12.07.2015 Views

Eksplorasi endapan batubara di daerah Painan, Kabupaten Painan

Eksplorasi endapan batubara di daerah Painan, Kabupaten Painan

Eksplorasi endapan batubara di daerah Painan, Kabupaten Painan

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

Transform your PDFs into Flipbooks and boost your revenue!

Leverage SEO-optimized Flipbooks, powerful backlinks, and multimedia content to professionally showcase your products and significantly increase your reach.

EKSPLORASI ENDAPAN BATUBARADI DAERAH PAINAN, KABUPATEN PAINANPROPINSI SUMATERA BARATOleh :Eddy R. SumaatmadjaSub<strong>di</strong>t. <strong>Eksplorasi</strong> Batubara dan Gambut, DSMSARIDaerah yang <strong>di</strong>seli<strong>di</strong>ki secara administrasi mencakup 3 (tiga) wilayah kecamatan yaitu Kecamatan IV Jurai,Batang Kapas dan Sutera, <strong>Kabupaten</strong> Pesisir Selatan, Propinsi Sumatera Barat, seluas 25,760km x 38,640 km (99,537 ha ). Secara geografi terletak antara 100 o 31’00”- 103 o 45’00” Bujur Timur dan 01 o 15’00” - 01 o 36’00”Lintang Selatan.Berdasarkan kedudukan tektonik, <strong>daerah</strong> <strong>Painan</strong> dan sekitarnya terdapat <strong>di</strong> <strong>daerah</strong> Zona Busur Depan atauCekungan Busur Muka (“fore arc basin”) dan formasi pembawa <strong>batubara</strong> adalah Anggota Serpih Fomasi<strong>Painan</strong>, umurnya Oligo-Miosen yang <strong>di</strong>endapkan dalam lingkungan laut dangkal - daratan.Hasil pengamatan lapangan, <strong>daerah</strong> yang mengandung <strong>batubara</strong> adalah Blok Sago - Lumpo ketebalan 0,20- 0,30m dan Blok Kayu Aro ketebalan beberapa cm sampai 0,50 cm. Hasil analisa kimia <strong>batubara</strong> menunjukkannilai kalori berkisar dari 4165 - 7665 kal/gram (adb) <strong>di</strong> Blok Kayu Aro dan 6675 kal/gram (adb) <strong>di</strong> Blok Sago -Lumpo. Sedangkan hasil analisa petrografi <strong>batubara</strong> <strong>di</strong> Blok Kayu Aro nilai revlektansi vitrinit cukup tinggiberkisar dari 0,86 - 2,48%.Sumberdaya <strong>batubara</strong> <strong>di</strong> <strong>daerah</strong> <strong>Painan</strong> tidak <strong>di</strong>lakukan perhitungan karena lapisan <strong>batubara</strong>nya relatiftipis. Prospek pengembangan <strong>batubara</strong> <strong>di</strong> <strong>daerah</strong> <strong>Painan</strong>, baik Blok Sago-Lumpo maupun Blok Kayu Aro masihperlu <strong>di</strong>pikirkan; mengingat ketebalannya relatif tipis dan sebarannya terbatas. Berdasarkan kedudukantektoniknya <strong>daerah</strong> tersebut tidak memungkinkan <strong>endapan</strong> <strong>batubara</strong> berkembang dengan baik.1. PENDAHULUANDaerah penyeli<strong>di</strong>kan secara administrasimencakup 3 (tiga) wilayah kecamatan yaituKecamatan IV Jurai, Batang Kapas dan Sutera,<strong>Kabupaten</strong> Pesisir Selatan, Propinsi Sumatera Barat,seluas 25,760km x 38,640km ( 99,537ha ). Secarageografi terletak antara 100 o 31’00”- 103 o 45’00”Bujur Timur dan 01 o 15’00” - 01 o 36’00” LintangSelatan (Gambar 4.1).Hasil penyeli<strong>di</strong>kan terdahulu <strong>di</strong> <strong>daerah</strong> <strong>Painan</strong>telah <strong>di</strong>temukan adanya <strong>endapan</strong> <strong>batubara</strong> denganketebalan 0,30 - 2,00 meter, kemiringannya berkisardari 30 o - 50 o dan kalorinya 7.500 - 7.800 kal/gr.Hasil eksplorasi ini <strong>di</strong>harapkan dapat melokalisirlokasi <strong>endapan</strong> <strong>batubara</strong>, sehingga dapat <strong>di</strong>ketahuiberapa besar potensi sumberdaya <strong>batubara</strong> yangdapat <strong>di</strong>kembangkan lebih lanjut.2. GEOLOGI REGIONALSecara regional <strong>daerah</strong> <strong>Painan</strong> dan Sekitarnyatermasuk dalam Peta geologi Lembar <strong>Painan</strong> danBagian Tumurlaut Lembar Muarasiberut, skala 1 :250.000 (Gambar 4.2).Dalam kerangka tektonik dari cekungancekunganse<strong>di</strong>men Tersier Indonesia, <strong>di</strong>nyatakanbahwa 2 (dua) masa kraton yang berkerak benuamerupakan inti dari Kepulauan Indonesia. Tabrakandari kerak Samudera Pasifik dan SamuderaIndonesia telah menghasilkan penekukan lempeng(plate subduction), perpapasan lempeng (strike sliptransform) dan juga terja<strong>di</strong> pemisahan tarikan (pullapart).Pemaparan Hasil Kegiatan Lapangan DIK-S Batubara, SDM, 19994 - 1


Berdasarkan kerangka tektonik SumateraTengah, kedudukan <strong>daerah</strong> penyeli<strong>di</strong>kan termasukkedalam “outer-arc basin”/”fore-arc basin” (Gambar4.3). Cekungan ini terbentuk sepanjang batastumbukan lempeng-lempeng dekat dengan zonapenunjaman, umumnya terletak antara busur luarkepulauan non volkanik dan busur dalam yangvolkanik, <strong>di</strong>man batuan se<strong>di</strong>men yang terbentuk danmerupakan ciri khas adalah serpih, napal danbatugamping dengan sisipan batuan volkanik.Stratigrafi penyusun dari lembar ini ter<strong>di</strong>ri dariBatuan Se<strong>di</strong>men, Batuan Gunungapi, Batuan Intrusidan Batuan Malihan. Di <strong>daerah</strong> penyeli<strong>di</strong>kan cirikhasnya adalah batuan volkanik ter<strong>di</strong>ri dari lava,breksi, breksi tufa, tufa dengan sisipan tipis batuanse<strong>di</strong>men (serpih, serpih karbonan, batulanau,batulempung, arkosa, batupasir tufaan dengansisipan tipis <strong>batubara</strong>).Batuan Se<strong>di</strong>men pada umunya tersingkap<strong>di</strong>sebelah Barat yang termasuk kedalam CekunganSumatera Tengah yang umurnya Permo-Karbonsampai Plio-Pistosen.Batuan Gunungapi sebagian bersar menempatibagian sebelah Barat dari Cekungan SumateraTengah yang ter<strong>di</strong>ri dari batuan hasil gunungapiyang umurnya Perm-Kuarter.Batuan Intrusi tersebar <strong>di</strong>seluruh <strong>daerah</strong> ter<strong>di</strong>ridari intrusi granit, grano<strong>di</strong>orit, <strong>di</strong>abas dan <strong>di</strong>orit;yang umurnya Karbon-Miosen Tengah.Batuan Malihan adalah Formasi Tuhur anggotaBatusabak dan Serpih, yang umurnya Trias.Secara regional sesar utama yang mempengaruhi<strong>daerah</strong> ini adalah Sesar Sumatera yang berupa sesargeser menganan dan sesar normal, berarah baratlauttenggara.Daerah ini mengalami beberapa kalitektonik sejak Perm Akhir <strong>di</strong>mana Formasi Ngaoldan Formasi Barisan mengalami pengangkatan,perlipatan dan pensesaran.3. GEOLOGI DAERAH PENYELIDIKANDaerah penyeli<strong>di</strong>kan merupakan sebagian dariPeta Geologi Lembar <strong>Painan</strong> dan Bagian TimurLautMuarasiberut, ter<strong>di</strong>ri Formasi <strong>Painan</strong>, AnggotaSerpih Formasi <strong>Painan</strong>, Breksi volkanik dan Aluvial(Tabel 4.1) :Formasi <strong>Painan</strong> menempati bagian sebelahbarat, ter<strong>di</strong>ri dari lava, breksi, breksi tufa, tufadengan sisipan tipis batuan se<strong>di</strong>men; yang <strong>di</strong>terobosoleh batuan granit dan andesit; umurnyaPemaparan Hasil Kegiatan Lapangan DIK-S Batubara, SDM, 19994 - 2<strong>di</strong>perkirakan Oligo-Miosen, yang <strong>di</strong>endapkan dalamlingkungan laut dangkal - daratan.Anggota Serpih Formasi <strong>Painan</strong> ter<strong>di</strong>ri darisepih/serpih karbonan, batulanau, batulempung,arkosa, batupasir tufaan, tufa, dan breksi tufa sertasisipan-sisipan tipis <strong>batubara</strong>. Batuan ini sebarannyaterbatas dan merupakan sisipan-sisipan/lensa-lensadalam Formasi <strong>Painan</strong> serta umumnya terdapat <strong>di</strong>lereng/puncak-puncak bukit seperti <strong>di</strong> <strong>daerah</strong> BlokSago - Lumpo dan Kayu Aro.Serpih/serpih karbonan berwarna abu-abu tuakehitaman sampai hitam, kusam, menyerpih, mudahhancur-masif, berlapis, terdapat pita-pita <strong>batubara</strong>,mengandung resin dan pirit, terdapat jejak-jejaktumbuhan; sisipan tipis <strong>batubara</strong>. Batuan inimerupakan batuan pembawa <strong>batubara</strong> dan padaumumnya sebarannya terbatas (berupa lensa-lensa);sedangkan sebarannya yang cukup luas terdapat <strong>di</strong><strong>daerah</strong> Blok Sago - Lumpo dan Blok Kayu Aro.Arkosa, tersingkap <strong>di</strong> <strong>daerah</strong> Kayu Aro berwarnaabu-abu, keras, kompak. Batulanau, berwarna abuabuterang, masih, keras, banyak mengandung pirit,terdapat berdasarkan data hasil pemboran <strong>di</strong> <strong>daerah</strong>Gunung Bungkuk (Blok Sago - Lumpo); sedangkan<strong>di</strong> <strong>daerah</strong>-<strong>daerah</strong> lain tidak tersingkap.Batulempung, berwarna abu-abu kecoklatan, masif,lunak, umumnya telah mengalami pelapukan.Batupasir tufaan, putih kecoklatan sampai abu-abukecoklatan, halus - kasar, membulat - menyuduttanggung, kuarsa, porositas baik-buruk, mudahhancur-keras; tersingkap hampir <strong>di</strong>seluruh <strong>daerah</strong>.Tufa, berwarna putih, masif merupakan sisipandalam serpih. Breksi tufa, berwarna abu-abukecoklatan, fragmen tufa, semen batupasir tufaan.Batubara, berwana hitam, kusam-mengkilap,berlapis, menyerpih, mudah hancur-keras, pecahanmenyudut, sisipan tipis serpih karbonan,mengandung resin dan pirit; ketebalan dari beberapacm sampai 30 cm <strong>di</strong> <strong>daerah</strong> Blok Sago - Lumpo danbeberapa cm sampai 50 cm <strong>di</strong> <strong>daerah</strong> Blok KayuAro.Breksi volkanik menempati bagian timur, ter<strong>di</strong>ridari breksi gunungapi, lahar, breksi tufa dan tufa;bersusunan basal sampai andesitan. Umurnya<strong>di</strong>perkirakan Kuarter.


Tabel 4.1.Stratigrafi <strong>daerah</strong> <strong>Painan</strong> dan sekitarnya, kecamatan Jurai-Batang Kapas-Sutera,<strong>Kabupaten</strong> Pesisir SelatanAluvial merupakan hasil pelapukan dari batuanyang lebih tua dan <strong>endapan</strong> sungai ter<strong>di</strong>ri darikerakal, kerikil, pasir, lempung dan lumpur.Batuan se<strong>di</strong>men yang terbentuk adalah serpihdan serpih karbonan dengan sisipan-sisipan tipis<strong>batubara</strong>; sebarannya terbatas dan <strong>di</strong>beberapa tempatberupa lensa-lensa serta <strong>di</strong>pengaruhi oleh struktursesar normal maupun mendatar; yang <strong>di</strong>endapkandalam lingkungan laut dangkal - daratan.Berdasarkan kedudukan tektoniknya dan lingkunganpeng<strong>endapan</strong>, <strong>di</strong> <strong>daerah</strong> <strong>Painan</strong> dan sekitarnya,<strong>endapan</strong> <strong>batubara</strong> tidak mungkin untuk berkembangdengan baik.Secara regional sesar utama yang mempengaruhi<strong>daerah</strong> ini adalah Sesar Sumatera yang berupa sesargeser menganan dan sesar normal, berarah baratlauttenggara.Struktur geologi yang berkembang<strong>di</strong><strong>daerah</strong> penyeli<strong>di</strong>kan berupa sesar mendatar dansesar normal serta struktur sinklin.Struktur sesar <strong>di</strong>temukan hampir <strong>di</strong>seluruh<strong>daerah</strong> penyeli<strong>di</strong>kan. Hal ini terja<strong>di</strong> karena <strong>daerah</strong>penyeli<strong>di</strong>kan <strong>di</strong>endapkan <strong>di</strong><strong>daerah</strong> “outer-arcbasin”/“fore-arc basin” dan juga <strong>di</strong>pengaruhi olehSesar Sumatera. Struktur antiklin yang <strong>di</strong>temukanberdasarkan hasil pengkuran arah/jurus kemiringanbatuan, yaitu terdapat <strong>di</strong> <strong>daerah</strong> Kayu Aro denganarah hampir barat-timur.4. POTENSI ENDAPAN BATUBARADari hasil pemetaan geologi dapat <strong>di</strong>ketahuibatuan se<strong>di</strong>men pembawa <strong>batubara</strong> adalah AnggotaSerpih Formasi <strong>Painan</strong> yang sebarannya terbatasberupa lensa-lensa, sedangkan <strong>endapan</strong> <strong>batubara</strong><strong>di</strong>temukan <strong>di</strong> <strong>daerah</strong> Jurai dan Sutera.Daerah Jurai meliputi <strong>daerah</strong> <strong>Painan</strong> sampaiSago dengan morfologi relatif terjal, <strong>di</strong>manalitologinya <strong>di</strong>dominasi oleh batuan volkanikdengan sisipan tipis batuan se<strong>di</strong>men serta aluvial <strong>di</strong><strong>daerah</strong> pedataran. Batuan se<strong>di</strong>men yang tersingkapPemaparan Hasil Kegiatan Lapangan DIK-S Batubara, SDM, 19994 - 3


erupa serpih/serpih karbonan, umumnya berupalensa-lensa.Di <strong>daerah</strong> sekitar Bukit Pulai merupakan wilayahKP. PT. LUMPO, <strong>di</strong>mana telah <strong>di</strong>lakukan kegiataneksplorasi dengan bimbingan dari Direktorat TeknikPertambangan dan pada saat penyeli<strong>di</strong>kan semuakegiatan sudah <strong>di</strong>hentikan.Batubara yang <strong>di</strong>temukan <strong>di</strong> <strong>daerah</strong> ini terdapat<strong>di</strong> Blok Sago-Lumpo yaitu terletak hampir <strong>di</strong>sebelahutara kota <strong>Painan</strong> dengan koor<strong>di</strong>nat 01 o 17’50”-01 o 18’30” Lintang Selatan dan 100 o 33’15”-100 o 35’15” Bujur Timur, seluas kurang lebih 1.100ha (Gambar 4.4.). Litologinya ter<strong>di</strong>ri dari serpih,serpih karbonan dan batulanau, dengan sisipan tipis<strong>batubara</strong> dengan ketebalan 0,10 – 0,30 m denganarah jurus/kemiringan berkisar dari N315 o E –N345 o /28 o - 45 o Batubara, berwarna hitam, kusammengkilap,berlapis, menyerpih, mudah hancurkeras,pecahan menyudut, sisipan tipis serpihkarbonan.Pada Blok Sago - Lumpo telah <strong>di</strong>lakukanpemboran dangkal sebanyak 10 titik bor dengantotal kedalaman 227,50 meter. Dari sepuluh lubangbor hanya 2 lokasi yang dapat menembus lapisan<strong>batubara</strong> dengan ketebalan 0,35 m pada kedalaman27,95 - 28,30 meter.Daerah Sutera terletak sebelah Selatan kota<strong>Painan</strong> (39km) meliputi <strong>daerah</strong> Serantih <strong>di</strong> sebelahBarat sampai Kayu Aro <strong>di</strong>sebelah Timur denganmorfologi relatif terjal - sangat terjal, <strong>di</strong>manaLitologinya <strong>di</strong>dominasi oleh batuan volkanik dengansisipan tipis batuan se<strong>di</strong>men serta aluvial <strong>di</strong> <strong>daerah</strong>pedataran. Batuan se<strong>di</strong>men yang tersingkap berupaserpih/serpih karbonan dengan sisipan-sisipan tipis<strong>batubara</strong>, umumnya sebarannya terbatas (lensa-lensadalam batuan volkanik) dan <strong>daerah</strong> yang yang relatifberkembang adalah Blok Kayu Aro; dengan arahjurus/kemiringan berkisar dari N125 o E - N130 o /15 o -35 o (Gambar 4.5) dan ketebalan berkisar daribeberapa cm sampai 50 cm, <strong>batubara</strong>, hitam,kusam-mengkilap, berlapis, menyerpih, mudahhancur-keras, pecahan menyudut.Dari keseluruhan <strong>daerah</strong> yang <strong>di</strong>seli<strong>di</strong>kiumumnya berupa batuan volkanik dengan sisipantipis batuan se<strong>di</strong>men berupa batulempung,batulanau, batpair, serpih dan serpih karbonan;ketebalan serpih dan serpih karbonan berkisar daribeberapa cm sampai dengan lebih dari 12 m dan<strong>batubara</strong> terdapat <strong>di</strong>dalam serpih karbonan berupalapisan-lapisan tipis.5. KUALITAS BATUBARAHasil analisa kimia <strong>batubara</strong> dari 16 conto, dapat<strong>di</strong>bedakan dalam 2 blok yaitu Blok Sago - Lumpodan Kayu Aro (Tabel 4.2). Dalam Blok Sago -Lumpu kualitasnya menunjukan sebagai berikut :VM (volatile matter) = 22,30% (adb), FC = 67,50%(adb), ASH (abu) = 3,40% (adb) dan CV (nilaiKalori) = 6675 kal/gr (adb). Kualitas <strong>batubara</strong> dalamBlok Kayu Aro menunjukan sebagai berikut : VM(volatile matter) berkisar dari 8,80 - 27,40% (adb),FC 38,30 - 69,90% (adb); ASH (abu) berkisar dari10,30 - 34,60% (adb), St (sulphur) berkisar dari 0,45- 4,35% (adb) dan CV (nilai kalori) berkisar dari4165 - 7665 kal/gram (adb). Dari data tersebutterlihat kadar abunya cukup tinggi. Hal ini<strong>di</strong>sebabkan <strong>batubara</strong> umumnya merupakan sisipansisipandalam serpih karbonan serta banyakmengandung resin.Anilasa petrograf <strong>batubara</strong> hanya <strong>di</strong>lakukan <strong>di</strong>Blok Kayu Aro yaitu sebanyak 12 conto (Tabel 4.3), <strong>di</strong>mana hasilnya menunjukan sebagai berikut :Maseral vitrinit mendominasi berkisar dari 57 -95%, sedangkan maseral-maseral lainnya relatifsangat kecil; nilai revlektansi vitrinit berkisar dari0,86 - 2,48%.6. SUMBERDAYA BATUBARADari hasil penyeli<strong>di</strong>kan lapangan <strong>di</strong> kedua blokyaitu Blok Sago - Lumpo dan Kayu Aro tidak bisa<strong>di</strong>lakukan perhitungan sumberdaya <strong>batubara</strong>,mengingat <strong>batubara</strong>nya merupakan lapisan-lapisantipis dalam serpih karbonan dan sebarannya tidakluas, hal ini <strong>di</strong>sebabkan karena umumnya batuanse<strong>di</strong>men ini terdapat <strong>di</strong> puncak-puncak bukit yangterpisahkan sehingga sebarannya terbatas.7. PROSPEK PENGEMBANGAN BATUBARADari hasil penyeli<strong>di</strong>kan lapangan <strong>di</strong> Blok Sago –Lumpo hanya <strong>di</strong>temukan 2 singkapan <strong>batubara</strong> yangmasing-masing ketebalannya 0,30m dan 0,20m yangberupa lensa-lensa; sedangkan <strong>di</strong> Blok Kayu Aro,<strong>batubara</strong> merupakan sisipan tipis dalam serpihkarbonan yang sebarannya terbatas.Pemaparan Hasil Kegiatan Lapangan DIK-S Batubara, SDM, 19994 - 4


Tabel 4. 2. Hasil analisa kimia <strong>batubara</strong> <strong>daerah</strong> <strong>Painan</strong>.KODE AS RECEIVED AS DETERMINED BASISCONTO FM%TM%M%VM%FC%ASH%St%SG CVcal/grBLOK SAGO - LUMPOJR-01 4,50 11,10 6,80 22,30 67,50 3,40 0,70 1,45 6675JR-13 2,70 6,20 3,70 8,10 5,70 82,50 0,58 2,53 95BLOK KAYU AROL-4B/ 11,60 17,80 7,70 27,40 38,30 26,60 1,18 1,70 4390SR-38L-05A 5,60 8,40 2,70 16,50 49,00 31,80 5,20 1,67 5120L-05B 6,00 9,60 0,70 13,90 27,50 54,90 5,27 2,06 2735SR-08/1 4,40 8,30 4,20 10,20 13,0 72,10 0,51 2,17 1230SR-08/2 4,00 7,30 3,50 10,40 21,70 64,40 0,66 2,04 2045SR-A1/ 10,90 14,50 4,40 17,90 36,80 40,90 1,79 1,77 3870SR-36SR-34 4,70 7,40 3,00 15,10 35,80 46,10 4,35 1,83 3705SR-42 3,30 6,10 2,90 8,80 61,60 26,70 3,14 1,64 5625SR-53 4,30 8,00 4,10 24,20 49,90 21,80 0,64 1,51 5905SR-73 2.30 3,40 1,20 18,90 69,90 10,30 0,89 1,39 7665SR-79 0,90 2,90 2,20 11,40 58,90 27,50 1,20 1,57 5755SR-87 6,90 12,10 6,10 21,00 38,30 34,60 0,45 1,70 4165* Disalin sesuai dengan aslinyaTabel 4. 3. Hasil analisa petrografi <strong>batubara</strong> <strong>di</strong> <strong>daerah</strong> Blok Kayu Aro, <strong>Painan</strong>.Mineralmatter(Mm)No. Nilai Reflektansi Vitrinit Liptinit InertinitConto Rv rata 2 % Rv minmax% % % % % %SR-79 1,05 1,01-1,15 95 3


Prospek pengembangan <strong>batubara</strong> <strong>di</strong> <strong>daerah</strong><strong>Painan</strong>, baik Blok Sago-Lumpo maupun Blok KayuAro masih perlu <strong>di</strong>fikirkan; mengingat ketebalannyarelatif tipis dan sebarannya terbatas. Berdasarkankedudukan tektoniknya <strong>daerah</strong> tersebut tidakmemungkinkan <strong>endapan</strong> <strong>batubara</strong> berkembangdengan baik.8. KESIMPULAN DAN SARANKesimpulan :Berdasarkan kedudukan tektonik, <strong>daerah</strong> <strong>Painan</strong>dan sekitarnya terdapat <strong>di</strong> <strong>daerah</strong> Zona Busur Depanatau Cekungan Busur Muka (“fore arc basin”);sehingga tidak memungkan <strong>di</strong>temukan <strong>endapan</strong><strong>batubara</strong> yang cukup tebal dengan sebaran yangluas.Pembawa <strong>batubara</strong> adalah Anggota SerpihFomasi <strong>Painan</strong>, umurnya Oligo-Miosen yang<strong>di</strong>endapkan dalam lingkungan laut dangkal –daratan. Batubara berupa sisipan-sisipan tipis dalamserpih karbonan.Batubara <strong>di</strong>temukan <strong>di</strong> Blok Sago - Lumpodengan ketebalan 0,30 m dan 0,20m serta <strong>di</strong> BlokKayu Aro <strong>batubara</strong> 0,10 - 0,50 meter.Hasil analisa kimia <strong>batubara</strong> (adb) menunjukankualitas yang cukup baik yanitu berkisar dari 4165 -7665 kal/gram <strong>di</strong> Blok Kayu Aro dan 6675 kal/gram<strong>di</strong> Blok Sago - Lumpo. Sedangkan hasil analisanilai revlektansi vitrinit cukup tinggi berkisar dari0,86 - 2,48%.Sumberdaya <strong>batubara</strong> <strong>di</strong> <strong>daerah</strong> <strong>Painan</strong> tidak<strong>di</strong>lakukan perhitungan karena lapisan <strong>batubara</strong>nyareelatip tipis 0,30 meter (Blok Sago - Lumpo) danmaksimum 0,50 meter (Blok Kayu Aro).Dari hasil eksplorasi <strong>di</strong> daera <strong>Painan</strong> dansekitarnya, prospek pengembangan <strong>batubara</strong> <strong>di</strong><strong>daerah</strong> <strong>Painan</strong>, baik Blok Sago-Lumpo maupunBlok Kayu Aro masih perlu <strong>di</strong>fikirkan; mengingatketebalannya relatif tipis dan sebarannya terbatas.Berdasarkan kedudukan tektoniknya <strong>daerah</strong> tersebuttidak memungkinkan <strong>endapan</strong> <strong>batubara</strong> berkembangdengan baik.Saran :Dari hasil eksplorasi awal ternyata <strong>endapan</strong><strong>batubara</strong> hanya berkembang <strong>di</strong> Blok Sago-Lumpodan Kayu Aro, akan tetapi ketebalannya relatif tipis.Kemungkinan <strong>di</strong> kedua blok ini yang lebih prospekuntuk <strong>di</strong>kembangkan lebih lanjut adalah “oil shale”;tetapi masih perlu <strong>di</strong>lakukan analisa yang lebih telititerhadap batuan serpih ini, berapa % minyak yang<strong>di</strong>kandungnya.Kalau sudah <strong>di</strong>ketahui dan menurut analisaprosentasenya cukup baik, perlu <strong>di</strong>lakukaneksplorasi detail <strong>di</strong>kedua blok tersebut termasuk<strong>di</strong>lakukan pemboran dalam.DAFTAR PUSTAKABemmelen RW. Van, 1949; The Geology of Indonesian vol IA, 732p, Martinus Nijhoft, The Haque.Kantor Statistik, 1996; <strong>Kabupaten</strong> Pesisir Selatan dalam Angka, <strong>Painan</strong>.Rosi<strong>di</strong> HMD dkk, 1976,; Peta Geologi Lembar <strong>Painan</strong> dan Bagian Timur Muarasiberut, skala 1 : 250.000, PusatPenelitian dan Pengembangan Geologi, Bandung.Sunarto Bsc, 1977’ Bimbingan Pertambangan Sumatera Barat KP. <strong>Eksplorasi</strong> DU. 175/Sumbar, DirektoratTeknik Pertambangan, Departemen Pertambangan dan Energi, Jakarta.Soetjipto M. Bsc, 1985; Laporan Peninjauan pada PT. LUMPO, Kecamatan IV Jurai, <strong>Kabupaten</strong> Pesisir selatan,Sumatera Barat, Kanwil. Departemen Pertambangan dan Energi, Propinsi Sumatera Barat, Padang.petrograf <strong>batubara</strong> (Blok Kayu Aro), menunjukanPemaparan Hasil Kegiatan Lapangan DIK-S Batubara, SDM, 19994 - 6


Gambar 4.1. Peta lokasi dan kesampaian <strong>daerah</strong> penyeli<strong>di</strong>kanPemaparan Hasil Kegiatan Lapangan DIK-S Batubara, SDM, 19994 - 7


.Gambar 4.2. Peta Geologi Daerah <strong>Painan</strong>, Kab. Pesisir Selatan, Propinsi Sumatera BaratPemaparan Hasil Kegiatan Lapangan DIK-S Batubara, SDM, 19994 - 8


Gambar 4- 3. Ilustrasi Skema Penampang Plate Tektonik Cekungan Sumatera TengahPemaparan Hasil Kegiatan Lapangan DIK-S Batubara, SDM, 19994 - 9


Gambar 4.4. Peta Geologi dan sebaran <strong>batubara</strong> <strong>di</strong> <strong>daerah</strong> Blok Sago-Lumpo, Kec. Empat Jurai, Kab.Pesisir Selatan, opropinsi Sumatera BaratPemaparan Hasil Kegiatan Lapangan DIK-S Batubara, SDM, 19994 - 10


Gambar 4.5. Peta Geologi dan Sebaran Batubara <strong>di</strong> <strong>daerah</strong> Blok Kayu Aro, Kec. Sutera, Kab. PesisirSelatan, Propinsi Sumatera BaratPemaparan Hasil Kegiatan Lapangan DIK-S Batubara, SDM, 19994 - 11

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!