12.07.2015 Views

Inventarisasi Dan Eksplorasi Mineral Logam Di Daerah Kabupaten

Inventarisasi Dan Eksplorasi Mineral Logam Di Daerah Kabupaten

Inventarisasi Dan Eksplorasi Mineral Logam Di Daerah Kabupaten

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

Transform your PDFs into Flipbooks and boost your revenue!

Leverage SEO-optimized Flipbooks, powerful backlinks, and multimedia content to professionally showcase your products and significantly increase your reach.

INVENTARISASI DAN EKSPLORASI MINERAL LOGAMDI DAERAH KABUPATEN CIANJUR DAN KABUPATEN SUKABUMIPROVINSI JAWA BARAT (DIM-KIGAM FASE II), TA. 2003Oleh:Sahat Simanjuntak, Yan. S. Manurung, Armin Tampubolon, KismanSUBDIT. MINERAL LOGAMABSTRACTThe prospect area of epithermal mineralisation found during the technical cooperationproject between KIGAM (Korea Institute of Geoscience and <strong>Mineral</strong> Resources) and DIM (<strong>Di</strong>rektorat<strong>Inventarisasi</strong> Sumber Daya <strong>Mineral</strong>) in 2002 was further investigated more detailed in the secondphase or in the fiscal year 2003. Activities realized during the second phase consist of a grid systemsoil sampling within area of 1100 by 800 m 2 and trenching located in the southern part of Mt.Subang, Tanggeung <strong>Di</strong>strict, Cianjur Regency. In addition, regional survey was also conducted withinthe concession area belonging to <strong>Di</strong>rectorate General of Geology and <strong>Mineral</strong> Resources or WilayahPenugasan (WPP) located adjacent to the KIGAM-DIM joint exploration area.<strong>Mineral</strong>isation at Mt.Subang is inferred as epithermal type of Cu, Pb, Zn, Au and Ag in formof quartz veins hosted in fine to lapilli tuff and andesitic breccia that has been altered to argillic,silicification and propyllic with chalcedony, opal and manganese oxyde. There are two mainmineralisation zones: Celak quartz veining and Cigadobras quartz veining zones, which have 12 m to23 m long and 0.80 m to 2.10 m wide. Chemical analysis results indicate that Celak quartz veins havemetal contents ranging from 0.021 to 17.4 ppm, 2 to 190 ppm, 9 to 3,340 ppm, 60 to 7,760 and 12 to13,960 ppm for gold, silver, copper, lead and zinc respectively. While Cigadobras veins analysed forgold, silver, copper, lead and zinc range from 0.35 to 10.4 ppm, 2 to 88 ppm, 22 to 134 ppm, 25 to5,440 ppm and 12 to 238 ppm respectively. The analysis results of soil geochemistry indicate that theanomalous values for gold, silver, copper, lead and zinc are > 88 ppb, >3 ppm, >58,1 ppm, >41 ppmand >90 ppm respectively. The anomalous areas for gold are located in the eastern part nearCigadobras veining zone .The result of regional survey indicates that there is no indication for metallic mineralisationfound in the WPP area but some galena and gold grains were observed in pan concentrates of sampleCJR.045/P and CJR.018/P. Statistical interpretation on stream sediment geochemistry shows that theanomalous values for gold are less than 100 ppb, while the other elements indicate very small values.S A R I<strong>Daerah</strong> prospek mineralisasi tipe epitermal hasil temuan pada penyelidikan kerjasamateknik antara <strong>Di</strong>rektorat <strong>Inventarisasi</strong> Sumber Daya <strong>Mineral</strong> (DIM) dengan Korea Institute ofGeoscience and <strong>Mineral</strong> Resources (KIGAM) fase I TA 2002. Kegiatan pada fasa II ini adalah:penyelidikan semi rinci/ pemercontoan tanah dengan metoda grid soil sampling pada daerah seluas(1100 x 800) m 2 dan pembuatan parit uji di bagian selatan Gn. Subang, Kec. Tanggeung, <strong>Kabupaten</strong>Cianjur, serta eksplorasi regional di dalam Wilayah Penugasan Pertambangan (WPP) DJGSM JawaBarat.<strong>Mineral</strong>isasi logam di daerah Gn. Subang diduga merupakan mineralisasi tipe epitermal(Cu,Pb, Zn, Au dan Ag), di dalam urat kuarsa pada batuan tufa halus – tufa lapili dan breksi andesitterargilitkan, terkersikan dan terpropilitkan mengandung kalsedon, opal serta oksida mangan. Adadua zona mineralisasi utama, yaitu zona mineralisasi urat kuarsa Celak dan zona mineralisasi uratkuarsa Cigadobras dengan panjang urat 12 m – 23 m, lebar 0,80 m – 2, 10 m. Hasil analisiskimiaconto batuan menunjukan urat kuarsa Celak mengandung kadar: 0,021 – 17,4 ppm Au, 2 – 190ppm Ag ; 9 – 3340 ppm Cu; 60 ppm – 7760 ppm Pb dan 12 – 13960 ppm Zn. Urat kuarsa Cigadobrasmengandung 0,35 – 10,4 ppm Au, 2 – 88 ppm Ag; 22 – 134 ppm Cu; 25 – 5440 ppm Pb dan 12 – 238ppm Zn. Hasil analisis kimia conto tanah menunjukkan harga anomali setiap unsur: Au > 88 ppb; Ag>3 ppm; Cu >58,1 ppm; Pb > 41 ppm dan Zn > 90 ppm. Anomali Au utama menempati bagiantimurdiduga berhubungan dengan urat kuarsa Cigadobras.Kolokium Hasil Kegiatan <strong>Inventarisasi</strong> Sumber Daya <strong>Mineral</strong> – DIM, TA. 200314-1


<strong>Eksplorasi</strong> regional di bagian timur WPP DJGSM tidak menemukan adanya indikasi batuanubahan dan mineralisasi logam, selain indikasi adanya butiran emas dan galena dalam konsentratdulang (CJR.045/Pdan CJR.018/P). Perhitungan statistik hasil analisa kimia conto endapan sungaiaktif menunjukkan harga anomali Au < 100 ppb, sementara unsur lain mempunyai nilai yang sangatrendah.1. PENDAHULUANKerjasama eksplorasi mineral logamdi Peg. Selatan Jawa Barat dalam WPPDJGSM antara <strong>Di</strong>rektorat <strong>Inventarisasi</strong> SumberDaya <strong>Mineral</strong> (DIM) - Korea Institute ofGeosince and <strong>Mineral</strong> Resources (KIGAM)yang berlangsung selama tiga tahun (2002-2004) dibagi dalam tiga fase penyelidikan(Gambar.1). Fase pertama merupakanpenyelidikan pendahuluan, telah dilaksanakanpada T.A 2002 yang lalu. Fase kedua (TA.2003)merupakan eksplorasi lanjutan, bertujuanuntuk meneliti lebih rinci hasil penemuanmineralisasi pada fase pertama sertamelakukan penyelidikan regional diselidiki didalam WPP DJGSM, dengan tujuan untukmenemukan daerah prospek mineralisasi yangbaru.2. HASIL PENYELIDIKAN TERDAHULUTemuan hasil inventarisasi daneksplorasi yang dilaksanakan pada fasepertama (TA.2002, Simanjuntak Sahat dkk),menunjukkan adanya indikasi mineralisasilogam tipe epitermal di bagian selatan Gn.Subang, Kec. Tanggeung, Kab. Cianjur.<strong>Mineral</strong>isasi logam terbentuk di dalam batuangunungapi Miosen Akhir, berupa urat kuarsaberlapis, berongga dan cockade. Hasil analisismenunjukkan kandungan Au berkisar dari 0,14gr/ton hingga 6,2 gr/ton .3. HASIL PENYELIDIKAN FASE II3.1. Penyelidikan Semi Rinci di <strong>Daerah</strong> bagianSelatan Gn. Subang Kec.Tanggeung Kab.Cianjur3.1.1. Geologi <strong>Daerah</strong> PenyelidikanLitologi daerah penyelidikan terdiridari batuan tufa dan breksi andesit (Gambar 2).Satuan tufa menempati hampir 2/3 daerahpemercontoan tanah terdiri dari tufa, dicirikanoleh warna putih abu-abu, dengan pelapukanberwarna coklat hingga kemerahan, berbutirhalus hingga lapili, terkersikkan kuat disertaipenambahan kuarsa yang berlimpah serta pirithalus tersebar dengan jumlah 1 sampai 10 %.Pada beberapa tempat seperti di daerah uratkuarsa Celak satuan batuan ini memperlihatkanperlapisan U240°T dengan kemiringan 45° kearah baratdaya, sementara di daerah urat kuarsaCigadobras perlapisan memperlihatkan jurusU80°T dengan kemiringan 32°. Satuan batuanbreksi andesit tersebar di bagian selatan daerahpenyelidikan, dicirikan oleh butiran halussampai sedang, umumnya telah mengalamiubahan terpropilitkan, berwarna kehijauan.Tampak mineral hitam telah berubah menjadiklorit dan epidot, disertai kandungan pirit halustersebar, 1 sampai 3% dengan intensitas lemahsampai kuat Secara umum baik singkapanmaupun bongkah batuan telah mengalamiubahan hidrotermal, sehingga batas keduasatuan batuan tersebut agak sulit dibedakan.Struktur geologi yang berkembang di daerahini adalah sesar geser, berarah tenggara-baratlaut dan barat daya-timur laut, serta sesarnormal berarah timur-barat dan tenggara-baratlaut.3.1.2. Ubahan dan <strong>Mineral</strong>isasi<strong>Mineral</strong> ubahan yang dapat diamati dilapangan adalah silisifikasi, argilitisasi,kaolinisasi, epidotisasi, kloritisasi, serisitisasi,adularia, piritisasi serta native sulphur.Silisifikasi ditemukan pada batuan tufa,sedangkan argilitisasi, kaolinisasi danserisitisasi terdapat baik pada batuan tufamaupun pada breksi andesit Native sulphurdijumpai pada batuan tufa terkersikan denganbentuk tali berwarna kuning, sedangkanpiritisasi terdapat baik mengisi bidang rekahandalam batuan tufa dan breksi andesit maupuntersebar antara 1-10% dalam batuan tersebutdiatas. Ubahan batuan didaerah pemercontoantanah terdiri dari 3 (tiga) jenis yaitu : (a)Propilitisasi dicirikan oleh hadirnya mineralklorit + epidot + karbonat + serisit. (b)Argilitisasi, dicirikan oleh hadirnya mineralkaolinit + illite + serisit/paragonit (c)Silisifikasi dicirikan oleh penambahan mineralsilica (SiO2) umumnya ditemukan pada zonaurat atau pada zona mineralisasi terutama padaperbukitan terjal.<strong>Mineral</strong>isasi pada umumnyaberhubungan erat dengan zona urat kuarsa. Adadua zona mineralisasi utama yang ditemukanyaitu urat kuarsa Celak dan urat kuarsaCigadobras.Urat kuarsa Celak terdapat padakoordinat X: 731531 dan Y: 9197719 (Gambar3) panjang urat yang tersingkap 12 m lebarKolokium Hasil Kegiatan <strong>Inventarisasi</strong> Sumber Daya <strong>Mineral</strong> – DIM, TA. 200314-2


antara 0,80 - 2,5m, jurus/kemiringanU20°T/70°. Urat kuarsa tersebut dicirikan olehkuarsa massif, keras dan kompak, berwarnaputih susu (milky quarts), beberapa diantaranyaberupa kuarsa berongga (vuggy silica), terdiridari kuarsa bening, kalsedon, kalsit, adulariadan karbonat. <strong>Mineral</strong> logam yang teramatiadalah pirit halus tersebar, galena, sphalerit,kalkopirit, oksida tembaga berupa azurit,malakhit dan bornit, oksida besi (hematit) sertaoksida mangan.Hasil analisis kimia dari 23 conto urat yangdiambil dengan cara channel samplingmenunjukkan Au=0,021-17,4 ppm; Ag= 2-190 ppm; Cu= 34- 3340 ppm; Pb=60-7760ppm, Zn=12-13900 ppm.<strong>Mineral</strong>isasi Cigadobras terletak padakoordinat X:732036 dan Y:9197728 (Gambar4). Panjang urat yang tersingkap 23 m, lebar2,10 m, jurus/ kemiringan U20°T/76°. Uratkuarsa tersebut ditemukan dalam batuan tufahalus – lapili, mengalami pengersikan sangatkuat, dicirikan oleh urat kuarsa masif,berwarna putih susu. Pada beberapa tempatberupa vuggy silica, mengandung opal,kalsedon, kalsit serta adularia. <strong>Mineral</strong> sulfidalogam yang teramati diantaranya adalahgalena, kalkopirit, malakhit, azurit serta bornitdan butiran emas halus. Hasil analisis dari 5(lima) conto urat kuarsa adalah Au=0,35 – 9,9ppm; Ag= 3-6 ppm; Cu= 51-111 ppm; Pb= 25-64 ppm; Zn= 12-16 ppm.Selain daerah mineralisasi diatas,ditemukan juga mineralisasi diluar daerahpemercontoan tanah yaitu daerah Cicengal danCilangkap.<strong>Mineral</strong>isasi di Cicengal terdapat ±100 m di utara grid pada koordinat X: 731517dan Y: 919813. berupa urat kuarsa denganjurus/ kemiringan U200°T /70°, lebar 30 – 80cm, tersingkap sepanjang 43 m. <strong>Mineral</strong> sulfidalogam yang teramati terdiri dari pirit halus,galena, kalkopirit, oksida tembaga, oksida besidan oksida mangan. Hasil analisis terhadap 5conto batuan dengan interval 10m,menunjukkan kandungan Au= 25-1740 ppb,Ag=4-80 ppm, Cu=25-58ppm; Pb= 19-78 ppmdan Zn=40,6ppm<strong>Mineral</strong>isasi Cilangkap terletak dilereng S.Cilangkap (cabang S.Cibuni), ± 500mdi bagian selatan di luar daerah grid soilsampling pada kordinat X : 732230 dan Y:9196845. Para penambang lokal membuatlubang bukaan/Adit yang pada umumnyaberarah ke utara. Sedikitnya ada 6 adit yangdijumpai, tetapi hanya 3 adit yang dimasuki,karena sebagian adit tertutup vegetasi yangrimbun dan longsor. <strong>Mineral</strong>isasi terdapatdalam urat kuarsa dengan arahjurus/kemiringan U 320°TU350°T/30°-40°.<strong>Mineral</strong> logam yang teramati diantaranyapirit halus tersebar, galena, kalkopiorit, oksidatembaga, oksida mangan dan oksida besi. Hasilanalisis kimia dari tiga adit conto urat danbatuan samping adalah Au= 14-66500 ppb;Ag=2-14 ppm; Cu=34 - 1600 ppm; Pb= 27 -2960 ppm dan Zn= 57-1520 ppm.3.1.3. Geokimia TanahPemercontoan tanah dilakukan padadaerah mineralisasi logam seluas 1.100 X800m 2 dengan sistim kisi ukuran 100x 100 m,menghasilkan 88 conto tanah. Hasilpengolahan data statistik diperoleh data sbb:Tabel 1 Nilai Statistik Unsur <strong>Logam</strong> ContoTanah <strong>Daerah</strong> G.Subang, Kec.Tanggeung, Kab. Cianjur.Au Ag Cu Pb Znppb ppm ppm ppm ppmJlh Conto 88 88 88 88 88Minimum 0,100 0,025 24,00 6,00 19,00Maksimum 548,0 11,00 47,00 190.0 157,0Rata-rata 42,36 1,909 51,39 23,69 61,78Simp.Baku 1,353 1,500 38,00 27,00 46,00-Emas (Au): Kandungan unsur Au berkisardari 0,1 hingga 548 ppb, nilai rata-rata 42,36ppb dan harga ambang 88 ppb. Peta sebaranunsur dan anomali Au ditunjukkan gambar 5.Anomali di bagian timur diduga berhubunganerat dengan mineralisasi urat kuarsaCigadobras, sedangkan anomali diantara K4dan A7 diduga berhubungan denganmineralisasi lain diluar pemercontoan tanah,sementara anomali sekitar E4 didugaberhubungan dengan mineralisasi urat kuarsaCelak.-Perak (Ag) : Kandungan unsur Ag berkisardari 0,025 hingga 11 ppm, nilai rata-rata 1,9ppm serta harga ambang 3 ppm. Peta sebarandan anomali unsur Ag ditunjukkan padagambar 6, terdiri dari tiga kelas yaitu > 3 ppm,2 – 3 ppm dan < 2 ppm.Berdasarkan penyebaran tersebut anomali Agterdeteksi pada lintasan B7-8, G.8 didugaberhubungan dengan zona mineralisasiCicengal, anomali E.5 diduga berhubungandengan zona mineralisasi urat kuarsa Celak.-Tembaga (Cu): Kandungan unsur Cu berkisardari 24 hingga 47 ppm, harga rata – rata 51,39ppm serta harga ambang 51,1 ppm. AnomaliCu (> 57,7 ppm) terutama dijumpai padalintasan J5-J6 dan K5-K6 di sekitar zonaKolokium Hasil Kegiatan <strong>Inventarisasi</strong> Sumber Daya <strong>Mineral</strong> – DIM, TA. 200314-3


mineralisasi urat kuarsa Cigadobras. padalintasan H2, I2-I3, dan secara sporadis padalintasan A8, C2, D4, E1-E2-E3, E8 dan F4(Gambar 7).-Timbal (Pb): Kandungan unsur Pb berkisardari 6 hingga 190 ppm dengan harga rata-rata23,69 ppm serta harga ambang 41 ppm.Anomali Pb (> 41 ppm) terutama ditemukanpada lintasan A.8 yang berhubungan denganzona mineralisasi urat kuarsa Celak. Anomalilainnya terdeteksi pada lintasan B.7, A.8, H.2,3dan I.4 (Gambar 8).-Seng (Zn): Kandungan Unsur Zn dengananomali berkisar dari 19 hingga 157 ppmdengan nilai rata-rata 61,78 ppm, nilai ambang90 ppm. Harga anomali Zn (> 90 ppm)terutama ditemukan pada lintasan J.4-6 yangberhubungan dengan zona mineralisasi uratkuarsa Cigadobras. Anomali lainnya terdeteksipada lintasan H 1,2,3, lintasan I.6 dan 8,lintasan G.4 dan 5, lintasan F.1, dan lintasanJ.8 (Gambar 9) .Parit UjiParit uji (trenching) dilakukan didaerah Cilangkap, terletak di lereng bagianutara sungai Cilangkap. Ada 3 (tiga) parit ujiyang dibuat di daerah ini, dua diantaranyamempunyai panjang masing-masing 5 meterdan lebar 1 meter dengan kedalaman antara 3sampai 4 m dengan arah U 70° T. Parit ujilainnya dilakukan pada dinding bekas lubangbukaan (adit) yang telah digali penambanglokal (Gambar 10). Hasil analisis batuan secaraacak menunjukkan kadar Au : 7,8 – 91 ppm;Ag : 3 – 19 ppm; Cu : 18 – 200 ppm; Pb : 19 –80 ppm dan Zn : 14 – 83 ppm.3.2. Penyelidikan Regional3.2.1. <strong>Daerah</strong> Kec. Cikadu dan CibinongKab. CianjurBerdasarkan pengamatan lapanganstratigrafi daerah ini adalah sebagai berikut(Gambar 11) :1. Endapan piroklastika tak terpisahkan,dijumpai di bagian hulu S. Cisadea danS.Cigugur. Satuan batuan ini dicirikan olehberbagai bahan produk g.api sepertifragmen breksi andesit sangat kompak,breksi tufa, tufa lapili dan endapan lahar.Satuan batuan ini berumur Plio-Plistosen.2. Satuan batuan tufa; sebarannya cukup luasterutama dibahagian timur. Tufa umumnyaterdiri dari jenis lapili, berwarna cerah dankurang kompak. Sebahagian telahmengalami pelapukan kuat dandimanfaatkan sebagai lahan pertanian olehrakyat setempat. Berdasarkan pengamatanlapangan satuan batuan ini dapatdisebandingkan dengan Formasi BetangAtas berumur Miosen akhir (Koesmono,dkk, 1996).3. Satuan batupasir konglomerat tufaan.Satuan batuan ini mempunyai penyebaranyang cukup luas, terutama di bagiantengah dan selatan. Secara fisik teramatiberlapis baik dan agak kompak,singkapannya dijumpai berupa gawir danair terjun yang diduga telah mengalamipensesaran sebagaimana dijumpai disepanjang S.Cisadea, mulai dari hilirhingga ke hulu sungai serta pada anaksungainya. Pada umumnyamemperlihatkan suatu perlapisan (layer)yang sangat baik, mulai ukuran pasirsangat halus bercampur tufa dibagian atas,hingga fragmen konglomerat diameter 5-10 cm dengan struktur graded bedding.Kemiringan hampir mendatar dengankondisi kompak, berwarna abu-abu gelapdan kotor. Satuan batuan ini mempunyaikesetaraan umur dengan FormasiKoleberes berumur Miosen Akhir(Koesmono, dkk, 1996). Dengan demikianmempunyai posisi saling menjemaridengan satuan batuan tufa dan batupasirtufaan-konglomerat berlapis.Gejala struktur geologi di daerah iniditandai dengan pemunculan gawir yang cukuptinggi (hingga melebihi 50 m) pada batupasirtufaan berlapis baik dan kompak. Gawir-gawirtersebut terlihat memotong cabang sungaiCisadea sehingga membentuk air terjun. Arahgawir U210° T- U250°T. Bila gawir tersebutdikorelasikan mulai dari hilir sungaiMekarbakti hingga ke arah hulu sungai didaerah Singkup tampak searah dengan strukturpatahan normal dimana bagian selatan relatifturun. Selain itu dijumpai sesar sinistral,dicirikan oleh pola aliran sungai Cisadea yangmembelok secara tiba-tiba di daerahMekarbakti.Sebaran <strong>Mineral</strong> BeratDari sebanyak 97 conto konsentratdulang yang dianalisis ada 15 jenis mineralyang teridentifikasi.<strong>Logam</strong> sulfida yangteridentifikasi hanya galena, ditemukan darihasil pendulangan di S.Cibuni (CJR.018/P).Butiran emas dijumpai hanya di hulu S.Cisadea(CJR045/P), membulat tanggung dan pipih,memberikan kesan transportasi agak jauh.Kolokium Hasil Kegiatan <strong>Inventarisasi</strong> Sumber Daya <strong>Mineral</strong> – DIM, TA. 200314-4


Geokimia Endapan Sungai AktifPerhitungan statistik geokimiaendapan sungai dari 97 conto dicantumkanpada tabel 2.Tabel 2 Nilai Statistik Unsur <strong>Logam</strong>Endapan Sungai Aktif <strong>Daerah</strong> Kec.Cikadu dan Cibinong Kab.CianjurAuppbAgppmCuppmPbppmMnppmZnppmN 97 97 97 97 97 97Minimum 1 0,50 9,00 9,00 155,0 53,0Maksimum 76,0 2,00 62,00 36,0 1718 845,0Rata-rata 5,63 1,37 29,64 22,29 619,5 619Simp.Baku 8,38 0,50 9,60 5,25 324,3 82Untuk mengetahui korelasi antar unsur tersebutmaka dilakukan perhitungan koefisien korelasi(Tabel 3).Tabel 3 Koefisien Korelasi Antar Unsur<strong>Logam</strong> Endapan Sungai Aktif<strong>Daerah</strong> Kec. Cikadu <strong>Dan</strong> Cibinong,Kab.CianjurCu Pb Zn Mn Ag AuCu 1Pb 0,506 1Zn 0,309 0,078 1Mn 0,275 0,195 0,353 1Ag 0,168 0,079 -0,005 0,092 1Au -0,029 0,001 0,028 -0,107 -0,05 1Berdasarkan koefisien korelasi tersebut terlihathanya unsur Pb dengan unsur Cu yangmempunyai nilai mendekati angka 1 sehinggadipandang memiliki hubungan.3.2.2. <strong>Daerah</strong> Kec. Agrabinta dan Kec.Tegalbuleud Kab. Cianjur dan Kab.SukabumiDari hasil pengamatan lapangansatuan batuan yang menyusun daerah ini terdiridari tufa pasiran, batupasir gampingan danbreksi vulkanik (Gambar 12).a. Satuan batuan tufa pasiran;penyebarannya sangat luas, terutamamenempati morfologi perbukitan dansingkapannya sangat tebal. Satuan batuanini mempunyai kesebandingan denganbagian atas Formasi Bentang berumurMiosen Akhir (Rab. Sukamto, 1975).b. Satuan batupasir gampingan; sebarannyahanya dibagian utara. Batuan ini berwarnaabu-abu gelap, berbutir halus-sedang,mengandung moluska, berlapis baik dankompak. Satuan batuan ini mempunyaikesetaraan dengan Formasi Bentangbawah berumur Miosen akhir(Rab.Sukamto, 1975).c. Satuan breksi vulkanik; tersingkap dibahagian barat laut sepanjang S.Cikarang.Satuan batuan ini terutama terdiri darifragmen andesit, menyudut tanggungdengan diameter fragmen beberapa cmhingga 20 cm, tersemen dengan baik dankompak. Satuan batuan ini dapatdikorelasikan dengan Formasi Jampangberumur Miosen bawah (Rab.Sukamto,1975).Sebaran <strong>Mineral</strong> BeratDari 30 conto konsentrat dulangteridentifikasi sebanyak 10 jenis mineral yangdapat dikelompokkan ke dalam mineral oksidadan hidroksida. <strong>Mineral</strong> pirit hanya terdapatsebagai jejak (trace), sedangkan logam sulfidadan logam murni tidak ditemukan sama sekali.Geokimia Endapan Sungai AktifAnalisa terhadap 30 conto endapansungai aktif menghasilkan nilai statistik untukunsur Au, Ag, Cu, Pb, Mn dan Zn, sepertiditunjukkan pada tabel 4.Tabel 4 Nilai Statistik Unsur <strong>Logam</strong>Endapan Sungai Aktif <strong>Daerah</strong> Kec.Agrabinta dan Kec. TegalbuleudKab. Cianjur dan SukabumiAuppbAgppmCuppmPbppmMnppmZnppmN 30 30 30 30 30 30Minimum 1 0,5 10 16 209 54Maksimum 22 2 31 29 1131 134Rata-rata 4,4 1,2 15,7 21,4 419,4 72,4Simp.Baku 2 1,3 17,5 23,5 444 73Untuk mengetahui hubungan antar masingmasingunsur dilakukan perhitungan koefisienkorelasi (Tabel 5)Tabel 5. Koefisien Korelasi Antar Unsur<strong>Logam</strong> Endapan Sungai Aktif<strong>Daerah</strong> Kec.Agrabinta <strong>Dan</strong> Kec.Tegalbuleud, Kab. Cianjur <strong>Dan</strong>Kab. Sukabumi.Cu Pb Zn Mn Ag AuCu 1Pb 0,39 1Zn 0,29 0,154 1Mn 0,087 0,190 1Ag 0,131 0,366 0,143 0,335 1Au -0,02 0,387 -0,104 -0,08 -0,01 1Dari perhitungan diatas terlihat unsurtidak ada angka koefisien korelasi yangmendekati nilai 1, sehingga masing-masingunsur tidak memiliki korelasi positif. Namunnilai koefisien korelasi antara Au dengan Mnmaupun dengan Ag menunjukkan mendekatiangka nol sehingga dapat dikatakan bahwahubungan Au terhadap Mn dan Ag memilikikorelasi negatif. Berdasarkan hasil statistikserta penyebaran setiap unsur tersebut, dapatdilihat bahwa nilai kandungan unsur logam dariKolokium Hasil Kegiatan <strong>Inventarisasi</strong> Sumber Daya <strong>Mineral</strong> – DIM, TA. 200314-5


kedua daerah tersebut ternyata sangat rendah.Hal ini mungkin disebabkan karena daerahpenyelidikan regional sebagian besar dituttupioleh batuan vulkanik muda yang cukup tebaldan tidak dijumpainya batuan terobosansebagaimana halnya di daerah G. Subang.Demikian juga dengan struktur geologi tidakberperan dalam proses mineralisasi logam didaerah ini.4. KESIMPULANDari hasil penyelidikan semi rinci didaerah G. Subang dan penyelidikan regionaldapat disimpulkan bahwa:1. Berdasarkan perhitungan statistik dari unsurlogam dalam conto tanah, menunjukkanadanya anomali Au terutama menempatibagian timur yang berhubungan denganmineralisasi urat kuarsa Cigadobras.2. Hasil analisis kimia conto urat kuarsamemperlihatkan nilai mak. Au 17, 4 ppm diurat kuarsa Celak dan mak. 10, 4 ppm diCigadobras.3. Dari hasil analisis kimia conto urat kuarsadalam paritan di daerah Cilangkapmemperlihatkan nilai Au yang sangat tinggi(Au = 7,8 ppm – 91,1 ppm) dan nilai Agsangat rendah (3ppm-19ppm), umumnyaperbandingan Au/ Ag : 1:5 hingga 1:10.Secara teoritis dalam tipe mineralisasiepitermal kandungan Au yang tinggi selaludiikuti kandungan Ag yang jauh lebih tinggisehingga ratio Au/Ag mendekati 1:20. Olehkarena itu tingginya kadar Au dalam kasusini kemungkinan disebabkan prosespengayaan Supergen.4. Hasil eksplorasi regional tidak menemukanadanya petunjuk mineralisasi pada keduadaerah penyelidikan kecuali dalamkonsentrat dulang hanya satu lokasi yangmengandung galena (CJR 018/P) dan satulokasi mengandung butiran emas(CJR.045/P). Kemungkinan butiran emasdan galena tersebut berasal dari batuan yanglebih tua yang tersingkap sebagai “Window”di bagian hulu sungai.6.Hasil analisis geokimia endapan sungai aktifmenunjukkan nilai Au < 100 ppb (daerahKec.Cikadu dan Kec.Cibinong), sementaraunsur yang lain menunjukkan nilai yangsangat rendah.4. DAFTAR PUSTAKASimanjuntak, Sahat, dkk, 2002; Laporan<strong>Inventarisasi</strong> dan Evaluasi <strong>Mineral</strong> <strong>Logam</strong>di <strong>Daerah</strong> <strong>Kabupaten</strong> Cianjur dan<strong>Kabupaten</strong> Sukabumi, Provinsi Jawa BaratTA.2002, Proyek <strong>Inventarisasi</strong> danEvaluasi Bahan Galian <strong>Mineral</strong>Indonesia, <strong>Di</strong>rektorat <strong>Inventarisasi</strong>Sumber Daya <strong>Mineral</strong>, <strong>Di</strong>rektoratJenderal Geologi dan Sumber Daya<strong>Mineral</strong>, Departemen Energi danSumber Daya <strong>Mineral</strong>, Bandung.Simanjuntak, Sahat, dkk, 2003; Laporan<strong>Inventarisasi</strong> dan <strong>Eksplorasi</strong> <strong>Mineral</strong><strong>Logam</strong> di <strong>Daerah</strong> <strong>Kabupaten</strong> Cianjur dan<strong>Kabupaten</strong> Sukabumi, Provinsi Jawa Barat(DIM/ KIGAM FASE II TA.2003),<strong>Di</strong>rektorat Jenderal Geologi danSumber Daya <strong>Mineral</strong>, <strong>Di</strong>rektorat<strong>Inventarisasi</strong> Sumber Daya <strong>Mineral</strong>,Proyek <strong>Inventarisasi</strong> dan EvaluasiBahan Galian <strong>Mineral</strong> Indonesia.Sutisna, D.T. dkk 1991; <strong>Eksplorasi</strong> <strong>Logam</strong>Mulia di daerah Jampang (<strong>Kabupaten</strong>Sukabumi dan <strong>Kabupaten</strong> Cianjur) danBayah (<strong>Kabupaten</strong> Lebak), Jawa Barat,Kolokium 1991, Hasil PenyelidikanSumberdaya <strong>Mineral</strong> Indonesia,Bandung 27 – 28 Nopember 1991,<strong>Di</strong>rektorat Sumberdaya <strong>Mineral</strong>,Bandung.Sukamto, Rab. 1975; Peta Geologi LembarJampang dan Balekambang, Jawa, skala1:100.000, Pusat Penelitian danPengembangan Geologi, Bandung.Sujatmiko dan Santosa.S, 1992 ; PetaGeologi Lembar Leuwidamar, Jawa, skala1:100.000, Pusat Penelitian danPengembangan Geologi, Bandung.www.pemkab-cianjur.go.id online 28 Agustus2003www.kabupaten-sukabumi.go.id online 30Agustus 2003Koesmono, M. dkk, 1996; Peta GeologiLembar Sindangbarang dan Bandarwaru,Jawa, skala 1: 100.000, Pusat Penelitiandan Pengembangan Geologi, Bandung.Kolokium Hasil Kegiatan <strong>Inventarisasi</strong> Sumber Daya <strong>Mineral</strong> – DIM, TA. 200314-6


Gambar 1. Peta Lokasi Penyelidikan T.A. 2003 di daerah Kab. Cianjur dan Kab. Sukabumi, Prov. JabarKolokium Hasil Kegiatan <strong>Inventarisasi</strong> Sumber Daya <strong>Mineral</strong> – DIM, TA. 200314-7


Gambar 2. Peta Geologi, Ubahan dan <strong>Mineral</strong>isasi <strong>Daerah</strong> Gn. SubangKolokium Hasil Kegiatan <strong>Inventarisasi</strong> Sumber Daya <strong>Mineral</strong> – DIM, TA. 200314-8


Gambar.3 : Sketsa Urat Kuarsa Celak <strong>Daerah</strong> Gn.SubangGambar 4. Sketsa Urat Kuarsa Cigabodras <strong>Daerah</strong> Gn. SubangGambar 5. Peta Anomali Unsur Au Dalam Tanah <strong>Daerah</strong> Gn. SubangGambar 6. Peta Anomali Unsur Ag Dalam Tanah <strong>Daerah</strong> Gn. SubangKolokium Hasil Kegiatan <strong>Inventarisasi</strong> Sumber Daya <strong>Mineral</strong> – DIM, TA. 200314-9


Gambar 7. Peta Anomali Unsur Cu Dalam Tanah <strong>Daerah</strong> Gn. SubangGambar 8. Peta Anomali Unsur Pb Dalam Tanah <strong>Daerah</strong> Gn.SubangGambar 9. Peta Anomali Unsur Zn Dalam Tanah <strong>Daerah</strong> Gn. SubangKolokium Hasil Kegiatan <strong>Inventarisasi</strong> Sumber Daya <strong>Mineral</strong> – DIM, TA. 200314-10


Gambar 10. Parit Uji <strong>Daerah</strong> Cilangkap Gn. SubangKolokium Hasil Kegiatan <strong>Inventarisasi</strong> Sumber Daya <strong>Mineral</strong> – DIM, TA. 200314-11


Gambar 11. Peta Geologi dan Anomali Geokimia Unsur Conto Endapan Sungai Aktif<strong>Daerah</strong> Kec. Cikadu dan Kec. Cibinong Kab. Cianjur, Provinsi Jawa BaratKolokium Hasil Kegiatan <strong>Inventarisasi</strong> Sumber Daya <strong>Mineral</strong> – DIM, TA. 200314-12


Gambar 12. Peta Geologi dan Anomali Geokimia Unsur Conto Endapan Sungai Aktif <strong>Daerah</strong>Kec. Agrabinta dan Kec. Tegal Buleud, Kab. Cianjur dan Sukabumi, Provinsi Jawa BaratKolokium Hasil Kegiatan <strong>Inventarisasi</strong> Sumber Daya <strong>Mineral</strong> – DIM, TA. 200314-13

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!