39Terhadap komponen tajuk bibit, ukurandiameter stek berpengaruh nyata pada saat muncultunas <strong>dan</strong> diameter tunas (Tabel 7), jumlah daun,luas daun, <strong>dan</strong> bobot kering tajuk bibit (Tabel 8).Diameter stek tidak berpengaruh nyata terhadapjumlah tunas <strong>dan</strong> tinggi tunas bibit (Tabel 7). Bobotkering tajuk bibit tertinggi diperoleh pada stekberdiameter 3 cm <strong>dan</strong> 2.5-2.9 cm, yaitu 5.3 g <strong>dan</strong>5.6 g, se<strong>dan</strong>gkan terendah pada stek berdiameter1.5-1.9 cm, yaitu 3.7 g.Ukuran diameter stek berpengaruh nyataterhadap persentase stek yang berhasil menjadi bibit<strong>dan</strong> nilai rasio tajuk/akar bibit. Persentase yanglebih tinggi ditunjukkan stek berdiameter 2.5-2.9cm <strong>dan</strong> 2.0-2.4 cm dibandingkan stek berdiameter1.5-1.9 cm <strong>dan</strong> ≥3 cm. Rasio atau nisbah tajuk-akarberdasarkan bobot kering masing-masingberangkasan tertinggi pada stek berdiameter 1.5-1.9cm, yaitu 5.6 (b/b) <strong>dan</strong> terendah 3.8 (b/b) pada stekberdiameter 2.5-2.9 cm. Terdapat penurunan nilainisbah tajuk-akar seiring pertumbuhan bibit dari 1bulan hingga umur 2 bulan (Tabel 9).Tabel 9 juga menjelaskan ada pengaruhnyata ukuran diameter stek pada persen bibit hidupdi lapangan setelah pindah tanam <strong>dan</strong> jumlahtanaman berbunga. Ukuran diameter stek tidakberpengaruh nyata terhadap pertumbuhan pascapindah tanam, yaitu pada jumlah daun <strong>dan</strong> tinggitanaman berumur 2 bulan setelah pindah tanam.Sehubungan dengan hasil percobaan yangdiuraikan di atas, perbanyakan vegetatif denganmenggunakan stek batang pada tanaman jarak pagardapat dilakukan. Ukuran bahan stek seperti panjang<strong>dan</strong> diameter batang stek harus menjadipertimbangan dalam perbanyakan secara vegetatiftanaman ini, karena ukuran bahan stek terkaitdengan keberadaan bahan ca<strong>dan</strong>gan makanan, yangumumnya karbohidrat. Semakin pendek ukuran stekatau semakin kecil diameter batang semakin rendahbahan ca<strong>dan</strong>gan makanan (Tabel 1). Potensica<strong>dan</strong>gan makanan yang dimiliki masing-masingstek akan menentukan pertumbuhan <strong>dan</strong>perkembangan bibit. Pengaruh ukuran panjangmaupun diameter stek memiliki pola yang serupa,yaitu lebih banyak berpengaruh nyata padakomponen tajuk dibandingkan komponen akar.Tabel 8. Jumlah daun bibit, luas daun bibit, <strong>dan</strong> bobot kering tajuk bibitJumlah Daun <strong>Bibit</strong>Luas Daun <strong>Bibit</strong> Bobot Kering Tajuk <strong>Bibit</strong> (g)Diameter(lembar)(cm 2 )Stek1 bst 2 bst 1 bst 2 bst 1 bst 2 bst≥3 cm 12.2 14.9 b 550.4 731.9 a 3.5 5.3 a2.5 – 2.9 cm 14.2 17.9 a 600.1 860.1 a 2. 8 5.6 a2.0 – 2.4 cm 12.2 15.2 b 474.6 755.4 a 2.4 4.9 ab1.5 – 1.9 cm 10.5 12.8 c 401.0 549.5 b 2.5 3.6 bBNT 5% - 2.02 - 180.78 - 1.61Keterangan : Angka-angka pada tiap kolom yang diikuti huruf sama tidak berbeda nyata dalam uji BedaNyata Terkecil (BNT) 5%. bst = bulan setelah tanamTabel 9. Rasio bobot tajuk/akar bibit, persen bibit hidup, jumlah daun tanaman, tinggi tanaman, <strong>dan</strong> persentanaman berbungaDiameterStekRasio bobotTajuk/Akar1 bst 2 bstCrop Agro Vol.3 No.1 – Januari 2010PersenStek jadi<strong>Bibit</strong>Persen<strong>Bibit</strong> Hidupdi LapangJumlah DaunTanamanTinggiTanaman(cm)PersenTanamanBerbunga≥3 cm 7.6 b 5.2 ab 84.0 b 77.7 b 35.3 41.5 13.3 b2.5 – 2.9 cm 5.4 b 3.8 c 94.7 a 97.7 a 45.9 47.9 40.0 a2.0 – 2.4 cm 6.5 b 4.1 bc 96.0 a 100.0 a 39.5 49.5 46.7 a1.5 – 1.9 cm 13.8 a 5.6 a 77.3 b 82.3 b 33.9 32.1 13.3 bBNT 5% 3.62 1.26 9.95 15.04 - - 20.06Keterangan : Persen bibit hidup <strong>dan</strong> tanaman berbunga dihitung dari sejumlah 15 bibit masing-masingulangan tiap perlakuan yang ditanam di lapangan sampai umur 2 bulan. Angka-angka padatiap kolom yang diikuti huruf sama tidak berbeda nyata dalam uji Beda Nyata Terkecil (BNT)5%. bst = bulan setelah tanam
39Panjang stek tidak berpengaruh nyata padasaat tumbuh akar (Tabel 2) yaitu berkisar 6.3-8.8hari setelah tanam, namun akar pada percobaan initumbuh <strong>dan</strong> berkembang setelah didahului olehtumbuh <strong>dan</strong> berkembangnya tunas, yaitu pada 5.2-5.7 hari setelah tanam (Tabel 3). Menurut Hartmannet al. (2002) bahwa terbentuknya akar dapat lebihdahulu kemudian tunas atau sebaliknya. Jika tunasyang terbentuk lebih dahulu, kondisi inimenggambarkan bahwa pembentukan akarmemerlukan suatu senyawa tumbuh yangmendukung untuk terjadinya pembentukanprimordia akar.Dalam penelitian ini tidak terdapatpengaruh nyata panjang stek terhadap panjang akar<strong>dan</strong> jumlah akar (Tabel 2). Padahal terdapatpengaruh nyata panjang stek terhadap jumlah akardilaporkan terjadi pada Eucalyptus globulus(Wilson, 1993), beberapa jenis tanaman hutan(Leakey, 1999), <strong>dan</strong> beberapa jenis tanaman hias(Howard, 1996). Namun demikian ukuran akhirsuatu pertumbuhan akar pada stek dapat dilihat padabobot kering akar total (Hartmann et al., 2002)<strong>Pertumbuhan</strong> akar (bobot kering akar) yanglebih intensif terjadi pada stek yang lebih panjang(30 cm) dibandingkan dengan stek yang berukuranlebih pendek (20–25 cm). Kondisi ini sesuai denganperkembangan perakaran pada stek batangEucalyptus globulus (Wilson, 1993) <strong>dan</strong>Azadirachta indica (Palanisamy <strong>dan</strong> Kumar, 1997),bahwa semakin panjang stek batang, maka semakinbaik pertumbuhan akar pada masing-masingtanaman tersebut. Pengaruh panjang stekberhubungan dengan jumlah akumulasi karbohidrat<strong>dan</strong> jumlah yang lebih banyak pada bahan stek akanmendukung perakaran yang lebih baikdibandingkan bahan stek yang sedikit kandungankarbohidratnya (Hartman et al. 2002; Leakey,1999).Perkembangan akar yang baik tentunyaakan dapat mengimbangi <strong>dan</strong> sekaligus mendukungpertumbuhan <strong>dan</strong> perkembangan tajuk bibit yangbaik pula. Perimbangan pertumbuhan tajuk terhadapakar dicerminkan oleh nilai nisbah atau rasio bobottajuk-akar (Tabel 5). Oleh Siagian et al. (1994)dilaporkan bahwa semakin rendah nilai nisbahbobot tajuk-akar pada bibit tanaman karet, semakintahan bibit karet tersebut terhadap cekaman pascapindah tanam di lapangan. Semakin meningkatpermukaan akar persatuan berat kering akar,pasokan air bersama hara terlarut akan semakin baiksehingga tanaman muda yang baru dipindahtanamdapat melewati periode cekaman tersebut. Pada sisilain, nilai nisbah bobot yang kecil menandakanlebih rendahnya tajuk sehingga transpirasi yangterjadi juga lebih rendah dibandingkan dengan bibitdengan nilai nisbah bobot tajuk-akar lebih besar.Daya adaptasi stek berakar merupakantahap kedua siklus hidup yang harus dilewatisetelah perkembangan akar-akar adventif(Hartmann et al. 2002). <strong>Bibit</strong> asal stek beberapatanaman hortikultura tahunan dapat berhasilmembentuk akar tetapi tidak dapat bertahan setelahpindah tanam (Acquaah, 2002). Pada percobaan inibibit tanaman jarak pagar dengan masing-masingkualitasnya dari stek batang yang berbeda ukuranpanjang memiliki daya adaptasi yang sama baiknya.Persentase bibit hidup setelah pindah tanam berkisar97.7% pada panjang stek 20 cm hingga 100% padapanjang stek 25 cm <strong>dan</strong> 30 cm. Namun demikianpersentase tanaman yang dapat membentuk bungapada umur 2 bulan setelah pindah tanam di lapangada perbedaan di antara bibit yang berasal daripanjang stek berbeda tersebut. Persentase yangrendah (13.3%) terjadi pada tanaman yang berasaldari panjang stek 20 cm, se<strong>dan</strong>gkan persentase lebihtinggi (33.3% <strong>dan</strong> 46.7%) pada tanaman daripanjang stek 25 cm <strong>dan</strong> 30 cm. Tingginya populasitanaman berbunga pada keadaan umur yang samadisebabkan perbedaan tingkat pertumbuhan <strong>dan</strong>perkembangan tajuk masing-masing tanaman. Berattajuk bibit asal stek 20 cm adalah yang terendah(Tabel 4) dibandingkan berat tajuk kedua bibitlainnya demikian pula jumlah daun maupun tinggitanaman pada umur 2 bulan setelah pindah tanamcenderung lebih rendah pula (Tabel 5). Fenomenaini sesuai dengan apa yang terjadi pada Athrixiaphylicoides (Araya, 2005), Azadirachta indica(Palanisamy <strong>dan</strong> Kumar, 1997) yaitu tanaman yanglebih baik pertumbuhan tajuknya karena dayaadaptasi yang baik pada saat pindah tanamberbunga lebih cepat.Ukuran diameter stek batang mencerminkanperbedaan tingkat ketuaan jaringan batang bahanstek. Semakin besar diameter semakin lanjutperkembangan jaringan stek tersebut atau semakinkecil diameter semakin muda jaringan. Hartmann etal. (2002) mengatakan bahwa perbedaan inimerefleksikan bervariasinya tingkat akumulasikarbohidrat <strong>dan</strong> bahan ca<strong>dan</strong>gan makanan lainnyadari masing-masing stek yang berbeda ukurandiameter tersebut.Inisiasi pertumbuhan <strong>dan</strong> perkembangantunas bersamaan dengan inisiasi pertumbuhan <strong>dan</strong>perkembangan akar, kecuali pada stek berdiameter1.5-1.9 cm membentuk akar lebih dulu daripadamembentuk tunas.Crop Agro Vol.3 No.1 – Januari 2010