Misool-Makalah - Pusat Sumber Daya Geologi - Departemen Energi ...
Misool-Makalah - Pusat Sumber Daya Geologi - Departemen Energi ...
Misool-Makalah - Pusat Sumber Daya Geologi - Departemen Energi ...
Transform your PDFs into Flipbooks and boost your revenue!
Leverage SEO-optimized Flipbooks, powerful backlinks, and multimedia content to professionally showcase your products and significantly increase your reach.
PROCEEDING PEMAPARAN HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN TAHUN 2007PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGIINVENTARISASI BATUBARA MARGINAL DAERAH PULAU MISOOLPROVINSI IRIAN JAYA BARATDahlan IbrahimKelompok Program Penelitian <strong>Energi</strong> Fosil, PMGSARIPulau <strong>Misool</strong> terletak di sebelah baratdaya daratan Irian Jaya, secara administratif termasuk kedalamKabupaten Raja Ampat, Provinsi Irian Jaya Barat. Daerah inventarisasi merupakan bagian timur daripulau ini dan dibatasi oleh koordinat geografis antara 01 0 40’ - 01 0 55’ Lintang Selatan dan 130 0 10’ –130 0 25’ Bujur Timur.Daerah ini secara stratigrafi tersusun oleh seri batuan sedimen berumur Tersier dan Kuarter denganurutan dari tua ke muda adalah Batugamping Zaag, Batunapal Kasim, Batugamping Openta,Batugamping Atkari dan Endapan Aluvial. Endapan batubara terdapat pada Satuan BatugampingAtkari berumur Plio-Plistosen dan Satuan Batunapal Kasim berumur Miosen Awal – Miosen Tengah.Satuan Batugamping Atkari mengandung satu lapisan batubara, Lapisan A, dengan ketebalan rata-ratasekitar 1,72 m, kemiringan lapisan sekitar 10° - 15°. Satuan Batunapal Kasim mengandung tigalapisan batubara tipis dan penyebaran lateral terbatas yaitu Lapisan K-1, K-2 dan K-3 denganketebalan masing-masing 0,50 m; 0,50 m dan 0,40 m sehingga diabaikan dalam perhitungan sumberdaya.Kualitas batubara Lapisan A dicerminkan oleh kisaran Kandungan air total (TM) antara 18,69 % -29,82 %, Kandungan abu (Ash) 4,23 % - 17,92 %, Kadar belerang total (St) 2,98 % - 3,89 % dan Nilaikalori (CV) 5082 kal/gr – 5673 kal/gr.Hasil perhitungan sumber daya batubara daerah ini berjumlah sekitar 7,222 juta ton yangdiklasifikasikan sebagai sumber daya hipotetik.Latar BelakangPENDAHULUANSesuai dengan tugas pokok dan fungsi <strong>Pusat</strong><strong>Sumber</strong> <strong>Daya</strong> <strong>Geologi</strong>, Badan <strong>Geologi</strong>,<strong>Departemen</strong> <strong>Energi</strong> dan <strong>Sumber</strong> <strong>Daya</strong> Mineral,maka pada tahun anggaran 2007 <strong>Pusat</strong> <strong>Sumber</strong><strong>Daya</strong> <strong>Geologi</strong> melakukan kegiatan inventarisasibatubara di daerah <strong>Misool</strong>, Kabupaten RajaAmpat, Provinsi Irian Jaya Barat.Pemilihan daerah <strong>Misool</strong> tersebut jugadilatarbelakangi dalam rangka menunjangkebijakan pemerintah dalam pengembangankawasan Timur Indonesia khususnya daerahPapua, dimana dalam hal ini sektorpertambangan dan energi khususnya batubaradiharapkan dapat memberikan sumbangan untukmeningkatkan pendapatan asli daerah (PAD)yang akan memberikan efek terhadappertumbuhan ekonomi dan peningkatankesejahteraan masyarakat setempat.Maksud dan TujuanMaksud kegiatan ini adalah untuk untukmendapatkan informasi awal mengenai keadaanendapan batubara di daerah <strong>Misool</strong>, antara lainmeliputi lokasi singkapan, jurus, kemiringan,ketebalan, penyebaran, kualitas dan kuantitasdari endapan batubara. Tujuannya adalah untukmengetahui potensi endapan batubara di daerahtersebut dan prospek pengembangannya di masamendatang.Dari hasil inventarisasi ini diharapkan dapatmerangsang minat calon investor untukmenanamkan modalnya pada kegiataneksplorasi dan penambangan batubara.Disamping itu hasil kegiatan ini akan menjadimasukan untuk pembaharuan danpenyempurnaan data pada Bank Data <strong>Sumber</strong><strong>Daya</strong> Mineral di <strong>Pusat</strong> <strong>Sumber</strong> <strong>Daya</strong> <strong>Geologi</strong>.LokasiDaerah inventarisasi terletak di bagian timur Pulau<strong>Misool</strong> dan secara administratif termasuk dalam
PROCEEDING PEMAPARAN HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN TAHUN 2007PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGIwilayah Distrik (Setingkat Kecamatan) <strong>Misool</strong>Timur, Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Irian JayaBarat, dengan ibu kota Kabupaten adalah Waigeo.Sedangkan secara geografis terletak antara 01 0 40’ -01 0 55’ Lintang Selatan dan 130 0 10’ – 130 0 25’ BujurTimur.GEOLOGI UMUMInformasi mengenai geologi daerah inventarisasidiperoleh dari publikasi Peta <strong>Geologi</strong> Lembar<strong>Misool</strong>, Irian Jaya skala 1 : 250.000, terbitanPuslitbang <strong>Geologi</strong> Bandung ( Rusmana, E.,dkk, 1989). Peta <strong>Geologi</strong> Lembar <strong>Misool</strong>mencerminkan geologi P. <strong>Misool</strong> dan pulaupulaukecil di sekitarnya di bagian Baratdayadari Provinsi Irian Jaya Barat. dengan bataskoordinat antara 129º30’ - 131º00’ BT dan 1º30’- 2º30’ LS. Fisiografi P. <strong>Misool</strong> secara umumdapat dibedakan atas daerah perbukitan, daerahkarst dan dataran rendah. Daerah perbukitanmenempati bagian barat, pantai utara dan pantaiselatan dengan ketinggian antara 100 – 565meter di atas muka laut, umumnya ditempatioleh batugamping, batupasir, serpih dan batuanmalihan derajat rendah. Daerah karst terletak dibagian tengah dan timur dengan ketinggianantara 50 – 480 meter di atas muka laut,ditempati oleh batugamping Tersier yangdicirikan oleh dolina, gua dan sungai bawahtanah. Dataran rendah menempati jalur-jalursempit di bagian tengah yang sebagian berawarawa,ditempati oleh sedimen klastik halusdengan ketinggian < 75 m di atas muka laut.StratigrafiStratigrafi Lembar <strong>Misool</strong> secara umum dapatdikelompokkan atas batuan sedimen, batuanmalihan dan batuan piroklastik dengan kisaranumur mulai dari Paleozoikum hingga Holosen.Batuan Pra Tersier berumur mulai Pra Trias –Kapur Akhir terdiri atas Batuan Malihan Ligu,Formasi Keskain, Batugamping Bogal,Batunapal Lios, Serpih Yefbi, Formasi Demu,Serpih Lelinta, Kelompok Fageo, BatugampingFacet dan Formasi Fafanlap.Batuan Tersier terdiri atas Formasi Daram,Batugamping Zaag, Batunapal Kasim,Batugamping Openta dan Batugamping Atkari.Endapan Kuarter adalah Aluvium yangmerupakan endapan permukaan yang tersebardi sepanjang pantai dan aliran sungai utama.Fokus penyelidikan pada kegiatan ini adalahBatugamping Atkari dan Batunapal Kasimberumur Plio-Plistosen yang berdasarkanpemerian litologinya dijelaskan mengandungendapan batubara dari jenis lignit (Rusmana,dkk., 1989)Struktur <strong>Geologi</strong>Dari tatanan tektonik Irian Jaya Kepulauan<strong>Misool</strong> terletak pada <strong>Misool</strong> – Onin High yangberbatasan dengan Cekungan Salawati diutaranya. Struktur geologi Kepulauan <strong>Misool</strong>membentuk lajur antiklin yang tersesarkan, dandiduga merupakan suatu antiklinorium denganarah sumbu sejajar dengan pantai selatan pulau<strong>Misool</strong> (Arah Barat – Timur). Berdasarkanpenafsiran tersebut P. <strong>Misool</strong> diperkirakanmerupakan sayap utara antiklinorium dengansayap selatannya ditempati oleh pulau – pulaukecil di sebelah selatan dan tenggara dari P.<strong>Misool</strong>.Antiklinorium ini dipotong olehbeberapa sesar turun dan sesar geser yangberarah Timurlaut dan Timur – Tenggara.Disamping itu terdapat kelurusan-kelurusanberarah Timurlaut dan Utara – Timurlaut dibagian utara.KEGIATAN PENYELIDIKANPengumpulan Data SekunderRusmana, E., dkk, 1989, dalam publikasi<strong>Geologi</strong> Lembar <strong>Misool</strong>, Irian Jaya,menginformasikan keterdapatan endapanbatubara pada Satuan Batugamping Atkariberumur Plio-Plistosen yang diendapkan dilingkungan laut dangkal - paralik dan padaSatuan Batunapal Kasim berumur Miosen Awal– Miosen Tengah yang diendapkan dilingkungan laut dangkal.Pigram, C.J., dkk, 1982, dalam Lithostratigraphyof The <strong>Misool</strong> Archipelago melakukanpeneyelidikan stratigrafi Pulau <strong>Misool</strong> dansekitarnya juga menerangkan keterdapatanendapan batubara pada seri sedimen Tersier didaerah ini.Pengumpulan Data PrimerKegiatan pengumpulan data primer adalahpengumpulan data yang diperoleh secaralangsung dari kegiatan pengamatan lapangan.Pengamatan lapangan dapat dibedakan ataskegiatan pemetaan geologi permukaan dan
PROCEEDING PEMAPARAN HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN TAHUN 2007PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGIpengamatan aspek-aspek non teknis dari kondisidaerah setempat.Kegiatan pemetaan geologi permukaan yangdilakukan dengan cara menyusuri sungai-sungai,jalan setapak atau tebing yang terdapat di daerahpenyelidikan, dimana titik berat pekerjaannyaadalah mencari singkapan-singkapan batubara.Singkapan batubara kemudian diukur arah jurus,kemiringan, tebal serta ditentukan posisinyadengan bantuan alat Global Positioning System(GPS), hasilnya dicatat dan diplot pada petadasar 1 : 50.000. Untuk mendapatkan ketebalanlapisan batubara dilakukan dengan metodaMeasuring section dengan mengukur danmencari secara cermat batas-batas lapisanbatubara baik roof maupun floor nya, mengamatisisipan dan batuan pengapit, kemudiandilakukan koreksi dan perhitungan, cara inidilakukan karena secara umum singkapanbatubara sering tertutup oleh air sungai danlumpur sehingga cukup sulit untuk menentukanbatas atas maupun bawah dari lapisan.Selain itu juga dilakukan pengambilan contobatubara untuk keperluan analisa laboratoriumPengambilan conto dilakukan dengan metodaGrab Sampling dan sedapat mungkin conto inimewakili lapisan batuan yang akan dianalisa.Conto batuan yang diambil diusahakan daribagian yang masih segar yang dianggap masihterbebas dari pengotoran akibat proses pelapukanbatuan serta akar dan humus. Conto yangdiperoleh kemudian dibersihkan dan dikemasdalam kantong plastik untuk keperluan analisalaboratorium.Pengamatan aspek-aspek non teknis dari kondisidaerah setempat bertujuan untuk melengkapidata teknis sehingga nantinya kan menunjangkesimpulan mengenai potensi dan prospekendapan batubara di daerah iniSecara umum kegiatan pengumpulan dataprimer yang di lakukan pada kegiataninventarisasi ini dapat diuraikan sebagai berikut:1. Melakukan pengamatan geologi dipermukaan dengan fokus mencari danmendata lokasi singkapan batubara.2. Merekam koordinat singkapan denganalat GPS3. Mengukur kedudukan dan tebal lapisanbatubara.4. Mengamati batuan samping danhubungannya dengan batubara sertamengamati aspek-aspek geologilainnya yang dapat menunjangpenafsiran bentuk geometris endapanbatubara.5. Mengambil conto batubara untukkepentingan analisa.6. Pengamatan terhadap kondisi sosial,ekonomi dan lingkungan daerahsetempat antara lain menyangkutsarana, pra sarana, demografi, tata gunalahan, budaya, iklim dan lain-lain.Analisis LaboratoriumUntuk mengetahui kualitas batubara dilakukananalisis conto batubara di laboratorium. Contobatubara diambil dari conto singkapan dilapangan yang diambil dengan metoda grabsampling, jenis analisis meliputi analisis kimiadan fisika.Analisis kimia dilakukan terdiri atasanalisis proksimat dan ultimat dengan parameteryang di analisis antara lain kandungan moisture(IM, FM, TM), kandungan zat terbang (VM),kandungan abu (Ash), karbon tertambat (FC),kadar sulfur total (St). Analisis fisikaterutama untuk mengetahui nilai kalori (CV),berat jenis (SG) dan indeks kekerasan (HGI).Pengolahan DataData penyelidikan baik data hasil kegiatanlapangan maupun hasil analisis laboratoriumyang ditunjang dengan data literaratur diolahuntuk menghasilkan suatu informasi mengenaipotensi endapan batubara di daerahpenyelidikan.Data hasil pemetaan geologi permukaan antaralain lokasi singkapan, jurus, kemiringan,ketebalan, batuan samping dan aspek-aspekgeologi lainnya akan diolah untuk mendapatkangambaran mengenai bentuk sebaran maupunjumlah lapisan termasuk aspek-aspek geologiyang mempengaruhinya. Hasil analisis conto dilaboratorium akan menunjang penafsiran datalapangan dan akan memberikan informasitambahan antara lain mengenai kualitas,material penyusun sedimen, kondisipengendapan dan lainnya.
PROCEEDING PEMAPARAN HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN TAHUN 2007PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGIHASIL PENYELIDIKAN<strong>Geologi</strong> Daerah PenyelidikanDaerah inventarisasi secara umum tersusun olehseri batuan sedimen Tersier berumur Oligosensampai Pliosen dan endapan permukaanberumur Kuarter dengan komposisi sedimenTersier menempati sekitar 90 % daerahinventarisasi dan endapan Kuarter menempatisekitar 10 % daerah inventarisasi.MorfologiMorfologi daerah peneyelidikan secara umumdapat dibedakan atas satuan morfologiperbukitan karst dan dataran. Satuan perbukitankarst merupakan cerminan dari dominan litologibatugamping sebagai batuan penyususunnya.Satuan ini menempati sebagian besar daerahinventarisasi dengan ketinggian sekitar 50 – 450meter di atas muka laut. Dicirikan oleh lerengyang cukup curam, mata air, gua dan sungaibawah tanah. Satuan ini ditempati olehBatugamping Atkari dan Batugamping Opentaberumur Tersier Akhir. Satuan dataranmenempati daerah pantai di bagian Timur danUtara, ditempati oleh Satuan Aluvial denganlitologi pasir, kerikil, lumpur dan sisatumbuhan.StratigrafiDaerah inventarisasi secara stratigrafi tersusunoleh batuan berumur Tersier dan Kuarter denganurutan dari tua ke muda adalah BatugampingZaag, Batunapal Kasim, Batugamping Openta,Batugamping Atkari dan Endapan Aluvial.Batugamping Zaag merupakan batuan tertuayang tersigkap di daerah inventarisasi.Litologinya tersusun oleh kalkarenit, sedikitkalsilutit dan setempat sisipan batugampingOolitik. Batugamping Zaag beumur EosenTengah – Oligosen dan diendapkan dilingkungan laut dangkal.Batunapal Kasim diendapkan tak selaras di atasBatugamping Zaag, litologinya terdiri atasKalsilutit berselingan dengan batunapal danbatugamping lempungan mengandungbatugamping pasiran, lempung pasiran dansisipan tipis batubara. Batunapal Kasim berumurMiosen Awal – Miosen Tengah dan diendapkandi lingkungan laut dangkal.Batugamping Openta terletak selaras di atasBatunapal Kasim, litologinya tersusun olehkalkarenit dan sedikit batugamping koral.Batuan ini berumur Miosen Tengah dandiendapkan di lingkungan laut dangkal :terumbu dan beting.Batugamping Atkari diendapkan tak selaras diatas Batugamping Openta, litologinya tersusunoleh kalkarenit berbutir halus, sedikit kalsiruditdan batunapal, batugamping lempungan atautufaan, batupasir, batulanau dan batubara.Batugampin Atkari berumur Pliosen – Plistosendan diendapkan di lingkungan laut dangkal –paralis.Endapan Aluvial merupakan endapanpermukaan berumur Kuarter yang melampar takselaras di atas batuan-batuan yang lebih tua.Litologinya terdiri atas pasir, kerikil, lumpurdan sisa tumbuhan.Struktur <strong>Geologi</strong>Struktur geologi yang mempengaruhi daerahinventarisasi adalah sesar dan kelurusan. Sesarumumnya berupa sesar normal dan sesar geserberarah Baratlaut – Tenggara dan Timurlaut –Baratdaya, kelurusan umumnya berarahTimurlaut – Baratdaya dan diperkirakanmerupakan kekar atau sesar yang lebih teramatidengan analisa foto udara..Potensi Endapan BatubaraEndapan Batubara dan KorelasiDari hasil pemetaan geologi permukaan daerahini diperoleh data bahwa endapan batubaraterkandung pada dua satuan batuan (belumditingkatkan statusnya sebagai formasi) yaituSatuan Batugamping Atkari berumur TersierAkhir dan Satuan Batuapal Kasim berumurMiosen Awal – Tengah, namun yang lebihberpotensi adalah Batugamping Atkari.Pada Satuan Batugamping Atkari dtemukan satulapisan (seam) batubara dengan ketebalanlapisan sekitar 1,70 m yng dinamakan LapisanA. Lapisan batubara ini tesingkap di lokasi MIS-01 cabang S. Anjaliu, Desa Pooley dan MIS-02cabang S. Waifau, Desa Pooley. Keduasingkapan sebagian besar tertutup lumpur danair sungai sehingga cukup sulit untukmenentukan batas atas (top) dan batas bawah(bottom) lapisan, namun dengan pengamatanyang lebih cermat menggunakan peralatancangkul/linggis batas-batas lapisan ini dapatdiamati dan ketebalan lapisan dapat dihitung.Lapisan A ini secara stratigrafi terletak padaSatuan Batugamping Atkari bagian bawahdimana bagian atasnya merupakan dominanendapan batugamping terumbu dan klastik.
PROCEEDING PEMAPARAN HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN TAHUN 2007PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGIPengapit endapan batubara di bagian bawah danatasnya adalah batulempung berwarna coklatkehitaman yang kaya kandungan organik.Secara fisik batubaranya berwarna hitam,banded dull - banded, keras, kompak, pecahankonkoidal, mengandung sisipan pengotorbatulempung karbonan berwarna coklat denganketebalan ± 0,25 m yang teramati pada lokasiMIS-02, sisa-sisa akar tumbuhan (rootlet)tampak pada dasar lapisan. Berdasarkan datadatatersebut diperkirakan batubara padaSatuan Batugamping Atkari terendapkan padafase transgresi di lingkungan paralik. Adanyarootlet menunjukkan pengendapan batubaraadalah in situ.Singkapan lain dari Lapisan A ini menurutinformasi penduduk dahulu masih tersingkappada beberapa lokasi lain di antara MIS-01 danMIS-02 namun dengan adanya kegiatanperusahaan kayu menyebabkan tertutupnya alursungai oleh bahan-bahan rombakan sehinggasingkapan tersebut sudah tertimbun cukupdalam dan tidak teramati di permukaan.Disamping itu dari informasi pendudukdiperkirakan juga terdapat lapisan-lapisanbatubara lain disamping Lapisan A ini padaSatuan Batugamping Atkari namunsebagaimana telah dijelaskan di atas adanyaaktifitas perusahaan kayu menyebabkantertimbunnya singkapan-singkapan batubarapada alur-alur sungai.Pada Satuan Batunapal Kasim ditemukan empatsingkapan batubara masing-masing pada lokasiMIS-03, MIS-04, MIS-05 dan MIS-06 yangdiperkirakan membentuk tiga lapisan tipisbatubara dengan ketebalan < 1 meter denganpenyebaran lateral yang sempit. Lapisan inidinamakan masing-masing Lapisan K-1, K-2dan K-3 dengan ketebalan masing-masingadalah 0,50 m; 0,50m dan 0,40 m. Endapanbatubara terdapat di satuan Batunapal Kasimbagian bawah, pada lokasi MIS-03 dan MIS-04endapan batubara berselingan denganbatugamping klastik berwarna kelabu - putih,keras, kompak dan batulempung dan batulanauberwarna kuning kehijauan. Singkapan secaraumum tertutup oleh air sungai dan lumpursehingga menyulitkan dalam penetuan top danbottom lapisan. Data singkapan batubaraditabulasikan pada Tabel 2.Kualitas BatubaraPengujian kualitas batubara dilakukan diLaboratorium Pengujian Kimia Mineral danBatubara <strong>Pusat</strong> <strong>Sumber</strong> <strong>Daya</strong> <strong>Geologi</strong>,Bandung. Sebanyak 5 (lima) conto batubaratelah diuji mutunya yang meliputi beberapaparameter yaitu Kandungan Air Bebas atau FreeMoisture (FM), Kandungan Air Total atau TotalMoisture (TM) dengan basis As Receive (ar),Kandungan Air Terikat atau Moisture (M),Kandungan Gas Terbang atau Volatile Matter(VM), Karbon Tetap atau Fixed Carbon (FC),Kandungan abu atau Ash, Kadar Belerang Totalatau Total Sulfur, Indeks Kekerasan atau HGI,Berat Jenis atau Specific Gravity (SG) dan NilaiKalori atau Calorific Value (CV) yang berbasisair dried base (adb). Disamping itu dilakukananalisis ultimate dengan basis dry ash free (daf)untuk mengetahui kandungan unsur-unsurKarbon (C), Hidrogen (H), Nitrogen (N),Belerang (S) dan Oksigen (O). Hasil analisisdicantumkan pada tabel-tabel terlampir.Dari hasil analisis tersebut tampak bahwa secaraumum batubara daerah <strong>Misool</strong> memiliki kisarannilai Kandungan air melekat (M) antara 10,62%- 14,69%, Karbon tetap (FC) antara 28,21 –35,16, Kandungan Abu (Ash) antara 12,11% -21,08 %, Kadar belerang total (St) antara 3,25% - 7,14 %, HGI antara 36 – 81 dan Nilai panasantara 4492 kal/gr – 5301 kal/gr.Kualitas batubara berdasarkan lapisanmenunjukkan lapisan A (Pada SatuanBatugamping Atkari) memiliki kualitas yanglebih baik dibandingkan lapisan K-1 dan lapisanK-2 yang terdapat pada Satuan BatunapalKasim. Perbedaan ini diperkirakan karena faktorpembebanan yang berpengaruh terhadap tingkatpembatubaraan pada masing-masing Satuantersebut.<strong>Sumber</strong> <strong>Daya</strong> Batubara.Penghitungan sumber daya batubara dilakukandengan beberapa kriteria yang mengacu kepadaStandar Nasional Indonesia (SNI) dan sistempelaporan batubara pada <strong>Pusat</strong> <strong>Sumber</strong> <strong>Daya</strong><strong>Geologi</strong>, yaitu :1. Ketebalan lapsan batubara yangdihitung adalah minimal 1 m, sehinggasumber daya batubara hanya dihitunguntuk lapisan A (t = 1,725 m),sedangkan lapisan K-1, K-2 dan K-3karena memiliki ketebalan < 1 msumber dayanya tidak dihitung.2. <strong>Sumber</strong> daya dihitung sampai bataskedalaman 100 m, sehingga lebarlapisan batubara adalah : L = 100m/sinφ dimana φ = sudut kemiringan lapisanrata-rata.
PROCEEDING PEMAPARAN HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN TAHUN 2007PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGIDAFTAR PUSTAKAHerman D., dkk, 2000, An Outline of TheGeology of Indonesia, Indonesian Associationof <strong>Geologi</strong>st, IAGI, JakartaPilgram, C.J., dkk., Lithostratigraphy of <strong>Misool</strong>Archipelago Irian Jaya, <strong>Geologi</strong>calResearch and Development Centre,Irian Jaya Mapping Project, incooperation with the AustralianDevelopment Assistance Bureau.Rusmana, E., dkk, 1993, Peta <strong>Geologi</strong> Pulau<strong>Misool</strong>, Irian Jaya, Puslitbang <strong>Geologi</strong>Bandung
PROCEEDING PEMAPARAN HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN TAHUN 2007PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGITabel 1. Kolom Stratigrafi Daerah InventarisasiUMURSIMBOLFORMASINAMAFORMASIKETERANGANKUARTER Qa ALUVIUMPasir,kerikil,lumpur,sisatumbuhanAKHIRTQatBATUGAMPINGATKARIBatugamping,bt.napal,bt.pasir,bt. Lanau,batubaraMIOSENTENGAHTmopBATUGAMPINGOPENTABatugampingkalkarenit &terumbuTERSIERAWALTmksBATUNAPALKASIMBt. Gampingkalsilutit, bt.Napal,batulempung,batubaraOLIGOSENEOSENTeozBATUGAMPINGZAAGBatugamping :Kalkarenit,kalsilutit, Oolit
PROCEEDING PEMAPARAN HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN TAHUN 2007PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGIPARA-METERTabel 2. Hasil Analisis Proksimat Conto BatubaraSATUAN BASISMIS01MIS02NO. CONTOMIS02AMIS04MIS05FM % ar 18,69 28,08 29,82 24,66 23,34TM % ar 26,19 37,21 36,44 35,73 31,75M % adb 9,22 12,69 9,94 14,69 10,97VM % adb 41,19 45,21 39,96 38,80 39,74FC % adb 31,67 37,87 35,93 31,68 28,21ASH % adb 17,92 4,23 14,17 14,83 21,08St % adb 2,98 2,87 3,89 6,12 7,14HGI adb 50 57 73 36 81SG adb 1,48 1,37 1,50 1,50 1,56CV Kal/gr adb 5148 5673 5082 4674 4492PARA-METERTabel 3. Hasil Analisis Ultimat Conto BatubaraSATUAN BASIS MIS01MIS02NO. CONTOMIS02AMIS04MIS05C % daf 73,29 72,10 69,91 68,81 65,93H % daf 5,87 5,65 5,43 5,35 5,74N % daf 1,18 1,23 1,26 0,64 0,55S % daf 4,09 3,46 5,10 8,68 10,51O % daf 15,57 17,56 18,30 16,52 17,27
PROCEEDING PEMAPARAN HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN TAHUN 2007PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGITabel 4. Perbandingan Kualitas Batubara Berdasarkan Lapisan (Seam)PARA- SATUAN LAPISANMETERA K-1 K-2FM % 25,53 24,66 23,34TM % 33,28 35,73 31,75M % 10,62 14,69 10,97VM % 42,12 38,80 39,74FC % 35,16 31,68 28,21ASH % 12,11 14,83 21,08St % 3,25 6,12 7,14HGI 60 36 81SG 1,45 1,50 1,56CV Kal/gr 5301 4674 4492Gambar 1. Lokasi Daerah Inventarisasi
8° LS8° LSP. <strong>Misool</strong>SORONGFAKFAK132° BTPROVINSIPAPUA BARATTl. BintuniKAB. FAKFAKMANUKWARIP. SupioriP. NumfoorP. BiakBIAKTl.CendrawasihP. YapenSERUI136° BTPROVINSIPAPUA TENGAHENAROTALIKAB. PANIAIP. Yos SudarsoSarmiAnsuduTarawasiDemtaJAYAPURAKAB. JAYAPURAPROVINSIPAPUA TIMURP. KomoranWAMENAKAB. PEG. JAYAWIJAYAKAB. MERAUKE140° BTMERAUKEPROCEEDING PEMAPARAN HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN TAHUN 2007PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGIKeterrangan :Daerah InventarisasiSKALA 1 : 50.000KETERANGANDEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERALBADAN GEOLOGIPUSAT SUMBER DAYA GEOLOGIPETA GEOLOGI DAN SEBARAN BATUBARADAERAH MISOOL, KABUPATEN SORONGPROVINSI PAPUA BARATDisusun: Ir. Dahlan Ibrahim Diperiksa: Ir, Asep SuryanaTahun : 2007Digambar :Disetujui: Ir. Sukardjo, M.ScNo. Peta :Gambar 2. Peta <strong>Geologi</strong> dan Sebaran Batubara Daerah <strong>Misool</strong>