12.07.2015 Views

survei aliran panas daerah panas bumi lainea, kabupaten konawe ...

survei aliran panas daerah panas bumi lainea, kabupaten konawe ...

survei aliran panas daerah panas bumi lainea, kabupaten konawe ...

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

Transform your PDFs into Flipbooks and boost your revenue!

Leverage SEO-optimized Flipbooks, powerful backlinks, and multimedia content to professionally showcase your products and significantly increase your reach.

BUKU 1 : BIDANG ENERGIdengan air meteorik sangat besar. Sedangkandata isotop Oksigen-18 dan deuterium menunjukkanbahwa mata air <strong>panas</strong> Landai dan Laineamengalami interaksi dengan batuan sampingselama bergerak dari reservoir menuju permukaanGambar 3 dan 4.Hasil perhitungan temperatur bawah permukaanberdasarkan metode Na-K-Camenunjukkan 200 o C, hal ini dilakukan denganpertimbangan kadar ion Ca yang cukup tinggi.Penyebaran unsur Merkuri (Hg) yang tinggiterletak di sekitar lokasi air <strong>panas</strong> Lainea, Landai,Amowolo dan Kaendi memanjang ke arahtimur laut <strong>daerah</strong> penyelidikan, yang berasosiasidengan arah struktur timurlaut-baratdaya,sedangkan Hg 500-1000 ppb tersebar di sebagiankecil <strong>daerah</strong> penyelidikan, sementara Hg


BUKU 1 : BIDANG ENERGIlubang sampai stabil (tidak ada kenaikkan/penurun temperatur), dan 3) Pengukuran saatprobe temperatur dinaikkan.Hasil pengukuran temperatur dasar lubangadalah berkisar antara 29,63 hingga 65,33 o Cdengan rata-rata adalah 37,07 o C.Litologi yang menyusun lubang pengamatansecara umum terdiri dari lapukan batuan sabak,batuan ubahan, meta-gamping serta batuanendapan permukaan berupa aluvial yang bersifatlepas dengan komponen batuan rombakanbatuan di <strong>daerah</strong> hulu sungai.4.1 Peta Distribusi TemperaturTemperatur dasar lubang pengamatan merupakansalah satu parameter penting dalam<strong>survei</strong> <strong>aliran</strong> <strong>panas</strong> di suatu <strong>daerah</strong> <strong>panas</strong> <strong>bumi</strong>.Temperatur yang terukur adalah temperaturdari hasil perambatan <strong>panas</strong> secara konduktifmelalui media padat yaitu batuan atau tanahdari bawah permukaan menuju permukaan.grafik probabilitas diperoleh nilai ambang ataubackground sebesar 35 o C, sehingga temperaturyang mempunyai nilai lebih tinggi dari 35 o Cadalah temperatur anomali.Terlihat bahwa penyebaran zona anomali temperaturlebih dari 35 o C berada pada tiga lokasiyaitu di bagian barat, bagian tengah, dan bagiantimur lokasi penyelidikan. Anomali di bagianbarat terletak di lereng sebelah barat SungaiKaindi, yang tersusun oleh batuan metamorfSabak serta batuan ubahan. Anomali di bagiantengah terletak di Daerah Kali Landai, berasosiasidengan manifestasi permukaan berupamata air <strong>panas</strong> dan tanah <strong>panas</strong>, yang tersusunoleh batuan metamorf sabak dan meta gampingkristalin, sedangkan anomali di bagiantimur berasosiasi dengan manifestasi permukaanKali Lainea yang mempunyai manifestasiberupa tanah <strong>panas</strong> dan mata air <strong>panas</strong>. Totalluas areal <strong>daerah</strong> anomali di bagian barat, tengahdan timur mencapai 10 km 2 .4.2 Peta Landaian Suhu PermukaanDari hasil pengukuran diketahui temperaturdasar lubang berkisar antara 29,63 o C hingga65,33 o C dengan rata-rata 37,07 o C. Nilai 29,63oC merupakan nilai minimal temperatur yangterukur di lubang LN-21 yang berada diluar<strong>daerah</strong> prospek, sedangkan 65,33 o C adalahnilai maksimum yang didapat dari dasar lubangLN-12 yang berada di manifestasi permukaanberupa tanah <strong>panas</strong> dan batuan ubahan KaliLandai.Distribusi temperatur dasar lubang di <strong>daerah</strong>penyelidikan terlihat pada Gambar 7, dari hasilperhitungan statistik dengan menggunakanGradien termal atau landaian suhu adalah suatunilai yang menunjukkan besarnya kenaikantemperatur ( o C atau o K ) pada setiap penurunankedalaman ( m atau km ). Akan tetapidalam <strong>survei</strong> ini nilai landaian suhu yang terukurhanya di bagian permukaan saja, sehingganilainya tidak dapat disetarakan dengan nilailandaian suhu dari hasil pengukuran pengeborandalam.Distribusi nilai landaian suhu permukaan di<strong>daerah</strong> penyelidikan terlihat pada Gambar 8,dengan menggunakan metode grafik probabilitasdidapatkan nilai latar atau backgroundI.10PROSIDING HASIL KEGIATAN PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI TAHUN 2011


BUKU 1 : BIDANG ENERGIsebesar 1,6 o C/m maka nilai gradien termalyang lebih tinggi dari 1,6 o C/m merupakananomali.Terlihat bahwa secara umum zona anomali terdapatdi bagian barat tengah dan timur. Nilaigradien termal yang terukur berkisar antara0,004 hingga 5,58 o C/m dengan rata – rata 1,28± 0,02 o C/m. Seperti halnya pada penyebarantemperatur dasar lubang, zona anomali gradientermal yang terdapat di bagian barat berasosiasidengan batuan metamorf sabak danbatuan ubahan serta berasosiasi juga denganmanifestasi <strong>panas</strong> <strong>bumi</strong> berupa mata air <strong>panas</strong>di sepanjang Sungai Kaindi. Zona anomali dibagian tengah berasosiasi dengan batuan metamorfsabak dan meta gamping kristalin sertamanifestasi permukaan berupa mata air <strong>panas</strong>dan tanah <strong>panas</strong> di sekitar Sungai Landai.Zona anomali di sebelah timur memiliki polayang sama dengan distribusi temperatur dasarlubang, yaitu berasosiasi dengan manifestasipermukaan berupa tanah <strong>panas</strong> dan mata air<strong>panas</strong> di sekitar Sungai Lainea.Total luas zona anomali gradien termal di<strong>daerah</strong>penyelidikan dengan mengambil nilai latar1,6 o C/m adalah 9 km 2 .5. DiskusiDaerah penyelidikan secara geologi terdiri daribatuan metamorf atau malihan yang didominasioleh sabak (slate), metagamping kristalin,dan endapan rombakan. Di beberapa lokasiterdapat mineralisasi yang berasosiasi denganzona ubahan berupa silisifikasi dan mineralsekunder berupa lempung.Hasil pengukuran temperatur dasar sumurpengamatan menunjukkan bahwa zona anomalitemperatur terdapat di tiga lokasi yaitu disebelahbarat, tengah, dan di bagian timur. Zonaanomali ini diambil dari nilai latar sekitar 35 o C.Hasil kompilasi antara peta geologi dan petaanomali geokimia (Merkuri) serta geofisikamenunjukkan bahwa anomali temperatur sangatberkorelasi dengan baik.Pengukuran landaian suhu permukaan menghasilkanbeberapa spot <strong>daerah</strong> anomali dibagian barat, bagian tengah dan bagian timur.Di bagian barat terdapat tiga spot kecil yangmasih saling berdekatan dan masih di arealSungai Kaindi dan Amowolo.Di bagian tengah terdapat dua spot zona anomaliyang terpisah secara gradual berarah utaraselatan, tetapi bila dibandingkan antara duaspot tadi yang di sebelah selatan lebih besardari pada yang di utara. Di bagian timur zonaanomali gradien termal permukaan terpusat disekitar manifestasi Sungai Lainea.Hasil kompilasi dengan peta geologi, geofisikadan peta penyebaran Merkuri menunjukkanbahwa ketiga zona anolami gradien termalpermukaan tersebut sangat menarik, karenasaling berkorelasi satu sama lain.Hasil kompilasi dari beberapa zona anomaliyaitu, anomali landaian suhu, anomali temperaturdasar lubang serta anomali geologi,geokimia dan geofisika atau 3-G (Gambar 9),terlihat terdapat suatu konsistensi di seluruhzona anomali. Konsistensi ini berkaitan eratdengan gejala geologi berupa proses hidroter-PROSIDING HASIL KEGIATAN PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI TAHUN 2011I.10


BUKU 1 : BIDANG ENERGImal, struktur-struktur geologi serta kontrollitologi.Luas <strong>daerah</strong> anomali hasil kompilasi diperolehareal seluas 10 km 2 . Zona anomali di bagiantengah dinilai lebih bagus dibandingkan zonaanomali lainnya, karena didukung oleh serangkaianmanifestasi <strong>panas</strong> <strong>bumi</strong> permukaan yangmenarik, diantaranya tanah <strong>panas</strong>, mata air<strong>panas</strong>, bualan gas serta batuan ubahan denganluas areal yang cukup luas.6. Kesimpulan• Temperatur dasar lubang bor berkisarantara 29,63 – 65,33 o C, dengan temperaturtertinggi berada di lokasi LN-12 yaitu diSungai Landai.• Nilai landaian suhu permukaan berkisarantara 0,004 – 5,58 o C/m, dengan nilai tertinggiberada di titik LN-25, yaitu di <strong>daerah</strong>Lainea.• Pola anomali termal <strong>daerah</strong> Panas BumiLainea meliputi tiga kelompok manifestasipermukaan yaitu Kaindi, Landai, dan Laineadengan luas areal 10 km 2 .• Pola anomali gradien thermal hanyaberupa spot-spot di seputar manifestasipermukaan, areal yang paling luas beradadi kelompok manifestasi S. Landai denganluas areal 2 km 2 .meta gamping).7. Ucapan Terima KasihUcapan terima kasih penulis ucapkan kepadaseluruh staf dan karyawan di Pusat SumberDaya Geologi, atas dukungan dalam penulisantulisan ini terutama dalam hal penyediaan data.8. Daftar Pustaka• Bachri, S., dan Alzwar,M., (1975), KegiatanInventarisasi Kenampakan Gejala Panas<strong>bumi</strong> di Daerah Sulawesi Selatan, DinasVulkanologi, Bandung, unpubl.• Fournier, R.O., (1981), Application of WaterGeochemistry Geothermal Exploration andReservoir Engineering, “Geothermal System: Principles and Case Histories”. JohnWilley & Sons, New York.• Giggenbach, W.F., (1988), Geothermal SoluteEquilibria Deviation of Na – K - Mg – CaGeo Indicators, Geochemica Acta 52, 2749– 2765.• Mahon K., Ellis, A.J., (1977), Chemistry andGeothermal system, Academic Press, Inc.Orlando.• Ratman,N. dkk. (1993), Geologi lembarMamuju, Sulawesi. Pusat Penelitian danPengembangan Geologi, Bandung.• Kompilasi zona anomali 3-G dan <strong>survei</strong><strong>aliran</strong> <strong>panas</strong> menghasilkan <strong>daerah</strong> prospekdengan luas 10 km 2 yang berasosiasidengan litologi batuan malihan (sabak danRybach, L., dan Muffler, L. J. P. (1981), GeothermalSystems: Principles and Case Histories,Wiley, New York.I.10PROSIDING HASIL KEGIATAN PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI TAHUN 2011


BUKU 1 : BIDANG ENERGI• Simandjuntak, T.O., dkk. (1993), Geologilembar Mamuju, Sulawesi. Pusat Penelitiandan Pengembangan Geologi, Bandung.• Tim Survei Terpadu (2010), Survei TerpaduGeologi Geokimia Daerah PanasBumi Lainea, Kabupaten Konawe Selatan,Sulawesi Tenggara, Pusat Sumber DayaGeologi.• Tim Survei Aliran Panas (2010), SurveiAliran Panas Daerah Panas Bumi Limbong,Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan,Pusat Sumber Daya Geologi.PROSIDING HASIL KEGIATAN PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI TAHUN 2011I.10


BUKU 1 : BIDANG ENERGIGambar 1 Peta lokasi <strong>daerah</strong> <strong>panas</strong> <strong>bumi</strong> LaineaGambar 2 Peta geologi <strong>daerah</strong> <strong>panas</strong> <strong>bumi</strong> LaineaI.10PROSIDING HASIL KEGIATAN PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI TAHUN 2011


BUKU 1 : BIDANG ENERGIGambar 3 Diagram segitiga Cl-HCO3-SO4Gambar 4 Diagram segitiga Na-K-MgGambar 5 Peta kompilasi anomali geofisika dan geokimiaPROSIDING HASIL KEGIATAN PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI TAHUN 2011I.10


BUKU 1 : BIDANG ENERGIGambar 6 Peta distribusi titik pengeboranGambar 7 Peta distribusi temperatur dasar sumurI.10PROSIDING HASIL KEGIATAN PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI TAHUN 2011

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!