12.07.2015 Views

ASOSIASI FORAMINIFERA DALAM EKOSISTEM BAHARI oleh - Lipi

ASOSIASI FORAMINIFERA DALAM EKOSISTEM BAHARI oleh - Lipi

ASOSIASI FORAMINIFERA DALAM EKOSISTEM BAHARI oleh - Lipi

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

sumber:www.oseanografi.lipi.go.idSIMBIOSIS PARASITISMABeberapa jenis foraminifera diketahuipula hidup sebagai parasit terhadap sesamanyamaupun terhadap organisme yang lebih tinggiderajat taksonominya. TODD (1965) telahmengamati Rosalina yang hidup denganmenempelkan diri pada permukaan cangkangpelecypoda Lima (Acesta) angolensis. Secarafisiologis belum diketahui keterikatan jenisforaminifera ini terhadap inangnya, didugajenis foraminifera ini mendapatkan makanandari mantel kerang inangnya. Namun terlihatjelas kehadiran simbion ini sangatmengganggu, karena cara melekatkan diriforaminifera ini adalah dengan membuatlubang yang tembus sampai ke bagian dalamcangkang inang. Lubang tersebut berupasepasang cincin yang tidak beraturan.Foraminifera yang melekatkan diri padakerang ini biasanya menutupi seluruh tubuhnyadengan sejenis lumpur terpadatkan yangempuk, belum diketahui maksud dari prilakutersebut.Dalam penelitiannya TODD (1965)mencoba melepaskan foraminifera penempelini dengan merendam spesimen kerang selamasatu malam, setelah itu dengan mudahnyacangkang foraminifera dicongkel denganmenggunakan kuas. Namun tidak seluruhcangkang terambil, bagian kamar termudamasih tertinggal melekat pada cangkanginangnya. Pada bekas tempat pelekatan terlihattanda-tanda penipisan dan kerusakan,sedangkan pada bagian cangkang foraminiferayang berhubungan dengan inangnya terdapatlebih kurang 9 lubang dan beberapa celah danretakan kecil. Semula bagian yang melekatdengan inang tersebut diduga sebagai mulututamanya, namun ternyata hanya merupakanbagian pusar (umbilical view). Lubang yangdibuat foraminifera hingga tembus ke bagiandalam cangkang kerang ini tertutup <strong>oleh</strong> materiyang berwarna coklat muda yang denganmudah terlepas setelah dilakukan perendaman.EPIFITPRAT (1935), WEIS (1968), FINE &RYAND (dalam SPINDLER 1980)menemukan bahwa komunitas Sargassummerupakan habitat bagi asosiasi biota yangsangat majemuk. Jenis algae ini merupakantumbuhan laut yang hidup terapung (vertikalkearah permukaan laut), dengan reproduksisecara vegetatif. SPINDLER (1980) telahmenemukan 2 jenis foraminifera yang berhasilhidup berasosiasi dengan makroalgae dari jenisSargassum natans, jenis-jenis tersebut adalahPlanorbulina acevalis dan Rosalina globularis.Kedua jenis ini diduga merupakan jenis yangtelah mapan berasosiasi dengan komunitasSargassum, karena dapat ditemukan sepanjangtahun dengan kepadatan yang cukup tinggimencapai 40 spesimen/gram algae (MUKAI1971). Fungsi lain dari makroalgae ini selainsebagai habitat juga sebagai media pembantudalam penyebaran jarak jauh. Pada gambar 2 -I, II, III LANGER (1988) memperlihatkansebaran beberapa jenis foraminifera yanghidup sebagai epifit pada beberapa jenisrumput laut.Dari pengamatan SPINDLER (1981)diketahui ukuran cangkang P. acervalis yanghidup dalam komunitas Sargassum ini berkisarantara 150 - 1600 Urn. Jenis ini cenderungmemilih bagian akar dan helaian daun padasegmen yang lebih tua sebagai tempatmelekatkan diri. Kecenderungan ini didugaberhubungan dengan kandungan tannin yangtinggi pada bagian yang lebih muda(CONOVER & SIEBURTH dalamSPINDLER 1981). Kenyataan tersebutdiperkuat dengan prilaku beberapa jenis123Oseana, Volume XVIII No. 3, 1993

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!