12.07.2015 Views

SEKULARISME, ISLAM DAN DEMOKRASI DI TURKI

SEKULARISME, ISLAM DAN DEMOKRASI DI TURKI

SEKULARISME, ISLAM DAN DEMOKRASI DI TURKI

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Edisi 003, Oktober 2011Informasi Review Buku Buku: Hakan Yavuz, Secularismand Muslim Democracy in Turkey (NewYork: Cambridge University Press, 2009),301 halaman.ABSTRAKPada 2002, AKP (Partai Keadilan danPembangunan), yang didukung kalangan Islamis,memenangkan pemilu di Turki. Sejak itu, AKPmakin meninggalkan posisi ideologisnya yangberaliran keras dan mengadopsi pendekatanyang lebih konservatif dan mendukung penuhdemokrasi. Faktor-faktor apa saja yang bisamenjelaskan kemenangan AKP dan perubahanpartai ini lebih jauh? Dalam buku ini, M.Hakan Yavuz menunjukkan bahwa sistempolitik Turki yang terbuka dan demokratis telahmendorong kelompok-kelompok keagamaanyang semula radikal untuk memoderasi praktikdan ideologi politik mereka, dalam rangkamemenangkan pemilu. Ini juga ditopang olehkondisi ekonomi yang baik dan ruang publik yangsehat, yang memungkinkan dinegosiasikannyaberbagai perbedaan secara terbuka dan damai.Kemenangan lagi AKP pada pemilu 2007makin memperkokoh pandangan ini: bahwarealitas politik sehari-hari pada akhirnya akanmengalahkan kekakuan ideologi dan dogma yangsemula dipeluk kalangan Islamis radikal.na a k a t s u p r e Pw w w. m u s l i m d eDi vi si M u s2


Di gi t alEdisi 003, Oktober 2011Review BukuBanyak sarjana dan pengambilkebijakan yang berpandanganbahwa sekularisme adalah prasyaratmutlak bagi berlangsungnyademokrasi. Jika demikian,apakah mungkin gerakan-gerakanpolitik yang didorong oleh gairahkeagamaan tertentu, yang menentangsekularisme, menjadi penggerakdemokratisasi atau bahkanliberalisasi?l i m D e m o k r a t i sm o k r a t i s . c o mInilah pertanyaan yang hendakdijawab buku ini, dengan mengambilkasus gerakan Islamis di Turki.Penulisnya, M. Hakan Yavuz,adalah Profesor Ilmu Politik padaDepartemen Ilmu Politik danPusat Studi Timur Tengah padaUniversity of Utah, Amerika Serikat.Belakangan dia tampil sebagai sarjanadan komentator yang menonjolmengenai politik Islam di TimurTengah, khususnya Turki, dan antaralain menulis Islamic Political Identityin Turkey (2005) dan The Emergenceof a New Turkey: Democracy andAK Parti (2006).3


Edisi 003, Oktober 2011Review Bukudan pertukaran di antara berbagaigagasan dan identitas yang berbeda.l i m D e m o k r a t i sDi gi t am o k r a t i s . c o mlInilah yang dilihat Yavuz terjadi diTurki, terutama dengan tampilnyaAKP (Partai Keadilan danPembangunan) sebagai pemenangpemilu tahun 2002 dan 2007.Dalam buku ini, dia menjelaskankemenangan itu melalui modelinteraktif hubungan saling pengaruhantara faktor-faktor struktural,seperti sistem politik dan kondisiekonomi, dan peran aktor, yaknikemampuan para pemimpingerakan Islamis untuk membacadan menafsirkan kembali tradisikeagamaan mereka agar sejalandengan berbagai tantangan baru,termasuk demokrasi.Menurut Yavuz, kesuksesanAKP pertama-tama ditopangoleh terjadinya apa yang diasebut “revolusi [di kalangan]konservatif.” Revolusi ini bermulapada tumbuhnya kalangan borjuisAnatolia pada 1980, sebagiannyaIslamis, yang memanfaatkan langkah-5


Edisi 003, Oktober 2011Review Bukulangkah liberalisasi ekonomi diTurki yang diperkenalkan PerdanaMenteri Turgut Özal (dari Partai IbuPertiwi). Bagi Yavuz, tumbuhnyakelas menangah ini, yang dipaparkancukup detail, merupakan faktorkunci keberhasilan AKP. Merekalahyang menopang tumbuhnya industripenerbitan (buku-buku dan mediamassa Islam, termasuk televisi), yangpada gilirannya membuka kesempatanbagi ditampilkannya tawaran-tawaranalternatif Islamis kepada publik.Yavuz juga menjelaskan bahwakalangan borjuis Muslim di atas,termasuk kalangan petinggi AKP,melakukan “kompromi historis”dengan Kemalis (pendukungsekularisme Kemal Ataturk). Initerjadi karena kelompok yangterakhir ini sendiri, termasukkalangan militer yang menjadipenjaga gawang sekularisme Turki,mulai menerima demokrasi danbersikap terbuka terhadap ekonomidunia.na a k a t s u p r e Pw w w. m u s l i m d eDi vi si M u s6


Edisi 003, Oktober 2011Review Bukusebagai partai itu sendiri mengubahidentitasnya, dari radikal menjadimoderat. Apakah itu sekadar taktikatau sungguhan, sulit bagi kita untukmengetahuinya dengan pasti.Bagi Yavuz, faktor-faktor di atasmenjadikan AKP lebih diterima olehkalangan non-Islamis, termasukkalangan borjuis. Di luar negeri,mereka juga tidak lagi dicurigai olehpara politisi Masyarakat Eropa, yangsangat penting bagi masa depanekonomi Turki. Maka tak heranjika sebuah survei yang dilakukanpada 2003 menunjukkan bahwa parapendukung AKP menyebut identitaspolitik mereka sebagai berikut: 27%Islamis, 15% sayap-kanan, 14%demokrat, 10% konservatif, 10%sosial demokrat, 6% nationalis, 3%Kemalis, 3% nationalis-konservatif,dan 10% tidak tahu. Data inimenunjukkan, sekalipun mayoritaspendukung AKP masih memegangteguh Islamisme, segala jenis ideologiterwakili dalam partai ini.na a k a t s u p r e Pw w w. m u s l i m d eDi vi si M u s8


Edisi 003, Oktober 2011Review Bukukerudung di ruang publik, mewakilisuatu gaya-hidup baru yang belumpernah kita saksikan di Turki hingga2002.l i m D e m o k r a t i sDi gi t am o k r a t i s . c o mlDengan latar belakang ini, dalamsatu bab bukunya, Yavuz bicaratentang tiga model sekularisme diTurki. Pertama sekularisme sepertidalam formulasi Kelamis, yangdisebutnya “bebas dari agama,” yangmembatasi agama sebagai hanyamasalah kesadaran seseorang. Modelkedua adalah sekularisme di manaagama dikontrol oleh kalangankonservatif dan partai-partai agama,yang menjadikan Islam sebagaikomponen penting identitas Turkidan membiarkannya memainkanperan penting dalam masyarakat,tetapi tidak serta-merta dalampolitik. Sedang model ketiga adalahpemisahan agama dan negara sepertidikampanyekan kalangan liberaldan kelompok Alevi. Menurutnya,sekularisme Turki di bawah AKPadalah sekularisme model kedua.11


Edisi 003, Oktober 2011Review BukuAKP makin berkembang sebagaisalah satu negara maju, yang jugalebih berpengaruh dalam politikinternasional, dan menjadi kasus lain(pengecualian) dibanding negaranegaraberpenduduk mayoritasMuslim lainnya di dunia.Di gi t all i m D e m o k r a t i sm o k r a t i s . c o m13


Edisi 003, Oktober 2011Review Buku© 2011Review Buku ini diterbitkan oleh DivisiMuslim Demokratis.Jika Anda berminat mendapatkan buku(ebook) yang direview, silakan isiform permintaan.P e r p u s t a k a a nw w w. m u s l i m d eKode buku: HKY001Di vi si M u s14

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!