11.07.2015 Views

Inventarisasi dan Eksplorasi Mineral Non Logam di Kab. Sinjai dan ...

Inventarisasi dan Eksplorasi Mineral Non Logam di Kab. Sinjai dan ...

Inventarisasi dan Eksplorasi Mineral Non Logam di Kab. Sinjai dan ...

SHOW MORE
SHOW LESS

Transform your PDFs into Flipbooks and boost your revenue!

Leverage SEO-optimized Flipbooks, powerful backlinks, and multimedia content to professionally showcase your products and significantly increase your reach.

INVENTARISASI DAN EVALUASI MINERAL NON LOGAMDAERAH KABUPATEN SINJAI DAN BONE, PROVINSI SULAWESI SELATANOleh :Sugeng Priyono; Ganjar Labaik; Su<strong>di</strong>rman Abdullah; Toto T. Kusumah; Heru Susilo; Jajah.Sub Dit. <strong>Mineral</strong> <strong>Non</strong> <strong>Logam</strong>S A R I<strong>Kab</strong>upaten <strong>Sinjai</strong> berada <strong>di</strong> antara koor<strong>di</strong>nat 5 o 19’ 50” - 5 o 36’ 47” LS. <strong>dan</strong> 119 o 48’ 30” -120 o 10’ 00” BT. serta <strong>Kab</strong>upaten Bone koor<strong>di</strong>nat 4 o 13’ 00” - 5 o 6’ 00” LS. Dan 119 o 42’ 00”-120 o30’ 00’ BT.Stratigrafi <strong>Kab</strong>upaten <strong>Sinjai</strong> <strong>dan</strong> <strong>Kab</strong>upaten Bone, Provinsi Sulawesi Selatan, dari tua ke muda<strong>di</strong>susun oleh : Komplek Metamorf (S), Batuan Ultrabasa (Ku) berumur Kapur, Komplek MelangTektonik Bantimala (m), berumur Jura, Formasi Balangbaru (Kb), Formasi Maranda (Km) yangberumur Kapur, Batuan Gunungapi Terpropilitkan (Tpv), berumur Paleosen, Formasi Malawa (Tem),berumur Eosen, Formasi Salo Kalupang (Teos), Formasi Tonassa (Temt), Anggota BatuanGunungapi Formasi Salo Kalupang (Teol), Batuan Gunungapi Kalamiseng (Tmkv), IntrusiGrano<strong>di</strong>orit (gd), Intrusi Basal (b), Intrusi Diorit (<strong>di</strong>), Intrusi Andesit (a), Trakhit (t) berumur MiosenBawah, Formasi Camba (Tmc), Anggota Batugamping Formasi Camba (Tmcl), Anggota BatuanLeusit Formasi Camba (Tmca), Anggota Batuan Gunungapi Formasi Camba (Tmcv), BatuanGunungapi Parepare (Tppv), Batuan Gunungapi Baturape Cindako (Tpbv), Lava GunungapiBaturape Cindako (Tpbl), Tuf Lapili Gunungapi Baturape Cindako (Tpbv), berumur Pliosen, FormasiWalanae (Tmpw), Anggota Tacipi Formasi Walanae (Tmpt), Batuan Gunungapi Lompobatang (Qlv),Anggota Breksi Batuan Gunungapi Lompobatang (Qlvb), berumur Plistosen, Endapan Undak (Qpt),Batugamping Terumbu (Ql), berumur Plistosen <strong>dan</strong> batuan termuda adalah Endapan Sungai <strong>dan</strong>Danau (Qa) serta Endapan Aluvium <strong>dan</strong> Pantai (Qac), berumur Holosen.Bahan galian non logam yang cukup prospek <strong>di</strong>kembangkan antara lain : Di <strong>Kab</strong>upaten<strong>Sinjai</strong> :Bahan galian andesit, grano<strong>di</strong>orit, lempung, trakhit serta pasir <strong>dan</strong> batu (sirtu), Di<strong>Kab</strong>upaten Bone :Bahan galian andesit, batugamping, lempung, marmer (batugamping marmeran),trakhit, pasir <strong>dan</strong> batu (sirtu).PENDAHULUAN<strong>Inventarisasi</strong> <strong>dan</strong> evaluasi bahan galianmineral non logam <strong>di</strong> <strong>Kab</strong>upaten <strong>Sinjai</strong> <strong>dan</strong><strong>Kab</strong>upaten Bone, Provinsi Sulawesi Selatan,<strong>di</strong>lakukan terhadap bahan galian mineral nonlogam baik yang masih berupa potensi sumberdaya, ataupun yang se<strong>dan</strong>g <strong>di</strong>eksploitasi, sertapengumpulan data produksi per tahun yang<strong>di</strong>perlukan untuk melengkapi data-awal gunapemutakhiran Basis Data <strong>dan</strong> Neraca SumberDaya <strong>Mineral</strong> Nasional, sebagai bahanpertimbangan para pengambil keputusandalam rangka pengembangan potensi daerahdalam sektor komo<strong>di</strong>ti mineral, agar dapat<strong>di</strong>akses dengan cepat <strong>dan</strong> mudah setiap saat,dengan nilai akurasi yang tinggi, serta volumedata yang maksimal, sehingga pihak investordengan cepat dapat mengambil keputusan ataupilihan untuk menanamkan modalnyaterutama <strong>di</strong> <strong>Kab</strong>upaten <strong>Sinjai</strong> <strong>dan</strong> <strong>Kab</strong>upatenBone, Provinsi Sulawesi Selatan.GEOLOGI BAHAN GALIAN NONLOGAMDaerah evaluasi termasuk dalam PetaGeologi Bersistem Lembar Ujung Pan<strong>dan</strong>g,Benteng <strong>dan</strong> <strong>Sinjai</strong> serta Lembar Pangkajene<strong>dan</strong> Watampone Barat, Skala 1:250.000, PusatPenelitian <strong>dan</strong> Pengembangan Geologi,Bandung (Sukamto, Rab. dkk., 1982).<strong>Kab</strong>upaten <strong>Sinjai</strong> berada <strong>di</strong> antara koor<strong>di</strong>nat5 o 19’ 50” - 5 o 36’ 47” LS. <strong>dan</strong> 119 o 48’ 30” -120 o 10’ 00” BT. serta <strong>Kab</strong>upaten Bonekoor<strong>di</strong>nat 4 o 13’ 00” - 5 o 6’ 00” LS. Dan 119 o42’ 00”-120 o 30’ 00’ BT.Stratigrafi <strong>Kab</strong>upaten <strong>Sinjai</strong> <strong>dan</strong><strong>Kab</strong>upaten Bone, Provinsi Sulawesi Selatan,dari tua ke muda <strong>di</strong>susun oleh : Batuan Alasmerupakan Komplek Metamorf (S) <strong>dan</strong>Ultrabasa (Ku) berumur Kapur. Di atas BatuanAlas bersentuhan secara tektonik terdapatKomplek Melang Tektonik Bantimala (m),berumur Jura. Di atas Komplek MelangTektonik Bantimala (m) bersentuhan secara1


tektonik terdapat Formasi Balangbaru (Kb)<strong>dan</strong> Formasi Maranda (Km) yang berumurKapur. Tidak selaras <strong>di</strong> atas nya terdapatBatuan Gunungapi Terpropilitkan (Tpv),berumur Paleosen. Tidak selaras <strong>di</strong> atasBatuan Gunungapi Terpropilitkan (Tpv),terdapat Formasi Malawa (Tem), berumurEosen. Tidak selaras <strong>di</strong> atasnya terdapatFormasi Salo Kalupang (Teos), FormasiTonassa (Temt) <strong>dan</strong> Anggota BatuanGunungapi Formasi Salo Kalupang (Teol)yang mana bagian atas dari ketiga formasi iniberhubungan saling menjemari. Tidak selaras<strong>di</strong> atasnya terdapat Batuan GunungapiKalamiseng (Tmkv), Intrusi Grano<strong>di</strong>orit (gd),Intrusi Basal (b), Intrusi Diorit (<strong>di</strong>) sertaIntrusi Andesit (a) <strong>dan</strong> Trakhit (t) yangberumur Miosen Bawah. Batuan IntrusiGrano<strong>di</strong>orit (gd), Basal (b), Diorit (<strong>di</strong>) sertaAndesit (a) <strong>dan</strong> Trakhit (t), menerobos batuandari Formasi Tonassa (Temt), Formasi SaloKalupang (Teos), Formasi Malawa (Tem),Batuan Gunungapi Terpropilitkan (Tpv),Formasi Balangbaru (Kb), Formasi Maranda(Km), Komplek Melange (m), KomplekMalihan Tektonik Bantimala (S) <strong>dan</strong> KomplekBatuan Ultrabasa Tektonik Bantimala (Ku).Tidak selaras <strong>di</strong> atas Batuan GunungapiKalamiseng (Tmkv), Intrusi Grano<strong>di</strong>orit (gd),Intrusi Basal (b), Intrusi Diorit (<strong>di</strong>) sertaIntrusi Andesit (a) <strong>dan</strong> Trakhit (t). terdapatFormasi Camba (Tmc), Anggota BatugampingFormasi Camba (Tmcl), Anggota BatuanLeusit Formasi Camba (Tmca) <strong>dan</strong> AnggotaBatuan Gunungapi Formasi Camba (Tmcv)yang mana ke empat formasi ini berhubungansaling menjemari. Tidak selaras <strong>di</strong> atasnyaterdapat Batuan Gunungapi Parepare (Tppv),Batuan Gunungapi Baturape Cindako (Tpbv),Lava Gunungapi Baturape Cindako (Tpbl) <strong>dan</strong>Tuf Lapili Gunungapi Baturape Cindako(Tpbv) yang mana ke empat satuan iniberhubungan saling menjemari, yang berumurPliosen. Tidak selaras <strong>di</strong> atas BatuanGunungapi Parepare (Tppv), BatuanGunungapi Baturape Cindako (Tpbv), LavaGunungapi Baturape Cindako (Tpbl) <strong>dan</strong> TufLapili Gunungapi Baturape Cindako (Tpbv),terdapat Formasi Walanae (Tmpw) <strong>dan</strong>Anggota Tacipi Formasi Walanae (Tmpt),yang mana keduanya berhubungan salingmenjemari, berumur Pliosen Atas. Tidakselaras <strong>di</strong> atas Formasi Walanae (Tmpw) <strong>dan</strong>Anggota Tacipi Formasi Walanae (Tmpt),terdapat Batuan Gunungapi Lompobatang(Qlv) <strong>dan</strong> Anggota Breksi Batuan GunungapiLompobatang (Qlvb) yang keduanyaberhubungan saling menjemari, berumurPlistosen. Tidak selaras <strong>di</strong> atas BatuanGunungapi Lompobatang (Qlv) terdapatEndapan Undak (Qpt) <strong>dan</strong> BatugampingTerumbu (Ql), berumur Plistosen. Tidakselaras <strong>di</strong> atas Endapan Undak (Qpt) <strong>dan</strong>Batugamping Terumbu (Ql), terdapat EndapanSungai <strong>dan</strong> Danau (Qa) serta EndapanAluvium <strong>dan</strong> Pantai (Qac), berumur Holosenyang proses pembentukanya masingberlangsung hingga kini.Struktur Geologi yang berkembang antaralain berupa perlipatan, pesesaran <strong>dan</strong>pengkekaran. Sumbu perlipatan membentangberarah relatif utara-selatan <strong>dan</strong> baratlauttenggara,membentuk antiklin <strong>dan</strong> sinklinmelipat batuan se<strong>di</strong>men berumur Pra-Tersier(Batuan Malihan Formasi Balangbaru,Formasi Malawa, Formasi Tonassa, FormasiCamba, Formasi Salo Kalupang hinggaFormasi Walanae) yang terbentuk pada kalaMiosen Akhir-Pliosen secara tektonikregional. Pensesaran berupa sesar naik,normal <strong>dan</strong> mendatar. Sesar naik hinggasungkup berarah baratlaut- tenggara <strong>dan</strong> utaraselatan.Batuan berumur Pra-Tersiermenyungkup batuan-batuan berumur Tersier.Sesar normal berarah utara-selatan <strong>dan</strong>baratlaut-tenggara, menyayat batuan berumurPra-Tersier <strong>dan</strong> Paleogen (FormasiBalangbaru, Formasi Malawa, BatuanGunungapi Terpropilitkan, Batuan GunungapiFormasi Camba <strong>dan</strong> Formasi Tonassa). Sesarmendatar berarah timur-barat menyayatbatuan berumur Tersier (Formasi Tonassa,Tonasa Malawa, Formasi Camba <strong>dan</strong> IntrusiTrakhit, Grano<strong>di</strong>orit <strong>dan</strong> Basal).Bahan galian non logam yang dapat<strong>di</strong>kembangkan <strong>di</strong> <strong>Kab</strong>upaten <strong>Sinjai</strong> antaralain :1. Bahan galian andesit terdapat <strong>di</strong> daerahdaerahBulu Congkoe, Desa Bilalang(90.000.000 ton); Kelurahan Bulu Poddo(250.000.000 ton); Bulu Riattang(80.000.000 ton); Desa Duampanuae(An-04-S = 130.000.000 ton); DesaTompobulu (An-05-S = 55.000.000 ton);Bulu Bonito, Desa Bonito (An-06-S =140.000.000 ton); Bulu Lembang, DesaPuncak (An-07-S = 80.000.000 ton);Bulu Saukang, Desa Songing (An-08-S =45.500.000 ton); Bulu Tellu Lempe,Desa Linrung (An-09-S = 40.000.000ton); Bulu Pepara, Desa Saohiring (An-10-S = 130.000.000 ton); Bulu Banyira,Desa Kompang (An-11-S = 65.000.000ton); Bulu Banyira, Desa Kompang (An-2


12-S = 72.000.000 ton) Bulu Tarangkeke,Desa Kanrung (An-13-S = 60.000.000ton); Desa Samaenre (An-14-S =16.500.000 ton) <strong>dan</strong> Bulu Borong (An-15-S = 96.000.000 ton), cukup prospekuntuk <strong>di</strong>kembangkan, umumnya dapat<strong>di</strong>gunakan sebagai bahan fondasibangunan <strong>dan</strong> agregat beton, status lahantanah milik rakyat setempat, tanah adat<strong>dan</strong> hutan produksi terbatas.2. Bahan galian basal terdapat <strong>di</strong> daerahdaerahBulu Periuk, Desa Logora (Ba-01-S = 9.500.000 ton); analisis kimia SiO 2 =53,71%; Al 2 O 3 = 14,19%; Fe 2 O 3 =12,30%; CaO = 6,13%; MgO = 4,45%;Na 2 O = 2,48%; K 2 O = 1,14%; TiO 2 =0,87%; MnO = 0,21%; P 2 O 5 = 0,10%;SO 3 = 0,01%; H 2 O = 0,35%; HD =4,10% ; Bulu Palae, Desa Balakia (Ba-02-S = 33.000.000 ton); Bulu Kamasse,Desa Palae (Ba-03-S = 52.000.000 ton);kuat tekan rata-rata 633 Kg/cm 2(SII.0387-80; Azis A, 1993); Bulu Lohe,Desa Samaenre (Ba-04-S = 12.000.000ton), cukup prospek untuk<strong>di</strong>kembangkan, umumnya dapat<strong>di</strong>gunakan sebagai bahan fondasibangunan <strong>dan</strong> agregat beton, status lahantanah milik rakyat setempat, tanah adat<strong>dan</strong> hutan produksi terbatas.3. Bahan galian grano<strong>di</strong>orit terdapat <strong>di</strong>daerah Bulu Bana, Desa Tompobulu (Gd-01-S = 93.500.000 ton) <strong>dan</strong> PerbukitanManippi, Desa Turungan Baji (Gd-02-S =115.000.000 ton), cukup prospek untuk<strong>di</strong>kembangkan, dapat <strong>di</strong>gunakan sebagaibahan bangunan <strong>dan</strong> ornamen, lahanberupa tanah milik, hutan produksiterbatas <strong>dan</strong> hutan lindung.4. Bahan galian lempung terdapat <strong>di</strong> daerahdaerahDesa Karampuang (Cly-01-S =1.500.000 ton), analisis kimia SiO 2 =49,97%; Al 2 O 3 = 16,38%; Fe 2 O 3 = 6,71%;CaO = 1,80%; MgO = 3,02%; Na 2 O =1,21%; K 2 O = 3,22%; TiO 2 = 0,91%;MnO = 0,16%; P 2 O 5 = 0,52%; SO 3 =0,00%; H 2 O = 8,81%; HD = 15,53%;Desa Bonto Sinala Pasir Putih (Cly-02-S= 4.200.000 ton), analisis kimia SiO 2 =52,75%; Al 2 O 3 = 18,18%; Fe 2 O 3 = 4,29%;CaO = 0,00%; MgO = 1,66%; Na 2 O =0,98%; K 2 O = 3,41%; TiO 2 = 0,98%;MnO = 0,02%; P 2 O 5 = 0,26%; SO 3 =1,24%; H 2 O = 8,74%; HD = 15,46%;Tanaeja, Desa Saotanre Baru (Cly-03-S =1.800.000 ton), analisis kimia SiO 2 =51,50%; Al 2 O 3 = 23,92%; Fe 2 O 3 = 9,21%;CaO = 0,00%; MgO = 0,00%; Na 2 O =0,24%; K 2 O = 0,82%; TiO 2 = 1,46%;MnO = 0,07%; P 2 O 5 = 0,18%; SO 3 =0,03%; H 2 O = 1,76%; HD = 11,58%;Desa (Cly-04-S = 9.500.000 ton); DesaKampala. (Cly-05-S = 2.000.000 ton);Kelurahan Biringere (Cly-06-S =1.200.000 ton) ; Desa Lamatti Riattang.(Cly-07-S = 5.400.000 ton); sifatkeramik : Susut Kering 5,51%; AirPembentuk 32,6%; Suhu Bakar 1.200 O C;Susut Bakar 6,41%; Susut Jumlah11,76%; Warna Krem Muda; Kuat Lentur231,30 Kg/cm 2 ; Peresapan 9,16;Karakteristik baik untuk ba<strong>dan</strong> keramikberwarna, sangat prospek untuk<strong>di</strong>kembangkan, status lahan tanah milikrakyat setempat5. Bahan galian sirtu terdapat <strong>di</strong> daerahdaerahDesa Mangassa (Gra-01-S =50.000.000 ton); Desa Tompobulu (Gra-02-S = 230.000 ton); Desa Logora (Gra-03-S = 3.450.000 ton); Desa Bikeru (Gra-04-S = 1.800.000 ton); Desa Labettang(Gra-05-S = 45.000.000 ton); DesaLembang Lohe Biroro (Gra-06-S2.250.000 ton); Desa Bonto (Gra-07-S =1.150.000 ton) ; Desa Kanrung (Gra-08-S= 650.000 ton); Desa Bongki (Gra-09-S =85.000.000 ton); Desa Batumimbalo(Gra-10-S = 2.600.000 ton); KelurahanBiringere (Gra-11-S = 800.000 ton),sangat prospek untuk <strong>di</strong>kembangkan,cukup baik untuk bahan bangunan <strong>dan</strong>agregat beton.6. Bahan galian trakhit terdapat <strong>di</strong> daerahdaerahperbukitan Desa Kassibuleng (Tr-01-S = 16.000.000 ton); Bulu BontoTinggi, Desa Palangka (Tr-02-S =43.000.000 ton), analisis kimia SiO2 =68,99%; Al2O3 = 17,28%; Fe2O3 =0,94%; CaO = 2,82%; MgO = 0,23%;Na2O = 3,39%; K2O = 2,93%; TiO2 =0,26%; MnO = 0,00%; P2O5 = 0,01%;SO3 = 0,00%; H2O = 0,58%; HD =2,58%; <strong>dan</strong> Desa Pattongko (Tr-03-S =20.000.000 ton), analisis kimia SiO2 =70,17%; Al2O3 = 16,32%; Fe2O3 =0,77%; CaO = 1,86%; MgO = 0,62%;Na2O = 3,48%; K2O = 3,06%; TiO2 =0,26%; MnO = 0,01%; P2O5 = 0,06%;SO3 = 0,00%; H2O = 0,15%; HD =1,97%; sangat prospek untuk<strong>di</strong>kembangkan, baik untuk campuranbahan baku ba<strong>dan</strong> keramik putih, status3


lahan hutan produksi terbatas <strong>dan</strong> tanahadat.Bahan galian non logam yang dapat<strong>di</strong>kembangkan <strong>di</strong> <strong>Kab</strong>upaten Bone antaralain :1. Bahan galian andesit terdapat <strong>di</strong> daerahdaerahperbukitan Desa Abumpungeng(An-01-B = 26.000.000 ton); DesaAwangtangka (An-02-B = 45.500.000ton); Desa Tanpa' Kiling (An-03-B =55.000.000 ton); Desa Nusa (An-04-B =36.000.000 ton); Kelurahan Tanabatue(An-05-B = 11.000.000 ton); Desa UjungSalang Keto (An-06-B = 12.900.000 ton);Desa Ujung Salang Keto (An-07-B =125.000.000 ton); <strong>dan</strong> Desa Mario (An-08-B = 33.000.000 ton), sangat prospekuntuk <strong>di</strong>kembangkan, baik <strong>di</strong>gunakansebagai bahan fondasi konstruksimenengah hingga berat, status lahan tanahmilik, tanah adat <strong>dan</strong> hutan produksiterbatas.2. Bahan galian basal terdapat <strong>di</strong> BuluBulue, Desa Pattiongi Talabangi (Ba-09-B = 50.000.000 ton), dapat <strong>di</strong>gunakansebagai bahan fondasi <strong>dan</strong> batuanornamen, prospek untuk <strong>di</strong>kembangkan.3. Bahan galian batugamping terdapat <strong>di</strong>daerah-daerah perbukitan DesaLiliriawang (Ls-01-B = 31.000.000 ton);Desa Mattaro Pulli (Ls-02-B =52.000.000 ton); Desa Canni Sirenreng(Ls-03-B = 133.600.000 ton); DesaLampoko Wollangi (Ls-04-B =27.000.000 ton); Desa Langi Kahu (Ls-05-B = 400.000.000 ton), analisis kimiaSiO 2 = 2,57%; Al 2 O 3 = 0,72%; Fe 2 O 3 =0,38%; CaO = 51,71%; MgO = 1,17%;Na 2 O = 0,01%; K 2 O = 0,11%; TiO 2 =0,00%; MnO = 0,02%; P 2 O 5 = 0,15%;SO 3 = 0,00%; H 2 O = 0,48 ; HD =42,32%; Desa Tempee (Ls-06-B =32.000.000 ton); Desa Pasempe (Ls-07-B= 81.000.000 ton), analisis kimia SiO 2 =1,65%; Al 2 O 3 = 0,65%; Fe 2 O 3 = 0,32%;CaO = 52,82%; MgO = 0,88%; Na 2 O =0,01%; K 2 O = 0,04%; TiO 2 = 0,00%;MnO = 0,03%; P 2 O 5 = 0,16%; SO 3 =0,00%; H 2 O = 0,39; HD = 42,74%; BuluPaleonro Tanabatue (Ls-08-B =12.000.000 ton), analisis kimia SiO 2 =0,18%; Al 2 O 3 = 0,14%; Fe 2 O 3 = 0,04%;CaO = 54,38%; MgO = 0,68%; Na 2 O =0,01%; K 2 O = 0,00%; TiO 2 = 0,00%;MnO = 0,01%; P 2 O 5 = 0,05%; SO 3 =0,00%; H 2 O = 0,18; HD = 43,49%; DesaTanatenga Usa (Ls-09-B = 55.000.000ton); Desa Mulamenre Sapewalie (Ls-10-B), Kecamatan Taccipi, sumber dayahipotetik 16.000.000 ton, analisis kimiaSiO 2 = 0,29%; Al 2 O 3 = 0,14%; Fe 2 O 3 =0,08%; CaO = 54,38%; MgO = 0,68%;Na 2 O = 0,00%; K 2 O = 0,01%; TiO 2 =0,00%; MnO = 0,01%; P 2 O 5 = 0,07%;SO 3 = 0,00%; H 2 O = 0,13; HD = 43,34%;Desa Cinnong Ulaweng (Ls-11-B =16.500.000 ton), analisis kimia SiO 2 =0,67%; Al 2 O 3 = 0,11%; Fe 2 O 3 = 0,05%;CaO = 54,04%; MgO = 0,88%; Na 2 O =0,01%; K 2 O = 0,02%; TiO 2 = 0,00%;MnO = 0,01%; P 2 O 5 = 0,02%; SO 3 =0,01%; H 2 O = 0,14; HD = 43,30%; DesaWaemputtaeng (Ls-12-B = 180.000.000ton); Desa Pallette (Ls-13-B =165.000.000 ton); Hatcheri, Desa Pallette(Ls-14-B = 115.000.000 ton); DesaMattiro Walie (Ls-15-B = 3.500.000 ton);Desa Lattekko Otting (Ls-16-B =81.500.000 ton); <strong>dan</strong> Desa ManurungeNingo (Ls-17-B = 200.000.000 ton),sangat prospek untuk <strong>di</strong>kembangkan,dapat <strong>di</strong>gunakan untuk bahan bakusemen portland, fondasi <strong>dan</strong> ornamen,status lahan hutan produksi terbatas,hutan lindung <strong>dan</strong> tanah adat.4. Bahan galian dolomit terdapat <strong>di</strong> daerahdaerahperbukitan Desa PattimpaAjangpulu (Do-01-B = 20.000.000 ton),pengujian kimia SiO 2 = 0,18%; Al 2 O 3 =0,08%; Fe 2 O 3 = 0,06%; CaO = 33,71%;MgO = 18,92%; Na 2 O = 0,02%; K 2 O =0,00%; TiO 2 = 0,00%; MnO = 0,01%;P 2 O 5 = 0,04%; SO 3 = 0,00%; H 2 O = 0,24;HD = 45,94; Gatareng, Desa Patimpeng(Do-02-B = 7.700.000 ton), pengujiankimia SiO 2 = 0,50%; Al 2 O 3 = 0,31%;Fe 2 O 3 = 0,14%; CaO = 33,05%; MgO =18,30%; Na 2 O = 0,02%; K 2 O = 0,02%;TiO 2 = 0,00%; MnO = 0,01%; P 2 O 5 =0,11%; SO 3 = 0,00%; H 2 O = 0,23; HD =46,00%, cukup prospek untuk<strong>di</strong>kembangkan, cukup baik untuk bahanbaku industri kimia, pupuk <strong>dan</strong> obatobatan.5. Bahan galian grano<strong>di</strong>orit terdapat <strong>di</strong>daerah-daerah Bulu Biru, Desa KahuMatajang (Gr-01-B = 45.000.000 ton);Salobenteng, Desa Wattang Cani (Gd-01-B = 36.000.000 ton); , dapat <strong>di</strong>gunakansebagai bahan fondasi bangunan <strong>dan</strong>ornamen.<strong>dan</strong> Bulu Aluh Pangeh, DesaMattiro Walie (Gd-02-B = 126.500.000ton), sangat propek untuk <strong>di</strong>kembangkan,4


dapat <strong>di</strong>gunakan sebagai bahan baku batuber<strong>di</strong>mensi, batuukir, bahan fondasi <strong>dan</strong>ornamen.6. Bahan galian jasper Bulu Masale, DesaBiccoing Bacu (Jas-01-B = 6.000.000ton), hitam legam, mikrokristalin, baikuntuk batuan ornamen, cukup prospekuntuk <strong>di</strong>kembangkan.7. Bahan galian lempung Pedataran DesaManciri (Cly-01-B 1.800.000 ton),analisis kimia SiO 2 = 58,06%; Al 2 O 3 =16,01%; Fe 2 O 3 = 16,86%; CaO = 0,42%;MgO = 1,64%; Na 2 O = 0,76%; K 2 O =2,56%; TiO 2 = 0,97%; MnO = 0,10%;P 2 O 5 = 0,06%; SO 3 = 0,02%; H 2 O =7,31%; HD = 12,67%; Desa Lebbae(Cly-02-B = 1.100.000 ton), analisiskimia SiO 2 = 52,58%; Al 2 O 3 = 15,24%;Fe 2 O 3 = 16,44%; CaO = 0,00%; MgO =0,34%; Na 2 O = 0,25%; K 2 O = 0,03%;TiO 2 = 1,53%; MnO = 0,49%; P 2 O 5 =0,07%; SO 3 = 0,01%; H 2 O = 4,53%; HD= 12,62%; Desa Salewangeng (1.500.000ton); Desa Leppangeng (1.650.000 ton);Desa Sampulili (320.000 ton); DesaLangi Bulusirua (320.000 ton); DesaAbumpungeng (9.700.000 ton), pengujiansifat keramik : Susut Kering 10,28%; AirPembentuk 37,5%; Suhu Bakar 1.200 O C;Susut Bakar 3,72%; Susut Jumlah13,83%; Warna Coklat Pucat; KuatLentur 244,93 Kg/cm 2 ; Peresapan 11,12;Karakteristik baik untuk ba<strong>dan</strong> keramikberwarna <strong>dan</strong> krem, sangat prospek untuk<strong>di</strong>kembangkan, status lahan tanah milik.8. Bahan galian marmer (batugampingmarmeran) terdapat <strong>di</strong> daerah daerah BuluKebunge, Desa Wattang Cani (Ma-01-B),(800.000.000 ton), analisis kimia SiO 2 =0,37%; Al 2 O 3 = 0,04%; Fe 2 O 3 = 0,04%;CaO = 54,04%; MgO = 1,17%; Na 2 O =0,00%; K 2 O = 0,01%; TiO 2 = 0,03%;MnO = 0,02%; P 2 O 5 = 0,03%; SO 3 =0,00%; H 2 O = 0,12; HD = 43,29%; <strong>dan</strong>Bulu Diompoe, Desa Wattang Cani (Ma-02-B), Kecamatan Bontocani(900.000.000 ton), analisis kimia SiO 2 =1,13%; Al 2 O 3 = 0,24%; Fe 2 O 3 = 0,13%;CaO = 53,17%; MgO = 0,58%; Na 2 O =0,01%; K 2 O = 0,02%; TiO 2 = 0,00%;MnO = 0,02%; P 2 O 5 = 0,05%; SO 3 =0,00%; H 2 O = 0,13; HD = 42,80% ; dapat<strong>di</strong>gunakan sebagai marmer, batupoles <strong>dan</strong>ornamen.9. Bahan galian pasir terdapat <strong>di</strong> daerahdaerahDesa Selli (1.150.000 ton), SungaiLabembe (7.200.000 ton); Desa Gona(450.000 ton); Desa Nusa (11.000.000ton); Desa Kepe (10.000.000 ton);Mattiro Walie (690.000 ton); <strong>dan</strong> DesaTanabatue (430.000 ton), cukup prospekuntuk <strong>di</strong>kembangkan, baik <strong>di</strong>gunakanuntuk pasir beton <strong>dan</strong> bahan bangunan.10. Bahan galian trakhit terdapat <strong>di</strong> daerahdaerahperbukitan Desa Buarong(9.000.000 ton), analisis kimia SiO 2 =60,76%; Al 2 O 3 = 17,28%; Fe 2 O 3 =4,34%; CaO = 4,07%; MgO = 1,31%;Na 2 O = 2,63%; K 2 O = 5,36%; TiO 2 =0,45%; MnO = 0,11%; P 2 O 5 = 0,15%;SO 3 = 0,01%; H 2 O = 0,91; HD = 2,60%;Desa Ulubalang (17.000.000 ton),analisis kimia SiO 2 = 42,74%; Al 2 O 3 =11,04%; Fe 2 O 3 = 6,30%; CaO = 13,21%;MgO = 7,91%; Na 2 O = 1,36%; K 2 O =2,52%; TiO 2 = 0,81%; MnO = 0,16%;P 2 O 5 = 0,58%; SO 3 = 0,01%; H 2 O = 4,66;HD = 12,91%; Desa Patimpeng(2.000.000 ton), analisis kimia SiO 2 =69,22%; Al 2 O 3 = 16,32%; Fe 2 O 3 =0,94%; CaO = 2,00%; MgO = 1,04%;Na 2 O = 4,19%; K 2 O = 2,94%; TiO 2 =0,28%; MnO = 0,03%; P 2 O 5 = 0,07%;SO 3 = 0,00%; H 2 O = 0,21; HD = 2,08%;Desa Gatareng (5.400.000 ton); DesaGareccing (20.000.000 ton), DesaBincoing Bacu (130.000.000 ton),analisis kimia SiO 2 = 69,99%; Al 2 O 3 =17,01%; Fe 2 O 3 = 0,85%; CaO = 2,20%;MgO = 0,28%; Na 2 O = 2,66%; K 2 O =3,01%; TiO 2 = 0,28%; MnO = 0,02%;P 2 O 5 = 0,06%; SO 3 = 0,00%; H 2 O = 1,09;HD = 2,93%; Desa Bonepute Bacu(250.000.000 ton), analisis kimia SiO 2 =69,28%; Al 2 O 3 = 17,23%; Fe 2 O 3 =0,81%; CaO = 2,02%; MgO = 0,62%;Na 2 O = 3,26%; K 2 O = 2,85%; TiO 2 =0,26%; MnO = 0,02%; P 2 O 5 = 0,07%;SO 3 = 0,00%; H 2 O = 0,20; HD = 2,56%;sangat prospek untuk <strong>di</strong>kembangkan,cukup baik <strong>di</strong>gunakan untuk campuranbahan baku ba<strong>dan</strong> keramik putih <strong>dan</strong>krem, status lahan hutan produksiterbatas, tanah milik <strong>dan</strong> tanah adat.DAFTAR PUSTAKABemmelen, R. W. van, 1949 : The Geology ofIndonesia, volume I-A <strong>dan</strong> I-B,Government Printting Office, TheHaque.Ma<strong>di</strong>a<strong>di</strong>poera, T, 1990 : Bahan GalianIndustri <strong>di</strong> Indonesia, DirektoratSumber Daya <strong>Mineral</strong>, Bandung.5


Sukamto, Rab, 1982 : Peta Geologi LembarUjung Pan<strong>dan</strong>g, Benteng <strong>dan</strong> <strong>Sinjai</strong>,Pusat Penelitian <strong>dan</strong> PengembanganGeologi, Bandung.Sukamto Rab, 1982, Peta Geologi bersistemLembar Pangkajene Kepulauan <strong>dan</strong>Watampone Bagian Barat, PusatPenelitian <strong>dan</strong> Pengembangan Geologi,Bandung.Surwanda Wijaya <strong>dan</strong> kawan kawan, 1998 :Penyeli<strong>di</strong>kan Geologi Terpadu <strong>di</strong><strong>Kab</strong>upaten Dati II <strong>Sinjai</strong>, ProvinsiSulawesi Selatan, Kantor WilayahDepartemen Pertambangan Dan Energi,Provinsi Sulawesi Selatan.Darwis <strong>dan</strong> kawan kawan, 1997 :Penyeli<strong>di</strong>kan Geologi Terpadu <strong>di</strong><strong>Kab</strong>upaten Dati II Bone, ProvinsiSulawesi Selatan, Kantor WilayahDepartemen Pertambangan Dan Energi,Provinsi Sulawesi Selatan.<strong>Kab</strong>upaten <strong>Sinjai</strong> Dalam Angka Tahun2003, Biro Pusat Statistik <strong>Kab</strong>upaten<strong>Sinjai</strong>.<strong>Kab</strong>upaten Bone Dalam Angka Tahun 2003,Biro Pusat Statistik <strong>Kab</strong>upaten Bone.Gambar 1. Peta Lokasi <strong>Mineral</strong> <strong>Non</strong> <strong>Logam</strong> <strong>Kab</strong>upaten <strong>Sinjai</strong>, Sulawesi Selatan.6


Gambar 2. Peta Lokasi <strong>Mineral</strong> <strong>Non</strong> <strong>Logam</strong> <strong>Kab</strong>upaten Bone, Sulawesi Selatan.7

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!