12.07.2015 Views

Geologi Daerah Panas Bumi Akesahu, Kota Tidore Kepulauan ...

Geologi Daerah Panas Bumi Akesahu, Kota Tidore Kepulauan ...

Geologi Daerah Panas Bumi Akesahu, Kota Tidore Kepulauan ...

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

Transform your PDFs into Flipbooks and boost your revenue!

Leverage SEO-optimized Flipbooks, powerful backlinks, and multimedia content to professionally showcase your products and significantly increase your reach.

GEOLOGI PANAS BUMI DAERAH AKESAHU,KECAMATAN TIDORE, KOTA TIDORE KEPULAUAN, MALUKU UTARAOleh: Herry SundhoroSubdit <strong>Panas</strong> <strong>Bumi</strong>, Direktorat Inventarisasi Sumber Daya MineralJl. Soekarno – Hatta 444, Bandung – 40254. Tel. 022 – 5222085, Fax 022 – 5211085SARIKata kunci: <strong>Geologi</strong> panas bumi <strong>Daerah</strong> <strong>Akesahu</strong><strong>Daerah</strong> panas bumi <strong>Akesahu</strong> terletak di Kelurahan Dowora, <strong>Kota</strong> <strong>Tidore</strong> <strong>Kepulauan</strong>, Provinsi MalukuUtara. Semua gejala manifestasi panas bumi muncul di pinggir pantai, pada daerah pasang surut, disisi luar dari struktur ring kaldera Talaga.Mata air panas Gamgao, Tomado, Tanjung Putus, <strong>Akesahu</strong> Gulili dan <strong>Akesahu</strong> mempunyai suhupermukaan antara 40,7 – 45,1º C dengan debit antara 0,2 - 3 l/ menit. Mata air panas ini munculmelalui akses struktur sesar normal berarah barat baratlaut - timur tenggara (U 280-290º T), ditenggara struktur kaldera. Sedangkan P. <strong>Tidore</strong> itu sendiri dikontribusi oleh batuan vulkanik berumurKuarter dengan struktur geologi berupa kubah, gunungapi, patahan-patahan normal, kawah dankaldera TalagaHadirnya manifestasi panas bumi (mata air panas) pada elevasi < 10 m diatas permukaan laut (dpl)menunjukkan bahwa di kedalaman daerah tersebut mempunyai indikasi adanya potensi sumberdaya/cadangan energi panas bumi.========================================================================PENDAHULUANBerdasarkan kajian literatur menunjukkanbahwa di Kelurahan Dowora, <strong>Kota</strong> <strong>Tidore</strong><strong>Kepulauan</strong>, Provinsi Maluku Utara terdapatmata air panas pada batuan aluvium di sisiluar dari ring struktur kaldera Talaga. Mata airpanas tersebut mengindikasikan bahwa dikedalaman daerah mengandung potensi energipanas bumi.Dalam rangka pengupayaan dan pemanfaatanenergi panas bumi di remote island perludilakukan survai panas bumi terpadu memakaimetoda geologi, geokimia dan geofisika untukmengetahui potensi cadangan panas bumi di P.<strong>Tidore</strong> yang mungkin bisa dikembangkanuntuk pemanfaatan energi alternatif bersifatramah lingkungan, dapat diperbaharui danrelatif murah, serta sumbernya berasal darikedalaman bumi P. <strong>Tidore</strong> sendiri.MAKSUD DAN TUJUANMetoda geologi dipakai sebagai salah satumetoda penyelidukan. Maksud penyelidikanadalah untuk melokalisir pemunculanmanifestasi panas bumi dan mengetahuikarasteristik geologi yang berkaitan denganpemunculan manifestasi panas di permukan.Tujuannya adalah untuk mengetahui luasperangkap daerah prospek dari strukturgeologi, sistim panas bumi (batuan penudung/cap-rock/clay-cap, batuan reservoar/ reservoirrock,batuan konduksi panas/ conductive-rockdan sumber panas/ heat-source serta prakiraanjenis fluida thermal) dan model panas bumitentatif P. <strong>Tidore</strong>.LOKASISecara administratif pemerintahan, <strong>Daerah</strong>survai berada di P. <strong>Tidore</strong>, <strong>Kota</strong> <strong>Tidore</strong><strong>Kepulauan</strong>, Provinsi Maluku Utara. Survaiberfokus di sekitar mata air panas <strong>Akesahu</strong>, diwilayah timur hingga timurlaut P. <strong>Tidore</strong>.Luas daerah ± 16 km X 11 km, bataskoordinat geografis 127º 21’ 36’’ - 127º 27’18’’ BT dan 0º 37’ 14’’ - 0º 45’ 54’’ LU ataukoordinat UTM 5826140 - 5837040 mE dan968360 - 984280 mN (Gambar 1).METODA PENYELIDIKANPenyelidikan lapangan dilakukan dengan caralintasan peta, dengan memakai kompas danmendiskripsi batuan secara megaskopis.Gejala geologi dan manifestasi panasdirangkum dalam buku catatan lapangan dandiplotkan ke peta kerja. Pengamatan danpengukuran data di setiap titik memakai alatGPS (Global Positioning System).Interpretasi citra (image) Landsat dari peta<strong>Geologi</strong> Regional skala 1:250.000 dilakukansebagi optimalisasi dan efesiensi pada saatpemetaan objek geologi di lapangan.Interpretasi meliputi lokasi, pola aliran sungai,distribusi batuan dan struktur geologi.Data geologi sebagai data olahan berupakeadaan singkapan, kondisi batuan, sebaran,struktur geologi, bentang alam, lokasi, jenismanifestasi panas dan suhunya.Pengambilan batuan yang representatif untukanalisis petrografi dilakukan sesuai jumlahsatuan batuan yang ada di daerahpenyelidikan. Analisis umur batuan andesitPemaparan Hasil Kegiatan Lapangan Subdit <strong>Panas</strong> <strong>Bumi</strong> 2005 27 - 1


Kelurusan Tagafura, kelurusan yang didugapatahan mempunyai arah timurlaut - baratdayadengan kemiringan > 80° ke arah utara.Kelurusan tersebut memisahkan G. Gulilidengan G. Tagafura.Struktur Patahan <strong>Akesahu</strong> Gulili, mempunyaiarah N 280-310º E, dengan kemiringan keutara > 70º. Bagian utara daerah merupakanblok turun yang ditandai oleh 5 mata air panasDowora, Tomado, Tanjung Putus, <strong>Akesahu</strong>Gulili dan <strong>Akesahu</strong>. (Gambar 4/ Peta geologi).TATA GUNA LAHANDalam kegiatan eksplorasi dan eksploitasipanasbumi sangat diperlukan data “WilayahTata Guna Hutan Kesepakatan”, berupawilayah status pemanfaatan lahan yangditerbitkan resmi dati Instansi DepartemKehutanan, tahun 1992 (www.dephut.go.id,1992).Tata guna hutan kesepakatan P. <strong>Tidore</strong>, terdiri2 wilayah tata guna, yaitu: Hutan ProduksiKonversi (HPK) dan Hutan Lindung (Gbr 5).Pengetahuan status “Tata Guna Lahan” sangatbermanfaat dalam pengantisipasian resikoyang mungkin terjadi dalam pemanfaatanlahan yang berpotensi menimbulkankerawanan materil atau immateril.Pengantisipasian berupa pengurusan ijinpemanfaatan dan sosialisasi terhadapmasyarakat lokal.Hutan Produksi Konversi (HPK), yaitu: Hutanyang dirancang dengan ijin (IPK) untukpembukaan lahan dan konversi permanenmenjadi bentuk tata guna lainnya, khususnyaindustri kayu atau perkebunan. IPK adalah ijinuntuk membuka lahan guna kepentingan.Hutan Lindung, yaitu hutan yang ditujukanuntuk menjalankan fungsi - fungsi lingkungan,khususnya untuk memelihara tutupan vegetasidan stabilitas tanah di lereng - lereng curamdan melindungi <strong>Daerah</strong> Aliran Sungai (DAS).Manifestasi panas bumi Dowora, Tomado,Tanjung Putus, <strong>Akesahu</strong> Gulili dan <strong>Akesahu</strong>berada di wilayah Hutan Produksi Konversi(HPK).GEOHIDROLOGISecara garis besar, wilayah air tanah di P.<strong>Tidore</strong> di bagi menjadi 2, yaitu <strong>Daerah</strong>resapan air dan <strong>Daerah</strong> munculan air tanah(Gbr 6).<strong>Daerah</strong> resapan air (re-charge) mencakup ± 70% luas daratan. Dengan ketinggian 150 - 1700m dpl. Berada pada satuan morfologigunungapi G. Matubu, perbukitanbergelombang sedang, vulkanik G. Gulili,Vulkanik G. Tagafura dan Kaldera Talaga. Disini sebagian Air hujan akan meresap kekedalaman melalui zona permeabilitas,rekahan (fracture) dan porositas batuan.<strong>Daerah</strong> munculan air tanah (dis-charge)berada di ketinggian 0 - 150 m dpl. Berada disatuan morfologi pedataran, mencakup ± 30 %luas P. <strong>Tidore</strong>. Air hujan (meteoric-water)yang turun di daerah resapan (re-charge)sebagian besar masuk ke bumi melalui zonapermeabilitas, rekahan dan porositas batuandan terkumpul menjadi air tanah dalam dandangkal, untuk selanjutnya muncul berupamata air panas dan dingin di elevasi rendahsekitar pedataran P.<strong>Tidore</strong>.MODEL PANAS BUMIModel panas bumi tentatif P. <strong>Tidore</strong>diperlihatkan di Gambar 7.Sumber panas (heat-source) diasumsikanberupa poket magma di bawah strukturkaldera Talaga dan di bawah G. Matubu.Zone reservoar diperkirakan berupa poketfluida panas di formasi batuan dasar(basement) yang sudah terkena prosestektonik. berumur Tersier – Kapur. Posisinyaada di bawah batuan vulkanik Kuarter. Poketreservoir juga ada di batuan vulkanik Kuarteryang terkena struktur geologi.. <strong>Daerah</strong> itumerupakan zona permeabilitas dengankesarangan tinggi, di duga berada dikedalaman ± antara 600 - 2000 m.Batuan penudung berupa lempung penudungyang ada di sekitar bidang patahan/ sesar danfraktur-fraktur.Batuan konduktif berupa batuan dasar(basement) di bawah batuan vulkanik Kuarterdan lava pra - kaldera (Qlpt) paling bawah(tertua).Aliran panas dirambatkan secara konduksimelalui batuan konduktif, bersamaan jugapanas dialirkan secara konveksi fluida panasbumi melalui bidang sesar/patahan geologi.DISKUSIPotensi energi panas bumi di P. <strong>Tidore</strong> beradadi daerah munculan mataair panas dan.terkonsentrasi juga di bawah struktur kalderaTalaga.Sistim panas bumi di sini diasumsikanbersistim up-flow yang terkontaminasi sedikitoleh air laut. Fluida up-flow naik melaluipatahan <strong>Akesahu</strong> Gulili dan melalui strukturkaldera Talaga. Kedalaman poket reservoirdiduga terletak di antara kedalaman - 600hingga - 2000 m ).Pemaparan Hasil Kegiatan Lapangan Subdit <strong>Panas</strong> <strong>Bumi</strong> 2005 27 - 4


Keberadaan stuktur kaldera mengindikasikanbahwa di bawah struktur terdapat Sumberpanas (heat-source) dengan volume sangatbesar..Di lantai kaldera tidak terdapat munculanmataair panas, disebabkan. akibat tebalnyaendapan jatuhan piroklastik (ash - fall) dankemungkinan karena sebagian daerahtergenang oleh danau air tawar/ Talaga.Pencapaian ke mataair panas Dowora,Tomado, Tanjung Putus, <strong>Akesahu</strong> Gulili dan<strong>Akesahu</strong> yang berada di pinggir pantai, sangatmudah karena bisa dicapai dengan kendaraanroda empat.Pemanfaatan air panas itu dapat dikelola untuksarana parawisata (direct - use) dan juga bisadimanfaatkan untuk kelistrikan (indirect -use).Sifat fluida panas di kedalaman daerah inidominannya berfase air panas berentalfisedang. Kalau akan dimanfaatkan untukenergi listrik perlu dilakukan proses ekstraksiuap panas dari fluida air panas. Proses tersebutberdampak terhadap besarnya dana yangdiperlukan. Sehingga nilai jual listrik akanmenjadi lebih mahal.KESIMPULANDi daerah <strong>Akesahu</strong>, P. <strong>Tidore</strong> adanyaakumulasi fluida panas di kedalamanterindikasi oleh mata air panas Dowara,Tomado, Tanjung Putus, <strong>Akesahu</strong> Gulili dan<strong>Akesahu</strong>. Indikasi menunjukkan bahwa fluidaitu bersistim air panas ber entalphy sedang danpH netral.Kehadiran lempung penudung/clay-cap didaerah ini hanya berupa lensa reservoar disepanjang patahan dan fraktur <strong>Akesahu</strong>Gulili, serta di struktur kaldera Talaga.PUSTAKAApandi.T, dkk., 1980. Peta <strong>Geologi</strong> LembarTernate, Maluku Utara, Skala 1: 250.000.Pusat Penelitian Dan Pengembangan <strong>Geologi</strong>.Bandung.Badan Meteorologi Dan Geofisika (BMG,2004); Data curah hujan Indonesia tahun2004.Bemmelen, van R.W., 1949. The Geology ofIndonesia. Vol. I A. General Geology OfIndonesia And Adjacent Archipelagoes.Government Printing Office. The Hague.Netherlands.BPS (Badan Pusat Statistik KabupatenHalmahera Tengah, 2004); <strong>Kota</strong> <strong>Tidore</strong><strong>Kepulauan</strong> dalam Angka 2004. KerjasamaBPS Kabupaten Halmahera Tengah danBappeda Kabupaten <strong>Kota</strong> <strong>Tidore</strong> <strong>Kepulauan</strong>.Departem Kehutanan, 1992; Wilayah TataGuna Hutan Kesepakatan, (www.dephut.go.id,1992)Fournier, R.O., 1981. Application of WaterGeochemistry Geothermal Exploration andReservoir Engineering, “Geothermal System:Principles and Case Histories”. John Willey &Sons. New York.Giggenbach, W.F., 1988. Geothermal SoluteEquilibria Deviation of Na-K-Mg – Ca Geo-Indicators. Geochemica Acta 52. pp. 2749-2765.Lawless, J., 1995. Guidebook: AnIntroduction to Geothermal System. Shortcourse. Unocal Ltd. Jakarta.Mahon K., Ellis, A.J., 1977. Chemistry andGeothermal System. Academic Press Inc.Orlando.Telford, W.M. et al, 1982. AppliedGeophysics. Cambridge University Press.Cambridge.Tabel 1. Karakteristik mata air panas di P. <strong>Tidore</strong>, <strong>Kota</strong> <strong>Tidore</strong> <strong>Kepulauan</strong>, Maluku Utara1.2.Gamgao,X: 327.037 mTY: 82478 mUKp Mafututu,Kelurahan Dowora,Kec. <strong>Tidore</strong><strong>Akesahu</strong>,X= 328.250 mTY=79655mU.Kp <strong>Akesahu</strong>,Kelurahan Dowora,Kec. <strong>Tidore</strong>Mata air panasMata air panas27,1 & 41,727 & 43,96.586,99< 0,50,2Muncul pada lavapra-kaldera yangtertutup aluvium,jernih, tawar, tidakberuap, tidak berbau,bualan gas tidakkontinu.Muncul pada aluviumdan jatuhanpiroklastik jernih,tidak beruap, asin,tidak berbauPemaparan Hasil Kegiatan Lapangan Subdit <strong>Panas</strong> <strong>Bumi</strong> 2005 27 - 5


3.<strong>Akesahu</strong> Gulili,X= 328.657 mTY=78972 mU.Kp Susu Berahi,Kelurahan Dowora,Kec. <strong>Tidore</strong>Mata air panas28,2 & 40,76,593Muncul pada batuianjatuhan piroklastik,berwarna jernih -keruh, tidak berbau,tidak beruap, berasatawar.4.Tanjung Putus,X= 328.683 mTY=79033 mU.Mata air panas29.7 & 45,16,541,5Muncul pada batuanjatuhan piroklastik, didaerah pasang surut.Berwarna keruh,tidak beruap, tidakberbau dan berasaasin.5.Tomado,X: 328.003 mTY: 80947 mUKelurahan Dowora,Kec. <strong>Tidore</strong>Mata air panas26,8 & 44,16,563Muncul pada lavapra-kaldera, jernih,tawar, tidak beruap,tidak berbau, bualangas tidak kontinu.SASUBIANGLOLOBATABOBOPAYOMAJIDGURUAHALMAHERATENGAHBULI ISLAMP.TERNATEP.TIDORETIDORE (SIOSIU)GUMIP. HALMAHERASOFIFIWACINGOFAKIANATAHANAWEDABADEMOTEPELEWOSNUGURUAPINLIFOFADAERAH PENYELIDIKANGambar 1, Lokasi daerah penyelidikanPemaparan Hasil Kegiatan Lapangan Subdit <strong>Panas</strong> <strong>Bumi</strong> 2005 27 - 6


Gambar 4. Peta geologi P. <strong>Tidore</strong>, <strong>Kota</strong> <strong>Tidore</strong> <strong>Kepulauan</strong>, Provinsi Maluku UtaraHutan Produksi KonversiHutan LindungGambar 5. Wilayah Tata Guna Hutan Kesepakatan P. <strong>Tidore</strong>, <strong>Kota</strong> <strong>Tidore</strong> <strong>Kepulauan</strong>,Maluku Utara (www.dephut.go.id, 1992)Pemaparan Hasil Kegiatan Lapangan Subdit <strong>Panas</strong> <strong>Bumi</strong> 2005 27 - 8


DAERAH MUNCULAN AIRTANAHDAERAH RESAPAN AIRTANAHDAERAH MUNCULAN AIRTANAHGambar 6. Peta 3-D sistim geohidrologi P. <strong>Tidore</strong>, <strong>Kota</strong> <strong>Tidore</strong> <strong>Kepulauan</strong>, Maluku Utara.UMATAAIR PANASLAUTLAU TBATUAN DASAR(BASEMENT)?SUMBER PANASBATUANKONDUKTIFPOCKETRESORVOAR(FLUIDA PANAS)SUMBER PANASGambar 7. Model tentatif sistem panas bumi daerah <strong>Akesahu</strong>,<strong>Kota</strong> <strong>Tidore</strong> <strong>Kepulauan</strong>, Maluku Utara??BATUANKONDUKTIF0-1000-2000METERPemaparan Hasil Kegiatan Lapangan Subdit <strong>Panas</strong> <strong>Bumi</strong> 2005 27 - 9

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!