12.07.2015 Views

ebook BB Pelatihan UPS Tahun4 - P2KP

ebook BB Pelatihan UPS Tahun4 - P2KP

ebook BB Pelatihan UPS Tahun4 - P2KP

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

PNPM MANDIRI | PERKOTAANPertanyaannya adalah, apakah yang menyebabkan Pemda atau para kelompok peduli bersediamembuka akses pelayanan kepada masyarakat melalui KSM Sosial? Apa yang membuat merekapercaya untuk menyalurkan program sosial melalui KSM Sosial?Jawabannya adalah karena KSM-KSM Sosial tersebut telah teruji memfasilitasi pelayanan kegiatansosial dengan berbasis pada kekuatan modal sosial (solidaritas, kohesi sosial). Solidaritas sosial iniditumbuhkan dari rasa kejujuran dan saling percaya diantara para anggotanya. Alhasil makintumbuhlah kepercayaan stake holders pemerintah, baik dinas-dinas, NGO maupun dunia usaha untukmemberikan pelayanan kepada masyarakat melalui fasilitasi KSM-KSM yang memiliki modal sosial dankebersamaan kuat semacam ini.BKM sebagai Organisasi Masyarakat Warga (Civil Society), berperan sebagai elemen penghubungjalannya pembangunan yang memberdayakan masyarakat, antara masyarakat, Pemda denganSwasta. BKM hanya berperan menunjang Pemda dalam mengoptimalkan pelayanan masyarakat agarsesuai standar yang ditetapkan. Peran tersebut tidak dapat dioptimalkan tanpa support <strong>UPS</strong> dan KSMSosial. <strong>UPS</strong> dan KSM Sosial adalah pelaksana teknis yang berhubungan langsung dengan end user(pemanfaat keluarga miskin).b. Mengukur Pelayanan Sosial KSMMeskipun standar pelayanan yang ditetapkan di level Pemerintahan berbeda dengan organisasikemasyarakatan, namun sebenarnya seluruhnya saling terhubung membangun sistem pelayananyang efektif, termasuk <strong>UPS</strong>/KSM Sosial sebagai ujung tombak pelayanan civil society (baca : BKM)kepada masyarakat miskin. Standar pelayanan tersebut kerapkali diukur menggunakan indikatorindikatorspecific yang ditetapkan berdasarkan kesepakatan bersama. Mengadaptasi konsep Lubisdan Huseini (1987:56), pengukuran efektivitas dapat dilakukan dengan menggunakan pendekatanpendekatanyang berbeda seperti:i. Pendekatan Sasaran: memusatkan perhatian terhadap aspek output yaitu mengukurkeberhasilan <strong>UPS</strong>/KSM Sosial dalam mencapai tingkat output yang direncanakan; dalam hal : ketepatan sasaran masing-masing jenis kegiatan sosial terhadap warga miskin usiasekolah, produktif dan tidak produktif peningkatan jumlah pemanfaat KK miskin yang memperoleh akses layanankesehatan, pendidikan maupun sumberdaya. Seberapa besar kapasitas KK miskin meningkat setelah mendapatkan penguatankapasitas melalui kegiatan sosial?ii. Pendekatan Sumber: mencoba mengukur efektivitas dari sisi input yaitu dengan mengukurkeberhasilan <strong>UPS</strong>/KSM Sosial dalam hal :Bahan Bacaan | <strong>Pelatihan</strong> <strong>UPS</strong> Tahun 4153

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!