11.07.2015 Views

Inventarisasi-SumbaBarat_NTT - Pusat Sumber Daya Geologi

Inventarisasi-SumbaBarat_NTT - Pusat Sumber Daya Geologi

Inventarisasi-SumbaBarat_NTT - Pusat Sumber Daya Geologi

SHOW MORE
SHOW LESS

Transform your PDFs into Flipbooks and boost your revenue!

Leverage SEO-optimized Flipbooks, powerful backlinks, and multimedia content to professionally showcase your products and significantly increase your reach.

PROCEEDING PEMAPARAN HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN TAHUN 2007PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGIINVENTARISASI MINERAL LOGAMDI KABUPATEN SUMBA BARATPROVINSI NUSA TENGGARA TIMURArmin TampubolonKelompok Program Penelitian MineralSARISecara regional, Pulau Sumba disusun oleh litologi yang berdasar proses dan sumbermaterialnya bisa dibagi menjadi 3 kelompok batuan yaitu batuan sedimen, gunungapi, danterobosan. Batuan tertua adalah kelompok batuan sedimen Formasi Praikajelu berumur Kapuryang diterobos granodiorit dan basal. Kelompok batuan gunungapi yang diduga berkaitan denganpemineralan logam adalah andesit, basal dan riolit dari Formasi Masu (Tpm) yang diterobos olehgranodiorit dan granit. Pola struktur yang membentuk wilayah Kabupaten Sumba Baratumumnya berarah hampir timur-barat, timur laut- barat daya dan tenggara-barat laut. Jenisstruktur yang dapat dikompilasi adalah sesar-sesar normal yang memotong batuan berumurPliosen.Indikasi mineralisasi di pulau Sumba dipengaruhi oleh magmatisme Paleogen yang membentukbusur gunungapi Sumba-Timor (Carlile, dkk.,1994) yang menghasilkan batuan gunungapi andesitik danintrusi porfiri andesit pada beberapa lokasi kecil di bagian baratdaya, tengah dan tenggara pulau. Didaerah sekitar Gunung Masu dan Malahonan ditemukan adanya indikasi mineralisasi pada batuan andesitdan basal (paleosen) berupa mineral pirit dan mineral-mineral sulfida lainya (Effendi, 1993). Dari hasilkegiatan penyelidikan geokimia sistematik (Ating Jumsari. dkk, 2002) di daerah timurlaut Waikabubakditemukan mineralisasi tembaga.Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan, tidak teramati singkapan endapan logam secara jelasdi wilayah uji petik Gaura, Kecamatan Lamboya kecuali ubahan argillik yang cukup luas diikutikehadiran sulfida logam. Dengan demikian, daerah anomali geokimia yang diharapkan merupakan lokasisingkapan logam, ternyata hanya berupa ubahan karenanya masih memerlukan analisis laboratoriumterhadap conto-conto yang sudah diambil.Keterdapatan ubahan yang cukup luas dan urat-urat kwarsa dapat dijadikan sebagai dasarpertimbangan dalam menindaklanjuti penelitian bahan galian logam di wilayah kabupaten ini.PENDAHULUAN<strong>Inventarisasi</strong> mineral logam merupakan upayamenghimpun data potensi mineral logam diseluruh Indonesia untuk meningkatkanketersediaan data yang terbaru dan akurat. Hal inijuga terkait dengan peningkatan investasi dibidang eksplorasi dan eksploitasi mineral logam.Untuk tahun anggaran 2007 lokasi salah satudiantara kegiatan inventarisasi mineral logamadalah Kabupaten Sumba Barat, Provinsi NusaTenggara Timur (Gambar 1).Secara regional, Pulau Sumba disusun olehlitologi yang berdasar proses dan sumbermaterialnya bisa dibagi menjadi 3 kelompokbatuan yaitu batuan sedimen, gunungapi, danterobosan. Batuan tertua adalah kelompok batuansedimen Formasi Praikajelu berumur Kapur yangditerobos granodiorit dan basal.Kelompok batuan gunungapi yang didugaberkaitan dengan pemineralan logam adalahandesit, basal dan riolit dari Formasi Masu (Tpm)yang diterobos oleh granodiorit dan granit. Polastruktur yang membentuk wilayah KabupatenSumba Barat umumnya berarah hampir timurbarat,timur laut- barat daya dan tenggara-baratlaut. Jenis struktur yang dapat dikompilasi adalahsesar-sesar normal yang memotong batuanberumur Pliosen.Indikasi mineralisasi di pulau Sumba dipengaruhioleh magmatisme Paleogen yang membentukbusur gunungapi Sumba-Timor (Carlile,dkk.,1994) yang menghasilkan batuan gunungapi


PROCEEDING PEMAPARAN HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN TAHUN 2007PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGIandesitik dan intrusi porfiri andesit pada beberapalokasi kecil di bagian baratdaya, tengah dantenggara pulau. Di daerah sekitar Gunung Masudan Malahonan ditemukan adanya indikasimineralisasi pada batuan andesit dan basal(paleosen) berupa mineral pirit dan mineralmineralsulfida lainya (Effendi, 1993). Dari hasilkegiatan penyelidikan geokimia sistematik (AtingJumsari. dkk, 2002) di daerah timurlautWaikabubak ditemukan mineralisasi tembaga.Berdasarkan data geologi dan geokimia regional,dilakukan uji petik di Daerah Gaura, KecamatanLamboya yang terletak di bagian selatanKabupaten Sumba Barat (Gambar 2).mengalami ubahan argilik (lempung) yang cukupluas dan disertai mineral logam sulfida (Foto 1).Batuan ini diperkirakan sebagai satuan dariFormasi Masu berumur Paleosen.Batupasir tufaan yang diperkirakan berumurMiosen Akhir ditemukan dengan penyebaran kecildi bagian tenggara daerah uji petik. Batuan tufadari Formasi Masu dengan penyebaran yangcukup luas dijumpai di bagian barat, utara dantimur laut. Batuan ini pada penampakan lapangantelah mengalami ubahan argillik yang cukup luasdan teramati juga mengandung mineral logamsulfida. Batugamping berumur Plistosenmenempati cukup luas bagian selatan.HASIL PENELITIANBerdasarkan pengamatan lapangan daerah ujipetik Gaura tersusun dari 7 satuan batuan yangterdiri dari muka ke tua yaitu alluvium,batugamping, tufa, batupasir tufan, breksigunungapi, batuan intrusi (granodiorit) dan batuansedimen batupasir berselingan serpih dan lempung(termetakan).Batuan metasedimen yang berkomposisi batupasirberselingan serpih dan lempung diperkirakanberumur Pra Tersier atau Kapur, menyebar dibagian tengah menempati sekitar sepertigawilayah uji. Batuan ini ditindih secara tidakselaras oleh batuan breksi gunungapi karenaperbedaan umur yang sangat jauh. Pada sejumlahlokasi tertentu teramati bersentuhan denganbatuan breksi gunungapi andesitik danmengandung urat-urat halus kwarsa mengisibidang rekahan berupa “network”.Batuan intrusif granodiorit ditemukan denganpenyebaran terbatas di bagian selatan daerah ujipetik. Batuan ini diperkirakan berumur Paleosen,sehingga jelas menerobos batuan metasedimensebagaimana ditemukan di lokasi conto AT 01/R(Gambar 3). Batuan ini diduga kuat sangatberperan didalam membawa mineralisasi logam dikawasan ini.Batuan gunung api dengan komposisi andesitditemukan di bagian tengah, diperkirakanberumur Paleosen yang menutupi secara tidakselaras batuan metasedimen. Batuan ini didugakuat sebagai batuan induk mineralisasi logamdimana pada pengamatan lapangan telahPetunjuk struktur yang dapat teramati di lapanganadalah berupa gawir sesar normal yang memotongbatugamping dan tufa dengan arah timur lautbaratdaya dengan bagian yang turun disebelahbarat laut. Disamping itu, struktur-strukturpenyerta juga jelas teramati pada batuanmetasedimen, breksi gunungapi andesitik dan tufadengan kedudukan berpasangan N160E danN110E.Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan, tidakteramati singkapan endapan logam secara jelas diwilayah uji petik Gaura, Kecamatan Lamboyakecuali ubahan argillik yang cukup luas diikutikehadiran sulfida logam. Dengan demikian, daerahanomali geokimia yang diharapkan merupakanlokasi singkapan logam, ternyata hanya berupaubahan karenanya masih memerlukan analisislaboratorium terhadap conto-conto yang sudahdiambil.Untuk menafsirkan indikasi mineralisasi logam didaerah uji petik maka telah dilakukanpengambilan berbagai jenis conto: 15 contoendapan sungai aktif, 26 conto tanah, 10 contokonsentrat dulang dan 8 conto batuan/ubahan.Conto-conto tersebut sedang dianalisis kimiaunsur (Cu, Pb, Zn, Au, Ag): 47 conto, analisismineralogi butir: 10 conto, analisis petrografi: 6conto dan analisis mineragrafi: 6 conto (Gambar3).Keterdapatan ubahan yang cukup luas dan uraturatkwarsa dapat dijadikan sebagai dasarpertimbangan dalam menindaklanjuti penelitianbahan galian logam di wilayah kabupaten ini.


PROCEEDING PEMAPARAN HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN TAHUN 2007PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGIDAFTAR PUSTAKAA.C. Effendi dan T. Apandi, 1993. Peta <strong>Geologi</strong>Lembar Waikabubak dan Waingapu,Nusa Tenggara. Puslitbang <strong>Geologi</strong>BandungDjumsari, dkk., 2002, Penyelidikan GeokimiaSistematik, Lembar WaikabubakKabupaten Sumba Barat Provinsi NusaTenggara Timur, Proyek <strong>Inventarisasi</strong>Dan Evaluasi Bahan Galian MineralIndonesia,DESDM-DJGSM-DIM,Bandung.PT. BHP Sumba Minerals, 1998, LaporanPenciutan Tahap kedua Wilayah KontrakKarya Eksplorasi Emas-PT.BHP SumbaMinerals.


PROCEEDING PEMAPARAN HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN TAHUN 2007PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGIGambar 1. Peta Lokasi Kabupaten Sumba Barat, Provinsi Nusa TenggaraTimur


PROCEEDING PEMAPARAN HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN TAHUN 2007PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGIGambar 2. <strong>Geologi</strong> Daerah Uji Petik Gaura, Kecamatan Lamboya


PROCEEDING PEMAPARAN HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN TAHUN 2007PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGIGambar 3. Lokasi Pengambilan ContoFoto 1. Singkapan batuan breksi gunungap andesitik terubah argillik (warnaputih) dan mengandung mineral logam sulfida (lokasi conto AT 03/R) di SungaiKerenapu (cabang Sungai Waingedo)

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!