BAB I - Departemen Kesehatan Republik Indonesia
BAB I - Departemen Kesehatan Republik Indonesia
BAB I - Departemen Kesehatan Republik Indonesia
Transform your PDFs into Flipbooks and boost your revenue!
Leverage SEO-optimized Flipbooks, powerful backlinks, and multimedia content to professionally showcase your products and significantly increase your reach.
B PENINGKATAN 26<strong>BAB</strong> VII<strong>BAB</strong> VIIIRUMAH DINAS DOKTER, PERAWAT DANBIDAN PUSKESMASA PEMBANGUNAN BARU 28B REHABILITASI 29PUSKESMAS KELILINGA PENGADAAN 31B REHABILITASI 33<strong>BAB</strong> IX KENDARAAN OPERASIONAL RODA DUA 34<strong>BAB</strong> X PERALATAN KESEHATAN 35<strong>BAB</strong> XI<strong>BAB</strong> XIISARANA PENDUKUNG INSTALASIFARMASI KABUPATEN/KOTAFASILITAS TEMPAT TIDUR KELAS IIIRUMAH SAKIT3839<strong>BAB</strong> XIIIUNIT TRANSFUSI DARAH RUMAH SAKITA PEMBANGUNAN BARU 43B PENINGKATAN KUALITAS 45<strong>BAB</strong> XIVPENGADAAN PERALATAN KESEHATANINSTALASI GAWAT DARURAT (IGD)RUMAH SAKIT51<strong>BAB</strong> XV PERENCANAAN 58<strong>BAB</strong> XVI PELAPORAN 60<strong>BAB</strong> XVII PEMANTAUAN 61<strong>BAB</strong> XVIII PENUTUP 63Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 200861
LAMPIRAN1. DEFINISI OPERASIONAL2. ALOKASI DAK BIDANG KESEHATAN TAHUN 20083. FORM EVALUASI 14. FORM EVALUASI 25. FORM EVALUASI 36. DAFTAR NAMA PULAU -PULAU TERLUAR7. DAFTAR PUSKESMAS PERBATASAN DAN PULAUTERLUAR SASARAN PRIORITAS DALAM PENGEMBANGAN YANKES DPTK8. DATA 199 KABUPATEN TERTINGGAL & PPK TERLUAR9. STANDAR PERALATAN & LOGISTIK POSKESDES10.TARGET SASARAN POSKESDES11.KEBUTUHAN PONED & BIDAN KIT TAHUN 200812.FASILITAS MEDIS INSTALASI GAWAT DARURATRUMAH SAKIT13.DAFTAR PRIORITAS PERALATAN DITJEN PPPL14.LAPORAN PANITIA KERJA BELANJA KE DAERAHDPR RIPetunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 200862
Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 200863
peralatan kesehatan serta penunjang lainnya (Puskesmas Keliling,kendaraan, obat, bahan laboratorium sederhana, dan lain lain).Berdasarkan Undang Undang Nomor 33 tahun 2004, Dana AlokasiKhusus (DAK) merupakan dana yang bersumber dari pendapatanAPBN yang dialokasikan kepada daerah tertentu dengan tujuanuntuk membantu mendanai kegiatan khusus yang merupakan urusandaerah dan sesuai dengan prioritas nasional.Sesuai dengan hal tersebut diatas, DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> tahun2008 ditujukan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan dasar danrujukan terutama dalam rangka peningkatan pemerataan, jangkauandan kualitas pelayanan kesehatan di daerah, khususnya untukpelayanan kesehatan keluarga miskin dan masyarakat yang tinggaldi wilayah daerah terpencil/tertinggal/perbatasan/kepulauan/pulaukecil terluar.Salah satu sasaran program Upaya <strong>Kesehatan</strong> Perorangan (UKP)adalah setiap orang miskin mendapat pelayanan kesehatan yangbermutu di kelas III RS sebesar 100 %. Dari data hasil pemantauanpelaksanaan program Jaminan Pemeliharaan <strong>Kesehatan</strong> bagiMasyarakat Miskin (JPKMM)/Askeskin di Rumah Sakit tahun 2005-2007 (Triwulan I) menunjukkan adanya peningkatan pemanfaatantempat tidur kelas III di Rumah Sakit (Bed Occupancy Rate/BOR)yang mencapai lebih dari 100 % dan diperkirakan cenderung akanterus meningkat pada tahun-tahun berikutnya. Untuk itu perludilaksanakan kegiatan peningkatan fasilitas tempat tidur kelas III diRS Kabupaten/Kota melalui anggaran DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> agarakses dan mutu pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin tetapterjamin.Saat ini, kualitas dan akses pelayanan transfusi darah yang aman didaerah masih rendah yaitu hanya 40% kabupaten/kota memiliki UnitTransfusi Darah (UTD) dan kurang dari 5% RS menyediakan darahyang telah aman sebagai stock di RS. Melihat Angka kematian Ibuyang masih tinggi, dengan penyebab terbesar (28%) adalahPetunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 20082
perdarahan, maka sangatlah diperlukan untuk menyediakan darahyang aman di RS dengan mendirikan UTDRS dan Bank DarahRumah Sakit (di daerah yang telah ada UTD PMInya).Saat ini terjadi kecenderungan peningkatan kasus-kasus gawatdarurat baik sehari-hari maupun saat terjadi bencana. Untukmenghadapi hal tersebut dikembangkan Save Community dan SistemPenanggulangan Gawat darurat Terpadu (SPGDT) yang menyangkutpenanganan penderita gawat darurat pra RS (di masyarakat,pelayanan kesehatan dasar dan selama proses rujukan) dan RS (Interdan Antar RS). Di Rumah Sakit, peran utama untukpenanggulangan gawat darurat diperankan oleh Instalasi GawatDarurat (IGD) sebagai etalase RSBerdasarkan hasil survey langsung Direktorat Bina Yanmed Dasardan WHO pada tahun 2007, bahwa hanya +30% IGD RS Propinsiyang mempunyai sarana, SDM, fasilitas dan sistem kendali mutuyang sesuai dengan standar sedangkan IGD RS Kab/Kota umumnyabelum sesuai dengan standar.DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> tahun 2008 juga dapat digunakan untukmerehabilitasi/merevitalisasi institusi pelayanan kesehatan dasarpaska terjadinya bencana/kerusuhan, membangun institusi pelayanankesehatan dasar sebagai akibat dari pemekaran suatu daerah maupununtuk mengatasi suatu permasalahan kesehatan sebagai dampakperubahan lingkungan/pembangunan dan pertimbangan politik untukkeutuhan dan integritas negara <strong>Indonesia</strong>.Buku Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun2008 berisi tentang materi-materi yang belum dirumuskan dalampetunjuk teknis/pelaksanaan atau ketetapan dari <strong>Departemen</strong><strong>Kesehatan</strong> atau stakeholder lainnya. Dalam buku ini dilampirkanhal hal yang dianggap melengkapi informasi dalam pelaksanaanDAK <strong>Kesehatan</strong> di daerah dan merupakan bagian yang tidakterpisahkan dengan buku petunjuk teknis/pelaksanaan lainnya.Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 20083
Apabila dalam pelaksanaannya, daerah akan merubah hal hal yangtercantum dalam buku ini maka daerah harus mengirimkan suratpermohonan ke <strong>Departemen</strong> <strong>Kesehatan</strong> untuk mendapatkanpersetujuannya. Usulan perubahan pelaksanaan DAK Bidang<strong>Kesehatan</strong> Tahun 2008 dikirimkan ke Menteri <strong>Kesehatan</strong> upSekretaris Jenderal <strong>Departemen</strong> <strong>Kesehatan</strong>.Selanjutnya buku petunjuk teknis ini menjadi pedoman pelaksanaanDAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2008.Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 20084
<strong>BAB</strong> IIKEBIJAKANA. Kebijakan Umum1. DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> merupakan bantuan kepada daerahtertentu untuk mendanai dukungan pelayanan kesehatan yangmerupakan kewenangan dan tanggung jawab daerah ke arahpeningkatan jangkauan dan mutu pelayanan kesehatan2. DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> diarahkan untuk membantu daerahmembiayai kebutuhan fisik sarana, prasarana dan peralatankesehatan yang merupakan urusan daerah dan merupakanprioritas nasional di bidang kesehatan.3. DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> tahun 2008 di fokuskan padapelayanan kesehatan dasar (Puskesmas dan jaringannya),termasuk penunjang (instalasi farmasi) dan Pelayanan<strong>Kesehatan</strong> Rujukan (RS Kabupaten/Kota dan UTD RSKab/Kota) serta mendukung kegiatan UKBM (Poskesdes).4. Masing-masing daerah setelah memenuhi target yangditetapkan oleh Presiden dan Menteri <strong>Kesehatan</strong> dapatmemilih kegiatan berdasarkan kebutuhan daerah dengantetap mengacu pada prioritas nasional di bidang kesehatan,dan tetap berpatokan pada ketentuan yang ada.5. Untuk menyatakan komitmen dan tanggung jawab daerahdalam pelaksanaan program yang didanai DAK, daerahpenerima DAK wajib menyediakan dana pendampingsekurang kurangnya 10% dari nilai DAK yang diterimanyauntuk membiayai kegiatan fisik.6. Dalam pelaksanaan kegiatan, Pemerintah Daerah harusmenyediakan pembiayaan yang bersumber dari daerah untukbiaya operasional kegiatan termasuk penyediaan prasarana(listrik, air bersih, pengelolaan limbah), pemeliharaan/perawatan sarana dan peralatan kesehatan, inventarisirPetunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2008885
arang, ketersediaan tenaga pelaksana, serta aspek lainnyasebagai akibat pelaksanaan kegiatan DAK Bidang<strong>Kesehatan</strong>.7. Penetapan prioritas alokasi anggaran dan pemanfaatannyaharus mengutamakan kebijakan nasional kesehatan,Inpres/Kepres atau peraturan lainnya yang bersifat mengikat,yang telah ditetapkan (Rancangan Instruksi Presiden RItentang Percepatan Pembangunan Provinsi Sulawesi Tengah,Instruksi Presiden RI No 2 tahun 2007 tentang PercepatanRehabilitasi dan Revitalisasi Kawasan Pengembangan LahanGambut di Kalimantan Tengah, UU No 21 tahun 2001tentang Daerah Otonomi Khusus Bagi Provinsi Papua, dll)dan Laporan Panitia Kerja Belanja ke Daerah DPR RI dalamRangka Pembicaraan Tingkat I/Pembahasan RUU tentangAPBN TA 2008 beserta Nota Keuangannya tanggal 20September – 8 Oktober 2007.8. Bupati/Walikota diberikan kewenangan mengusulkan kepadaMenteri <strong>Kesehatan</strong> tentang perubahan pengalokasiananggaran dan pemanfaatannya, sebagai akibat terjadinyabencana atau kerusuhan di daerah tersebut atau adanyaPeraturan/Instruksi Presiden/Menteri <strong>Kesehatan</strong> tentangkebijakan kesehatan yang alokasi anggarannya belumtertampung di tahun 2008. Selanjutnya apabila telah disetujuioleh Menteri <strong>Kesehatan</strong>, proses selanjutnya akan dibahas danditetapkan bersama DPRD Kabupaten/Kota tersebut.9. Alokasi pagu anggaran DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> terdiri darianggaran untuk sarana pelayanan kesehatan dasar dananggaran untuk sarana pelayanan kesehatan rujukan10. Dinas <strong>Kesehatan</strong> Kabupaten/Kota bertanggung jawab untukanggaran sarana pelayanan kesehatan dasar dan DirekturRumah Sakit Kabupaten/Kota bertanggung jawab terhadapanggaran untuk sarana pelayanan kesehatan rujukan.Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2008886
B. Kebijakan KhususPenggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> diprioritaskan untuk :1. Mendukung pelaksanaan program pengembangan Desa Siagamelalui pembangunan Poskesdes atau peningkatan Polindesmenjadi Poskesdes sehingga 85% desa menjadi desa siagapada tahun 2008.2. Menunjang percepatan pembangunan sarana dan prasaranapelayanan kesehatan dasar terutama di wilayah yangterpencil, tertinggal, perbatasan dan kepulauan termasukpulau pulau kecil terluar atau daerah pemekaran.3. Mempercepat pelaksanaan rehabilitasi dan revitalisasipelayanan kesehatan dasar akibat terjadinya suatu bencanaatau kerusuhan atau dampak kerusakan suatu lingkungan didaerah tersebut.4. Meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan dasarpenduduk miskin serta pelayanan fasilitas rawat inap kelasIII Rumah Sakit di Kabupaten/Kota.5. Meningkatkan akses dan kualitas pelayanan darah di RSKab/Kota dalam rangka penurunan angka kematian ibumelahirkan akibat perdarahan, mengurangi angka penularanpenyakit melalui transfusi darah dengan membangun UnitTransfusi Darah (UTD) Rumah Sakit.6. Memperkuat RS sebagai safe community center dalampengembangan desa siaga melalui pengadaan peralatankesehatan di Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit.Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2008887
C. Ruang LingkupDAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> tahun 2008 ini diarahkan untukkegiatan :1. Penyediaan sarana prasarana dan peralatan kesehatan untukpelayanan kesehatan dasar termasuk instalasi farmasi(tingkat Kabupaten/Kota)2. Penyediaan sarana prasarana dan peralatan kesehatan untukpelayanan kesehatan rujukan (tingkat Kabupaten/Kota)Ad C. 1Penyediaan sarana prasarana dan peralatan kesehatanuntuk pelayanan kesehatan dasar termasuk instalasifarmasi.a. Pembangunan Pos <strong>Kesehatan</strong> Desa. Kegiatan yangdilaksanakan dapat berupa :i. Peningkatan fisik Polindes menjadi Poskesdes atauii. Pembangunan baru Poskesdesuntuk mewujudkan 85% desa siaga pada tahun 2008b. Peningkatan fisik Puskesmas menjadi Puskesmas Perawatanc. Peningkatan fisik Puskesmas Pembantu menjadi Puskesmasd. Rehabilitasi dan perluasan gedung Puskesmas Pembantu,Puskesmas dan Puskesmas Perawatan. Kegiatan yangdilaksanakan dapat berupa :i. Rehabilitasi gedung Puskesmas Perawatanii. Rehabilitasi gedung Puskesmasiii. Rehabilitasi gedung Puskesmas Pembantuiv. Perluasan gedung Puskesmas PerawatanPetunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2008888
v. Perluasan gedung Puskesmasvi. Perluasan gedung Puskesmas Pembantue. Pembangunan gedung Puskesmas/Puskesmas Pembantu(Pustu). Kegiatan yang dilaksanakan dapat berupa :i. Pembangunan baru Puskesmasii. Pembangunan baru Puskesmas Pembantuf. Rehabilitasi fisik dan/atau pengadaan Puskesmas KelilingPerairan/Puskesmas Terapung serta Puskesmas KelilingRoda Empat. Kegiatan yang dilaksanakan dapat berupa :i. Rehabilitasi fisik Puskesmas Keliling Perairan/Terapungii. Rehabilitasi fisik Puskesmas Keliling Roda Empatiii. Pengadaan Puskesmas Keliling Perairan/Terapungiv. Pengadaan Puskesmas Keliling Roda Empatg. Pengadaan peralatan kesehatan tertentu untuk peningkatanpelayanan kesehatan dasar di Puskesmas Perawatan,Puskesmas, Puskesmas Pembantu (Pustu), PuskesmasKeliling dan Poskesdesh. Pengadaan kendaraan roda dua untuk petugas Puskesmas danbidan desa.i. Pembangunan/rehabilitasi rumah dinas dokter, perawat danbidan Puskesmasi. Pengadaan sarana pendukung (kendaraan distribusi obat roda4) Instalasi farmasi Kabupaten/Kota.Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2008889
Ad C. 2Penyediaan sarana prasarana dan peralatan kesehatan untukpelayanan kesehatan rujukana. Peningkatan fasilitas tempat tidur kelas III RS‣ Pembangunan bangsal rawat inap kelas III‣ Pengadaan set tempat tidur kelas III dan kelengkapannyab. Peningkatan pelayanan darah melalui pendirian UnitTransfusi Darah Rumah Sakit (UTD RS)‣ Pembangunan baru unit UTD RS‣ Peningkatan kualitas UTDRS yang telah ada‣ Pengadaan perlengkapan peralatan UTDRS yang telahadac. Pengadaan sarana prasarana peralatan medik UGD RSD. Mekanisme Pengalokasian Tahun 2008Penghitungan alokasi DAKdilakukan melalui 2 (dua) tahapan, yaitu:1. Penentuan daerah tertentu yang menerima DAK2. Penentuan besaran alokasi DAK masing masing daerah.Penentuan daerah tertentu yang mendapatkan alokasi DAK harusmemenuhi kriteria umum, kriteria khusus dan kriteria teknis.Kriteria umum dan kriteria khusus merupakan kewenangan dari<strong>Departemen</strong> Keuangan, sedangkan kriteria teknis merupakankewenangan dari <strong>Departemen</strong> <strong>Kesehatan</strong>.Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 20088810
Besaran alokasi DAK masing masing daerah ditentukan denganpenghitungan indeks berdasarkan kriteria umum, kriteria khusus dankriteria teknis.Usulan ruang lingkup kegiatan dan besaran alokasi DAK kemudiandibahas dan diputuskan oleh Panja Belanja Daerah DPR RI.Kaidah-kaidah mengenai kriteria umum dan khusus dapat dilihatpada PP No 55 tahun 2005E. Kriteria Teknis1. Sarana Prasarana dan Peralatan <strong>Kesehatan</strong> UntukPelayanan <strong>Kesehatan</strong> Dasar termasuk Instalasi Farmasia) Human Poverty Index (Indeks Kemiskinan Masyarakat)b) Indeks Fasilitas <strong>Kesehatan</strong> Masyarakat meliputi jumlah& kondisi Puskesmas (perawatan dan non perawatan),Puskesmas Keliling (Perairan dan Roda 4) ; JumlahPuskesmas Pembantu (Pustu), Pondok Bersalin Desa(Polindes), rumah dinas dokter, perawat dan bidanPuskesmasc) Indeks Luas Wilayahd) Indeks Jumlah Penduduke) Indeks Kemahalan Konstruksi2. Sarana Prasarana dan Peralatan <strong>Kesehatan</strong> UntukPelayanan <strong>Kesehatan</strong> Rujukana) Indeks Jumlah Pendudukb) Indeks Jumlah Penduduk MiskinPetunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 20088811
c) Indeks Ratio Tempat Tidur Kelas III terhadap TotalTempat Tidurd) Indeks Bed Occupancy Rate (BOR)e) Kab/Kota yang belum memiliki unit transfusi darahf) Indeks Kemahalan KonstruksiPetunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 20088812
<strong>BAB</strong> IIIPUSKESMAS PERAWATANA. Pembangunan BaruPembangunan baru Puskesmas Perawatan dilaksanakan dalamrangka meningkatkan jangkauan masyarakat terhadap pelayanankesehatan yang bermutu dan untuk memenuhi kebutuhan masyarakatyang perlu dirawat. Pembangunan baru Puskesmas Perawatanterutama diprioritaskan untuk wilayah tertinggal, terpencil,kepulauan dan perbatasan.1. Persyaratan Umuma. Kebutuhan akan adanya Puskesmas Perawatan, diutamakandi wilayah terpencil, tertinggal, kepulauan dan perbatasandengan negara lain (101 Puskesmas terlampir).b. Lokasi Puskesmas berada dalam waktu tempuh lebih dari 2jam ke Rumah Sakit.c. Kabupaten pemekaran yang belum memiliki Rumah Sakit.2. Persyaratan Teknisa. Luas lahan dan bangunanJumlah sarana dan ruangan tergantung jenis pelayanan/kegiatan yang dilaksanakan, dengan luas sesuai ketentuan.Pembangunan Puskesmas Perawatan, rumah dokter danrumah petugas kesehatan harus berada dalam satu lokasi.b. Denah tata-ruangRancangan tata-ruang/bangunan agar memperhatikan fungsisebagai sarana pelayanan kesehatan. Setiap PuskesmasPerawatan harus dilengkapi dengan Dapur Gizi danperalatannya serta UGD yang dapat memberikan pelayananPONED. Pelayanan PONED mengacu pada buku acuanPelatihan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar,Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 200813
Ditjen Bina Kesmas tahun 2005. Khusus wilayah terpencildan kepulauan, Ruang Rawat Inap dilengkapi minimal 2tempat tidur. Denah tata-ruang mengacu pada buku PedomanPeralatan dan Tata Ruang Puskesmas, Ditjen Bina Kesmastahun 2006.c. Peralatan kesehatanKebutuhan minimal peralatan kesehatan mengacu pada bukuPedoman Peralatan dan Tata Ruang Puskesmas, Ditjen BinaKesmas tahun 2006.B. PeningkatanPeningkatan Puskesmas menjadi Puskesmas Perawatan dilaksanakandalam rangka pengembangan pelayanan dan rujukan kesehatan.1. Persyaratan Umuma. Kebutuhan akan adanya Puskesmas Perawatan, antara lainpada :1) Puskesmas di wilayah terpencil, tertinggal, kepulauan,perbatasan (dengan negara lain, tepi jalan raya ataudaerah pengembangan) .2) Kabupaten pemekaran yang belum tersedia Rumah Sakit.3) Peningkatan kebutuhan akan pelayanan rujukan tetapidaerah belum mampu membangun Rumah Sakit.b. Lokasi Puskesmas :1) Wilayah terpencil, tertinggal, perbatasan dan kepulauan.2) Berjarak jauh dengan rumah sakit.3) Pada jalur lalu lintas ramai dan rawan kecelakaan,prioritas pada Lintas Sumatera, Jalur Pantura, TransSulawesi, Trans Kalimantan.4) Berdekatan dengan embarkasi haji, pelabuhan laut(transito).5) Daerah pariwisata dan kawasan industri.c. Persyaratan Puskesmas :1) Kunjungan Puskesmas tinggi.Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 200814
2) Tidak digunakan untuk menjadikan PuskesmasPerawatan pra Rumah Sakit.3) Adanya telaahan kebutuhan Puskesmas4) Ketersediaan tenaga kesehatan oleh Pemda2. Persyaratan Teknisa. Luas lahan dan bangunanJumlah sarana dan ruangan tergantung jenis pelayanan/kegiatan yang dilaksanakan. Peningkatan dilakukan antaralain dengan :1) Menambah ruang sesuai dengan jenis pelayanan yangdibutuhkan.2) Menambah rumah dokter dan/atau dokter gigi.3) Menambah rumah petugas kesehatan (perawat, bidan).Sedapat mungkin Puskesmas, rumah dokter dan rumahpetugas kesehatan dalam satu lokasi.b. Denah tata-ruangRancangan tata-ruang/bangunan agar memperhatikan fungsisebagai sarana pelayanan kesehatan. Setiap PuskesmasPerawatan perlu dilengkapi dengan Dapur Gizi danperalatannya serta UGD yang dapat memberikan pelayananPONED. Pelayanan PONED mengacu pada buku acuanPelatihan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar,Ditjen Bina Kesmas tahun 2005. Khusus wilayah terpencildan kepulauan, Ruang Rawat Inap dilengkapi minimal 2tempat tidur. Denah tata-ruang mengacu pada buku PedomanPeralatan dan Tata Ruang Puskesmas, Ditjen Bina Kesmastahun 2006.c. Peralatan kesehatanKebutuhan minimal peralatan kesehatan mengacu pada bukuPedoman Peralatan dan Tata Ruang Puskesmas, Ditjen BinaKesmas tahun 2006.Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 200815
C. RehabilitasiGuna menunjang serta meningkatkan pelayanan secara optimal diPuskesmas Perawatan, perlu adanya rehabilitasi fisik pada bangunanyang mengalami kerusakan. Pelaksanaan rehabilitasi fisikPuskesmas Perawatan harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :1. Persyaratan Umuma. Puskesmas Perawatan dengan kondisi rusak berat atausedang.b. Untuk peningkatan penampilan.c. Untuk peningkatan mutu pelayanan.2. Persyaratan Teknisa. Denah tata-ruang bangunan mengacu pada buku PedomanPeralatan dan Tata Ruang Puskesmas, Ditjen Bina Kesmastahun 2006.b. Rehabilitasi dapat menggunakan bahan bangunan yangdihasilkan oleh wilayah setempat.Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 200816
<strong>BAB</strong> IVPUSKESMASA. Pembangunan BaruPembangunan baru Puskesmas ditujukan untuk peningkatanjangkauan pelayanan kesehatan yang berkualitas kepada masyarakat.Persyaratan pembangunan baru Puskesmas adalah :1. Persyaratan Umuma. Kebutuhan akan adanya Puskesmas, antara lain pada :1) Wilayah terpencil, tertinggal, perbatasan dan kepulauan.2) Kecamatan pemekaran yang tidak mempunyaiPuskesmas.3) Kepadatan penduduk tinggi, jumlah penduduk lebih dari30.000 penduduk.4) Wilayah kerja sangat luas.5) Relokasi Puskesmas yang disebabkan adanya bencanaalam, jalur hijau, perubahan Rencana Tata Ruang/Wilayah, atau terjadinya masalah hukum pada lokasifisik bangunan.b. Lokasi Puskesmas :1) Di area yang mudah terjangkau baik dari segi jarakmaupun sarana transportasi, dari seluruh wilayahkerjanya.2) Pertimbangan lainnya yang ditetapkan oleh daerah.c. Persyaratan Puskesmas :1) Adanya telaahan kebutuhan Puskesmas2) Ketersediaan tenaga kesehatan oleh Pemda2. Persyaratan Teknisa. Luas lahan dan bangunanPetunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 200817
Jumlah sarana dan ruangan tergantung jenispelayanan/kegiatan yang dilaksanakan guna memberikanpelayanan yang optimal.b. Denah tata-ruangRancangan tata-ruang/bangunan agar memperhatikan fungsisebagai sarana pelayanan kesehatan. Denah tata-ruangmengacu pada buku Pedoman Peralatan dan Tata RuangPuskesmas, Ditjen Bina Kesmas tahun 2006.c. Peralatan kesehatanKebutuhan minimal peralatan kesehatan mengacu pada bukuPedoman Peralatan dan Tata Ruang Puskesmas, Ditjen BinaKesmas tahun 2006.B. PeningkatanPembangunan Puskesmas yang berasal dari peningkatan PuskesmasPembantu (Pustu) perlu mempertimbangkan persyaratan berikut ini :1. Persyaratan Umuma. Kebutuhan akan adanya Puskesmas, antara lain pada :1) Kecamatan pemekaran yang tidak mempunyaiPuskesmas.2) Kepadatan penduduk tinggi, jumlah penduduk lebih dari30.000 penduduk.3) Wilayah kerja sangat luas.4) Relokasi Puskesmas yang disebabkan adanya bencanaalam, jalur hijau, perubahan Rencana Tata Ruang/Wilayah, atau terjadinya masalah hukum pada lokasifisik bangunan.b. Lokasi Pustu pada wilayah dengan :1) Pertumbuhan penduduk tinggi, baik dari kelahiranmaupun migrasi, atau;2) Perkebunan Inti Rakyat atau pemukiman transmigrasi,atau;3) Berdekatan dengan sentra-sentra ekonomi baru, atau;4) Wilayah yang akan berkembang.Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 200818
c. Persyaratan1) Kunjungan Puskesmas tinggi.2) Tidak digunakan untuk menjadikan Puskesmas Perawatanpra Rumah Sakit.2) Persyaratan TeknisPeningkatan Pustu menjadi Puskesmas, diharapkanmempertimbangkan persyaratan teknis sebagai berikut :a. Luas lahan dan bangunanJumlah sarana dan ruangan tergantung jenis pelayanan/kegiatan yang dilaksanakan. Guna meningkatkan fungsipelayanannya, luas lahan yang diperlukan untuk peningkatanPustu menjadi Puskesmas, minimal adalah 305 m 2 , denganrincian kebutuhan tata ruangnya adalah sebagai berikut :1) Gedung untuk fungsi pelayanan minimal seluas 135 m 22) Rumah dinas dokter dengan luas 1 x 70 m 2 .3) Rumah dinas tenaga kesehatan (perawat, bidan) denganluas 2 x 50 m 2Namun apabila ketersediaan lahan tidak memungkinkan,dapat mempertimbangkan untuk peningkatan denganpembangunan ke atas (bertingkat). Alternatif lain adalahdengan meningkatkan ruang untuk fungsi pelayanan(Puskesmas Induk) seluas 135m 2 , dengan catatan dokter dantenaga kesehatan bertempat tinggal di wilayah kerjaPuskesmas tersebut. Peningkatan Pustu menjadi Puskesmasdapat menggunakan bahan bangunan yang dihasilkan olehwilayah setempat.b. Denah tata-ruangRancangan tata-ruang/bangunan agar memperhatikan fungsisebagai sarana pelayanan kesehatan. Denah tata-ruangmengacu pada buku Pedoman Peralatan dan Tata RuangPuskesmas, Ditjen Bina Kesmas tahun 2006.c. Peralatan kesehatanKebutuhan minimal peralatan kesehatan Puskesmas,mengacu pada buku Pedoman Peralatan dan Tata RuangPuskesmas, Ditjen Bina Kesmas tahun 2006.Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 200819
C. RehabilitasiGuna menunjang serta meningkatkan pelayanan kesehatan yangberkualitas di Puskesmas, perlu adanya rehabilitasi fisik padabangunan yang mengalami kerusakan. Pelaksanaan rehabilitasi fisikPuskesmas harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:1. Persyaratan Umuma. Puskesmas dengan kondisi rusak berat atau sedang.b. Untuk peningkatan penampilan.c. Untuk peningkatan mutu pelayanan.2. Persyaratan Teknisa. Denah tata-ruang bangunan mengacu pada buku PedomanPeralatan dan Tata Ruang Puskesmas, Ditjen Bina Kesmastahun 2006.b. Rehabilitasi dapat menggunakan bahan bangunan yangdihasilkan oleh wilayah setempat.D. PerluasanGuna menunjang serta meningkatkan pelayanan kesehatan yangberkualitas di Puskesmas, perlu adanya perluasan fisik. Perluasandilaksanakan pada bangunan/sarana yang membutuhkan perluasan.Persyaratan perluasan fisik, adalah sebagai berikut :1. Persyaratan UmumAdanya kebutuhan :a. Tambahan ruangan untuk meningkatkan pelayanan agar lebihoptimal.b. Peningkatan pelayanan akan tetapi tidak memungkinkanuntuk peningkatan menjadi Puskesmas Perawatan.Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 200820
2. Persyaratan Teknisa. Luas lahan dan bangunanJumlah sarana dan ruangan tergantung jenis pelayanan/kegiatan yang dibutuhkan. Perluasan sarana fisik bangunan,antara lain berupa penambahan ruangan untuk :1) Pelayanan Unit Gawat Darurat (UGD).2) Pelayanan laboratorium yang dilengkapi dengan kran airserta pembuangan air kotor.3) Pelayanan konsultasi yang dibutuhkan sebagai upayapreventif.4) Pelayanan penyuluhan dan ruang pertemuan sebagaiupaya promotif dan penggalangan kemitraan denganberbagai pihak terkait serta dapat digunakan untukkegiatan Lokakarya Mini Puskesmas.Luas ruangan/bangunan disesuaikan kondisi setempat dengantetap memperhatikan kebutuhan minimal pelayanan danmengacu pada pedoman yang ada.b. Denah tata-ruangRancangan tata-ruang/bangunan agar memperhatikan fungsisebagai sarana pelayanan kesehatan. Sebagai acuandipergunakan buku Pedoman Peralatan dan Tata RuangPuskesmas, Ditjen Bina Kesmas tahun 2006.c. Peralatan kesehatanKebutuhan minimal peralatan kesehatan mengacu pada bukuPedoman Peralatan dan Tata Ruang Puskesmas, Ditjen BinaKesmas tahun 2006.d. Perluasan dapat menggunakan bahan bangunan yangdihasilkan oleh wilayah setempat.Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 200821
<strong>BAB</strong> VPUSKESMAS PEMBANTUA. Pembangunan BaruDalam rangka peningkatan mutu pelayanan kesehatan, maka sasarankesehatan strata pertama lebih ditujukan pada peningkatanPuskesmas Pembantu (Pustu) menjadi Puskesmas. Untuk itupembangunan baru Pustu tidak diprioritaskan akan tetapi apabiladiperlukan, dengan memenuhi berbagai pertimbangan makapembangunan baru Pustu tetap dapat dilakukan.1. Persyaratan Umuma. Kebutuhan akan adanya Pustu, karena :1) Adanya desa baru, yang disebabkan oleh pemekaranwilayah desa.2) Terjadinya bencana alam, yang mengakibatkankerusakan total pada Pustu.3) Relokasi Pustu, yang disebabkan adanya jalur hijau,perubahan tata ruang wilayah, terjadinya masalah hukumpada lokasi fisik bangunan.b. Lokasi :1) Berada di tengah pemukiman penduduk.2) Kepadatan penduduk, berkisar antara 3.000 – 5.000penduduk, atau terdapat pertimbangan lain.3) Jarak lokasi pembangunan baru Pustu dengan saranakesehatan lain, dengan kisaran 3 – 5 km, atau terdapatpertimbangan lain.Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 200822
c. Denah tata-ruangDenah kebutuhan tata-ruang bangunan mengacu pada bukuPedoman Peralatan dan Tata Ruang Puskesmas, Ditjen BinaKesmas tahun 2006.d. Rehabilitasi dapat menggunakan bahan bangunan yangdihasilkan oleh wilayah setempat.C. PerluasanGuna menunjang serta meningkatkan pelayanan secara optimal diPustu, perlu adanya perluasan fisik pada bangunan/sarana yangmembutuhkan perluasan. Persyaratan perluasan fisik, adalah :1. Persyaratan UmumPerluasan Pustu dilaksanakan pada lokasi yang tidakmemungkinkan untuk ditingkatkan menjadi Puskesmas, yangdisebabkan karena keterbatasan lahan maupun adanya rencanatata ruang wilayah. Perluasan dilaksanakan sesuai dengankebutuhan, ketersediaan lahan dan kemampuan.2. Persyaratan Teknisa. Luas lahan dan bangunanPerluasan sarana fisik bangunan dapat memilih alternatifsebagai berikut :1) Merenovasi ruang tempat tinggal petugas kesehatanmenjadi ruang pelayanan dan membangun baru rumahtinggal petugas kesehatan, untuk menggantikan rumahtinggal yang lama.2) Menambah ruang pelayanan pada Pustu yang lama, yangdisesuaikan dengan ketersediaan lahan.b. Denah tata-ruangDenah kebutuhan tata-ruang bangunan mengacu pada bukuPedoman Peralatan dan Tata Ruang Puskesmas, Ditjen BinaKesmas tahun 2006.c. Perluasan menggunakan bahan bangunan yang dihasilkanoleh wilayah setempat sepanjang tersedia.Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 200824
A. Pembangunan Baru<strong>BAB</strong> VIPOS KESEHATAN DESAPos <strong>Kesehatan</strong> Desa (Poskesdes) adalah Upaya <strong>Kesehatan</strong>Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang dibentuk di desa dalamrangka mendekatkan/menyediakan pelayanan kesehatan dasar bagimasyarakat desa. Pembangunan Poskesdes adalah sebagai upayauntuk mewujudkan Desa Siaga dan dibangun denganmempertimbangkan persyaratan sebagai berikut :1. Persyaratan Umuma. Pembangunan baru Poskesdes memenuhi salah satu ataulebih persyaratan dibawah ini :1) Di desa yang telah ditetapkan sebagai Desa Siaga.2) Di desa dengan lokasi terpencil, tertinggal, perbatasanatau kepulauan.b. Di daerah yang masyarakatnya tidak mampu membangunsecara swadaya, pembangunan Poskesdes dilaksanakan olehpemerintah (DAK hanya bersifat stimulan, dengan prinsipgotong royong, masyarakat dapat menambah anggaran yangtersedia).c. Bentuk lain PoskesdesBagi desa yang sudah tersedia sarana pelayanan kesehatanmaka bangunan Poskesdes dapat menumpang di fasilitasdesa yang sudah ada atau dibangunkan dengan tata ruangtanpa tempat pelayanan kesehatan/hanya ruang administrasi.d. Lokasi Poskesdes :1) Mempertimbangkan ketersediaan lahan yang berada ditengah pemukiman.2) Mudah dijangkau oleh masyarakat (transportasi).Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 200825
3) Mempertimbangkan keamanan petugas kesehatan.2. Persyaratan Teknisa. Luas bangunan:1) Luas ruangan/bangunan sesuai dengan kondisi setempatdengan memperhatikan kebutuhan minimal pelayanan/kegiatan.2) Jumlah sarana dan ruangan tergantung jenispelayanan/kegiatan yang dilaksanakan.3) Pembangunan baru Poskesdes dapat menggunakan bahanbangunan yang dihasilkan oleh wilayah setempat.b. Denah tata-ruangRancangan tata-ruang/bangunan Poskesdes agar tetapmemperhatikan fungsinya sebagai sarana pelayanankesehatan. Denah dan tata ruang mengacu pada bukuPetunjuk Teknis Pengembangan dan Penyelenggaraan Pos<strong>Kesehatan</strong> Desa, Ditjen Bina Kesmas tahun 2006.c. Peralatan kesehatanKebutuhan jenis dan jumlah peralatan minimal Poskesdesmengacu pada buku Petunjuk Teknis Pengembangan danPenyelenggaraan Pos <strong>Kesehatan</strong> Desa, Ditjen Bina Kesmastahun 2006.B. Peningkatan Polindes menjadi PoskesdesPembangunan Poskesdes yang berasal dari peningkatan PondokBersalin Desa (Polindes) perlu mempertimbangkan persyaratanberikut ini :1. Persyaratan UmumSeluruh Polindes yang sudah ada di desa ditingkatkan menjadiPoskesdes.2. Persyaratan Teknisa. Luas lahan dan bangunanPetunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 200826
Jumlah sarana dan ruangan tergantung jenispelayanan/kegiatan yang dilaksanakan. Guna meningkatkanfungsi pelayanannya, luas lahan yang diperlukan untukpeningkatan Polindes menjadi Poskesdes, minimal denganrincian kebutuhan tata ruangnya adalah sebagai berikut :1) Ruang untuk fungsi pelayanan dan atau administrasi.2) Ruang untuk tempat tinggal tenaga kesehatan.b. Peningkatan Polindes menjadi Poskesdes dapatmenggunakan bahan bangunan yang dihasilkan oleh wilayahsetempat.c. Denah tata-ruangRancangan tata-ruang/bangunan Poskesdes agar tetapmemperhatikan fungsinya sebagai sarana pelayanankesehatan. Denah dan Tata Ruang mengacu pada bukuPetunjuk Teknis Pengembangan dan Penyelenggaraan Pos<strong>Kesehatan</strong> Desa, Ditjen Bina Kesmas tahun 2006.d. Peralatan kesehatanKebutuhan jenis dan jumlah peralatan minimal Poskesdesmengacu pada buku Petunjuk Teknis Pengembangan danPenyelenggaraan Pos <strong>Kesehatan</strong> Desa, Ditjen Bina Kesmastahun 2006.Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 200827
<strong>BAB</strong> VIIRUMAH DINAS DOKTER, PERAWATDAN BIDAN PUSKESMASA. Pembangunan BaruDalam rangka memberikan dukungan bagi pelayanan pada saranakesehatan serta akses yang memungkinkan bagi dokter danparamedis ke sarana kesehatan, perlu adanya kegiatan pembangunanbaru rumah dinas dokter, perawat dan bidan Puskesmas.Pembangunan baru rumah dinas dokter, perawat dan bidanPuskesmas harus memperhatikan persyaratan sebagai berikut :1. Persyaratan Umuma. Adanya kebutuhan yang bertujuan untuk :1) Melengkapi unit Puskesmas yang belum ada rumahdokter, perawat dan bidan Puskesmas.2) Melengkapi Puskesmas Pembantu yang statusnya telahditingkatkan menjadi Puskesmas.3) Melengkapi Puskesmas yang statusnya telah ditingkatkanmenjadi Puskesmas Perawatan.4) Melengkapi pembangunan Puskesmas baru denganrumah dinas dokter, perawat dan bidan Puskesmasb. Lokasi pembangunan rumah dinas dokter, perawat dan bidanPuskesmas, diusahakan dalam satu halaman denganPuskesmas. Jika tidak memungkinkan dapat dibangun di luarhalaman Puskesmas, tetapi berdekatan dengan Puskesmas,sehingga kelancaran pelayanan dapat terjamin.Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 200828
2. Persyaratan Teknisa. Luas bangunanJumlah serta luas ruangan, disesuaikan dengan kebutuhandan kemampuan.b. Rancangan tata-ruangRancangan tata-ruang/bangunan agar memperhatikan fungsisebagai sarana pelayanan kesehatan. Denah dan tata-ruangmengacu pada buku Pedoman Peralatan dan Tata RuangPuskesmas, Ditjen Bina Kesmas tahun 2006.c. Persyaratan teknis pembangunan sesuai peraturan yangberlaku.B. RehabilitasiGuna menunjang pelayanan kesehatan secara optimal, telahdialokasikan kegiatan rehabilitasi rumah dokter, perawat dan bidanPuskesmas, dengan persyaratan sebagai berikut :1. Persyaratan Umuma. Prioritas rehabilitasi adalah pada wilayah pascakerusuhan/konflik, wilayah terpencil, tertinggal, perbatasandan kepulauan.b. Rehabilitasi dilaksanakan dengan memperhatikan tingkatkerusakan bangunan, yaitu :1) Kerusakan bertambah parah2) Tidak dapat dimanfaatkanc. Rehabilitasi rumah dinas dokter, perawat dan bidanPuskesmas, yang berada pada lokasi di luar halamanPuskesmas tetapi masih dalam wilayah kerja yang sama.2. Persyaratan Teknisa. Persyaratan teknis rehabilitasi sesuai dengan peraturan yangberlaku.Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 200829
. Rencana tata-ruangRancangan tata-ruang/bangunan agar memperhatikan fungsisebagai sarana pelayanan kesehatan. Tata-ruang dan jenisruangan mengacu pada buku Pedoman Peralatan dan TataRuang Puskesmas, Ditjen Bina Kesmas tahun 2006.Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 200830
<strong>BAB</strong> VIIIPUSKESMAS KELILINGA. PengadaanDalam rangka memperluas, memperlancar dan meningkatkanjangkauan pelayanan kesehatan di wilayah kerja Puskesmas sertamenunjang pelaksanaan rujukan medis dan kesehatan, maka perludiadakan Puskesmas Keliling baik Roda-4 maupun Perairan/Terapung.1. Puskesmas Keliling Roda Empata. Persyaratan Umum1) Kebutuhan akan adanya Puskesmas Keliling Roda-4diharapkan mempertimbangkan beberapa hal sebagaiberikut :a) Untuk mendukung pelayanan dan meningkatkanjangkauan pelayanan Puskesmas.b) Tersedianya sarana jalan di wilayah kerja Puskesmasyang dapat dilalui oleh kendaraan roda empat.c) Agar memperhatikan spesifikasi teknis dalampengadaannya.2) Mampu untuk tetap mempertahankan fungsi utama,dengan tidak mengubah menjadi kendaraan penumpang.b. Persyaratan Teknis1) Jenis kendaraan dapat disesuaikan dengan kebutuhandaerah dengan mempertimbangkan kondisi geografi dantopografi wilayah kerja.2) Dapat mengadakan jenis kendaraan roda empatberpenggerak 2 roda (single gardan) ataupunberpenggerak 4 roda (double gardan).Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 200831
3) Ukuran kendaraan dapat memenuhi fungsi :a) Pelayanan kesehatan dasar.b) Rujukan.c) Transportasi petugas.d) Promosi kesehatan.e) Pemberantasan penyakit dan penyehatan lingkungan.4) Peralatan kesehatan penunjangnya mengacu pada bukuPedoman Peralatan dan Tata Ruang Puskesmas, DitjenBina Kesmas tahun 2006.2 Puskesmas Keliling Perairan/Terapunga. Persyaratan Umum1) Kebutuhan akan adanya Puskesmas KelilingPerairan/Terapung diharapkan memperhatikan beberapahal sebagai berikut:a) Untuk mendukung pelayanan dan memperluasjangkauan pelayanan Puskesmas.b) Kondisi geografis wilayah kerja Puskesmas terdiridari perairan baik kepulauan atau sungai.2) Pemerintah Daerah setempat agar menyediakanperlindungan jiwa melalui asuransi, bagi petugaspelaksana.3) Puskesmas Keliling Perairan yang diadakan agardirencanakan dan disesuaikan dengan fungsi sertakondisi perairan setempat.4) Proses persiapan, pengadaannya dilaksanakan dengankerjasama lintas sektor terkait, seperti DinasPerhubungan (ASDP), Syahbandar dan lain sebagainya.5) Puskesmas Keliling Perairan agar dilengkapi dengan alatperlindungan petugas dalam pelayaran.b. Persyaratan Teknis :1) Spesifikasi teknis, disesuaikan dengan kebutuhanwilayah kerja setempat, setelah mengadakan konsultasidengan pihak yang berkompeten.Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 200832
2) Bentuk, desain, material dan mesin perahu/kapaldisesuaikan dengan peraturan pelayaran.3) Bentuk, desain perahu/kapal dapat menampung fungsiyang direncanakan.4) Peralatan kesehatan sesuai dengan jenis pelayanan yangdirencanakan mengacu pada buku Pedoman Peralatandan Tata Ruang Puskesmas, Ditjen Bina Kesmas tahun2006.B. RehabilitasiRehabilitasi fisik Puskesmas Keliling Roda Empat dan Perairan,agar mempertimbangkan persyaratan sebagai berikut :1. Rehabilitasi fisik (perbaikan) Puskesmas Keliling (Roda Empatdan Perairan), dilaksanakan bagi Puskesmas Keliling yangkondisinya rusak sedang dan berat, sehingga dapat berfungsikembali.2. Rehabilitasi hanya digunakan untuk kendaraan, tidak digunakanuntuk mengadakan bahan habis pakai, seperti pembelian busi,ban, dan lain sebagainya.Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 200833
<strong>BAB</strong> IXKENDARAAN OPERASIONALRODA DUATujuan pengadaan kendaraan operasional roda dua adalah untukmeningkatkan mobilitas petugas dan bidan Puskesmas dalammemberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Pengadaankendaraan operasional roda dua harus memperhatikan persyaratanberikut ini :1. Persyaratan UmumAlokasi pengadaan, diprioritaskan bagi Puskesmas yangmempunyai wilayah kerja dengan kondisi geografi/topografirelatif sulit dan tidak dapat ditempuh oleh sarana PuskesmasKeliling Roda Empat .2. Persyaratan Teknisa. Pengadaan sepeda motor dilaksanakan sesuai denganperaturan yang berlaku.b. Jenis dan spesifikasi teknis serta jumlah sepeda motor,disesuaikan dengan kebutuhan spesifik wilayah kerja(termasuk dapat digunakan untuk memenuhi fungsi promosikesehatan) dan ketersediaan dana.c. Mempertimbangkan ketersediaan layanan perawatan dansuku cadang.Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 200834
<strong>BAB</strong> XPERALATAN KESEHATANPengadaan peralatan kesehatan (medis dan non medis) adalah untukmeningkatkan mutu pelayanan kesehatan dasar dan diperuntukkanbagi Poskesdes/Pustu/Puskesmas/Puskesmas Perawatan.Dukungan peralatan diperuntukkan bagi pemenuhan kebutuhanminimal pelayanan Pos <strong>Kesehatan</strong> Desa, pelayanan kesehatan ibudan anak (KIA), Keluarga Berencana (KB), pelayanan bayi danbalita, gizi, kesehatan kerja, promosi kesehatan, kesehatanlingkungan, penyakit menular, penyakit tidak menular, keperawatan,laboratorium, sistem informasi kesehatan dan peralatan meubelairuntuk menunjang kegiatan pelayanan kesehatan dasar.Pengadaan peralatan kesehatan, harus memperhatikan persyaratansebagai berikut :1. Persyaratan Umuma. Pengadaan peralatan kesehatan harus mempertimbangkankebutuhan dan ketersediaan peralatan yang telah tersedia disarana pelayanan kesehatan dasar, masalah kesehatan diwilayah kerja Puskesmas dan jaringannya serta dapatdimanfaatkan oleh petugas kesehatan.b. Diupayakan tersedia dengan mudah penggantian peralatankesehatan tersebut.c. Mutu peralatan kesehatan menjadi pertimbangan utamauntuk pemilihan peralatan kesehatan.2. Persyaratan Teknisa. Spesifikasi pengadaan peralatan mengacu pada standarperalatan yang telah ditetapkan oleh <strong>Departemen</strong> <strong>Kesehatan</strong>.Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 200835
. Khusus untuk peralatan promosi kesehatan mencakuptelevisi dan antena, VCD-DVD player, LCD Proyektor,Laptop, megaphone/public address system, tape cassetterecorder dan player.c. Mutu peralatan kesehatan mengacu pada standar yangberlaku.d. Peralatan kesehatan dapat mengacu pada :1) Buku Pedoman Standar Peralatan <strong>Kesehatan</strong> Lingkungandi Daerah, Direktorat Jenderal PP-PL, Tahun 2006.2) Buku Kebijakan Dasar Pusat <strong>Kesehatan</strong> Masyarakat(Puskesmas), SK Menkes No 128/Menkes/SK/II/2004.3) Buku Acuan Pelatihan Pelayanan Obstetri NeonatalEmergensi Dasar, Ditjen Bina Kesmas, Tahun 20054) Buku Standar Sarana Penyimpanan Obat Publik danPerbekalan <strong>Kesehatan</strong>, Direktorat Bina Obat Publik danPerbekalan <strong>Kesehatan</strong> Ditjen Bina Kefarmasian dan Alat<strong>Kesehatan</strong> <strong>Departemen</strong> <strong>Kesehatan</strong>, Tahun 2005.5) Buku Pedoman Pelaksanaan Promosi <strong>Kesehatan</strong> diDaerah (SK Menkes No. 1114/Menkes/SK/VIII/2005tanggal 1 Agustus 2005).6) Buku Pedoman Peralatan dan Tata Ruang Puskesmas,Ditjen Bina Kesmas, Tahun 2006.7) Buku Petunjuk Teknis Pengembangan danPenyelenggaraan Pos <strong>Kesehatan</strong> Desa, Ditjen BinaKesmas, Tahun 2006.8) Buku Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberkulose,Depkes RI Edisi 2 Cet.Pertama, Tahun 20069) Buku Pedoman Nasional Pemberantasan Penyakit KustaDitjen PP & PL Depkes RI Cet. XVIII, Tahun 200610) Buku Pedoman Teknis Imunisasi Tingkat PuskesmasDitjen PP & PL Depkes RI. Tahun 2006, Penerbit:Unicef11) Buku Pedoman Pengendalian Penyakit Infeksi SaluranPernafasan Akut, Untuk Penanggulangan Pneumoniapada Balita Direktorat P2ML, Ditjen PP & PL Depkes RICet. XVIII, Tahun 2006Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 200836
12) Tatalaksana Demam Berdarah Dengue di <strong>Indonesia</strong>Ditjen PP & PL Depkes RI Cet. XVIII, Tahun 200613) Buku Pencegahan dan Pemberantasan Deman BerdarahDengue di <strong>Indonesia</strong> Ditjen PP & PL Depkes RI, Tahun200514) Pedoman Surveilans Epidemiologi Penyakit Jantung danPembuluh Darah, Depkes RI, Tahun200715) Pedoman Teknis Penemuan & Tatalaksana PenyakitHipertensi, Depkes RI, Tahun 200616) Pedoman Pengendalian Diabetes Melitus & PenyakitMetabolik, Depkes RI, Tahun 200717) Petunjuk Teknis Penemuan & Tatalaksana AkibatKecelakaan Lalulintas, Depkes RI, Tahun 200718) Pedoman Pengendalian Asma, Depkes RI, Tahun 200719) Pedoman Penemuan & Tatalaksana Penyakit ParuObstruktif Kronis (PPOK), Depkes RI, Tahun 2007Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 200837
<strong>BAB</strong> XISARANA PENDUKUNG INSTALASIFARMASI KABUPATEN/KOTAObat yang beredar harus terjamin keamanan, khasiat dan mutu agar dapatmemberikan manfaat bagi kesehatan. Untuk itu diperlukan instalasifarmasi yang dilengkapi dengan sarana pendukung yang memadai. Saranapendukung tersebut harus memenuhi persyaratan :1. Persyaratan Umuma. Harus sudah tersedia Sarana Gedung Instalasi Farmasi.b. Pengadaan sarana pendukung instalasi farmasi hanya ditujukan diInstalasi Farmasi Kabupaten/Kota untuk mendukung pelayanankesehatan dasar di Puskesmas.c. Adanya kebutuhan yang bertujuan untuk :1) Menyediakan sarana pendukung instalasi farmasi bagikabupaten/kota yang belum ada.2) Mengganti sarana pendukung yang telah habis masa pakainya(absolete).3) Pemenuhan terhadap adanya peningkatan kebutuhan saranapendukung.2. Persyaratan Teknisa. Sarana pendukung Instalasi Farmasi Kabupaten/Kota difokuskanpada sarana distribusi (kendaraan operasional khusus roda 4 atauperahu bermotor).b. Untuk penggantian sarana pendukung yang telah habis masapakainya (absolete), harus dilakukan dengan spesifikasi teknis dankapasitas yang sama. Diprioritaskan untuk pemeliharaan sistemcold chain (rantai dingin) dalam distribusi produk biologis.c. Pengadaan sarana pendukung Instalasi Farmasi Kabupaten/Kotadisesuaikan dengan kebutuhan, mengacu pada buku StandarSarana Penyimpanan Obat Publik dan Perbekalan <strong>Kesehatan</strong>,yang dikeluarkan oleh Direktorat Bina Obat Publik danPerbekalan <strong>Kesehatan</strong> Ditjen Bina Kefarmasian dan Alat<strong>Kesehatan</strong> <strong>Departemen</strong> <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2005Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 200838
<strong>BAB</strong> XIIFASILITAS TEMPAT TIDURKELAS III R UMAH SAKITPenentuan Rumah Sakit yang mendapatkan DAK Bidang<strong>Kesehatan</strong> TA 2008 ditentukan setelah terlebih dahuluditetapkannya kabupaten/kota sebagai daerah yang layak untukmendapatkan DAK oleh <strong>Departemen</strong> Keuangan.Rumah Sakit yang mendapatkan paket peningkatan fasilitastempat tidur kelas III adalah Rumah Sakit milik PemerintahDaerah Kabupaten/Kota yang melaksanakan program JaminanPemeliharaan <strong>Kesehatan</strong> Masyarakat Miskin(JPKMM)/Askeskin dengan BOR rata-rata kelas III Rumah Sakit≥ 60% (berdasarkan laporan bulanan RS yang diterima DitjenBina Pelayanan Medik Tahun 2006 – Triwulan I 2007).Peningkatan Fasilitas Tempat Tidur Kelas III1. Persyaratan UmumPeningkatan fasilitas tempat tidur kelas III RS mengacu padapersyaratan umum sebagai berikut :Masih tersedianya lahan untuk peningkatan fasilitas ini.2. Persyaratan Teknisa. Luas Lahan dan Tata Ruang BangunanPembangunan ruang rawat inap kelas III RS harusmemperhatikan fungsi sebagai sarana pelayanankesehatan serta alur pelayanan untuk kelancaran dalampelayanan pasien. Oleh karena itu setiap pembangunanruang rawat inap kelas III yang baik, berisi 8 (delapan)set tempat tidur yang dilengkapi fasilitas penunjangPetunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 200839
antara lain : selasar, 2 (dua) buah kamar mandi, 2 (dua)buah wastafel serta 2 (dua) buah ceiling fan.Bila direncanakan membangun lebih dari 4 (empat)ruang rawat inap kelas III, pada setiap pembangunan 4(empat) ruang rawat inap ( dengan jumlah tempat tidur32 buah ) atau kelipatannya, maka perlu dibangun 1(satu) ruang perawat (Nurse Station) yang dilengkapidengan ruang-ruang pendukungnya.Adapun contoh ukuran luas ruangan bangunantersebut di atas adalah sebagai berikut :1). Ruang Rawat Inap Kelas III• Ruang Rawat Inap kelas III 8 x 9 m 2 = 72 m 2• 2 buah kamar mandi @ 2 x 3 m 2 = 12 m 2• Selasar 8 x 2.5 m 2 = 20 m 2Total luas banguan yang dibutuhkan = 104 m 22). Ruang Perawat (Nurse Station)• 1 Ruang kerja perawat 3 x 3 m 2 = 9 m 2• 1 Ruang istirahat petugas 3 x 3 m 2 = 9 m 2• 1 Kamar Mandi petugas 2 x 1.5 m 2 = 3 m 2Total luas bangunan yang dibutuhkan = 21 m 2Apabila luas lahan yang dimiliki rumah sakit terbatas,maka pembangunan disesuaikan dengan kondisisetempat dan tetap memperhatikan acuan ketentuanpembangunan ruangan pelayanan kesehatan.b. Spesifikasi Teknis Bangunan1). Ruang Rawat Inap Kelas III• Lantai terbuat dari keramik kualitas satu (KW–1)• Dinding tembok ½ bata berplester dan dicatPetunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 200840
• Atap dari genting dengan plafon• Ruang rawat inap dilengkapi dengan 2 buahwastafel dari keramik serta 2 buah keran dansaluran pembuangan.• Kamar mandi berlantai keramik kasar (tidak licin)dilengkapi 1 bak mandi, 1 closet duduk dan 1gantungan infus.2). Ruang Perawat (Nurse Station)• Lantai terbuat dari keramik kualitas satu (KW–1)• Dinding tembok ½ bata berplester dan dicat• Atap dari genting dengan plafon• Ruang kerja perawat dilengkapi dengan 1 buahwastafel dari keramik serta 1 buah keran dansaluran pembuangan.• Kamar mandi berlantai keramik kasar (tidak licin)dilengkapi 1 bak mandi, 1 closet duduk.c. Peralatan kesehatanPeralatan kesehatan yang ada pada setiap ruang rawatinap kelas III RS berisi 8 set tempat tidur, dimanasetiap set tempat tidur terdiri dari :1) 1 buah tempat tidur dengan kelengkapannya (matras,bantal dan guling)2) 1 buah nakas3) 1 buah tiang infus.Adapun persyaratan teknis peralatan kesehatantersebut harus memenuhi seluruh kriteria di bawahini :1) Berkualitas2) Kebutuhan dan pemanfaatannya sesuai dengansituasi dan kondisi setempat3) KeamananPetunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 200841
4) Kenyamanan5) Kemudahan dalam pengoperasionalan/pemakaian6) Kemudahan dalam pemeliharaan7) Kemudahan dalam perbaikanPetunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 200842
<strong>BAB</strong> XIIIUNIT TRANSFUSI DARAH RSUnit Transfusi Darah Rumah Sakit (UTD RS) adalah salah satuunit/instalasi di RS yang mempunyai peran sebagai penyedia darahtransfusi yang aman (lulus skreening IMLTD) dengan tugas antaralain melakukan rekruitmen donor sukarela, melakukan seleksi donor,melakukan penyadapan darah donor, melakukan skreening terhadappenyakit Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah (IMLTD),melakukan penyimpanan darah sebagai stock, melakukanpemeriksaan golongan darah, crossmatch, mengirim darah transfusiyang telah aman dan cocok ke bagian lain/ruangan lain yangmembutuhkan, memantau reaksi transfusi yang terjadi sertamelakukan pencatatan dan pelaporan.A. Pembangunan BaruPembangunan baru Unit Transfusi Darah Rumah Sakit (UTDRS)dilaksanakan dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan transfusidarah di rumah sakit khususnya dan meningkatkan mutu pelayananrumah sakit pada umumnya.1.Persyaratan UmumPembangunan fasilitas UTD RS mengacu pada persyaratan umumsebagai berikut :a. Tidak terdapat UTD yang dapat memasok kebutuhan darahyang aman di Rumah Sakit yang bersangkutan.b. Terdapat Rumah Sakit Pemerintah di Kabupaten/Kotasetempat.c. Tidak boleh dijadikan sumber PAD, atau profit center di RSkarena pelayanan darah harus bersifat nirlaba.d. Dinas <strong>Kesehatan</strong> setempat mempunyai sistem pengawasan danpembinaan pelayanan transfusi darah.Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 20084343
e. Biaya operasional dan pemeliharaan UTD diusulkan oleh RSsetempat melalui APBD atau sumber lainnya.f. Lokasi berada di tempat yang strategis bagi ruang perawatandan ruang emergensi serta ruang operasi.g. Dalam melaksanakan perannya UTD RS harus berkoordinasidengan Dinas <strong>Kesehatan</strong> setempat serta merupakan bagian darijejaring pelayanan transfusi darah propinsinya.2. Persyaratan Teknisa. Luas lahan dan bangunanLuas lahan dan bangunan dari UTDRS didasarkan pada jenispelayanan dan kegiatan yang dilaksanakan.Adapun luasan itu adalah :1). Ruang pimpinan luas : 9 m22). Ruang tunggu luas : 7.5m 23). Ruang administrasi dan loket luas : 9 m 24). Ruang pemeriksaan/seleksi donor luas : 7.5m 25). Ruang AFTAP luas : 10 m 26). Ruang pemulihan luas : 6 m 27). Ruang laboratorium & ruang cuci luas : 16 m 28). Ruang penyimpanan darah luas : 6 m 29). Kamar mandi / WC (2 buah) luas : 6 m 210).Ruang jaga luas : 7.5m 211).Ruang genset/gudang luas : 6 m 212).Lorong/sirkulasi ruangan luas : 8 m 2TOTAL 100 m 2Bila luas lahan tidak memungkinkan, maka pembangunandisesuaikan dengan kondisi setempat dan tetap memperhatikankebutuhan minimal pelayanan.b. Denah dan tata ruang.Rancangan denah dan tata ruang pada UTDRS harusmempertimbangkan aksesibilitas dan kemudahan dari kegiatanyang dilaksanakan. Adapun denah dan tata ruang UTDRS harusmemenuhi beberapa persyaratan teknis dari pelayanan kesehatanyang ada, diantaranya :Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 20084444
1). Bangunan berada dalam lingkungan/ bangunan RS2). Bangunan minimal terdiri/memiliki beberapa ruanganantara lain :a) Ruang administrasib) Ruang penyadapan darahc) Ruang laboratoriumd) Ruang penyimpanan darah dan reagene) Ruang cucif) WC3). Bangunan memiliki sistem supply air yang cukup4). Bangunan memiliki sistem limbah sesuai standar/dapatbergabung dengan limbah RSB. Peningkatan Kualitas UTDRSPeningkatan kualitas UTDRS ditujukan pada Rumah Sakit yangtelah memiliki UTD dan telah berjalan, bertujuan khususnya untukmeningkatkan kualitas pelayanan darah di rumah sakit danmeningkatkan pelayanan kesehatan secara keseluruhan di rumahsakit.1. Persyaratan UmumPeningkatan kualitas UTDRS mengacu pada persyaratan umumsebagai berikut :a. Terdapat Unit Transfusi Darah Rumah Sakit di lingkunganRumah Sakit Pemerintah di Kabupaten/Kota setempat.b. Tidak boleh dijadikan sumber PAD, atau profit center di RSkarena pelayanan darah harus bersifat nirlaba.c. Dinas <strong>Kesehatan</strong> setempat mempunyai sistem pengawasan danpembinaan pelayanan transfusi darah.d. Biaya operasional dan pemeliharaan UTD diusulkan oleh RSsetempat melalui APBD atau sumber lainnya.e. Lokasi berada di tempat yang strategis bagi ruang-ruangperawatan dan ruang emergensi serta ruang operasi.Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 20084545
f. Dalam melaksanakan perannya UTD RS harus berkoordinasidengan Dinas <strong>Kesehatan</strong> setempat serta merupakan bagian darijejaring pelayanan darah propinsinya.2. Persyaratan Teknisa. Luas ruangLuas ruang UTDRS didasarkan pada jenis pelayanan dankegiatan yang dilaksanakan. Untuk bangunan UTDRS, dapatberupa renovasi ringan sampai berat/pembangunan barubangunan UTDRS agar sesuai dengan standar ruangan yangberlaku.Adapun luasan itu adalah :1). Ruang pimpinan luas : 9 m22). Ruang tunggu luas : 7.5m 23). Ruang administrasi dan loket luas : 9 m 24). Ruang pemeriksaan/seleksi donor luas : 7.5m 25). Ruang AFTAP luas : 10 m 26). Ruang Pemulihan luas : 6 m 27). Ruang laboratorium & ruang cuci luas : 16 m 28). Ruang penyimpanan darah luas : 6 m 29). Kamar mandi / WC (2 buah) luas : 6 m 210).Ruang jaga luas : 7.5m 211).Ruang genset/gudang luas : 6 m 212).Lorong/sirkulasi ruangan luas : 8 m 2TOTAL 100 m 2Bila luas lahan tidak memungkinkan, makarenovasi/pembangunan disesuaikan dengan kondisi setempat dantetap memperhatikan kebutuhan minimal pelayanan.b. Denah dan tata ruang.Rancangan denah dan tata ruang pada UTDRS harusmempertimbangkan aksesibilitas dan kemudahan dari kegiatanyang dilaksanakan. Adapun denah dan tata ruang UTDRSharus memenuhi beberapa persyaratan teknis dari pelayanankesehatan yang ada, diantaranya :Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 20084646
1). Bangunan berada dalam lingkungan/ bangunan RS2). Bangunan minimal terdiri/memiliki beberapa ruanganantara lain :a) Ruang administrasib) Ruang penyadapan darahc) Ruang laboratoriumd) Ruang penyimpanan darah dan reagene) Ruang cucif) WC3). Bangunan memiliki sistem supply air yang cukup4). Bangunan memiliki sistem limbah sesuai standar/dapatbergabung dengan limbah RSc. Peralatan <strong>Kesehatan</strong>1) Persyaratan peralatan UTDRS :a) Peralatan seleksi donorb) Peralatan penyadapan darahc) Peralatan penyimpanan darah dan reagend) Peralatan laboratorium pemeriksaan serologi golongandarah dan pemeriksaan IMLTD (siphilis, HBsAg, AntiHCV dan Anti HIV)e) Peralatan pengolahan komponenf) Peralatan pemeriksaan crossmatch dan golongan darahg) Peralatan untuk distribusi darah ke ruangan-ruanganh) Peralatan kantor2). Peralatan dan bahan habis pakai untuk UTD RSa). Peralatan Rekruitmen Donor• Hemoscale: 1 unit• Hemoglobinometer : 1 unit• Hand sealer: 2 unit• Electric tube sealer : 1 unit• Tempat tidur donor : 2 unit• Stetoskop dewasa: 2 unit• Spygmomanometer air raksa : 2 unitPetunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 20084747
• Mikroskop binokuler elektrik : 1 unit• Timbangan badan: 2 unitb). Peralatan Penunjang Laboratorium• Gel test + reagen: 1 unit• Refrigerator centrifuge : 1 unit*• Serological centrifuge : 1 unit• Serological rotator : 1 unit• Plasma extractor: 1 unit• Dry incubator: 1 unit• Adjustable M/C Micropipete- Ukuran 50 – 200 µl : 1 unit- Ukuran 5 – 50 µl : 1 unit- Micro pipet type yellow : 1 box• Peralatan laboratorium lain : 2 paketTiap paket terdiri :(Pasteur pipet plastic, labu semprot,rak tabung, tabung ukuran 12 x 75 mm, tabung ukuran5 mm, hematokrit tube, beker glass, sarung tangan, labjas, blood grouping plate, baskom cuci, guntingstainless steal, klem lab, gelas melamin, object glass.)* Untuk refrigerator centrifuge diperuntukkan padaUTDRS yang kebutuhan akan komponen darahnya saatini cukup tinggi.c). DistribusiCool box• Untuk mobile unit(25-50 kantong)• Untuk ruangan (2 – 5 kantong)d). Penyimpan DarahBlood bank refrigerator: 2 unit: 2 unit: 1 unite). Bahan Habis PakaiPetunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 20084848
• Kantong darah- Single bag 250 ml/350ml : sesuai kebutuhan- Transfer bag : sesuai kebutuhanf). Reagen• Anti-HCV: 1 paket• HbsAg: 1 paket• Golongan darah ABO, Rhesus : 1 paketdan uji silang serasi• Sifilis: 1 paket• HIV/AIDS: 1 paket• Larutan CuSO4: 1 paket• NaCl 0,9 %: 1 paket• Cairan desinfectant: 1 paket(berisi 10 botol) 0,5 lt bayclin dan 10 botol 1 ltresiguard.• Aquabidest: 1 paketg). Peralatan Penunjang Lainnya• Genset: 1 unit• Peralatan kantor: 1 paket( Paket terdiri : meja kantor, meja komputer, komputer,printer, white board, kursi kantor)(paket reagen sesuai kebutuhan)Catatan :1. Pengalokasian anggaran pembangunan dan renovasi gedungUTDRS, didasarkan pada Harga Standar Bangunan danGedung Negara (HSBGN) yang dikeluarkan oleh PU tahun2006. Pada beberapa kab/kota yang tidak terdapat alokasiHSBGN dari PU, masih merupakan harga perkiraanberdasarkan pada kabupaten/kota terdekat.2. Luas ruang dan denah UTDRS mengikuti standar yang telahdibuat pada petunjuk teknis DAK 2008. Apabila lahan yangtersedia terbatas, dapat menyesuaikan pada keadaan RumahPetunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 20084949
Sakit di masing-masing kabupaten/kota, tetapi tetapmengikuti prinsip standar tata ruang.3. Khusus UTDRS yang telah berdiri, dalam rangkapeningkatan kualitas pelayanan dialokasikan dana untukpemenuhan peralatan yang terdiri dari Paket A atau Paket B.Paket A merupakan keseluruhan peralatan yang ada dihalaman 43 sampai 44). Paket B adalah Paket A tanpaRefrigerator Centrifuge.Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 20085050
<strong>BAB</strong> XIVPENGADAAN PERALATAN KESEHATANUNTUK INSTALASI GAWAT DARURAT(IGD) RUMAH SAKITSafe Community adalah keadaan aman dan sehat dalam seluruh sikluskehidupan sejak dalam kandungan sampai dengan lanjut usia. Sebagaipengejewantahan dari konsep Safe Community maka dikembangkanSistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT). Secaraumum SPGDT menyangkut penanganan penderita gawat darurat praRS (ditengah masyarakat, poskesdes, puskesmas, selama dalamtransport) , RS (Instalasi Gawat Darurat-HCU-ICU-kamar jenazah) danantar RS.Pada fase Rumah Sakit unsur utama yang perlu dilakukan penguatanadalah Instalasi Gawat Darurat (IGD) sebagai ujung tombak pelayananpasien di RS.Secara umum keberadaan IGD Rumah Sakit bertujuan untuk :1. Mencegah kematian dan kecacatan2. Menerima rujukan pasien atau merujuk pasien baik secarahorizontal maupun vertikal3. Melakukan penanggulangan korban bencana massal yangterjadi di dalam dan di luar RS4. Melakukan penanganan kasus true dan false emergency5. Mengembangkan dan menyebarluaskan pengetahuanpenanggulangan penderita gawat darurat melalui pendidikan,menyelenggarakan berbagai kursus yang berhubungan denganbasic dan advanced life support.Jadi IGD tidak hanya melayani pasien yang datang ke RS, akan tetapijuga harus melakukan pembinaan pada masyarakat untuk menyiapkanPetunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 200851
kesiapsiagaan dini, hal ini tentunya sangat menunjang untukmeningkatkan mutu sumber daya manusia dan pelayanan kesehatandalam pengembangan desa siaga.Untuk itu maka penguatan Rumah Sakit sebagai safe communitycenter dalam pengembangan desa siaga melalui pengadaan peralatankesehatan di Instalasi Gawat Darurat adalah merupakan suatukeharusan.Tujuan dari penguatan IGD RS adalah menurunkan angka kematiandan kecacatan akibat kasus gawat darurat melalui :1. Penguatan kemampuan IGD RS sebagai Safe CommunityCenter bagi Desa Siaga dalam penanggulangan penderita gawatdarurat sehari-hari dan bencana2. Pengadaan fasilitas IGD RS sesuai standarA. Persyaratan UmumPengadaan alat kesehatan di IGD RS, harus memenuhi salah satu ataulebih persyaratan dibawah ini :1. Rumah Sakit Umum milik pemerintah Kabupaten/Kota yang diwilayah kerjanya telah dikembangkan program Desa Siaga.2. Rumah Sakit Umum milik pemerintah Kabupaten / Kota yangbelum sesuai dengan standar IGD .3. Rumah Sakit Umum milik pemerintah Kabupaten / Kota yangberada di daerah rawan bencana.4. Rumah Sakit Umum milik pemerintah Kabupaten / Kota yangakan melakukan pengembangan pada jenis kegawat daruratantertentu, misalnya : pusat trauma atau penanganan korbanbencana kimia.5. Ada komitmen pihak RSUD dan pemerintah daerah dalampeningkatan penanggulangan penderita gawat darurat di rumahsakit.Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 200852
B. Persyaratan Teknis1. Pengadaaan alat kesehatan untuk IGD berdasarkan revisiStandar Pelayanan Gawat Darurat yang telah disusun olehDirektorat Jenderal Bina Pelayanan Medik bersama denganprofesi tahun 2007, dan disesuaikan dengan kebutuhan danketersediaan dana dengan prioritas sebagai berikut :a. Alat kesehatan yang dapat digunakan untuk mendiagnosa,menangani, momonitor dan mengevakuasi (proses rujukan)serta alat medis pendukung untuk penanggulangan penderitagawat darurat :i. Trauma (Bedah)ii. Non Trauma :1) Kegawat daruratan Jantung2) Kegawatdaruratan Penyakit Dalam3) Kegawatdaruratan Kebidanan4) Kegawatdaruratan Anak dan neonatus5) Kegawatdaruratan neurologi, psikiatri, dllb. Penyediaan alat lebih diutamakan pada alat medis yangsifatnya mobile.2. Jenis peralatan medis yang harus disediakan adalah sebagaiberikut :A. DIAGNOSAJENIS ALAT JML FUNGSI ALAT KET.UMUM1 Kit pemeriksaansederhana2 Examination lamp 11 setAlat yang berfungsiuntuk membantumelakukan initialassessment dansekunder assessmentpada kasus gawatdarurat.Alat bantupenerangan untukMembantu Menegakkandignosa dengan cepatuntuk mengetahuiproblemkegawatdaruratan yangdialami oleh penderita.Selain untuk diagnosa,alat ini jugaPetunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 200853
unit pemeriksaan. dipergunakan untukmemberikan peneranganpada saat melakukantindakan.KHUSUS3 EKG 12 Channel 1 Alat yang berfungsi Alat-alat tersebut sangatunit untuk membantu penting sebab alatmenegakkan tersebut sangatdignosa adanya dibutuhkan untukpotensi atau mempercepat dankelainan ritme meningkatkan akurasijantung yang diagnosamengancam jiwa.4 Mobile X Ray 1unit5 Doppler 1unit6 Glukometer withstickB. TINDAKAN :1unitAlat yang dapatmemberikangambaran bagiandalam tubuh,terutama paru-parudan tulang.Alat yang dapatmembantumendeteksi bunyidetak jantung janin(untuk diagnosagawat daruratjanin)Alat yang dapatmengukur kadargula darah dengancepatDengan bentuk yangmobile sangatmemudahkan untukdipindahkan danmengambil foto Ropenderita dengan mudahDengan alat ini makapengukuran kadarGlukosa darah pasienHiper/Hipo glikemiabisa cepat diketahuiAIRWAY7 Emergency 1 set Alat untuk Alat tersebut harusResuscitation kitmembantutersedia di UGDmembuka,mengingat sumbatanmembersihkan dan jalan napas merupakanmempertahankan penyebab kematianjalan napas, serta tercepat.memberikan bantuannapas secara manualyang sifatnya non8 Suction Pump 1 setinvasif s/d invasifberbagai ukuran(untuk dewasa-anakbayi/neonatus)9 Neck Collar 1unitPetunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 200854
BREATHING10 OksigenConsentrator1unitAlat yang dapatmenjaminketersidiaan oksigenmedis denganmengambil udaraluar untukdipurifikasiAlat tersebut sangatpenting mengingatseringnya terjadikehabisan oksigenmedis di IGD11 Nebulizer 1unit12 Ventilatortransport1unitCIRCULATION13 Minor surgery set 2unit14 Siringe pump 1unit15 Infusion pump 1unitC. MONITOR16 Pulse Oksimeter 1unit17 Vital sign monitor 1unitD. GAWAT DARURAT KHUSUSJANTUNG18 Defibrilator 1unitAlat yang sifatnyanon invasif yangdapat memberikancairan obat kedalamparu-paruAlat yang dapatmemberikanpernapasan bantuandengan kontrolelektrik yangsifatnya mobileAlat yang dapatdigunakan untukmenghentikanperdarahan danmenangani lukaAlat yang dapatdigunakan untukmemberikan cairan,antibiotik, anesteticregional intravenadengan tingkatakurasi yang tinggiAlat untukmemonitor kondisipasien gawat daruratyang sedangdiobservasi intensif(alat sederhana danyang komplit)Alat yang dapatmengatasi gangguanritme jantungBiasanya digunakanuntuk pasien sesaknapas akibat asma atausesak lainnyaAlat tersebut sangatdibutuhkan untukmenangani sesak napasyang berat seperti fluburung dan karenasifatnya mobile dapat digunakan selama dalamtransportasi dalamrujukan pasienAlat-alat tersebut jugadapat digunakan untukbedah minor yang lain.Dapat berfungsi jugauntuk memantauperkembangan terapiPada Kasus VT/VF(serangan jantung,kecepatan dalammemberikan DC Shock)sangat menentukan hasilPetunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 200855
ANAK – NEONATUS19 Infant Warmer 1unitAlat yang berfungsiuntuk memberikankondisi suhu dankelembaban yangterkontrol.20 Inkubator 1unitKEBIDANAN21 Meja Ginekologi 1 Meja yang dapatunit berfungsi untukmelakukan tindakankebidanan.22 Partus set 1 Alat untukunit membantupersalinan normal23 Vacuum set 1 set Alat yang dapatdigunakan untukmembantumengeluarkanbagian kepala bayiyang tidak dapatdekeluarkan denganproses persalinannormal24 Kuret Set 1 set Alat yang dapatdigunakan untuktindakan kuretase25 Sectiosesarian set 1 set Alat yang dapatdigunakan untukmelakukan operasicesarBEDAH26 Electrosurgical 1 Alat yang berfungsicauterunit untuk melakukan27 Meja Operasi 1unitpenyayatan,pemotongan saatpembedahan denganfrekwensi tinggi danefek thermalAlat untukmensupport pasiensaat operasisehinggamendapatkan posisiyang tepat sesuaikebutuhan tindakanakhir penangananInfat warmer berupaselimut sehingga dapatdipasang sambilmelakukan tindakanseperti saat RJPAlat ini juga dapatdigunakan untukmenghentikanperdarahanAlat untuk pembedahanyang bisa di akses 24jam harus tersedia dirumah sakit, mengingatbanyaknya kasus gawatdarurat yang butuhoperasi segera (citooperasi)28 Lampu operasimobile1unitAlatpeneranganoperasi,bantusaattidakPetunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 200856
menimbulkan panasdan mudahdipindahkan29 Mesin Anestesia 1 set Alat untukmelakukan tindakanpembiusan total30 Major Surgery set 1 set Instrument yangdapat digunakanuntuk operasi besarTINDAKAN KHUSUS LAINNYA31 THT Set 1 set Instrumen yangdapat digunakanuntuk melakukantindakan gawatdarurat pada THT32 Head Lamp 1 Alat bantuunit penerangan yangdipasangkan padakepalaSering digunakan untukmengeluarkan CorpusAlienumSering digunakan padapemeriksaan THTE. PERALATAN MEDIS PENDUKUNG33 Emergency 1 Alat untukStrecherunit memindahkanpasien dari UGD34 Sterizator kering 1unit35 Automatic FlmProcessor1unitkeruanganAlat untukmensterilkanperalatan bedahmelalui kondisiruang yang dapatdiatur denganmenggunakantekanan uapAlat untukmelakukan prosespencucian film yangtelah disinari sinar Xsecara otomatisPetunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 200857
<strong>BAB</strong> XVPERENCANAANBerdasarkan penetapan alokasi DAK, Kepala Daerah penerimaDAK menyusun rencana penggunaan DAK sesuai Petunjuk Teknis.Rencana penggunaan dituangkan langsung dalam bentuk RencanaKerja dan Anggaran (RKA). RKA memuat rincian kegiatan besertarencana biaya yang bersumber dari DAK dan Dana Pendamping.Sesuai dengan UU No 32 tahun 2004 pasal 162, Pemerintah danPemerintah Daerah (provinsi/kab/kota) harus saling berkoordinasidalam penyusunan kegiatannya.Unit perencanaan di daerah mengawal agar perencanaan kegiatanberdasarkan petunjuk teknis DAK masing masing bidang. Unit yangbertugas mengevaluasi RAPBD (Provinsi untuk RAPBD Kab/Kota,DJBAKD- Depdagri untuk RAPBD Prov) mencermati kegiatanDAK mengenai :‣ Ketersediaan dana pendamping 10%‣ Kesesuaian antara RKA dengan petunjuk teknisSalinan RKA yang telah disusun dikirimkan ke Dinas <strong>Kesehatan</strong>Provinsi dan <strong>Departemen</strong> <strong>Kesehatan</strong> pada Menteri <strong>Kesehatan</strong> upSekretaris Jenderal sebagai bahan untuk melakukan perencanaan,monitoring dan evaluasi.Bila kabupaten/kota ingin mengusulkan perubahan prosentase fisikdan alat dalam pemanfaatan DAK bidang <strong>Kesehatan</strong> dapatmenyampaikan usulan ke Menteri <strong>Kesehatan</strong> up Sekretaris Jenderal<strong>Departemen</strong> <strong>Kesehatan</strong>. Usulan tersebut harus disertai dengan alasanyang tepat sesuai dengan situasi dan kondisi kabupaten/kota.Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 200858
Untuk perencanaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun Anggaran 2009diharapkan Dinas <strong>Kesehatan</strong> Kabupaten/Kota dapat mengirimkandata terbaru paling lambat bulan Juni 2008 dengan alamat1. Direktorat <strong>Kesehatan</strong> Komunitas Ditjen Bina <strong>Kesehatan</strong>Masyarakat untuk Sarana Pelayanan <strong>Kesehatan</strong> Dasar danUKBM.2. Sekretaris Direktorat Jenderal Bina Pelayanan Medis untuksarana pelayanan kesehatan rujukan.Semua data ditembuskan pada Dinas <strong>Kesehatan</strong> Provinsi serta BiroPerencanaan dan Anggaran.SubstansiMekanismePetunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 200859
<strong>BAB</strong> XVIPELAPORANKepala SKPD selaku penangung jawab anggaran sarana pelayanankesehatan dasar dan sarana pelayanan kesehatan rujukan padakegiatan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2008 harus menyampaikanlaporan triwulanan.Laporan triwulanan yang merupakan laporan tentang statuskemajuan pekerjaan (progres report) kegiatan DAK setiap akhirbulan Maret, Juni, September dan Desember 2008 kepada SekretarisJenderal Depkes u.p. Kepala Biro Perencanaan dan Anggarandengan tembusan kepada Kepala Dinas <strong>Kesehatan</strong> Provinsi.Laporan ini memuat tentang jenis kegiatan, realisasi fisik, realisasikeuangan dan permasalahan/kendala yang dihadapi dalampelaksanaan DAK tahun 2008 dan disampaikan selambat-lambatnya2 minggu setelah waktu triwulan selesai. Selain itu kabupaten/kotajuga diminta untuk mengirimkan data jumlah dan kondisi seluruhsarana kesehatan yang ada di wilayahnya, pada akhir bulan Maret(format terlampir).Laporan ini akan dijadikan sebagai salah satu bahan pertimbangandalam penentuan alokasi DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> tahun berikutnya.Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 200860
<strong>BAB</strong> XVIIPEMANTAUANPemantauan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> merupakan suatu kegiatanevaluasi program untuk mengamati, mengidentifikasi sertamengantisipasi terhadap pelaksanaan kegiatan di kabupaten/kota.Pemantauan ini dilaksanakan dalam rangka untuk meningkatkanefektifitas pemanfaatan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2008 sertauntuk mengetahui sejauh mana perkembangan pelaksanaan kegiatan.Keluaran yang diharapkan dari pemantauan ini adalahteridentifikasinya permasalahan yang timbul dan akan timbulsehingga dapat dilakukan tindakan sedini mungkin.Metodologi evaluasi meliputi :1. Review laporan, adalah merupakan kegiatan untuk penelaahseluruh laporan pelaksanaan DAK yang bertujuan untukmengkaji ulang kesesuaian antara masukkan (input), proses dankeluaran (output).2. Melakukan survei, adalah merupakan kegiatanpenyebaran dan pengolahan kuesioner di beberapa daerahsampel yang bertujuan untuk mengetahui pencapaian hasil(outcome) dan manfaat (benefit) dari pelaksanaan DAK.Substansi, metodologi dan format kuesioner ditentukan lebihlanjut.3. Studi evaluasi dampak (jangka panjang), adalah merupakankegiatan meneliti dampak yang ditimbulkan dalam pelaksanaanDAK. Substansi, metodologi dan indikator dampak ditentukanlebih lanjut.Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 200861
Pemantauan teknis terhadap pelaksanaan pemanfaatan DAK Bidang<strong>Kesehatan</strong> tahun 2008 meliputi aspek-aspek:1. Kesesuaian RKA-SKPD dengan petunjuk teknis DAK Bidang<strong>Kesehatan</strong>2. Kesesuaian pelaksanaan kegiatan dengan RKA-SKPD.3. Kesesuaian hasil pelaksanaan fisik dengan spesifikasi teknisyang ditetapkan.4. Pencapaian sasaran kegiatan yang dilaksanakan.5. Dampak dan manfaat pelaksanaan kegiatan.Pemantauan sebaiknya dilakukan oleh Tim KoordinasiKabupaten/Kota, Tim Koordinasi Provinsi dan Tim KoordinasiPusat (Bappenas, Depkeu, Depdagri, Dep Teknis).Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 200862
<strong>BAB</strong> XVIIIPENUTUPKebijakan teknis ini dibuat untuk dijadikan acuan penggunaan DAKBidang <strong>Kesehatan</strong> tahun 2008 yang diarahkan untuk kegiatan yangdapat meningkatkan daya jangkau dan kualitas pelayanan kesehatanmasyarakat di kabupaten/kota, terutama daerah dengan derajatkesehatan yang belum optimal, sehingga warga masyarakat dapatmemperoleh pelayanan kesehatan bermutu.Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 200863