu mengembangkansikap-batin yang bersahabat, murah hati, mudah mengerti dandimengerti, serta selalu menghendaki kebahagiaan dan kesejahteraanmakhluk lain. Mettâ yang sejati, bersih dari kepentinganpribadi. Ia tumbuh di dalam hati yang hangat oleh kasih, simpati,dan persahabatan, yang dapat dikembangkan tanpa batas,melampaui segala rintangan sosial, agama, ras, ekonomi, danpolitik.Mettâ adalah kasih yang universal, tidak terbatas, dan bebas darisikap mementingkan diri sendiri. Mettâ menjadikan kita sumberrasa aman dan tentram bagi makhluk lain.Mementingkan diri sendiri adalah dorongan batin paling primitifdalam diri manusia. Jika dorongan ini diubah menjadi kehendakluhur untuk memperhatikan kepentingan dan kebahagiaanmakhluk lain, maka bukan hanya dorongan primitif itu terlampauiolehnya, tetapi batin menjadi universal, di mana tiada lagiperbedaan antara kepentingan pribadi dan kepentingan makhluklain.Mettâ adalah sikap melindungi dan kesabaran yang luar biasadari seorang ibu yang menjalani segala kesulitan demi kebaikananaknya. Mettâ juga mencakup sikap ingin memberi yang terbaikdari seorang sahabat. Jika kualitas-kualitas mettâ ini diperkuatdengan meditasi mettâ-bhâvanâ—meditasi dengan objek kasihuniversal—hasilnya adalah suatu kekuatan batin yangmenakjubkan, yang akan menjaga, melindungi, dan berfaedahbagi diri sendiri dan bagi makhluk lain.s u m b e rThe Mind and The Way Buddhist Reflection on LifeEdited versions of talk by Ajahn Sumedho3 2 | s e p t – n o v 2 0 0 7


dawai 48News OnO L E H Y M S A D D H Ã V I R O T H E R ASetiap orang ingin hidup tenang, dansetiap orang juga mempunyai benih ketenangan.Walaupun benih ketenangandan keinginan untuk hidup tenang adapada setiap orang, namun ketenanganhidup, tidak semua orang bisa memperolehnya.Di mana letak kesalahannyajika tidak tenang? Dan bagaimana carauntuk memperoleh ketenangan?Cara Memperoleh Ketenanganobyek—pikiran—kesadaranObyek diperlukan untuk melatih mengonsentrasikan pikiran,maka dalam latihan ketenangan pikiran, obyek merupakanbagian terpenting. Oleh karenanya, latihan ketenangan pikirantanpa menggunakan obyek, sama dengan halnya menyuruhorang lagi kehujanan maupun kepanasan untuk berteduh,tetapi tidak ada tempat berteduhnya.s e p t – n o v 2 0 0 7 | 3 3


Pikiran adalah sasaran yang harus dicapai dalam latihanketenangan. Jika selama latihan, tanpa ada proses untukmelatih mengarahkan pikiran ke arah ketenangan, maka caralatihan semacam itu tidak benar. Jadi selemah apapun, hendaknyausaha terus-menerus harus dilakukan untuk menenangkanpikiran pada obyek, agar pikiran bisa mencapai ketenangan.Kesadaran berfungsi untuk mengarahkan dan mengontrolpikiran, agar pikiran bisa mencapai ketenangan. Sewaktu pikiranlari dari obyek, kesadaran mengarahkan kembali pada obyek.Apabila pikiran terkonsentrasi pada obyek, kesadaran mampumengontrol pikiran. Dalam proses kesadaran mampu mengarahkandan mengontrol pikiran, maka pada saat itu juga terjadipengembangan kesadaran.Dua Sisi Berlarinya Pikiranmasa lalu—masa yang akan datangJika pikiran sewaktu dilatih konsentrasi, tetapi pikiran lari kemasa lalu, berarti pikiran melekat pada pengalaman yangpernah dialami. Maka cirinya, pikiran akan muncul citra rasamasa lalu. Hal itu bisa satu jam yang lalu, satu minggu yanglalu, satu bulan yang lalu, satu tahun yang lalu, bahkan bisasatu kelahiran yang lalu. Kita ingat atau tidak ingat, dikelahiran masa lalu, tidak peduli. Namun pikiran yang melekatpada pengalaman hidup, akan membawa larinya pikiran kemasa lalu. Maka seindah apapun kesan di masa lalu, tidakperlu diikuti, supaya pikiran bisa dilatih untuk tenang.Apabila pikiran tidak lari ke masa lalu, pikiran akan lari kemasa yang akan datang. Masa yang akan datang yang belumterjadi, menjadi lamunan, khayalan, keinginan atau cita-cita.Meliputi hal yang baik dan buruk, jika itu berakar pada masayang akan datang, yang belum terjadi, maka akan membawalarinya pikiran.3 4 | s e p t – n o v 2 0 0 7


Lima Rintangan BatinKâmacchanda Nafsu obyek keinginan indriaByâpâdaIngin menyakiti orang lainThinamiddhaKelambanan dan kemalasan (batin)Uddhacca-kukkucca Kekacauan dan kekhawatiranVicikicchâKeragu-raguanLima Faktor yangMembantu Konsentrasi1. Memulai latihan dengan keadaan fisik maupun mental yangrileks2. Sertakan rasa senang akan latihan3. Yakinkan diri sendiri selagi latihan meditasi, bahwa dirinyabisa meditasi4. Selalu menyertakan sadar dan perhatian dalam latihan5. Mengevaluasi untuk mendapatkan kemajuan dan mengetahuirintangan.Dalam proses latihan meditasi ketenangan, harus mengenalimana yang menjadi rintangan meditasi dan yang menjadipendukung meditasi sehingga bisa lebih efektif dalam latihanuntuk menuju kemajuan. Bukan hanya energi latihan dikuraskarena dimainkan kekotoran batin, dengan pikiran yang teruslari dan berlari yang pada akhirnya hanya terasa kelelahan, danmenimbulkan kejenuhan latihan.Ada tiga hal berkaitan dengan meditasi yang perlu dimengerti :1. Cerita meditasi, dengan menguraikan dan dan mendengarpemaparan yang amat menarik, tapi tidak melihatnyasendiri. Ini jenis yang pertama tentang meditasi, dalam bentukcerita.2. Melatih meditasi, bisa duduk sampai beberapa jam, tapipikiran belum juga memperoleh ketenangan, maka jenis inibaru dikategorikan latihan meditasi.3. Bermeditasi, karena bisa menenangkan pikiran dan mendapatkan buahnya dari pikiran yang tenang. Maka jenis ketigaini baru dikategorisasikan meditasi.s e p t – n o v 2 0 0 7 | 3 5


Setelah melatih meditasi dan kemudian mengenali sifat daripikiran itu yaitu gesit dan lincah, disebabkan adanya kekotoranbatin. Maka upaya mengikis kekotoran batin dan tidakmembuat kekotoran batin baru, akan membuat pikiran menjadimudah dikendalikan untuk mencapai ketenangan. Dan padasaat melatih sampai tahapan kekotoran batin mengendap,pikiran menjadi tenang, kesadaran pun berkembang. Inilahyang dinamakan proses latihan meditasi yang telah terjadi.Cirinya meditasi mengembangkan ketenangan pikiran (samathabhâvanâ) adalah di mana kesadaran yang tumbuh berkembang,mampu untuk mengendalikan atau intervensi pikiran, sehinggapikiran tidak berhamburan ke masa lalu karena kemelekatan,dan tidak lari ke masa yang akan datang karena khayalan. Padatahapan dan kondisi batin tenang, maka hal itu bisa sebagaidasar munculnya kemampuan batin. Dan juga sebagai dasaruntuk memulai latihan memahami hidup sebagai mana adanyaatau mengembangkan pandangan terang (vipassanâ bhâvanâ).Mengapa dianjurkan samatha bhâvanâ terlebih dahulu, sebelumvipassanâ bhâvanâ? Hal ini karena untuk memudahkanmencapai tujuan latihan, dengan melalui tahapan berlatih.Karena dalam keadaan pikiran yang belum tenang, akan sangatsulit untuk mengetahui apa adanya hidup ini atau memahamikebenaran hidup ini. Pasti pikiran akan terus membuatpembenaran, bukan kebenaran, sebab ciri pikiran yang masihdikuasai kekotoran batin cirinya tidak tahu yang benar sebagaikebenaran. Hal ini bisa kita pahami sebagai halnya apa yangada di dalam danau, tentu kita akan kesulitan mengetahuinya.Setelah pikiran tenang, kesadaran sebagai dasar latihan untukmenyadari segala sesuatu yang muncul dan berkembang danberlalu, yang berkaitan dengan faktor batin (nama) dan faktorbadan (rûpa). Jika rasa sakit ini muncul sewaktu latihanmeditasi, hendaknya sadar akan rasa sakit itu berkembang; jikarasa sakit itu tetap sakit yang terasa, hendaknya sadar rasasakit itu bertahan; jika rasa sakit itu pada akhirnya berlalu,hendaknya sadar akan rasa sakit itu berlalu. Begitu hendaknyakesadaran itu menyadari, tanpa ada upaya intervensi pun,karena fungsi dari kesadaran dalam pelaksanaan vipassanâbhâvanâ hanya menyadari. Ini baru satu contoh kerjanya3 6 | s e p t – n o v 2 0 0 7


kesadaran terhadap perasaan, sedangkan kesadaran akanberfungsi kepada semua faktor nama dan rupa sebagai objekkesadaran.Kesadaran akan segala sesuatu obyek nama dan rupa yangterus mengalami perubahan (anicca), kesadaran juga menyadariadanya bahwa segala sesuatu tidak memuaskan (dukkha), danpada tahapan berikutnya kesadaran juga menyadari yang berubah(anicca) maupun tidak memuaskan (dukkha) itu jelastanpa inti (anatta). Kesadaran yang mampu menembus kebenarananicca, dukkha, dan anatta, adalah kesadaran sebagaidasar memunculkan pandangan benar.Pada saat pandangan benar muncul, dalam proses latihanpenyadaran akan anicca, dukkha, dan anatta, menggunakanobyek nama dan rupa, maka belenggu pandangan salah tentangatta terputus, keragu-raguan tentang kebenaran lenyap, praktiktahayul juga tidak ada lagi. Orang dinyatakan masuk aruspertama Sotâpanna. Latihan vipassanâ bhâvanâ telah dijalanidan mengantarkan pada pemahaman tentang kebenaran akankehidupan.Jadi cirinya latihan vipassanâ bhâvanâ, kesadaran bukan berperansebagai intervensi seperti pada latihan samatha, mela-inkankesadaran hanya menyadari proses untuk mengetahui apa adanya,sehingga tidak akan melekati proses hidup. Karena tidakmelekat pada proses hidup, maka akan terbebas dari proseskelahiran kembali.Seperti yang diuraikan oleh YM Saddhaviro Theradalam acara SADDHA EXTENDED,PATRIA PC Surabaya, 29 Juni 2007,di Wihara Buddha Kirti Surabaya.s e p t – n o v 2 0 0 7 | 3 7


âcariya munbhûridatta theradawai 48Orang Bijak3 8 | s e p t – n o v 2 0 0 7


T E G U HSecara konstan menekankanpada kepentingan tertinggi,Âcariya Mun selalu menegaskanbahwa hati adalah yangpaling penting di dunia ini.yang mulia âcariya mun bhûridatta theraadalah seorang tokoh terkemuka dalamBuddhisme Thai jaman sekarang. Beliau dipujadan dihormati di mana-mana selama masahidup beliau untuk keberanian dan keteguhanhati yang luar biasa yang telah beliautunjukkan di dalam menjalankan kehidupanpertapa dan kedisiplinan beliau yang tanpakompromi dalam mengajar murid-muridnya.Selama kurun waktu 50 tahun sejak beliauwafat, beliau dianggap seorang sosok agungdalam kalangan Buddhis dan keberadaanbeliau yang sangat berpengaruh masihmembekas, di mana hidup dan ajaran-ajaranbeliau telah menyamai pencarian mulia SangBuddha untuk transformasi diri.Banyak warga Thai menyatakan pandanganmereka bahwa mereka telah hilangkepercayaan terhadap magga, phala, danNibbâna yang dinyatakan masih relevan hinggasaat ini, akan tetapi dengan membaca biografiÂcariya Mun, mereka menyadari bahwa ceritatentang hasil-hasil yang telah dicapai, bukanlahhanya potongan-potongan cerita kuno yangtelah mati dan mengering—melainkanpeninggalan luar biasa dari sosok yang hidup,bercahaya, yang dapat digunakan oleh siapasaja yang berkemauan dan dapatmengupayakan usaha-usaha yang diperlukanuntuk mencapainya. Mereka telah memahamibahwa bhikkhu Buddhis dengan jubah khususdan kehidupannya sebagai bhikkhu bukanlahhanya figur ke-bhikkhu-an yang mewakiliBuddha, Dhamma, dan Sangha. Beberapa darimereka tentu saja telah terbukti hidup benarsesuai dalam ajaran Buddha.s e p t – n o v 2 0 0 7 | 3 9


Âcariya Mun lahir di dalam keluarga Buddhis tradisional pada hariKamis, 20 Januari BE 2413 (1870), di tahun kambing. Tempat kelahiranbeliau di desa Ban Khambong di daerah Khongjiam, perkampunganKhambong, provinsi Ubon Ratchathani. Ayah beliau bernama NaiKhamduang, Ibu beliau bernama Nang Jan dan nama keluarga beliauKaenkaew. Beliau adalah putra sulung dari delapan bersaudara, meskipunhanya dua orang dari mereka yang masih hidup di saat beliau wafat.Seorang anak kecil jangkung dengan kulit kuning langsat, beliau adalahanak yang cekatan, energik, pandai dan banyak akal.1Pada usia 15 tahun, beliau ditahbiskan sebagai sâmanera di wiharadesanya. Beliau sangat bersemangat untuk belajar Dhamma, mampu mengingatteks-teks dengan kecepatan yang luar biasa. Seorang samaneramuda dengan karakter yang ramah, beliau tidak pernah menyulitkanguru-guru ataupun para pengikut beliau.Dua tahun di dalam kehidupan baru beliau, sang ayah meminta beliauuntuk melepas jubah dan beliau dibutuhkan untuk kembali ke kehidupanperumah tangga dengan tujuan membantu di rumah. Bagaimanapun jugakesenangan beliau akan kehidupan bhikkhu begitu jelas sehingga beliauyakin akan ditahbiskan lagi suatu hari nanti. Kenangan indah akankehidupan dalam jubah bhikkhu tidak pernah pudar. Maka, beliaumemutuskan untuk memasuki kehidupan bhikkhu lagi secepat mungkin.Keinginan kuat ini telah muncul, tanpa keraguan, pada kekuatan2keyakinan yang gigih, disebut sebagai saddhâ, yang merupakan bagianpelengkap dari karakter beliau.1 Seseorang yang telah ditahbiskan awal dalam melepaskan hidup berkeluarga serta melaksanakan 10 sila. Usia minimaluntuk penahbisan sâmanera adalah tujuh tahun dan setelah mencapai usia dua puluh tahun dapat ditahbiskan menjadibhikkhu. Upacara penahbisan sâmanera disebut pabbaja.2 Keyakinan. Seorang umat Buddha dikatakan memiliki keyakinan apabila ia meyakini Buddha, Dhamma, dan AriyaSangha. Di dalam Majjhima Nikaya 47 dinyatakan bahwa keyakinan seyogyanya berakar dari pengertian yang benar. UmatBuddha diminta untuk menyelidiki dan melakukan pengujian terhadap obyek keyakinannya.4 0 | s e p t – n o v 2 0 0 7


U N I KÂcariya Mun memilikikemampuan unik untuk berkomunikasisecara langsung denganmakhluk bukan manusiadari banyak keberadaan alamyang berbeda.Saat beliau mencapai usia 22, beliau merasakan desakan untukditahbiskan sebagai seorang bhikkhu, maka untuk tujuan itu, beliauberpamit kepada orang tua beliau. Tak ingin melarang aspirasi beliau danjuga memiliki harapan bahwa putra mereka akan ditahbiskan lagi suatuhari, mereka memberikan izin. Dengan semangat dan dukungan penuhsampai akhir, mereka menyediakan keperluan dasar lengkap seorangbhikkhu kepada beliau. Pada tanggal 12 Juni BE 2436 (1893), beliaumenerima penahbisan bhikkhu di Wihara Wat Liap di kota propinsiUbon Ratchathani.3Upajjhâya beliau adalah Yang Mulia Phra Ariyakawi, kammavâcariyabeliau adalah Phra Khru Sitha; dan anusâsanâcariya beliau adalah Phra4Khru Prajuk Ubonkhun. Beliau diberi nama bhikkhu “Bhûridatta”.Setelah penahbisan, beliau tinggal di Wat Liap di tempat pelatihan5meditasi vipassanâ Âcariya Sao Kantasilo.3 Upajjhâya (Upâdhyâya): guru pembimbing4 Nama Bhûridatta ditemukan dalam salah satu kelahiran Buddha sebelumnya, pada 10 kelahiran yangterakhir saat menyempurnakan 10 pâramî. Pada kelahiran yang ke-5 hingga kelahiran yang terakhirBodhisattâ terakhir sebagai Nâga Besar, atau Raja Naga, dengan nama Bhûridatta (yang berarti: YangDiberkahi Bumi). Jenuh dengan kehidupan di bawah tanah, dia muncul ke permukaan bumi dimanaakhirnya dia ditangkap oleh seorang pawang ular yang melihat kesempatan itu untuk menjadi kaya danterkenal dengan memaksa naga yang agung memperlihatkan kesaktiannya di hadapan anggota kerajaan.Walaupun dia dapat menggunakan kekuatannya untuk membinasakan pawang ular dalam waktu singkat,Naga Bhûridatta, yang dianugerahi kebaikan moral di atas segalanya, mengendalikan dirinya, melakukanapa yang “diajarkan” gurunya, dan menahan penghinaan. Dengan cara ini, dia mengembangkan KhantiPâramî (Kebajikan Moral Kesabaran) untuk memenuhi kesempurnaannya. Menghubungkan dengancerita Bodhisattâ itu membuat nama Bhûridatta dipandang sangat bagus dan tepat, yang mungkinkarena alasan itulah guru pembimbing Âcariya Mun memilihnya. Kata bhûri dapat disamakan denganpaññâ (kebijaksanaan), menurut Kitab Komentar Pâli. Karena itu, Bhûridatta dapat diartikan “YangDiberkahi oleh Kebijaksanaan”.5 Pengembangan Pandangan Terang, merupakan meditasi dalam agama Buddha yang membimbingseseorang untuk mencapai Penerangan Sempurna. Obyek Vipassanâ Bhâvanâ adalah Nâma (batin) danRûpa (jasmani) atau Panca Khanda (lima kelompok kehidupan), sehingga akan tertampak bahwamakhluk itu dicengkeram oleh anicca (selalu berubah), dukkha (penderitaan), dan anatta (tanpa inti/akuyang kekal).s e p t – n o v 2 0 0 7 | 4 1


Tujuan mulia dari kebebasan spiri- kan, untuk berlatih dhutanga. Praktektual harus dicapai dengan jalan yangpertapaan semacam ini diciptatualsesuai yaitu Jalan Tengah seperti kan secara khusus untuk mengem-yang diajarkan Sang Tathagatha, bangkan kesederhanaan, kerendahanBuddha Gotama. Meskipun Sang hati, menahan diri, kewaspadaan,Buddha melarang penggunaan rasa dan introspeksi dalam kehidupan semaludiri sebagai jalan untuk men- hari-hari seorang bhikkhu, dan Sangcapai penerangan, namun demikian Buddha dikenal memuji para bhik-Beliau mengizinkan dan mendukung khu yang menjalankan praktek merepraktekpertapa khusus tersebut, ka.yang dikenal sebagai Dhutanga, di Untuk alasan ini, cara hidupmana secara efektif harmonis desebagaiseorang bhikkhu Buddhis dikenalngan usaha-usaha mulia ini. Jalancara hidup seorang pengem-Tengah yang sesungguhnya bukanlah bara tanpa rumah yang telah mejalanmulus dengan sedikit rintangninggalkanninggalkan keduniawian dan mean,dapat dinegosiasi dengan komnakanrumah tangga, menge-promi yang mudah, atau jalanjubah terbuat dari kain yangtengah yang menyenangkan; tetapi telah dibuang, bergantung pada se-lebih dari itu, merupakan jalan prakdidekah untuk kehidupan, dan tinggaltek yang paling efektif melawan kebhikkhuhutan. Ini cara ideal seorangkotoran batin yang menghalangi kebersungguh-sungguhhutan mengembara untukmajuan dengan cara menahan seandalam pencarimajuantiap langkah di jalan tersebut. Jalanspiritual tradisional Sang Buddhaspiritual seringkali sukar, penuh penhidupyang dilambangkan dengan jalanderitaan dan tidak menyenangkan.Dhutanga Kammatthâna.Sementara batin menghalangi kesuk- Seperti dhutanga, kammatthânasesan dengan hebatnya dan bahkan adalah istilah yang menunjukkanmenakut-nakuti. Jadi, para pejuang orientasi khusus yang diberikan olehspiritual memerlukan “perlawanan” para bhikkhu Buddhis yang mengab-(baca: usaha atau daya upaya) yang di untuk mempertahankan carakeras untuk mencabut akar-akar ke- hidup meditatif yang keras. Kammamalasan,kecanduan, rasa bangga tthâna (lit. ”dasar kerja”) menunjukdiri dan mementingkan diri, sehing- pada sebuah pendekatan praktekga Sang Buddha mendorong para meditasi yang secara langsungbhikkhu yang benar-benar tekun menumbangkan segala aspek keseradalampelepasan hati mereka dari kahan, kebencian dan delusi dariperwujudan halus kekotoran batin hati dan kemudian merobohkanyang tersembunyi dan membahaya- semua jembatan yang menghubung-4 2 | s e p t – n o v 2 0 0 7


kan pikiran pada lingkaran kelahiran dilatih secara langsung di bawahdan kematian yang berulang. Kam- asuhan beliau menjadi terkenalmatthâna dengan penekananan pada dengan pencapaian spiritual merekapengembangan meditatif dan dhu- sendiri, menjadi guru-guru terkenaltanga dengan penekanan pada jalan dengan kebenaran mereka sendiri.hidup pertapa mendukung pada Mereka telah menyampaikan metodemeditasi intensif, saling dipuji secara pengajaran khusus beliau kepadasempurna dalam usaha mulia untuk murid-murid mereka dalam garismengatasi lingkaran tumimbal lahir. silsilah yang berlanjut hingga saatKeduanya bersama dengan disiplin ini. Sebagai hasilnya, cara pelatihankode monastik adalah batu peleta- dhutanga kammatthâna secara berkanpertama pada berdirinya ba- angsur-angsur menyebar di seluruhngunan pelatihan bhikkhu. negeri, seiring dengan reputasiCatatan dan semangat meditasi agung Âcariya Mun. Sambutan sekehidupanpertapaan ini didapati luruh negara ini mulai meluas setertanamdalam kehidupan dan lama tahun-tahun terakhir dalamajaran Âcariya Mun. Sejak hari per- hidup beliau dan terus bertambahtama beliau ditahbiskan hingga hari setelah wafatnya beliau sehingga bebeliauwafat, seluruh jalan hidup liau dianggap sebagai seorang sucibeliau dan contoh yang telah beliau nasional hampir dengan kesepakatanberikan bagi para murid beliau bulat. Pada dasawarsa baru-baru ini,ditunjukkan pada prinsip-prinsip beliau sudah dikenal hingga melamyangtergabung dalam praktek ini. paui batas tanah air beliau, sebagaiBeliau dihargai dengan menghidup- salah satu tokoh religius yang benarkankembali, membuat lebih hidup benar hebat di abad ke-20.dan pada akhirnya memopulerkan Kehidupan Âcariya Mun melamtradisidhutanga kammatthâna di bangkan ideal Buddhis bhikkhu pe-Thailand. Melalui upaya sepanjang ngembara yang bertujuan untuk pehidupnya,para bhikkhu dhutanga ninggalan keduniawian dan kehe-(atau para bhikkhu kammatthâna, ningan, berjalan seorang diri melewatikeduanya dapat digunakan berganticarihutan dan gunung untuk menkeduanyaan) dan model praktek yang merekatempat terpencil yang menawaran)sertakan, menjadi dan masih tetap kan ketenangan tubuh dan pikiran,merupakan ciri khas menonjol gamteklingkungan yang hening untuk prakbaranBuddhis di sana.meditasi dengan tujuan menga-Âcariya Mun secara khusus dibeliautasi semua penderitaan. Kehidupananugerahi sebagai seorang motivatormerupakan sebuah kehidupandan guru. Banyak para bhikkhu yang yang hidup sepenuhnya di alam luars e p t – n o v 2 0 0 7 | 4 3


ergantung pada elemen-elemen be- seperti Âcariya Mun mendapatilas kasih dan cuaca alam. Dalam dirinya berkelana melintasi abadlingkungan semacam ini, seorang —dengan latar belakang yang tidakbhikkhu dhutanga mengembangkan jauh berbeda dengan keadaan padasikap menghargai alam. Kehidupan zaman Sang Buddha 2500 tahunsehari-harinya penuh dengan hutan yang lalu.dan gunung, sungai dan sungai ke- Adalah bermanfaat untuk dipahacil,gua, batu karang terjal yang mi, latar belakang sementara danbergantungan, dan binatang buas budaya cara hidup mengembarabesar dan kecil. Beliau berpindah- Âcariya Mun. Di akhir abad ke-19pindah dari tempat ke tempat de- dan awal abad ke-20 Thailand merunganberjalan seorang diri sepanjang pakan sebuah persekutuan kerajaanjalansetapak hutan belantara di da- kerajaan yang terpecah-pecah di maerahperbatasan terpencil di mana na sebagian besar tidak dapat dikuapopulasinyajarang dan komunitas sai oleh kekuasaan pusat karenadesa terpisah jauh. Karena mata hampir seluruh wilayahnya padatpencaharian beliau tergantung pada oleh hutan, dan jalan beraspal hamsedekahmakanan yang beliau kum- pir tidak ada. Selama periode tersepulkandari perkampungan kecil, se- but, 80% benua Thailand dipenuhiorang bhikkhu dhutanga tidak per- oleh hutan liar di mana hampirnah mengetahui berasal dari mana seluruh kayu pohon bertumbuh (bermakananberikutnya, atau apakah ganti daun setiap tahun) dan subakanmemperoleh makanan.tropis tebal belukar. Kehidupan pen-Di samping kesukaran dan keada- duduk di wilayah pedalaman diduanyang berubah-ubah, hutan meru- kung dengan bertani dan berburupakan sebuah rumah bagi bhikkhu binatang buas. Padat oleh harimaupengembara, hutan adalah tempat dan gajah-gajah, hutan luas dianggapuntuk belajar, hutan adalah tempat tempat yang berbahaya dan menauntukberlatih, dan tempat perlin- kutkan, sehingga penduduk berkumdungan;dan hidup di sana mena- pul bersama dalam komunitas desawarkan keamanan agar dia tetap yang menyediakan keamanan danwaspada dan setia pada prinsip- persahabatan (sosialisasi). Di wilayahprinsip ajaran Sang Buddha. Hidup perbatasan yang lebih terpencil, sedanberlatih tanpa pendidikan secara perti perkampungan, satu tempatrelatif di pedalaman liar terbelakang dengan yang lain sering berjarakyang merupakan sebagian besar da- satu hari perjalanan, mengikuti jalanratan Thailand pada peralihan abad kecil melintasi hutan-hutan.ke-20, seorang bhikkhu dhutanga Hutan dan irama alam mendefini-4 4 | s e p t – n o v 2 0 0 7


sikan ciri-ciri cerita dongeng dan reka sendiri demi kemenangan akhir.budaya bagi orang-orang yang tang- Cerita riwayat hidup Âcariya Munguh. Bagi para penduduk yang ting- adalah potret hidup seorang pejuanggal dalam komunitas terisolasi, ham- spiritual sempurna tiada taranya diparan hutan belantara merupakan zaman modern. Beliau merupakantempat terlarang, wilayah tidak ra- sosok yang bersungguh-sungguh bermahdi mana binatang buas berkeli- latih di jalan Sang Buddha menujuaran dengan bebas dan jin berhati kebebasan dengan kesempurnaan, didengki dikatakan dapat merasuki mana beliau meninggalkan merekaatau memengaruhi. Harimau-hari- yang mengetahui dan memuja beliaumau Bengal yang besar berasal dari tanpa ragu bahwa beliau benarbagiandunia yang sangat menakut- benar seorang murid yang mulia.kan. Makhluk-makhluk seperti initidak hanya menguasai hutan-hutan,Sebuah cerita indahtetapi sepertinya juga menguasai ketakutandan khayalan-khayalan pen- dari awal hingga akhir,duduk setempat dan para bhikkhu.Ketakutan populer akan wilayah kehidupan beliau me-hutan yang tak dapat ditembus ngingatkan pada ceritamengarahkan mereka pada tempatterkenalsejarah paratempat terisolasi dan sunyi dimanatidak ada seorang pun yang beranimurid besar Sangbepergian seorang diri. Di lingkunganhutan belantara terpencil inilah Buddha di teks-teksÂcariya Mun dan para bhikkhu dhukuno.Seperti mereka,tanga tinggal dan mengembara, berlatihjalan kehidupan pertapa. Prak- hidup beliau menuntekmeditasi mereka dan mentalyang tabah yang ditanamkan di jukkan pada kita bah-dalam diri mereka merupakan satuwajalan spiritual idealsatunya pertahanan mereka menghadapikesukaran dan potensial bahaya yang telah diajarkanyang mereka hadapi setiap harinya.Hujan dan gunung terbukti merupakanlahan berlatih bagi bhikkhu se- dapat juga dicapai olehSang Buddha ternyataperti ini, yang melihat diri merekamanusia nyata yangberjuang melawansendiri sebagai pejuang spiritual bertempurdengan kekotoran batin me-s e p t – n o v 2 0 0 7 | 4 5


Âcariya Mun memiliki kemampu-an unik untuk berkomunikasi secaralangsung dengan makhluk bukanmanusia dari banyak keberadaanalam yang berbeda. Beliau secaraberlanjut berhubungan dengan makhlukdari alam lebih tinggi dan lebihrendah dari alam-alam surgawi, rohdari alam bumi, näga-näga, yakkhayakkha,jenis-jenis hantu dan bah-kan penghuni alam-alam neraka—semuanyayang tidak tampak olehmata manusia dan tidak dapat didengaroleh telinga manusia tetapi secarajelas diketahui dengan kemam-puan kekuatan batin penglihatandan pendengaran (divine sight anddivine hearing).Pandangan dunia menyeluruhyang mendasari ilmu semesta Bud-dhis sangat berbeda dari pandangansemesta fisik kasar yang diberikankepada kita oleh ilmu pengetahuanjaman ini. Dalam gambaran Buddhistradisional, alam semesta dihuni ti-dak hanya oleh makhluk fisik kasaryang meliputi manusia, hewan dunia,tetapi juga oleh berbagai golong-an non-fisik, makhluk spiritual yangdisebut deva, yang memiliki berbagaimacam tingkatan, dan dengan ber-bagai golongan makhluk lebih rendahyang hidup di dalam bagian ke-beradaan alam manusia (sub-humanrealms of existence). Hanya duniamanusia dan hewan yang dibedakanrintangan fundamentalyang sama, di manakita menemukannya didalam diri kita sendiri.Jadi kita merasakanbahwa jalan SangBuddha di masa lampaudemi menujukebebasan spiritualternyata seluruhnyarelevan dengan saatini, seperti halnya2500 tahun yang lalu.oleh kemampuan indera manusianormal. Yang lainnya tinggal di sebuahdimensi spiritual yang ada di luarwilayah konsep ruang dan waktumanusia, dan oleh karena itu me-lampaui lapisan materi semesta se-perti yang kita rasakan.Merupakan kehebatan ÂcariyaMun, memiliki kemampuan untukberkomunikasi dengan berbagai golo-ngan makhluk hidup yang menjadikanbeliau seorang guru yang sangatpenting di seluruh semesta.Mengetahui bahwa makhluk-makh-luk hidup di seluruh alam perasaan(sentient universe), berbagi warisanbersama dari kelahiran yang berulang,dan keinginan bersama untuk4 6 | s e p t – n o v 2 0 0 7


menghindari penderitaan dan mem- radaan memberikan mereka pengeperolehkebahagiaan, seorang guru tahuan yang mendalam pada fenobesarmenyadari kebutuhan mereka mena dunia yang menentang batasbersamauntuk memahami jalan an konvensional.Dhamma dengan tujuan memenuhi Kekuatan perasaan sempurna daripotensi spiritual dan mencapai keba- Âcariya Mun menghubungkan berhagiaanabadi. Dengan mata kebijak- bagai macam fenomena eksternalsanaan, beliau tidak membuat per- yang tak terbatas, dan di dalambedaan yang mendasar antara hati tradisi Buddhis yang terbaik, beliaumanusia dan hati para deva, tetapi menghabiskan amat banyak waktumenyelaraskan ajaran beliau untuk dan energi berkaitan dalam pengadisesuaikandengan keadaan khusus jaran Dhamma bagi mereka. Makhdantingkatan pengertian mereka. luk-makhluk seperti ini merupakanMeskipun inti pesannya sama, bagian dari keberadaan dunia persomediakomunikasinya berbeda. Beli- nal seperti hewan buas di hutan danau berkomunikasi dengan manusia para bhikkhu yang beliau latih begimelaluimedia ucapan lisan, semen- tu tiada letih-letihnya. Dengan kebatarabeliau menggunakan komunikasi jikan dari keahlian beliau yang tiadanon-lisan, telepati dengan segala go- bandingnya dalam hal ini, beliaulongan makhluk non manusia. selalu merasakan sebuah kewajibanUntuk menghargai kemampuan khusus pada kesejahteraan spiritualluar biasa Âcariya Mun, kita harus mereka.siap untuk menerima bahwa dunia Semacam fenomena yang olehyang kita rasakan melalui indera Âcariya Mun disebut “misteri hati”,hanya merupakan sebagian kecil dari bagi mereka makhluk sadar, hidupkenyataan yang berdasarkan penga- tinggal di dimensi spiritual yanglaman, bahwa ada dunia spiritual sama nyatanya dengan yang kitadeva dan brahma yang melampaui tinggali, meskipun lapisan tersebutbatasan kemampuan indera kita. terletak di luar alam konsep kebe-Sebagai kebenaran, semesta bagi radaan manusia. Kata ”hati” danorang yang bijaksana jauh lebih luas “pikiran” digunakan saling bertukardaripada yang dirasakan oleh rata- dalam bahasa daerah Thai. “Hati”rata orang. Orang bijak dapat me- sering merujuk pada istilah, sedangngetahuidan memahami dimensi kan “pikiran” cenderung tidak mengkenyataandi mana yang lain tidak ikutsertakan dimensi emosional danakan menyangka keberadaannya, dan spiritual yang berhubungan denganpengetahuan mereka akan prinsip- hati. Hati adalah mengetahui secaraprinsip yang mendasari semua kebe- alami yang penting yang membentuks e p t – n o v 2 0 0 7 | 4 7


fondasi dasar dari seluruh kemampuan merasakan alam semesta. Ini adalahkesadaran mendasar yang mendasari seluruh keberadaan yang sadar dan yangsangat dasar dari semua proses mental dan emosional. Hati membentuk intidi dalam tubuh dari semua makhluk hidup. Hati adalah pusat, unsur, intiutama di dalam tubuh. Secara konstan menekankan pada kepentingantertinggi, Âcariya Mun selalu menegaskan bahwa hati adalah yang palingpenting di dunia ini. Untuk alasan inilah, cerita kehidupan Âcariya Mun danajaran beliau adalah sebuah cerita tentang perjuangan hati untuk spiritualyang luar biasa dan sebuah pengungkapan misteri yang tak terkatakan dariintisari murni hati.Istilah Pâli, “citta” adalah sebuah kata yang sering digunakan ÂcariyaMun saat menunjuk pada pengetahuan alami yang penting ini, seringkalidikenal sebagai hati dan pikiran. Seperti layaknya begitu banyak kata-katadalam kamus Buddhis, ini adalah istilah teknis yang sangat penting digunakankhususnya dalam ilmu teori dan praktek Buddhis. (~)the relicsBerikut ini adalahpecahan atau sisa-sisatulang dari hasil kremasitubuh jasmani ÂcariyaMun yang mana telahbertransformasi menjadisemacam kristal relikdalam berbagai macamcorak/warna yang tembuscahaya dan memilikiopasitas atau ketajamanwarna yang berbeda-beda(dikatakan juga, relikbeliau hampirmenyerupai relik SangBuddha).s u m b e rVenerable Âcariya Mun Bhûridatta Thera - A Spiritual BiographyBy Âcariya Mahâ Boowa Ñânasampanno– http://www.forestdhammabooks.com/4 8 | s e p t – n o v 2 0 0 7


dawai 48Jalan Jalanangkor watAda dua kompleks candi besar di Asia Tenggara.Satu terdapat di Bagan, Myanmar, dan satunya lagidi Angkor, Kamboja. Kompleks candi di Angkor yangsangat terkenal ini dinamai Angkor Wat (atau AngkorVat). Meskipun Angkor Wat lebih dikenal sebagaisitus Hinduisme, namun nuansa Buddhis di sana jugaturut memperkenalkan dan menyedot banyak oranguntuk datang berkunjung menikmati keanggunannya.s e p t – n o v 2 0 0 7 | 4 9


angkor wat dibangun pada masapemerintahan Khmer pada rentangtahun 802 hingga 1220 Masehi. Candiini dibangun untuk Raja SuryawarmanII sebagai ibukota kerajaan pada masaitu. Candi terbesar dan yang palingterawat di kompleks ini telah menjadipusat keagamaan Hindu dan Buddhayang sangat mencolok karena nuansayang menjadi dasar pembangunanAngkor Wat. Candi ini adalah representasigaya klasik arsitektur Khmeryang dikenal memiliki nilai intelektualyang tinggi. Angkor Wat juga merupakansimbol negara Kamboja, tampakdari bendera nasionalnya yang menggunakangambar sketsa Angkor Wat.Selain itu, Angkor Wat juga menjadidaya tarik wisata utama di Kamboja.Angkor Wat menggabungkan duaplan dasar dari arsitektur Khmer, yaitucandi gunung dan candi teras (tangga).Kompleks candi ini didesain untukmerepresentasikan Gunung Meru,yang dikenal sebagai tempat tinggalpara dewa dalam Hinduisme danBuddhisme. Di sekeliling kompleks dibangunparit yang dipagari oleh temboksepanjang 3,6 kilometer. Di dalamnyaterdapat tiga candi teras berbentukpersegi yang saling bertum-puksatu dengan yang lain dan di tengahnyaberdiri sebuah menara yang dikelilingiempat menara serupa yang lebihkecil. Angkor Wat diakui karena kebesarandan harmoni arsitekturnya, senipahatnya, dan sosok dewa-dewa yangmenghiasi sebagian besar dinding-dindingdi sana.Angkor Wat dilihat dari ketinggian5 0 | s e p t – n o v 2 0 0 7


A N G K O R W A T D I P E T AAngkor Wat terletak padaposisi paling selatan diantara candi-candi lainnyayang ada di Angkor.K L A S I KGambar Angkor Wat yangdiambil pada tahun 1866oleh Emile GsellSejarahSebenarnya Angkor Wat dibangunsebagai persembahan kepada DewaWisnu (dewa paling terhormat dalamHinduisme) dan juga sebagai ibukotasekaligus istana kerajaan. Dari semuacatatan naskah kuno dan sumbersumberlainnya, tidak ditemukan namaasli dari bangunan ini. Namun pernahdisebutkan bahwa nama asli AngkorWat adalah Vrah Vishnulok. AngkorWat terletak sekitar 5,5 km di sebelahutara kota modern Siem Reap, dan disebelah selatan Baphuon (ibukota terdahulu).Pembangunan Angkor Watsepertinya selesai pada masa sekitarkematian Raja Suryawarman II, namunada beberapa gambar relif yang belumterselesaikan. Pada tahun 1177, AngkorWat dirampok dan dirusak olehtentara Chams, musuh tradisional kerajaanKhmer. Namun kemudian, kerajaandapat diperbaiki kembali oleh rajabaru, Jayawarman VII, yang juga membangunibukota baru dan candi nasionalAngkor Thom dan Bayon, beberapakilometer di sebelah utara Angkor Wat.Pada abad ke-14 atau ke-15, AngkorWat diorientasikan sebagai candi BuddhaTheravâda, dan masih berlanjutsampai sekarang. Tidak seperti candicandilainnya di Angkor, Angkor Watpernah hampir terabaikan pada abadke-16, namun tidak pernah benarbenardilupakan, karena itu, AngkorWat masih ada hingga saat ini. Padazaman dulu, bangunan ini dikenal dengannama Preah Pisnulok. Namas e p t – n o v 2 0 0 7 | 5 1


S A K R A LBendera nasional Kambojayang memuat gambarAngkor Wat'Angkor Wat' mulai digunakan pada abad ke-16, yangberarti 'Candi Negara'. Kata angkor, dari bahasadaerah nakor, berasal dari bahasa Sansekerta nagara(negara), sedangkan kata wat adalah kata dari bahasaKhmer yang artinya candi.Salah satu pengunjung pertama dari Barat keAngkor Wat adalah Antonio da Magdalena, padatahun 1586. Biarawan berkebangsaan Portugal inimengatakan bahwa Angkor Wat adalah sebuahbangunan yang menakjubkan, yang tidak dapat dilukiskandengan kata-kata, dan bangunan ini tidak adaduanya di dunia. Seorang penjelajah Prancis bernamaHenri Mouhot yang berjasa memopulerkan AngkorWat di dunia Barat lewat catatan perjalanannya padapertengahan abad ke-19. Mouhot sempat tidakpercaya bahwa orang Khmer mampu membuatbangunan seperti Angkor Wat.Angkor Wat pun memerlukan perbaikan di sanasini, terutama memindahkan gundukan tanah dantanaman yang mengganggu yang memenuhi bangunanitu. Pada abad ke-20, proses restorasi Angkor Watterganggu oleh perang sipil dan kemudian KhmerMerah mengambil alih pemerintahan Kamboja padatahun 1970-an. Pada masa itu, kerusakan yangdialami Angkor Wat relatif lebih ringan jika dibandingkandengan situs-situs lainnya di Angkor. Padabulan Januari 2003, sempat terjadi kericuhan yangdisebabkan oleh beredarnya rumor seorang aktrisThailand mengklaim bahwa Angkor Wat adalahkepunyaan Thailand.5 2 | s e p t – n o v 2 0 0 7


D E N A H A N G K O R W A TArsitekturAngkor Wat adalah sebuah contoh paling awal gayaarsitektur Khmer—gaya Angkor Wat. Pada masa pembangunannya,para arsitek Angkor Wat sudah yakin untukmenggunakan batu pasir (daripada batu bata) sebagaimateri utama bangunan. Desain Angkor Wat dipuji diantara yang lain karena harmonisasinya, yang seringdibandingkan dengan arsitektur bangunan Romawi danYunani kuno. Menurut Maurice Glaizer, seorang konservatorAngkor Wat di pertengahan abad 20, Angkor Watmencapai sebuah kesempurnaan klasik karena prosespengerjaan yang mengagumkan dari penyusunan elemenelemennyadan ketepatan penataan proporsi bangunannya.Itu semua merupakan gabungan dari kekuatan,kesatuan, dan corak budaya.Secara arsitektural, karakteristik elemen dari bangunancandi terdiri dari ogival (sebuah struktur kubah dengandua kerangka diagonal yang saling menyilang pada bagiantengahnya), menara yang berbentuk seperti kuncupbunga teratai, teras-teras sebagai tempat berjalan, terasterasdengan struktur menyilang yang menghubungkantanah berpagar, yang dapat ditemukan di sepanjangkerangka utama kompleks. Sebagian besar area di sanaterbuat dari bongkahan batu pasir. Pada umumnya, elemendekoratif dari candi adalah relif bergambar sosokdewa-dewa. Patung-patung yang terdapat di sana sangatdijaga, tampak lebih indah dibanding pada saat awalperbaikan candi.s e p t – n o v 2 0 0 7 | 5 3


StrukturAngkor Wat adalah sebuah kombinasi unik dari candigunung—desain standar untuk candi kerajaan, stukturteras yang bertangga dan konsentris. Angkor Wat merepresentasikanGunung Meru, tempat tinggal para dewa,dengan menara-menara di tengah kompleks menyimbolkanlima puncak gunung, dan tembok-tembok serta paritdi sekelilingnya melambangkan pegunungan dan samudera.Tidak seperti candi-candi yang lainnya di Angkor,candi Angkor Wat menghadap ke arah barat, bukan ketimur. Hal ini menguatkan pendapat bahwa Angkor Watdulunya dibangun oleh Suryawarman sebagai candi untukpemakaman beliau, selain adanya bukti gambar relif disana yang dibuat dengan urutan terbalik. Dalam kepercayaanHindu, ritual pemakaman dilakukan dalam urutanyang berkebalikan dengan ritual-ritual yang biasa dilakukanoleh kaum Brahmana.K E R A N G K A M O D E LA N G K O R W A TTidak seperti candi-candiyang lainnya di Angkor, candiAngkor Wat menghadap kearah barat, bukan ke timur.5 4 | s e p t – n o v 2 0 0 7


Pagar LuarAngkor Wat dikelilingi oleh tembok yang tingginya 4,5 meter danparit besar yang lebarnya 190 meter. Jalan utama memasukikompleks candi adalah melalui sebuah jalan yang terbuat dari batuyang melintasi parit. Jalan ini dibangun menggantikan jembatandari kayu yang merupakan jalan masuk pada masa awal berdirinyaAngkor Wat dulu. Tembok yang mengelilingi kompleks candimenutupi area seluas 820 ribu meter persegi. Sebagian besar dariarea tersebut sekarang tertutupi oleh hutan.Kumpulan candi terletak pada bagian pusat kompleks. Bangunancandi berdiri pada struktur yang lebih tinggi dari tanah disekitarnya. Struktur ini terdiri dari tiga buah teras yang bertumpuk,dan tepat di tengahnya berdiri menara pusat. Pada tepi tiap terasmempunyai bangunan menyerupai piramida, dan pada dua terasteratas terdapat menara-menara pada tiap sudutnya. Pada tiapsudut teras terluar terdapat bangunan seperti paviliun yang dibagian dinding-dindingnya memuat relif-relif bergambar ceritamitologi Hindu.Pada bagian barat dari teras terbawah yang berhubungandengan pagar dalam, terdapat struktur bangunan berbentuk sepertisalib, yang dikenal dengan nama Preah Poan (Ruang SeribuBuddha). Pada dinding-dindingnya dapat ditemukan gambar-gambarBuddha. Gambar-gambar ini dibuat oleh para peziarah selamaberabad-abad, namun sebagian telah dihapus sekarang. Dalambangunan ini juga ditemukan banyak naskah kuno yang berisicatatan para peziarah, yang kebanyakan ditulis dalam bahasaKhmer, dan ada juga yang ditulis dalam bahasa Myanmar danJepang. Di sebelah selatan dan utara bangunan ini terdapatperpustakaan.Menara pusat Angkor Wat memiliki tinggi 43 meter di ataspermukaan tanah dan bagian yang terdapat di dalam tanahpanjangnya 65 meter. Menara ini awalnya merupakan tempat suciyang memuat patung Dewa Wisnu, dengan keempat sisinya yangterbuka. Namun keempat sisi ini kemudian ditutupi oleh tembokketika Angkor Wat diubah menjadi candi Buddhis. Sekarang padadinding-dinding tersebut terdapat relif Buddha dalam posisi berdiri.Pada tahun 1934, seorang konservator yang bernama GeorgeTrouvé menggali terowongan di bawah menara pusat, mengisinyadengan pasir dan air, dan tanpa sengaja menemukan lembaranemas di sana, dua meter di atas bagian dasar tanah.s e p t – n o v 2 0 0 7 | 5 5


Angkor Wat SekarangSejak 1990, Angkor Wat telah mengalami kemajuan yang sangatpesat dalam hal usaha konservasi dan peningkatan kuantitas turis.Pada tahun 1992 berdiri Angkor World Heritage Site, sebuahorganisasi yang mengumpulkan dana untuk mendukung pemerintahKamboja melindungi Angkor Wat. Ada juga GACP (German ApsaraConservation Project) yang bekerja melindungi relif-relif yangmenghiasi dinding-dinding candi, dari kerusakan. Organisasi inimenemukan bahwa sekitar 20% dari relif di Angkor Wat dalamkeadaan rusak yang sangat parah, kebanyakan disebabkan oleherosi alam, namun sebagian juga terjadi pada saat proses restorasiawal. Beberapa usaha juga dilakukan untuk memperbaiki bagianbagianyang runtuh dan mencegah keruntuhan di kemudian hari,misalnya pada bagian depan dari tingkat atas candi telah dibangunkanpenopang di bawahnya sejak 2002. Beberapa tenaga ahli dariJepang menyelesaikan restorasi pada perpustakaan utara di luarpagar utama pada 2005.Angkor Wat telah menjelma menjadi tujuan utama dariwisatawan dari seluruh dunia, meski promosi mengenai bangunanini sangat minim, namun pada 2004, Kamboja mengklaim bahwaAngkor Wat telah menerima kunjungan lebih dari satu jutawisatawan internasional. Turisme juga ikut andil menyumbang danabagi pemeliharaan Angkor Wat—sekitar 28% dari penjualan tiketmasuk dialokasikan untuk dana konservasi candi—meski sebagianbesar dana masih disokong oleh pihak asing. Hmm, CandiBorobudur pun seharusnya bisa seperti Angkor Wat, jika saja kitasemua mau peduli...s u m b e r1. –http://en.wikipedia.org/wiki/Angkor_Wat2. –http://www.sacredsites.com/asia/cambodia/angkor_wat5 6 | s e p t – n o v 2 0 0 7


dawai 48Liputansejuta pelitasejuta harapanuntuk ketiga kalinya dalam kurun waktu tiga tahun,event Sejuta Pelita Sejuta Harapan (SPSH) kembali digelaroleh umat Buddhayana Indonesia. Kegiatan berskala nasionalini dihelat sebagai bentuk usaha memperkenalkan budayaBuddhisme, sekaligus dalam rangka memperingati hari suciAsadha 2551 BE. Namun tujuan utama SPSH adalah memanjatkandoa bersama bagi keselamatan dan kesejahteraan seluruhbangsa Indonesia. Suatu bentuk kesadaran yang wajarmengingat kondisi negara ini yang masih belum stabil ditengah bertubi-tubinya bencana yang terjadi tahun ini. Satuhal yang istimewa, SPSH digelar di Tugu Pahlawan Surabaya,sebuah tempat yang memiliki nilai historis tinggi dan telahmenjadi kebanggaan bagi warga Surabaya. Pemilihan tempatini tentu saja menambah semarak SPSH.Sesuai dengan nama kegiatan ini, SPSH merupakan sebuahsemi-festival yang menggunakan pelita sebagai pertunjukanutamanya. Pelita adalah simbol penerangan yang memberijalan bagi kebaikan dan kedamaian. Pelita yang dipakai berupasumbu berbahan bakar minyak tanah yang ditempatkan dalams e p t – n o v 2 0 0 7 | 5 7


5 8 | s e p t – n o v 2 0 0 7botol kaca. Karena keterbatasan area di Tugu Pahlawan,maka pelita yang disediakan hanya berjumlah sekitar20.000 buah. Sekadar info, pada penyelenggaraan SPSHyang pertama di Candi Borobudur, pelita yang digunakankonon mencapai satu juta buah. Untuk menyiapkanpelita sebanyak ini, tentu saja diperlukan tenaga sukarelawandalam jumlah yang besar. Pihak panitia kemudianmengajak para pemuda pemudi Buddhis yang sebagianbesar adalah mahasiswa, untuk menjadi sukarelawan.Kebanyakan dari para sukarelawan mengaku bahwamereka sangat senang dapat menjadi bagian dari SPSH,apalagi event ini berskala nasional dan mem-punyai misimemromosikan Buddhisme.Puncak acara SPSH berlangsung sekitar pukul 8malam. Satu persatu pelita mulai dinyalakan oleh parasukarelawan. Sebagian pelita ditempatkan di sela-selatempat duduk para undangan, sebagian lagi dideretkan dipinggir area acara, dan yang paling banyak adalah pelitayang ada di dekat panggung utama. Pelita-pelita itutampak indah karena ditata sedemikian rupa membentuktulisan-tulisan dan simbol-simbol. Setelah seluruh pelitamenyala, para pemuka agama dari lima agama bergantianmemanjatkan doa dengan cara mereka masing-masing,yang kesemuanya ditujukan bagi keselamatan bangsa.Suasana pada saat itu terasa tenang dan damai. Paraundangan pun ikut larut dalam kesungguhan dan kekhidmatandoa. Ritual pradaksina menjadi penutup rangkaianacara SPSH. Ritual ini mengajak seluruh umat berjalanmengelilingi rupang (patung) Sang Buddha yang ada dipanggung sebanyak tiga kali, sembari merenung-kankebajikan dan keluhuran Beliau.SPSH tampak menjadi ajang reuni bagi para tokohBuddhis Surabaya dan nasional, serta para pemuda pemudiBuddhis dari berbagai perguruan tinggi di Surabaya.Di SPSH, masyarakat Buddhis seolah-olah inginmenunjukkan bahwa mereka juga bisa rukun, kompak,dan bersatu padu. Sebuah kenyataan yang menyejukkandan semoga ini hanyalah awal dari masa depan cerahkiprah Buddhisme di tanah air. Sampai jumpa lagi dalamevent akbar berikutnya. (~)


dawai 48Pandegiling Newssebulandalamdhamma2007sebulan dalam dhamma (sdd) adalah kegiatan tahunanyang diadakan oleh Vihara Dhammadipa Surabayauntuk menyambut Trisuci Waisak. Kegiatan seperti inijuga dilakukan oleh wihara-wihara lainnya di seluruhIndonesia, dan biasanya setiap wihara mempunyai caratersendiri dalam mengemas kegiatan semacam ini. ViharaDhammadipa meneruskan tradisi SDD sejak tahun 2002dengan mengadakan Sebulan Dalam Dhamma ke-6 tahun2007 selama sebulan penuh dari tanggal 1 Mei hingga31 Mei yang lalu. SDD kali ini diisi oleh para pembicarayang sebagian besar terdiri dari anggota Sangha sepertiYM Abhayanando, YM Sucirano, YM Sukhito, YMCandakaro, YM Sujano, YM Dhammiko, dan masihbanyak lagi. Selain itu, ada juga beberapa pandita danupacarika yang turut berpartisipasi dalam SDD keenamini.Mengacu pada tema Waisak yang lalu, yaitu'Kehadiran Buddha Sebagai Sumber Ketegaran danKepedulian', secara garis besar topik setiap Dhammadesanamengajak kita semua untuk terus mengembangkankesadaran dalam hidup sehari-hari demi meningkatkankepekaan kita terhadap fenomena sosial di sekelilingkita. SDD diadakan setiap malam, kecuali hari Minggudiadakan pada pagi hari. Selain membacakan paritta danmendengarkan Dhammadesana, para umat juga diberikesempatan untuk melakukan latihan delapan sila(Atthasîla) selama sebulan penuh. (~)s e p t – n o v 2 0 0 7 | 5 9


BlackieSang Nenekdawai 48Kisahpada suatu waktu di zaman dahulu kala, ketika rajaBrahmadatta berkuasa di Benares, hiduplah seorang wanitatua yang mempunyai seekor anak sapi dengan tubuh berwarnagelap. Sesungguhnya, warna anak sapi itu adalah hitamdengan sebuah bintik besar putih. Anak sapi itu ternyataadalah seorang Bodhisattâ–calon Buddha.Si wanita tua tersebut merawat dan membesarkan anaksapi itu sama seperti beliau merawat anak kandungnya sendiri.Beliau memberinya makanan nasi dan bubur dari bahanbahanterbaik. Beliau sering mengelus kepada dan leher sianak sapi, dan kemudian anak sapi itu menjilati tangan beliau.Mereka berdua menjadi kian akrab, dan orang-orangmulai memanggil si anak sapi dengan nama "Blackie SangNenek".6 0 | s e p t – n o v 2 0 0 7


Bahkan setelah si anak sapi tumbuh menjadi seekor bantengbesar yang kuat, Blackie masih bersikap sangat jinak dan kalem.Anak-anak di desa sangat senang bermain bersama Blackie.Mereka kerapkali bergelantungan di leher, telinga, dan tandukBlackie. Mereka juga bahkan suka memegang ekornya dan menaikipunggungnya dan kemudian menunggangi Blackie. Blackiesangat menyukai anak-anak sehingga dia tidak pernah protesataupun mengeluh.Sapi yang ramah ini berpikir, "Nenek yang baik, yang telahmembesarkanku, sudah seperti ibuku sendiri. Beliau merawatkuseperti anaknya sendiri. Beliau hidup miskin dan kesusahan, tapiterlalu sungkan untuk meminta tolong kepadaku. Beliau tidaktega menyuruhku bekerja. Karena aku juga menyayangi beliau,aku berharap bisa meringankan beban beliau dari kemiskinan."Maka kemudian, Blackie mulai mencari pekerjaan.Suatu hari, sebuah rombongan yang terdiri dari 500 keretagerobak datang ke desa. Rombongan itu terhenti di sebuah tepisungai. Mereka tampaknya sangat kesulitan menyeberangi sungaiitu. Banteng-banteng yang menariki gerobak tidak mampu menarikgerobak melewati sungai. Pemimpin rombongan kemudianmemindahkan ke-500 ekor pasang banteng ke satu gerobak untukditarik. Namun karena medan sungai tersebut sangat berat,bahkan 500 ekor pasang sapi pun tidak mampu menari satugerobak.Dihadapi oleh masalah ini, si pemimpin mulai berusahamencari banteng-banteng lain. Si pemimpin kebetulan terkenalpandai memilih banteng berkualitas. Pada saat memeriksa kawanangembala di sekitar desa, dia menemukan Blackie. Saat itu jugadia berpikir, "Banteng yang bersahaja ini kelihatannya punyakekuatan dan potensi untuk menarik gerobak-gerobakku melintasisungai."Kemudian si pemimpin berbicara kepada penduduk yang adadi dekat sana, "Siapa yang memiliki banteng hitam ini? Sayaingin memakainya untuk menarik gerobak-gerobakku melintasisungai, dan saya akan membayar pemiliknya untuk jasa bantengitu." Penduduk di sana berkata,"Baiklah, silakan bawa bantengitu. Pemiliknya sedang tidak ada di tempat."s e p t – n o v 2 0 0 7 | 6 1


Maka dari itu, si pemimpin mengikatkan sebuah tali ke hidungBlackie. Namun ketika ia menariknya, ia tidak dapat menggerakkanBlackie! Blackie berpikir, "Hanya jika orang ini mengatakanapa yang akan ia bayar untuk kerjaku, baru aku akan bergerak."Karena sudah terbiasa dengan perangai banteng, si pemimpindengan cepat dapat mengerti kenapa Blackie tidak mau ditarik.Maka kemudian dia berkata, "Banteng yang baik, setelah kamumenarik 500 gerobakku menyeberangi sungai, saya akan membayarmudua koin emas untuk setiap gerobak–tidak hanya satu, tapidua koin!" Mendengar itu, Blackie segera berjalan ke arah sungaibersama si pemimpin.Kemudian si pemimpin mengikatkan Blackie ke gerobakpertama. Ia mulai mengatur penyeberangan gerobak-gerobak-nya,yang tidak mampu dilakukan seribu banteng sebelumnya. Apayang terjadi kemudian, Blackie mampu menarik semua gerobakmenyeberangi sungai satu persatu, tanpa jeda, dan tanpa perlambatansedikit pun!Pada saat semua gerobak sudah menyeberang, si pemimpinmenyiapkan bayaran hanya satu koin emas untuk satu gerobak,total 500 koin emas. Kemudian ia menggantungkan kantung yangberisi koin-koin emas ke leher Blackie. Blackie langsung berpikir,"Laki-laki ini menjanjikan dua koin emas per gerobak, tapi iahanya memberiku separuhnya saja. Aku tidak akan membiarkannyapergi." Kemudian Blackie pergi ke depan kumpulan gerobak,dan menutupi jalan mereka.Si pemimpin mencoba mendorong Blackie untuk minggir,namun Blackie tidak bergerak. Ia mencoba mengambil jalan kesamping. Namun banteng-banteng yang lain sudah melihat betapakuatnya si Blackie, jadi mereka juga tidak mau bergerak.Si pemimpin berpikir, "Tidak diragukan lagi, banteng ini sangatcerdas. Ia bisa tahu kalau aku hanya membayarnya separuh darijanjiku." Maka si pemimpin menyiapkan kantung baru berisi seribukoin emas penuh, dan menggantungkannya ke leher Blackie.6 2 | s e p t – n o v 2 0 0 7


Setelah meninggalkan rombongan gerobak dan menyeberangisungai kembali, Blackie pergi menemui si Nenek, 'ibunya'.Sepanjang perjalanan pulang, anak-anak di desa mencobamenjamah kantung koin di leher Blackie, namun Blackie dapatlolos.Ketika si Nenek melihat kantung besar di leher Blackie, beliauterkejut. Anak-anak menceritakan tentang semua yang telahterjadi di sungai. Kemudian beliau membuka kantung itu danmenemukan seribu koin emas di dalamnya.Si Nenek melihat wajah kelelahan 'anaknya'. Beliau berkata,"Oh anakku, apakah kau berpikir saya berharap hidup dari emasyang kau terima? Mengapa kau berharap untuk bekerja begitukeras dan menderita karenanya? Tidak peduli sesulit apa punnanti keadaanku, saya akan selalu memperhatikan dan menjagamu."Kemudian wanita tua yang baik itu memandikan bantengkesayangannya dan memijat punggungnya dengan minyak. Beliaumemberinya makanan yang baik dan menjaganya, sampai akhirhidup mereka yang bahagia. (~)s u m b e rGrandma's BlackieBuddhist Tales for Young and Old–http://www.buddhanet.nets e p t – n o v 2 0 0 7 | 6 3


dawai 48Resensi Bukupetavatthu Cerita-cerita Makhluk Peta1 2 3adalah hal yang sangat baik untuk dapat memiliki cintakasih dalam diri; kualitas terbaik yang bisa kita bagikan tidakhanya kepada manusia saja, tapi juga kepada makhluk-makhluklainnya yang tak tampak yang berada di seluruh semesta,terutama kepada para makhluk yang terlahir di alam Peta.Membaca buku Petavatthu ini, yang juga merupakan salahsatu bagian dari Kitab Suci Agama Buddha, yaitu KhudakkaNikaya (Sutta Pitaka, Tipitaka), kita dapat mengetahui danmerenungkan mengapa ada yang terlahir sebagai makhluk Peta;perbuatan seperti apa yang membawa mereka ke alam itu, danbagaimana pula kita dapat membantu mereka agar terlahir dialam yang lebih bahagia—bagaimana memanfaatkan pengetahuanDhamma untuk dapat mengasihi mereka. Dengan memancarkancinta kasih seperti yang telah Guru Agung kita ajarkan,sesungguhnya sangat besar artinya bagi para makhluk Petatersebut, karena mereka dapat menikmati jasa-jasa kebajikanyang ditujukan bagi mereka; penderitaan hebat yang merekaalami sedikit demi sedikit dapat berubah menjadi kebahagiaankarena menikmati jasa kebajikan tersebut.Buku yang terbagi menjadi 3 seri dengan judul asli PetaStories ini: Petavatthu I-III, adalah buku yang layak kita milikidan kita baca hingga tuntas, agar kewaspadaan kita meningkatterhadap apa yang kita perbuat melalui badan jasmani danpikiran dalam kehidupan saat ini sehingga tidak terlahir dialam-alam tingkat rendah. (~)6 4 | s e p t – n o v 2 0 0 7


dawai 48Resensi Bukusebatang pohondi tengah hutan"Orang-orangsering bertanyatentang latihansaya. Bagaimanasaya mempersiapkan pikiransaya untuk bermeditasi?Tidak ada sesuatu yangkhusus, saya hanya mempertahankannyapada tempatyang selayaknya. Merekabertanya, 'Kalau demikian,apakah Anda seorang Arahat?'Apakah saya mengetahui?Saya bagaikan sebatangpohon di tengah hutan, yangpenuh dengan daun, bunga,dan buah. Burung-burungbeterbangan datang dan bersarang,dan hewan-hewanberlindung di antara kerimbunannya.Walaupun demikian,pohon itu sendiri tidakmengetahuinya. Pohon tersebuthanya mengikuti jaluralaminya. Pohon itu bertindaksebagai pohon, apa adanya."Kemahiran Ajahn Chah dalam menyampaikanDhamma Sang Buddha tidak perlu diragukanlagi. Ajahn Chah memiliki kemampuan yangterdengar aneh untuk menangkap Dhammatanpa kata dan mengalihkannya kepada umatnyadalam perumpamaan yang segar, mudah diikuti,terkadang lucu, kadang puitis, tetapi selalumendapat tempat di hati, tempatnya bergemaatau memberikan inspirasi yang palingmendalam. Bagi beliau, ajaran-ajaran SangBuddha (Dhamma) adalah tanpa bentuk, dancara terbaik untuk memahaminya adalah melaluiperumpamaan-perumpamaan.Ven. Ajahn Chah (Tan Chao Khun BohinyanaMahâthera) adalah seorang guru meditasi yangsangat terkenal di Thailand. Beliau telahmeninggal dunia pada tanggal 16 Januari 1992dalam usia 73 tahun. Apa yang beliau sampaikan,kebenaran yang merupakan hasil meditasi, telahmemberikan kegembiraan bagi banyak orang yangmau dan dapat menghayatinya.Buku ini merupakan salah satu dari sekianbanyaknya koleksi buku yang ditulis oleh AjahnChah, yang telah dicetak berulang kali dandihadirkan ke hadapan kita untuk membukapenglihatan kita akan Dhamma. (~)s e p t – n o v 2 0 0 7 | 6 5


dawai 48Rekomendasidasar pandangan agama buddhaKembali kami hadirkanDasar Pandangan AgamaBuddha sebagai bukurekomendasi kali ini. Halini karena tak sedikit darikita yang masih belummengenal ajaran GuruAgung yang dijunjungnyasecara lebih mendalam.Buku ini menawarkan sisiintelektual, etika,kejiwaan, dan realisasiajaran Buddha dalambahasa yang mudahdimengerti, namunmengandung arti yangdalam dan relevan hinggasaat ini.Untuk memperolehnya,Anda dapat menghubungiBursa Dhammadipa,seharga Rp 30.000.Untuk pembelian sehargaRp 100.000, Andaberkesempatan memiliki4 (empat) buku.6 6 | s e p t – n o v 2 0 0 7Kamma"Bila seseorang berkata,bahwa hanya apa yang diperbuatitulah yang diperolehnya, makabila hal itu benar, makamenuntut kehidupan sucitidaklah berarti sebab tak adakesempatan untuk mengatasipenderitaan. Tapi bila seorangberkata, bahwa bila seorangberbuat demi apa yang akandiperolehnya, lalu itulah yangdiperolehnya, maka menuntutkehidupan suci adalah berarti,sebab ada kesempatan untukmenghancurkan penderitaan."Jadi, hukum kamma adalahsesuatu yang menyangkutkecenderungan, bukan suatukonsekuensi yang tak dapatdiubah serta tak dapat dielakkan.Kelahiran KembaliHenry Ford:"...Sewaktu saya menemukanpaham reinkarnasi, rasanyaseakan saya menemukan suaturencana alam-semesta. Saya sadarbahwa selalu ada kesempatanuntuk melaksanakan ide-idesaya... Dengan mengetahuiadanya reinkarnasi, membawaketenangan batiniah bagi saya..."Empat Kebenaran MuliaInti dari seluruh ajaran SangBuddha adalah Empat KebenaranMulia. Penderitaan bukan suatupaham; itu adalah kenyataan. Iajuga bukan sesuatu yang diterimakeberadaannya hanya karenaterdapat dalam kitab suci, tapisesuatu yang kita ketahui lewatpengalaman sendiri.Sang Buddha mengajarkanperbedaan antara keinginan yangtumbuh dari ketidaktahuan dankeinginan yang timbul atas dasarpengertian. Beliau sering berkata,bahwa kita seharusnya senantiasabergairah (adhitana), senantiasabertekad (tibbacchanda), danmempunyai cita-cita yang kuatuntuk mencapai Nibbana(chandajato anakkate).Jalan Mulia Beruas DelapanSang Buddha mengajarkanmenghindari 2 jalan ekstrim, jalan“pemuasan-diri” dan jalan“pemusnahan-diri”. Seorangbuddhis hendaknya melaksanakanJalan dengan moderat(mattaññuta), luwes (mudu) dandisertai kemauan untukmempertimbangkan sudutpandang yang lain. Dalam setiapaspek kehidupan danpelaksanaannya, seorang buddhishendaknya menjadi seorang yangmengambil jalan tengah yangbahagia.Jalan Berunsur Delapan menuntun keNibbânaMereka yang menjalani Jalan hendaknyamenghindari hal yang ekstremDana dapat dikirimkan via rekening:BCA Margorejo SurabayaA/n Yuliantiacc. no. 5600-120-818Bukti transfer dapat dikirim via fax.ke no. 031.532 0587


dawai 48Film Bagusdriving miss daisymrs. ("miss) daisy werthan adalah seorangjanda berusia 72 tahun yang tinggal bersamapembantunya yang setia bernama Idella yangsetiap hari menyiapkan makanan dan melayaniMiss Daisy. Pada suatu hari Miss Daisymengalami kecelakaan kecil saat ingin berpergiandengan mengendarai mobil. MissDaisy memang sudah terbiasa pergi mengendaraimobil sendiri. Setelah kecelakaan itu,anaknya, Boolie meminta Miss Daisy untukmempekerjakan seorang supir. Namun dasarkeras kepala, Miss Daisy menolak mentahmentahkeinginan anaknya itu.Secara kebetulan, di pabrik milik Boolieada seorang pria paruh baya yang ramahbernama Hoke yang telah berpengalamanmenjadi supir selama puluhan tahun. Booliepun langsung setuju mempekerjakan Hoke,dengan perjanjian bahwa Miss Daisy tidakberwenang untuk memecat Hoke karenaBoolie-lah yang membayar Hoke.Pada awalnya Miss Daisy menolak untukdiantar Hoke. Dia lebih memilih berjalan kakike supermarket untuk berbelanja. Namunkarena Hoke terus mengikuti Miss Daisy disepanjang jalan, akhirnya Miss Daisy masukke dalam mobil. Miss Daisy sebenarnya tidakmau orang-orang berpikiran bahwa ia adalahorang kaya yang mampu membayar seorangsupir untuk bepergian.Pada suatu hari, Miss Daisy mendapatiikan kaleng di dapurnya lenyap. Ia punlangsung mengatakan kepada anaknya bahwaHoke telah mencuri. Ketika Hoke muncul,sebelum Miss Daisy sempat berkata-kata,Hoke mengatakan bahwa ia mengambil ikankaleng di dapur karena makanan yangdiberikan oleh Miss Daisy sudah rusak.s e p t – n o v 2 0 0 7 | 6 7


Driving Miss Daisy(1989)starringwritten bydirected byrunning timeMorgan FreemanJessica TandyDan AykroydEsther RolleAlfred UhryBruce Beresford99 min.Kemudian Hoke berkata bahwa ia pergi kesupermarket untuk membeli ikan kaleng untukmengganti ikan kaleng yang telah ia makan, denganuangnya sendiri. Miss Daisy sangat terkejut dantidak dapat berkata apa-apa.Miss Daisy mulai menerima Hoke karena mautidak mau ia memerlukan seorang supir untukmengantarnya bepergian, mengingat Miss Daisy tidakdiizinkan mengendarai mobil oleh anaknya. Seiringwaktu, Miss Daisy semakin mengenal Hoke dankarena keramahan Hoke, ia mulai menaruh simpatipada Hoke. Miss Daisy mengetahui bahwa Hoketidak bisa membaca, maka ia mengajari Hokemembaca. Ketika saatnya tiba untuk membeli mobilbaru, Hoke membeli mobil Miss Daisy yang lamauntuk dijadikan mobil pribadinya.Suatu hari, Miss Daisy meminta Hoke untukmengantarnya ke pesta ulang tahun saudaranya diluar kota. Dalam perjalanan, Hoke mengaku bahwaitu pertama kalinya ia bepergian ke luar kota.Selama perjalanan itu juga, Miss Daisy menyadariadanya perbedaan perlakuan orang-orang terhadapnya,karena ia bersama Hoke. Miss Daisy melihatsendiri bagaimana orang-orang melakukan diskriminasiterhadap Hoke karena Hoke adalah orang kulithitam. Miss Daisy juga sangat terkesan oleh berbagaimacam kemampuan yang dipunyai Hoke. Pada saatterjadi badai, Hoke dengan sigap membantu danmenjaga Miss Daisy.Ada sebuah pelajaran yang dapat kita petik darifilm ini, bahwa bagaimana pun perlakuan orangorangterhadap kita, selama kita tetap memberikankebaikan dan ketulusan, suatu saat nanti merekapasti akan tersentuh dan membalas apa yang telahkita berikan. Pada akhir film, setelah beberapa tahunkemudian, Miss Daisy dan Hoke tetap menjalinpersahabatan, dan Hoke masih tetap setia menjagaMiss Daisy. (~)6 8 | s e p t – n o v 2 0 0 7


dawai 48Do You Knowmengapa kita harusmemaafkan?Ketika kita disakiti, menderita,dihina dan mendapat perlakuantidak menyenangkan lainnyadari orang lain, kita akanmerasa sedih, marah, sakit hati,dan segala macam perasaanyang tidak menyenangkan dalamdiri kita. Dan tentunya halini tidak begitu mudah dilupakanbukan?dalam mengalami kondisi seperti ini nasehat bijaksana yang dianjurkankepada kita adalah memaafkan perbuatan orang tersebut. Tetapi rasanyasangat sulit sekali melakukannya bukan? Rasanya tidak rela bila melihat sangpelaku bisa melenggang dari kesalahan tanpa dibalas. Ah… berat rasanyadada ini bila mengingat kembali kejadian tidak menyenangkan tersebut. Meskipunkita dalam ucapan mengatakan maaf tetapi terkadang rasa dendammasih membekas dalam pikiran kita, susah untuk dihapuskan, sudah menjadinoda yang melekat dalam ingatan kita.Tahukah Anda mengapa kita harus memaafkan semua perbuatan tidakmenyenangkan yang kita alami? Sebenarnya memaafkan adalah untuk kebaikankita sendiri, untuk kebahagiaan kita sendiri kawan.Cobalah kita melihat secara lebih obyektif apa yang terjadi saat seseorangmembuat kita merasa tidak senang dan merasa disakiti? Segala macamkondisi yang tidak menyenangkan akan membuat diri kita menderita bukan?Ini adalah fakta bahwa kejadian tersebut membuat kita menderita. Bila saatitu kita menderita mungkin masih bisa diterima akal sehat, karena kita masihs e p t – n o v 2 0 0 7 | 6 9


sedang mengalaminya. Tetapi apa dang memaafkan sebagai carayang terjadi selanjutnya? Dalam ku- merelakan hal negatif yang memrunwaktu berbulan-bulan bahkan buat kita menderita, maka tentubertahun-tahunkemudian ketika kita nya akan lebih mudah dibandingteringatkembali akan kejadian terse- kan kita berpikir bahwa memaafbutatau melihat orang yang melaku- kan adalah memberi kesempatankan hal tersebut maka muncul pen- orang yang berbuat untuk terhinderitaanyang sama dengan kejadian dar dari pembalasan. Dengan pensaatlampau itu. Marilah kita lihat dekatan pola pikir yang kedua,secara obyektif. Pada saat kita berte- pasti kita tidak rela bukan? Inilahmu dengan orang yang menyakiti kita mengapa terkadang kita sangatdan saat ingatan tentang kejadian sulit memaafkan kesalahan orangtersebut muncul dalam pikiran kita, lain. Karena kita memiliki pandamakarasa sakit dan semua penderi- ngan salah terhadap kata “memataanakan muncul kembali dalam diri afkan”. Bila kita menyayangi dirikita. Melihat kejadian ini kita hen- kita maka kita tidak akan membidaknyamenyadari dan melihat secara arkan hal sekecil apapun menyeobyektifkejanggalan yang terjadi. babkan diri ini menjadi menderita.Bukankah realita saat itu kita tidak Jadi dengan memaafkan sebenarsedangdisakiti oleh orang tersebut? nya kita membersihkan pikiran ki-Tetapi kenapa kita bisa merasakan ta dari cengkeraman kebencianpenderitaan yang seharusnya tidak (dosa) yang membuat diri initerjadi saat itu? Ini adalah sebuah menderita.fakta bahwa pikiran kita mampu Dengan melihat realita secaramenghadirkan ilusi dari ingatan dan obyektif maka kita akan melihatpersepsi masa lampau menjadi sekan- kehidupan ini secara apa adanya.akan nyata dan masih berlangsung, Bila kita bisa melihat semuanyapadahal kejadian itu sudah berlalu. secara apa adanya maka tidakDengan ini bisa kita simpulkan bahtetapiakan ada rasa puas dan tidak puaswa yang menyakiti diri kita saat iniyang ada hanyalah pema-adalah pikiran kita sendiri yang pelahhaman dalam kebijaksanaan. Mari-nuh dengan dendam dan kebencian,kita mulai melatih diri untukbukan?hidup trampil dalam menghadir-Bila kita sudah menyadari hal ini, kan kebahagiaan di dalam kehidulalumengapa kita masih harus me- pan ini. Semoga berbahagia. (~)nyimpan dendam dan kebencian tersebutdalam diri kita sendiri secaraterus menerus? Memaafkan adalahcara di mana kita bisa melepaskancengkeraman pikiran yang penuhkebencian dan dendam tersebut. Merelakannyauntuk lepas dan dibuangdari pikiran kita. Bila kita meman-7 0 | s e p t – n o v 2 0 0 7


dawai 48Do You Knowtransfer factorApakah Anda tahu, kenapa dalamsatu keluarga yang pola hidup, polamakan dan lingkungannya sama,namun bisa ada yang mudah sakitsementara yang lain tidak? Adayang mudah kena penyakit sepertiflu atau demam dan cepat sembuh,tapi ada pula yang lama sembuhnya.Apakah penyebabnya ?kesehatan kita dipengaruhi langsung oleh sistemimun. Sistem imun adalah sistem pertahanan tubuh terhadappenyakit yang terdiri lebih dari triliyunan sel-sel NK1( Natural Killer), yang jumlah berat totalnya kira-kira 1 kg(2,2 pons). Ada tiga fungsi penting di sistem imun:Pertama, kemampuannya untuk mengenali benda-bendaasing seperti bakteri, virus, parasit, dll. Kedua, bisa bertindaksecara khusus untuk menghadapi serangan masingmasingbenda asing itu; dan Ketiga, sistem imun mengingatpenyerang-penyerang asing itu dan dengan cepatmenolak serangan ulang di masa depan. Sistem imun yangseimbang dan sehat adalah penting untuk kemampuantubuh dalam melawan penyakit.1 Sel NK (Natural Killer) adalah sel imun yang bertanggung jawab mencari dan memusnahkan sel-sel “jahat” asing yangtidak dikenali oleh tubuh, termasuk sel kanker dan sel yang terinfeksi serangan virus, bakteri, dll. Jika seseorang memilikiaktivitas sel NK kurang dari 20% maka akan beresiko mudah terserang penyakit atau kurang kekebalan tubuh dalamupaya sembuh dari penyakit. Dari penelitian, TF yang diekstrak dari kolostrum mampu meningkatkan aktivitas sel NKsebanyak 103%. Dan campuran TF dengan bahan-bahan alami lain yang berada pada 6 tingkat pertama daftar bahan awalinduk mampu meningkatkan sel-sel NK menjadi 283%–437%. Perlu diingat, TF sendiri bukan obat, namun TF akanmelatih/mendidik dan merangsang sistem kekebalan tubuh seseorang untuk melawan dan mengatasi penyakit tersebut.s e p t – n o v 2 0 0 7 | 7 1


Saat ini, begitu banyak faktor yang nali bahaya dari musuh-musuhnyabisa memperlemah daya tahan tubuh (kuman-kuman).(sistem imun). Antibiotik sudah tidak Di lingkungan yang 'keras' danberfungsi karena sudah banyak ku- 'bermusuhan' seorang bayi yangman yang kebal terhadapnya. Belum ma-sih lemah dan sendirian,lagi masalah polusi udara dan air, gizi diserang mikroorganismeburuk dan campuran-campuran ba- penganggu dengan cepat danhan kimia dalam makanan, juga kare- menghancurkan kehidu-pannya.na stress dan faktor usia, yang akan Alam telah menyediakan sistemsemakin memperburuk daya tahan imun lugu yang bisa belajartubuh (sistem imun) terhadap penya- dengan cepat. Saat melahirkan bakit.yi, ibunya telah menyiapkan imu-Untungnya, penelitian terkini telah nisasi alami yang canggih untukmembuka tabir sesuatu yang alami bayinya yang ada dalam susu awalyang bisa meningkatkan kemampuan yang diproduksinya. Transfer Factormelawan penyakit dan meningkatkan adalah kunci utama pada proseskualitas hidup seseorang. Transfer ini. Molekul-molekul TF yang sa-Factor adalah nama yang diberikan ngat kecil ini mengandung intiuntuk sesuatu yang baru itu. Itu dari pembawa pesan imun.2ditemukan di dalam kolostrum (susu Transfer Factor tidak menim-awal induk) dan sumber-sumber lainuntukbulkan alergi dan tidak hanyanya dan itu cara yang alami untukspesies tertentu. Maksud-memperkuat sistem imun kita dalam nya, TF yang diproduksi dari susumelawan penyakit.kolostrum sapi juga efektif untukmanusia, juga untuk sapi-sapi/makhluk-makhluk yang lainnya.Kemampuan yang menggembira-Apa itukan ini bisa menjadi titik awalTransfer Factor ?revolusi di dunia pengobatan danTransfer Factor adalah penemuan iltaanberikut ini:telah dikemukakan dalam pernyamiahyang menggembirakan padadekade ini. Transfer Factor adalahmolekul-molekul kecil pembawa pepentingdalam dunia pengobatan,"Transfer Factor punya peranansan imun yang diproduksi organismetingkat tinggi. Peranan mereka adadariAIDS sampai virus Ebola,bisa membantu pengobatan mulailah untuk mengirim tanda pengenalimun antara sel-sel NK (Natural Kilmaupunlama seperti kumanatau dari kuman-kuman baruler) dan kemudian mendidik sel-selNK yang masih lugu untuk menge- TBC."2 Kolostrum merupakan susu dari induk/ibu yang diproduksi pada masa 1–3 hari setelah melahirkan, karena itu digunakanistilah susu awal, karena diproduksi pada awal-awal setelah melahirkan.7 2 | s e p t – n o v 2 0 0 7


Fungsidari satu orang ke orang yang lain(yang bisa memberikan kepadaTransfer Factorpene-rimanya, 'kekebalan' dariTransfer Factor mempunyai tiga fungmenamakanmolekul itu "Transferpenyakit TBC). Beliausi utama yaitu:Factor" (TF). Pene-litian lebih1. MENGHANTAR INFORMASI lanjut menemukan bahwa TF jugapada sel-sel imun kita untuk dapat terdapat di dalam kolostrum (susumengenali macam-macam virus, awal) sapi dan kuning telur ayam.bakteri, parasit serta sel-sel "ru- Mengapa kolostrum sapi? Itu3sak" seperti fibroid, tumor dan karena sapi bisa menghasilkansel kanker.susu yang banyak pada awal2. MERANGSANG sistem imun unterbuatdari kolos-trum sapi, tapimenyusui. Wa-laupun TF inituk menyerang musuh-musuh seriatidak mengan-dung susu sapi,ta mengingat bentuknya agar tin-4dakan dapat diambil dengan lebih ia juga tidak mengandung kaseincepat pada serangan balik di masa dan imuno-globulin yang bisadepan.menimbulkan alergi. Jika3. MENENANGKAN sistem imun dibandingkan, kalau kitauntuk kembali kepada status mengonsumsi 45.000 mg"standby" (berjaga-jaga) apabila kolostrum sebanding dengan hanyamusuh-musuh telah berhasil dia- mengonsumsi 600 mg TF.tasi. Fungsi ketiga ini yang tidak Selama 50 tahun setelah pe-terdapat pada produk-produk undandokter yang melakukan pene-nemuan itu, banyak para ilmuwantuk kekebalan tubuh lainnya.litian tentang TF itu. Lebih dari3.500 laporan ilmiah telah diterbitkandengan pengeluaran lebihSejarah Penemuan dari US$ 40 juta untuk penelitian-penelitianitu. Pada tahunTransfer FactorPada tahun 1949, Dr. H. Sherwood1989, Dr. Gary Wilson dan Dr.Lawrence, saat meneliti penyakitGreg Paddock telah berhasil men-TBC (Tuberculosis) telah menemukanciptakan teknologi untuk memi-"molekul informasi" yang terkandungsahkan TF dari kolostrum susudalam sel darah putih manusia (sisini,TF tulen dapat dikumpulkan,lembu. Melalui teknik pemisahantem imunnya). Beliau menemukanbahwa molekul itu bisa dipindahkandikeringkan dan dijadikan kapsul3 Fibroid: jaringan sel tubuh yang mengalami kerusakan atau perubahan bentuk.4 Kasein dan imunoglobulin: ini memang berguna juga untuk kekebalan tubuh, tapi fungsinya hanya spesifik untukspecies yang sama, dari sapi untuk sapi, dsb. Jika digunakan pada manusia bisa menimbulkan alergi, yang sering disebutalergi susu.s e p t – n o v 2 0 0 7 | 7 3


untuk kegunaan manusia. Pada tahun orang awam, karena produknya2002, proses pengekstrakan TF dari benar-benar aman tan-pa efekkolostrum sapi dan kuning telur ayam sampingan. Biasanya yang seringtelah dipatenkan oleh perusahaan timbul adalah apa yang disebut4Life Research dan produk-produknya healing crisis (proses petelahdigunakan di 60 negara di nyembuhan), karena tubuh sedangdunia.menyesuaikan diri untuk kesem-Pada penderita kanker, TF mampu buhan dari penyakit yang diderita.meningkatkan fungsi sel-sel NK yang Dari penelitian sejauh ini tidakberperan memerangi sel-sel kanker. ada efek negatif dari penggunaanDr. Darryl See, seorang peneliti dari terapi TF. Demikian pula kendalaUniversity of California dan pakar dalam perolehan bahan baku kokesehatandunia dari WHO, meng- lostrum juga tidak ada, karenaungkapkan hasil penelitiannya terha- produknya diambil dari susu sapidap 20 pasien pengindap kanker sta- yang melimpah jumlahnya dan sedium3 dan 4, menunjukkan 16 pa- muanya itu diproses di Amerika,sien mengalami pemulihan dan dalam sehingga produk TF yang dihasilkondisistabil setelah menjalani terapi kan sudah dalam bentuk jadi,TF ini.yaitu berbentuk kapsul, tablet ku-Pembuktian keampuhan TF juga nyah, atau serbuk/bubuk yang siapdilakukan di Rusia lewat serangkaian dikonsumsi siapa saja mulai daririset yang terkait dengan penyakit bayi baru lahir sampai orang tua,infeksi HIV, hepatitis B, hepatitis C, sepanjang orang itu tidak punya5herpes, kanker lambung, clamidiosis masalah dengan cangkok organ tu-urogenital,osteomyelitis, opisthorchiasis, buh. Khusus bagi orang yang telahpsoriasis, dermatitis atopik dan busuk ada kasus cangkok organ tubuhusus besar, dengan hasil riset yang sangat dianjurkan untuk tidak me-sangat menggembirakan.ngonsumsinya, alasannya karenaUntuk di Indonesia, sudah ada organ tubuh yang dicangkokkancukup banyak juga dokter yang itu tidak sama sel-selnya denganmenggunakan terapi TF ini. Beberapa sel-sel tubuhnya. Jika dikonsumsiyang penulis ketahui sudah mengdiserangmaka akan dikira musuh dan akangunakan produk-produk TF ini, antadiri.oleh sel-sel NK-nya sen-ra lain di Semarang, Dr. Amanullah,seorang ahli bedah, dan Prof. Dr. EdiDarmana, MSc., Phd, seorang ahliO L E H K U N T J O R O S U H A R L Iimunologi dan parasitologi dari Undip.Terapi TF ini pun bisabudhatao@yahoo.comdilakukan5 Clamidiosis urogenital, Osteomyelitis, Opisthorchiasis, Psoriasis, Dermatitis atopik: istilah-istilah ini merupakan nama-namapenyakit dalam ilmu kedokteran, untuk penjelasan lebih lanjut ada baiknya jika melihat kamus kedokteran, karena tidakmungkin dijelaskan secara ringkas.7 4 | s e p t – n o v 2 0 0 7


dawai 48Abhidhamma CourseMulai edisi ini, Dawai akanmenyajikan ulasan mengenaiAbhidhamma, salah satubagian pokok dari Tipitakayang menjabarkan fenomenabekerjanya pikiran secarasangat detail dan mendalam.Ulasan ini ditulis oleh BapakSASMITA, seorang upasakayang sekarang aktifmempelajari dan mengajarAbhidhamma di ViharaDhammadipa SurabayaAnda yang mungkin inginbelajar atau bertanya lebihjauh mengenai Abhidhamma,silakan hadir pada acaradiskusi Dhamma reguler, diVihara Dhammadipa Surabayasetiap hari Jumat, pukul 7malam.Agama Buddha atau Buddha Dhammaadalah suatu ajaran keagamaan yang perludipelajari dengan seksama oleh para penganutnya,karena berbeda dengan ajaran-ajaranagama yang lain, yang mengutamakan doktrinkepasrahan kepada yang maha mutlak.Buddha Dhamma merupakan jalan yangharus ditempuh oleh semua penganutnya,agar bisa mencapai tujuan akhir dari perjalananhidup ini yaitu Nibbâna.Mengingat masih banyaknya pemelukAgama Buddha di Indonesia yang kurangmenguasai bahasa Inggris, maka masihbanyak ajaran-ajaran Sang Buddha yang belumbisa dipelajari. Walaupun demikian, kitasemua para penganut Buddha Dhamma diIndonesia, bersyukur dan berterima kasihkepada Romo Pandita PANJIKA dan paratokoh Buddhis yang lain atas buku-bukuyang pernah ditulisnya, sebab sudah sangatmembantu, minimal agar kita bisa menjalanikehidupan ini dengan lebih baik, sesuaidengan Dhamma ajaran Sang Buddha.Bila manusia berada di dalam Dhamma,ia akan dapat melepaskan dirinya dari penderitaanakibat dari ketamakan (lobha), kebencian(dosa) dan kebodohan batin (moha),serta akan mencapai Nibbâna yang merupakanakhir dari semua penderitaan. Nibbânahanya dapat dicapai dengan meningkatkanpengembangan batin. Pengembangan batinhanya dapat dicapai dengan jalan meningkatkankebajikan, yaitu melakukan semuaperbuatan yang bermanfaat baik bagi dirinyasendiri maupun orang lain, melalui ucapan,jasmani, dan pikiran sehingga padamnya apikeserakahan, kebencian dan kebodohan batin.Abhidhamma akan menguraikan semuaini dengan sangat terperinci.s e p t – n o v 2 0 0 7 | 7 5


Sebelum kita mempelajari Abhidhamma,sebaiknya para penganut BuddhaDhamma, mengetahui pokokpokokdasar Agama Buddha terlebihdahulu, seperti:— Panca-Khanda(Lima Kelompok Kehidupan) yangterdiri dari :- Rûpa-Khanda(kelompok jasmani)- Vedana-Khanda(kelompok perasaan)- Sañña-Khanda(kelompok pencerapan)- Sankhara-Khanda(kelompok bentuk-bentukpikiran)- Viññana-Khanda(kelompok kesadaran)Pengertian makhluk menurut BuddhaDhamma adalah panca-khanda(lima kelompok kehidupan).(Kebenaran Mulia tentangasal mula timbulnya derita)- Dukkha Nirodha Ariyasacca(Kebenaran Mulia tentangberhentinya derita)- Dukkha Nirodha GaminipatipadaAriyasacca(Kebenaran Mulia tentang jalanmenuju berhentinya derita).— Tilakkhana(Tiga Corak Umum)- Anicca-Lakkhana(corak berubah-ubah/tidak ke-kal)- Dukkha-Lakkhana(corak penderitaan)- Anatta-Lakkhana(corak tanpa aku/inti yang kekal)— Tiratana(Tiga Mustika) yang terdiri dari:- Buddha Ratana(Mustika Buddha)- Dhamma Ratana(Mustika Dhamma)— Kamma dan- Sangha Ratana Patisandhi/Punnabhava(Mustika Sangha) (Hukum Kamma dan TumimbalLahir)— Cattari Ariyasaccani — Paticcasamuppada(Empat Kesunyataan Mulia)(Hukum Sebab Akibat yang Saling- Dukkha Ariyasacca Bergantungan)(Kebenaran Mulia tentang derita)— Nibbâna- Dukkha Samudaya Ariyasac-(Kebahagiaan Tertinggi)ca7 6 | s e p t – n o v 2 0 0 7


Setelah kita memahami pokok-pokok cetasika (bentuk-bentuk pikiran),dasar Agama Buddha seperti di atas rûpa (materi), dan Nibbâna (ke-maka untuk mempelajari Dhamma bahagiaan tertinggi).dan Abhidhamma akan terasa lebihmudah. Dhamma bukanlah merupa- 2. Paññati Dhammakan suatu teori yang bersifat speku- yaitu sesuatu yang diberi sebutlasi.Semua ini merupakan proses an/nama atas kesepakatan bersayangterjadi secara terus-menerus di ma sekedar untuk membedakanalam semesta ini, yang tidak pernah yang satu dengan yang lainnya.disadari oleh semua makhluk, tapitelah berhasil dilihat dengan jelas Paramattha Dhamma terdiri dari 2oleh Sang Buddha pada saat Beliau macam Dhamma, yaitu:mencapai penerangan sempurna dansemua ini dapat dibuktikan oleh 1. Sankhata Dhammasiapa saja. Sedangkan Abhidhamma (keadaan yang bersyarat), yaitu:Pitaka merupakan pelajaran menge- - tampak munculnyanai Citta (kesadaran/pikiran), Ceta- - tampak lenyapnyasika (bentuk-bentuk batin), Rûpa - selama masih ada tampak pula(materi), dan Nibbâna (kebahagiaan perubahan-perubahannya.tertinggi). Oleh karena itu, Abhi- Citta, cetasika, dan rûpa merudhammajuga bisa disebut sebagai pakan Sankhata Dhamma.filsafat, metafisika dan ilmu jiwaBuddha Dhamma.2. Asankhata Dhamma(keadaan yang tidak bersyarat),yaitu:- tidak dilahirkanDhamma- tidak musnahDhamma berarti kesunyataan mut- - ada dan tidak berubahlak atau hukum abadi. Dhamma Nibbâna merupakan Asankhatatidak hanya ada di dalam hati Dhamma.sanubari atau pikiran manusia sajatapi Dhamma berada di seluruhalam semesta ini. Semua fenomenayang terjadi di seluruh alam semesta Cittaini baik yang menyenangkan, yang Yang disebut citta (kesadaran/ pikitidakmenyenangkan maupun yang ran) adalah sesuatu yang dapat menetral,semuanya adalah Dhamma ngetahui obyek, dapat menerimadan terjadi karena Dhamma. Dham- obyek, dapat mengingat obyek danma terdiri dari 2 macam, yaitu: merupakan alat untuk berpikir. Citta(kesadaran/pikiran) adalah Sankhata1. Paramattha Dhamma Dhamma (keadaan yang bersyarat),yaitu kesunyataan tertinggi me- yaitu tertampak munculnya, tertamngenaicitta (kesadaran/pikiran), pak lenyapnya dan selama masihs e p t – n o v 2 0 0 7 | 7 7


ada tertampak pula perubahan-peru- 89 atau 121 (biasa ditulis 89-121)bahannya. Kesadaran/pikiran itu juga macam/bulatan yang terdiri dari 4dicengkeram oleh Tilakkhana (tiga macam kategori/kelompok, yaitu:corak umum), yaitu:1. Kâmavacara Citta1. Anicca-Lakkhana berjumlah 54 bulatanKesadaran/pikiran itu tidak kekal, 2. Rûpâvacara Cittatidak tetap, tidak kuat/tidak da- berjumlah 15 bulatanpat bertahan untuk selamanya. 3. Arûpâvacara Citta2. Dukkha-Lakkhanaberjumlah 12 bulatan4. Lokuttara CittaKarena kesadaran/pikiran itu ti- berjumlah 8–40 bulatandak dapat bertahan, selalu mun- (baca: 8 atau 40)cul dan padam, sehingga menim- Jumlah keseluruhan citta:bulkan dukkha.89–121 bulatan3. Anatta-Lakkhana Istilah kâmâvacara citta bila dipi-Kesadaran/pikiran itu tidak mem- sahkan merupakan gabungan dari 3punyai inti/pribadi yang kekal, suku kata yaitu kâma, avacara, danada pada saat muncul, tapi pada citta.saat lenyap tidak tertampak bekas-bekasnyakalau pernah ada. 1. Kâma berarti kesenangan dankemelekatan hati terhadap 6obyek baik yang bermanfaat mauJumlah Cittapun yang jahat melalui 6 indriyayaitu:Bila dilihat dari sifat atau keadaan-- Obyek warna/bentuk (rûpâramnyayang mana citta (kesadaran/mana) yang dicerap oleh indripikiran)itu merupakan sesuatu yangya mata dan menimbulkan kedapatmengetahui obyek saja makasadaran penglihatan.citta itu hanya satu. Akan tetapi,- Obyek suara (saddârammana)bila ditinjau dari keadaan yang dikeyangdicerap oleh indriya telitahuidan bagian yang diketahui,nga dan menimbulkan kesadamakacitta itu menjadi banyak.ran mendengar.Yaitu, mengetahui dalam hal nafsu- Obyek bau (gandhârammana)keinginan (kâma) yang baik maupunyang dicerap oleh indriya hiyangtidak baik/jahat, mengetahuidung dan menimbulkan kesadalamhal ketenangan batin baikdaran mencium.yang bermateri (Rûpa Jhâna) mau- Obyek rasa (rasârammana)pun yang tidak bermateri (Arûpayang dicerap oleh indriya lidahJhâna) dan mengetahui dalam haldan menimbulkan kesadaranNibbâna maka jumlah citta bilamencicip.dihitung secara terperinci menjadi7 8 | s e p t – n o v 2 0 0 7


– Obyek sentuhan (photthabbâ- kutu dengan cetasika (bentuk-benrammana)yang dicerap oleh tuk batin), maka citta kemudi-anindriya badan dan menimbul- menjadi ada yang baik dan ada pulakan kesadaran rasa sentuhan. yang tidak baik/jahat.– Obyek hati (dhammârammana) Sebagai ilustrasi dari pengertianyang dicerap oleh indriya pikir- di atas, ibarat air putih di dalaman dan menimbulkan kesadaran gelas, bila kita beri tinta berwarnabatin.merah, maka air putih itu akanberubah menjadi sesuai dengan war-2. Avacara yang berarti berkelana na tinta yang kita masukkan. Demiatauberdiam/berada.kian pula yang terjadi dengan cittayang asalnya netral itu, bila berseku-3. Citta yang berarti kesadaran/ pi- tu dengan cetasika, maka citta itukiran.akan berubah menjadi ada yang baik(bermanfaat) maupun yang tidak ba-Jadi Kâmâvacara Citta adalah kesa- ik/merugikan sesuai dengan cetasikadaran/pikiran yang berkelana/berada yang memengaruhinya. Berarti cetadiKâmâ Bhumi atau Kâmâ Loka sika-lah yang menjadi penentu da-11 yang mencengkeram/dimiliki oleh lam pemberian makna pada obyeksemua makhluknya. Semua makhluk yang masuk melalui indriya kita.yang berada atau terlahir di Kâmâ Setelah terjadi pemberian maknaLoka 11 batinnya masih senang de- pada obyek yang masuk, maka akanngan hal-hal yang bermanfaat, mau terjadi tindakan sebagai reaksi.pun hal-hal yang tidak bermanfaat. Akusala Citta bersekutu denganDhamma 3 bagian/macam, yaitu:Kâmâvacara Citta 54 terbagi kedalam 3 kelompok, yaitu:1. Bersekutu dengan vedanâ(perasaan)1. Akusala Citta 2. Bersekutu dengan ditthiberjumlah 12 bulatan (pandangan)2. Ahetuka Citta 3. Bersekutu dengan sankhâraberjumlah 18 bulatan (wujud)3. Kâmâvacara Sobhana Cittaberjumlah 24 bulatank e t e r a n g a nJumlah Kâmâvacara Citta1. Vedanâ (perasaan) seluruhnya54 bulatanada 5 macam, yaitu:– Sukha vedanâperasaan senang dari jasmaniAkusala Citta 12– Dukkha vedanâCitta (kesadaran/pikiran) sebenarnya perasaan derita dari jasmanibersifat netral (bukan baik pun – Somanassa vedanâbukan tidak baik). Karena sifat perasaan senang dari batinalaminya, bahwa citta selalu bersese p t – n o v 2 0 0 7 | 7 9


– Domanassa vedanâ hat dan Lobha Cetasika sebagai peperasaanderita dari batin mimpin, sehingga kesadaran/pikiran– Upekkha vedanâ mempunyai kesenangan dan kemeperasaanseimbang yaitu bukan lekatan terhadap berbagai macamsenang pun bukan derita obyek sebagai awal dari suatu kebiasaan/kecenderungan.2. Ditthi (pandangan/pendapat)Karena ditthi yang dimaksud di Akusala Citta bila masing-masingsini bersekutu dengan Akusala dihubungkan dengan Dhamma 3Citta (kesadaran/pikiran yang ti- macam, yaitu vedanâ, ditthi, dandak baik/jahat), maka ditthi ter- sankhâra, maka akan terbentuksebut merupakan pandangan sebagai berikut.yang tidak baik/salah.Hubungan Lobhamula Citta (asal3. Sankhâra (wujud) ada 2 macam, mula ketamakan) dengan vedanâyaitu:(perasaan)– Asankhârika (tanpa ajakan) Mengingat ketamakan itu munculmunculnya citta tanpa ajakan bukan dari jasmani dan tidak– Sasankhârika (dengan ajakan) mengandung unsur derita, makamunculnya citta karena ajakan lobha hanya disertai SomanassaAkusala Citta (kesadaran/pikiran)dan Upekkha Vedana saja. MakaLobhamula Citta sekarang menyangtidak baik semuanya berjumlah jadi 2 citta, yaitu: Somanassasa-12 bulatan dan terbagi menjadi 3 hagatam (dengan kesenangan)kelompok, yaitu:dan Upekkhâsahagatam (dengansedikit kesenangan).1. Lobhamula Citta (akar dari kesadaran/pikirantamak)Hubungan Lobhamula Citta (asalberjumlah 8 bulatan.mula ketamakan) dengan ditthi2. Dosamula Citta (akar dari kesa- (pandangan)daran/pikiran benci)– Bagi mereka yang tidak pernahberjumlah 2 bulatan.belajar Dhamma atau yang tidak3. Mohamula Citta (akar dari kesatindakannyamengenal etika, biasanya banyakdaran/pikiran bodoh)yang bermula dariberjumlah 2 bulatan.pikiran yang bersekutu denganJumlah Akusala Cittapandangan salah, di antaranya:12 bulatan.merugikan orang lain, tidak tahumalu, tidak menyadari bahwa tindakannyap e r i n c i a ntidak pantas untuk dipLobhamula Citta (akar dari kesadamalakukan, dsb. Dalam Abhidhamran/pikirantamak), timbul karenahal ini disebut ditthigata-citta bersekutu dengan Akusala Cepandangansampayuttam (bersekutu dengantasika (bentuk-betuk batin) yang ja-salah).8 0 | s e p t – n o v 2 0 0 7


– Bagi mereka yang mengenal 1. Somanassasahagatam ditthiga-Dhamma dan mempunyai etika tasampayuttam asankhârikamyang baik, biasanya tindakannya Kesadaran/pikiran yang timbultidak merugikan orang lain dan tanpa ajakan disertai kesenatindak-tanduknyatidak mengarah ngan bersekutu dengan pandapadahal-hal yang bersifat me- ngan salah.rugikan. Dalam Abhidhamma hal 2. Somanassasahagatam ditthigainidisebut ditthigatavipayuttam tasampayuttam sasankharikam(tidak bersekutu dengan panda- Kesadaran/pikiran yang timbulngan salah).dengan ajakan disertai kesena-Dengan demikian, maka Lobha- ngan bersekutu dengan pandamulaCitta sekarang menjadi 4 ngan salah.bulatan yaitu: Somanassasahaga- 3. Somanassasahagatam ditthigatamditthigatasampayuttam, So- tavippayuttam asankhârikammanassasahagatam ditthigatavip- Kesadaran/pikiran yang timbulpayuttam, Upekkhasahagatam tanpa ajakan disertai kesenaditthigatasampayuttam,dan Upe- ngan tidak bersekutu dengankkhâsahagatam ditthigatavippa- pandangan salah.yuttam.4. Somanassasahagatam ditthigatavippayuttamsasankhârikamHubungan Lobhamula Citta (asal Kesadaran/pikiran yang timbulmula ketamakan) dengan sankhâra dengan ajakan disertai kesena-(wujud)ngan tidak bersekutu dengan– Banyak di antara kita yang pandangan salah.mempunyai kebiasaan yang telah 5. Upekkhâsahagatam ditthigata-menjadi kegemaran seperti mem- sampayuttam asankhârikampercantik diri, menimbun harta, Kesadaran/pikiran yang timbulgila kekuasaan, dsb. Munculnya tanpa ajakan disertai masasemua pikiran itu bukan karena bodoh bersekutu dengan pan-dorongan dari luar, tapi justru dangan salah.dari diri sendiri karena sudah 6. Upekkhâsahagatam ditthigata-menjadi watak baru kita. Dalam sampayuttam sasankhârikamAbhidhamma ini disebut asan- Kesadaran/pikiran yang timbulkharika (tanpa ajakan).dengan ajakan disertai masa– Apabila munculnya keinginan bodoh bersekutu dengan pansetelahkita melihat sesuatu, dangan salah.dalam Abhidhamma disebut Sa- 7. Upekkhâsahagatam ditthigatasankharika(dengan ajakan). vippayuttam asankhârikamLobhamula Citta setelah berse- Kesadaran/pikiran yang timbulkutu dengan sankhâra (wujud) tanpa ajakan disertai masa bosekarangjumlahnya menjadi 8 doh tidak bersekutu denganbulatan, yaitu:pandangan salah.s e p t – n o v 2 0 0 7 | 8 1


8. Upekkhâsahagatam ditthigata- dari semua makhluk untuk mevippayuttamsasankhârikam rasa bahagia. Dan seperti yangKesadaran/pikiran yang timbul telah kita ketahui, bahwa mundenganajakan disertai masa culnya kebahagiaan adalah padabodoh tidak bersekutu dengan saat obyek yang datang sesuaipandangan salah.dengan yang kita sukai. Apabilaternyata obyek yang disadari melaluiindriya bukan seperti yangdiharapkan, maka muncullah do-Dosamula Citta 2manassa (ketidaksenangan). SaatDosamula Citta adalah kesadaran/ketidaksenangan terjadi, munculpikiran yang mempunyai kemarahanrespon menghindar atau melasebagaisebab utama. Semua ituwan. Kedua macam respon inilahterjadi karena kesadaran/pikiran meyangdisebut patigha (dendam).nyentuh obyek yang tidak disenangi.Karena Abhidhamma menyebut-Dosamula Citta timbul, karena cittakan bahwa dosa selalu bersekutubersekutu dengan Akusala Cetasikadengan patigha. Jadi tidak adadan Dosa Cetasika sebagai pemimistilahpatighavippayuttam (tidakpin. Dosa secara harfiah berartibersekutu dengan dendam). Mabenci.Tetapi secara psychology, berkaDosamula Citta sampai disiniarti telah terjadi konflik/pertentajumlahnyatetap satu, yaitu: Donganbatin, karena ada sesuatu yangmanassasahagatam patighasamtidaksesuai dengan yang diharappayuttam(ketidaksenangan berkan.Dosamula Citta bila dihubungsekutudengan dendam).kan dengan Dhamma 3 macam sepertipada Lobhamula Citta, makaBila dihubungkan dengan sankharaakan terjadi seperti berikut.Pada saat citta (kesadaran/pikiran)muncul bukan karena pe-Bila dihubungkan dengan vedanangaruh obyek dari luar, ini di-Karena Dosamula Citta merupasebuttanpa ajakan (asankhârika).kan derita dari batin, makaSebagai contoh, suatu saat tanpavedana yang menyertai hanyasebab yang jelas suasana hatiDomanassasahagatam (ketidakserasanyaingin marah, merasa tinangan).dak nyaman dan pikiran tidakdapat berfungsi sebagaimana ada-Bila dihubungkan dengan ditthinya. Bila munculnya citta karenaBerhubung Dosamula Cittapengaruh obyek dari luar disebutmempunyai obyek yang tidak disasankhârika(dengan ajakan).senangi, maka ditthi (pandangan)Dosamula Citta sekarang menjatidakmuncul. Sebagai gantinyadi dua bulatan, yaitu ada yangpatigha (dendam) yang akanasankhârika juga ada yang sasanmuncul.Hal ini disebabkan kakhârika,lengkapnya sebagai berirenasudah menjadi kebutuhankut.8 2 | s e p t – n o v 2 0 0 7


1. Domanassasahagatam patig- yaitu Upekkhasahagatam (dehasampayuttamasankharikam ngan masa bodoh).Kesadaran/pikiran yang timbultanpa ajakan, disertai ketidak- Bila dihubungkan dengan ditthisenangan bersekutu dengan Karena tidak mempunyai keeratdendam.an dengan obyek, maka Mohamula2. Domanassasahagatam patigh -Citta tidak bersekutu de-asampayuttam sasankharikam ngan pandangan dan dendam.Kesadaran/pikiran yang timbul Oleh karena itu ditthi dan patigdenganajakan, disertai ketigantinyaha tidak bisa muncul. Sebagaidaksenangan bersekutu denganyang muncul adalahdendam.Vicikicchâ (keragu-raguan) danUddhacca (kegelisahan). Bunyi/nama Mohamula Citta menjadi:Mohamula Citta 2Mohamula Citta (akar dari kesada-ran/pikiran bodoh) secara etika berartikesadaran/pikiran yang mempu-nyai kebodohan, kegelapan, sehinggatidak mampu untuk mengetahui segalasesuatu dengan sewajarnya, te-tapi secara psychology berarti kesadaran/pikirantidak bisa menetap padasatu obyek. Kesadaran/pikiran selalugelisah dan terombang-ambing dengankeadaaan. Dalam mengerjakansegala sesuatu asal dikerjakan saja,tidak pernah memikirkan akibatnya.Mohamula Citta bila dihubungkandengan Dhamma 3 macam sepertipada Lobhamula Citta dan DosamulaCitta akan terjadi sepertiberikut ini.Bila dihubungkan dengan vedanâMohamula Citta (akar dari kesadaran/pikiranbodoh) pada saatmuncul tidak mengandung unsurkesenangan maupun derita baikdari jasmani maupun batin. Jadivedanâ yang mengiringi MohamulaCitta hanya masa bodoh,1. Upekkhasahagatam vicikicchasampayuttamKesadaran/pikiran yang timbuldisertai masa bodoh bersekutudengan keragu-raguan.2. Upekkhasahagatam uddhaccasampayuttamKesadaran/pikiran yang timbuldisertai masa bodoh bersekutudengan kegelisahan.Bila dihubungkan dengan ditthiKarena mempunyai sifat ketidak-tahuan, maka Mohamula Cittatidak mempunyai keeratan danketertarikan terhadap obyek. MohamulaCitta munculnya dari da-lam diri sendiri masing-masingmakhluk yang belum mencapaitingkat kesucian sempurna (Arahatta).Dalam Abhidhamma inidisebut asankharika (tanpa ajak-an). Karena Mohamula Cittajumlahnya hanya dua bulatandan kedua-duanya muncul tanpaajakan (asankhârika) maka sebutanasankhârika tidak perlu di-cantumkan untuk membedakans e p t – n o v 2 0 0 7 | 8 3


yang satu dengan yang lain sepertipada Lobhamula Citta danDosamula Citta.Jadi bunyi selengkapnya MohamulaCitta adalah sebagai berikut.1. Upekkhasahagatam vicikicchasampayuttamKesadaran/pikiran yang timbul disertaimasa bodoh bersekutu dengankeragu-raguan.2. Upekkhasahagatam uddhaccasampayuttamKesadaran/pikiran yang timbul disertaimasa bodoh bersekutu dengankegelisahan. (~)anniversaryagustus1 lidya 3 luciana 8 milionita gunawan 10 sally 11 elok abati, michael 12 henkysandrayana 13 fransisca (lang lang) 15 dewi cahyadi 16 anang, bobby, suparno20 budi yuwono 21 yanto 23 sugiono 24 yulian 25 henky sumanggalo27 edward 28 t. selvi 31 yaneeseptember2 devi 3 tan dhian kiat 4 caroline tanjaya 5 lia sumarti 7 junny 8 selvia 9 donnyerna, rudy tjan 14 setiadi 18 hansen 19 tonny 23 kevin w. 24 yulian 25 fredy s.29 anthony muliadioktober3 henry 4 robert 5 chung sien 6 indarsono 10 linda oktaviana 12 eki 16 albert17 victor 18 agus wibowo 21 lian 23 monica 27 herryanto, budiyanto 28 vivi,ronny gunawan, wira 29 luly susilo 30 ani effendinovember1 linda 3 alfian 7 merry 9 hendro 10 irwan. asiong 16 ika 18 hari bagus 21 nova23 hendry 25 herlik w.8 4 | s e p t – n o v 2 0 0 7


dawai 48Stripxiao bai &seekor kura-kuraSuatu hari, seekor kura-kura kecilberjalan perlahan di atas tanah.Tiba-tiba datang seorang anak bernamaXiao BaiWah... Adabinatang lucu!Bawa pulangahh...Lho?!Koq diamasuk?Xiao Bai berusaha mengeluarkan kura-kura malang tersebut.s e p t – n o v 2 0 0 7 | 8 5


Xiao Bai akhirnya bosan, lalu...Huh! Sebal! Tidak maukeluar! Biar tenggelam sajasana! Biar tau rasa!!Tak lama kemudian...Ooh..Ternyata biar dia keluar,takharus dengan cara kasar ya...Xiao Bai pun gembira melihat si kura-kuraberenang dengan riangnya...Maaf ya?Mulai sekarangkita bertemanya...Perbedaan antara kebijaksanaan dengan kebodohan hanyalah masalahpemikiran. Seorang yang bodoh terikat kepada hal-hal yang ia lihat denganmatanya. Seorang yang bijaksana akan mengarah pada pencarian jalankesunyataan.Jika Xiao Bai menggunakan waktunya untuk mempelajari sifat alamiah kurakura,ia tidak akan menghabiskan energinya untuk memaksa kura-kura keciluntuk keluar dari tempurungnya.Cerita dikutip dari Majalah Buddhis Indonesia Edisi 079 tahun 2000.Ilustrasi oleh Veranica.8 6 | s e p t – n o v 2 0 0 7


dawai 48TalkDamai Dalam Dhammahari ini kita sudah dan masih menjadi umat buddha. takterhitung mungkin perjalanan waktu sampai kita menjadiseperti pada hari ini. Entah itu, Anda, saya, atau kita semuamenjadi lebih baik atau lebih buruk; telah memraktekkanajaran dengan sungguh-sungguh atau belum, waktu tetap terusberjalan. Terlepas dari kuantitasnya, adalah lebih baik memperhatikankualitas waktu-waktu yang telah kita lewatkan. Sudahkahhari ini kita lalui dengan berbahagia? Apakah Dhammatelah dijadikan pedoman bertindak, berucap, dan berpikir padahari ini? Benarkah Dhamma yang didengar, dibaca, dan dipraktekkanitu telah bermanfaat pada diri sendiri? Sejauh manakahterjadi perubahan cara pandang kita yang keliru dalam tindakandan ucapan sehari-hari? Dan yang lebih mengesankan darisemuanya adalah pengaruh dari praktek nyata yang bersumberkanpada Buddha Dhamma terhadap orang-orang di sekitarkita. Inspirasi kebajikan dan moral dari tindakan nyata selalumemiliki energi positif luar biasa yang dapat berpindah-pindahnamun tidak akan pernah habis.Mungkin kita telah berjalan melalui lika-liku panjang dansulit sampai kita berhasil mengetahui Dhamma yang semulatak tampak oleh kita, dikarenakan kebodohan dan nafsukeinginan kotor yang tebal, hingga kemudian kita bisa merasakanDhamma di mana-mana, di sekitar kita bahkan sampaike pori-pori kulit; Dhamma pun telah merasuk di hati. Walaupun hal itu mungkin diketahui sedikit demi sedikit, pengetahuankita setidaknya telah bertambah hari demi hari. Karenakeindahan Dhamma mampu mengubah yang keras, kaku,dingin menjadi lunak, lembut, dan hangat; yang tidakmengenakkan menjadi berasa, nikmat, dan berfaedah; yanglemah dan rapuh menjadi kuat dan fleksibel. Sungguh tidakada yang dapat menyamai rasa Dhamma!Bagaimana Dhamma bisa dimengerti dan dilihat, padahal iatiada bentuk, tidak kasat mata? Adalah hal yang nyata melaluipengalaman, seseorang bisa merasakan kebenaran kata-kataSang Buddha. Kita semua melalui hidup hingga detik inidengan ribuan pengalaman, kesan-kesan, dan konsep tentangini dan itu. Kita memiliki sistem imun untuk mendeteksi bibitbibitpenyakit yang masuk ke tubuh. Sistem imun ini adalahs e p t – n o v 2 0 0 7 | 8 7


8 8 | s e p t – n o v 2 0 0 7filter tubuh terhadap penyakit. Bila kesan dan konsep diibaratkandaun teh dalam sepanci air, pengalaman atau pelajaranyang diperoleh sebagai air teh yang kita minum, makaDhamma adalah penyaringnya. Sebelum membiarkan sesuatuyang baru atau asing (konsep, ajakan, cara pandang suatupihak) memasuki pemikiran kita, hendaknya kita meneliti satuper satu terlebih dahulu dengan mengikuti formula yangditemukan Guru Agung kita, Buddha Gotama. Agar yang masukke tubuh kita—batin kita, hanyalah hal-hal bermanfaat yangbersifat menyembuhkan batin dari dukkha.Hidup adalah demikian adanya; terkadang kita berhentisejenak karena lelah, karena lemahnya diri kita menghadapirealita, masuk dalam pergaulan salah, pengaruh duniawi yangmenggiurkan; kita melupakan moralitas buddhis demi hal-halyang serba instan itu. Begitu mudahkah diri kita terbawa arusduniawi yang sebenarnya tak bersahabat untuk batin kita yangmembutuhkan kedamaian? Mungkinkah kita telah 'menukar'Dhamma untuk hal-hal yang tak kekal, tak memuaskan, dantak berbekas seperti itu? Di waktu yang lain, kita melajudemikian kencang, kita tenggelam dalam kesibukan mencarikepuasan dari pelayanan, pada hal-hal di luar diri; kita kerasdengan kehidupan, dengan segala sesuatu yang menghalangijalan kita, demi meraih sesuatu yang kita harapkan baik bagiorang lain dan berhasil baik pula untuk diri kita, tapi kita lalaimengamati batin (hati); ia ternyata telah berubah menjadikeras, mudah marah, tidak bersabar, tiada lagi memancarkanmetta. Kita dikuasai kebencian, keegoan, iri hati, keserakahan,ketidaktahuan; lengah dalam kenyamanan hidup, kekuasaan,kesibukan mencari harta dan kepandaian duniawi; kita lemah,tidak ada kedamaian dalam diri; tidak punya pijakan saatmasalah-masalah datang justru dari hal-hal yang kita kejar itu.Kita tidak melihat Dhamma pada setiap momen kehidupankita. Tidak ada yang salah dari mengejar sesuatu yang duniawiselama batin (hati) ini dapat kita rawat, terkendali dengan baiksehingga kedamaian selalu ada di relung hati, kokoh keberadaannya,yang bersandar pada pengertian sejati terhadap Dhamma.Melangkahlah dengan hati-hati pada jalan hidup kita, agarkualitas terbaik dapat kita beri untuk diri sendiri dan oranglain.Ketika kita sedang duduk mengerjakan sesuatu hal, larutdalam kesibukan, makin dalam... kemudian sesuatu terjadi,gangguan kecil saja tapi tiba-tiba amarah kita meledak. Padahaltadinya kondisi batin baik-baik saja. Apa sebabnya? Pikiran kitadipenuhi hal-hal akan masa berikutnya. Kita tidak bisamemisahkan yang lalu, yang kini, dan yang akan datang. Kitamelekati yang lalu dengan menjadi marah, melepas kesadaransaat ini dengan menjadi marah, dan mengabaikan kedamaian


yang seharusnya bisa kita pertahankan dengan menjadi marah.Kita kehilangan tiga momen sekaligus karena hal sepele. Jikahal sepele saja sudah membuat kita terpedaya, maka hal-halsulit berikutnya yang mungkin datang pada kita tak mungkinbisa kita lewati dengan ketenang-seimbangan. Betapa menderitanyakita!Menyadari gerak pikiran yang cepat itu sulit jika tidakmelatihnya dalam kewaspadaan penuh. Latihan kesadaran ini -meditasi ini, adalah penting, sangat penting; agar kita dapatmengenali diri kita, potensi dan bahaya laten yang ada dalamdiri sendiri; serta membawa kita pada kedamaian batin. Ketikadapat mengenali dengan baik inilah, kita akan bisa mengatasipersoalan-persoalan batin juga fisik (nama dan rupa) dalamkehidupan ini dengan tangkas, tenang, dan seimbang. Mungkintidak semua persoalan fisik dapat selesai saat itu juga, tapibatin yang damai mampu memberi kita solusi yang cukupuntuk menyelesaikan masalah. Bahkan tak jarang solusi itumemberi kita rasa aman dan damai untuk jangka panjang.Keyakinan terhadap Tiratana akan menjadi semakin kokoh.Kita juga mampu menerima hal-hal yang baik (untung, pujian)dan buruk (rugi, celaan) dengan pengertian yang benar. Sikapmenerima mungkin terdengar seperti sesuatu yang pasif karenakita terbiasa untuk selalu bereaksi terhadap segala sesuatudengan tindakan berwujud (membalas). Dalam meditasi Vipassanâ,kita mengamati obyek-obyek yang datang, bertahan, danpergi. Kita hanya duduk mengamati saja. Sikap penerimaanyang dimaksud pun sama dengan ini (mengamati). Reaksi kitaakan ditentukan oleh sikap menerima yang apa adanya, yangdisadari. Kesadaran yang baik menuntun pengetahuan danpikiran kita menjadi terbuka untuk melihat hal-hal secaraalami; dengan sendirinya kita melihat kebenaran sehingga dapatbereaksi secara bijak terhadap hal-hal tidak menyenangkan yanglewat dalam kehidupan kita. Kebijaksanaan menjadi tumbuhdan berkembang untuk mempertahankan diri, setia, dan konsistenpada Jalan Sejati yang telah ditunjukkan Sang Buddha.Ketika berhasil melalui hal-hal sulit dalam hidup ini denganlatihan penaklukkan diri, buah yang kita rasakan adalah kebahagiaandan kedamaian untuk waktu yang cukup lama; karenakita akan mengingatnya sedemikian rupa setiap saat, selalu bersyukurkarena dapat mengenal Dhamma di kehidupan ini. Dandalam kedamaian hasil penilikan batin dan pemraktekkanDhamma ini, kita akan selalu dapat melihat Guru Agung junjungankita, Buddha Gotama, kemana pun kita melangkah. NHs e p t – n o v 2 0 0 7 | 8 9


dawai 48Agendaregulerpuja bakti minggu, pk. 9–11 pagisekolah minggu minggu, pk. 9–11 pagiobrol santai rabu, mulai pk. 7 malamlatihan meditasi kamis, pk. 7–9 malamlatihan baca paritta jumat, pk. 7–7.30 malamdiskusi dhamma jumat, pk. 7.30 – 9.30 malamolahraga pagi minggu, pk.5-7 pagibursa wihara minggu, pk. 11–1 siangspesialkathina puja 2551 4 november 2007vipassanâ bhâvanâpembimbing Sayadaw U Rajinda5 November – 18 November 2007di Brahmavihâra Ârâma Singarajakontak Bapak Dhammajoti 0362-9295408164733609dawai 48LaporanKeuanganDawai 47Biaya pencetakan 1000eksp 4.650.000Biaya pendistribusian 338.000Biaya perlengkapan 537.000Sisa saldo 532.000Dawai 48 (estimasi)Dana dari para donatur 5.335.000Biaya pencetakkan 1000eksp 4.650.000Saldo (per 25 agustus 2007) 685.0009 0 | s e p t – n o v 2 0 0 7

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!