Pengembangan Panas Bumi di Jawa Barat - Pusat Sumber Daya ...
Pengembangan Panas Bumi di Jawa Barat - Pusat Sumber Daya ...
Pengembangan Panas Bumi di Jawa Barat - Pusat Sumber Daya ...
- No tags were found...
Transform your PDFs into Flipbooks and boost your revenue!
Leverage SEO-optimized Flipbooks, powerful backlinks, and multimedia content to professionally showcase your products and significantly increase your reach.
PENGEMBANGAN PANAS BUMI DIJAWA BARAT : KONTRIBUSI DANHARAPAN DAERAHDisampaikan pada AcaraSeminar Nasional <strong>Panas</strong> <strong>Bumi</strong> : “<strong>Panas</strong> <strong>Bumi</strong> sebagaiEnergi Andalan Masa Kini dan Mendatang”Bali, 3 April 2006DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGIPROVINSI JAWA BARATJl. Soekarno-Hatta No. 576 Bandung 40286(022) 7562048-49www. <strong>di</strong>stamben-jabar.go.id
PERAN PERTAMBANGAN DAN ENERGIDALAM PENGELOLAAN ISU-ISU STRATEGISJAWA BARAT1. PENGURANGAN JUMLAH PENDUDUK MISKIN2. PENINGKATAN PENYEDIAAN LAPANGAN KERJA3. MENGURANGI DISPARITAS ANTARA WILAYAH DAN KESENJANGANANTAR GOLONGAN4. MEMACU LAJU PERTUMBUHAN INVESTASI DAN PENINGKATAN DAYASAING EKONOMI5. PENCEGAHAN DAN PENANGANAN PENCEMARAN DAN KERUSAKANLINGKUNGAN6. PENGEMBANGAN WILAYAH7. PENINGKATAN KUALITAS DAN KUANTITAS INFRASTRUKTUR8. MENGANTISIPASI TINGGINYA RESIKO BENCANA ALAM9. MENINGKATKAN SINERGITAS ANTAR UNIT KERJA DAN ANTARTINGKAT PEMERINTAHAN10.PENINGKATAN JALINAN KERJASAMA ANTAR DAERAH DAN GLOBAL11.OPTIMALISASI PEMBANGUNAN DI JAWA BARAT BAGIAN SELATANDAN DAERAH PERBATASAN
POTENSI MIGAS DAN PANAS BUMIVS PENGEMBANGAN WILAYAH JAWA BARATSebagian besar daerah yang memiliki sumber daya energi yang relatif besarberada <strong>di</strong> wilayah dengan tingkat Pra KS yang relatif besar. <strong>Sumber</strong>daya Migasdan PB belum memberikan dampak bagi masyarakat sekitar
Kontribusi <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong>POTENSI JAWA BARAT DALAM KONSTELASI NASIONAL :• PROPINSI DENGAN JUMLAH PENDUDUK TERBESAR (18 %)• SALAH SATU PUSAT KEGIATAN INDUSTRI MANUFAKTUR DANSTRATEGIS NASIONAL• LOKASI INSTALASI VITAL NASIONAL (PENDIDIKAN, LITBANG DANHANKAM)• BERBATASAN DENGAN IBUKOTA NEGARA• PROPINSI DENGAN STRUKTUR GEOLOGI YANG KOMPLEKS• MEMILIKI TIGA PUSAT KEGIATAN NASIONAL DAN DUA KAWASANTERTENTU• MEMILIKI TAMAN NASIONAL, SUAKA MARGASATWA DAN CAGAR ALAMPROPINSIBANTENPROPINSIKab. BekasiDKIKota BekasiKab. KarawangKota DepokKab. IndramayuKab. SubangKota BogorKab. BogorKab. PurwakartaKab. CirebonKota CirebonKab. SumedangKab. MajalengkaKota CimahiKota BandungKota SukabumiKab. KuninganKab. SukabumiKab. BandungPROPINSIKab. CianjurJAWA TENGAHKota Tasikmalaya Kota BanjarKab. GarutKab. TasikmalayaKab. CiamisKONTRIBUSI JAWA BARAT TERHADAP NASIONAL :• KONTRIBUSI THD PDB NASIONAL (14 %)• KONTRIBUSI PMA JAWA BARAT TERHADAP NASIONAL (34,46 %)• MENYUMBANG PRODUKSI BERAS NASIONAL (17,84 %)• SALAH SATU PROPINSI PRODUSEN KOMODITI EKSPORNASIONAL (AS 18,4%, JEPANG 12,52% DLL)1
Kontribusi <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong>KONTRIBUSI JAWA BARAT TERHADAP REGIONAL JAWA BALI :• LINTASAN UTAMA ARUS REGIONAL BARANG DAN PENUMPANGSUMATERA-JAWA-BALI• PMDN TERTINGGI DI P. JAWA-BALI (19,76 % TAHUN 2002)• PENYEDIA LISTRIK DENGAN KAPASITAS DAYA TERPASANG 3.337 MW• LUAS KAWASAN HUTAN TERBESAR DI JAWA-BALI SEBESAR (1,04 JT HA)• MEMILIKI 40 DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS)• MERUPAKAN TUJUAN WISATA (BANDUNG, PANGANDARAN, PUNCAK,CIREBON)KONTRIBUSI JAWA BARAT TERHADAP IBUKOTA NEGARA :• PENYEDIA AIR BAKU DKI• TURUT MENYUMBANG PENYEDIAAN BAHAN PANGAN DKI• PENYEDIA LAHAN DAN INFRASTRUKTUR PENDUKUNG AKTIVITAS DKI(TPA, PERUMAHAN DLL)• MENAMPUNG LIMPASAN MIGRASI MASUK KE DKI
RESTRUKTURISASI SEKTOR ENERGI– UU No. 22 Tahun 2001 tentang Migas– UU No. 27 Tahun 2003 tentang <strong>Panas</strong> <strong>Bumi</strong>– UU No. 07 Tahun 2004 tentang <strong>Sumber</strong>daya Air– PP No. 03 Tahun 2005 tentang Perubahan PP No.10/89 tentang Penye<strong>di</strong>aan dan Pemanfaatan TenagaListrik.– Perpres No. 5 Tahun 2006 tentang Kebijakan EnergiNasionalMEMBERIKAN DAMPAK TERHADAP DAERAH(OTONOMI DAERAH)
PRINSIP PELAKSANAAN TUGAS• MENDUKUNG PELAKSANAAN KEBIJAKANPENGELOLAAN ENERGI DAN SUMBERDAYAMINERAL NASIONAL• SECARA KHUSUS DITUJUKAN UNTUKMENDUKUNG PENCAPAIAN VISI JAWABARAT 2010• SESUAI DENGAN KEWENANGAN DANTANGGUNG JAWAB DAERAH :DESENTRALISASI, DEKONSENTRASI DANTUGAS PEMBANTUAN• MEMPERHATIKAN KARAKTERISTRIKREGIONAL JAWA BARAT
GAMBARAN SEKTOR ENERGI DI JAWA BARAT• <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong> sebagai daerah pengkonsumsi energi yangbesar, dengan laju permintaan yang tinggi dengankomposisi konsumsi terbesar menurut sektor : industri,rumah tangga, transportasi dan komersial.• Akses masyarakat masih menja<strong>di</strong> persoalan (rasioelektrifikasi rendah, pemakaian energi perkapita rendah),efisiensi rendah (intensitas energi tinggi), <strong>di</strong>tambahdengan jumlah penduduk miskin yang besar• Struktur pemanfaatan energi primer masih berbasiskepada energi komersial (migas)• Terdapat potensi energi terbarukan yang besar : panasbumi, hidro skala kecil/menengah dll yang belum<strong>di</strong>manfaatkan secara maksimal• Peningkatan infrastruktur energi memerlukan investasiyang besar.
PEMAKAIAN ENERGI FINAL MENURUTSEKTOR DI JAWA BARAT (2000)12%10%42%34%2%Sektor Rumah TanggaSektor KomersialSektor IndustriSektor TransportasiSektor Lainnya
KONDISI PENGGUNAAN JENIS BAHAN BAKARDI SEKTOR RUMAH TANGGA DI JAWA BARAT23.93%8.04%68.03%Minyak TanahGasKayu Bakar
Biaya Input EnergiFurnitur11%0%M akanan dan M inuman0%5%IndustriMakanan dan Minum an1%Pengolahan Tem bakauR a<strong>di</strong>o, televisi dan peralatan komunikasi 0%1%0% 1%2%4%Tekstil28%TekstilPakaian Ja<strong>di</strong>KulitKay uKertasPenerbitanBatubaraBarang dari Logam7%KimiaKaretBarang Galian Non LogamLogam Dasar1%Barang dari LogamMesin dan peralatanny aMesin dan peralatan kantorMesin lainny a dan perlengkapanny aRa<strong>di</strong>o, telev isi dan peralatan kom unikasiBarang Galian N on Log am10%Kulit1% 2%3%Peralatan KedokteranKendaraan berm otorAlat angkutanFurniturKaret4%Kimia9%0% 0%Kertas10%Daur ulang
Kon<strong>di</strong>si dan PerkembanganKetenagalistrikan <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong>PERKEMBANGAN KETENAGALISTRIKAN PLN DI JAWA BARAT 2000 - 2004TAHUN 2000 2001 2002 2003 2004 Rata2ENERGI TERJUAL (MWh) 17,798,283 19,299,917 20,025,350 19,966,220 21,771,355Pertumbuhan energi terjual (%) 8.44 3.76 -0.30 9.04 5.24PENDAPATAN (Juta Rp) 4,622,850 6,049,304 8,438,410 10,508,250 12,160,500Peningkatan pendapatan (%) 30.86 39.49 24.53 15.72 27.65Rupiah/kWh 260 313 421 526 559Peningkatan rupiah/kWh (%) 20.68 34.44 24.90 6.13 21.54DAYA TERSAMBUNG (MVA) 7,269,227 7,951,680 8,409,485 8,716,527 9,070,314Pertumbuhan daya tersambung (%) 9.39 5.76 3.65 4.06 5.71PELANGGAN 5,240,377 5,504,283 5,713,827 5,953,955 6,145,591Pertumbuhan pelanggan (%) 5.04 3.81 4.20 3.22 4.07<strong>Sumber</strong> : PLN Distribusi Jabar-Banten, 2004 (<strong>di</strong>olah)<strong>Daya</strong> Tersambung (MVA) Tahun 2004Jumlah Pelanggan (2004)Energi Terjual (GWh) Tahun 2004191.172%170,6752.84%20,5390.34%10,0340.17%122,4252.03%3,280.1013%3,525.2239%SosialRumah Tangga4,237.8047%BisnisPublikIndustriSosial12,010.45Rumah Tangga50%BisnisPublikIndustri7,494.8030%SosialRumah TanggaBisnisPublikIndustri152.532%921.5810%5,696,50194.62%322.401%1,540.656%
PEMBANGKIT EKSISTINGDATA PEMBANGKIT DI JAWA BARATTegangan Lokasi Pembangkit Jenis Kapasitas (MW)20 Bengkok PLTA 3,35 3.35Kracak - Bogor Selatan PLTA 3 x 6 18.00Ubruk - Sukabumi PLTA 3 x 6 18.0030 Plengan PLTA 5,5 5.5070 Lamajan PLTA 18 18.00Cikalong PLTA 18 18.00Parakan PLTA 10,2 10.20Sunyaragi PLTG 4 x 18 72.00150 Jatiluhur PLTA 6 x 25 150.00Kamojang 1 PLTP 30 30.00Kamojang 2 PLTP 55 55.00Kamojang 3 PLTP 55 55.00Darajat-PLN PLTP 55 55.00Darajat Amoseas PLTP 85 85.00WY. Windu PLTP 110 110.00Gunung Salak PLTP 3 x 58 174.00PLTP 3 x 60 180.00500 Saguling PLTA 4 x 175 700.00Cirata PLTA 8 x 125 1,000.00Muara Tawar PLTGU 4 x 138 552.00PLTG 1 x 200 200.00PLTGU 6 x 138 828.00TOTAL 4,337.05JENIS DAN KAPASITAS PEMBANGKIT (MW) DI JAWA BARAT744.0017%1,580.0036% PLTP72.002%1,941.0545%PLTA : 46,21% Indonesia (4200 MW)PLTP : 92,81% Indonesia (807 MW)PLTAPLTGPLTGU
Ketenagalistrikan <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong>dalam Sistem <strong>Jawa</strong>-BaliKONSUMSI LISTRIK JAWA BARAT VS JAWA BALISLAYACLGONKMBNG459 kVRegion 1451 kVCWANGGNDULBKASI451 kV461 kVMRTWR471 kVCBATUCRATA471 kV461 kV454 kVCIBNG470 kVSGLNG BDSLN469 kVRegion 22565 MWBEBAN LISTRIK JAWA BARAT VS JAWA BALI374728%CRBON344 –1800 MWRegion 36470376%UNGARPDANSBBRT1420 – 2400 MWKDBRUGRSIKGRATI1996624%MADURARegion 4PITON409 kVJAWA BARAT (GWh)LUAR JAW A BARAT(GW h)BALIUJAWA BARAT (MW)LUAR JAWA BARAT (MW)985372%
No Kab/KotaElektrifikasi Desa, Rasio Elektrifikasi danKonsumsi Listrik perKapitaTINGKAT ELETRIFIKASI DESA, RASIO ELEKTRIFIKASI DAN KONSUMSI LISTRIK/KAPITA DI JAWA BARAT TAHUN 2005JumlahDesaDesaBerlistrikTingkatElektrifikasiDesa (%)Jumlah RTPelangganListrik PLNListrik NonPLNJumlah AksesListrikRE (%) kWh/Kapita1 Kab.Bogor 426 424 99.53 931,812 449,754 2,187 451,941 48.50 517.592 Kab.Sukabumi 348 348 100.00 618,718 241,375 2,644 244,019 39.44 186.793 Kab.Cianjur 348 331 95.11 585,640 261,123 12,255 273,378 46.68 159.984 Kab.Bandung 440 440 100.00 1,070,190 548,073 23,782 571,855 53.43 675.005 Kab.Garut 424 421 99.29 557,056 249,326 11,754 261,080 46.87 137.986 Kab.Tasikmalaya 351 351 100.00 460,720 179,061 3,918 182,979 39.72 87.917 Kab.Ciamis 345 343 99.42 531,936 162,874 1,975 164,937 31.01 105.778 Kab.Kuningan 376 376 100.00 279,330 210,756 - 210,756 75.45 200.859 Kab.Cirebon 424 424 100.00 527,584 238,731 748 239,479 45.39 325.2610 Kab.Majalengka 331 331 100.00 358,492 209,326 473 209,799 58.52 180.7211 Kab.Sumedang 269 269 100.00 316,916 193,935 513 194,448 61.36 1,009.4512 Kab.Indramayu 310 310 100.00 492,752 243,598 3,500 247,098 50.15 216.2013 Kab.Subang 252 252 100.00 432,024 257,734 11,016 268,750 62.21 354.8314 Kab.Purwakarta 192 192 100.00 203,712 121,528 1,630 123,158 60.46 1,580.9415 Kab.Karawang 309 309 100.00 541,053 325,979 9,073 335,052 61.93 1,003.5516 Kab.Bekasi 187 187 100.00 479,126 354,776 521 355,297 74.16 1,031.6117 Kota Bogor 68 68 100.00 193,984 146,692 - 146,692 75.62 1,116.0618 Kota Sukabumi 33 33 100.00 72,196 53,812 296 54,108 74.95 417.1219 Kota Bandung 139 139 100.00 655,009 394,535 - 394,535 60.23 996.3020 Kota Cirebon 22 22 100.00 73,287 97,689 - 97,689 133.30 1,070.4521 Kota Bekasi 56 56 100.00 457,824 166,953 1,787 168,740 36.86 897.9622 Kota Depok 63 63 100.00 317,262 350,583 - 350,583 110.50 803.5623 Kota Cimahi 15 15 100.00 125,856 120,165 187 120,352 95.63 na24 Kota Tasikmalaya 69 69 100.00 160,848 118,123 - 118,123 73.44 na25 Kota Banjar 22 22 100.00 inc. ciamis inc. ciamis inc. ciamis inc. ciamis naTOTAL 5,819 5,795 99.59 10,443,327 5,696,501 88,259 5,784,848 55.39 594.36
NERACA DAYA LISTRIK JAWA BARAT9.0008.0007.0006.0005.0004.0003.0002.0001.000-(1.000)(2.000)2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014Prakiraan Beban Puncak 3.747 3.950 4.152 4.355 4.558 4.760 4.963 5.165 5.368 5.570 5.773DMN Pembangkit PLN Eksisting 4.337 4.207 4.081 3.958 3.840 3.724 3.613 3.504 3.399 3.297 3.198DMN Pembangkit Komitmen PLN - - 220 110 120 - - 1.230 1.230 600 -DMN Netto Total 1 4.337 4.207 4.301 4.288 4.290 4.174 4.063 5.184 6.309 6.807 6.708Kelebihan (Kekurangan) <strong>Daya</strong> 1 590 257 148 (67) (268) (586) (900) 19 941 1.237 935DMN Masih Diperlukan - - 300 300 300 - - - - - -DMN Total 2 4.337 4.207 4.601 4.888 5.190 5.074 4.963 6.084 7.209 7.707 7.608Kelebihan (Kekurangan) <strong>Daya</strong> 2 590 257 448 533 632 314 (0) 919 1.841 2.137 1.835
PANAS BUMI DI JAWA BARAT• Indonesia memiliki sumberdaya panas bumi terbesar <strong>di</strong> dunia (+ 27.000MWe); <strong>di</strong>mana sekitar 21.7% berada <strong>di</strong> <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong> merupakan provinsiyang memiliki potensi panas bumi terbesar, tersebar pada 44 lokasi <strong>di</strong> 11Kabupaten. <strong>Panas</strong> <strong>Bumi</strong> merupakan energi andalan bagi <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong>;• Kebijakan Nasional (PerPres No. 5/2006 tentang KEN) mentargetkanpeningkatan peran energi panasbumi menja<strong>di</strong> 5% pada tahun 2025(eksisting 2003 adalah 1,4%).• Pada tahun 2004, kontribusi energi panasbumi <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong> terhadapnasional sebesar 749 MW dari total 807 MW (92,81%), berasal dari 4 PLTPyaitu Kamojang (140 MW), Awibengkok G. Salak (terpasang 6 x 55,terbangkitkan 354 MW), Darajat (145 MW) dan Wayang Windu (110 MW).• Di <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong> terdapat 7 (tujuh) eksisting project PB dengan ESC totalsebesar 2295 MW. Total pengembangan baru mencapai 749 MW (32,6%).Sisanya masih dalam pengembangan seperti Drajat III, Kamojang IV danWayang Windu II, serta belum <strong>di</strong>kembangkan/<strong>di</strong>operasikan sepertilapangan PB Patuha, Cibuni dan Karaha Bodas.
SASARAN ENERGI MIX NASIONAL 2025BlueprintPENCoal; 32.7%Hydropower; 2.4%Geothermal; 3.8%Other; 4.4%Mini/micro hydro; 0.216%Biofuel; 1.335%Solar energy; 0.0204%Wind power; 0.028%Fuel cell; 0.0001%Biomass; 0.766%Natural gas; 30.6%Nuclear; 1.993%Oil; 26.2%Perpres No 5/2006 Tentang KENCoal, 33%Hydropower, 2.4%Geothermal, 5%Biofuel, 5%Other, 7.6%Natural gas, 30%Oil, 20%Mini/micro hydro, 0.2%Solar energy, 0.0%Wind power, 0.0%Fuel cell, 0.0%Biomass, 0.6%Nuclear, 1.7%
TOTAL LISTRIKTERBANGKITKAN : 749 MWBEKASICadangan = 600 MWeKapasitas terpasang = 354 MWeINDRAMAYUBOGORPURWAKARTA<strong>Sumber</strong> daya = 75 MWeCadangan = 385 MWeKapasitas terpasang = 110 MWeSUKABUMICIANJURSUMEDANGBANDUNGGARUTCIREBONKUNINGANTASIKBANJARCadangan = 350 MWeKapasitas terpasang = 145 MWeCadangan = 300 MWeKapasitas terpasang = 140 MWe
Rencana <strong>Pengembangan</strong> <strong>Panas</strong><strong>Bumi</strong> <strong>di</strong> <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong>• Optimalisasi pemanfaatan potensi panas bumi :– Mendukung percepatan peningkatan kapasitas pembangkit listrik PB sesuaidengan kontrak yang telah <strong>di</strong>sepakati;– Melakukan strategi optimalisasi pemanfaatan <strong>di</strong> lapangan eksisting melalui :• Direct use• Mendorong pengembangan PLTP skala kecil• <strong>Pengembangan</strong> potensi panas bumi• Strategi pengembangan :– Menarik investasi melalui :» Kemudahan perizinan» Dukungan infrastruktur» Dukungan data dan informasi» Dll• Fasilitasi dukungan dalam rangka pemanfaatan dan pengusahanenergi panas bumi :– Inventarisasi, survey pendahuluan– Promosi investasi dan pengembangan panas bumi– Penentuan kawasan pengelolaan dan pengusahaan energi panas bumi– Penelitian Teknologi pengembangan pemanfaatan usaha panas bumi– Koor<strong>di</strong>nasi dengan para pihak
YANG KAMI KERJAKAN UNTUK PANAS BUMI1. Melakukan inventarisasi dan identifikasi sumberdaya panas bumi;2. Melakukan survey pendahuluan <strong>di</strong> lapangan panas bumi yang bisa<strong>di</strong>kembangkan (Tangkuban Perahu, Cisolok-Cisukarame, Tampomas)dalam rangka permohonan WKP oleh Daerah;3. Menyusun <strong>Pengembangan</strong> <strong>Panas</strong> <strong>Bumi</strong> berbasis Kawasan dalam rangkapemanfaatan dan optimalisasi potensi panas bumi <strong>di</strong> <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong>(Integrasi pemanfaatan panas bumi dalam pengembangan wilayah)4. Peningkatan investasi dalam pengembangan <strong>Panas</strong> <strong>Bumi</strong> melaluipromosi dan penciptaan iklim investasi yang kondusif5. Stu<strong>di</strong> sampai implementasi pemanfaatan panas bumi secara langsunguntuk kebutuhan agroindustri6. <strong>Pengembangan</strong> partisipasi daerah melalui peningkatkan jejaring kerja(network) <strong>di</strong>antara para pihak dalam rangka pengembangan panas bumi7. Pengadaan hardware dan software serta melakukan penyusunandatabase dan aplikasi GIS dalam rangka pengembangan panas bumi <strong>di</strong><strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong>8. Menyusun Peraturan Daerah untuk mendorong pendayagunaansumberdaya panas bumi dan mendukung pengembangan lapanganlapanganeksisting9. Mendukung dan mendorong pen<strong>di</strong>rian lembaga pen<strong>di</strong><strong>di</strong>kan tinggi <strong>di</strong>Bandung sebagai pusat penelitian dan pengembangan panas bumi <strong>di</strong>Indonesia
0 40 Km1. Hasil Inventarisasi dan Identifikasi <strong>Sumber</strong>daya PBPETA SEBARAN MANIFESTASIPANAS BUMI JAWA BARAT10050PLTP AwibengkokG. Salak2518510072 30100330 115 485252510050 5050 5025 252525140 73 277PLTP Kamojang25 755010065 247 1701402584 14022525PLTP WayangWinduPLTP Darajat125 75 28050 100 120110 75 135 25010025 70120 80 12025PLTP : 749 MWeKamojang : 140 MWeDarajat: 145 MWeWayang Windu : 110 MWeAwibengkok G.Salak : 354 MWe100Kapasitas Terpasang<strong>Sumber</strong>daya Spekulatif<strong>Sumber</strong>daya HipotetikPotensi TerdugaPotensi MungkinPotensi Terbukti25252525
2. SURVEY PENDAHULUANLokasiProyeksiPasokan ListrikTahapanEksplorasiCisolok-CisukarameKab. SukabumiDekat kawasanwisata PelabuhanRatuMendukungpengembangan<strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong> SelatanTangkubanPerahuKab. BandungAntara KotaBandung danSubangDikoneksikandengan jaringan<strong>Jawa</strong>- BaliTampomasKab. SumedangDekat calon lokasilandasan UdaraPalasahMendukungkebutuhan listrikuntuk Pantura danRenc BandaraInternasionalIndentifikasi Indentifikasi Indentifikasi
Ringkasan PotensiJenisCisolok-CisukarameTangkubanperahuTampomasManifestasiPermukaanMata air panas,geyser, solfatar,alterasi hidrotermal,suhu 81- 98 0 C.kawah,solfatar,fumaroleTanah beruap panas, sintersilika, alteriasi hidrotermal,suhu 172 0 C.Mata air panas,sinter silika,travertin, tanahterubahPotensi <strong>Panas</strong> <strong>Bumi</strong>Hipotetik : 50 MW,Terduga : 133 MW190 MW (hipotetik 100 MW,terduga 90 MW)terduga 100 MWPre<strong>di</strong>ksi PotensiListrik DapatterbangkitkanSistem <strong>Panas</strong>bumiCisolok : 3 x 5 MWCisukarame : 2x15MWAktivitas tektonik danintrusi andesitis padase<strong>di</strong>men marin2 x 30 MW (kaldera Sunda) 1 x 30 MW atau2 x 15 MWAktivitas vulkanik aktif padaendapan vulkanik quarterAktivitas vulkanikpada endapanse<strong>di</strong>men tersier
3. <strong>Pengembangan</strong> Konsep Kawasan PBILUSTRASI KAWASAN PANAS BUMI
KONDISI EKSISTINGKAWASAN PANAS BUMI WAYANG WINDU
WILAYAH ADMINISTRASI PB EKSISTING:Kawasan <strong>Panas</strong> <strong>Bumi</strong> dan Kawasan PengaruhPANGALENGANKABUPATEN BANDUNGTALEGONGCISEWUBUNGBULANGKERTASARIKABUPATEN GARUTWAYANG WINDU•Kec. Kertasari (BDG)•Kec. Pangalengan (BDG)•Kec. Talegong (GRT)•Kec. Bungbulang (GRT)•Kec. Cisewu (GRT)IBUNKABUPATEN BANDUNGPASEHLELESKAMOJANG•Kec. Ibun (BDG)•Kec. Paseh (BDG)•Kec. Leles (GRT)•Kec. Samarang (GRT)KABUPATEN GARUTPACETKABUPATEN BANDUNGKERTASARIDARAJAT•Kec. Kertasari (BDG)•Kec. Pacet (BDG)•Kec. Pasirwangi (GRT)•Kec. Sukaresmi (GRT)PASIRWANGIKABUPATEN GARUTSUKARESMISAMARANGPAMIJAHANKABUPATEN BOGORKABUPATEN SUKABUMIPARAKAN SALAKKABANDUNGANKALAPA NUNGGALAWI BENGKOK•Kec. Pemijahan (BGR)•Kec. Kabandungan (SKB)•Kec. Parakansalak (SKB)
JUMLAH & KEPADATANPENDUDUK350.000300.000250.000200.000150.000100.00050.0000WayangWinduDarajatKamojangAwiBengkokJumlah (jiwa) 314.959 237.586 295.963 179.812Kepadatan (jiwa/km2) 416 736 1.035 6161.4001.2001.0008006004002000Peringkat Jumlah Penduduk1. Wayang Windu2. Kamojang3. Darajat4. Awi BengkokPeringkat Kepadatan Penduduk1. Kamojang2. Darajat3. Awi Bengkok4. Wayang WinduCatatan Kebijakan• Jumlah Penduduk Jumlah stakeholders yang perlu <strong>di</strong>perhatikan yang akan terkena dampakpengembangan kawasan panas bumi• Kepadatan Penduduk Tingkat rural-urban kawasan, luasan wilayah terbangun (built-up areas)
MATA PENCAHARIAN &PENDIDIKAN70%60%50%40%30%20%10%0%Pangalengan(WayangWindu)Kertasari(WayangWindu, Darajat)Pacet (Darajat)Ibun(Kamojang)Paseh(Kamojang)Petani 21% 42% 43% 23% 18%Buruh Tani 5% 47% 49% 23% 24%Industri 62% 36% 37%Catatan Kebijakan• Tingkat urban Kecamatan >> Mata pencaharian Industri >>, Mata Pencaharian Pertanian Banyak buruh tani, penggunaan lahan <strong>di</strong>batasi oleh fungsi lindung
GAMBARAN UMUM TATA RUANGKAWASAN WAYANG WINDU• Memiliki luas wilayah seluas 128 km 2• Secara administratif berada <strong>di</strong> 2 wilayah Kabupatenyaitu:1. Kabupaten Bandung meliputi:- Kec. Pangalengan;- Kec. Kertasari2. Kabupaten Garut meliputi:- Kec. Talegong;- Kec. Bungbulang;- Kec. Cisewu
77000078000079000080000081000082000092 20000 9220000LAMAJANG9210000 9210000TRIBAKTIMULYAPULOSARI MARGAMULYAPANGALENGAN&\SUKAPURAPANGALENGAN&\ &\ &\ &\ #S#SWARNASARIMARGAMUKTI #S&\ #S #SSUKAMANAHCIBEUREUMMARGAMEKAR #S CI HAWUK#S #S #S#S #SCIKEMBANGÿBANJARSARI #S #SKABUPATEN&\SUKALUYUMARGALUYU&\&\ &\BANDUNG#S#S&\ #S &\92 00000 9200000TARUMAJAYAWANASUKAHUTANKERTASARI&\ &\SANTOSAMEKARMUKTI MEKARMULYASUKAMULYANEGLAWANGI&\ SUKALAKSANATALEGONG &\&\SUKAMAJUSELAAWI&\9190000 &\9190000NYALINDUNGGIRIMUKTILOKASI USAHAWAYANG WINDUKETERANGAN :#S Sumur Wayang WinduÿPLTP Wayang Windu&\ Lokasi Industri Kecil&\ Lokasi Industri BesarJalanBatas KecamatanBatas DesaKawasan <strong>Panas</strong>bumi Wayang-WinduBatas KabupatenKABUPATEN BANDUNGKABUPATEN CIANJURKABUPATEN GARUT&\CISEWU&\MEKARBAKTI&\KABUPATEN PAMALAYAN GARUTNEGLASARI9180000 9180000CIKARANGSUKAJAYACI HI KEUBOJONGWNEWANGUNJAYABUNGBULANGMEKARJAYAHANJUANG&\TEGALEGABUNGBULANG&\MARGALAKSANA4 0 4 8 12 16 KilometersS9170000 SINARJAYAGUNAMEKAR9170000KARANGWANGICIJAYANA9160000 9160000770000780000790000800000810000820000DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGIPROPINSI JAWA BARATPT. DEKA PETRAKONSULTAN2004
KETERKAITAN PENGEMBANG-USAHA LOKALKAWASAN WAYANG WINDUNo.Parameter1. Parameter 1 :Aksesibilitaskampung/desaterdekat denganpengembang2. Parameter 2Perekrutan SDMLokal3. Parameter 3Keterbukaankawasanpengembang4. Parameter 4Program-programcommunitydevelopmentKabupaten BandungKabupaten GarutKertasari Pangalengan Cisewu Bungbulang TalegongJalan antaradesa/kampungterdekat yaituDesa Tarumajaya,Desa Cibeureumdan Desa Santosadengan kawasanpanasbumi sudahada namundemikian kon<strong>di</strong>sijalan masihsangat buruk.Jalan antaradesa/kampongterdekat yaitu DesaWanasuka, DesaBanjarsari, DesaSukamanah, DesaMargaluyu dengankawasanpanasbumi sudahada dan kon<strong>di</strong>sinyasudah cukupmemadahi.Saat ini belumada jalan yangmenghubungkandesa terdekatdengan kawasanpanasbumiWayang Windu.Saat ini belumada jalan yangmenghubungkandesa terdekatdengan kawasanpanasbumiWayang WinduSudah terdapatjalan yangmenghubungkanantara desaterdekat yaituDesa Girimuktidengan kawasanpanasbuminamun demikiankon<strong>di</strong>sinya masihberupa jalansetapak.Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada‘close system’ ‘close system’ ‘close system’ ‘close system’ ‘close system’<strong>Pengembangan</strong>fisik<strong>Pengembangan</strong>fisikTidak ada Tidak ada Tidak ada
GAMBARAN UMUM TATA RUANGKAWASAN DARAJAT• Memiliki luas wilayah seluas 14,13 km 2• Secara administratif berada <strong>di</strong> 2 wilayah Kabupatenyaitu:1. Kabupaten Bandung meliputi:- Kec. Kertasari;- Kec. Pacet2. Kabupaten Garut meliputi:- Kec. Sukaresmi;- Kec. Pasirwangi
78500079000079500080000080500081000092 20000 92 20000LOKASI USAHADARAJATTANJUNGWANGI92 15000 92 15000CIPEUJEUHMEKARSARIMARUYUNGMANDALAHAJINAGRAK&\MEKARJAYA&\ &\PACET CIKAWAOCINANGGELA92 10000 92 10000PANGAUBANCIKITUGIRIMULYASUKAPURAKABUPATEN BANDUNG#Y#Y#Y#Y PADAAWAS#Y PASIRWANGI PASIRWANGI &\CIKEMBANG#Y#Y PADAMULYA#Y#Y#Y #Y #Yÿ&\#Y TALAGA SIRNAJAYAKERTASARI#Y #Y SARIMUKTI#Y &\ PADAASIH92 00000 #Y KABUPATEN PASIRKIAMIS GARU92 00000#YTARUMAJAYA&\&\&\HUTAN SUKARESMI CINTADAMAI&\&\&\PADAMUKT&\ SUKAJAYA&\&\&\&\&\ &\ &\SANTOSA9195000 NEGLAWANGI9195000&\SUKARAME92 05000 BARUSARI92 05000CIBEUREUM CIHAWUKKARYAMEKARSUKAMULYASUKARESMI&\KETERANGAN :ÿPLTP Darajat#Y Sumur DarajatJalan&\ Lokasi industri besar&\ Lokasi industri kecilBatas KecamatanKawasan panasbumi DarajatBatas DesaKabupatenKABUPATEN BANDUNGKABUPATEN GARUTWN2 0 2 4 6 8 KilometersSE9190000 9190000785000790000795000800000805000810000DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGIPROPINSI JAWA BARATPT. DEKA PETRAKONSULTAN2004
No.KETERKAITAN PENGEMBANG-USAHA LOKALKAWASAN DARAJATParameter1. Parameter 1 :Aksesibilitaskampung/desaterdekat denganpengembang2. Parameter 2Perekrutan SDM Lokal3. Parameter 3Keterbukaan kawasanpengembang4. Parameter 4Program-programcommunitydevelopmentKabupaten BandungKabupaten GarutKertasari Pacet Sukaresmi PasirwangiJalan antaradesa/kampung terdekatyaitu Desa Cihawuk, DesaCikembang dan DesaTarumajaya dengankawasan panasbumibelum ada.Jalanantaradesaterdekatyaitu Desa Sukarame, DesaNagrak, Desa Cikawao dankawasan panasbumiDarajat sudah ada namunkon<strong>di</strong>si jalan kurangmemadahiJarak antara desa/kampungterdekat yaitu DesaSukaresmi, Desa Sukamulyadan Desa Mekarjayadengan pengembang(Amoseas) cukup dekat dankon<strong>di</strong>si jalan sudah cukupbagusJarak antara desa/kampungterdekat yaitu DesaPadaawas, DesaKaryamekar, DesaSarimukti, Desa Barusaridengan pengembang(Amoseas) cukup dekat dankon<strong>di</strong>si jalan sudah bagusTidak ada Tidak ada Tidak ada Keterlibatan masyarakatlokal dari adanya KPBDarajat-Amoses sebagaitenaga kerja pelengkap(tenaga kasar + security)‘close system’ ‘close system’ ‘close system’ ‘close system’Belum ada programcommunity developmentyang <strong>di</strong>kembangkanBelum ada programcommunity developmentyang <strong>di</strong>kembangkanProgram CD yang rutin <strong>di</strong>lakukan oleh Amoses :•Infrastruktur (pemeliharaanjalan)•Pen<strong>di</strong><strong>di</strong>kan (perbaikan saranaprasaranan sekolah &beasiswa)•Keagamaan (pembangunansarana ibadah)Program CD yang rutin <strong>di</strong>lakukan oleh Amoses :•Infrastruktur (pemeliharaanjalan)•Pen<strong>di</strong><strong>di</strong>kan (perbaikan saranaprasaranan sekolah &beasiswa)•Keagamaan (pembangunansarana ibadah)Menurut informasi drKecamatan Jumlahanggaran CD dari Amoesespertahun <strong>di</strong>perkirakanmelebihananggaranyang<strong>di</strong>berikan pemda utkkecamatan.
ANALISIS TATA RUANGKAWASAN KAMOJANG• Memiliki luas wilayah seluas 31,68 km 2• Secara administratif berada <strong>di</strong> 2 wilayah Kabupatenyaitu:1. Kabupaten Bandung meliputi:- Kec. Ibun;- Kec. Paseh2. Kabupaten Garut meliputi:- Kec. Leles;- Kec. Samarang
80000080500081000081500082 000082 500092 25000 92 25000&\CIGENTUR &\CIPEDESTANGSIMEKARCIJAGRA&\MEKARPAWITANSUKAMANAH &\92 20000 92 20000KARANGTUNGGALSUKAMANTRICIPAKU&\ &\ &\TANGGULUN SINDANGSARI&\TALUNLAMPEGANPASEHKARYALAKSANA SUDI&\&\&\ &\DRAWATI JANGKURANG92 15000 CIBEETKABUPATEN BANDUNG92 15000&\&\ &\ &\PANGGUH MEKARWANGI&\ &\&\&\ &\ IBUNCANGKUANGLOA&\ SALAMNUNGGAL&\LELESLELES#Y &\&\&\&\&\ &\&\ &\LEMBANG&\ &\&\ &\&\ IBUNDANO&\ &\CIPANCAR MARGALUYU SUKARAME#Y#Y #Y &\ #Y KABUPATEN GARUT &\92 10000 &\&\#Y #Y #Y&\ #Y#Y#Y #Y #YCIBURIAL HARUMAN92 10000DUKUH ÿ#YNEGLASARILAKSANA #Y &\#Y#Y&\&\ #Y &\&\ #Y #Y#Y #Y #Y #Y #Y#Y#Y&\#Y#Y#Y#Y #Y#Y #Y#Y&\&\CISARUASUKAKARYA&\92 05000 92 05000TANJUNG KARYASAMARANGPARAKANSUKALAKSANA SAMARANGSUKARASA &\ &\ &\CINTARAYAT&\9200000 CINTAASIH CINTARASA9200000SIRNASARICINTAKARYA &\80000080500081000081500082 000082 5000LOKASI USAHAKAMOJANGKETERANGAN :ÿPLTP Kamojang#Y Lokasi SumurJalan&\ Lokasi industri kecilBatas KecamatanKawasan panasbumi KamojangBatas DesaKababupatenKABUPATEN BANDUNGKABUPATEN GARUTWN2 0 2 4 6 8 KilometersSDINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGIPROPINSI JAWA BARATPT. DEKA PETRAKONSULTAN2004E
KETERKAITAN PENGEMBANG-USAHA LOKALKAWASAN KAMOJANGNo.Parameter1. Parameter 1 :Aksesibilitaskampung/desaterdekat denganpengembang2. Parameter 2Perekrutan SDM Lokal3. Parameter 3Keterbukaan kawasanpengembangKabupaten BandungKabupaten GarutIbun Paseh Leles SamarangJalan yangmenghubungkan desaterdekat yaitu DesaLaksana dengankawasan panasbumiKamojang sudah adadengan kon<strong>di</strong>si jalansudah cukup baikJalan yangmenghubungkandesa terdekat yaituDesa Loa dengankawasan panasbumiKamojang sudahada dengan kon<strong>di</strong>sijalan sudah cukupbaikJalan yangmenghubungkandesa terdekat yaituDesa Dano dengankawasan panasbumiKamojang sudah adadengan kon<strong>di</strong>si jalansudah cukup baikTidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak adaJalan yangmenghubungkandesa terdekat yaituDesa Cisarua,Parakan, Sukakarya,Sukarasa,Tanjungkarya,dengan kawasanpanasbumi Kamojangsudah ada dengankon<strong>di</strong>si jalan sudahcukup baikClose system Close system Close system Close system4. Parameter 4Program-programcommunitydevelopmentAda, berupapengembangan fisikAda, berupapengembangan fisikTidak adaTidak ada
ANALISIS TATA RUANGKAWASAN AWI BENGKOK• Memiliki luas wilayah seluas 14,62 km 2• Secara administratif berada <strong>di</strong> 2 wilayah Kabupatenyaitu:1. Kabupaten Sukabumi meliputi:- Kec. Parakansalak;- Kec. Kabandungan2. Kabupaten Bogor meliputi:- Kec. Pamijahan
67000067500068000068500069000069500092 70000 92 70000CIMAYANG92 65000 PASAREAN &\92 65000GUNUNG MENYANPAMIJAHAN &\CIBITUNG WETANCIBENINGPAMIJAHANCIBITUNG KULONGUNUNG PICUNGGUNUNG BUNDER 1CIBUNIAN92 60000 92 60000GUNUNG SARICIASMARACIASIHAN GUNUNG BUNDER 2KABUPATEN &\ &\ BOGOR&\PURWABAKTI#Y #Y #YBANTAR KARET#Y#Y92 55000#Y#Y92 55000#Y ÿ #YMALASARI#Y HUTAN #Y#YCIPEUTEUYCIDAHUKABUPATEN SUKABUMI &\ &\ &\PARAKANSALAK92 50000 SIRNARESMI92 50000KABANDUNGAN&\ LEBAKSARI&\PARAKAN SUKAKERSA&\ &\ SALAK&\ BOJONGASIH&\CIHAMERANGPULOSARISUKATANIKABANDUNGAN GUNUNG ENDUT &\&\BOJONGLONGOK92 45000 92 45000CIBODASTUGUBANDUNGMEKARJAYAKALAPAPALASARINUNGGALGIRANGMEKARSARIWALANGSARIKALAPANUNGGALKADUNUNGGALCIKIRAYGUNUNG MALANG92 40000 92 40000LOKASI USAHAAWIBENGKOKKETERANGAN :ÿ PLTP Awibengkok#Y Sumur Produksi&\JalanIndustri KecilBatas KecamatanDesaKawasan panasbumi.shpKabupatenKABUPATEN BOGORKABUPATEN SUKABUMIWN2 0 2 4 6 8 KilometersSDINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGIPROPINSI JAWA BARATEPT. DEKA PETRAKONSULTAN6700006750006800006850006900006950002004
KETERKAITAN PENGEMBANG-USAHA LOKALKAWASAN AWI BENGKOKNo.Parameter1. Parameter 1 :Aksesibilitas kampung/desaterdekat dengan pengembang2. Parameter 2Perekrutan SDM Lokal3. Parameter 3Keterbukaan kawasanpengembang4. Parameter 4Program-program communitydevelopmentKabupaten SukabumiKabupaten BogorParakansalak Kabandungan PamijahanJalan yangmenghubungkanantara desa terdekatyaitu Desa Sukatanidengan kawasanpanasbumi AwiBengkok berupa jalansetapak.Jalan yangmenghubungkan antaradesa terdekat dengankawasan panasbumi AwiBengkok sudah ada dankon<strong>di</strong>si jalan sudahmemadahi karena jalan inimerupakan jalan yangmenja<strong>di</strong> akses utamamenuju kawasanpanasbumi.Tidak ada Tidak ada Tidak adaJalan yangmenghubungkan antaradesa terdekat yaitu DesaPurwabakti, Ciasihan,Ciasmara dengan kawasanpanasbumi Awi Bengkoksudahadajalannamunkon<strong>di</strong>sinya sangat buruk.“close system’ “close system’ “close system’Tidak adaAda, berupapengembangan fisikAda, berupapengembangan fisik
INTERAKSI SOSIALPENGEMBANG-MASYARAKATPotensi konflik– Kecemburuan sosial: larangan alih fungsi lahan masyarakatsedangkan para pengembang <strong>di</strong>perkenankan beraktivitas <strong>di</strong>kawasan lindung– Tuntutan perbaikan jalan desa belum <strong>di</strong>realisasikanpengembang– Ketidakpuasan masyarakat terhadap kepedulian pengembangterhadap sekitar– Terja<strong>di</strong> pencurian pipa– Premanisme yang memunculkan hidden-cost bagi pengembangKon<strong>di</strong>si kerjasama– <strong>Pengembangan</strong> sarana-prasarana fisik masyarakat olehpengembang– Kerjasama bantuan modal dan beasiswa
4. STUDI DAN IMPLEMENTASI DIRECT USE• Stu<strong>di</strong> Pengeringan Teh <strong>di</strong> Malabar• Implementasi Sterilisasi Me<strong>di</strong>a TanamJamur <strong>di</strong> Kamojang
ILUSTRASI PENGEMBANGAN KAWASAN PANAS BUMIDAN PEMANFAATAN LANGSUNG (Direct Use)SeparatorSumur ProduksiPLTPSumur InjeksiMemanfaatkan fluida sisaPLTP (In<strong>di</strong>rect Use) yangakan <strong>di</strong>injeksikan kebumi, sebagai sumberenergi untuk berbagaiproses industri agribisnispada kawasan panasbumiPabrikKAWASAN PANAS BUMIWAYANG WINDU,MALABARPANGALENGAN
Ruangan tempatheat exchanger435ALTERNATIVE HEAT EXCHANGER11 26734 5KOMPONEN PABRIK TEHYANG DIGANTIKANOLEH KOMPONENPEMANFAATAN LANGSUNG26 7SKEMA PROSES INDUSTRIPABRIK TEH PTPN VIII
Sterilisasi Me<strong>di</strong>a TanamJamur <strong>di</strong> Kamojang
MushroomGreenhouseFreshWaterWater OutWater PumpWaste Geothermal Fluids OutRoom SterilizationBefore/After MushroomGrowing SeasonFresh WaterSteam OutSterilization Chamber(Autoclave)Mushroom GrowingMe<strong>di</strong>a InsideWater TowerFresh Water InGeothermalFluids InSteam Generator(Heat Exchanger)Geothermal WellSkema pemanfaatan energi panas bumi untuksterilisasi me<strong>di</strong>a tanam (jamur) <strong>di</strong> Kamojang
5. APLIKASI SIG PANAS BUMI DI JAWA BARAT
KAWASAN PB VS PKN & PKW
5. RAPERDA PANAS BUMITUJUAN PENGELOLAANa. Mendayagunakan sumberdaya dan potensi untuk menunjangpembangunan yang berkelanjutan, serta memberikan nilai tambahsecara keseluruhan;b. Memberikan landasan hukum bagi langkah-langkah pembaruandalam penataan penyelenggaraan pengelolaan dan pemanfaatanpanas bumi demi pencapaian iklim investasi yang kondusif;c. Meningkatkan pendapatan negara dan masyarakat untukmendorong pertumbuhan perekonomian nasional demi terwujudnyakesejahteraan dan kemakmuran rakyat secara nyata dan juga dapat<strong>di</strong>andalkan sebagai usaha dalam menghadapi persaingan global;
SISTEMATIKA RAPERDABAB I KETENTUAN UMUMBAB II KEWENANGAN DAN TANGGUNG JAWABBAB III PENGELOLAAN PANAS BUMI1. Inventarisasi Potensi2. Data dan Informasi3. Pengusahaan4. Penelitian dan <strong>Pengembangan</strong>5. Peningkatan Kualitas <strong>Sumber</strong>daya Manusia6. Pembinaan dan Pengawasan
BAB IV PENDAPATAN DAERAHBAB V PENGELOLAAN LINGKUNGAN1. Penggunaan Lahan2. Penanggulangan Dampak Lingkungan3. <strong>Pengembangan</strong> dan pemberdayaan MasyarakatBAB VI PENYIDIKANBAB VII KETENTUAN PIDANABAB VIII KETENTUAN PERALIHANBAB X KETENTUAN PENUTUP
6. PENGEMBANGAN PARTISIPASI DAERAHPOTENSI KONTRIBUSI DAERAHDALAM PENGEMBANGAN GEOTHERMALPOTENSIKETERANGANLAHANPROSES PEMBEBASANLAHAN• JASA√(?)√• Terkait dominan lahan milikrakyat• Fasilitator• SosialisasiJASA TEKNIS• KONSTRUKSI• LINGKUNGAN• HAZARDS√√√• Competensi teknispekerjaan sipil (konstruksi)• Pemberdayaan potensiSDM, Perguruan Tinggi.JASA• SECURITY√SHARE EQUITY (Rp)√ (?)Catatan : Perlu klarifikasi dan konfirmasi Peraturan pendukung yang berlaku
KEMITRAAN DALAM PENGEMBANGANBISNIS GEOTHERMALJOINT DEVELOPMENT AGREEMENTLOAN US$ ?PENGEMBANGEQUITYSWASTAB U M DEQUITYUS$US$ ( ? ) US$ ( ? )PT. PLN(PERSERO)EQUITYUS$ ( ? )CONSORTIUMUS$ ( ? )GEOTHERMAL PROJECTLISTRIKRp. /US$PT. PLN(PERSERO)
HAMBATAN DAN TANTANGANPENGEMBANGAN PANASBUMIPERSPEKTIF DAERAH
HAMBATAN• Pertama, kendala regulasi, sejauh ini UU No. 27/2003, belummenghasilkan peraturan turunannya yang lebih operasionaluntuk mengatur berbagai hal dalam pengembanganpemanfaatan panas bumi. Hal ini akan mempengaruhibanyak aspek yang secara krusial akan berdampak terhadapiklim investasi dan operasi pengembangan panas bumi,seperti adanya kendala dalam rangka birokratisasi pelayananinvestasi, bagi hasil, pemberdayaan masyarakat, ketentuandalam optimalisasi pemanfaatan dsb.• Kedua, dalam hal operasi panas bumi, bahwa kegiatanoperasi panas bumi masih menunjukkan kesan eksklusivitasyang menja<strong>di</strong>kan adanya persepsi bahwa operasi panas bumikurang memberikan manfaat serta kurang melibatkan peranaktif dari masyarakat dan daerah <strong>di</strong>mana operasi panas bumiberada.
TANTANGAN• Kejelasan peran dan kewenangan Provinsi dalampengaturan lokasi yang belum <strong>di</strong>eksplorasi olehPertamina (<strong>di</strong> wilayah WKP Pertamina) untuk <strong>di</strong>promosikan ke investor (open area).• Peraturan yang jelas dan kondusif untukmenyambut minat investasi panas bumi dengansegera ada WKP yang dapat <strong>di</strong>tawarkan danprosedur lelang untuk eksplorasi dan eksploitasi,termasuk (Ijin Usaha Pengelolaan <strong>Panas</strong> <strong>Bumi</strong>),peraturan yang mengatur penerbitan IUP Eksplorasidan eksploitasi panas bumi
• Provinsi sudah siap dalam pengembangan danmempromosikan panas bumi serta fasilitasi koor<strong>di</strong>nasidengan Kabupaten yang dapat memberikan peran yanglebih besar kepada Provinsi sebagai kepanjangan tanganPemerintah <strong>Pusat</strong> dalam pengelolan panas bumi.• Prinsip penerbitan batas WKP berdasarkan reservoarsistem panas bumi dengan daerah sekecil-kecilnya sesuaidengan batas IUP perlu <strong>di</strong>pertimbangkan, karena akanmemberikan pengelolaan panas bumi terkotak-kotak tidakterpadu dan tidak terintegrasi dalam sistem kawasan panasbumi yang <strong>di</strong>kembangkan.• <strong>Pengembangan</strong> Community Development <strong>di</strong> sekitar lokasipanas bumi belum terintegrasi dengan pengembanganwilayah.
PENUTUP• Percepatan penyusunan dan penetapan peraturanpelaksana dari UU No. 27/2003 yang mendorongpenciptaan iklim investasi yang kondusif,memberikan jaminan keamanan investasi,melibatkan peran aktif daerah dan memberikandampak terbaik bagi masyarakat sekitar dandaerah <strong>di</strong>mana potensi panas bumi itu berada;• Operator/pengembang panas bumi sebaiknyamembuka <strong>di</strong>ri dan partisipatif terhadapperkembangan dan <strong>di</strong>namika masyarakat danharapan optimalisasi panas bumi <strong>di</strong> daerah;• Kami siap memfasilitasi investasi danpengembangan panas bumi <strong>di</strong> <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong>
JADIKAN JAWA BARATSEBAGAI PUSATPENGEMBANGAN PANASBUMI DI INDONESIA ….DUNIA(A VISION FOR OUR FUTURE)TERIMAKASIH
1. Arahan EkonomiARAHAN KEBIJAKAN– Rekomendasi sektor dan komo<strong>di</strong>tas ekonomi unggulan untukoptimalisasi panas bumi2. Arahan Kebijakan Teknologi– Rekomendasi usaha yang potensial bagi pemanfaatan <strong>di</strong>rectuse– Rekomendasi penye<strong>di</strong>aan listrik dan in<strong>di</strong>rect-use3. Arahan Kebijakan Tata Ruang– Arahan lokasi usaha dan pengembangan infrastruktur <strong>di</strong>rectuse– Arahan pemanfaatan ruang4. Arahan Sosial Budaya– Arahan <strong>Pengembangan</strong> Masyarakat (CommunityDevelopment)
• 1. Arahan Kebijakan Ekonomi:– Mendorong sektor basis dan komo<strong>di</strong>tas prospektif <strong>di</strong> masing-masingkecamatan untuk menja<strong>di</strong> sektor dan komo<strong>di</strong>tas unggulan– Memperkuat keterkaitan sektor basis dengan sektor non-basis sehinggamuncul efek pengganda (multiplier effect) yang menyebabkanpertumbuhan ekonomi <strong>di</strong> setiap sektor– Memfasilitasi sektor dan komo<strong>di</strong>tas unggulan yang dapatmemanfaatkan energi panas bumi untuk mengoptimalisasi sumber dayapanas bumi yang ada• 2. In<strong>di</strong>kasi Program Ekonomi:No. Program Sasaran Stakeholders1. Program Pacu Perkembangan Usaha(Dukungan Pelatihan, Akses Pasar,Modal, Teknologi)2. Program <strong>Pengembangan</strong> EkonomiLokal Tepadu untuk PeningkatanEkspor Wilayah3. Program Sosialisasi Teknis-Ekonomis-Ekologis Pemanfaatan <strong>Sumber</strong> <strong>Daya</strong><strong>Panas</strong> <strong>Bumi</strong>Pengusaha(terutama Kecil& Menengah)PengusahaPengusahaPengusaha,Pemerintah,PerbankanPengusaha,Pemerintah,MasyarakatPemerintah,Pengembang,Pengusaha
• 1. Arahan Kebijakan Teknologi:– Meningkatkan kedalaman pengkajian penerapan Direct-Use dari sisiTeknologi-Ekonomi-Sosial-Budaya pada usaha-usaha <strong>di</strong> sekitarKawasan <strong>Panas</strong> <strong>Bumi</strong>– Meningkatkan pemahaman dunia usaha dan masyarakat lokalmengenai potensi pemanfaatan teknologi berbasis Direct-Use danproses alih teknologi– Meningkatkan kedalaman pengkajian implementasi In<strong>di</strong>rect-Use dalambentuk Small-Scale Geothermal Power Plant yang dapat mengungkappola teknis produksi, pola <strong>di</strong>stribusi, kebutuhan dan kemampuanmasyarakat serta pola pembiayaan investasi.• 2. In<strong>di</strong>kasi Program Teknologi:No. Program Sasaran Stakeholders1. Program Pengkajian Pra-KelayakanImplementasi Direct-Use pada usaha-usahaprospektif <strong>di</strong> sekitar Kawasan <strong>Panas</strong> <strong>Bumi</strong>2. Program Sosialisasi Teknis-Ekonomis-Ekologis Pemanfaatan <strong>Sumber</strong> <strong>Daya</strong> <strong>Panas</strong><strong>Bumi</strong>3. Program pengkajian Pra-Kelayakan<strong>Pengembangan</strong> Small-Scale GeothermalPowerplant pada Kawasan <strong>Panas</strong> <strong>Bumi</strong> <strong>Jawa</strong><strong>Barat</strong>PengusahaPengusahaInvestor,MasyarakatPemerintah,Pengusaha,Pengembang,Masyarakat, InvestorPemerintah,Pengembang,PengusahaPemerintah,InvestorMasyarakat,Pengembang,Pengusaha,
• 1. Arahan Kebijakan Tata Ruang:– Meningkatkan kedalaman pengkajian mengenai klaster usaha yangprospektif bagi implementasi <strong>di</strong>rect-use dan perumusan rancanganteknis infrastruktur teknologi <strong>di</strong>rect-use– Menyusun pola pemanfaatan ruang yang lebih <strong>di</strong>sesuaikan dengankon<strong>di</strong>si aktual (adanya Kawasan Pengembang, Taman Nasional, AksesJalan, Kawasan Berfungsi Lindung, dsb.)– Menyusun kebijakan pengendalian pemanfaatan ruang yangmemperhatikan kebutuhan dan keterlibatan masyarakat <strong>di</strong>sampingaspek lingkungan• 2. In<strong>di</strong>kasi Program Penataan Ruang:No. Program Sasaran Stakeholders1. Program Pengkajian Klaster UsahaPengguna Direct-Use dan KelembagaanPengelolaannya2. Program Penyusunan Detail EngineeringDesign Infrastruktur Teknologi Direct-Usebagi Usaha Pengguna Direct-Use3. Program Penyusunan Rencana Tata RuangKawasan<strong>Panas</strong><strong>Bumi</strong>SkalaDetailPengusahaPengguna Direct-UsePengusahaPengguna Direct-Use,PengembangPengusaha danMasyarakat LokalPengusaha,Pemerintah,MasyarakatPengusaha,Pemerintah,Masyarakat,PengembangPemerintah,Pengusaha,Masyarakat,Pengembang
• 1. Arahan Kebijakan Sosial Budaya:– Peningkatan pemahaman masyarakat mengenai pentingnyapemanfaatan panas bumi pola Direct-Use maupun In<strong>di</strong>rect-Use bagipeningkatan kesejahteraan masyarakat– Peningkatan interaksi kerjasama antara Pengembang dan MasyarakatLokal dalam peningkatan ekonomi lokal dan kesejahteraan sosial– <strong>Pengembangan</strong> kelembagaan yang dapat memfasilitasi komunikasiantara Pengembang dan Masyarakat Lokal untuk meresolusi konflikmaupun menjembatani kepentingan masing-masing pihak• 2. In<strong>di</strong>kasi Program Sosial Budaya:No. Program Sasaran Stakeholders1. Program Sosialisasi Pemanfaatan<strong>Panas</strong> <strong>Bumi</strong> dan KesejahteraanMasyarakat2. Program <strong>Pengembangan</strong> Masyarakat(Community Development) bagipengembangan Infrastruktur Fisik,Ekonomi Lokal, dan Kesejahteraan3.SosialProgram <strong>Pengembangan</strong> KelembagaanKomunikasi Masyarakat danPengembangMasyarakatMasyarakat,PengusahaKecil-Menengah,KoperasiMasyarakat,PengembangPemerintah,Pengembang,MasyarakatPengembang,Pemerintah,Masyarakat,Pemerintah,Masyarakat,Pengembang