12.07.2015 Views

Fatmah Afrianti Gobel.pdf - Kebijakan Kesehatan Indonesia

Fatmah Afrianti Gobel.pdf - Kebijakan Kesehatan Indonesia

Fatmah Afrianti Gobel.pdf - Kebijakan Kesehatan Indonesia

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

FORUM NASIONAL II :Jaringan <strong>Kebijakan</strong> <strong>Kesehatan</strong> <strong>Indonesia</strong>Pendanaan Sektor <strong>Kesehatan</strong> di <strong>Indonesia</strong>:Studi Kasus Bantuan Operasional <strong>Kesehatan</strong><strong>Fatmah</strong> Afrianty <strong>Gobel</strong>Mahasiswa S3 Ilmu Kedokteran Unair/Dosen FKM UMIHOTEL HORISON MAKASSAR, 28-30 September 2011


Latar Belakang• BOK diharapkan semakin meningkatkan derajatkesehatan masyarakat <strong>Indonesia</strong> melaluirevitalisasi Puskesmas.• Ide diadakannya BOK untuk mendukung kegiatanpenguatan puskesmas dan jaringannya sepertiPoskesdes dan Posyandu serta Upaya <strong>Kesehatan</strong>Bersumberdaya Masyarakat dalam melaksanakanpelayanan kesehatan promotif dan preventifsesuai Standar Pelayanan Minimal menuju MDGs.


• Puskesmas mempunyai peran besar dalampembangunan kesmas: menurunkan angkakematian ibu, bayi, dan balita, memperbaikistatus gizi bayi dan balita, serta menurunkankejadian penyakit yang dapat dicegah melaluiimunisasi.• Sumber Dana BOK APBN Kemenkes RI.• Alokasi dana BOK per Kabupaten/Kota ditetapkanmelalui Keputusan Menkes. Selanjutnya KepalaDinas <strong>Kesehatan</strong> Kabupaten/Kota menetapkanalokasi dana BOK per Puskesmas di daerahnya.• Peluncuran skema BOK karena dinilai fungsiPuskesmas belum berjalan optimal


• Dana BOK merupakan dukungan Pemerintah,bukan merupakan dana utama operasionalPuskesmas• Dana BOK bukan sumber pendapatan daerahsehingga tidak boleh disetorkan ke kas daerah.• Pemanfaatan dana BOK harus berdasarkan hasilperencanaan yang disepakati dalam LokakaryaMini Puskesmas yang diselenggarakan secara rutin(periodik bulanan/triwulanan).


• Satuan biaya setiap jenis kegiatan pelayanankesehatan yang dibiayai BOK mengacu padaketentuan Peraturan Daerah (Perda).• Jika belum terdapat Perda yang mengatur, makasatuan biaya tersebut ditetapkan melaluiPeraturan Bupati/Walikota atas usulan DinkesKabupaten/kota. Pelaksanaan kegiatan diPuskesmas berpedoman pada prinsipketerpaduan, kewilayahan, efisiensi, dan efektif.


• Hasil studi di 4 Kabupaten kota (Studi Investasi <strong>Kesehatan</strong> Ibudan Anak), ditemukan bahwa hampir seluruh daerah memilikimasalah di sektor pembiayaan kesehatan yang hampir samayaitu keterbatasan biaya operasional untuk pelayanankesehatan dasar.• Beberapa pemerintah daerah masih terbatas dalammencukupi kebutuhan biaya operasional yankes dasar didaerahnya• Masih terjadi disparitas antar berbagai determinan sosial dimasyarakat yang meliputi perbedaan antar wilayah, antarpendidikan masyarakat, antar sosial ekonomi masyarakat dandeterminan sosial lainnya. Kehadiran program BOKdiharapkan dapat menjadi solusi atas permasalahan dalamoperasional pelayanan kesehatan dasar di daerah.


Tujuan• Analisis kebijakan untuk mengevaluasipelaksanaan kebijakan dana BOK.


Metode Penelitian• Library Research menggunakan data-datasekunder dari berbagai publikasi internet.


Hasil• Hasil riset pustaka, tahun 2010, terdapat sekitar 8.500puskesmas dan setiap puskesmas bervariasi antara Rp10juta hingga Rp 22juta.• BOK Rp 22 juta untuk puskesmas wilayah timur dan Rp18 juta untuk wilayah barat.• Sekitar 303 puskesmas di tujuh kabupaten di wilayahJawa, Bali. Kalimantan, Sumatra, Sulawesi, Maluku,dan Papua, pemerintah memberikan bantuanoperasional kesehatan Rp 100 juta. Puskesmaspuskesmasdi tujuh wilayah tersebut dijadikan uji cobauntuk mengetahui berapa banyak dana operasionalyang dibutuhkan puskesmas agar kegiatannya optimal.


• Tahun 2010, jumlah dana BOK yang disalurkansebesar Rp 226 miliar pada 8737 unit puskesmas.• Tahun 2011 meningkat menjadi Rp 904,5 miliaryang disalurkan langsung kepada pemerintahdaerah pada bulan Februari• Besaran alokasi tiap puskesmas diserahkan padaKabupaten/Kota. Saat ini jumlah puskesmas yangada di seluruh wilayah <strong>Indonesia</strong> sebanyak 8967unit.


• Tahun 2011, seluruh Puskesmas di <strong>Indonesia</strong> mendapatkandana berkisar Rp 75-250 juta.• Dana BOK tidak lagi langsung diberikan ke puskesmas tapidikelola Dinkes kabupaten/kota yang disesuaikan kondisinya.• Akhir bulan Februari 2011, dana tersebut sudah berada diPemkab/ Pemkot.• Sosialisasi BOK di Kabupaten/ Kota menggunakan dana yangada.• Persentase pemanfaatan dana BOK adalah 10% untukmanajemen kesehatan di kabupaten/kota, dan 90% untukkebutuhan Puskesmas dengan pembagian operasionalPuskesmas 85% dan pemeliharaan ringan Puskesmas 5%


Hasil penelitian oleh Litbang Depkes didapatkan alokasidana BOK tahun 2011 mengalami peningkatan yaitu:(1) Sumatera 2.271 Puskesmas dan Jawa-Bali 3.617Puskesmas rata-rata mendapatkan dana BOK Rp 75juta;(2) Kalimantan 836 Puskesmas dan Sulawesi 1.126Puskesmas rata-rata mendapatkan dana BOK Rp 100juta;(3) Maluku 256 Puskesmas rata-rata mendapatkan danaBOK Rp 200 juta;(4) Nusa Tenggara 458 Puskesmas dan Papua 403Puskesmas rata-rata mendapatkan dana BOK Rp 250juta


Praktek di Lapangan


• Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengahtahun 2011 mendapat dana BOK Rp. 1,9 milyar.• Ditujukan untuk meningkatkan akses dan pemerataanpelayanan kesehatan masyarakat melalui kegiatanpromotif dan preventif Puskesmas.• Dinkes Kotim telah melaksanakan rapat koordinasi dankonsultasi yang bertujuan untuk mencari kesepakatandalam menyusun program dan kegiatan berdasarkanSPM dengan mempertimbangkan tupoksi unit kerjadan sinkronisasi sumber pendanaan.


• Pemanfaatan dana yang sangat luasmengakibatkan dana BOK dinilai kurangmencukupi, misalnya untuk Kabupaten Magelangapabila setiap Puskesmasnya mendapatkan 18juta. Jika Puskesmas menggunakan dana BOKsebesar 30%, sisanya 70% dibagi ke Posyandudibawah koordinasi Puskesmas tersebut yangrata-rata jumlahnya 100 Posyandu maka setiapPosyandu hanya mendapatkan 126 ribu pertahunnya. Jika dalam 1 Posyandu terdapat 5kader maka setiap orang Kader Posyandumendapatkan dana 25.200 per tahunnya.


• Di Kabupaten Blora, Jawa Tengah, anggaran BOK tahun 2010masing-masing puskesmas mendapatkan dana sebesarRp.18.000.000,- per tahun dan jumlah total 16 kecamatanRp.468.000.000,-.• Tahun 2011 meningkat sebesar Rp. 1.950.000.000,- dimanaRp.1.757.040.000,- untuk alokasi Puskesmas• Masing-masing puskesmas mendapatkan alokasi dana yangtidak sama, hal ini disesuaikan berdasarkan jumlah penduduk,luas wilayah, kesulitan wilayah, cakupan program serta jumlahtenaga kesehatan di Puskesmas.• Tahun 2010 masih ditemui berbagai kendala sehinggadilakukan perubahan mekanisme penyaluran dana: darisemula melalui mekanisme bantuan sosial diubah menjadimekanisme tugas pembantuan dan diintegrasikan denganpengelolaan Jamkesmas dan Jampersal agar pemanfaatandananya memberikan daya ungkit besar dalam pencapaianMDGs


• Di Provinsi Sulawesi Utara, Sosialisasi BOK gencar dilakukanDinas <strong>Kesehatan</strong> Sulut sejak Juli 2010. Salah satunya• melalui Di Provinsi Rapat Gorontalo, Kerja <strong>Kesehatan</strong> tahun 2011 Daerah mendapatkan (Rakesda) dana SulutBOK2010, dan Jampersal 5-7 Juli, di sebesar Hotel Sutanraja, Rp 7,6 miliar. Minut.• Pemahaman Anggaran BOK Dinkes untukSulut, Kota Gorontalo dana BOK bukan sebesar merupakan Rp 700 juta,dana Kabupaten utamaGorontalo sehingga pemerintah Rp 2 miliar, Kabupaten daerah tetap Boalemo Rp 1berkewajiban miliar, Kabupaten menyediakan Pohuwatodana Rp 1 operasional miliar, Kabupaten yang tidakterbiayai Gorontalomelalui Utara Rp BOK. 1 miliar dan Kabupaten Bone BolangoRp 1,9 miliar.Pemanfaatan dana BOK harus berdasarkan hasil• perencanaan Alokasi dana tersebut yang disepakati disebardalam ke seluruh lokakarya kabupaten/kota mini. sePenetapan Provinsi Gorontalo. penerima Kepala dana Dinas BOK tergantung <strong>Kesehatan</strong>dari Provinsi SKpenetapan Gorontalo telah Dinasmenggelar <strong>Kesehatan</strong>pertemuan di kabupaten/kota koordinasi mengenaialokasi pelaksanaan dana BOK anggaran tiap Puskesmas dan program di daerahnya pembangunan denganmempertimbangkan kesehatan tingkat Provinsi berbagai Gorontalo, kondisi setiap (15-16/3/2011) Puskesmas


Identifikasi Masalah(1) Problem Keluasan Pemanfaatan Dana;Jumlah dana yang terbatas dan pemakaian yangsangat luas membuat besaran dana BOK dinilaikurang mencukupi, penggunaan dana hanyahabis untuk biaya operasionalmanajemen/pengelola puskesmas danjaringannya.


(2) Problem Sosialisasi dan Diseminasi;Pada sejumlah Puskesmas masih diliputi rasatakut menggunakan dana BOK. PadahalKementerian <strong>Kesehatan</strong> telah memberikankelonggaran pemanfaatannya sesuai denganpetunjuk teknis BOK.


Saran• Semestinya dana BOK langsung digunakan padasasaran program preventif dan promotifsebagaimana fungsi utama Puskesmas danjaringannya, diluar biaya manajemen.• Perlunya sosialisasi yang lebih komprehensifkepada berbagai pihak yang berkompeten• Penentuan jumlah dana BOK pada setiappuskesmas seyogyanya mempertimbangkanjumlah penduduk, indeks pembangunan manusia,tingkat kemahalan konsumsi dan tingkat kesulitanwilayah atau daerah geografisnya.

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!