12.07.2015 Views

Gigi Palsu di Trakea-Laporan Kasus - Kalbe

Gigi Palsu di Trakea-Laporan Kasus - Kalbe

Gigi Palsu di Trakea-Laporan Kasus - Kalbe

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

LAPORAN KASUS<strong>Gigi</strong> <strong>Palsu</strong> <strong>di</strong> <strong>Trakea</strong>-<strong>Laporan</strong> <strong>Kasus</strong>Anton Christanto, Edhie Samodra, Anton B Darmawan, Novi PrimadewiBagian Ilmu Penyakit Telinga Hidung Tenggorok Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada/SMF THT RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta, IndonesiaABSTRAKBenda asing dalam saluran napas, seperti <strong>di</strong> percabangan trakeobronkial, merupakan salah satu kedaruratan yang membutuhkan penanganansegera guna mempertahankan fungsi pernapasan. Benda asing organik <strong>di</strong> trakea dapat berupa gandum, kacang, jagung, beras, dan daging,sementara benda asing inorganik antara lain koin, tulang, gigi palsu, jarum, jarum pentul, dan kuku. Diagnosis <strong>di</strong>ni serta penatalaksanaan yangcepat dan tepat akan menentukan prognosis. Dilaporkan sebuah kasus laki-laki 40 tahun dengan gigi palsu <strong>di</strong> trakea. Pasien datang ke rumahsakit dengan keluhan serak dan batuk hilang-timbul sejak 10 hari sebelumnya. Diagnosis <strong>di</strong>tegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik,dan pemeriksaan ra<strong>di</strong>ologi. <strong>Gigi</strong> palsu berhasil <strong>di</strong>keluarkan tanpa komplikasi melalui prosedur laringoskopi dan bronkoskopi menggunakanbronkoskop kaku (suspension laryngoscopy and bronchoscopy).Kata kunci: benda asing, gigi palsu, trakeobronkial, penatalaksanaanABSTRACTForeign body in respiratory tract such as in tracheobronchial tree is an emergency requiring prompt treatment to maintain respiratory function.Organic foreign bo<strong>di</strong>es in trachea can be grains, peanut, corn, rice and meat, while the inorganic ones are coin, bone, dental prosthesis, needle,pin and nail. Early <strong>di</strong>agnosis, imme<strong>di</strong>ate and appropriate management will determine the prognosis. We reported a 40 year-old man withdental prosthesis in trachea. The patient came to the hospital complaining hoarseness and intermittent cough for 10 days. The <strong>di</strong>agnosis wasbased on anamnesis and physical and ra<strong>di</strong>ologic examinations. The dental prosthesis was successfully removed without complications throughsuspension laryngoscopy and bronchoscopy. Anton Christanto, Edhie Samodra, Anton B Darmawan, Novi Primadewi. Dental Prosthesisin Trachea - Case Report.Key words: foreign body, dental prosthesis, tracheobronchial, managementPENDAHULUANBenda asing merupakan massa atau partikelyang <strong>di</strong>temukan <strong>di</strong> tempat tidak semestinya 1 .Benda asing <strong>di</strong> trakea (trakeobronkial)merupakan keadaan gawat darurat, dapatmenimbulkan sumbatan jalan napas; dapatterja<strong>di</strong> pada semua usia, terutama pada bayidan anak usia kurang dari 3 tahun. Pada orangdewasa sering terja<strong>di</strong> pada usia dekade keenam atau ke tujuh karena proteksi jalannapas pada usia tersebut tidak adekuat. Selainitu masuknya benda asing ke dalam salurannapas sering terja<strong>di</strong> pada keadaan intoksikasialkohol, penggunaan hipnotik sedatif, keadaangigi geligi buruk, retardasi mental serta faktorkecerobohan. 2Faktor yang mempengaruhi kecelakaankemasukan benda asing adalah: 1) umur, jeniskelamin. 2) kegagalan mekanisme protektif:mabuk, epilepsi, hilang kesadaran. 3) faktorfisik: gerakan, aktivitas, 4) gigi: gigi yang belumtumbuh sempurna. 5) sifat benda asing. 6)kurang hati-hati atau ceroboh: memasukkanbenda ke dalam mulut, makan sambil tertawaatau bermain, pemberian makanan yangbelum saatnya pada anak, saat tidur lupamelepas gigi palsu 3Setiap benda asing <strong>di</strong> saluran napas merupakanhal serius jika menyebabkan sumbatan jalannapas akut, baik total atau sebagian. Padabeberapa kasus tidak memberikan gejala khassehingga dapat memperlambat <strong>di</strong>agnosismaupun penanganan.Diagnosis benda asing trakeobronkial dapat<strong>di</strong>tegakkan dengan anamnesis riwayat tersedakmakanan, sesak napas, pemeriksaan ra<strong>di</strong>ologisdan <strong>di</strong>pastikan dengan bronkoskopi. 4,5KEKERAPANBenda asing dalam trakeobronkial dapatterja<strong>di</strong> pada semua golongan umur, hampir 70% anak-anak. 3 Anak-anak sering memasukkansesuatu ke dalam mulut sehingga dapattertelan. Benda asing <strong>di</strong> trakeobronkial bisaterja<strong>di</strong> saat makan sambil menangis ataubermain-main sehingga tersedak. 4Rovin dkk 6 mengungkapkan, lebih dari75% anak <strong>di</strong> Amerika yang <strong>di</strong><strong>di</strong>agnosismengalami aspirasi benda asing berusia <strong>di</strong>bawah 4 tahun, dan merupakan penyebab5% kematian mendadak pada anak berumur14 tahun. <strong>Kasus</strong> aspirasi benda asing lebihsering <strong>di</strong>jumpai pada anak laki-laki. Dalam5 tahun (1991-1995) Sastrowiyoto S (1998)melaporkan 61 kasus aspirasi benda asingorganik trakeobronkial yang menjalanibronkoskopi, 28 <strong>di</strong> antaranya berumurAlamat korespondensiemail: antonchristanto@yahoo.co.uk atau antonchristanto@gmail.comCDK-208/ vol. 40 no. 9, th. 2013683


LAPORAN KASUSkurang dari 3 tahun lokasi benda asingterbanyak <strong>di</strong> bronkus kanan 50,82 %. 7Iskandar mendapatkan 70 kasus aspirasibenda asing <strong>di</strong> traktus trakeobronkial selama4 tahun, 62,86 % <strong>di</strong> bronkus utama kanan. 8Di Sub Departemen Bronko-esofagologi THTFKUI RSCM (Januari 2002 sampai Agustus2004) tercatat 43 kasus aspirasi yang telah<strong>di</strong>bronkoskopi. Penderita terbanyak berusia<strong>di</strong> bawah 3 tahun, lebih sering pada anaklaki laki dan kacang merupakan benda asingorganik yang terbanyak teraspirasi.Di Departemen THT FK UGM RS Dr Sardjito(1999-2004) tercatat 32 kasus benda asing<strong>di</strong> trakeobronkial. Kacang (21), jarum (5), nasi(2), daging koyor (2), bakso (1) dan gigi palsu(1). Sebanyak 22 kasus berumur kurang dari 5tahun, umur 5-10 tahun sebanyak 4 kasus, 10-20 tahun sebanyak 4 kasus, umur 20-30 tahunsebanyak 1 kasus dan umur 40-50 sebanyak1 kasus. Hanya <strong>di</strong>dapatkan satu kasus bendaasing gigi palsu <strong>di</strong> saluran napas pada seoranglaki-laki umur 40 tahun.PATOFISIOLOGIBenda asing yang masuk ke saluran napasakan menimbulkan reaksi jaringan sekitarberupa inflamasi lokal, edema, ulserasi danterbentuknya jaringan granulasi yang dapatmenimbulkan obstruksi jalan napas. 12-14Akibat obstruksi, <strong>di</strong> bagian <strong>di</strong>stal sumbatanakan terja<strong>di</strong> air trapping, emfisema, atelektasis,pneumonia, abses paru dan bronkiektasis. 2,6,15 .Selain itu benda asing yang masuksaluran napas akan menimbulkan reaksiradang jaringan sekitarnya menyebabkanbertambahnya vaskularisasi mukosa, sehinggamukosa menja<strong>di</strong> hiperemis, edema, bentuknyamenja<strong>di</strong> tidak teratur dan bertambahnyasekret mukoid.Berkurangnya gerakan silia mengakibatkanretensi len<strong>di</strong>r <strong>di</strong> ujung bronkiolus, sehinggadapat menyebabkan atelektasis dankomplikasi lain. Bila terdapat infeksi bakteri,akan terbentuk pus serta dapat terbentukjaringan granulasi. 2,6,12,14JENIS BENDA ASINGBenda asing dapat <strong>di</strong>bedakan atas bendaasing eksogen dan endogen. Benda asingeksogen adalah benda asing yang berasaldari luar tubuh, bisa organik atau anorganik.Benda asing organik antara lain: biji-bijianmisalnya kacang, jagung, beras dan lainlain.Benda asing anorganik antara lain: uanglogam, tulang, gigi palsu, jarum, peniti danlain-lain. Benda asing endogen yaitu bendaasing yang berasal dari tubuh sen<strong>di</strong>ri sepertidarah, nanah, sekret dan lain-lain. 16Benda asing organik <strong>di</strong> dalam saluran napasdapat cepat mengembang karena bersifathigroskopis sehingga dalam waktu 6 sampai12 jam dapat menyebabkan sumbatan jalannapas secara total. Sebaliknya pada bendaasing anorganik, reaksi jaringan lebih se<strong>di</strong>kitbahkan kadang tidak menimbulkan gejala.4,16MANIFESTASI KLINISAspirasi benda asing ke dalam saluran napasakan menimbulkan gejala sumbatan jalannapas. Gejala yang timbul tergantung darijenis benda asing, lokasi tersangkutnya,ukuran dan sifat iritasinya terhadap mukosaserta lamanya benda asing beada dalamsaluran napas. 2,12,17Kemungkinan aspirasi benda asing harus<strong>di</strong>waspadai bila terdapat riwayat tersedak ataukemungkinan tersedak yang <strong>di</strong>ikuti oleh gejalabatuk-batuk, sesak napas, sianosis <strong>di</strong> sekitarmulut atau terdapat mengi unilateral. 2,6,10,12-15,17Pada beberapa keadaan, <strong>di</strong>agnosis terlambatkarena tidak ada saksi atau aspirasi bendaasing tersebut tidak memberikan gejalakhas. 6 Adanya penyakit seperti pneumoniakronis, asma yang tidak jelas gejalanya atautimbul pertama kali, batuk kronis yang tidaksembuh dengan pengobatan adekuat harus<strong>di</strong>waspadai <strong>di</strong>sebabkan aspirasi benda asingwalaupun tidak ada riwayat aspirasi.Gejala dan tanda aspirasi benda asing ter<strong>di</strong>ridari 3 sta<strong>di</strong>um 10,13 :1. Sta<strong>di</strong>um awal, yaitu adanya riwayattersedak, batuk paroksismal, sulit bernapasdan napas berbunyi.2. Sta<strong>di</strong>um asimptomatik, yaitu terja<strong>di</strong>nyakelelahan refleks-refleks sehingga gejalaberkurang dan menja<strong>di</strong> tersembunyi. Seringkali pasien datang dalam sta<strong>di</strong>um ini sehinggasering salah <strong>di</strong><strong>di</strong>agnosis.3. Sta<strong>di</strong>um komplikasi, yaitu telah terja<strong>di</strong>komplikasi berupa obstruksi total atau infeksi.Gejala yang timbul dapat berupa demam,batuk darah, abses paru dan pneumonia.DIAGNOSISDiagnosis benda asing trakeobronkial dapat<strong>di</strong>tegakkan dengan anamnesis teliti atas saksiyang melihat keja<strong>di</strong>an tersebut; namun seringtidak ada saksi mata. Anamnesis khas sepertiriwayat tersedak makanan, batuk paroksisimal,mendadak sesak napas, napas berbunyi ataukebiruan <strong>di</strong> sekitar mulut <strong>di</strong>temukan lebih dari90% kasus.Pada pemeriksaan fisik <strong>di</strong>dapatkan gejalasesuai dengan lokasi tersangkutnya bendaasing tersebut. Pemeriksaan perkusi danauskultasi <strong>di</strong> paru akan mendapatkan kelainan,sesuai dengan lokasi benda asingBenda asing <strong>di</strong> trakea memberikan gejalabatuk paroksismal, rasa tercekik (choking),rasa tersumbat <strong>di</strong> tenggorokan (gagging),dan gejala patognomonik yaitu au<strong>di</strong>ble slap,palpatory thud dan asthmazoid wheeze. 14,17PEMERIKSAAN RADIOLOGISSetiap kasus yang <strong>di</strong>duga aspirasi bendaasing harus <strong>di</strong>periksa ra<strong>di</strong>ologis. Pemeriksaanfoto paru harus <strong>di</strong>lakukan pada benda asingtrakeobronkial untuk mengetahui komplikasipada paru akibat dari sumbatan salurannapasnyaBenda asing logam cukup denganpemeriksaan ra<strong>di</strong>ologi foto polos, sedangkanyang organik terutama pada esofagus<strong>di</strong>perlukan pemeriksaan dengan barium ataukontras untuk mengetahui letak benda asing.Foto rontgen toraks PA dan lateral <strong>di</strong>buatdengan posisi lengan <strong>di</strong> belakang, leher fleksidan kepala ekstensi untuk menilai salurannapas dari mulut sampai karina..Tidak terdapatnya gambaran abnormal padapemeriksaan ra<strong>di</strong>ologi tidak menyingkirkanadanya benda asing <strong>di</strong> trakeobronkial, karena<strong>di</strong>agnosis pasti hanya dengan bronkoskopi,juga untuk terapi evakuasi benda asingnya. 4Pemeriksaan tomografi komputer dan MRIberguna jika tidak terdeteksi pada pemeriksaanbronkoskopi. 13PENATALAKSANAANPrinsip penanganan benda asing <strong>di</strong> salurannapas adalah mengeluarkan benda tersebutdengan segera dalam kon<strong>di</strong>si paling maksimaldan trauma yang minimal. 12,14 Apabila padasaat keja<strong>di</strong>an pasien masih bisa batuk,684CDK-208/ vol. 40 no. 9, th. 2013


LAPORAN KASUSberbicara atau menangis, jangan lakukanintervensi apapun <strong>di</strong> tempat keja<strong>di</strong>an. <strong>Kasus</strong>harus segera <strong>di</strong>rujuk ke rumah sakit yangmemiliki fasilitas bronkoskopi.Penentuan cara pengambilan benda asing<strong>di</strong>pengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu usiapenderita, keadaan umum, lokasi dan jenisbenda asing serta lamanya benda asingberada <strong>di</strong> saluran napas. 12Benda asing trakeobronkial harus segera<strong>di</strong>evakuasi karena akan cepat menimbulkanedema mukosa jaringan yang menyumbatjalan napas, mengakibatkan sesak napasyang akhirnya bisa menyebabkan kematian;terutama untuk benda asing organik yanghigroskopis, karena akan mengembangsehingga menyumbat total lumen jalannapas. 4Benda asing dapat <strong>di</strong>keluarkan denganbronkoskopi kaku karena dapat untukmempertahankan jalan napas dan pemberianoksigen yang adekuat. Pemilihan bronkoskopyang sesuai dengan <strong>di</strong>ameter lumen,berpedoman pada usia penderita dan <strong>di</strong>sertaipersiapan bronkoskop dengan ukuran yanglebih kecil akan dapat meningkatkan angkakeberhasilan. 12-14Antibiotika dan steroid tidak rutin <strong>di</strong>berikansebelum tindakan bronkoskopi, hanya padakasus-kasus yang terlambat <strong>di</strong>agnosisnya danpada benda asing organik. 12KOMPLIKASIKomplikasi benda asing traktus trakeobronkialdapat <strong>di</strong>sebabkan oleh benda asingnya,trauma tindakan bronkoskopi atau pengaruhanestesi. 12-14LAPORAN KASUSSeorang laki laki 40 tahun, suku Jawa, petani,kiriman RSUD Wates Jawa Tengah dengankeluhan utama tersedak 3 buah gigi palsu 10hari yang lalu, sehingga penderita bersuaraserak dan batuk. Telah <strong>di</strong>lakukan Ro Thoraxdan <strong>di</strong>rujuk dengan <strong>di</strong>agnosis benda asinggigi palsu <strong>di</strong> esofagus.Pada saat <strong>di</strong> poli THT RSUP Dr SardjitoYogyakarta keluhan nyeri tenggorok (-),tersedak benda asing (+), suara serak (+),batuk (+), keluhan sesak napas (-), muntah (-),sulit menelan (-).Pada pemeriksaan fisik: keadaan umumbaik, compos mentis, gizi cukup, tekanandarah 110/70 mmHg, na<strong>di</strong>: 84 kali/ menit,pernapasan 20 kali / menit. Status lokalis:Hidung, telinga dan tenggorok; pemeriksaanorofaring dalam batas normal.Pemeriksaan laringoskop in<strong>di</strong>rek dalambatas normal. Pada rontgen toraks, tampaklesi densitas logam setinggi proyeksi korpusvertebra torakal 5. Pada esofagografi dengankontras Barium tampak kontras mengisilumen oesofagus, pasase kontras lancar,kaliber esofagus normal, <strong>di</strong>n<strong>di</strong>ng licin,oesophagogastric junction baik, tak tampakfilling/ad<strong>di</strong>tional defect. Pengisian kontras kegaster (+). Tampak lesi opak densitas logamberbentuk kawat memanjang sepanjang2 cm <strong>di</strong> luar esofagus <strong>di</strong> proyeksi setinggikorpus vertebra torakal 4,5 <strong>di</strong> dalam lumenbronchus. Kesan: Korpus alienum bentukkawat sepanjang 2 cm <strong>di</strong> luar lumen esofagus,sangat mungkin <strong>di</strong> carina.Pada hari itu juga, <strong>di</strong>lakukan laringoskopidan bronkoskopi menggunakakan rigidbronchoscope (bronkoskop kaku)—<strong>di</strong>kenaljuga dengan istilah suspension laryngoscopyand bronchoscopy. Pengambilan benda asingmenggunakan bronkoskop kaku <strong>di</strong> kamaroperasi dengan anestesi umum; benda asinggigi palsu dapat <strong>di</strong>ambil utuh dari trachea.Sebelum bronkoskopi <strong>di</strong>berikan amoksisilininj 1gram dan deksametason inj 8mg.Hari pertama pascatindakan <strong>di</strong>lakukanpengawasan tanda vital dan perdarahan,<strong>di</strong>beri O 23 L/mnt, amoksisilin inj 3x1gram,asam traneksamat inj 3 x 500 mg, ketorolaktrometamin 2 x 30mg, deksametason 3 x 8mg,Hari kedua: perdarahan (-), batuk (+), serak (+),sesak napas (-), Tanda vital dalam batas normal.Diet biasa. Terapi sama seperti hari pertama.Ketorolak trometamin hanya <strong>di</strong>berikan jikanyeri. Deksametason <strong>di</strong>-taper off. (3x4mg)Pasien <strong>di</strong>jinkan pulang pada hari ketiga,pengobatan <strong>di</strong>lanjutkan peroral, amoksisilin 3x 500 mg, K-<strong>di</strong>klofenak 3 x 50 mg..Penderita kontrol ke poli THT seminggukemu<strong>di</strong>an, keluhan serak (+), batuk (-), nyerileher (+), nyeri telan (-), makan minum biasa.Pengobatan <strong>di</strong>lanjutkan selama 5 hari. Padakontrol berikutnya: serak (-), batuk (-), nyerileher(-), nyeri telan (-). Makan minum lancar.DISKUSIMasalah kasus ini adalah penegakan <strong>di</strong>agnosis,penanganan jalan napas, ekstraksi bendaasing, serta penanganan pasca ekstraksi.<strong>Kasus</strong> ini tidak dapat <strong>di</strong><strong>di</strong>agnosis <strong>di</strong> RSUDWates hingga 10 hari dan <strong>di</strong>rujuk ke RSUP DrSardjito. Penegakan <strong>di</strong>agnosis <strong>di</strong>dapat darianamnesis, pemeriksaan fisik, dan ra<strong>di</strong>ologik.Pada penderita tersangka benda asingesophagus dan trakea/bronkus, harus <strong>di</strong>buatrontgen toraks anteroposterior dan lateraluntuk mengetahui bentuk dan ukuran bendaasing, lokasi, serta komplikasi. Benda asingra<strong>di</strong>oopak dapat <strong>di</strong>identifikasi dengan mudah,benda asing ra<strong>di</strong>olusen dapat <strong>di</strong>kenali dariefek samping pada paru, seperti emfisema,atelektasis, dan gambaran abses.Esofagografi untuk menentukan lokasi bendaasing apakah berada <strong>di</strong> dalam atau <strong>di</strong> luaresofagus <strong>di</strong>lakukan jika pada rontgen toraks<strong>di</strong>dapatkan gambaran paru dalam batasnormal. Penderita tidak sesak, hanya batukbatukdan suara serak. Tidak sesak karenaletak gigi palsu sedemikian rupa terhadaptrakea sehingga tidak menyebabkangangguan total aliran udara. Suara serak/parau <strong>di</strong>sebabkan oleh ujung benda asingyang menonjol <strong>di</strong> subglotis ke tepi bebaspita suara.Pada pasien ini, <strong>di</strong>lakukan tindakan laringoskopidan bronkoskopi segera menggunakanbronkoskop kaku untuk <strong>di</strong>agnosis pastisekaligus mengeluarkan benda asing.Bronkoskop kaku merupakan pilihan terbaikkarena dapat menjamin patensi jalan napasdan memberikan visualisasi yang jelas.Benda asing harus segera <strong>di</strong>keluarkanterutama benda asing <strong>di</strong> trakea untukmencegah komplikasi. Ekstraksi denganbronkoskopi harus hati-hati mengingatposisi <strong>di</strong> trakea meningkatkan risiko obstruksijalan napas. Tindakan bronkoskopi <strong>di</strong>lakukansecepatnya dengan persiapan optimal agarhasilnya maksimal.Antibiotik dan steroid sangat berguna padakasus kronik untuk mengurangi edema,<strong>di</strong>berikan sebelum tindakan bronkoskopi. 12,13,18CDK-208/ vol. 40 no. 9, th. 2013685

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!