12.07.2015 Views

KETAHANAN BEBERAPA GALUR KACANG TANAH HASIL ...

KETAHANAN BEBERAPA GALUR KACANG TANAH HASIL ...

KETAHANAN BEBERAPA GALUR KACANG TANAH HASIL ...

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Planlet tanaman yang mampu tumbuhdiregenerasikan menjadi tanaman R0. Populasitanaman R0 ditanam dalam pot plastik berisi 9 kgcampuran tanah dan pasir dan dipelihara di rumahkaca hingga panen. Benih R0:1 yang dipanen darimasing-masing tanaman R0 dalam percobaansebelumnya ditanam untuk menghasilkan tanamanR1. Tanaman R1 ditumbuhkan hingga panen.Evaluasi Galur-galur Kacang Tanah HasilSeleksi In Vitro Terhadap Infeksi CendawanFusarium spUntuk mengetahui secara riil tingkatketahanan beberapa galur kacang tanah hasil seleksiin vitro perlu dievaluasi resistensi galur kacangtanah terhadap infeksi cendawan Fusarium sp.Bahan tanaman yang digunakan dalam percobaanini adalah populasi tanaman generasi R2 turunandari R1 hasil seleksi in vitro pada media selektiffiltrat kultur Fusarium. Selain itu, diuji jugapopulasi cv. Lokal Bima sebagai tanaman kontrol.Untuk pengujian di rumah kaca, benihditanam dalam pot ukuran 9 kg yang berisi mediatanam. Media tanah disterilkan dengan disiramlarutan formalin (30%), dibungkus plastik kedapudara, dan diinkubasikan selama 14 hari. Setelah 14hari inkubasi, media tanam disiram dengan larutanpupuk cair dengan dosis 3-5 g pupuk NPK dalam500 mL air. Setelah berbagai perlakuan tersebut,pot dengan media tanam siap untuk ditanamidengan benih kacang tanah yang diuji.Biakan murni Fusarium sp disubkulturdalam PDA. Biakan murni Fusarium yang berumur14 hari disuspensikan dalam air steril. Kerapatankonidia 10 6 konidia per mL suspensi. Suspensi inisiap digunakan sebagai inokulum.Tanaman dipelihara dalam rumah kacasampai panen. Tanaman yang telah berumur 14 harisetelah tanam diinokulasi dengan suspensi fusarium.Inokulasi dilakukan dengan cara pankal batangdilukai dengan pisau steril, dan kemudian disiramdengan suspensi fusarium dengan kerapatan konidia10 6 sebanyak 2 mL. Tanaman tetap dijagakelembabannya sampai umur 2 minggu setelahinokulasi. Tanaman juga dijaga dari serangan hamadengan penyemprotan insektisida Confidor (0.25ml/l) dan Kelthane (1 ml/l).Pengamatan dilakukan pada gejalaserangan (adanya bercak atau lesio yang berwarnacoklat muda pada pangkal batang), jumlah danpersen tanaman hidup, dan pertumbuhan tanaman.Perhitungan intensitas penyakit dilakukanberdasarkan metode yang dikembangkan olehHemon & Rosario (1999).Evaluasi lapang ketahanan populasitanaman kacang tanah hasil seleksi in vitro terhadapinfeksi fusarium juga telah dilakukan. Percobaan inibertujuan untuk menguji daya hasil beberapa galurharapan kacang tanah yang resisten terhadapFusarium sp. Percobaan ini dilaksanakan denganmenggunakan Rancangan Acak Kelompok denganperlakuan yaitu galur tanaman kacang tanah hasilseleksi in vitro. Masing-masing galur tanamanterdiri atas tiga ulangan. Parameter yang diamatitinggi tanaman, jumlah polong berisi, bobotpolong kering, gejala penyakit fusarium, danpersentase tanaman mati karena infeksi fusarium.<strong>HASIL</strong> DAN PEMBAHASANUpaya untuk meningkatkan ketahanantanaman kacang tanah terhadap penyakit layufusarium dapat dilakukan dengan induksi variasisimaklonal dan diikuti dengan seleksi in vitro.Eksplan kalus embriogenik dan embrio somatikkacang tanah dari cv. Lokal Bima telah diseleksidalam media selektif yang mengandung filtratkultur fusarium 30%. Hasil penelitian sebelumnyatelah diperoleh ES yang resisten terhadap mediaselektif dan telah diregenerasikan menjadi planletdan menghasilkan galur kacang tanah.Galur kacang tanah generasi R2 hasilseleksi in vitro pada media selektif yangmengandung filtrat kultur fuarium dievaluasiketahanannya pada infeksi cendawan Fusarium spdi rumah kaca. Ketahanan galur kacang tanahterhadap Fusarium sp dihitung berdasarkanpersentase tanaman layu (mati) setelah diinokulasidengan biakan murni fusarium (Gambar 1). Kacangtanah dapat diserang pada setiap stadiumpertumbuhan, mulai dari benih, kecambah sampaitanaman dewasa. Serangan pada fase kecambahmenyebabkan tanaman rebah kecambah karenapada pangkal batang terjadi pembusukan. Seranganpada tanaman dewasa menyebabkan lesio berwarnacoklat pada batang, daun mulai gugur, terjadipembusukan pada pangkal batang, satu dua cabangmenjadi layu, dan akhirnya tanaman mati. Infeksijuga terjadi pada ginofor dan pembusukan padapolong (Agrios 1988 ; Backman & Brenneman1997). Pertumbuhan dan ketahanan galur kacangtanah terhadap infeksi fusarium dapat dilihat padaTabel 1.54Crop Agro Vo. 4 No.1 – Januari 2011

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!