semua pihak harus memikirkan bagaimanamembangun ketangguhan bangsadalam menghadapi bencana sekaligusmelihat juga jumlah kebutuhan riil yangdiperlukan. Kepala <strong>BNPB</strong> mengatakanbahwa bantuan yang terlalu cepatdiberikan atau melebihi proporsi yangdibutuhkan sebetulnya tidak membangunketahanan sosial, tidak membangun dayalenting, dan ini justru perlemahan.“Ketika nantinya Merapi meletus lagi, kitatentunya sudah memiliki kapasitas. Olehkarena itu saya berani mengatakan marikita lawan setiap keinginan-keinginanuntuk mendorong bantuan-bantuan yangbersifat mengintervensi pemberdayaanmasyarakat tetapi itu datang <strong>dari</strong> luar dirimasyarakat itu sendiri. Ada proporsinya”,jelas Syamsul Maarif masih menyinggungsoal bantuan dalam konteks membangunketahanan masyarakat dalammenghadapai bencana. Oleh karena ituKepala <strong>BNPB</strong> meminta kepada RektorUGM dan civitas akademika untuk turutserta aktif memikirkan persoalan ini.Ditekankan bahwa semua pihak perlumenanyakan sejauh mana bantuan itudapat menciptakan masyarakat yang nantiakan menghadapi bahaya di wilayahnya.Pada akhir sambutan, Syamsul Maarifbersama Surono sangat mengapresiasiketerlibatan UGM yang telah banyakberperan dan berada di barisan palingdepan dalam melahirkan berbagai produkundang-undang, peraturan-peraturanpemerintah, dan prosedur-prosedur tetapbaik yang ada di tingkat pusat, maupunjuga yang di wilayah Merapi dan sekitarnya.Oleh karena itu kerja sama diharapkandapat selalu dijaga dan ditingkatkan.Sebagai penutup sambutan, Kepala<strong>BNPB</strong> mengucapkan selamat kepadaUGM yang melaksanakan Dies Nataliske-61 dan beliau berharap semoga UGMsemakin berjaya dan menjadi mercusuarbagi berbagai pihak yang bergerakmelaksanakan kegiatan kemanusiaan ditanah air.24 GEMA <strong>BNPB</strong> - Maret 2011
FOKUS BERITAProgram Pascasarjana GREAT initerselenggara atas kerjasama <strong>BNPB</strong>, FITBITB, LIPI, dan Australia Indonesia Facilityfor Disaster Reduction (AIFDR). Melaluipendidikan dan penelitian di programGREAT ini, para mahasiswa diharapkandapat memahami proses dan sumberkegempaan di Indonesia yang akanbermanfaat dalam memprediksi potensigempa dan mitigasi bencana. Programtersebut mengintegrasi disiplin ilmu diPeran Perguruan Tinggi SebagaiAgent Of Disaster Risk ReductionKepala Badan NasionalPenanggulangan Bencana (<strong>BNPB</strong>)Dr. Syamsul Maarif, M.Si., yangdidampingi Kepala Pusat Informasi,Data, dan Hubungan Masyarakat Dr.Sutopo Purwo Nugroho, menghadiriacara Pembukaan Program PascasarjanaGraduate Research on Earthquake andActive Tectonics (GREAT) di InstitutTeknologi Bandung pada Rabu (2/2).Acara pembukaan tersebut berlangsungdi Ruang Hilmi Panigoro, Gedung TeknikGeologi, Jl. Ganesha 10, Bandung.Mengawali acara pembukaan programpascasarjana ini, Syamsul Maarif, yangdipandu oleh Dekan Fakultas Ilmu danTeknologi Kebumian (FITB) Dr. Ir. EddyA Subroto, memberikan kuliah umumdengan tema “Mewujudkan IndonesiaSebagai Bangsa Yang Tangguh DalamMenghadapi Bencana.” Studium generaleyang bertempat di Aula Barat ITB dihadirioleh Rektor ITB, Prof. Dr. Akhmaloka, parawakil rektor, dosen-dosen FITB dan FTTM,Kepala Pusat Vulkanologi dan MitigasiBencana Dr. Surono, Deputi Bidang IPKLIPI Prof. Hery Harjono, dan sekitar tigaratus mahasiswa lintas fakultas, sertaperwakilan AIFDR.bidang geodasi, geologi, dan seismologi.“Saya menyambut baik programpascasarjana GREAT yang dibuka olehITB ini. Dan kami sangat mendukungterselenggaranya program ini, dan kamimengharapkan nantinya ada sumbanganide atau pemikiran yang bermanfaatdalam penanggulangan bencana diIndonesia” ujar Syamsul Maarif. Beliaujuga menambahkan bahwa Indonesia inisering terjadi bencana dan oleh karenaitu sudah semestinya kita menjadi ahlidalam menangani bencana. “Perguruantinggi besar di seluruh Indonesia sangatpotensial untuk menjadi pusat kajiankebencanaan dunia,”jelas Syamsul Maarif.Sementara itu dalam sambutanlaunching program GREAT, SyamsulMaarif mengatakan bahwa agent yangprofesional dalam penanggulanganbencana membutuhkan 3 kriteria ataunilai, antara lain skills, social responsibility,dan spirit of corp. “ITB sebagai agent ofdisaster risk reduction diharapkan memilikikriteria tersebut”, ucap Syamsul Maarif.Apa yang dimiliki tidak hanya sebataspengetahuan di bidang kebumian saja,tetapi bagaimana pengetahuan tersebutdapat berguna bagi masyarakat Indonesia.GEMA <strong>BNPB</strong> - Maret 2011 25