Bantuan Walikota Khusus Bidang Kemakmuran ( Bawaku Makmur )
Bantuan Walikota Khusus Bidang Kemakmuran ( Bawaku Makmur )
Bantuan Walikota Khusus Bidang Kemakmuran ( Bawaku Makmur )
- No tags were found...
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
<strong>Bantuan</strong> <strong>Walikota</strong> <strong>Khusus</strong> <strong>Bidang</strong> <strong>Kemakmuran</strong>BAWAKUMAKMURKata Pengantar<strong>Bawaku</strong> <strong>Makmur</strong> SolusiTanggulangi Penyakit SosialKEMISKINAN, kebodohan, keterbelakangan dan diharapkan bantuan ini dapat menjadi stimulus ataupengangguran merupakan persoalan-persoalan yang sangat rangsangan terhadap pergerakan sektor riil yang mengarahakrab dan mudah dilihat secara kasat mata di kehidupan kepada perbaikan kinerja perekonomian berbasismasyarakat di Indonesia belakangan ini, termasuk juga di Kota pemberdayaan masyarakat, sehingga diharapkan dapatBandung. Penyakit dan gejala sosial ini tentu saja sangat- memberikan kontribusi terhadap realisasi Program Prioritassangat memerlukan penanganan yang baik untuk Pembangunan <strong>Bidang</strong> <strong>Kemakmuran</strong> dengan target LPE 11%menyembuhannya dengan penanganan yang tepat, cerdas, pada tahun ini.dan bijaksana. Di antaranya harus langsung mengena kepadainti permasalahan dan tidak menimbulkan masalah baru. Kita optimistis target tersebut dapat terealisasi sesegeraPenanggulangannya juga harus bersifat membebaskan mungkin, karena dalam dua tahun terakhir, LPE Kotakelompok kurang beruntung secara ekonomi, untuk dapat Bandung menunjukkan kecenderungan meningkat, yaknimenolong dirinya sendiri, berdasarkan pendekatan 7,83% pada tahun 2006 dan 8,24% pada tahun 2007,pemberdayaan, dan bukan pendekatan instan, agar dapat ditambah dengan iklim investasi yang semakin membaik danmengembangkan sikap kemandirian secara berkelanjutan. semangat kerja semua pihak yang semakin meningkat pula.Kata Pengantar<strong>Bawaku</strong> <strong>Makmur</strong> Senilai Rp 36 MiliarBantu 50.971 Pengusaha KecilLaunching <strong>Bawaku</strong> <strong>Makmur</strong> Tahap III.Kebijakan Pengembangan EkonomiKota Bandung<strong>Bawaku</strong> <strong>Makmur</strong> Di mata MerekaProgram <strong>Bantuan</strong> Peningkatan<strong>Kemakmuran</strong> (<strong>Bawaku</strong> <strong>Makmur</strong>)Kegiatan dalam menangani penyakit sosial ini dilakukan Kendati demikian perlu dicamkan, bantuan ini bukanlahdengan menohok substansi permasalahan. Caranya yakni pemberian cuma-cuma, dan si penerima tidak bisamenggunakan dua model, yakni peningkatan pendapatan, menggunakannya untuk kepentingan pribadi yang bersifatdan penurunan pengeluaran kelompok sasaran secara konsumtif, tetapi harus dimanfaatkan sesuai dengan proposalproporsional.yang diajukan. <strong>Bantuan</strong> ini bersifat hibah, yang tidak bisadiberikan secara terus-menerus kepada pihak yang sama,Dari aspek pendapatan, <strong>Bawaku</strong> <strong>Makmur</strong> (<strong>Bantuan</strong> <strong>Walikota</strong> serta harus memenuhi asas keadilan, dan karena itu pula,<strong>Khusus</strong> <strong>Bidang</strong> <strong>Kemakmuran</strong>) merupakan salah satu solusi setiap penerima bantuan diwajibkan untuk melaporkanyang sangat efektif, karena dana hibah yang diberikan oleh perkembangan usahanya kepada Pemerintah Kota Bandung,pemerintah, dapat digunakan untuk menunjang kegiatan sebagai bahan pertanggungjawaban dan evaluasi dalamekonomi produktif, dengan harapan akan meningkatkan rangka mendukung mekanisme pemerintahan yangpendapatan para penerima bantuan.transparan dan akuntabel.Sedangkan untuk menurunkan pengeluaran adalah melalui<strong>Bawaku</strong> Pendidikan dan Kesehatan, sehingga para keluargayang tidak mampu, akan terbebas dari biaya yang semestinyadikeluarkan untuk kedua keperluan tersebut.<strong>Bawaku</strong> <strong>Makmur</strong> telah memasuki tahap III dengan alokasisebesar Rp 14,4 miliar untuk 23.546 penerima bantuan,Jajaran Pemerintah Kota Bandung yang terkait, berketetapanuntuk dapat menindaklanjuti program ini melalui pembinaanlebih lanjut kepada para penerima bantuan <strong>Bawaku</strong> <strong>Makmur</strong>,karena bagaimanapun suntikan modal usaha akan lebihefektif apabila didukung dengan pembinaan manajemenyang lebih intensif.**
<strong>Bawaku</strong> <strong>Makmur</strong> SenilaiRp 36 Miliar Bantu50.971 Pengusaha KecilPEMERINTAH Kota Bandung secara bertahap namun Untuk mencapai sasaran tersebut, khususnya targetkonsisten terus berupaya untuk mewujudkan misi “Bandung <strong>Makmur</strong> pada Tahun 2008”, lanjut Ema, peranpengembangan perekonomian kota yang adil melalui pemerintah saja tidak cukup. Tetapi yang paling pentingberbagai langkah dan kebijakannya. Untuk itu, sebanyak adalah, sejauh mana daya dukung dan partisipasi50.971 usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Kota masyarakat untuk bisa merespon dan menunjang kebijakanBandung, sejak akhir 2007 lalu, secara bertahap telah pembangunan tersebut. Melalui dialog interaktif yangmenerima <strong>Bantuan</strong> Peningkatan Usaha dan Kesejahteraan kerap dilakukan pemerintah dengan warga kota, terungkapyang diselenggarakan melalui Program <strong>Bantuan</strong> <strong>Walikota</strong> bahwa hambatan terbesar yang dirasakan oleh pelaku<strong>Khusus</strong> <strong>Bidang</strong> <strong>Kemakmuran</strong>, atau yang dikenal dengan usaha khususnya mikro, kecil dan menegah adalahistilah ”<strong>Bawaku</strong> <strong>Makmur</strong>” dengan total anggaran Rp kesulitan aspek permodalan, sehingga diluncurkannya36.419.887.000. Program <strong>Bawaku</strong> <strong>Makmur</strong>, diharapkan dapat membantuKepada Wartawati Swara Bina Kota, Yuyun mengatasi persoalan tersebut serta meningkatkanYuhaemi, Kepala Bagian Perekonomian Kota Bandung Drs keterlibatan masyarakat di bidang pembangunan ekonomiEma Sumarna, di ruang kerjanya beberapa waktu lalu guna mencapai misi tersebut,” paparnya.menjelaskan, Program <strong>Bawaku</strong> <strong>Makmur</strong> merupakan salah Melalui upaya peningkatkan peran pelaku usahasatu strategi kebijakan ekonomi kota yang dilakukan dalam mikro khususnya usaha rintisan, Pemerintah Kota Bandungrangka mengakselerasi pencapaian target IPM Kota ingin mereduksi pertumbuhan angka pengangguran yangBandung. Program ini berupaya mengembangkan usaha masih mencapai angka 159 ribu. Lebih dari itu, agarmikro, kecil dan menengah, serta individu atau kelompok masyarakat dapat lebih meningkatkan daya belinya, sebabmasyarakat yang memiliki jiwa kewirausahaan dan atau IP Daya Beli Masyarakat Kota Bandung saat itu masih belumakan melakukan perintisan usaha.mencapai apa yang sudah disepakati di tingkat Provinsi dan“Orientasi atau kebijakan umum yang ingin Kabupaten Kota se Jawa Barat.diterapkan adalah bagaimana melakukan percepatan misi Oleh karena itu, sesuai Peraturan <strong>Walikota</strong>pembangunan, sebagaimana tertuang dalam Rencana Bandung Nomor 321 Tahun 2007 tentang Petunjuk TeknisStrategis Pembangunan yaitu Peraturan Daerah Nomor 6 Penyaluran/Pemberian Program <strong>Bantuan</strong> PeningkatanTahun 2004 misi kedua, yaitu membangun dan <strong>Kemakmuran</strong> Tahun Anggaran 2007, <strong>Bawaku</strong> <strong>Makmur</strong>mengembangkan perekonomian kota yang adil, yang ditetapkan hanya diberikan kepada kelompok masyarakatberbasis kepada potensi dan kemampuan sumber daya yang memiliki jiwa kewirausahaan, ataupun sedang danyang ada,” paparnya.akan melakukan perintisan usaha. Secara spesifik, sasaranpenerima dana hibah terbagi tiga kelompok :dari masyarakat. Ema pun mengakui, dalam penyaluran· Pertama, kelompok masyarakat atau perorangan yang dana <strong>Bawaku</strong> <strong>Makmur</strong> terjadi hal di luar dugaan. Danamelakukan perintisan usaha.semula dialokasikan sebesar Rp 10,4 miliar dengan· Kedua, pelaku usaha kecil dan menengah baik kelompok perhitungan pemohon sekitar 3.000 hingga 7.000,maupun perorangan di bidang jasa, produksi, industri sehingga di dalam Perwal dipatok minimal Rp 500 ribu dandan perdagangan; danmaksimal Rp 15 Juta.· Ketiga, koperasi dengan bidang usaha simpan pinjam, “Tetapi yang namanya program hibah, rakyatkonsumen, produsen dan aneka usaha.memandang pemerintah bagi-bagi duit nih. Sehinggamasyarakat berusaha, bagaimana caranya agar orang yangSebagaimana program bantuan pemerintah tidak pantas (mendapat bantuan) pun, bisa dapat. Merekalainnya, <strong>Bawaku</strong> <strong>Makmur</strong> mendapat sambutan luar biasa tidak nyangka akan ada proses verifikasi. Makanya, angka2
pemohon membludak sampai 56.690,” ujarnya.Karena itu, untuk mengantisipasi danmengakomodasi apa yang menjadi kebutuhan warga,pemerintah mengambil jalan tengah dengan tetapmempertimbangkan semua permohonan yang masuk namunpenentuannya dilakukan melalui mekanisme survey danseleksi yang ketat, transparan dan objektif sebagaimanadiatur dalam Perwal.Setelah melalui proses survei dan verifikasidiputuskan, proposal yang berhak mendapat rekomendasiuntuk dibantu adalah 50.971 proposal dengan nilairekomendasi sebesar Rp.36.419.887.000, yang dibagikandalam empat termin dengan nilai Rp 500 ribu- Rp 2 juta untukperorangan dan Rp 5 juta – Rp 15 juta untukkelompok/koperasi.TAHUNURAIANANGGARANREALISASIPENERIMA2007 Tahap I 3,538,793,000 4,909Tahap II 10,861,207,000 18,6372008 Tahap III 11,019,887,000 16,373Tahap IV 11,129,887,000 11,104Jumlah 36,549,774,000 51,023KETERANGANMenunggupersetujuan DPRDTahap I diberikan kepada 4.909 pemohon termasukkorban kebakaran toko buku Palasari, dengan nilai anggaranRp 3.538.793.000, pada September – Oktober 2007. Tahap IIdiberikan kepada 18.637 pemohon, dengan nilai anggaran Rp10.861.207.000, pada Oktober -Desember 2007, dan tahapIII diberikan kepada 16.373 pemohon, dengan nilai anggaranRp 11 miliar, pada April hingga Juni 2008. Sedangkan tahapIV bagi 11.104 pemohon dengan nilai anggaran Rp11.019.887.000, masih belum dapat ditentukan waktunya.“Sedangkan 5.722 proposal lainnya ditolak, diantaranya karena tidak memenuhi syarat dalam Perwal ataujenis kegiatannya menyalahi Peraturan Daerah,” ujarnya,seraya menjamin, proses survei dan seleksi telah dilakukansecara transparan dan objektif, jauh dari faktor kedekatan dankekerabatan.Ema juga menampik bahwa <strong>Bawaku</strong> <strong>Makmur</strong> hanyaakan menciptakan budaya manja di masyarakat bahkankontra produktif dengan upaya penciptaan kemandirianmasyarakat. Karena menurutnya, meski pun prinsipnyahibah, tetapi satu hal mendasar yang perlu diketahui bahwapara penerima diwajibkan untuk memberi laporan tentangpenggunaan dana tersebut, sehingga Pemerintah Kota dapatmemantau sekaligus mengevaluasi sejauh mana manfaatprogram tersebut bagi upaya peningkatan kesejahteraanmasyarakat.“Satu hal yang perlu ditekankan bahwa, hibah tidakterlepas dari pertanggungjawaban. Karena itu, setelah tigabulan menerima, mereka harus memberi laporan kepada sipemberi hibah dalam hal ini Pemerintah Kota Bandung. Danmereka (masyarakat penerima hibah) sudah mengetahui halini, karena tercantum di dalam akta hibah,” ujarnya serayamenambahkan, sebagian masyarakat penerima bantuansudah melaporkan dan rata-rata mengakui bantuan tersebutdimanfaatkan untuk membantu usaha yang tengahdilakukan.Ema optimistis, program ini akan mampu berdayaguna bagi masyarakat. “Dalam realisasinya saya optimistis,itu pun kita punya ukuran-ukuran. Pertama, tepat waktudalam sistem penganggaran. Kedua, tepat waktu dalam sisipendistribusian. Kemudian, tepat sasaran, karena mekanismepemberian bantuan ini tidak asal tunjuk siapa yang akandikasih, tetapi mereka mengajukan dan kita survei, melaluiproses verifikasi. Sehingga kita objektif, bahwa dari sanabanyak kan yang gugur, banyak yang tidakdirekomendasikan.Contoh, permohonan ada 56.693 yang lolos cuma50.971 pemohon. Artinya, ada 5.722 pemohon yang gugur.Nah itu memang diantaranya melanggar Perda 11 tahun2005, misalnya para PKL karena melakukan aktivitas usaha diatas trotoar, atau di tempat yang memang tidakdiperbolehkan. Ada juga yang setelah disurvei, ya tidakpantas atuh rumahnya sudah berlantai 2, punya mobil, masakmasih minta kepada pemerintah. Kan seharusnya diamenjadi mitra pemerintah untuk menjadi bapak angkat atauapalah namanya yang bisa membantu pelaku usaha mikroyang ada di sekitar,” tandasnya. (yun)3
Launching <strong>Bawaku</strong> <strong>Makmur</strong> Tahap III11.104 Sisa PemohonSegera TuntasPENERIMA dana hibah program bantuan peningkatan dikembalikan, kata wali kota, penggunaannya harus dapatkemakmuran yang dikenal dengan bantuan wali kota dipertanggungjawabkan penerima, benar benarkhusus kemakmuran (<strong>Bawaku</strong> <strong>Makmur</strong>), diharapkan dapat dimanfaatkan untuk kegiatan usaha ekonomi produktif.tetap menjaga semangat dan kreativitas menjalankan usaha Bahkan sesuai amanah DPRD pada Sidang Paripurnayang dirintis dan dikembangkan, sehingga benar-benar persetujuan penggunaan belanja hibah, penerima bantuanmembawa hasil, tercapainya kemandirian kehidupan mempunyai kewajiban menyampaikan laporanekonomi rakyat. perkembangan usahanya kepada Pemkot dengantembusan kepada DPRD untuk dievaluasi.Hal ini ditandaskan Wali Kota Bandung, H Dada RosadaSH, MSi dalam acara launching pencairan penggunaan Secara simbolis diserahkan kepada 42 perwakilan dari tiapbelanja hibah <strong>Bawaku</strong> <strong>Makmur</strong> Tahap III, di Pendopo Jln. kecamatan, di antaranya pedagang pasar, usaha kecilDalem Kaum Bandung, Senin (14/4) lalu. Acara dihadiri industri rumah tangga, warung dan koperasi, termasukSekretaris Daerah (Sekda), Dr. H. Edi Siswadi, M.Si., unsur perwakilan 11 pedagang Pasar Ujungberung yang tertimpaMuspida dan para pejabat publik Kota Bandung, Ketua TP musibah kebakaran.PKK, Hj Nani Dada Rosada, para camat dan lurah se-KotaBandung. J u a n H e r l i a n i w a r g a K e l u r a h a n K e b o nGedang/Batununggal, pedagang makanan cimol keliling,Dalam kesempatan ini, wali kota juga melantik Badan mengakui sangat terbantu dengan bantuan ini. BahkanPengawas PD Pasar Bermartabat, terdiri Poppy Rupaidah, dengan bantuan Rp 500 ribu yang diterimanya, adaS.E, M.B.A, Ph.D (Ketua), Drs. Tato Sukamto, M.Si., peluang bisa mengembangkan usaha, karena sebelumnya(sekretaris merangkap anggota dan Nanang Sudjana, S.H. modal usaha yang dimiliki hanya Rp 100 ribu.(anggota).Asisten Ekonomi Pembangunan Setda Kota Bandung,Meski merupakan dana hibah yang tidak harus Taufik Rakhman melaporkan, hasil evaluasi pemberian<strong>Bawaku</strong> Tahap I Tahun 2007, lebih kurang 88 % atau dinyatakan lolos verifikasi sebanyak 11.104 proposal atau4.320 dari 4.909 penerima, telah memanfaatkannya untuk senilai Rp. 11.129.887.000, menurut Taufik, akankegiatan usaha ekonomi produktif, sehingga dapat diupayakan di APBD perubahan Tahun 2008.menopang kehidupan ekonomi keluarganya.Taufik juga menyebutkan, sejak diluncurkannya programHibah <strong>Bawaku</strong> <strong>Makmur</strong> Tahap III Tahun 2008 ini, sesuai <strong>Bawaku</strong> <strong>Makmur</strong>, Pemkot Bandung melalui Bagianyang disetujui DPRD, akan direalisasikan Rp 11 miliar Ekonomi, menerima proposal 56.693 pemohon denganuntuk 16.369 pemohon, terdiri dari 1.277 rintisan usaha, nilai ajuan sebesar Rp 225 miliar. Setelah dilakukan survey15.071 pelaku usaha dan 22 koperasi. Jadwal pencairan, verifikasi, 50.971 proposal dinyatakan lolos verifikasiakan dimulai 21 April s.d 9 Juni 2008, di melalui Bak Jabar dengan besaran ajuan Rp. 36,306.887 miliar. SelebihnyaBalaikota Jln. Wastukancana 2 Bandung.sebanyak 5.722 proposal ditolak. Selama tahun 2007, telahdirealisasikan Rp 14,4 miliar untuk 23.456 proposal.Selain itu, untuk yang belum kebagian tapi sudah (bardi)**4
Kebijakan PengembanganEkonomi Kota Bandung(Perda No. 06 Tahun 2004)Misimenginventarisir permasalahan telah dilaksanakan secaraPengembangan Perekonomian kota yang adilsimultan dalam rangka membangun pemahaman bersamatentang keinginan, harapan serta tujuan terhadap arahTujuan perkembangan Kota Bandung dan selanjutnya telahMeningkatkan pemanfaatan potensi sumber daya ekonomi melahirkan suatu visi untuk membangun Kota Bandungkota yang dapat meningkatkan daya beli masyarakat.sebagai Kota Jasa yang Bermartabat, yang dalam hal inimengandung pemahaman sebagai kota jasa yang dapatSasaranmemberikan kemakmuran terhadap segenap warganya.§ Meningkatnya aktivitas usaha kecil, menengah danbesar di bidang perindustrian dan perdagangan;Kebijakan§ Meningkatnya aktivitas usaha perkoperasian; Mengupayakan peningkatan kegiatan perekonomian kota§ Meningkatnya penanaman modal/investasi; yang berbasiskan potensi daerah§ Meningkatnya aktivitas usaha kepariwisataan;§ Meningkatnya aktivitas penyediaan komoditas hasil- Programhasil pertanian yang berkualitas.1. Pembinaan dan Pengembangan Usaha Industri2. Pembinaan dan Pengembangan Usaha PerdaganganSTRATEGI PENGEMBANGAN PEREKONOMIAN KOTA 3. Pembinaan dan Pengembangan Usaha KoperasiYANG ADIL4. Pembinaan Usaha KecilStrategi Pengembangan Perekonomian yang Adil dilakukan 5. Peningkatan Investasi Kotamelalui upaya mewujudkan “Bandung <strong>Makmur</strong> 2008” 6. Pengembangan Pemasaran Pariwisatadengan sasaran pencapaian Laju Pertumbuhan Ekonomi 7. Pengembangan Produk Kepariwisataan(LPE) 11% tahun 2008. Untuk itu berbagai kajian dan upaya 8. Pengembangan AgrobisnisPROGRAM PRIORITAS KOTA BANDUNGNO PROGRAM APLIKASI KET1 Pendidikan Bandung cerdas 2008 IPM – Pendidikan2 Kesehatan Bandung sehat 2007 IPM – Kesehatan3 <strong>Kemakmuran</strong> LPE Bandung 11% Tahun 2008 IPM – Daya beli4 Lingkungan hidup Bandung Hijau 2006Bandung Bersih 2008Bandung Tertib 2008Bandung Berbunga 2008IPM – Kesehatan5 Seni dan Budaya Bandung Kota Seni dan Budaya 2008 IPM – Pendidikan6 Olah raga Bandung Kota Berprestasi 2008 IPM – Pendidikan7 Agama Bandung Kota Agamis 2008 IPM – Pendidikan• LPE merupakan Indikator Makro, lebih dipengaruhi tinggi dan terjadinya Hidden Economy.oleh kondisi dan kebijakan eksternal. PeranPemerintah Kota Bandung hanya sebatas upaya • LPE 11% sudah tercapai jika kemungkinan ± 30%fasilitasi dan regulasi menghadapi perubahan kondisi aktivitas ekonomi yg tidak dilaporkan (Hiddenmakro tersebut dalam pengembangan perekonomian Economy) turut diperhitungkan;daerahnya;• LPE yang tinggi tidak akan menjamin kemakmuran• Meskipun Belum ada kajian empiris mengenai jika terjadi disparitas distribusi pendapatan yangseberapa besar peran Kebijakan Pemda Kota Bandung besar;dalam mempengaruhi LPE namun secara riildirasakan peran tersebut sangat terbatas, yang tingkatkeberhasilannya ditentukan oleh partisipasi Indikator Bandung <strong>Makmur</strong>masyarakat dan para stake holder yang terlibat didalamnya;Pencapaian program prioritas Bandung <strong>Makmur</strong> antaralain diukur dari: Besarnya Pendapatan Perkapita,• Peningkatan LPE kota Bandung bukan hanya Pemerataan Pendapatan, Standar Hidup Layak Konsumsidigerakkan oleh sektor riil (pengangguran tetapmeningkat) melainkan juga dari konsumsi masyarakat(besarnya kredit konsumsi:Data BI 2006). Hal inimengindikasikan tingkat daya beli masyarakat yangPerkapita, Indeks Daya Beli, tingkat penyerapan tenagakerja.5
No Jenis 2003 2004 2005 20061. PDRB (ADHK) (Rp. Juta) 18.490.721 19.874.812 21.370.696 23.043.1042. PDRB (ADHB) (Rp. Juta) 23.895.430 27.977.195 34.792.184 43.491.3803. LPE (%) 7,34 7,49 7,53 7,834. Pendapatan Perkapita (Rp.) 8.100.960 8.928.179 9.509.359 10.253.5335. Pemerataan *)6. Standar Hidup Layak KonsumsiPerkapita (Rp.)572.410 574.120 576.620 576.6307. Indeks Daya Beli 62,95 63,35 63,93 63,998. Tingkat Pengangguran (jiwa) 45.479 34.338 37.020 37.5309. Jumlah Pddk Miskin (jiwa) 75.473 85.15010. IPM 77,15 77,17 77,42 77,5111. Indeks Kesehatan 79,20 79,23 79,27 79,2812. Indeks Pendidikan 89,29 88,94 89,06 89,26Pemerataan Pendapatan Perkapita tahun 2005 berada PENGGERAK PERTUMBUHAN EKONOMIdalam ketimpangan sedang, yaitu mencapai 13,34% FAKTOR UTAMA(BPS menggunakan kriteria Bank Dunia), Artinya: • Investasi;• Sekitar 40% penduduk (893.050 jiwa) • Konsumsi Masyarakat;berpenghasilan rendah menerima pendapatan • Belanja Pemerintah;rata-rata perkapita per tahun sebesar 13,34% dari • Ekspor – Importotal PDRB (ADHB) kota Bandung (Rp. • Stock21.370.696.000.000,-) atau menikmatipendapatan perkapita per tahun sebesar Rp. FAKTOR LAINNYA4.690.273,-. • Jumlah Dan Kualitas Sdm / Kesediaan Tenaga• Sementara itu, sebesar 40% (893.050 jiwa) KERJAmenerima 26,47% dari total PDRB atau • Metode/t Eknologimenikmati pendapatan perkapita per tahun • Dukungan Infrastruktursebesar Rp. 8.999.254,-. • Regulasi (jaminan Kepastian Hukum)• Sedangkan 20% penduduk lainnya (446.525 jiwa) • Pertumbuhan Daerah Lainberpenghasilan tinggi menikmati sebesar 61,19% • Ketersediaan Bahan Bakudari total PDRB atau menerima pendapatan • Daya Dukung Lingkunganperkapita per tahun lebih besar dari Rp. • Struktur Ruang Kota (rtrw/rdtrk/rtrk)14.801.553,-PERKEMBANGAN INDEKS DAYA BELI 2003 S/D 2006No Jenis 2003 2004 2005 20061. Standar Hidup LayakKonsumsi Perkapita (Rp.)572.410 574.120 576.620 576.6302. Indeks Daya Beli 62,95 63,35 63,93 63,993. Inflasi (%) 5,69 7,56 19,56 5,334. Nilai Kurs (Rp.) 8.570 8.985 9.830 9.4905. Harga BBM (US$/barel) 30 41 70 656. Suku Bunga SBI (%) 12,93 7,40 12,25 12,50Sumber : BPS Kota BandungMenurut UNDP, Nilai Maksimal dan Minimal Standar Hidup Layak KonsumsiPerkapita masing-masing sebesar Rp. 732.720,- dan Rp. 300.000,-6
<strong>Bawaku</strong> <strong>Makmur</strong>Di Mata MerekaBERDASARKAN hasil penelusuran Tim Swara Bina Kota yang mewawancarai masyarakatbahkan segmen pasar saat ini sudah merambah kepenerima program “<strong>Bawaku</strong> <strong>Makmur</strong>”, terbukti mereka para penerima khususnya dariindustri kecil dan besar yang ada di sebagiankelompok rintisan usaha mikro, mengaku sangat terbantu dengan adanya <strong>Bawaku</strong>wilayah Bandung, Makassar dan Pekalongan.<strong>Makmur</strong>. Berikut hasil wawancara Yuyun Yuhaemi, wartawati Swara Bina Kota, denganTetapi karena bahan baku khususnya PPAC danbeberapa warga penerima <strong>Bawaku</strong> <strong>Makmur</strong>, baru-baru ini. PPA masih terbatas karena harganya jugamengikuti pasar global, ditambah denganDEDEN, Ketua RT 06/11 Kelurahan Halteu Utara Kecamatan Andir, menyebutkan adaminimnya modal kami, ya terpaksa kami tidak bisalebih dari 5 kepala keluarga di lingkungannya yang memperoleh bantuan <strong>Bawaku</strong> <strong>Makmur</strong>mengimbangi permintaan pasar,” papar Kasim,sejak tahun 2007 lalu. Di antaranya, pedagang sate dan gule, penjahit, dan warung kecil-ketika ditemui di rumahnya, di Kompleks Bumikecilan. Ia sendiri mengaku mendapatkan bantuan tersebut pada tahun 2007, pada saat iaPanyileukan E 15 No. 14, Bandung.dan keluarganya tengah merintis usaha warung keperluan rumah tangga, denganmemanfaatkan ruang tamu rumahnya. “Tapi sekarang usaha warungan dilanjutkan istri,Karena itu, ketika Pemerintah Kota Bandungkarena saya sudah diterima bekerja di sebuah perusahaan. Alhamdulillah, uang Rp 500menggulirkan <strong>Bantuan</strong> Peningkatan Usaha danyang kami terima sangat membantu,” aku Deden. Kesejahteraan Masyarakat melalui Program<strong>Bantuan</strong> <strong>Walikota</strong> <strong>Khusus</strong> atau yang dikenalSUMARNA (60), pedagang sate dandengan <strong>Bawaku</strong>, ia mengaku menaruh harapangule di kawasan Gang Halteu. Ayahbesar, agar dengan ketatnya persaingan pasar saat12 orang anak ini menuturkan, dana ini, ia bisa memenuhi permintaan pasar dan tetapsebesar Rp 500 ribu yang diperoleh eksis di bidangnya. Karena itu, pada Tahun 2007April 2008 lalu ia manfaatkan untuk ia mengajukan Rp 4 juta dengan perincian dana tersebut akan digunakan untuk membelimengganti ban roda jualannya yang bahan baku senilai Rp 1.900.000 untuk satu drum PPAC seberat 200 kg, Rp 500 ribu untuktelah aus. Sedangkan untuk 1 (satu) sak PPA seberat 20 kg dan Rp 40.000 untuk 1 kg kalium. “Tadinya kami berharapmenambah omzet jualannya, belum jika pengajuan ini dapat direalisasikan secara penuh, maka kami akan dapat berproduksidapat dilakukan karena dalam lagi sehingga dapat mengembangkan usaha,” paparnya. Namun karena yang terealisasimemproduksi sate dan gule, ia harus hanya Rp 500 ribu, ia pun harus pandai-pandai menyiasati dana tersebut untuk menambahmempertimbangkan jumlah pembeli modal usahanya. Meski demikian, ia mengaku bersyukur, karena Pemerintah Kotayang masih terbatas. “Apalagi Bandung telah memberi perhatian bagi usaha mikro, kecil dan menengah saat ini, termasuksekarang ini bahan baku di pasaran dirinya. “Kami sangat berterima kasih kepada Pemerintah Kota Bandung karena telahpada naik berkali-kali lipat. Sayang memberikan bantuan modal. Kami berharap, semoga Pemerintah Kota Bandung dapatkalau sudah produksi banyak, ternyata kembali memberikan tambahan modal bagi usaha mikro, kecil dan menengah saat ini,”tidak laku. Jadi prinsip saya, biar harapnya.sedikit-sedikit asal laku, 'kan kalau kurang tinggal beli dagingnya, da bumbu mah sudahdisiapkan,” ujarnya. Sumarna menyebutkan angka kurang dari satu juta untuk omzet per ABDURRAHMAN warga Jalan Cibodas No. 13 Kelurahan Antapani Kidul, Kecamatanharinya.Cicadas juga punya cerita. Pria yang sehari-hari bertugas sebagai Satpam di lingkunganperumahan ini, mengaku mendapatkan modal usaha sebesar Rp 1 juta, untuk usahaMeski demikian, Sumarna mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kota Bandung, berjualan air dan warungannya. “Tadinya, kami mengajukan Rp 10 juta. Tapi setelahkarena sejak memulai usahanya beberapa waktu lalu, ia juga pernah mendapatkan bantuan diproses, hasilnya lumayan juga, dikabulkan Rp 1 juta untuk menambah modal dandana yang diperoleh bagi kelompok usahanya. “Alhamdulillah Pemerintah sudah sangat memperbaiki peralatan roda jualan air,” ujarnya.membantu. Dari usaha ini, lumayanlah buat hidup sehari-hari dan bayar sekolah anak,”ujarnya. Siang itu, terlihat sang istri sedang sibuk di dapur menyiapkan gule untuk dijual, Ia mengucapkan terima kasih kepada Wali Kota Bandug H Dada Rosada dan pihak terkaitsedangkan anak-anak wanitanya tengah menyiapkan sate di ruang tengah rumahnya yang yang telah mendistribusikan <strong>Bawaku</strong>, sehingga sampai kepada tangan masyarakat yangsangat sederhana.benar-benar membutuhkan. “Alhamdulillah, kepada Bapak Wali Kota Dada Rosada sayasangat-sangat bersyukur dan berterima kasih sekali, mudah-mudahan amal baik BapakNENDEN (30), warga Halteu Utara dibalas oleh Allah SWT berlipat-lipat ganda,” ucapnya.RW 11. Meski tidak dapat membelimesin jahit baru dari dana <strong>Bawaku</strong> Abdurrahman berharap, Dada Rosada dapat kembali mencalonkan dan akan terpilih<strong>Makmur</strong> yang diterimanya, ia justru kembali sebagai Wali Kota Bandung pada periode Tahun 2008-2013. “Semoga Bapak akanmerasa senang karena bantuan Rp 500 mencalonkan lagi di periode mendatang, dan mudah-mudahan Bapak terpilih kembali danribu tersebut tidak hanya dibelikan sering-sering memberikan modal kepada orang-orang yang tidak mampu, usaha kecillah,bahan jahitan seperti kancing, buat nambah-nambah modal,” ujarnya, seraya mengaku optimis, Dada akan terpilihmelainkan ia gunakan juga untuk kembali sebagai <strong>Walikota</strong> Bandung.membeli sejumlah panganan ringan,untuk kemudian ia pasarkan kembali ETIH KURYASIH Koordinatorke lingkungan sekitarnya. “Lumayan kelompok Usaha PeningkatanBu, ketika order jahitan sedang sepi, Pendapatan Keluarga Sejahterasaya bisa keliling kampung berjualan(UPPKS) ASTER II Dungus Cariangcemilan,” akunya. Kemudian, denganmengakui, <strong>Bawaku</strong> <strong>Makmur</strong> sangattergopoh-gopoh, ia menuju kamar kemudian membawa sekantong cemilan yang berarti untuk menambah volumedibungkus plastik ukuran seperempat kilo. “Ini buktinya,” ujarnya.usaha yang kini dirintis. Ditemui dirumahnya di Jln. Rajawali Timur,Atas bantuan <strong>Bawaku</strong> <strong>Makmur</strong> tersebut, ibu dua anak yang bersuamikan seorang sopir ini Gang Barnas 2, nomor 37/77 rw 05mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kota Bandung khususnya Wali Kota Kelurahan Dungus Cariang baru-baruBandung H. Dada Rosada, atas bantuan <strong>Bawaku</strong> <strong>Makmur</strong>. “Alhamdulillah, terimakasih Pakini, Etih menjelaskan, kelompoknyaWali, sudah dibantu. Saya jadi sedih. Sebelumnya saya 'kan tidak punya modal, sekarangyang terdiri dari 5 orang anggota,saya jadi punya pegangan usaha. Jadi ada kegiatan wae gitu,” ujarnya, seraya berharap, kememiliki berbagai bidang usaha, yaitudepan, Pemerintah Kota Bandung dapat semakin memperhatikan usaha kecil di Kotajahit pakaian muslim dan anak-anak,Bandung.pembuatan boneka dari limbah spons,produksi bawang goreng dan produksi aneka jajanan. Kelompok usaha yang dikukuhkanKASIM AT, nasibnya agak berbeda. Dalam menjalankan usahanya sebagai produsen foto sebagai anggota Asosiasi Kelompok Usaha (AKU) Kota Bandung ini mendapat bantuanemulsi atau obat afdruk ini, Sarjana teknik tekstil yang memulai usahanya sejak 2006 harus <strong>Bawaku</strong> <strong>Makmur</strong> Tahap I senilai Rp 2,5 juta. Awalnya ujar Etih, kelompoknya mengajukanterseok-seok akibat minimnya modal dan sulitnya memperoleh bahan baku produk, bantuan dana Rp 10 juta, dengan rincian akan digunakan untuk keperluan membeli mesinkhususnya PPAC dan PPA. “Padahal, permintaan pasar akan produk kami sangat tinggi, penggiling bawang seharga Rp 5 juta, menambah volume usaha boneka spons senilai Rp7
<strong>Bawaku</strong> <strong>Makmur</strong>Di Mata Mereka2,5 juta, membeli mesin obras lobang empat Rp 2 juta untuk pembuatan mukena bantuan, ya kita terima.anak-anak, dan membeli mixer besar untuk usaha panganan. Namun karena A l h a m d u l i l l a h , a d abantuan yang diterima Rp 2,5 juta, sehingga masing-masing anggota mendapatkanmanfaatnya meski pas-pasan,”Rp 500 ribu. “Meski tidak sesuai dengan pengajuan awal, uang yang diperolehujarnya, yang siang itu tengahtetap dimanfaatkan untuk menambah-nambah modal usaha. Ya lumayanlah, yangmemilah-milah produk hiasantadinya mau beli mesin giling bawang, ya dimanfaatkan untuk membeli perekat lemdinding sponsnya, di halamanplastik, alhamdulillah yang empat orang anggota saya lancar laporannya. Dibelikanbelakang rumahnya.barang pun, ada kuitansinya dan dilaporkan sudah 2 kali ke Pemkot Bandung,bulan Maret dan Juni,” aku wanita aktif yang telah menjadi anggota UPPKS sejak Dalam seminggu, tambah2003 lalu. “Sejak AKU dibentuk, sejak kepemimpinan Pak Dada,” ujarnya. Etih Iran, ia dan dua orangmengakui, <strong>Bawaku</strong> <strong>Makmur</strong> sebagai program pemerintah yang sangat tepat.pekerjanya, dengan dibantuPasalnya, dengan adanya tambahan modal, produksi usaha dapat lebih s a n g i s t r i , m a m p uditingkatkan. Sedangkan manfaat menjadi anggota AKU juga diakui Etih sangat menghasilkan sekira 100 –signifikan dalam mendorong kemajuan anggotanya, baik dari sisi permodalan150 gambar hiasan dinding,hingga pemasaran, “Sejak kepemimpinan Pak Dada Rosada, masyarakat khususnya atau dalam sebulan sekirakami sangat banyak terbantu, khususnya di sisi permodalan dan pemasaran. Tapi 500-an. Modal untuk satu gambar Rp 2.500, dan dijual seharga minimal Rp 5.000kalau bisa permodalan dan pemasaran ini ke depan lebih ditingkatkan lagi, karena per gambar, dengan segmen pasar para siswa-siswi di TK atau SD. “Kadang-kadangkendala pemasaran sebenarnya masih kami alami,” ujar Etih.kalau lagi libur sekolah, kami ke Taman Lalu Lintas, tapi itu juga tidak mudah,karena tidak selamanya bisa dapat tempat (untuk berjualan, red),” ujarnya.IRAN RANAWIJAYA, salah satu anggota kelompok UPPKS Aster II Dungus Cariangmembenarkan, dana Rp 500 ribu yang ia terima, meski belum mencukupi Namun demikian ia mengaku sangat berterima kasih kepada Pemerintah Kotakebutuhan usahanya, tetap ia manfaatkan untuk menambah peralatan dan volume Bandung yang telah peduli dengan nasib pengusaha kecil. Juga UPPKS yang telahbahan baku, seperti gunting dan hechter. Warga Kelurahan Dungus Cariang, no menjembatani sehingga ia kerap mendapat kemudahan dari segi pemasaran.326 RT 3 RW 5 ini mengaku, usaha gambar hiasan dinding dari spons yang telah Seraya berharap, semoga ke depan Pemerintah Kota dapat lebih meningkatkandirintisnya sejak 6 tahun lalu itu tadinya ingin dikembangkan dengan menggunakan bantuan permodalan dan memfasilitasi pemasaran produk usaha mikro, kecil danalat potong spons yang lebih modern. Karena itu, ia mengharapkan diberi bantuan menengah. (peni/peni)**untuk membeli alat potong spons yang harganya Rp. 2 juta. “Tapi, yang namanyaProgram <strong>Bantuan</strong>Peningkatan<strong>Kemakmuran</strong>(<strong>Bawaku</strong> <strong>Makmur</strong>)• Diatur dalam Peraturan <strong>Walikota</strong> No.321/2007 tentang PetunjukPelaksanaan Pemberian/Penyaluran <strong>Bantuan</strong> Peningkatan <strong>Kemakmuran</strong>.• Program <strong>Bawaku</strong> <strong>Kemakmuran</strong> diberikan kepada :1. Kelompok masyarakat atau perorangan yang melakukan perintisanusaha (memiliki kemampuan dan keinginan yang kuat untuk berusaha namunmemiliki keterbatasan modal untuk memulai usaha);2. Pelaku UKM (telah melakukan aktivitas ekonomi produktif diberbagaibidang) baik kelompok maupun perorangan; dan3. Koperasi (Simpan Pinjam/Serba Usaha).• Alokasi bantuan :1. 10% bagi calon wirausaha (Rp.500.000,- s/d Rp.5.000.000);2. 55% bagi UKM (Rp.500.000,- s/d Rp.15.000.000,-); serta3. 35% bagi Koperasi (Rp.5.000.000,- s/d Rp.15.000.000,-).• Mekanisme Pemberian <strong>Bantuan</strong>:1. Proposal dan atau data sekunder pemohon dianalisa & disurvey;2. Hasil telaahan disampaikan kepada walikota utk dipertimbangkan;3. Jika memehuhi persyaratan, walikota menerbitkan Daftar NamaCalon Penerima <strong>Bantuan</strong> untuk mendapat persetujuan DPRD.8