12.07.2015 Views

inventarisasi bahan galian non logam di daerah kabupaten timor ...

inventarisasi bahan galian non logam di daerah kabupaten timor ...

inventarisasi bahan galian non logam di daerah kabupaten timor ...

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

INVENTARISASI BAHAN GALIAN NON LOGAMDI DAERAH KABUPATEN TIMOR TENGAH UTARA,PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUROleh:A.F. Yusuf, Maryun Supardan, SarinoSUBDIT. MINERAL NON LOGAMABSTRACTAdministratively, the regency of Timor Tengah Utara is a part of the Nusa Tenggara Timur Provincewith Kefamenanu as a capital city. Geographically, the study area is situated at 124°04'02" -124°46'00" East Longitude and 09°02'48" - 07°37'36" South Latitude covers on the area of 2.642 km².Geologically, the regency of Timor Tengah Utara area is very complicated, this area is occupied byallochton and autochton units which had been folded and faulted by tectonic movement during a fewperiods. Also, lithologically there are two complicated formation comprises of Mutis Complex andBobonaro Complex which consist of the various rocks with a <strong>di</strong>fferent in their age.Field data analyses in<strong>di</strong>cate that a ten commo<strong>di</strong>ties of <strong>non</strong>-metallic materials (industrial minerals)encounter in the regency of Timor Tengah Utara, i.e., sand and gravel, marble, obsi<strong>di</strong>an, <strong>di</strong>orite,ultrabasic rock, limestone, gypsum, clay, bentonitic clay, magnesite, zeolite and gemstone(Chalcedon).SARISecara administratif, Kabupaten Timor Tengah Utara merupakan salah satu <strong>kabupaten</strong> yangterdapat <strong>di</strong> wilayah Provinsi Nusatenggara Timur dengan ibukotanya Kefamenanu. Secara geografis<strong>daerah</strong> ini terletak <strong>di</strong> antara garis-garis koor<strong>di</strong>nat 124 o 04’ 02” – 124 o 46’ 00” Bujur Timur dan 09 o02’ 48” – 09 o 37’ 36” Lintang Selatan, dengan luas sekitar 2.642 kilometer persegiGeologi wilayah ini sangat komplek <strong>di</strong>mana terdapat batuan autokhton dan alokhton, sertamengalami tektonik dalam beberapa periode, selain itu secara litologi terdapat dua formasi yanglitologinya sangat komplek yaitu Komplek Mutis dan Komplek Bobonaro, <strong>di</strong>mana pada formasitersebut terdapat beragam batuan dari berbagai umur.Bahan <strong>galian</strong> yang <strong>di</strong>temukan terdapat 13 komo<strong>di</strong>ti, antara lain : sirtu, marmer, obsi<strong>di</strong>an,batuan <strong>di</strong>orit, batuan ultrabasa, batugamping, gypsum, lempung bentonitan, magnesit, zeolit,lempung dan batumulia berupa kalsedon, agat serta se<strong>di</strong>kit geode yang mengandung kristal kuarsabening, ametyst dan citrine.I. PENDAHULUAN1.1. Latar BelakangDirektorat Inventarisasi SumberDaya Mineral melalui Daftar Isian KegiatanRutin Suplemen (DIK-S) telah melakukankegiatan <strong>inventarisasi</strong> <strong>bahan</strong> <strong>galian</strong> <strong>non</strong> <strong>logam</strong><strong>di</strong> <strong>daerah</strong> Kabupaten Timor Tengah Utara,Provinsi Nusatenggara Timur.Hasil kegiatan ini <strong>di</strong>harapkan akanmenja<strong>di</strong> masukan yang sangat berharga bagipemerintah <strong>daerah</strong> otonom untuk menggalidan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah(PAD) dari sektor pertambangan umum sertalebih memberdayakan lagi perekonomianmasyarakat <strong>di</strong> <strong>daerah</strong>.1.2. Maksud dan TujuanKegiatan penyeli<strong>di</strong>kan ini <strong>di</strong>maksudkan untuk mendapatkan data sebaran, kualitas<strong>bahan</strong> <strong>galian</strong> Non <strong>logam</strong> sebagai dasar untukmengetahui prospek pemanfaatan danpengembangan <strong>bahan</strong> <strong>galian</strong> tersebut. Tujuandari kegiatan ini adalah untuk melengkapi data<strong>bahan</strong> <strong>galian</strong> Non <strong>logam</strong> <strong>di</strong> <strong>daerah</strong> KabupatenTimor Tengah Utara, Provinsi NTT.Kolokium Hasil Kegiatan Inventarisasi Sumber Daya Mineral – DIM, TA. 200312-1


1.3. Hasil Yang Diharapkan− Berdasarkan stu<strong>di</strong> literatur dan hasilpenyeli<strong>di</strong>kan terdahulu serta kajianterhadap peta geologi, <strong>di</strong> <strong>daerah</strong>Kabupaten Timor Tengah Utara<strong>di</strong>harapkan <strong>di</strong>jumpai <strong>bahan</strong> <strong>galian</strong> :batugamping, obsi<strong>di</strong>an, bentonit,lempung, gypsum, <strong>di</strong>orit, ultra basa,marmer dan magnesit.− Melengkapi data <strong>bahan</strong> <strong>galian</strong> yang ada <strong>di</strong><strong>daerah</strong> Kabupaten TTU, Provinsi NTT.− Prospek pemanfaatan dan pengembanganserta sumberdaya <strong>bahan</strong> <strong>galian</strong> <strong>di</strong> <strong>daerah</strong>Kabupaten Timor Tengah Utara.− Peta sebaran lokasi <strong>bahan</strong> <strong>galian</strong> <strong>di</strong> <strong>daerah</strong>Kabupaten Timor Tengah Utara skala 1 :100.000.1.4. Lokasi Daerah Penyeli<strong>di</strong>kanKabupaten Timor Tengah Utaramerupakan salah satu <strong>kabupaten</strong> <strong>di</strong> wilayahProvinsi Nusatenggara Timur denganibukotanya Kefamenanu. Secara geografis<strong>daerah</strong> ini terletak <strong>di</strong> antara garis-gariskoor<strong>di</strong>nat 124 o 04’ 02” – 124 o 46’ 00” BujurTimur dan 09 o 02’ 48” – 09 o 37’ 36” LintangSelatan, dengan luas sekitar 2.642 kilometerpersegi. Daerah penyeli<strong>di</strong>kan terletak sebelahtimurlaut kota Kupang.1.5. Demografi, Iklim dan Tata GunaLahan.Daerah Kabupaten Timor TengahUtara ter<strong>di</strong>ri dari 8 (delapan) kecamatan dansatu Kecamatan Kota.Berdasarkn data TTU Dalam Angka2001, wilayah yang terluas adalah KecamatanInsana sekitar 20,94% (559,08 km 2 ) danwilayah terkecil adalah Kecamatan KotaKefamenanu sekitar 2,96% (79 km 2 ).Berdasarkan hasil pemantauan dari stasiunpengamat yang terdapat <strong>di</strong> enam kecamatan,maka curah hujan rata-rata <strong>di</strong> wilayah TTU,musim hujan terja<strong>di</strong> selama 5 (lima) bulanmulai dari bulan Desember, Januari, Pebruari,Maret dan April, dengan curah hujan tertinggiterja<strong>di</strong> pada bulan Pebruari dan Desember,dengan curah hujan berkisar antara 150 – 564mm perbulan. Berdasarkan lokasinya curahhujan tertinggi terja<strong>di</strong> <strong>di</strong> Kecamatan MiomaffoBarat (Eban) sekitar 1.378 mm dan terendah <strong>di</strong>Kecamatan Insana sekitar 458 mm.Jumlah penduduk <strong>di</strong> wilayahKabupaten Timor Tengah Utara sebanyak199.539 jiwa, ter<strong>di</strong>ri dari laki-laki 98.719 jiwadan perempuan 100.820 jiwa, serta kepadatanpenduduk sekitar 75 jiwa/km 2 .1.6. Waktu dan Pelaksanaan Kegiatan.Jumlah personil sebanyak 4 (empat)orang ter<strong>di</strong>ri dari : akhli Geologi/akhliTambang Eksplorasi, surveyor dan jurugambar. Waktu pelaksanaan penyeli<strong>di</strong>kanlapangan <strong>di</strong>lakukan pada Tahun Anggaran2003, selama 45 (empat puluh lima hari)termasuk pergi – pulang Bandung – Lapangan.1.7. Metoda Penyeli<strong>di</strong>kan/KegiatanMetoda penyelisikan yang <strong>di</strong>lakukanberupa : stu<strong>di</strong> literatur, pengambilan data <strong>di</strong>lapangan, pengkajian data yang <strong>di</strong>peroleh,pengkajian hasil laboratorium pada beberapaconto serta pengkajian data sekunder lainnyayang dapat menunjang pelaksanaan evaluasipotensi <strong>bahan</strong> <strong>galian</strong> <strong>di</strong> <strong>daerah</strong> tersebut.Hasil pengolahan dan evaluasi data<strong>di</strong>representasikan dalam bentuk peta, <strong>di</strong>agram,gambar, tabel, dan narasi yang semuanya<strong>di</strong>himpun <strong>di</strong> dalam sebuah laporan lengkaphasil kegiatan, berupa “Laporan Pendahuluan”dan “Laporan Akhir”.1.8. Analisa Laboratorium.Kegiatan ini <strong>di</strong>lakukan untukmenganalisis sifat-sifat fisik dan kimiawi dariconto-conto <strong>bahan</strong> <strong>galian</strong> yang <strong>di</strong>ambil guna<strong>di</strong>ketahui kualitasnya. Jenis analisislaboratorium yang telah <strong>di</strong>lakukan antara lainadalah analisis kimia unsur major, analisispetrografis, analisa BP (bleaching power) danCEC (cation exchange capacity) bentonit.1.9. Penyeli<strong>di</strong>kan Terdahulu.Suwito<strong>di</strong>rdjo S., TjokrosapoetroS.,1979; Peta Geologi Lembar Kupang -Atambua, Timor, skala 1:250.000, PusatPenelitian dan Pengembangan Geologi,Direktorat Jenderal Geologi dan SumberdayaMineral, Departemen Pertambangan danEnergi, Bandung.R. Hidayat W., Darajat Ha<strong>di</strong>ana,1989, Penyeli<strong>di</strong>kan Pendahuluan BahanGalian Industri <strong>di</strong> Kabupaten Kupang, TTS,TTU, Belu, Nusa Tenggara Timur, Sub Dit.Mineral Industri dan Batuan, DirektoratSumberdaya Mineral, Bandung.Dinas Pertambangan dan EnergiKabupaten Timor Tengah, NTT, 2002,Inventarisasi dan Pemetaan Bahan GalianGolongan C, <strong>di</strong> Kecamatan Miomaffo Timurdan Kecamatan Kota Kefamenanu, KabupatenTimor Tengah Utara.Kolokium Hasil Kegiatan Inventarisasi Sumber Daya Mineral – DIM, TA. 200312-2


II. GEOLOGI REGIONAL2.1. Geologi Regional.Batuan yang terdapat <strong>di</strong> <strong>daerah</strong>lembar peta Atambua dan Kupang sangatberagam baik jenis maupun umurnya. Jenisbatuannya ter<strong>di</strong>ri dari batuan se<strong>di</strong>men, beku,volkanik dan batuan malihan, berumur dariKuarter sampai Pra Perem.Batuan se<strong>di</strong>men ter<strong>di</strong>ri daribatugamping, kalsilutit, batupasir, lanau,serpih dan lempung sedangkan batuanbekunya adalah batuan ultrabasa dan <strong>di</strong>orit.Batuan volkanik ter<strong>di</strong>ri dari breksi, lava dantufa; batuan malihannya adalah batuanmalihan berderajat rendah sampai tinggi,meliputi batusabak, filit, sekis, amfibolit dangranulit. Batuan tersebut <strong>di</strong> atas ada yangbersifat otokton dan parotokton dan ada pulayang bersifat alokton.2.1.1. Tatanan Tektonik.Proses perkembangan tektonik<strong>daerah</strong> ini terja<strong>di</strong> sejak Kapur sampai AkhirEosen, <strong>di</strong>mana terja<strong>di</strong> perbenturan antarabusur kepulauan "Paleo Timor" dengan keraksamudra Hin<strong>di</strong>a sebagai akibat daripergerakan benua Australia ke utara, denganzona penunjaman condong ke utara. Padawaktu proses perbenturan inilah terja<strong>di</strong> :− Pembentukan batuan campur aduk.− Pengendapan Formasi Noni, Haulasi danFormasi Ofu.− Penempatan batuan - batuan basa danultrabasa.− Pemalihan pada Formasi Maubisse, Ailieudan Komplek Mutis.− Kegiatan gunungapi yang membentukFormasi Metan.Proses penunjaman berlangsung lagipada kala Miosen. Pada proses ini unsur -unsur struktur yang telah ada teraktifkankembali <strong>di</strong> samping struktur baru yangterbentuk kemu<strong>di</strong>an. Pada proses penunjamantersebut berlangsung pengendapan FormasiNoiltoko <strong>di</strong> lereng palung yang <strong>di</strong>barengiproses lanjut pembentukan batuan campuraduk, sedangkan formasi Cablac <strong>di</strong>endapkan<strong>di</strong>sundulan - sundulan struktur. Kegiatangunungapi berlangsung pula dan hal initercermin oleh adanya tufa dalam FormasiNoiltoko. Kegiatan gunungapi ini mencapaipuncaknya pada Miosen Akhir yangmenghasilkan Formasi Manamas.2.1. 2. Stratigrafi Regional.Stratigrafi batuan otokton danparokton serta satuan alokton dari <strong>daerah</strong>Timor <strong>di</strong>mulai dari yang tua kemuda, sebagaiberikut :Formasi Bisane (Pb), berumur Perem, ter<strong>di</strong>ridari serpih, batupasir gampingan danbatusabak.Formasi Aitutu (TRa), berumur Trias Akhir.Ter<strong>di</strong>ri dari batulanau, napal, batugamping,batupasir kuarsa dan kalsilutit.Formasi Wailuli (Jw), berumur Jura. Ter<strong>di</strong>ridari kalkarenit, serph lanauan, napal dangrewake.Formasi Nakfunu (Kna), berumur Kapur.Ter<strong>di</strong>ri dari batulanau rijangan, serpihrijangan, napal lanauan, rijang ra<strong>di</strong>olaria dankalsilutit.Formasi Ofu (Tko), berumur Kapur sampaiEosen. Ter<strong>di</strong>ri dari kalsilutit, napal dan serpihrijangan.Formasi Noil Toko (Tmn), berumurOligosen. Ter<strong>di</strong>ri dari konglomerat,batugamping konglomeratan, batugampingglobigerina, batupasir gampingan, napal, tuf,tufa gampingan dan serpih.Formasi Cablac (Tmc), berumur Oligosen.Ter<strong>di</strong>ri dari kalsilutit, batugamping oolitic,batugamping koral, kalkarenit dan kalsiru<strong>di</strong>t.Formasi Noele (QTn), berumur Plio-Plistosen. Ter<strong>di</strong>ri dari napal pasiran, konglomerat dan tufa dasit.Batugamping Koral (Ql), berumur Plistosen.Ter<strong>di</strong>ri dari batugamping koral, setempatbatugamping terumbu.Konglomerat dan Kerakal (Qac), berumurPlistosen. Ter<strong>di</strong>ri dari konglomerat, kerikil,kerakal dan bongkah dengan selinganbatupasir berstruktur silang siur.Aluvium (Qa), berumur Holosen. Ter<strong>di</strong>ri darikerikil, kerakal dan lumpur.Satuan alokton, batuan se<strong>di</strong>men danvulkanik.Komplek Mutis (pPm), berumur Perem-PraKarbon. Ter<strong>di</strong>ri dari batusabak, filit, sekis,amfibolit, sekis amfibolit, kuarsit, genesamfibolit dan granulit.Formasi Maubisse (TR Pml & TRPmv),berumur Perem-Trias. Ter<strong>di</strong>ri daribatugamping merah kecoklatan sampai unguberselingan tipis baturijang(TR Pml). Lavabantal bersusunan basal dan spilit serta batuanvolkanik trakit, senit forfir dan andesite leuko(TR Pmv).Formasi Noni (Kno), berumur Kapur Akhir.Ter<strong>di</strong>ri dari baturijang ra<strong>di</strong>olaria, batugampingrijangan dan rijang lempungan.Kolokium Hasil Kegiatan Inventarisasi Sumber Daya Mineral – DIM, TA. 200312-3


erbutir halus sampai kasar dan beberapa <strong>di</strong>antaranya bertekstur <strong>di</strong>abas.Batuan Ultra Basa.Ter<strong>di</strong>ri dari lerzolit dan serpentinit,berwarna abu-abu tua kehijauan, berumur PraPerem. Sebagian telah mengalami u<strong>bahan</strong>membentuk mineral krisotil dan magnesitseperti yang terdapat <strong>di</strong> Fatumeno KecamatanMiomaffo Barat.MarmerMarmer <strong>di</strong> wilayah ini berupabatugamping kristalin dan batugamping yangtermalihkan seperti pada batugampingFormasi Maubisee, berwarna kelabu, krem,putih, abu-abu kemerahan, kekuningan sampaikecoklatan, batugampingnya merupakanbatugamping Formasi Cablac yang berumurOligosen dan Formasi Maubisee yangberumur Perem-Trias.Obsi<strong>di</strong>anObsi<strong>di</strong>an terdapat <strong>di</strong> Kampung.Mutis, Desa Haumeni Kecamatan MiomaffoTimur merupakan hasil dari batuan volkanik,<strong>di</strong>duga terdapat dalam Formasi Metan (Tem)yang berumur Eosen.BatuapungBatuapung tersebut merupakanendapan aluvial pantai, <strong>di</strong>duga hasil erupsidari gunungapi <strong>di</strong> P.Wetar dan Atauro.BatugampingBatugamping yang terdapat <strong>di</strong>wilayah ini ter<strong>di</strong>ri dari batugamping FormasiCablac, Maubisse dan batugamping koral (Ql).GipsumDi Desa Oenaem, Kecamatan BibokiSelatan dan tempat tempat lainnya merupakanhasil pengayaan supergene pada lapisanlempung Formasi Bobonaro.Lempung dan lempung bentonitanLempung yang terdapat <strong>di</strong> wilayahKabupaten Timor Tengah Utara tersebar <strong>di</strong>beberapa tempat pada satuan lempungFormasi Bobonaro, begitu juga denganlempung bentonitannya, selain itu terdapatsebagai endapan residu hasil pelapukan berupalempung berwarna merah seperti yangterdapat <strong>di</strong> Desa Maubesi, Insana (Cly-02).BatumuliaBatumulia yang terdapat <strong>di</strong> wilayahKab.TTU, merupakan batuan setengahpermata umumnya berupa kalsedon yangmerupakan hasil rekristalisasi dari larutanyang kaya akan silika, yang berasal dari hasilpelapukan satuan batuan tufa, rijang dan dariFormasi Maubisse anggota lava bantal.ZeolitEndapan zeolit terdapat pada stuanlava Formasi Maubisee (TR Pmv) mengisirongga – rongga, membentuk bulatan-bulatankecil berwarna putih, terdapat <strong>di</strong> Lokomea,Kecamatan Biboki Utara.MagnesitMineral magnesit terdapat setempatberupa urat-urat kecil pada batuan ultrabasa,berwarna putih, seperti yang terdapat <strong>di</strong> Ub-02 dan Ub-03, merupakan hasil proses u<strong>bahan</strong>.3.2. Endapan Bahan Galian.Bahan <strong>galian</strong> yang terdapat <strong>di</strong>wilayah Kabupaten TTU terdapat 13 macam<strong>bahan</strong> <strong>galian</strong>, antara lain : Sirtu, batuan <strong>di</strong>orit,batuan ultra basa, marmer, obsi<strong>di</strong>an, batuapung, batugamping, gypsum, lempung,zeolit, batu mulia, lempung bentonitan, danmagnesit. Lokasi sebarannya pada Lampiran 2(peta dalam kantong) dan rekapitulasinyaterdapat pada tabel Lampiran C.SirtuEndapan sirtu umumnya merupakanaluvial sungai, hasil rombakan dari batuanyang lebih tua, ter<strong>di</strong>ri ari fragmen batuanmalihan, batuan silika, andesit, <strong>di</strong>orit danse<strong>di</strong>kit ultrabasa, berukuran 5 – 20 cm,<strong>di</strong>beberapa tempat ter<strong>di</strong>ri dari bongkahanbesar <strong>di</strong>orit, dapat <strong>di</strong>gunakan sebagai <strong>bahan</strong>bangunan berupa agregat beton dan pengerasjalan. Lokasi terdapat sirtu tersebar <strong>di</strong> wilayahKabupaten TTU terutama <strong>di</strong>aliran sungaisungaibesar.BasalTerdapat <strong>di</strong> Bakitolas <strong>di</strong>sekitar tubuh<strong>di</strong>orit, berupa lava berwarna kehiajuan dan <strong>di</strong><strong>daerah</strong> Bitefa, berupa satuan batuanmetabasal, berbutir halus berwarna hijau,tersebar membentuk perbukitan. Berdasarkanhasil analisa kimia komposisi kimianya tidakmemenuhi syarat untuk pembuatan rock wool.Kandungan silikanya masih terlalu tinggi,kadar besi, kalsium, magnesium, kalium dannatrium oksidanya lebih kecil dari persyaratanyang <strong>di</strong>minta, unsur lainnya memenuhi.Kolokium Hasil Kegiatan Inventarisasi Sumber Daya Mineral – DIM, TA. 200312-5


Diorit.Terdapat <strong>di</strong> Desa Benus, KecamatanMiomaffo Timur merupakan intrusi yangberumur Eosen, beberapa <strong>di</strong> antaranyabertekstur <strong>di</strong>abas, berwarna abu-abu terangsampai abu-abu gelap, setempatmemperlihatkan tekstur yang menarik,sebagian besar masih segar, tersebar berupabongkahan besar. Dapat <strong>di</strong>gunakan sebagaibatu belah, split, agregat beton dan batu<strong>di</strong>mensi untuk ornamen maupun ubin lantaidan <strong>di</strong>n<strong>di</strong>ng. Potensinya cukup besar.ter<strong>di</strong>ridari <strong>di</strong>orit <strong>di</strong>orit kuarsa, berbutir halus sampaikasar danBatuan Ultra Basa.Terdapat <strong>di</strong> sebelah barat FatuSaenam, Desa Eban smpai Desa TasinifuKecamatan Miomaffo Barat (Ub-04, 05, 06dan Ub-07) dan <strong>di</strong> Desa Nonatbatan,Kecamatan Biboki Utara (Ub-01 dan Ub-02).Ter<strong>di</strong>ri dari lerzolit dan serpentinit, berwarnaabu-abu tua kehijauan, berumur Pra Perem,berwarna hijau muda sampai tua. Sebagianbesar telah terlapukkan dan terubah sehinggasangat rapuh. Kemungkinan batuan ultrabasatersebut mengandung magnesit. Analisa yang<strong>di</strong>lakukan terhadap batuan ultrabasa adalahanalisa kimia, untuk mengetahui kandunganmagnesit pada batuan tersebut, dari tiga contobatuan dua <strong>di</strong>antaranya menunjukkan adanyakandungan magnesit, hal tersebut <strong>di</strong>cerminkanoleh kandungan MgO yang relatif tinggi, yaitu36,14 % dan 36,78 %. Bahan <strong>galian</strong> magnesitberguna bagi pembuatan tungku refraktoriatau bata tahan api.MarmerMarmer <strong>di</strong> wilayah ini berupabatugamping kristalin dan batugamping yangtermalihkan, berwarna kelabu, krem, putih,abu-abu kemerahan, kekuningan sampaikecoklatan, batugampingnya merupakanbatugamping Formasi Cablac yang berumurMiosen Awal dan Formasi Maubisee yangberumur Perem-Trias, banyak mengandungrekahan dan rongga-rongga, sehingga perlueksplorasi yang rinci untuk melokalisir <strong>daerah</strong>yang rekahan dan rongganya minimal, tersebar<strong>di</strong> 7 (tujuh) lokasi terutama <strong>di</strong> wilayahKecamatan Miomaffo Barat dan Insana..Analisa yang <strong>di</strong>lakukan berupa analisa kimia,untuk mengetahui penggunaan lain yang lebihbernilai, penggunaan sebagai marmer lantaidan <strong>di</strong>n<strong>di</strong>ng, kuat tekannya sudah memadai,<strong>di</strong>samping itu untuk industri marmer banyakmenemui kendala baik dari sifat fisik alamiahmaupun kesampaiannya, seperti harus bebasrekahan yang sulit <strong>di</strong>penuhi oleh marmer <strong>di</strong><strong>daerah</strong> penyeli<strong>di</strong>kan, karena batugampingmarmeran <strong>di</strong> <strong>daerah</strong> tersebut telah mengalamiberbagai kegiatan struktur (tektonik), sehinggabanyak retakkannya. Komposisi kimia marmercukup bagus dengan nilai CaO = 53,41 –55,00 %, MgO = 0,72 – 1,32 %. Bahan <strong>galian</strong>ini mempunyai potensi yang cukup bagus.Berdasarkan hasil analisa kimianya dapat<strong>di</strong>gunakan dalam berbagai industri.Obsi<strong>di</strong>anObsi<strong>di</strong>an terdapat <strong>di</strong> Kampung.Mutis, Oeana, Desa Haumeni KecamatanMiomaffo Timur (Ob-01). Obsi<strong>di</strong>an berwarnahitam, membentuk bulatan berukuranbeberapa milimeter sampai seukuran kelereng,terdapat pada tufa yang terkersikkan berwarnaputih, merupakan hasil ubahn dari batuanvolkanik, berwarna hitam mengkilat, getas,butiran membulat, berukuran beberapamilimeter sampai 3 cm, terdapat pada satuantufa berwarna kehijauan, menempati sekitar 20% dalam satu satuan volume batuan., butiranobsi<strong>di</strong>an yang belum terlepas terikat padabatuan tufa yang berwarna kehijauan.BatuapungBatuapung terdapat <strong>di</strong> pantai TanjungBastian, Desa Humusu C, Kecamatan InsanaUtara, (Pu-01). Batuapung berwarna abu-abumuda, ringan, porous, berukuran antara 5-15cm, merupakan endapan alluvial pantai,tersebar sepanjang pantai sekitar ± 2 kmdengan frekuansi konsentrasi sangat jarang.Batuapung tersebut merupakan endapanaluvial pantai, <strong>di</strong>duga hasil erupsi darigunungapi . Batuapung tersebut merupakanendapan aluvial pantai,BatugampingBatugamping yang terdapat <strong>di</strong>wilayah ini ter<strong>di</strong>ri dari batugamping FormasiCablac, Maubisse dan batugamping koral.Tersebar luas <strong>di</strong>beberapa lokasi <strong>di</strong> seluruhkecamatan yang terdapat <strong>di</strong> wilayah TTU (27lokasi). Sebagian besar membentuk perbukitanbesar yang me<strong>non</strong>jol dari areal sekitarnya,sebagian kecil lainnya membentuk pebukitanrendah bergelombang yang ketinggiannyarelatif rendah, serta sebagian lagi mebentukbukit-bukit keci yang me<strong>non</strong>jol (fatu) yangtersebar pada satuan batuan FormasiBobonaro.Hasil analisa batugampingkandungan CaO berkisar antara 50 – 55 %,kandungan tertinggi sebesar 55,3 % terdapatKolokium Hasil Kegiatan Inventarisasi Sumber Daya Mineral – DIM, TA. 200312-6


Jumlah sumberdaya tereka sekitar 2.111 jutam 3 .Marmer <strong>di</strong> wilayah ini berupabatugamping kristalin dan batugamping yangtermalihkan, berwarna kelabu, krem, putih,abu-abu kemerahan, kekuningan sampaikecoklatan, batugampingnya merupakanbatugamping Formasi Cablac dan FormasiMaubisee, tersebar <strong>di</strong> 7 (tujuh) lokasi terutama<strong>di</strong> wilayah Kecamatan Miomaffo Barat danInsana. Yang <strong>di</strong>hitung sumberdayanya 6lokasi. Jumlah sumberdaya terekanya sekitar505 juta m 3 .Diorit terdapat <strong>di</strong> Desa Benus,Kecamatan Miomaffo Timur (Dio-01).berwarna abu-abu, berbutir halus sampaikasar, singkapan <strong>di</strong> tepi jalan raya berupabongkah-bongkah besar, berserakan <strong>di</strong> lerenglerengperbukitan yang <strong>di</strong> tumbuhi oleh pohonkayu putih, sebaran cukup luas sekitar (3 x 1)km 2 , dengan tebal rata-rata sekitar 20 m.Sumberdaya terekanya sekitar (5000 x 1000 x20) m 3 = 200.000.000 m 3 .3.4. Prospek dan Kendala Pemanfaatan.Untuk memudahkan memperolehgambaran pemanfaatan <strong>bahan</strong> <strong>galian</strong>, maka<strong>bahan</strong> <strong>galian</strong> yang terdapat <strong>di</strong> wilayahKabupaten TTU akan <strong>di</strong>kelompokkanberdasarkan pemanfaatannya secara umum,yang terbagi atas kelompok :− Bahan Galian Bangunan, meliputi : sirtu,<strong>di</strong>orit, batuan ultra basa, marmer, obsi<strong>di</strong>andan batuapung.− Bahan Galian Industri, meliputi : zeolit,batugamping, gypsum dan lempungbentonitan.−Bahan Galian Batumulia, meliputi : agat,kalsedon, "blood steen" dan kristal kuarsa.− Bahan Galian Keramik, meliputi :lempung dan magnesit.3.4. 1. Bahan Galian BangunanSirtuSecara umum sirtu yang terdapat <strong>di</strong>wilayah Kabupaten Timor Tengah Utara dapat<strong>di</strong>gunakan sebagai <strong>bahan</strong> bangunan, baikuntuk pengerasan jalan maupun bangunanlainnya. Sirtu <strong>di</strong> S. Sekon, KecamatanMiomaffo Timur (berbatasan denganKecamatan Insana Utara, No.lokasi Gra-01dan 09) yang fragmen batuannya mengandungbatuan beku, yaitu andesit, <strong>di</strong>orit dan basal,sebagian dalam bentuk bongkah besar.Dengan demikian sirtu pada lokasi (Gra-01dan 09) mempunyai kualitas lebih baik dariKolokium Hasil Kegiatan Inventarisasi Sumber Daya Mineral – DIM, TA. 2003lokasi sirtu lainnya <strong>di</strong> wilayah KabupatenTimor Tengah Utara, sehingga dapat<strong>di</strong>gunakan untuk konstruksi bangunan tertentu(sedang dan berat).Sirtu dengan sumberdaya yang cukup banyak(1.000 juta m 3 ) berupa breksi volkanik yangmasih padu terdapat <strong>di</strong> Desa ManamasKecamatan Miomaffo Timur dan KecamatanInsana Utara.DioritBerdasarkan pengamatan <strong>di</strong> lapanganpada batuan <strong>di</strong>orit yang masih segar, yaitupada bongkah-bongkah yang tersebar <strong>di</strong>wilayah Bakitolas, dan berdasarkan hasilanalisa petrografi, <strong>di</strong>perkirakan batuantersebut dapat <strong>di</strong>gunakan untuk <strong>bahan</strong>bangunan dengan konstruksi ringan, sedangsampai berat. Dapat <strong>di</strong>buat batu split (agregatbeton) maupun batu <strong>di</strong>mensi seperti ubinlantai dan <strong>di</strong>n<strong>di</strong>ng serta ornamen.Batuan ultra basaPenggunaan batuan ultra basa dalambangunan sama seperti pada batuan <strong>di</strong>orit,yaitu sebagai agregat beton, pondasi jalanmaupun bangunan. Berdasarkan pengamatan<strong>di</strong> lapangan batuan ultra basa <strong>di</strong> wilayah inihanya dapat <strong>di</strong>gunakan sebagai <strong>bahan</strong>pengeras jalan bahkan cenderung sebagaitanah urug, hal ini <strong>di</strong>sebabkan oleh sifat yang<strong>di</strong>miliki oleh batuan tersebut <strong>di</strong>antaranyamudah hancur, banyak mengandungkomponen yang telah lapuk dan kandunganmineral rapuhnya relatif tinggi, seperti mineralmika misalnya. Batuan ultrabasa <strong>di</strong> <strong>daerah</strong>penyeli<strong>di</strong>kan sebagian mengandung magnesit,untuk mengetahui sebaran dan kandunganmagnesit perlu pemetaan lebih rinci terhadapsebaran batuan ultrabasa.MarmerMarmer umumnya <strong>di</strong>gunakan sebagaiubin lantai <strong>di</strong>n<strong>di</strong>ng maupun interior. Untukpenggunaan ubin lantai dan <strong>di</strong>n<strong>di</strong>ng marmeryang <strong>di</strong>gunakan harus memenuhi syarat SII-0374-80. Umumnya batugamping marmeran<strong>di</strong> <strong>daerah</strong> penyeli<strong>di</strong>kan mempunyai rekahanrekahan,hal ini menyulitkan untuk membuatblok-blok yang memadai untuk <strong>di</strong>ja<strong>di</strong>kan ubin.Penggunaan lain dari <strong>bahan</strong> <strong>galian</strong> ini adalahdalam industri, karena komposisi kimianyacukup memadai misalnya pembuatan kapurtohor untuk pemurnian emas, maupun smelterlainnya, indusri karbid dsb.12-8


Obsi<strong>di</strong>an dan perlitObsi<strong>di</strong>an <strong>di</strong>gunakan dalam <strong>bahan</strong>bangunan adalah sebagai agregat ringan, bilapengembangan setelah <strong>di</strong>panaskan cukuptinggi. Jumlah sumberdaya <strong>bahan</strong> <strong>galian</strong> inirelatif kecil.BatuapungPenggunaan batuapung padabangunan sebagai <strong>bahan</strong> pembuatan gentengdan beton ringan. Dalam bidang industribatuapung <strong>di</strong>gunakan sebagai <strong>bahan</strong> abrasifdan kosmetik. Sebaran dan jumlah sumberdaya <strong>bahan</strong> <strong>galian</strong> tersebut kecil.3.4.2. Bahan Galian IndustriBatugampingBerdasarkan hasil analisa terhadapbatugamping dari <strong>daerah</strong> penyeli<strong>di</strong>kan makabatugamping tersebut dapat <strong>di</strong>gunakan sebagai<strong>bahan</strong> baku : semen, flux dalam industrimetalurgy, penjernih, <strong>bahan</strong> baku industrikarbid, industri gula, pemutih dalam industrikertas. Batugamping pada <strong>daerah</strong> tertentusebelum <strong>di</strong>gunakan perlu <strong>di</strong>lakukan pemurnianterlebih dahulu, untuk menghilangkan unusurunsuryang tidak <strong>di</strong>harapkan dan menaikkankadar unsure yang <strong>di</strong>perlukan, namun secaraumum batugamping <strong>di</strong> wilayah ini dapat<strong>di</strong>gunakan dalam berbagai bidang industri.Berdasarkan kesampaian <strong>daerah</strong>nyabatugamping yang mungkin <strong>di</strong>kembangkanuntuk industri semen ada dua <strong>daerah</strong>, yaitu <strong>di</strong><strong>daerah</strong> Fatuhau, Desa Fafinusu B, KecamatanInsana Utara (Ls 04, Ls 11 dan Ls 29). Lokasitersebut dapat <strong>di</strong>capai dari Wini sekitar 20 km,dan <strong>di</strong> <strong>daerah</strong> Naupun, Desa Atmen,Kecamatan Insana (Ls 24) dan LapeomKecamatan Kota Kefa (Ls 13-23), kedua<strong>daerah</strong> tersebut berdekatan, berjarak sekitar 14km dari Kefamenanu.GypsumBerdasarkan pengamatan <strong>di</strong> lapangandan hasil laboratorium gypsum pada lokasi(Gy-01), Desa Oenaem, Kecamatan BibokiSelatan dapat <strong>di</strong>gunakan dalam industri semenmaupun "Plaster of Paris". Sifat sebarannyayang terpencar <strong>di</strong> beberapa tempat dan jumlahsumberdaya yang relatif kecil, <strong>bahan</strong> <strong>galian</strong> inihanya cocok bagi tambang rakyat.Lempung bentonitanBerdasarkan hasil pengujian laboratoriumbentonit <strong>di</strong> <strong>daerah</strong> penyeli<strong>di</strong>kan dapat<strong>di</strong>gunakan sebagai penjernih minyak kelapasetelah <strong>di</strong>aktifkan.Kolokium Hasil Kegiatan Inventarisasi Sumber Daya Mineral – DIM, TA. 20033.4.3. Bahan Galian BatumuliaBatumulia yang terdapat <strong>di</strong> wilayahini berupa kalsedon, agat, kristal kuarsa,ametyst, krisopras, citrine dan "blood steen"(variasi dari hematit) yang sebenarnyasemuanya merupakan batu setengah permata.Jumlah konsentrasi batuan batumulia yangrelatif banyak terdapat <strong>di</strong> Desa Nian,Kecamatan Miomaffo Barat dan Desa Niola,Kecamatan Miomaffo Timur.3.4.4. Bahan Galian KeramikLempungLempung <strong>di</strong> <strong>daerah</strong> penyeli<strong>di</strong>kandapat <strong>di</strong>gunakan sebagai <strong>bahan</strong> baku semendan untuk gerabah (keramik kasar). Meskipunsebarannya cukup luas dan sumberdayanyacukup banyak namun <strong>di</strong>perlukan suatupenyeli<strong>di</strong>kan lanjutan yang dapat melokalisirarea sebaran <strong>bahan</strong> <strong>galian</strong> tersebut yangmempunyai kualitas memadai bagi industrikeramik.MagnesitMineral magnesit terdapat dalamstuan batuan ultra basa, untuk dapat <strong>di</strong>gunakanperlu proses pemisahan <strong>bahan</strong> <strong>galian</strong> tersebutdari batuan induknya. Magnesit dapat<strong>di</strong>gunakan sebagai <strong>bahan</strong> baku pembuatanbata tahan api (refraktori) dan keramik halus.IV. KESIMPULANKesimpulan− Bahan <strong>galian</strong> yang terdapat <strong>di</strong> wilayahKabupaten Timor Tengah Utara terdapatsekitar 13 komo<strong>di</strong>ti, antara lain : sirtu,<strong>di</strong>orit, batuan ultra basa, batuapung,marmer, batugamping, gypsum, lempungbentonitan, obsi<strong>di</strong>an, lempung, zeolit,magnesit dan batumulia.− Bahan <strong>galian</strong> yang prospek untuk<strong>di</strong>kembangkan <strong>di</strong> wilayah ini adalah :batuan <strong>di</strong>orit, marmer, lempung danbatugamping.− Jumlah sumberdaya tereka, <strong>bahan</strong> <strong>galian</strong><strong>di</strong> wilayah ini adalah :• Marmer sekitar 505 juta m 3• Batuan <strong>di</strong>orit sekitar 200 juta m 3• Batugamping sekitar 2.111 juta m 3− Industri <strong>bahan</strong> <strong>galian</strong> yang mungkin<strong>di</strong>kembangkan <strong>di</strong> wilayah ini adalah :• Industri batu split (agregat beton) dan<strong>di</strong>mensi dari batuan <strong>di</strong>orit.• Industri marmer• Industri kalsium karbida• Industri kapur pertanian• Industri semen.12-9


SaranDAFTAR PUSTAKA−−−Batugamping merupakan <strong>bahan</strong> <strong>galian</strong>yang prospek <strong>di</strong>kembangkan <strong>di</strong> wilayahini. Untuk memperoleh manfaat yangoptimal dari <strong>bahan</strong> <strong>galian</strong> tersebut, perlupenataan, perencanaan dan penyeli<strong>di</strong>kanyang memadai, sehingga dampak yang<strong>di</strong>timbulkan oleh industri tersebut tidakterlalu besar.Industri batumulia, karena sifatnya tidakmembutuhkan <strong>bahan</strong> baku dalam jumlahyang besar, dapat <strong>di</strong>laksanakan secarahome industri oleh penduduk setempat.Bahan <strong>galian</strong> magnesit merupakan hasilu<strong>bahan</strong> pada batuan ultrabasa, perlupenyeli<strong>di</strong>kan lanjutan untuk mengetahuikeberadaannya.1. Annibale Mottana, et all, 1977; "Rocks &Minerals", Simon and Schuster's, NewYork.2. Badan Pusat Statistik Kabupaten TimorTengah Utara, 2001, Kabupaten TimorTengah Utara Dalam Angka 2001.3. Dinas Pertambangan dan EnergiKabupaten Timor Tengah, NTT, 2002,Inventarisasi dan Pemetaan Bahan GalianGolongan C, <strong>di</strong> Kecamatan MiomaffoTimur dan Kecamatan Kota Kefamenanu,Kabupaten Timor Tengah Utara.4. Sinha R.K., 1982; "Industrial Minerals"Mohan Primlani for Oxford & IBHPublishing co., New Delhi.5. Suwito<strong>di</strong>rdjo S., Tjokrosapoetro S.,1979;Peta Geologi Lembar Kupang - Atambua,Timor, skala 1:250.000, Pusat Penelitiandan Pengembangan Geologi, DirektoratJenderal Geologi dan SumberdayaMineral, Departemen Pertambangan danEnergi, Bandung6. R. Hidayat W., Darajat Ha<strong>di</strong>ana, 1989,Penyeli<strong>di</strong>kan Pendahuluan Bahan GalianIndustri <strong>di</strong> Kabupaten Kupang, TTS,TTU, Belu, Nusa Tenggara Timur, SubDit. Mineral Industri dan Batuan,Direktorat Sumberdaya Mineral,Bandung.Kolokium Hasil Kegiatan Inventarisasi Sumber Daya Mineral – DIM, TA. 200312-10


Gambar 1. Peta Sebaran Lokasi Bahan Galian Non Logam Di Daerah Kabupaten Timor Tengah Utara, NTT.Kolokium Hasil Kegiatan Inventarisasi Sumber Daya Mineral – DIM, TA. 200312-11

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!