Transform your PDFs into Flipbooks and boost your revenue!
Leverage SEO-optimized Flipbooks, powerful backlinks, and multimedia content to professionally showcase your products and significantly increase your reach.
PEDOMANPELAYANAN GIZI BAGI ODHATim Penyusun :1. dr. Sulastini, MKes2. DR. dr. Anie Kurniawan, MSc3. Prof. Dr. Syamsu SpPD4. dr. Paul F. Matulessy, SpGK5. Dr.Erwin Christianto, SpGK6. dr. Titis Prawitasari, SpA7. dr. Grace Ginting, MARS8. Ineu Sariningrum9. Siti Fatimah, DCN, Mkes10. Cornelia, SKM.MSc11. Ir. Rr. Itje Aisah Ranida, MKes10. Suroto, SMK.MKM11. Titi ResmisariEditor :1. Lucia Pardede, MSc3. Hera Nurlita, SsiT, Mkes4. dr. Inti Mujiati3. Rose Wahyu Wardani, DCN4. dr. Julina5. Della Rosa, SKM= 69 =
PEDOMANPELAYANAN GIZI BAGI ODHACara pembuatan :• Siapkan masing-masing bahan sesuai dengan jumlahnya• Ikan dibersihkan dan dilumuri jeruk nipis+ kunyit atau menggunakandaun kunyit, untuk menghilangkan bau amis. Kemudian ikandirebus dengan satu gelas belimbing air hingga matang, lalu ambilbagian daging putihnya dan hancurkan (pisahkan dari duri/ tulangikan)• Pisang direbus/dikukus/dibakar agar getahnya hilang, lalu ambilbagian putihnya (bagian tengahnya dibuang). Campurkan tepungberas dan pisang. Kemudian aduk sambil ditekan pakai punggungsendok makan sampai membentuk adonan. Campurkan ikan dankaldunya ke dalam adonan, lalu tambah gula, minyak dan garam.• Lanjutkan pemasakan sambil diaduk-aduk diatas api kecil hinggamasak (5 menit)3. FORMULA KACANG HIJAUBahan :• Tepung beras : 25 gr (4 sendok makan rata)/beras 3 sendok makan• Kacang hijau : 60 gr (6 sendok makan rata)• Gula : 15 gr (1,5 sendok makan rata)• Minyak goreng : 10 gr (1 sendok makan)• Garam beryodium dan air secukupnyaCara pembuatan :• Siapkan masing-masing bahan sesuai dengan jumlahnya• Kacang hijau direbus dengan empat gelas air hingga matang(30 menit)• Hancurkan dengan saringan kawat• Campurkan tepung beras, gula, minyak, garam dan air dinginsebanyak 50 cc (1/4 gelas belimbing)• Masukkan ke dalam rebusan kacang hijau yang sudahdihancurkan• Kemudian aduk menjadi satu dan lakukan pengadukanberulang-ulang di atas api kecil hingga masak (5 menit).PEDOMANPELAYANAN GIZI BAGI ODHAKATA PENGANTARSaat ini Indonesia menghadapi dua masalah kesehatan masyarakat,yaitu masalah penyakit infeksi yang belum dapat diatasi dengan optimaldan kecenderungan peningkatan penyakit degeneratif. Penyakit infeksi,khususnya HIV/ AIDS walaupun prevalensinya masih relatif rendah tetapicenderung meningkat dari tahun ke tahun.Berdasarkan rekomendasi ” Regional Consultation on Nutrition andHIV/AIDS” di Thailand pada tanggal 9-11 Oktober 2007 yang dihadiri oleh 14negara di wilayah SEARO, termasuk Indonesia, penanganan HIV/AIDS bersifatkomprehensif dan terintegrasi. Gizi memegang peran yang sangat pentingdalam penanganan HIV/ AIDS karena : 1) gizi adalah merupakan kesehatanyang penting dan utama dalam pencegahan, perawatan dan pengobatanHIV/ AIDS secara komprehensif ; 2) Infeksi HIV pasti mempengaruhi statusgizi ODHA ; 3) Malnutrisi pada HIV berdampak memperburuk penyakit ; 4)Intervensi gizi yang memadai dapat membantu ODHA mengurangi gejalaklinis, mengurangi risiko infeksi serta dapat meningkatkan status gizi.Dalam rangka pelayanan HIV /AIDS yang komprehensif pada tahun2008, JEN (Jaringan Epidemiologi Nasional) bekerjasama dengan Depkesdan WHO telah menyusun Pedoman Pelatihan Perawatan dan DukunganGizi bagi ODHA di tingkat masyarakat dan pendamping (care giver). Namun,tenaga kesehatan sebagai pemberi layanan pada ODHA belum mempunyaiacuan, sehingga perlu disusun”Pedoman Pelayanan Gizi Bagi ODHA”.Kami mengucapkan terimakasih kepada lintas program, akademisi,profesi serta pihak yang terkait baik dalam penyusunan maupun ujicobapedoman ini. Semoga pedoman ini bermanfaat.Jakarta, .........Juni 2010Direktur Bina Gizi MasyarakatDR. Minarto, MPS= 68 == iii =
PEDOMANPELAYANAN GIZI BAGI ODHAODHA dengan berbagai penyakit penyulit dan penyerta serta penyakitoportunistik yang menyertai membutuhkan penatalaksanaan gizi yangadekuat. Tenaga kesehatan seperti dokter dan paramedis hanya 10 % dari67 responden pada penelitian tersebut yang mempunyai pengetahuan danketrampilan yang cukup dalam menangani masalah gizi pada ODHA. Denganpedoman ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan kemampuandalam memberikan pelayanan gizi bagi ODHA yang pada akhirnya akanmeningkatkan kualitas hidup.B. TUJUANUmum: Meningkatkan kualitas pelayanan gizi bagi ODHA Khusus:1. Meningkatnya pengetahuan tenaga kesehatan dalam memberikanpelayanan gizi bagi ODHA2. Terlaksananya monitoring asupan makanan3. Terlaksananya monitoring berat badan4. Terlaksananya konseling gizi bagi ODHAC. SASARANSasaran pengguna <strong>buku</strong> adalah tenaga kesehatan di Puskesmas dan RSyang terdiri dari:1. Dokter2. Nutrisionis/ dietisien3. Perawat4. BidanD. RUANG LINGKUPRuang lingkup yang akan dibahas dalam <strong>buku</strong> ini adalah :1. Latar belakang, tujuan, sasaran, ruang lingkup dan landasan hukum2. HIV / AIDS, Gizi dan faktor yang mempengaruhinya (stadium klinisHIV, diagnosa, metabolisme gizi pada ODHA, Hubungan antara Gizidan HIV, Gizi dan ARV)3. Tatalaksana gizi bagi ODHA untuk bayi dan anak (0-2 tahun), remajadan dewasa, ibu hamil dan menyusui serta ODHA dengan manifestasiklinis penyakit lain.4. Monitoring (monitoring klinis, laboratorium dan asupan makanan).= 2 =PEDOMANPELAYANAN GIZI BAGI ODHA= 63 =Lampiran 7CONTOH MAKANAN FORMULA CAIR ORAL(UNTUK ODHA DEWASA)• FORMULA 1Nilai Gizi :Energi (kkal) : 1562.5Protein (g) : 46.9 (12%)Lemak (g) : 45.3 (26%)Karbohidrat (g) 238.9 (62%)Bahan Makanan Berat (g) URT (Ukuran Rumah Tangga)Susu Kedelai bubuk 80 8 sdmHavermout 100 8 sdmMargarin/Minyak 25 2½ sdmGula Pasir 100 12 sdmMineral Mix 8 1 sachetAir 1500• FORMULA 2Nilai Gizi :Energi (kkal) : 1343.5Protein (g) : 33.0Lemak (g): 69.6Karbohidrat (g) 144.5Bahan Makanan Berat (g) URT (Ukuran Rumah Tangga)Alpukat 225 2 bh besarWortel 150 2 bh sedangTomat 300 3 bh sdgApel 250 2 bh sdgSusu kedelai 150 2½ sdmGula Pasir 100 10 sdmMineral Mix 8air
PEDOMANPELAYANAN GIZI BAGI ODHAJam Sele, rendah GulaKrim, non dairy, cairBubukMargarin non fatManyonaisePermen tanpa gulasirup, tanpa gulaWijen2 sdt1 sdm1 sdm1 sdt1 sdm2 sdm2 sdm2 sdmKeterangan :Na++ Natrium > 400 mgK+ Tinggi KaliumPr+Tinggi PurinPEDOMANPELAYANAN GIZI BAGI ODHABAB IIHIV/AIDS, GIZI DAN FAKTOR YANGMEMPENGARUHINYAHIV adalah virus penyebab AIDS. Virus ini ditemukan dalam cairantubuh terutama pada darah, cairan sperma, cairan vagina, Air Susu Ibu(ASI). Virus ini menyerang sistem kekebalan dan mengakibatkan turunnyadaya tahan tubuh sehingga mudah terjangkit penyakit infeksi. Seseorang bisahidup dengan HIV dalam tubuhnya bertahun-tahun lamanya tanpa merasasakit atau mengalami gangguan kesehatan yang serius. Walaupun tampaksehat, ODHA dapat menularkan HIV pada orang lain melalui hubungan seksyang tidak aman, tranfusi darah, pemakaian jarum suntik secara bergantiandan penularan dari ibu ke anak/ Prevention Mother To Child Tranmission(PMTCT).Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) merupakan kumpulangejala penyakit yang timbul akibat menurunnya kekebalan tubuh yangdisebabkan oleh HIV. Orang yang mengidap AIDS amat mudah tertularberbagai macam penyakit karena sistem kekebalan di dalam tubuhmenurun.Gizi adalah makanan/ sari makanan yang bermanfaat untuk kesehatan.Peranan gizi sangat penting dalam menunjang kesembuhan suatu penyakit,termasuk pada ODHA sehingga akan berdampak pada peningkatan kualitashidup ODHA.A. STADIUM KLINIS HIVHIV hidup di semua cairan tubuh, tetapi hanya bisa menular melaluicairan tubuh tertentu, yaitu darah, cairan sperma, cairan vagina dan ASI.= 62 == 3 =
PEDOMANPELAYANAN GIZI BAGI ODHATabel 1 : Stadium klinis HIV/AIDS pada dewasaStadium klinis I1. Asimtomatik2. Limfadenopati GeneralisataSkala fungsional 1 : asimtomatik, aktifitas normalStadium klinis II1. Penurunan BB < 10%2. Manifestasi mukokutaneus ringan (dermatitis seboroik,prurigo,infeksi jamur kuku, ulserasi oral berulang, ulkus mulutberulang, kheilitis angularis)3. Herpes zoster dalam 5 tahun terakhir4. Infeksi Saluran Nafas bagian Atas (ISPA) yang berulang (sepertisinusitis bakterial)Dan atau skala fungsional 2 : simtomatik, aktifitas normalStadium klinis III1. Penurunan berat badan > 10%2. Diare kronik tanpa penyebab yang jelas, > 1 bulan3. Dema berkepanjangan tanpa penyebab yang jelas (datang pergiatau menetap), > 1 bulan4. Kandidiasis oral (thrush)5. Oral Hairy Leukoplakia (OHL)6. TB Paru7. Infeksi bakterial yang berat (seperti pneumonia, piomiositis, dll)Dan atau skala fungsional 3 : < 50% dalam masa 1 bulan terakhirterbaringStadium 4 Sakit berat (AIDS)1. HIV wasting Syndrome *2. Pneumocytic carinii pneumonia3. Toksoplasmosis otak4. Diare karena kriptosporidiosis > 1 bulan5. Kriptokokosis ekstra paru6. Penyakit Cytomegalovirus pada satu organ selain hati, limpa ataukelenjar getah bening (contoh retinitis)= 4 =PEDOMANPELAYANAN GIZI BAGI ODHASantan (peras dengan air) 1/3 gls 40 K+Kelapa 1 ptg kcl 15 K+Keju Krim 1 ptg kcl 15 KMinyak Kelapa 1 sdt 5 KMinyak Ini Kelapa Sawit 1 sdt 5 KKeterangan :S+ Serat 3-6 gS++ Serat > 6 gTj+ Sumber Lemak Tidak Jenuh TunggalK+ Tinggi KaliumGOLONGAN VIII (Makanan Tanpa Kalori)Mengandung kurang dari 5 g Karbohidrat dan kurang dari 20 Kaloritiap penukarnyaBahan makanan yang ada ukuran rumah tangganya dibatasi maksimal3 penukar sehari, tetapi jangan dikonsumsi sekaligus karena dapatmenyebabkan kenaikan kadar gula darahBahan makanan yang tidak ada ukuran rumah tangganya dapatdikonsumsi lebih bebasBahan Makanan= 61 =KetAgar-agarNa++Pr+Air KalduAir MineralCukaGelatinGula AlternatifAspartamsakarinKecapNa++KopiMinuman Ringan Tanpa GulaMinuman Tonik Tanpa GulaTaucoNa++Teh K+
PEDOMANPELAYANAN GIZI BAGI ODHA3. Susu tinggi lemakSatu satuan penukar mengandung :10 g Karbohidrat 7 g Protein 10 g Lemak 150 KaloriBahan Makanan URT Gram Ket.Susu Kerbau ½ gls 100 K+Tepung Susu Skim 6 sdm 30 K+Ko+GOLONGAN VII (Minyak/Lemak)Bahan makanan ini hampir seluruhnya terdiri dari lemak. Menurutkandungan asam lemaknya, minyak dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu lemaktidak jenuh dan lemak jenuh. Satu satuan penukar mengandung 5 g Lemak;50 Kalori1. LEMAK TIDAK JENUHBahan Makanan URT Gram KetAlpukat 1/2 bh bsr 60 S+Tj+K+Biji Labu Merah 2 bj 10Kacang Almond 7 bj 25 S+Margarin Jagung 1/4 sdt 5Mayonnaise 2 sdm 20Minyak Biji Kapas 1 sdt 5Minyak Bunga Matahari 1 sdt 5Minyak Jagung 1 sdt 5Minyak Kacang Kedelei 1 sdt 5 Tj+Minyak Kacang Tanah 1 sdt 5 Tj+Minyak Safflower 1 sdt 5Minyak Zaitun 1 sdt 5 Tj+2. LEMAK JENUHBahan Makanan URT Gram KetLemak babi 1 ptg kcl 5Mentega 1 sdm 15= 60 =PEDOMANPELAYANAN GIZI BAGI ODHA7. Infeksi virus Herpes Simpleks di mukokutaneus (> 1 bulan)atau organ dalam8. Progressive Multifocal Leucoencephalopathy (PML)9. Mikosis endemik yang menyebar10. Kandidiasis esofagus, trakea dan bronki11. Mikobakteriosis atipik, menyebar atau di paru12. Septikemia salmonela non-tifoid13. Tuberkulosis ekstra paru14. Limfoma15. Sarkoma Kaposi’s16. Ensefalopati HIV **Dan atau skala fungsional 4 : > 50% dalam masa 1 bulan terakhirterbaring* HIV wasting syndrome : berat badan berkurang > 10% dari BBsemula, disertai salah satu dari diare kronik tanpa penyebabyang jelas (> 1 bulan) atau kelemahan kronik dan demamberkepanjangan tanpa penyebab yang jelas .** Ensefalopati HIV : adanya gangguan dan atau disfungsi motorikyang mengganggu aktivitas hidup sehari-hari, berlangsung selamaberminggu-minggu atau bulan tanpa ada penyakit penyerta lainselain infeksi HIV yang dapat menjelaskan mengapa demikian.Tabel 2 : Stadium klinis HIV/AIDS pada anakStadium klinis I1. Asimtomatik2. Limfadenopati GeneralisataStadium klinis II1. Diare kronik > 30 hari tanpa etiologi yang jelas2. Kandidiasis persisten atau berulang di luar masa neonatal3. Berat badan berkurang atau gagal tumbuh tanpa etiologiyang jelas4. Demam persisten > 30 hari tanpa etiologi yang jelas= 5 =
PEDOMANPELAYANAN GIZI BAGI ODHA5. Infeksi bakterial berulang yang berat selain septikemia ataumeningitis ( contoh : osteomielitis, pnemonia bakterial non-TB,abses)Stadium klinis III1. Infeksi oportunistik yang termasuk dalam definisi AIDS2. Gagal tumbuh yang berat (wasting) tanpa etiologi yang jelas *3. Ensefalopati yang progresif4. Keganasan5. Septikemia atau meningitis berulang* Berat badan berkurang secara persisiten > 10% dari BB semulaatau di bawah persentil 5 grafik BB/TB pada pengukuran 2 kaliberturut-turut dengan selang waktu lebih dari 1 bulan tanpaadanya etiologi atau penyakit penyerta lain yang jelas .B. DIAGNOSADiagnosa HIV/AIDS dapat ditegakkan dengan melihat manifestasiklinis dan pemeriksaan laboratorium.1. Manifestasi klinisSesuai dengan stadium klinis HIV/AIDS diatas (4 stadium).2. Pemeriksaan laboratorium2.1 Dilakukan untuk menegakkan diagnosa HIV/ AIDS.- Pemeriksaan serologi untuk HIV- Limfosit total atau CD4 (jika tersedia)- Rapid Test Diagnosa (jika tersedia)2.2. Dilakukan untuk menegakkan diagnosa infeksi oportunistik danCo-morbidity:- Pemeriksaan darah lengkap- Pemeriksaan urin rutin dan mikroskopik- Pemeriksaan feses lengkap- Kimia darah: kreatinin serum, ureum darah, glukosa darah,SGOT/SGPT, bilirubin serum, lipid serum & amilase serum.- Serologi virus hepatitis (HCV) dan virus hepatitis B (HBV)- Pemeriksaaan sputum BTA- Pemeriksaan foto thorax- Pemeriksaan kehamilan= 6 =PEDOMANPELAYANAN GIZI BAGI ODHARambutan 8 bh 75Sawo 1 bh sdg 55Salak 1 bh sdg 65 S+Semangka 2 bh sdg 180Sirsak 1/2 gls 60 S+Srikaya 2 bh bsr 50 S+Strabery 4 bh bsr 215 S++Gula 1 sdm 13Madu 1 sdm 15GOLONGAN VI (Susu)Merupakan sumber protein. Lemak, karbohidrat dan vitamin (terutamaVitamin A dan Niacin), serta mineral (zat kapur dan fosfor). Menurutkandungan lemaknya, susu dibagi menjadi 3 kelompok1. Susu tanpa lemakSatu satuan penukar mengandung10 g Karbohidrat 7 g Protein 75 kaloriBahan Makanan URT Gram Ket.Susu Skim Cair 1 gls 200 K+Tepung Susu Skim 4 sdm 20 K+Yoghurt Non Fat 2/3 gls 120 K+2. Susu rendah lemakSatu satuan penukar mengandung10 g Karbohidrat 7 g Protein 6 g Lemak 125 KaloriBahan Makanan URT Gram Ket.Keju 1 ptg kcl 35 Na+Ko+Susu Kambing ¾ gls 165 K+Susu Kental tidak Manis ½ gls 100 K+Susu Sapi 1 gls 200 K+Tepung Susu Asam 7 sdm 35 K+Yogurt Susu Penuh 1 gls 200 K+= 59 =
PEDOMANPELAYANAN GIZI BAGI ODHABlewah 1 ptg sdg 70 S+Cempedak 7 bj sdg 45 S++Duku 16 bh bsr 80 K+Durian 2 bh bsr 35Jambu Air 2 bh bsr 110 S+Jambu Biji 1 bh bsr 100 K+Jambu Bol 1 bh kcl 90 S+Jambu Monyet 1 bh bsr 80Jeruk Bali 1 ptg 105 S+K+Jeruk Garut 1 bh sdg 115 S+K+Jeruk Manis 2 bh sdg 110 K+Jeruk Nipis 1 1/4 gls 135 K+Kolang-kaling 5 bj sdg 25 S++Kedondong 2 bh sdg 120 S++Kemang 1 bh bsr 105Kesemek 1/2 bh 65 S+Kurma 3 bh 15Kiwi 1 1/2 bh 110 S+Lontar 16 bh 185 S++Lychee 10 bh 75Mangga 3/4 bh bsr 90Manggis 2 bh sdg 80 S++Merkisa 3/4 bh sdg 35 S++Melon 1 ptg bsr 190 S+Menteng 4 bh sdg 75nangka Masak 3 bj sdg 45 S++Nenas 1/4 bh sdg 95Pala (daging) 4 bh sdg 120 S++Peach 1 bh sdg 115 S++Pear 1/2 bh sdg 85 S++Pepaya 1 ptg bsr 190 S+K+Bahan Makanan URT Gram KetPisang Ambon 1 bh kcl 50 K+Pisang Kepok 1 bh 45 K+Pisang Mas 2 bh 40 S+K+Pisang Raja Sereh 2 bh kcl 40 K+Plum 2 1/2 bh 140 S+= 58 =PEDOMANPELAYANAN GIZI BAGI ODHAC. METABOLISME GIZI PADA ODHAPada ODHA sering terjadi anoreksia, depresi, rasa lelah, mual, muntah,sesak napas, diare serta infeksi. Hal ini menyebabkan asupan gizitidak adekuat dan tidak mampu memenuhi kebutuhan energi yangmeningkat, apalagi disertai infeksi akut.Kurang gizi dapat menurunkan kapasitas fungsional, memberikankontribusi tidak berfungsinya kekebalan dan meningkatkan morbiditasdan mortalitas. Salah satu faktor yang berperan dalam penurunansistim imun, adalah defisiensi zat gizi baik mikro maupun makro.Memburuknya status gizi bersifat multifaktor, terutama disebabkanoleh kurangnya asupan makanan, gangguan absorbsi dan metabolismezat gizi, infeksi oportunistik, serta kurangnya aktivitas fisik.D. HUBUNGAN ANTARA GIZI DAN HIVSejak seseorang terinfeksi HIV, terjadi gangguan sistim kekebalan tubuhsampai ke tingkat yang lebih parah hingga terjadi pula penurunanstatus gizi. Menurunnya status gizi disebabkan oleh kurangnya asupanmakanan karena berbagai hal, misalnya adanya penyakit infeksi,sehingga menyebabkan kebutuhan zat gizi meningkat. Selain ituperlu diperhatikan faktor psikososial serta keamanan makanan danminuman.Gambar 1GIZI DAN IMUNITAS PADA HIVKebutuhan zat gizimeningkat (Karenamalabsorpsi, asupangizi berkurnagGizi memburuk(BB turun, atrofi ototmikronutien kurang)HIVRisiko terhadap penyakitinfeksi meningkat(Infeksi saluran cerna, TB,flu lebih cepat masuukdalam stadium AIDS)Merusak sostemimunitas (daya tahanterhadap HIV daninfeksi lain berkurangSumber : Modul Asuhan dan Dukungan Gizi Pada ODHA= 7 =
PEDOMANPELAYANAN GIZI BAGI ODHAPada ODHA terjadi peningkatan kebutuhan zat gizi yang disebabkanantara lain karena stres metabolisme, demam, muntah, diare, malabsorbsi,infeksi oportunistik. Selain itu terjadi perubahan komposisi tubuh, yaituberkurangnya masa bebas lemak terutama otot.Pepaya Muda S+RebungS+K+Tebu TerubukWortel S+PEDOMANPELAYANAN GIZI BAGI ODHAMalabsorpsiResponPeradanganMenghambatEfek obatGambar 2.EFEK HIV PADA GIZIKebutuhanEnergimeningkatEFEK HIVPADA GIZIDiareberulangKebutuhanNutrisimeningkatInfeksiSekunderberulangAnoreksiapatologi oral dllSumber : Modul Asuhan dan Dukungan Gizi Pada ODHAGizi yang adekuat pada ODHA dapat mencegah kurang gizi,meningkatkan daya tahan terhadap infeksi oportunistik, menghambatberkembangnya HIV, memperbaiki efektivitas pengobatan danmemperbaiki kualitas hidup.3. Sayuran CSatu satuan penukar (100 g) mengandung : 10 g Karbohidrat; 3Protein; 50 KaloriBayam MerahS+K+Daun KatukSDaun Labu SiamDaun MangkokanDaun MalinjoS++Daun PepayaK++Daun SingkongS+K+Daun Tales S+Kacang Kapri S+KluwihKaMalinjoNangka Muda S+Taoge Kacang KedeleGOLONGAN V (Buah-buahan dan Gula)gE. GIZI DENGAN ANTI RETRO VIRAL (ARV)Asuhan gizi bagi ODHA sangat penting, bila mereka juga mengonsumsiobat-obat ARV. Makanan yang dikonsumsi mempengaruhi penyerapanARV dan obat infeksi oportunistik. Sebaliknya penggunaan ARV danobat infeksi oportunistik dapat menyebabkan gangguan gizi . Terdapatinteraksi antara gizi dan ARV yaitu :1. Makanan dapat mempengaruhi efektivitas ARV2. ARV dapat mempengaruhi penyerapan zat gizi3. Efek samping ARV dapat mempengaruhi konsumsi makanan4. Kombinasi ARV dan makanan tertentu dapat menimbulkan efeksamping= 8 =Merupakan sumber vitamin terutama karoten, Vit. B1, B6 dan Vit C. Jugamerupakan sumber mineral. Berat buah-buahan dalam daftara ditimbangtanpa kulit dan biji (berat bersih).Satu satuan penukar mengandung : 12 gKarbohidrat; 50 KaloriBahan Makanan URT Gram KetAnggur 20 bh sdg 165 S++K+Apel Merah 1 bh kcl 85Apel Malang 1 bh sdg 75 S+Arbei 6 bh sdg 135 K+Belimbing 1 bh bsr 140 S++K+= 57 =
PEDOMANPELAYANAN GIZI BAGI ODHACaisimS++Daun Koro S+Pe-CayS+K+TomatS++K+Jagung Muda S+KolS+K+Bawang BombaiBayam K+Bit K+Brokoli S+BuncisS++Cabe Merah Besar S++Daun BawangS+K+Daun BluntasDaun Kacang Panjang S++Daun KecipirDaun KemangiDaun LobakDaun Lomponh TalesDaun Pakis S+Daun PohpohanS++Sawi S+SeledriS++Taoge Kacang Hijau S+K+TerongS++GenjerKangkung S+Jantung Pisang S+Kacang BuncisS++K+Kacang Panjang S+Kapri MudaKecipir (buah muda) S+Kembang KolS++K+Kucai S+Labu SiamLabu Waluh K+LeuncePareS++= 56 =PEDOMANPELAYANAN GIZI BAGI ODHAARV bekerja dengan menghambat proses replikasi HIV dalam selyang mempunyai reseptor CD4, dengan demikian mengurangi jumlahvirus yang tersedia untuk menginfeksi sel CD4 baru. Akibatnya sistemkekebalan tubuh dilindungi dari kerusakan dan mulai pulih kembali,yang ditunjukkan dengan peningkatan jumlah sel CD4.Manfaat ARV dalam pengobatan HIV/AIDS adalah menghambatperjalanan penyakit HIV, meningkatkan jumlah sel CD4, mengurangijumlah virus dalam darah dan membuat ODHA merasa lebih baik yangpada akhirnya dapat meningkatkan kualitas hidup ODHA.Tidak semua ODHA membutuhkan ARV. Bila ODHA membutuhkan ARV,sebaiknya mulai diberikan ARV sebelum masuk ke fase AIDS. Selainobat-obat ARV ada beberapa obat lain yang diberikan pada ODHA sesuaidengan kondisi klinisnya.Tabel 3 : Pilihan Paduan ARV untuk Lini- PertamaAnjuranPilihan utamaPilihan alternatifPaduan ARVAZT + 3TC + NVPAZT + 3TC + EFVD4T + 3TC + NVPD4T + 3TC + EFVEfek samping dalam pemakaian ARV harus diperhatikan, karenadapat mengganggu kepatuhan minum obat, yang pada akhirnya akanmempengaruhi pengobatan. Beberapa efek samping bahkan tidak dapatditolerir sehingga membutuhkan penghentian obat.= 9 =
PEDOMANPELAYANAN GIZI BAGI ODHATabel 4 : efek samping beberapa ARVGOLONGANNRTIGOLONGANNNRTIGOLONGANPINAMA GENERIKZidovudine(AZT, ZDV)Lamivudine (3TC)Stavudine (d4T)Didanosine (ddI)Tenofovir (TDF)Nevirapine (NVP)Efavirenz (EFV)Lopinavir (LPV)EFEK SAMPINGAnemia, neutropenia, intoleransigastro intestinal, sakit kepala, sulittidur, miopati, adosis laktat denganstatosis hepatitis (jarang), gangguanpengecapan, luka di mulut, edemadi lidah dan bibir, mual, muntah,anoreksia, diare, konstipasi, dispepsia.Sedikit toksik, asidosis laktat dengansteatosis hepatitis (jarang)Pancreatitis,neuropati perifer,asidosislaktat dengan hepatitis (jarang),lipoatrofi, mual.Diare, mual, muntah, pankreatitis.Insufisiensi fungsi ginjalRuam kulit, sindrom steven Johnson,peningkatan serum aminotranferase,hepatitis, keracunan hati, mual,muntah.Gejala SSP: pusing, mengantuk, sukartidur, bingung, halusinasi, agitasipeningkatan kadar transaminase, ruamkulitIntoleransi gastrointestinal,mual,muntah, peningkatan enzimtransaminase,hiperglikemia,pemindahan lemak dan abnormalitaslipidDengan banyaknya efek samping penggunaan ARV, maka penentuandiet harus disesuaikan dengan kondisi klinis, efek samping, penyakitpenyerta dan status gizi pada ODHA.= 10 =PEDOMANPELAYANAN GIZI BAGI ODHATahu 1 bj bsr 110Tempe 2 ptg sdg 50 S+Sari Dele Bubuk 2 1/2 gls 185Keterangan :S+ Serat 3-6 g S++ Serat > 6 gTj+ Sumber Lemak Tidak Jenuh TunggalGOLONGAN IV (Sayuran)Merupakan sumber vitamin dan mineral, terutama karoten, vitaminC, zat kapur, zat besi dan fosfor. Hendaknya digunakan sebagai campurandari daun-daunan seperti : bayam, kangkung, daun singkong, dengan kacangpanjang, buncis, wortel, labu kuning, dan sebagainya. Satu penukar adalah100 g sayuran campur lebih kurang 1 gelas (setelah dimasak dan ditiriskan).Golongan sayuran dibagi menjadi 3 macam berdasarkan kandungan zatgizinya.1. Sayuran ADigunakan sekehendak karena sangat sedikit sekali kandunganKalorinyaBaligoGambas (oyong) S+Jamur Kuping Segar S++KetimunS+K+Labu AirLettuce S+LobakS++SladaS+K+Slada Air S+Tomat2. Sayuran BSatu satuan penukar (dalam 100 g) mengandung 5 g Karbohidrat; 1 gProtein; 25 KaloriCabe Hijau BesarS++= 55 =
PEDOMANPELAYANAN GIZI BAGI ODHAcara pemberian makanan untuk bayinya dan dijelaskanmengenai risiko dan manfaat masing-masing pilihan tersebut.Ibu juga harus diberikan petunjuk khusus dan pendampinganhingga anak berusia 2 tahun agar dapat tercapai asupannutrisi yang adekuat sehingga tercapai tumbuh kembang yangoptimal.Apabila ibu memutuskan untuk tetap menyusui bayinya, makaharus diberikan secara eksklusif 0-6 bulan. Artinya hanyadiberikan ASI saja, bukan mixed feeding (ASI dan susu formulabergantian). Pemberian mixed feeding ini terbukti memberikanresiko lebih tinggi terhadap kejadian infeksi daripada pemberianASI ekslusif. Makanan Pendamping ASI (MPASI) diberikan mulaiusia yang dapat digunakan untuk memperkecil resiko transmisimelalui ASI, yaitu : 1) memberikan ASI ekslusif dengan (InisiasiMenyusu Dini)/early cessation, 2) memanaskan ASI perah padasuhu tertentu (suhu 66 0 C).Adanya masalah pada payudara ibu seperti puting yang lecet,mastitis atau abses akan meningkatkan resiko transmisi HIV.Bagi ibu dengan HIV positif yang memilih untuk tidakmemberikan ASI dapat memberikan susu formula sepanjangmemenuhi kriteria AFASS (acceptable, feasible, affordable,sustainable, and safe). Acceptable (mudah diterima) berartitidak ada hambatan sosial budaya bagi ibu untuk memberikansusu formula untuk bayi, Feasible (mudah dilakukan) berarti ibudan keluarga punya waktu, pengetahuan, dan ketrampilan yangmemadai untuk menyiapkan dan memberikan susu formulakepada bayi, Affordable (terjangkau) berarti ibu dan keluargamampu membeli susu formula, Suistanable (berkelanjutan)berarti susu formula harus diberikan setiap hari dan malamselama usia bayi dan diberikan dalam bentuk segar, serta suplaidan distribusi susu formula tersebut dijamin keberadaannya,Safe (aman penggunaannya) berarti susu formula harusdisimpan secara benar, higienis, dengan kadar nutrisi yangcukup, disuapkan dengan tangan dan peralatan yang bersih,serta tidak berdampak peningkatan penggunaan susu formulauntuk masyarakat luas pada umumnya.Susu yang dapat dijadikan makanan pengganti ASI bisa= 12 =PEDOMANPELAYANAN GIZI BAGI ODHAIkan Segar 1 ptg sdg 40Kepiting 1/3 gls 50Kerang 1/2 gls 90 Na+, Pr+Lemuru 1 ptg 35Putih Telur Ayam 2 1/2 btr 65Rebon Kering 2 sdm 10Rebon segar 2 sdm 45Selar Kering 1 ekor kcl 20Sepat Kering 1 ptg sdg 20Teri Kering 1 sdm 20Teri Nasi 1/3 gls 20Udang Segar 5 ekor sdg 35 Ko+KeteranganNa+Natrium 200-400 mgKo+Tinggi KolesterolPr+Tinggi Purin2. Lemak sedangSatu satuan penukar mengandung : 7 g Protein;5 g Lemak;75 KaloriBahan Makanan URT Gram KetBakso 10 bj sdg 170Daging Anak Sapi 1 ptg sdg 35Daging Domba 1 ptg sdg 40Daging Kambing 1 ptg sdg 40Daging Sapi 1 ptg sdg 35 Ko+Ginjal Sapi 1 ptg bsr 45 Ko+, Pr+Hati Ayam 1 bh sdg 30 Pr+Hati Babi 1 ptg sdg 35 Ko+, Pr+Hati Sapi 1 ptg sdg 35 Ko+, Pr+Otak 1 ptg bsr 65 Ko+, Pr+Telur Ayam 1 btr 55 Ko+Telur Bebek Asin 1 btr 50Telur Penyu 2 btr 60Telur Puyuh 5 btr 55Usus Sapi 1 ptg bsr 50 Ko, Pr= 53 =
PEDOMANPELAYANAN GIZI BAGI ODHATepung Beras 8 sdm 50Tepung Hunkwee 10 sdm 50Tepung Sagu 8 sdm 50 P-Tepung Singkong 5 sdm 50Tepung Teribu 5 sdm 50Ubi Jalar Kuning 1 bj sdg 135 S++, P-Krupuk Udang/Ikan 3 bj sdg 30Keterangan :Na+ = Natrium 200-400 mgS++ = Serat > 6 gS+ = Serat 3-6 gGOLONGAN II (Sumber Protein Hewani)= 52 =P- = Rendah ProteinK+= Tinggi KaliumUmumnya digunakan sebagai lemak. Menurut kandungan lemaknya,sumber protein hewani dibagi menjadi 3 kelompok :1. Rendah lemakSatu satuan penukar mengandung : 7 g Protein; 2 g Lemak; 50 KaloriBahan Makanan URT Gram KetBabat 1 ptg bsr 40 Ko+, Pr+Cumi-cumi 1 ekor kcl 45Daging Asap 1 lembar 20Daging Ayam Tanpa Kulit 1 ptg sdg 40Daging Kerbau 1 ptg sdg 35Dendeng Daging Sapi 1 ptg sdg 15Dideh Sapi 1 ptg sdg 35Gabus Kering 1 ptg kcl 10Ikan Asin Kering 1 ptg sdg 15 Na+Ikan Kakap 1/3 ekor besar 35Ikan Kembung 1/3 ekor sdg 30Ikan Lele 1/2 ekor sdg 40Ikan Mas 1/3 ekor sdg 45Ikan Mujair 1/3 ekor kcl 30Ikan Peda 1 ekor kcl 35Ikan Pindang 1/2 ekor sdg 25PEDOMANPELAYANAN GIZI BAGI ODHAdiperoleh dari susu formula komersial maupun susu hewaniyang dimodifikasi. Susu formula komersial diberikan apabila ibumampu menyediakannya minimal untuk jangka waktu 6 bulan(44 kaleng @ 450 gram susu formula). Penting diperhatikankebersihan peralatan, air yang digunakan dan jumlah takaransusu untuk mengurangi risiko terjadinya diare. Susu hewaniyang dimodifikasi dapat dijadikan pilihan bagi ibu yang tidakmampu menyediakan susu formula komersial (karena hargayang mahal serta tidak tersedia di daerahnya). Bila keluargatersebut mempunyai hewan peliharaan seperti sapi, kambingdapat digunakan sebagai pengganti ASI.Beberapa hal penting yang harus di sampaikan kepada ibu dankeluarganya:1.1.1. ASI yang tidak eksklusif (ASI bersama dengan susu ataumakanan lain) meningkatkan risiko terjadinya infeksipada bayi.1.1.2. Ibu dan keluarga harus diberikan KIE (Komunikasi,Informasi dan Edukasi mengenai cara mengolah danmenyajikan susu dan makanan1.1.3. Membersihkan tangan dengan air dan sabun sebelummenyiapkan makanan1.1.4. Membersihkan peralatan makan dengan cara merebussampai mendidih sebelum menggunakannya1.1.5. Selalu menggunakan air matang yang bersih dan amandalam mempersiapkan makanan1.1.6. Hindari menyimpan susu atau makanan yang telahdimasak.1.1.7. Jika akan disimpan, dapat dimasukkan dalam lemaripendingin dan dipanaskan kembali jika akan disajikan1.1.8. Simpan makanan dan minuman dalam tempat yangtertutup1.2. Anak 6-24 bulanSetelah bayi berusia 6 bulan, pemberian ASI atau susu saja tidakdapat memenuhi kebutuhan bayi, oleh karena itu makananpadat harus segera diberikan. Jika bayi berusia 4 bulan terdapattanda-tanda gagal tumbuh dengan ODHA atau ibu dengan HIV= 13 =
PEDOMANPELAYANAN GIZI BAGI ODHAPositif memutuskan untuk tidak memberikan ASI-nya lagi,maka makanan padat dapat segera diberikan.Susu sebagai komponen dari makanan bayi masih diperlukan,tetapi semakin lama semakin berkurang porsinya. Pada usia 6-12 bulan, susu paling banyak memenuhi setengah kebutuhanbayi, sedangkan pada usia 12-24 bulan hanya memenuhisepertiga kebutuhan per harinya. Pada usia usia diatas24 bulan, makanan yang diberikan sama dengan makanankeluarga, usahakan untuk menghindari makanan jajanan danmemperhatikan kebersihan.Pada anak yang sudah mengalami kurang gizi, intervensi harussegera dilakukan dan dapat lebih agresif. Pada dasarnya tatalaksana gizi tersebut harus meliputi :Konseling dan edukasi gizi, untuk mencapai kecukupan gizi agartumbuh kembang optimal dapat tercapai .1.3. Pada anak ( 2-12 tahun)Sekitar 90% dari anak dengan HIV positif mengalami kuranggizi. Hal ini akan meningkatkan risiko terjadinya gagal tumbuhpada anak. Oleh karena itu, diperlukan tatalaksana gizi yangadekuat agar dapat mencegah terjadinya malnutrisi serta dapatmemacu tumbuh kembang anak secara optimal.Pemberian makan pada anak dengan HIV positif pada dasarnyatidak berbeda dengan anak seusianya. Pemilihan bentuk dancara makan dilakukan berdasarkan kemampuan oral dan adanyafaktor lain yang mungkin menghambat, seperti misalnya adanyaoral trush, atau ulserasi pada mulut atau adanya perdarahansaluran cerna. Diusahakan untuk senantiasa memberi makananmelalui oral, bila tidak dapat dipenuhi melalui oral dapatdigunakan pipa oro/ nasogastrik (nutrisi enteral). Apabilaterdapat infeksi kronis saluran cerna serta sindrom malabsorpsiyang berat dapat dipertimbangkan pemberian nutrisi parenteral.Pada anak gizi buruk, dilakukan tata laksana sesuai dengan tatalaksana gizi buruk.Berikut beberapa saran dalam pemberian makanan pada anak:1.3.1. Anjuran diet berdasarkan bahan lokal yang memenuhipersyaratan= 14 =PEDOMANPELAYANAN GIZI BAGI ODHADaftar Bahan Makanan PenukarGOLONGAN I (Sumber Karbohidrat)= 51 =Lampiran 6Bahan makanan ini umumnya digunakan sebagai makanan pokok. Satusatuanpenukar mengandung : 40 g Karbohidrat; 4 g Protein; 175 KaloriBahan Makanan URT Gram KetBengkuang 2 bj bsr 320 S++Bihun 1/2 gls 50Biskuit 4 bg bsr 40 Na+Gadung 1 ptg 175 S++Ganyong 1ptg 185 S++Gambii 1 ptg 185 S++Havermuut 5 1/2 sdm 45 S+Jagung Segar 3 bj sdg 125 S++Kentang 2 bh sdg 210 K+Kentang Hitam 12 bj 125 P-Maizena 10 sdm 50 P-Makaroni 1/2 gls 50 P-Mi Basah 2 gls 200 Na+, P-Mi Kering 1 gls 50 Na+Nasi Beras Giling 3/4 gls 100Nasi Beras 1/2 Giling 3/4 gls 100Nasi Ketan Hitam 3/4 gls 100Nasi Ketan Putih 3/4 gls 100Roti Putih 3 iris 70 Na+Roti Warna Coklat 3 iris 70Singkong 1 1/2 gls 120 K+, P-, S+Sukun 3 ptg sdg 150 S++Talas 1/2 bj sdg 125 S+Tape Beras Ketan 5 sdm 100 S++, P-Tape Singkong 1 ptg sdg 100Tepung Tapioka 8 sdm 50
PEDOMANPELAYANAN GIZI BAGI ODHAPEDOMANPELAYANAN GIZI BAGI ODHATabel Angka Kecukupan Gizi 2004 bagi Orang IndonesiaVitK Tiamin Ribo- Niasin Asam Piridok- Vit. Vit.C Kalsium Fosfor Magne- Besi Yodium Seng Sele- Mangan FluorVitVitEDKelmpok Berat Tinggi Energi Protein Vit.ANoUmur badan badan flavin folat sin B12 sium nium(kg) (cm) (Kkal) (g) (RE) (ug) (mg) (ug) (mg) (mg) (mg) (ug) (mg) (ug) (mg) (mg) (mg) (mg) (mg) (ug) (mg) (ug) (mg) (mg)16 19-29 th 52 156 1900 50 500 5 15 55 1 1.1 14 400 1.3 2.4 75 800 600 240 26 150 9.3 30 1.8 2.517 30-49 th 55 156 1800 50 500 5 15 55 1 1.1 14 400 1.3 2.4 75 800 600 270 26 150 9.8 30 1.8 2.718 50-64 th 55 156 1750 50 500 10 15 55 1 1.1 14 400 1.5 2.4 75 800 600 270 12 150 9.8 30 1.8 2.719 60+ th 55 156 1600 50 500 15 15 55 1 1.1 14 400 1.5 2.4 75 800 600 270 12 150 9.8 30 1.8 2.7Hamil(+an)20 Timester 1 +180 +17 +300 +0 +0 +0 +0.3 +0.3 +4 +200 +0.4 +0.2 +10 +150 +0 +30 +0 +50 +1.7 +5 +0.2 +0.221 Timester 2 +300 +17 +300 +0 +0 +0 +0.3 +0.3 +4 +200 +0.4 +0.2 +10 +150 +0 +30 +0 +50 +1.7 +5 +0.2 +0.222 Timester 3 +300 +17 +300 +0 +0 +0 +0.3 +0.3 +4 +200 +0.4 +0.2 +10 +150 +0 +30 +0 +50 +1.7 +5 +0.2 +0.2Menyusui(+an)6 blpertama +500 +17 +350 +0 +4 +0 +0.3 +0.4 +3 +100 +0.5 +0.4 +45 +150 +0 +30 +6 +50 +4.6 +10 +0.8 +0.22324 6 bl kedua +550 +17 +350 +0 +4 +0 +.03 +0.4 +3 +100 +0.5 +0.4 +45 +150 +0 +30 +6 +50 +4.6 +10 +0.8 +0.21.3.2. Selalu mencoba nutrisi oral terlebih dahulu.1.3.3. Buah dicuci dengan air hangat, kupas kulitnya jikamemungkinkan.1.3.4. Sayuran dicuci dengan air hangat dan masak hinggamatang .1.3.5. Meningkatkan densitas kalori, dapat denganmenambahkan jenis bahan makanan yang disukai olehanak, misalnya minyak, margarine atau mentega1.3.6. Obati penyakit penyerta.1.3.7. Melakukan pemantauan rutin tiap 2-4 minggu2. REMAJA (12-18 tahun) DAN DEWASAA. PENGKAJIAN GIZIPengkajian gizi meliputi data antropometri, data biokimia, dataklinis dan fisik, data kebiasaan makan dietary history / sertadata riwayat personal.Informasi yang diperoleh melalui pengkajian gizi selanjutnyadibandingkan dengan standar baku/nilai normal, sehinggadapat dievaluasi dan diidentifikasi seberapa besar masalahnya.1. Pengumpulan dan pengkajian data antropometriPengumpulan dan pengkajian data antropometri merupakanhasil pengukuran fisik pada individu. Pengukuran yangumum dilakukan adalah tinggi badan, berat badan, lingkaranlengan atas, tebal lemak, lingkar pinggang, lingkar panggul,tinggi lutut dan sebagainya. Kecepatan pertumbuhan dankecepatan perubahan berat badan juga termasuk data yangdinilai dalam aspek ini. Dengan mengaitkan dua ukuranantropometri akan didapat indeks yang dapat memberiinformasi mengenai kondisi status gizi seperti IMT (IndeksMassa Tubuh) untuk dewasa dan standar deviasi Z-scoreBB/PB atau BB/TB untuk anak.Hasil pengukuran ini dapat menginterpretasikan status giziseseorang yaitu dengan membandingkan hasil pengukurandengan standar yang ada atau memasukkan beberapahasil pengukuran ini ke dalam rumus penilaian status gizitertentu.1.1. IMT (Indeks Massa Tubuh)Digunakan untuk menentukan status gizi orang dewasa.= 50 == 15 =
PEDOMANPELAYANAN GIZI BAGI ODHAB. HASIL PEMERIKSAAN FISIKKehilangan lemak subkutanKehilangan massa ototEdemaAsitesKesimpulan Status Gizi Anak :- Gizi Baik / A- Gizi Kurang ( ringan – sedang ) / B- Gizi Kurang ( berat ) / CNormal Ringan Sedang BeratPEDOMANPELAYANAN GIZI BAGI ODHA1.3. Klinis / fisikMisalnya tanda dan gejala kurang gizi (sesuai stadiumHIV/AIDS), kehilangan massa lemak, massa otot,kekurangan cairan dan zat gizi mikro.1.4. Riwayat gizi :Meliputi pola makan, kebiasaan makan, adanyapantangan makanan (berkenaan dengan agamadan etnis), alergi makanan, intoleransi makanan,keamanan makanan dan minuman, efek sampingobat ARV, masalah yang mempengaruhi nafsu makan(masalah mengunyah, mual, muntah, konstipasi, diare,rasa panas di dada), penggunaan suplemen vitamin,mineral, herbal, konsumsi alkohol dan kafein.1.5. Riwayat personalMeliputi riwayat penyakit, riwayat keluarga, sosialekonomi dan kebiasaan merokok .2. PENENTUAN MASALAH GIZIMerupakan hasil penilaian dari pengkajian gizi, misalnya :2.1. Asupan makanan/minuman yang tidak adekuat2.2. Kehilangan berat badan2.3. Efek samping obat-obatan, misalnya ARV2.4. Kurangnya pengetahuan tentang giziMasalah gizi bisa berkembang sesuai dengan klinis ODHA3. INTERVENSI KEBUTUHAN GIZI3.1. Perhitungan Kebutuhan Zat GiziBerdasarkan diagnosis gizi kemudian dilakukanperhitungan kebutuhan energi dan zat gizi klien. Hal inidilakukan dalam rangka menetapkan preskripsi gizi,pedoman makan, makanan yang dianjurkan dan tidakdianjurkan dan merencanakan menu sesuai kebutuhanklien. Pada penderita dengan HIV, kebutuhan gizinyadisesuaikan dengan stadium penyakitnya.= 48 == 17 =
PEDOMANPELAYANAN GIZI BAGI ODHATabel 6 : kebutuhan gizi pada ODHA berdasar stadiumStadium 1Stadium 2Stadium 3 dan 4Kebutuhan energi mengikuti kebutuhannormal dengan memperhatikan giziseimbangKebutuhan energi meningkat 10% darikebutuhan normalKebutuhan energi meningkat 20% -30% dari kebutuhan normal3.1.1. Perhitungan Kebutuhan Energi.Perhitungan kebutuhan energi adalah suatuperhitungan jumlah energi yang dibutuhkanseseorang dalam berbagai aktifitas selama 24jam untuk mencapai derajat kesehatan yangoptimal. Ada beberapa cara untuk menetapkanperkiraan kebutuhan energi seseorang dan carayang dipilih disesuaikan dengan kebutuhanklien berdasarkan penyakit yang diderita. Halpenting yang perlu dilakukan adalah memonitordan mengevaluasi apakah konsumsinya sudahseimbang.3.1.1.1 Harris BenedictMerupakan cara yang sering digunakan untukmenetapkan kebutuhan energi seseorang.Rumusnya dibedakan antara kebutuhan untuklaki-laki dan perempuan.Laki-laki = 66 + ( 13,7 x BB ) + ( 5 x TB ) – ( 6,8 x U )Perempuan = 65,5 + ( 9,6 x BB ) + ( 1,8 x TB ) – ( 4,7 x U )Faktor koreksi BEE untuk berbagai tingkatstress adalah :Stress ringan = 1,3 x BEEStress sedang = 1,5 x BEE= 18 =PEDOMANPELAYANAN GIZI BAGI ODHAForm Monitoring Status Gizi AnakNama Pasien : ________________No. Rekam medik : ________________Lampiran 4A. RIWAYAT1. Perubahan berat badan1. Perubahan berat badan dalam 6 bln : _____ kg A B C2. Persen perubahan berat badan : _____ Meningkat ataumenurun < 5%_____ Penurunan 5 – 10%_____ Penurunan > 10%3. Perubahan berat badan dalam 2 minggu _____ Meningkat_____ Tidak ada perubahan_____ Menurun2. Asupan makanana. Perubahan asupan : _____ tidak ada perubahan_____ berubahb. Durasi : _____ mingguc. Jenis perubahan :_____ Makanan padat_____ Makanan cair rendah kalori_____ Makanan cair penuh_____ Starvasi3. Tanda – tanda Saluran cerna (lebih dari 2 minggu)______ tidak ada _____ mual _____ muntah _____ diare _____ anoreksia4. Perubahan fungsional (yang berhubungan dengan gizi) A B Ca. keseluruhan ______ tidak ada______ sedang______ beratb. Perubahan dalam 2 minggu terakhir ______ ada perbaikan______ tidak ada perubahan______ ada kemunduran= 47 =
PEDOMANPELAYANAN GIZI BAGI ODHALampiran 3RECALL 24 JAMNama :Umur :Alamat :Pekerjaan : Pendidikan :Tgl masuk RS : No.Reg RS :NO WAKTU MENU BAHAN URT BERAT KETMAKANAN(Gram)1 Pagi2 Snack jam 10.003 Siang4 Snack jam 16.005 Sore/ malamHasil analisa : Konsumsi makanan / hari ………kaloriDengan komposisi : karbohidrat….gr, protein …gr, lemak….. gr, vitamin(A,B,C)….., mineral (Fe, K, Phospor), ….....PEDOMANPELAYANAN GIZI BAGI ODHAStress beratKanker= 2,0 x BEE= 1,6 x BEE3.1.1.2. Basal Metabolik Rate dan AktifitasUntuk menghitung perkiraan BMR seseorangdigunakan berat badan sebenarnya. Secaraumum BMR wanita adalah 0,9 kkal/kg BB/jamdan untuk laki-laki adalah 1,0 kkal/kg BB/jam.Laki-laki = 1 x BB sebenarnya x 24 jamPerempuan = 0,9 x BB sebenarnya x 24 jamSelain BMR, kebutuhan energi dipengaruhioleh tingkat aktifitas dan SDA. Aktifitas tubuhumumnya dikelompokkan menjadi 4 yaitu :Aktifitas sangat ringan = 20% x BMRAktifitas ringan= 30% x BMRAktifitas sedang= 40% x BMRAktifitas berat= 50% x BMRSDA atau Specific Dynamic Action dari intakemakanan adalah pengeluaran energi dari efekmakanan yaitu 10% dari total energi makanan.Kebutuhan energi total= BMR +Tingkat aktifitas +SDA3.1.1.3 Berdasarkan Berat BadanPerhitungan kebutuhan energi untukmengetahui Angka Metabolisme Basal (AMB)berdasarkan per kg berat badan normal atauideal dengan memperhitungkan energi untukaktifitas dan faktor koreksi tingkat stress karenaadanya penyakit.AMB = 1 kkal x BB ideal x 24 jamKebutuhan energi didapat dengan mengalikanAMB dengan faktor akivitas dan faktor trauma/= 46 == 19 =
PEDOMANPELAYANAN GIZI BAGI ODHAstress, Rumus yang digunakan adalah:Kebutuhan energi= AMB X faktor aktivitas X faktor trauma/strescatatan : Bila seseorang memiliki berat badankurang, maka kebutuhan energinya ditambah500 kkalori, sedangkan bila berat badannyalebih dikurangi 500 kkaloriTabel 7: faktor aktivitas fisikAktivitasSangat ringan*)Ringan**)SedangBerat**)Sumber :GenderLaki-laki Perempuan1,30 1,301,65 1,551,76 1,702,10 2,00*) Mahan, L.K dan M.T. Arlin, 2000, Krause’sFood, Nutrition & Diet Therapy.PEDOMANPELAYANAN GIZI BAGI ODHANO BAHAN MAKANAN TIDAK SETIAP SEMINGGU SEBULAN JARANGPERNAH HARI SEKALI SEKALI21 Sayur tomat22 Sayur lain23 Pisang24 Pepaya25 Jeruk26 Buah segar lain27 Buah awet28 Susu segar29 Susu kental manis30 Tepung susu whole31 Tepung susu skim32 Es krim33 Keju34 Minyak goreng35 Kelapa / santan36 Margarin/ mentega37 Teh manis/ gula38 Kue basah39 Sirop40 Minuman botol ringan**) Muhilal, Fasli Jalal dan Hardinsyah, 1998,Angka Kecukupan Gizi yang dianjurkan, WidyaKarya Pangan dan Gizi VI.= 20 == 45 =
PEDOMANPELAYANAN GIZI BAGI ODHALampiran 2FORM CATATAN POLA MAKANNama : …………………................................. Jenis kelamin : L/PAlamat : …………………................................. Tgl Lahir/umur : …………….Tgl masuk RS : …………………Nomer Register : …………….NO BAHAN MAKANAN TIDAK SETIAP SEMINGGU SEBULAN JARANGPERNAH HARI SEKALI SEKALI1 Nasi2 Jagung3 Mie4 Roti5 Biskuit/ roti kering6 Kentang7 Singkong/ubi8 Tempe/tahu9 Oncom10 Kacang kering11 Ayam12 Daging sapi13 Daging diawet14 Bakso15 Ikan basah16 Ikan asin17 Udang segar18 Telur ayam/ bebek19 Sayuran hijau20 Sayur kacanganPEDOMANPELAYANAN GIZI BAGI ODHATabel 8 : Faktor aktivitas & faktor trauma/stressdalam menetapkan kebutuhan energiNo Aktivitas Faktor No Jenis trauma/stress Faktor1. Istirahat di 1.2 1. Tidak ada stress, pasien 1.3tempat tidurdalam keadaan gizi baik2. Tidak terikat 1.3 2. Stress ringan: peradangan 1.4di tempat tidursaluran cerna, kanker,bedah elektif, traumakerangka moderat3. Stres sedang: sepsis, 1.5bedah tulang, luka bakar,trauma kerangka mayor4. Stres berat: trauma 1.6multiple, sepsis, danbedah Multisistem5. Stres sangat berat: 1.7luka kepala berat, sindromapenyakit pernapasan akut,luka bakar, dan sepsis6. Luka bakar sangat berat 2.1Sumber: A Practical Guide to Nutritional Support in Adult andChildren. Nutritional Support Service, University Malaya, KualaLumpur, 2000Contoh kasus 1:Seorang pasien perempuan berobat jalan, berumur 30 tahun,mempunyai tinggi badan 158 cm dan berat badan 45 kg denganHIV stadium I.Kebutuhan AMB: 1x 45 x 24 Jam = 1080 k kalFaktor aktifitas = 1,3. Faktor stress = 1,3Total kebutuhan Kalori = 1080 kkal x 1,3 x 1,3 = 1823,9(dibulatkan1850 kkal)= 44 == 21 =
PEDOMANPELAYANAN GIZI BAGI ODHAContoh Kasus 2:Seorang laki-laki menderita HIV stadium III dirawat di RS,berat badan 45 kg tinggi badan 165 cm. berat badan idealnya untukIMT Normal (19,0) adalah 1,652 X 19,0 = 51,7 kg ataudibulatkan menjadi 52 kg.Orang ini mengalami kekurangan berat badan tingkat berat IMT: 45 /1,652 = 16,5. Bila IMT yang diinginkan adalah 19,0 maka perhitungankebutuhan energinya adalah sebagai berikut :- Kebutuhan AMB = 1 kkal x 52 x 24 jam= 1248 kkal- AMB x aktivitas fisik x stress = 1248 kkal x 1,3 x 1,3 = 2.109 kkal- Tambahan energi untuk menaikkan berat badan = 500 kkal- Total kebutuhan energi = 2609 kkal(Pemberian energi ini diberikan secara bertahap dan lihat kondisipasien sampai mencapai kebutuhan energi yang dibutuhkan untukmenaikan berat badannya)Contoh Kasus 3:Laki-laki berumur 40 tahun dengan tinggi badan 165 cm dan beratbadan 50 kg dengan HIV stadium I (ringan). Perhitungan kebutuhanenerginya adalah:Berat badan ideal adalah 53 kg. Faktor aktivitas 1.2, Faktor stress =1.4 (stress ringan). Kebutuhan AMB = 1 kkal X 53 kg X 24 jam = 1272kkal. Kebutuhan Total energi adalah 1.2 X 1.4 X 1272 = 2136 kkal.PEDOMANPELAYANAN GIZI BAGI ODHAForm Monitoring Berat Badan Pada Bayi dan Anak353025BeratBadan 20(Kg)151050Form Monitoring Berat Badan Pada Remaja dan DewasaBeratBadan(Kg)7060504030Lampiran 11 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15Waktu Perawatan (hari)201001 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15Waktu Perawatan (Minggu)= 22 == 43 =
PEDOMANPELAYANAN GIZI BAGI ODHA18. Pedoman Nasional Terapi Antiretroviral (Edisi Revisi), DitjenPemberantasan penyakit Menular dan penyehatan lingkungan, DepkesRI, Jakarta, 200719. Pedoman Umum Gizi Seimbang (panduan Untuk Petugas ) , Depkes200520. Penuntun Diet, edisi Baru, DR.Sunita Almatsier, MSc, Gramedia, tahun200421. Principles of Nutrition Assesment, 2 rd edition, 200522. Petunjuk Teknis Tatalaksana Anak Gizi Buruk, Depkes 200723. Training Pelayanan Gizi terpadu pada Penderita HIV/AIDS, RSPI SuliantiSaroso 2006PEDOMANPELAYANAN GIZI BAGI ODHA3.1.2. Perhitungan kebutuhan proteinKebutuhan protein berdasarkan proporsi energiadalah 12-15% dan tingkat kecukupan yangdianjurkan berdasrkan BB ideal per hari adalah 0,8– 1,0 g/kg BB. Kebutuhan energi minimal untukmempertahankan keseimbangan nitrogen adalah 1,4-0,5 g/kg BB. Demam, sepsis, operasi, trauma, dan lukadapat meningkatkan katabolisme protein, sehinggameningkatkan kebutuhan protein sampai 1,5-2,0 g/kgBB. Sebagian besar pasien yang dirawat membutuhkan1,0-1,5 g protein/kg BB.3.1.3. Perhitungan Kebutuhan LemakKebutuhan lemak berdasarkan proporsi energidari lemak yaitu berkisar 20-25% dari total energidengan rasio lemak tidak jenuh : lemak jenuh (2 : 1). Kebutuhan lemak dalam keadaan sakit bergantungjenis penyakit, yaitu lemak sedang atau lemak rendah.Di samping itu, pada penyakit tertentu, misalnyadislipidemia, membutuhkan modifikasi jenis lemak.Kebutuhan Lemak sedang 15-20% dari kebutuhanenergi total, kebutuhan lemak rendah < 10 % darikebutuhan energi totalDalam keadaan tertentu seperti :- Kadar trigliserida > 400 mg/dL, pemberian lemaksangat minimal3.1.4. Perhitungan Kebutuhan KarbohidratKebutuhan karbohidrat berdasarkan proporsi energidari karbohidrat adalah 60-75% daritotal energi, atausisa total energi setelah dikurangi energi yang berasaldari protein dan lemak. Selain jumlah, kebutuhankarbohidrat dalam keadaan sakit sering dinyatakandalam bentuk karbohidrat yang dianjurkan. Misalnyapenyakit diabetes mellitus, dislipidemia, dan konstipasimembutuhkan serat tinggi (30-50 g/hari), sedangkandiare membutuhkan serat rendah (
PEDOMANPELAYANAN GIZI BAGI ODHAB. PRESKRIPSI DIET3.1.5. Perhitungan Kebutuhan Mineral dan VitaminKebutuhan mineral dan vitamin dapat diambildari Angka Kecukupan Gizi (AKG) yag dianjurkan.Disamping itu, dipertimbangkan sifat penyakit,simpanan dalam tubuh, kehilangan melalui urin, kulitatau saluran cerna, dan interaksi dengan obat-obatan.Untuk menjamin kebutuhan, dalam keadaan tertentu,vitamin dan mineral perlu ditambahkan dalam bentuksuplemen.3.1.6. Perhitungan kebutuhan cairan3.1.6.1. Seorang dewasa biasanya membutuhkancairan antara 1,5 – 2 l/ hari3.1.6.2 Berdasarkan kepada berat badan yaitu :Dewasa muda 35 – 40 ml / kg BB yangdiinginkan / hari dan manula 25 – 30 ml / kgBB yang diinginkan / hari3.1.6.3. Pada kondisi penyakit tertentu yangmembutuhkan pembatasan cairanmaka perhitungan cairan berdasarkanpenghitungan balans cairan yaitu : Balanscairan = asupan (intake) – keluaran (output)Asupan cairan = jumlah urin + insensiblewater loss (500 ml).1. Preskripsi Diet atau disebut dengan batasan pengaturan makananmencakup kebutuhan energi dan zat gizi serta zat-zat makananlainnya merupakan aspek utama dalam asuhan gizi klien. PreskripsiDiet disusun berdasarkan diagnosis penyakit dan gizi dan dapatdiresepkan oleh dokter atau ahli gizi. Preskripsi Gizi memberikanarah khusus kepada klien untuk merubah perilaku makannyasehingga mendapatkann kesehatan yang optimal.2. Pedoman makan mencakup cara pemberian makan, bentuk danporsi makan serta cara mengolah makanan3. Penyusunan menu satu hari meliputi 3 kali makanan utama yaitu= 24 =PEDOMANPELAYANAN GIZI BAGI ODHADAFTAR PUSTAKA1. Angka Kecukupan Gizi yang dianjurkan, Muhilal, Fasli Jalal danHardinsyah, 1998, Widya Karya Pangan dan Gizi VI.2. Bagan Tatalaksana Anak Gizi Buruk (Buku I), Depkes 20073. Food, Nutrition & Diet Therapy Mahan, L.K dan M.T. Arlin, 2000,Krause’s4. HIV/AIDS : A Guide for Nutritional Care and Support, 20045. HIV and Infant Feeding, Revised Principles and recommendations, RapidAdvice, November 20096. International Dietetics & Nutrition Terminology (INDT) ReferenceManual, American Dietetic Association, 20087. KELUARGA SADAR GIZI (KADARZI) mewujudkan keluarga cerdas danmandiri, Departemen Kesehatan RI, Jakarta, 20048. Makalah Ilmiah Nasional (PIN) ke III Tahun 2007, Peran Gizi dalamKelangsungan Hidup Manusia, ASDI, DPD Jawa Tengah, 20079. Materi Penatalaksanaan Gizi Medis dan Paramedis, Jaringan EpidemiologiNasional, tahun 200810. Modul Pelatihan Asuhan dan Dukungan Gizi bagi ODHA, WHO danDepkes11. Nutritional Care and Support For Pregnant and Lactating Women andAdolescent Girl, HIV-Guidelines, Source Institute of Medicine, 1990.12. Nutrition Therapy and Pathophysiologi, Marcia Nelms, Kathryn Sucher,Sara Long, 200713. Pedoman Pelatihan Perawatan dan Dukungan Gizi bagi ODHA, JEN200814. Pedoman Monitoring pasien untuk perawatan HIV dan Terapiantiretroviral, Depkes tahun 200515. Pedoman Nasional Perawatan, Dukungan, dan Pengobatan Bagi ODHA,Ditjen Pemberantasan penyakit Menular dan penyehatan lingkungan,Depkes RI, Jakarta, 200316. Pedoman Nasional Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Bayi, DepKes200617. Pedoman nasional Pencegahan dan Penularan HIV dari ibu ke bayi,Unicef= 41 =
PEDOMANPELAYANAN GIZI BAGI ODHAPEDOMANPELAYANAN GIZI BAGI ODHApagi, siang dan malam serta 2 kali snack yaitu diantara waktumakan pagi dan siang serta diantara waktu makan siang dan malam.Menu yang dipilih disesuaikan dengan preskripsi Gizi dan pedomanmakan.C. KONSELING GIZIAhli gizi sebagai konselor menginformasikan status gizi, data biokimia,data klinis yang berkaitan dengan masalah kesehatan dan gizi pasien,kebiasaan makan, asupan energi dan zat gizi klien serta hasil diagnosisgizi. Informasi tersebut kemudian didiskusikan, menuju perubahanpola makan mengikuti perencanaan menu yang sudah disiapkanmeliputi porsi makan 1 hari, distribusi porsi makan setiap waktu makan,hambatan dan alternatif perubahan pola makan yang dapat dilakukanoleh klien berkaitan dengan pola aktivitas dan gaya hidup, penggunaandaftar bahan makanan penukar, contoh menu, makanan yang boleh danyang tidak boleh dengan menggunakan alat bantu food model, leafletdan alat peraga lainnya. Berikut ini adalah beberapa informasi yangperlu diberikan pada pasien HIV :1. Syarat diet untuk stadium 1 dan 21.1. Mengkonsumsi protein dari sumber hewani dan nabatiseperti daging, telur, ayam, ikan, kacang – kacang dan produkolahannya.1.2. Banyak makan sayur dan buah – buahan secara teraturterutama sayuran dan buah-buahan berwarna kaya vitaminA dan zat besi.1.3. Bila ODHA sudah terbiasa minum susu, teruskan, karena sususangat baik untuk kesehatan .1.4. Menghindari makanan yang diawetkan dan makanan yangberagi (tape, brem)1.5. Menghindari makanan yang merangsang alat penciuman(untuk mencegah mual).1.6. Menghindari makanan yang merangsang pencernaan baiksecara mekanik, termik maupun kimia1.7. Menghindari rokok, kafein dan alkohol1.8. Makanan bebas dari pestisida dan zat – zat kimia1.9. Bila ODHA mendapat obat anti retroviral, pemberian makanandisesuaikan dengan jadwal minum obat saat lambung kosong,= 40 == 25 =
PEDOMANPELAYANAN GIZI BAGI ODHAPEDOMANPELAYANAN GIZI BAGI ODHAsaat lambung terisi, atau diberikan bersama-sama denganmakanan.2. Syarat diet untuk stadium 3 dan 42.1. Mengkonsumsi protein dari sumber hewani dan nabatiseperti daging, telur, ayam, ikan, kacang – kacang dan produkolahannya2.2. Makanan diberikan dalam porsi kecil tetapi sering2.3. Sayur dan buah – buahan diberikan sesuai kebutuhan2.4. Rendah serat, makanan lunak / cair, jika ada gangguan saluranpencernaan2.5. Rendah laktosa dan rendah lemak jika ada diare2.6. Dianjurkan minum susu yang rendah lemak dan sudahdipasteurisasi; jika tidak dapat menerima susu sapi, dapatdiganti dengan susu kedelai2.7. Bentuk makanan disesuaikan dengan kondisi pasien untukmemenuhi kebutuhan gizinya2.8. Sesuaikan syarat diet dengan infeksi oportunistik danpenyakit lain yang menyertai (TB, diare, sarkoma, kandidiasisoral)2.9. Menghindari makanan yang diawetkan dan makanan yangberagi (tape, brem)2.10. Menghindari aroma makanan yang merangsang (untukmencegah mual) dan makanan yang merangsang pencernaanbaik secara mekanik, termik maupun kimia2.11. Menghindari rokok, kafein dan alkohol2.12. Makanan bebas dari pestisida dan zat – zat kimia2.13. Dapat ditambahkan vitamin berupa suplemen, tapipemberian dosis besar (megadosis) harus dihindari karenadapat menekan kekebalan tubuh2.14. Bila ODHA mendapat obat anti retroviral, pemberian makanandisesuaikan dengan jadwal minum obat saat lambung kosong,saat lambung terisi, atau diberikan bersama-sama denganmakanan.BAB VPENUTUPPelayanan gizi bagi ODHA merupakan salah satu komponen yangpenting dalam mendukung keberhasilan perawatan dan pengobatan padapenderita HIV/AIDS. Pada umumnya ODHA akan mengalami masalah dalamasupan makanan, yang mengakibatkan penurunan berat badan, menurunnyaimunitas sehingga lebih rentan terhadap penyakit infeksi. Asuhan gizi yangadekuat pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas hidup ODHA.Buku Pelayanan gizi Bagi ODHA ini diharapkan dapat menjadi pedomanbagi tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan gizi bagi ODHA. Semoga<strong>buku</strong> ini dapat bermanfaat dalam ikut meningkatkan kualitas hidup ODHA3. Saran untuk Meningkatkan Energi3.1. Gunakan lemak MCT (minyak kelapa), mentega dan kacangkacangan= 26 == 39 =
PEDOMANPELAYANAN GIZI BAGI ODHAPEDOMANPELAYANAN GIZI BAGI ODHA3.2. Sediakan makanan kecil tinggi protein : kacang-kacangan, eskrim, yogurt3.3. Makanan utama dalam bentuk padat dan tinggi kalori : krimsup, sereal panas, ikan goreng tepung3.4. Makanan dan minuman seperti : salad, buah, teh manis/minuman manis, agar – agar disajikan sebagai makananpenutup3.5. Makan secara perlahan dan nikmati secara santai4. Keamanan Makanan4.1. Bahan makanan dikemas sesuai jenisnya secara terpisahsaat disimpan, terutama daging, ayam dan ikan agar tidakmengkontaminasi bahan makanan lain.4.2. Selalu cuci tangan sebelum dan setelah makan4.3. Selalu minum air yang sudah dididihkan, termasuk airkemasan/mineral4.4. Cuci bahan makanan dengan air bersih dan mengalir4.5. Sebaiknya buah dikupas dan langsung dikonsumsi4.6. Perhatikan nilai gizi dan tanggal kadaluarsa pada labelkemasan makanan4.7. Memakai air panas dan sabun untuk membersihkan alatdapur4.8. Lebih baik konsumsi makanan yang disiapkan sendiri karenalebih terjamin keamanannya.4.9. Hindari produk susu segar yang tidak dipasteurisasi4.10. Hindari konsumsi bahan makanan mentah (misalnya lalapan,salad, telur dan daging panggang setengah matang.4.11. Hindari makanan yang sudah berjamur atau basi4.12. Hindari penggunaan air panas dari dispenser karena tidakmencapai titik didih (100ºC)5. Bahan Makanan Yang Dianjurkan :5.1. Tempe dan produknya, selain mengandung protein danvitamin B12 juga mengandung bakterisida yang dapatmengobati dan mencegah diare.5.2. Kelapa dan produknya dapat memenuhi kebutuhan lemaksekaligus sebagai sumber energi karena mengandung MCT= 38 == 27 =
PEDOMANPELAYANAN GIZI BAGI ODHAyang mudah diserap dan tidak menyebabkan diare. MCTmerupakan energi yang dapat digunakan untuk pembentukansel.5.3. Wortel mengandung beta-karoten yang tinggi sehinggadapat meningkatkan daya tahan tubuh juga sebagai bahanpembentuk CD4. Vitamin E bersama dengan vitamin C danbeta-karoten berfungsi sebagai antiradikal bebas. Akibatperusakan oleh HIV pada sel-sel maka tubuh menghasilkanradikal bebas5.4. Brokoli, tinggi kandungan Zn, Fe, Mn, Se untuk mengatasi danmencegah defisiensi zat gizi mikro dan untuk pembentukanCD45.5. Sayuran hijau dan kacang-kacangan, mengandung vitaminneurotropik B1, B6, B12 dan zat gizi mikro yang bergunauntuk pembentukan CD4 dan pencegahan anemia5.6. Buah alpukat mengandung lemak yang tinggi, dapatdikonsumsi sebagai makanan tambahan. Lemak tersebutdalam bentuk mono unsaturated fatty acid (MUFA), berfungsisebagai antioksidan dan dapat menurunkan LDL. Di sampingitu juga mengandung glutathion tinggi untuk menghambatreplikasi HIV.5.7. Konsumsi kacang-kacangan sesering mungkin5.8. Konsumsi daging dan produk susu setiap hari5.9. Konsumsi sayuran dan buah-buahan setiap hari, lebih baikdalam bentuk jus, yang sebelumnya sudah disiram dengan airpanas.5.10. Konsumsi gula, minyak dan garam gunakan seperlunya5.11. Bahan makanan sebaiknya dalam bentuk matang.6. Bahan Makanan yang Tidak Dianjurkan :6.1. Semua bahan makanan yang menimbulkan gas seperti : ubijalar, kol, sawi , nangka dan durian6.2. Semua makanan tinggi lemak : santan kental, lemak dagingdan kulit ayam6.3. Bumbu yang merangsang : cabe, merica, cuka6.4. Bahan makanan yang mentah seperti lalapan6.5. Buah-buahan yang masih mentahPEDOMANPELAYANAN GIZI BAGI ODHAdilepaskan oleh hati. Dikatakan hepatotoksisitas jika terdapat :peningkatan SGOT atau SGPT 3 X dari nilai normal tertinggi danada gejala atau peningkatan SGOT dan SGPT 5 X dari nilai normaltertinggi5. Untuk mengetahui status nutrisi dapat dilakukan pemeriksaanalbumin darah.6. Gangguan fungsi ginjalObat jenis protease inhibitor menyebabkan gangguan ginjal yangdalam beberapa keadaan dapat dicegah dengan minum air yangbanyak sepanjang hari. Pemeriksaan fungsi ginjal yang dilakukanadalah ureum dan kreatinin.7. DislipidemiaProtease inhibitor paling sering menyebabkan dislipidemia, yaitupeningkatan kadar kolesterol dan trigliserida dalam darah. Kelainantersebut biasanya timbul setelah lebih dari 6 bulan penaan obatARV.C. Monitoring Asupan MakananMonitoring asupan makan mencakup: jumlah, jadual dan jenismakanan menggunakan anamnesa diet dan analisis diet. Anamnesa dietterdiri dari recall 24 jam dan catatan pola makan untuk mengetahui jumlahdan komposisi makanan, pola makan sehingga dapat dilakukan analisisuntuk peningkatan kualitas dan kuantitas diet ODHA. Asupan makanan,minimal 80% dari kebutuhan /orang/ hari. Asupan dikatakan baik bila dapatmenghabiskan > 80 %, kurang 51-80% dan buruk bila < 51%. (Sumber:Principles of Nutrition Assesment 2 rd edition 2005). Pada ODHA denganmasalah asupan makanan monitoring dilakukan setiap hari, yang meliputijumlah makanan yang dikonsumsi dan daya terima terhadapa makanan yangdiberikan.= 28 == 37 =
PEDOMANPELAYANAN GIZI BAGI ODHAdengan Z score, remaja 15-19 tahun dengan menggunakan IMT (Index MassaTubuh) dibandingkan dengan umur dan dewasa menggunakan IMT.Indikator keberhasilan :1. Pada anak : kenaikan BB 5gr/ kg BB/ hari atau 50 gr/ kgBB/minggu.2. Pada dewasa : mempertahankan BB pada saat didiagnosa tidakturun > 5%B. MONITORING LABORATORIUMAdalah serangkaian pemeriksaan yang umumnya berhubungan denganpemeriksaan darah yang meliputi kadar hemoglobin, hematokrit, kadar guladarah, SGOT, SGPT, kadar albumin, ureum, kreatinin, elektrolit (Na, K, Cl),kadar kolesterol, trigliserida, sistim imun, virologi, efek samping obat ARVdan resistensi obat. Pemeriksaan laborotarium yang berkaitan dengan giziadalah sebagai berikut :1. HemoglobinPemeriksaan ini penting sekali untuk memeriksa anemia. Anemipaling sering terjadi pada penggunaan zidovudine (ZDV), yangbiasanya terjadi pada minggu pertama, akan tetapi dapat terjadisecara perlahan-lahan beberapa bulan kemudian. Jika Hb < 7 g/ dl,pertimbangkan untuk mengganti obat dan intervensi dan konselinggizi untuk meningkatkan kadar hemoglobin.2. HematokritApabila hasil pemeriksaan hematokritnya tinggi meningkat ≥ 20%,berarti ada indikasi dehidrasi.3. Hiperglikemia dan resistensi insulinKadar gula darah yang tinggi akibat resistensi insulin dapatmenyebabkan diabetes, yang biasanya terjadi pada penggunaanPI, dengan prevalensi 3-17%. Rata-rata 5% kasus terjadi setelahpengobatan 5 tahun, walaupun pernah dilaporkan terjadi setelah 2bulan pengobatan.4. Gangguan fungsi liverPeningkatan SGPT, SGOT dan keluhan hepatitis (ikterus, anorexia,kencing berwarna teh tua) dapat terjadi pada penggunaan semuaARV dan paling sering terjadi jika terdapat koinfeksi hepatitis Batau hepatitis C. Pemeriksaan tes fungsi hati ini untuk melihat tandadini kerusakan hati, yaitu melalui adanya enzim dalam darah yang= 36 =PEDOMANPELAYANAN GIZI BAGI ODHA6.6. Makanan yang tidak atau kurang masak seperti sate, telursetengah matang.6.7. Makanan yang diawetkan dan penyedap rasa6.8. Minuman bersoda dan mengandung alkoholD. Monitoring dan EvaluasiKegiatan monitoring dan evaluasi gizi dilakukan untuk mengetahuirespon pasien terhadap intervensi dan tingkat keberhasilannya.Kegiatan ini merupakan langkah dari proses asuhan gizi terstandar danbukan sekedar kegiatan mengamati apa yang terjadi saja. Indikator hasilyang diamati dan dievaluasi harus mengacu pada kebutuhan pasien,diagnosis gizi, tujuan intervensi dan kondisi penyakit. Sedangkan waktupengamatan dari masing-masing indikator sesuai dengan rujukan yangdigunakan. Monitoring dan evaluasi pasien HIV meliputi :1. Asupan makanan untuk mengetahui adekuat atau tidaknya asupangizi ODHA2. Berat badan dan Lingkar Lengan Atas (LLA)3. Laboratorium4. Masalah lain yang ada pada saat pengkajian giziGambar 3 : PELAYANAN GIZIMASUKSkriningPengkajian Gizi :AntropometriLaboratoriumKlinis / isikRiw. GiziRiw. PersonalMasalah GiziPengkajian= 29 =Intervensi Gizi :TujuanPreskripsi dietImplementasi- Pemberianmakanan/minuman- Edukasi /konselingMonitoring
PEDOMANPELAYANAN GIZI BAGI ODHA3. PADA IBU HAMIL DAN MENYUSUISyarat diet pada Ibu hamil dengan ODHA : sama dengan orangdewasa, hanya ada penambahan kalori sebesar 500 kkal. Disarankanuntuk menambahkan multi mikronutrien dalam makanan sepertisumber bahan makanan yang banyak mengandung Fe, Ca, danasam folat. Perlu diperhatikan ibu hamil tidak boleh menerimasuplementasi vitamin A lebih dari 10.000 IU .Tabel 9.Kebutuhan Penambahan Energi dari Total Energi yang dianjurkanselama kehamilan dan menyusuiTrimester 1 2 3 MenyusuiHIV negatif, gizi baik +0% +10% +25% +25%HIV positif , gizi baik +10% +20% +35% +35%HIV positif, gizi baik +30- +40- +55- +55-65%dengan penyakit 40% 50% 65%oportunistikHIV positif, gizi kurang +35% +35% +40% +40%Tabel 10.Rekomendasi Kenaikan BB selama kehamilan pada ODHAKategori IMTSebelumkehamilanIMT < 19,5IMT 19,5 – 25,9IMT26,0 – 29,0IMT > 29,0Total kenaikan(Kg)12,5 -18,011,5 – 16,07,0-11,5< 7Sumber : Nutritional Care and Support For Pregnant and LactatingWomen and Adolescent Girl, HIV-Guidelines, Source Institute ofMedicine, 1990.= 30 =Rekomendasi kenaikanBB/ minggu :Trimester II & III≥ 0,5 kg0,5 kg0,3 kg0,3 kgPEDOMANPELAYANAN GIZI BAGI ODHABAB IVMONITORINGKegiatan monitoring adalah review dan pengukuran status ODHAyang telah dijadualkan, berkaitan dengan diagnosis gizi, rencana dan tujuanintervensi serta hasil.Kementerian Kesehatan telah menetapkan RS Rujukan Bagi ODHA,sehingga akses layanan terhadap ODHA semakin mudah dan dekat. Hal inisesuai dengan pencanangan “ access for all”oleh WHO, semua ODHA mendapatakses untuk perawatan, dukungan dan pengobatan secara komprehensif.Dengan meningkatnya akses layanan terhadap ODHA, maka dibutuhkansuatu monitoring yang mencakup klinis dan laboratorium. Pada <strong>buku</strong> ini,monitoring hanya dibatasi pada hal-hal yang terkait dengan gizi ODHA.A. MONITORING KLINISAdalah suatu kegiatan, dimana ODHA diperiksa secara teratur dandiminta untuk memberitahukan setiap gejala klinis (anemia, gangguanpencernaan, dll) dan tanda yang ada hubungannya dengan penyakitnya ataupengobatannya, termasuk monitoring berat badan. Dalam monitoring klinisdiperlukan formulir medis yang baku dan register, termasuk sistim rujukanpasien.Penimbangan berat badan untuk anak dilakukan setiap hari, sementarauntuk orang dewasa dilakukan seminggu sekali atau disesuaikan dengankondisi klinis ODHA. Hal ini berguna untuk memonitor respons pengobatandan intervensi gizi yang diberikan. Tidak adanya perubahan kenaikan beratbadan mungkin merupakan pertanda adanya kegagalan pengobatan danintervensi gizinya.Status gizi bayi dan balita ditentukan dengan menggunakan bakustandar WHO 2005. Untuk anak sampai usia 15 tahun menggunakan BB/TB= 35 =
PEDOMANPELAYANAN GIZI BAGI ODHAPEDOMANPELAYANAN GIZI BAGI ODHAPanduan WHO menyebutkan bahwa bayi dari ibu HIV positif tetapdiberikan ASI ekslusif sampai usia 6 bulan. Jika ibu memilih tidakmemberikan ASI, dapat diberikan susu formula yang memenuhipersyaratan AFASS (lihat bahasan di makanan bayi 0-6 bulan).Hal-hal penting yang harus diperhatikan, terkait dengan pemberianASI pada ibu ODHA :3.1. Ibu hamil HIV positif perlu mendapatkan konseling untukmembantu mereka membuat keputusan apakah inginmemberikan memberikan ASI ekslusif atau susu formulakepada bayinya.3.2. Pada ibu ODHA yang mengkonsumsi ARV, dianjurkanmemberikan ASI ekslusif selama 6 bulan. Jika tidak diberikanASI , susu formula yang dipilih harus memenuhi persyaratanAFASS.3.3. Dianjurkan untuk memanaskan ASI (minimal 66 C) nya untukmematikan virus HIV3.4. Menggunakan ASI donor dari wanita yang HIV negatif ataumemutuskan untuk sama sekali tidak memberikan ASI3.5. Sangat tidak direkomendasikan pemberian makanancampuran (mixed feeding) bagi bayi dari ibu HIV positif, yaituASI bersamaan dengan susu formula dan makanan minumlainnya bahkan airpun tidak , lalu menghentikan pemberianASI setelah beberapa bulan.4. PELAYANAN GIZI PADA MANIFESTASI KLINIS PENYAKIT LAINODHA pada stadium 2,3 atau 4 sering disertai dengan beberapagejala klinis dan infeksi oportunistik seperti ISPA, diare, TBC,hepatitis, dll. Berikut contoh manifestasi klinis dan gangguan giziyang sering terjadi pada ODHA dan rekomendasinya= 34 == 31 =
PEDOMANPELAYANAN GIZI BAGI ODHAPEDOMANPELAYANAN GIZI BAGI ODHAMANIFESTASIKLINISAnoreksia dandisfagiaTabel 11.Manifestasi klinis pada ODHAGANGGUAN GIZIPenurunan nafsumakan, kesulitanmenelan karenainfeksi jamur mulut(kandidiasis oral).REKOMENDASI GIZIDiet : makanan lunak, disajikanmenarik, porsi kecil dan sering,minum menggunakan sedotan.Anjuran : kentalkan cairan,minuman ringan dihindarisampai selesai makan, anjuranberaktivitas, bila disfagia parahsediakan alat penghisap.Bila memakai makanan cairijinkan pasien mencobabeberapa bahan makanan yangdisenangiMANIFESTASIKLINISDemamPenurunan BeratBadanMuntahGANGGUAN GIZIPeningkatanpemakaian kalori dankehilangan cairanGangguan makansecara oralREKOMENDASI GIZIAnjuran : minum lebih dari 2liter/ hariLunak dan porsi kecil tapiseringTinggi kalori protein, padatkalori,rendah serat, porsi kecildan seringporsi kecil tapi sering,menghindari aroma makananyang merangsangDiareSesak NafasMalabsobsi LemakKehilangan zat gizidalam tubuhAsupan kalori tidakmencukupi, pasienlemahGangguan penyerapanlemakDiet : rendah laktosa, rendahserat, rendah lemak, danbanyak mengkonsumsi cairan,seperti oralit. Untuk gizi burukgunakan Rehidration Solutionfor Malnutrition (ReSoMAL).Anjuran : buah-buahan rendahserat, tinggi kalium danmagnesium : jus pisang, jusalpukatAnjuran : makanan tinggi lemakMCT dan rendah karbohidrat.Makanan diberikan dalamposisi setengah tidurAnjuran : sumber lemak nabati,MCT, tambahkan vitamin larutlemak= 32 == 33 =