SALINAN P U T U S A N Nomor : 07/KPPU-LI/2001
SALINAN P U T U S A N Nomor : 07/KPPU-LI/2001
SALINAN P U T U S A N Nomor : 07/KPPU-LI/2001
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
<strong>SA<strong>LI</strong>NAN</strong>perusahaan Peserta Pelelangan yang mengundurkan diri sebelumdilaksanakan Lelang Ulang yaitu PT. Santosa Agrindo dengan SuratPengunduran Diri <strong>Nomor</strong> : 23/FKS.PEMSA/LDSJD/X/00, tanggal 19Oktober 2000 (Sdr.Mudhofi), jadi pengunduran diri perusahaan tersebutsebelum dilaksanakan Lelang Ulang, dan juga Pelapor mengingatkanbahwa Lelang Pertama gagal mestinya perusahaan tersebut tidak perlumengundurkan diri, dan juga pada waktu Lelang Pertama para PesertaLelang tidak keberatan, mengenai jumlah dan berat sapi sesuai denganpermintaan Dinas Peternakan Jawa Timur, atau dapat dikatakanPanitia Pelelangan dalam memprogram pengadaan sapi hanya asalasalansaja, tanpa perencanaan yang jelas;-------------------------------------1.7. Bahwa sekitar tanggal 15 Oktober 2000 Pejabat Dinas PeternakanJawa Timur beserta dengan beberapa anggota Dewan PerwakilanRakyat Daerah Jawa Timur, selanjutnya dalam Putusan ini disebutDPRD Jawa Timur dan saudara Soeroso (Bos dari Terlapor) sertasaudara Frengki (pengusaha) berangkat ke Australia untuk survey sapiyang akan dibawa ke Indonesia, hal ini sudah jelas bahwa memangsudah ada kolusi antara Dinas Peternakan Jawa Timur denganTerlapor serta anggota DPRD Jawa Timur, karena pada saat itu belumada pemenang dari Lelang tersebut, dan sudah semestinya pejabatdari Dinas Peternakan Jawa Timur sudah mengetahui dengan persisjenis sapi tersebut, karena sapi tersebut sudah banyak beredar diIndonesia, tanpa harus berangkat ke Australia;---------------------------------1.8. Bahwa pada Pengumuman Pendaftaran untuk Lelang Ulang tersebut,berbeda dengan saat Pengumuman Lelang terdahulu, kalau padaPengumuman Lelang Ulang secara tegas sudah mencantumkan syaratPengalaman Impor Sapi selama 2 (dua) tahun yang dibuktikan denganSurat Keterangan dari instansi terkait, oleh karena persyaratantersebut, maka tidak ada satupun perusahaan / koperasi yang5
<strong>SA<strong>LI</strong>NAN</strong>Penugasan <strong>Nomor</strong> : 32.A/K-Plh/II/<strong>2001</strong> tanggal 23 Februari <strong>2001</strong> yang terdiridari Dr. Syamsul Maarif, S.H.,LL.M sebagai Ketua Tim Monitoring, dengananggota tim : Dr.Ir. Bambang P. Adiwiyoto MSc, Nabiel Makarim, MPM, MSM,Ir. Ani Pudyastuti,MA, dan Drs. Martoyo Miran Soemarto, Tutik Yuniar danLilies;---------------------------------------------------------------------------------------------------4. Menimbang bahwa dalam rangka monitoring, Komisi telah menerbitkan SuratPermintaan Klarifikasi <strong>Nomor</strong> : 36/K-Plh/II/<strong>2001</strong>, tanggal 28 Februari <strong>2001</strong>,perihal Dugaan Pelanggaran Undang-undang <strong>Nomor</strong> 5 Tahun 1999 tentangLarangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat, yang ditujukankepada Kepala Dinas Peternakan Jawa Timur;--------------------------------------------5. Menimbang bahwa terhadap Surat Permintaan Klarifikasi <strong>Nomor</strong> : 36/K-Plh/II/<strong>2001</strong>, tanggal 28 Februari <strong>2001</strong>, perihal Dugaan Pelanggaran Undangundang<strong>Nomor</strong> 5 Tahun 1999, Dinas Peternakan Jawa Timur memberikanklarifikasi tertulis kepada Komisi dengan suratnya <strong>Nomor</strong> :188.2/909/113.01/<strong>2001</strong>, tanggal 15 Maret <strong>2001</strong>, perihal Klarifikasi DugaanPelanggaran Undang-undang <strong>Nomor</strong> 5 Tahun 1999 tentang Larangan PraktekMonopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat, yang diterima Komisi padatanggal 20 Maret <strong>2001</strong>;---------------------------------------------------------------------------6. Menimbang bahwa pada tanggal 1 Agustus <strong>2001</strong> Tim Monitoring melaporkanHasil Monitoring kepada Komisi;---------------------------------------------------------------7. Menimbang bahwa terhadap Hasil Monitoring tersebut Komisi pada tanggal 22Agustus <strong>2001</strong> dengan Surat Penetapan <strong>Nomor</strong> : 08/<strong>KPPU</strong>-PP/VIII/<strong>2001</strong>menetapkan untuk melakukan Pemeriksaan Pendahuluan, dan mengeluarkanKeputusan <strong>Nomor</strong> : <strong>07</strong>/<strong>KPPU</strong>-Tim/VIII/<strong>2001</strong> tentang Pengangkatan TimPemeriksaan Pendahuluan yang terdiri dari Dr. Syamsul Maarif, S.H.,LL.Msebagai Ketua Tim Pemeriksa, Dr.Ir. Bambang P. Adiwiyoto MSc sebagaiAnggota Tim Pemeriksa, Erwin Syahril, S.H. sebagai Anggota Tim Pemeriksa; --9
<strong>SA<strong>LI</strong>NAN</strong>8. Menimbang bahwa dalam Pemeriksaan Pendahuluan Tim Pemeriksa telahmendengar keterangan 2 (dua) orang saksi, yaitu J. Sunarti dan Ir. AlkianBeresman, SmH;-----------------------------------------------------------------------------------9. Menimbang bahwa selanjutnya identitas serta keterangan para Saksi telahdicatat dalam Berita Acara Pemeriksaan (Lampiran I);-----------------------------------10. Menimbang bahwa pada tanggal 5 September <strong>2001</strong> dan tanggal 2 Oktober<strong>2001</strong> Komisi telah mengundang drh. Sigit Hanggono Kepala Dinas PeternakanJawa Timur untuk dimintai keterangan akan tetapi tidak hadir (Lampiran II);-------11. Menimbang bahwa setelah melakukan Pemeriksaan Pendahuluan dari tanggal22 Agustus <strong>2001</strong> sampai dengan tanggal 2 Oktober <strong>2001</strong>, Tim Pemeriksamenemukan adanya dugaan pelanggaran yang perlu dikembangkan lagi dankarena itu merekomendasikan agar Komisi melakukan Pemeriksaan Lanjutan;--12. Menimbang bahwa terhadap rekomendasi Tim Pemeriksa tersebut Komisidengan Surat Penetapan <strong>Nomor</strong> : 12/<strong>KPPU</strong>-PL/L/<strong>2001</strong> tentang PemeriksaanLanjutan terhitung sejak tanggal 3 Oktober <strong>2001</strong> sampai dengan tanggal 28Desember <strong>2001</strong>, dan untuk itu membentuk Majelis Komisi dengan SuratKeputusan <strong>Nomor</strong> : 11/<strong>KPPU</strong>/Kep-M/X/<strong>2001</strong> yang terdiri dari Dr. SyamsulMaarif, S.H.,LL.M sebagai Ketua Majelis Komisi, Dr.Ir. Bambang P. Adiwiyoto,MSc sebagai Anggota Majelis Komisi, Erwin Syahril, S.H. sebagai AnggotaMajelis Komisi;--------------------------------------------------------------------------------------13. Menimbang bahwa sehubungan dengan adanya libur Idul Fitri 1422 Hijriah,Natal <strong>2001</strong> dan Tahun Baru 2002 di lingkungan Komisi Pengawas PersainganUsaha, maka Komisi dengan Surat Penetapan <strong>Nomor</strong> : 13/<strong>KPPU</strong>/XII/<strong>2001</strong>,tanggal 13 Desember <strong>2001</strong> tentang Perubahan Jangka Waktu PenangananPerkara Laporan terhadap perkara ini dari tanggal 3 Oktober <strong>2001</strong> sampai10
<strong>SA<strong>LI</strong>NAN</strong>dengan tanggal 28 Desember <strong>2001</strong> menjadi tanggal 3 Oktober <strong>2001</strong> sampaidengan tanggal 14 Januari 2002;--------------------------------------------------------------14. Menimbang bahwa Majelis Komisi membutuhkan waktu tambahan untukmendapatkan, meneliti dan atau menilai alat bukti, maka Komisi dengan SuratPenetapan <strong>Nomor</strong> : 9/<strong>KPPU</strong>-PL/I/2002, tanggal 14 Januari 2002 tentangPerpanjangan Waktu Pemeriksaan Lanjutan terhadap perkara ini terhitungsejak tanggal 15 Januari 2002 sampai dengan tanggal 25 Februari 2002;---------15. Menimbang bahwa sehubungan dengan adanya perpindahan kantor KomisiPengawas Persaingan Usaha ke Jalan Ir. H. Juanda <strong>Nomor</strong> 36 Jakarta Pusat,maka Komisi dengan Surat Penetapan <strong>Nomor</strong> : 10/<strong>KPPU</strong>-PL/I/2002 tanggal 15Januari 2002 tentang Perubahan Perpanjangan Jangka Waktu PemeriksaanLanjutan terhadap perkara ini dari tanggal 15 Januari 2002 sampai dengantanggal 25 Februari 2002 menjadi dari tanggal 15 Januari 2002 sampai dengantanggal 6 Maret 2002;-----------------------------------------------------------------------------16. Menimbang bahwa pada tanggal 6 November <strong>2001</strong> Komisi dengan SuratUndangan <strong>Nomor</strong> : 434/K/XI/<strong>2001</strong> telah mengundang untuk ketiga kalinya drh.Sigit Hanggono Kepala Dinas Peternakan Pemerintah Provinsi Jawa Timuruntuk dimintai keterangan akan tetapi tidak hadir;-----------------------------------------17. Menimbang bahwa pada tanggal 8 Februari 2002 dan 18 Februari 2002 Komisitelah memanggil Ir. Suhadji Ketua Panitia Pelelangan Pengadaan Sapi BakalanKereman Impor Proyek Pembangunan dan Pembinaan Peternakan diKabupaten / Kota se Jawa Timur Tahun Anggaran 2000, selanjutnya dalamPutusan ini disebut Panitia Pelelangan dan drh. Dwi Irianto Pemimpin ProyekPembangunan dan Pembinaan Peternakan di Kabupaten / Kota se Jawa Timur,selanjutnya disebut Pemimpin Proyek, untuk dimintai keterangan akan tetapitidak hadir (Lampiran II);--------------------------------------------------------------------------11
<strong>SA<strong>LI</strong>NAN</strong>18. Menimbang bahwa drh. Sigit Hanggono Kepala Dinas Peternakan Jawa Timur,Ir. Suhadji Ketua Panitia Pelelangan, dan drh. Dwi Irianto Pemimpin Proyektidak memberikan jawaban tertulis atas pertanyaan dan permintaan dokumenyang diajukan oleh Majelis Komisi melalui Surat <strong>Nomor</strong> : 24/MK/KMK/I/2002,tanggal 18 Januari 2002, Surat <strong>Nomor</strong> : 113/MK/TimBS/III/02, tanggal 13 Maret2002, dan Surat <strong>Nomor</strong> : 114/MK/TimBS/III/02, tanggal 13 Maret 2002;------------19. Menimbang bahwa dalam Pemeriksaan Lanjutan Majelis Komisi tidakmendapatkan keterangan lisan drh. Sigit Hanggono Kepala Dinas PeternakanJawa Timur, Ir. Suhadji Ketua Panitia Pelelangan, dan drh. Dwi IriantoPemimpin Proyek, karena tidak hadir dalam Sidang Majelis, meskipun MajelisKomisi telah mengundang secara patut;-----------------------------------------------------20. Menimbang bahwa dalam Pemeriksaan Lanjutan Majelis Komisi telahmendapatkan, meneliti dan atau menilai 27 (dua puluh tujuh) surat dan ataudokumen (Lampiran III);--------------------------------------------------------------------------21. Menimbang bahwa Majelis Komisi telah mendengar keterangan Terlapor;--------22. Menimbang bahwa Majelis Komisi telah memberikan temuan sementarapelanggaran Undang-undang <strong>Nomor</strong> 5 Tahun 1999 dan meminta dokumen /data tertulis yang menunjukan bahwa indikasi tersebut tidak benar , Surat<strong>Nomor</strong> : 115/MK/TimBS/III/02, tanggal 13 Maret 2002, kepada Terlapor , Surat<strong>Nomor</strong> : 113/MK/TimBS/III/02, tanggal 13 Maret 2002, kepada drh. SigitHanggono Kepala Dinas Peternakan Jawa Timur, dan Surat <strong>Nomor</strong> :114/MK/TimBS/III/02, tanggal 13 Maret 2002, kepada Ir. Suhadji Ketua PanitiaPelelangan;------------------------------------------------------------------------------------------23. Menimbang bahwa terhadap kesempatan yang diberikan oleh Majelis Komisitersebut di atas, Terlapor telah memberikan tanggapan tertulis melalui Surat12
<strong>SA<strong>LI</strong>NAN</strong><strong>Nomor</strong> : 06/KOPIJatim/III/02, tanggal 18 Maret 2002, yang pada pokoknyamenyatakan tidak dapat memberikan dokumen tambahan sebagai pembelaandan memohon untuk diberikan sanksi seringan-ringannya;-----------------------------24. Menimbang bahwa terhadap kesempatan yang diberikan oleh Majelis Komisitersebut di atas, drh. Sigit Hanggono Kepala Dinas Peternakan Jawa Timur, danIr. Suhadji Ketua Panitia Pelelangan, tidak memberikan tanggapan;-----------------25. Menimbang bahwa selanjutnya Majelis Komisi telah mempunyai bukti yangcukup untuk mengambil Putusan;--------------------------------------------------------------26. Menimbang bahwa pada saat pembacaan Putusan, Anggota Majelis KomisiErwin Syahril, SH., berhalangan hadir dan untuk itu Ketua Komisi dengan SuratKeputusan <strong>Nomor</strong> : 18A/PEN/<strong>KPPU</strong>/IV/2002, menunjuk Anggota Komisi Dr.Pande Radja Silalahi sebagai Anggota Majelis Komisi Pengganti Perkara<strong>Nomor</strong> : <strong>07</strong>/<strong>KPPU</strong>-<strong>LI</strong>/2002, tanggal 19 April 2002;----------------------------------------TENTANG HUKUM1. Menimbang bahwa menurut laporan tertulis pada tanggal 16 Februari <strong>2001</strong> danketerangan yang disampaikan didepan Majelis Komisi pada tanggal 22 Agustus<strong>2001</strong>, Pelapor menyatakan pada pokoknya :-----------------------------------------------1.1. Bahwa Dinas Peternakan Jawa Timur dalam melaksanakan LelangPengadaan Sapi Bakalan Kereman Impor Proyek Pembangunan danPembinaan Peternakan di Kabupaten / Kota se Jawa Timur Tahun2000, telah melanggar ketentuan Keputusan Presiden RepublikIndonesia <strong>Nomor</strong> 18 Tahun 2000, tentang Pedoman PelaksanaanPengadaan Barang / Jasa Instansi Pemerintah yang mengakibatkanpersaingan usaha tidak sehat dengan alasan sebagai berikut :------------1.1.1. Bahwa Berita Acara Rapat Penjelasan Pekerjaan, yang dibuatoleh Panitia Pelelangan pada tanggal 2 Oktober 2000, tidakditandatangani oleh 2 (dua) orang wakil dari para PesertaLelang;--------------------------------------------------------------------------13
<strong>SA<strong>LI</strong>NAN</strong>1.1.2. Bahwa pada saat Pembukaan Kotak Penawaran / SuratPenawaran, yang diadakan oleh Panitia Pelelangan, tanggal11 Oktober 2000, Panitia Pelelangan telah membuka amplopyang berisi kelengkapan Lelang meskipun belum menginjakpada pembukaan amplop atau melihat penawar harga dantidak ada Peserta Lelang yang memenuhi persyaratan amplopdan pengalaman impor;----------------------------------------------------1.1.3. Bahwa Panitia Pelelangan tetap memperbolehkan Terlapormengikuti Lelang meskipun tidak mengikuti acara pengajuanpenawaran sesuai jadwal yang telah ditentukan oleh PanitiaPelelangan;--------------------------------------------------------------------1.1.4. Bahwa Panitia Pelelangan tetap memperbolehkan Terlapormengikuti lelang meskipun yang bersangkutan tidak memilikiTDR dan Surat Keterangan Pengalaman Impor Sapi dariAustralia sebagaimana dipersyaratkan dalam RKS Pelelangan;1.1.5. Bahwa Panitia Pelelangan telah memungut biaya sebesar Rp.50.000,00 (lima puluh ribu rupiah) kepada setiap PesertaPrakualifikasi Lelang yang diselenggarakan oleh PanitiaPelelangan;--------------------------------------------------------------------1.2. Bahwa dalam pelaksanaan Pengadaan Sapi Bakalan Kereman ImporProyek Pembangunan dan Pembinaan Peternakan di Kabupaten / Kotase Jawa Timur Tahun 2000, yang dijalankan oleh Terlaporberdasarkan Penunjukan Langsung, Panitia Pelelangan telahmemberikan uang muka kepada Terlapor sebesar 98,46% (sembilanpuluh delapan koma empat puluh enam persen) dari total nilai kontrakatau senilai Rp. 14.768.769.598,00 (empat belas miliar tujuh ratusenam puluh delapan juta tujuh ratus enam puluh sembilan ribu lima14
<strong>SA<strong>LI</strong>NAN</strong>ratus sembilan puluh delapan rupiah) sebelum melalui prosesPenyerahan Sapi Impor tersebut kepada petani dan sebelum diperiksaoleh instansi terkait serta sebelum sesuai dengan waktu dan spesifikasiseperti yang telah ditentukan; -------------------------------------------------------1.3. Bahwa Terlapor telah melakukan kolusi dengan Panitia PelelanganPengadaan Sapi Bakalan Kereman Impor Proyek Pembangunan danPembinaan Peternakan di Kabupaten/Kota se Jawa Timur Tahun 2000yang mengakibatkan persaingan usaha tidak sehat dengan buktisebagai berikut :-------------------------------------------------------------------------1.3.1. Bahwa Terlapor dengan sengaja tetap mengikuti ProsesPengadaan Bakalan Sapi Kereman dan Sapi Bibit BetinaImpor Proyek Pembangunan dan Pembinaan Peternakan diKabupaten/Kota se Jawa Timur Tahun 2000 meskipun yangbersangkutan tidak memenuhi persyaratan dalam RKSPelelangan;--------------------------------------------------------------------1.3.2. Bahwa Panitia Pelelangan telah memberikan perlakuan khususkepada Terlapor dalam bentuk :----------------------------------------1.3.2.1. Penerimaan TDR dari Terlapor melewati jangkawaktu yang telah ditentukan dalam RKS Pelelangan;1.3.2.2. Sebelum ditentukan Pemenang Lelang, pada sekitartanggal 15 Oktober 2000, Terlapor bersama-samadengan Pejabat Dinas Peternakan Jawa Timurbeserta dengan saudara Frengki (pengusaha) danbeberapa anggota DPRD Jawa Timur melakukanperjalanan ke Australia untuk mensurvey sapi yangakan dibawa ke Indonesia;-----------------------------------15
<strong>SA<strong>LI</strong>NAN</strong>2. Menimbang bahwa keterangan Soemardi, BBA, yang menjabat sebagaiSekretaris pada Terlapor, dengan didampingi oleh Johan Pudjajanto, S.H., StafSekretariat, Terlapor dihadapan Majelis Komisi pada tanggal 21 September<strong>2001</strong>, menyatakan sebagai berikut :----------------------------------------------------------2.1. Bahwa Terlapor telah melakukan Prosedur Lelang sesuai denganKeputusan Presiden <strong>Nomor</strong> 18 Tahun 2000;------------------------------------2.2. Bahwa dalam RKS disebutkan setiap Peserta Lelang harus memenuhipersyaratan teknis yaitu memiliki kandang berkapasitas 5.000 (limaribu) ekor sapi, namun tidak berarti kandang harus hak milik tapidiperbolehkan dengan hak sewa;---------------------------------------------------2.3. Bahwa hanya PT. Santori Agrindo yang memiliki kandang sapi dengankapasitas 5.000 (lima ribu) ekor;----------------------------------------------------2.4. Bahwa tugas Terlapor dalam proyek Pengadaan Sapi BakalanKereman Impor adalah mengimpor dan mendistribusikan, tetapi biladiperlukan Terlapor dapat diminta untuk menjualkan kembali sapi-sapitersebut dari petani;--------------------------------------------------------------------2.5. Bahwa pengumuman Lelang tanggal 19 September 2000 dan LelangUlang tanggal 17 Oktober 2000;----------------------------------------------------2.6. Bahwa pada pengumuman Lelang,Terlapor mendaftar sebagai PesertaLelang dan Terlapor tidak tahu proses terjadinya Lelang tersebut, yangdiketahui adalah telah terjadi Lelang Ulang dan Terlapor mendaftar lagisebagai Peserta Lelang;---------------------------------------------------------------2.7. Bahwa tidak ada perubahan RKS pada Lelang Ulang;------------------------16
<strong>SA<strong>LI</strong>NAN</strong>2.8. Bahwa Terlapor mempunyai MoU dengan perusahaan eksportir HallenAustralasian Livestock Traders Pty. Ltd.;-----------------------------------------2.9. Bahwa Terlapor sebelum Lelang belum pernah sama sekaliberhubungan dagang dengan perusahaan eksportir Hallen AustralasianLivestock Traders Pty. Ltd., yang sering dilakukan Terlapor adalahberhubungan dagang dengan PT Pasindo Magelang yang sudah seringberhubungan dagang dengan perusahaan eksportir Hallen AustralasianLivestock Traders Pty. Ltd.;-----------------------------------------------------------3. Menimbang bahwa menurut keterangan Terlapor, dalam hal ini diwakili olehSoeroso Mangunsubroto, dihadapan Majelis Komisi pada tanggal 13 November<strong>2001</strong> menyatakan sebagai berikut :------------------------------------------------------------3.1. Bahwa Terlapor adalah badan usaha berbentuk Koperasi, yangdidirikan dan berkedudukan di Surabaya, pada tanggal 12 Maret 1999;-3.2. Bahwa yang saat ini menjadi Ketua Terlapor adalah Haji SoerosoMangunsubroto;-------------------------------------------------------------------------3.3. Bahwa pada awalnya Terlapor melakukan kegiatan usaha di bidangagrobisnis khususnya perikanan;---------------------------------------------------3.4. Bahwa selanjutnya Terlapor melakukan kegiatan usaha di bidangpeternakan khususnya perdagangan dan penggemukan sapi potong;---3.5. Bahwa pada saat didirikan Terlapor tidak mempunyai modal yang diatas namakan Terlapor;--------------------------------------------------------------17
<strong>SA<strong>LI</strong>NAN</strong>3.6. Bahwa dalam menjalankan kegiatan usahanya, Terlapormenggunakan modal milik pribadi pengurus Terlapor;-----------------------3.7. Bahwa Terlapor mengetahui pengumuman Lelang Pengadaan SapiBakalan Kereman Impor di harian Jawa Pos edisi tanggal 19September 2000 yang dilakukan oleh Dinas Peternakan Jawa Timur;----3.8. Bahwa mengingat Terlapor memiliki kegiatan usaha salah satunya dibidang peternakan (khususnya perdagangan dan penggemukan sapipotong), maka Terlapor tertarik untuk mengikuti lelang tersebut;----------3.9. Bahwa pada tanggal 25 September 2000 Dinas Peternakan JawaTimur mengirimkan Surat Undangan kepada Terlapor untuk mengikutiRapat Pelelangan Pengadaan Sapi Bakalan Kereman Impor ProyekPembangunan dan Pembinaan Peternakan di Kabupaten/Kota se JawaTimur Tahun 2000;----------------------------------------------------------------------3.10. Bahwa pada tanggal 10 Oktober 2000 Terlapor mengajukan SuratPenawaran kepada Panitia Pelelangan;------------------------------------------3.11. Bahwa Terlapor mengakui dirinya datang terlambat pada saatPembukaan Kotak Penawaran / Surat Penawaran yang diadakan olehPanitia Pelelangan pada tanggal 11 Oktober 2000;----------------------------3.12. Bahwa pada tanggal 11 Oktober 2000 Terlapor mengetahui tidak adasatupun Peserta Lelang yang memenuhi syarat administrasi dan teknispelelangan sebagaimana telah ditentukan dalam RKS Pelelangan;-------3.13. Bahwa Terlapor ditawari oleh drh. Sigit Hanggono Kepala DinasPeternakan Jawa Timur untuk mengerjakan Proyek Pengadaan Sapi18
<strong>SA<strong>LI</strong>NAN</strong>Bakalan Kereman Impor Proyek Pembangunan dan PembinaanPeternakan di Kabupaten/Kota se Jawa Timur Tahun 2000;----------------3.14. Bahwa Terlapor menerima tawaran tersebut meskipun yangbersangkutan menyadari bahwa dirinya tidak memenuhi persyaratansebagaimana telah ditentukan dalam RKS Pelelangan;----------------------3.15. Bahwa setelah tanggal 11 Oktober 2000, sekitar pertengahan bulanOktober tahun 2000, Terlapor mengakui, atas ajakan drh. SigitHanggono Kepala Dinas Peternakan Jawa Timur, telah melakukanperjalanan ke Australia untuk melakukan survey sapi yang akandidatangkan ke Indonesia, bersama-sama dengan Kepala KantorWilayah Pertanian Pemerintah Propinsi Jawa Timur, drh. SigitHanggono Kepala Dinas Peternakan Jawa Timur, Ir. Suhadji KepalaSub Dinas Pengembangan Ternak Dinas Peternakan Jawa Timur , 2(dua) orang anggota DPRD Jawa Timur dan seseorang pengusaha,yaitu Patrick Darmawan;--------------------------------------------------------------3.16. Bahwa Terlapor mengetahui Panitia Pelelangan mengumumkanLelang Ulang Pengadaan Sapi Bakalan Kereman Impor ProyekPembangunan dan Pembinaan Peternakan di Kabupaten/Kota se JawaTimur Tahun 2000 di harian Jawa Pos edisi tanggal 17 Oktober 2000;--3.17. Bahwa Terlapor ikut serta mengajukan Surat Penawaran kepadaPanitia Pelelangan Ulang Pengadaan Sapi Bakalan Kereman ImporProyek Pembangunan dan Pembinaan Peternakan di Kabupaten/Kotase Jawa Timur Tahun 2000;----------------------------------------------------------3.18. Bahwa Terlapor mengetahui tidak ada satupun Peserta Lelang yangmemenuhi syarat administrasi dan teknis pelelangan sebagaimanatelah ditentukan dalam RKS Pelelangan Ulang;--------------------------------19
<strong>SA<strong>LI</strong>NAN</strong>3.19. Bahwa pada tanggal 6 November 2000 Terlapor telah mendapatkanUndangan Negosiasi Harga dan Teknis dari Panitia;--------------------------3.20. Bahwa pada tanggal 7 November 2000 Terlapor telah menandatanganiBerita Acara Hasil Negosiasi Harga dan Teknis dengan TimPeneliti/Evaluasi Penawaran Pekerjaan Pengadaan Sapi BakalanKereman Impor dari Australia;-------------------------------------------------------3.21. Bahwa selanjutnya pada tanggal 7 November 2000, Panitia Pelelanganmeminta kepada Terlapor untuk mengajukan Penawaran Hargabeserta lampirannya sesuai dengan Berita Acara Hasil Negosiasi Hargadan Teknis;-------------------------------------------------------------------------------3.22. Bahwa sesuai dengan Surat Permintaan Penawaran tersebut di atas,maka Terlapor pada tanggal 8 November 2000 menyampaikanpenawaran kepada Ketua Panitia Pelelangan;----------------------------------3.23. Bahwa selanjutnya Terlapor telah mendapatkan Surat Perintah Kerjadari Pemimpin Proyek;-----------------------------------------------------------------3.24. Bahwa Terlapor telah membuat dan menandatangani MoU denganHalleen Australasian Livestock Traders Pty. Ltd., eksportir dari Australiapada tanggal 10 November 2000;--------------------------------------------------3.25. Bahwa guna memenuhi persyaratan Lelang, Terlapor menggunakankandang sapi milik pribadi beberapa Pengurus Terlapor;--------------------3.26. Bahwa Terlapor tidak pernah berusaha menawarkan uang suapkepada para peserta tender terdahulu sebagai uang tutup mulutsebesar Rp. 4.000.000,00 (empat juta rupiah);----------------------------------20
<strong>SA<strong>LI</strong>NAN</strong>4. Menimbang bahwa keterangan saksi J. Sunarti, Government Relation PT.Santosa Agrindo yang beralamat di Wisma Millenia Lt.5 Jl. MT. Haryono Kavling16 Jakarta 12810 dihadapan Majelis Komisi, pada tanggal 13 September <strong>2001</strong>,menyatakan sebagai berikut :-------------------------------------------------------------------4.1. Bahwa PT. Santosa Agrindo diundang oleh Dinas Peternakan JawaTimur untuk ikut dalam Pengadaan Sapi Bakalan Kereman Imporkarena PT. Santosa Agrindo sangat berpengalaman dalam impor sapi;-4.2. Bahwa PT. Santosa Agrindo sama sekali tidak berkepentingan untukmendapatkan proyek tersebut karena PT. Santori Agrindo adalahtermasuk perusahaan importir sapi yang cukup besar sehinggameskipun tidak ikut dalam proyek tersebut bisnis PT. Santori Agrindotetap jalan;--------------------------------------------------------------------------------4.3. Bahwa PT. Santosa Agrindo telah mengisi formulir sebagai PesertaLelang dan memenuhi seluruh persyaratan yang diminta PanitiaLelang;-------------------------------------------------------------------------------------4.4. Bahwa PT. Santosa Agrindo adalah satu-satunya Peserta Lelang yangmemenuhi persyaratan baik dalam Lelang Pertama maupun LelangUlang;--------------------------------------------------------------------------------------4.5. Bahwa PT. Santosa Agrindo tidak setuju dengan sistem pembayarandibelakang karena pemesanan sapi oleh PT. Santosa Agrindo selamaini selalu dibayar dimuka;-------------------------------------------------------------4.6. Bahwa PT. Santosa Agrindo tidak setuju dengan pembayaran dalambentuk mata uang rupiah karena impor sapi harus dibayar dalambentuk mata uang dollar Amerika Serikat;----------------------------------------21
<strong>SA<strong>LI</strong>NAN</strong>4.7. Bahwa jadwal untuk mendatangkan sapi bakalan kereman impor tidakjelas padahal untuk mendatangkan sapi bakalan kereman impor dalamvolume yang cukup besar harus menunggu minimal 3 (tiga) bulanterhitung mulai pemesanan;----------------------------------------------------------4.8. Bahwa PT. Santosa Agrindo hanya menjadi perantara antara DinasPeternakan Jawa Timur dengan Mr. Scout, kolega PT. Santosa Agrindodi Australia sehingga PT. Santosa Agrindo dalam hal ini tidakmendapatkan untung sama sekali;-------------------------------------------------4.9. Bahwa pada Lelang Pertama semua Peserta Lelang dinyatakan gugurkarena hanya ada 2 (dua) amplop yang memenuhi syarat yang sampaikeputusan bahwa Lelang gagal, tidak dibuka sama sekali;------------------4.10. Bahwa PT. Santosa Agrindo tidak ikut dalam Lelang Ulang, meskidemikian PT. Santosa Agrindo masih diundang oleh PanitiaPelelangan;-------------------------------------------------------------------------------4.11. Bahwa PT. Santosa Agrindo mengundurkan diri dari kepesertaanLelang tanggal 19 Oktober 2000;---------------------------------------------------5. Menimbang bahwa keterangan saksi Ir. Alkian Beresman yang menjabatsebagai Komisaris pada PT. Asiando Kharisma yang berkedudukan di JalanNakula <strong>Nomor</strong> 8-10 Tanah Tanah Tinggi Jakarta Pusat dan sebagai Ketua IGabungan Pengusaha Konstruksi Indonesia (GAPKIN) Jalan Kebon Sirih<strong>Nomor</strong> 40 Flat Belakang Jakarta Pusat, dihadapan Majelis Komisi pada tanggal19 September <strong>2001</strong> menyatakan sebagai berikut :----------------------------------------22
<strong>SA<strong>LI</strong>NAN</strong>5.1. Bahwa Saksi telah mengetahui adanya Lelang Pengadaan SapiBakalan Kereman Impor Tahun 2000 setelah Pengumuman Lelang dimedia massa melalui temannya yang bernama Syamsul;--------------------5.2. Bahwa Saksi telah mendaftar sebagai Peserta Lelang;----------------------5.3. Bahwa setelah melalui seleksi oleh Panitia Pelelangan, hanya ada 1(satu) perusahaan yang memenuhi persyaratan sekaligus hanya 1(satu) perusahaan yang memasukkan penawaran;----------------------------5.4. Bahwa oleh karenanya maka Panitia Pelelangan memutuskan danmenyatakan Lelang batal;-------------------------------------------------------------5.5. Bahwa Panitia Pelelangan dalam melaksanakan tugasnya masihmenggunakan Keputusan Presiden <strong>Nomor</strong> 16 Tahun 1994;----------------5.6. Bahwa Lelang menurut Keputusan Presiden <strong>Nomor</strong> 16 Tahun 1994yang mengajukan penawaran minimal 3 (tiga) perusahaan dan yangmemenuhi syarat minimal 3 (tiga) perusahaan tetapi yang terjadi padaLelang Pengadaan Sapi Bakalan Kereman Impor adalah hanya 1 (satu)perusahaan yang memenuhi syarat dan hanya 1 (satu) perusahaanyang mengajukan penawaran dari 21 ( dua puluh satu ) perusahaan;----5.7. Bahwa untuk kedua kalinya Lelang Pengadaan Sapi Bakalan KeremanImpor diumumkan karena Lelang Pertama dinyatakan gagal;--------------5.8. Bahwa Saksi untuk kedua kalinya mendaftar sebagai Peserta Lelang;--5.9. Bahwa Saksi tidak lagi mendapat panggilan ataupun undanganataupun pemberitahuan dalam Lelang Ulang ini;-------------------------------23
<strong>SA<strong>LI</strong>NAN</strong>5.10. Bahwa Panitia Pelelangan tidak memberikan penjelasan apapun alasantidak diundangnya atau dipanggilnya Saksi dalam Lelang Ulangtersebut;-----------------------------------------------------------------------------------5.11. Bahwa Panitia Pelelangan berusaha menggugurkan para PesertaLelang dengan cara menunjuk salah satu Peserta Lelang yaituTerlapor;----------------------------------------------------------------------------------6. Menimbang bahwa keterangan tertulis Kepala Dinas Peternakan Jawa Timur<strong>Nomor</strong> : 188.2/909//113.01/<strong>2001</strong>, tanggal 15 Maret <strong>2001</strong>, perihal KlarifikasiDugaan Pelanggaran Undang-undang <strong>Nomor</strong> 5 Tahun 1999, pada pokoknyamenyatakan sebagai berikut :-------------------------------------------------------------------6.1. Bahwa Pelelangan Pengadaan Sapi Bakalan Kereman Impor didanaioleh Anggaran Pendapatan Belanja Daerah dalam rangka pelaksanaanproyek Pembangunan dan Pembinaan Peternakan Tahun 2000 pasal2P.0.2.3.01 pasal 001 Tahun 2000;------------------------------------------------6.2. Bahwa pendaftaran Lelang dimulai tanggal 22 sampai dengan 25September 2000, yang diikuti oleh 21 (dua puluh satu) Rekanantermasuk Terlapor;---------------------------------------------------------------------6.3. Bahwa semua Rekanan tersebut di atas telah mengikuti pengambilanUndangan tanggal 26 September 2000;------------------------------------------6.4. Bahwa pengambilan dokumen tanggal 28 September 2000 diterimaoleh 21 Rekanan;-----------------------------------------------------------------------6.5. Bahwa Acara Penjelasan Pekerjaan pada tanggal 2 Oktober 2000diikuti oleh 21 Rekanan dengan hasil sesuai Berita Acara Penjelasan24
<strong>SA<strong>LI</strong>NAN</strong>tanggal 2 Oktober 2000 <strong>Nomor</strong> : 027/628/113.01/2000 dirubah danditambah beberapa persyaratan sesuai kesepakatan;------------------------6.6. Bahwa terhadap keberatan Peserta Lelang dan ketidakbersediaan 2(dua) wakil Peserta Lelang, yaitu PT. Duta Karya Perkasa dan KJUBPeternak Sapi Potong Jawa Timur untuk menandatangani Berita AcaraPenjelasan, atas alasan persyaratan dalam RKS yang terlalumemberatkan, Panitia Pelelangan berpendapat bahwa pengalamanimpor sangat diperlukan oleh Peserta Lelang bukan mitra kerjanya,karena Pengadaan Sapi Bakalan Kereman Impor adalah barangspesifik khusus yang akan diserahkan pada kepentingan masyarakat;--6.7. Bahwa pemasukan dan pembukaan penawaran tanggal 11 Oktober2000, Rekanan yang memasukkan penawaran sebanyak 10perusahaan dan yang menawar hanya 3 (tiga) perusahaan sedangkan1 (satu) perusahaan terlambat memasukkan penawaran untuk lainnyaberupa sampul yang isinya bukan penawaran dan karena tidakmemenuhi syarat Keputusan Presiden <strong>Nomor</strong> 18 Tahun 2000 makaoleh Panitia Pelelangan, Lelang dinyatakan gagal;----------------------------6.8. Bahwa pendaftaran Lelang Ulang dilaksanakan mulai tanggal 19sampai dengan 23 Oktober 2000, namun sampai dengan akhirpendaftaran semua pendaftar tidak memenuhi persyaratan, sehinggaakhirnya gagal. Kegagalan tersebut telah dilaporkan kepada GubernurJawa Timur sesuai dengan surat <strong>Nomor</strong> : 027/742/113.01/2000tanggal 6 November 2000 tentang kegagalan tender I dan Tender II.Sesuai dengan Keputusan Presiden <strong>Nomor</strong> 18 Tahun 2000 pasal 26ayat (3) apabila pelelangan gagal, maka Panitia Pelelangan segeramelakukan Lelang Ulang. Pasal 26 ayat (4) apabila Pelelangan Ulanggagal maka Kepala Kantor/Satuan Kerja/Pemimpin Proyek segera25
<strong>SA<strong>LI</strong>NAN</strong>memerintahkan kepada Panitia Pelelangan untuk melaksanakanPenunjukan Langsung dengan melakukan Negosiasi Harga dan Teknis.6.9. Bahwa sesuai hasil rapat dan arahan dari Kepala Dinas PeternakanJawa Timur tanggal 7 November Tahun 2000 maka dilaksanakanNegosiasi Harga dan Teknis dengan memperhatikan KeputusanPresiden <strong>Nomor</strong> 18 Tahun 2000 pasal 14 ayat (4);---------------------------6.10. Bahwa pengusaha yang paling memenuhi persyaratan adalah PT.Santosa Agrindo, namun telah mengundurkan diri dengan suratnya<strong>Nomor</strong> : 023/FKS.Pem.SA/LDS JD/X/00 tanggal 19 Oktober 2000;-------6.11. Bahwa dengan kesepakatan bersama dan sesuai hasil NegosiasiHarga dan Teknis, Dinas Peternakan Jawa Timur memilih pengusahaatau koperasi yang secara teknis paling mendekati denganpersyaratan-persyaratan teknis, yaitu Terlapor yang beralamat di JalanTaman Apsari <strong>Nomor</strong> 11 Surabaya;------------------------------------------------6.12. Bahwa dasar penunjukan Terlapor sebagai pelaksana program adalah6.12.1. Terlapor mempunyai hubungan kerjasama dengan eksportirdari Australia Barat yakni adanya MoU antara Terlapor danHallen Australian Livestock Traders Pty.Ltd. pada tanggal 10November 2000;-----------------------------------------------------------6.12.2. Perusahaan Australia tersebut telah mendapatkanrekomendasi dari Konsulat Republik Indonesia di Perth,Western Australia, dengan suratnya tanggal 6 November2000 <strong>Nomor</strong> : 361/Perth/XI/2, sebagai pengusaha yangmempunyai kredibilitas yang cukup besar dan aktifmelakukan kegiatan ekspor;--------------------------------------------26
<strong>SA<strong>LI</strong>NAN</strong>6.12.3. Terlapor adalah lembaga koperasi yang jelas yaknimempunyai akses sampai dengan pedesaan (Kelompok Tanidan Koperasi Kecil);-------------------------------------------------------6.12.4. Mempunyai fasilitas antara lain kandang ternak sapi diGresik, Tuban, Jombang dengan kapasitas 100 (seratus)sampai dengan 200 (dua ratus) ekor dan tenaga ahli teknismaupun administrasi, mempunyai kerjasama denganPerguruan Tinggi (Universitas Airlangga), sistem organisasisolid berbentuk koperasi, mempunyai hubungan kuat dengancorporate pasar dikota besar, lokasi domisili dan kegiatannyadi Jawa Timur;--------------------------------------------------------------6.12.5. Mempunyai rencana tahunan yakni membangun instalasikandang dengan kapasitas besar sekitar 5.000 ekor di Tubanpada tahun <strong>2001</strong>, menjadi anggota Asosiasi ProdusenDaging dan Feedlot Indonesia (APFINDO) dengan <strong>Nomor</strong> :129/Apfindo/JS/XI/00 tanggal 29 November 2000 yang dapatditerima sebagai importir dan pengusaha feedlotter,selanjutnya dalam Putusan ini disebut APFINDO.6.12.6. Berita acara penelitian penawaran tanggal 8 November 2000;6.12.7. Surat Keputusan Penunjukan Pemenang tanggal 10November 2000;-----------------------------------------------------------6.12.8. Surat Perintah Kerja tanggal 10 November 2000;----------------6.12.9. Perjanjian/Kontrak tanggal 14 November 2000;-------------------6.12.10. Spesifikasi Program Pengadaan Sapi Bakalan KeremanImpor dari Australia dengan kriteria yakni PerdaganganInternasional (MoU Koperasi, MoU Pemerintah Propinsi JawaTimur dengan West Australia, L/C Cash dengan Bank yangdipercaya oleh luar negeri), barangnya hidup dengan kualitastinggi, dana Taskin yang berpihak pada rakyat (denganbentuk koperasi), banyak force majeur yang mempengaruhiprogram ini (harga dollar yang fluktuatif, situasi iklim yang tak27
<strong>SA<strong>LI</strong>NAN</strong>kondusif, kapal yang terbatas jumlahnya), waktu pelaksanaananggaran 9 (sembilan) bulan, perubahan kultur dan individualtradisional ke kolektif dengan pola bisnis (dari ekor dengantafsir, berubah menjadi kepastian usaha dengan kilogramdaging/berat hidup), bergulir dengan membeli kembali dalamjangka panjang (koperasi harus melayani keperluanpenggaduh terus-menerus setiap tahun);---------------------------6.13. Mengenai L/C uang muka bahwa dalam hal pengadaan barang yangmemerlukan pembukaan L/C yang melebihi ketentuan diatur lebih lanjutoleh Menteri Keuangan apabila anggaran tersebut merupakan Bantuandari Pemerintah Pusat (APBN), sedangkan Proyek yang dilaksanakanoleh Dinas Peternakan adalah Bantuan dari Pemerintah Propinsi JawaTimur sehingga pelaksanaannya diatur oleh ketentuan PelaksanaanAnggaran Belanja Daerah (APBD);-------------------------------------------------7. Menimbang bahwa sejumlah dokumen yang disampaikan oleh para pihaktermasuk saksi serta dokumen yang didapat oleh Majelis Komisi selamaPemeriksaan Lanjutan menunjukkan hal-hal sebagai berikut :-------------------------7.1. Bahwa Terlapor adalah badan usaha yang didirikan dan berkedudukandi Jalan Taman Apsari <strong>Nomor</strong> 11 Surabaya, berdasarkan AktePendirian Koperasi, tanggal 1 Maret 1999, yang disahkan melaluiKeputusan Menteri Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah RepublikIndonesia <strong>Nomor</strong> : 11/BH/KWK.13/III/1999, tanggal 12 Maret 1999(Dokumen 1 dan 2);--------------------------------------------------------------------7.2. Bahwa susunan pengurus Terlapor berdasarkan Akte PendirianKoperasi, tanggal 1 Maret 1999, yang disahkan melalui KeputusanMenteri Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia28
<strong>SA<strong>LI</strong>NAN</strong><strong>Nomor</strong> : 11/BH/KWK.13/III/1999, tanggal 12 Maret 1999, adalahsebagai berikut :-------------------------------------------------------------------------Ketua Umum : H. Soeroso Mangunsubroto-------------------------------Ketua I : Barkah Rostiaman-------------------------------------------Ketua II : Boedi Prakoso, BA-------------------------------------------Sekretaris I : Soemardi, BBA-----------------------------------------------Sekretaris II : H. Mochammad Bachruddin-------------------------------Bendahara I : Drs. Ec. Arifin D. Abdulah----------------------------------Bendahara II : RBH. Mochamad Yasin-------------------------------------( Dokumen 1 )----------------------------------------------------------------------------7.3. Bahwa Terlapor melakukan kegiatan usaha perdagangan barang danjasa, sebagai pedagang pengecer skala besar (supplier), dalam bidangusaha perdagangan eceran khusus komoditi bukan makanan, minumandan jasa angkutan barang, yaitu : hasil pertanian (buah-buahan,sayuran), perikanan ( ikan, udang ), peternakan (sapi, kambing, ayam),alat teknik, mekanikal, elektrikal, jasa angkutan barang (darat)(Dokumen 3);-----------------------------------------------------------------------------7.4. Bahwa pada tanggal 8 Agustus 2000, Dinas Peternakan Jawa Timurtelah menerbitkan surat <strong>Nomor</strong> : 524/2393/113.02/2000, perihalPenunjukkan Langsung Pengadaan Sapi Bakalan Kereman Impor,yang ditujukan kepada Imam Utomo Gubernur Jawa Timur;----------------7.5. Bahwa Imam Utomo Gubernur Jawa Timur melalui Surat <strong>Nomor</strong> :524/9901/022/2000, tanggal 7 September 2000, perihal PenunjukkanLangsung Pengadaan Sapi Impor, memberitahukan kepada DinasPeternakan Propinsi Jawa Timur agar dalam proses pelaksanaanpengadaan sapi impor memperhatikan petunjuk dan aturan yang29
<strong>SA<strong>LI</strong>NAN</strong>berlaku, yaitu Keputusan Presiden <strong>Nomor</strong> 18 Tahun 2000 (Dokumen4);-------------------------------------------------------------------------------------------7.6. Bahwa Panitia Pelelangan telah membuat dan menandatangani RKSPelelangan Pengadaan Sapi Bakalan Kereman Impor, pada pokoknyamenyatakan sebagai berikut :--------------------------------------------------------7.6.1. Persyaratan Administrasi :----------------------------------------------7.6.1.1. Surat Keterangan tentang Pengalaman Impor Sapidari Australia minimal 2 (dua) tahun, yangditerbitkan oleh instansi yang berwenang;-------------7.6.1.2. Surat Referensi Perusahaan sejenis dari InstansiPemerintah atau TDR;--------------------------------------7.6.1.3. Sertifikat Prakualifikasi dari Pemerintah Tahun2000 bidang pekerjaan pengadaan barang subbidang bibit dan usaha pertanian, peternakan,perikanan, kehutanan kualifikasi A;----------------------7.6.1.4. Tanda Keanggotaan APFINDO;--------------------------7.6.2. Persyaratan Teknis :------------------------------------------------------7.6.2.1. Rekanan pemenang Lelang harus menyediakanpenampungan dengan kapasitas 5.000 (lima ribu)ekor sapi lengkap dengan peralatannya;---------------7.6.2.2. Rekanan pemenang Lelang dalam pengumpulanternak di lokasi penampungan harus mencapaisejumlah seluruhnya ditambah 5% (lima persen)sebagai cadangan untuk sekali pemeriksaan;--------7.6.2.3. Ternak yang dikirim ke Peternak harus diadaptasidi kandang penampungan Rekanan Pemenangpaling sedikit selama 30 (tiga puluh) hari termasuktindak karantina (Dokumen 5);----------------------------30
<strong>SA<strong>LI</strong>NAN</strong>7.7. Bahwa Panitia Pelelangan telah mengumumkan adanya kegiatanPelelangan Terbatas Pengadaan Sapi Bakalan Kereman Impor ProyekPembangunan dan Pembinaan Peternakan di Kabupaten/Kota se JawaTimur Tahun 2000 di harian Jawa Pos, edisi tanggal 19 September2000 (Dokumen 6);--------------------------------------------------------------------7.8. Bahwa pada tanggal 22 sampai dengan 25 September 2000, terdapat21 (dua puluh satu) rekanan yang mendaftarkan diri di DinasPeternakan Jawa Timur untuk mengikuti kegiatan Pelelangan TerbatasPengadaan Sapi Bakalan Kereman Impor Proyek Pembangunan danPembinaan Peternakan di Kabupaten/Kota se Jawa Timur TahunAnggaran 2000 (Dokumen 7);-------------------------------------------------------7.9. Bahwa pada tanggal 11 Oktober 2000, saat Pembukaan KotakPenawaran/Surat Penawaran oleh Panitia Pelelangan, diketahui bahwahanya 4 (empat) rekanan yang mengajukan penawaran harga, yaitu :Terlapor, KJUB, PT. Citra Hidup Makmur, dan PT. Santosa Agrindo(Dokumen 7);-----------------------------------------------------------------------------7.10. Bahwa meskipun dari 21 (dua puluh satu) Rekanan terdapat 4 (empat)rekanan yang mengajukan penawaran, akan tetapi tidak ada satupunrekanan yang memenuhi seluruh persyaratan secara sempurnasebagaimana telah ditetapkan dalam RKS Pelelangan ( Dokumen 7 );--7.11. Bahwa pada tanggal 17 sampai dengan 22 Oktober 2000 Terlapormelakukan perjalanan ke Australia bersama-sama dengan SoemarwotoDadoes, Endang Rustyowati, Mukmin Basuni, S.H., Muljono, SetiadiPatricius Dermawan, drh. Sigit Hanggono Kepala Dinas PeternakanJawa Timur, dan Ir. Suhadji Ketua Panitia Pelelangan, dengan bukti :---31
<strong>SA<strong>LI</strong>NAN</strong>7.11.1. Surat Direktur Jenderal Imigrasi c.q Direktur InformasiKeimigrasian, <strong>Nomor</strong> : F5-IL.01.10-1.0252, perihalPengumpulan Data, tanggal 14 Februari 2002;--------------------7.11.2. Tiket Penerbangan Garuda Indonesia Airlines, JurusanSurabaya – Denpasar – Perth, tanggal 17 Oktober 2000;------7.11.3. Passenger and Baggage Manifest, Garuda IndonesiaAirlines, Jurusan Surabaya – Denpasar, tanggal 17 Oktober2000;--------------------------------------------------------------------------7.11.4. Tiket Penerbangan Ansett Australia, Jurusan Perth – Darwin,tanggal 20 Oktober 2000;------------------------------------------------7.11.5. Tiket Penerbangan Garuda Indonesia Airlines, JurusanDarwin - Denpasar – Surabaya, tanggal 22 Oktober 2000(Dokumen 8, 9, 10, 11, dan 12);---------------------------------------7.12. Bahwa tiket pesawat terbang yang dipergunakan oleh Terlaporbersama-sama dengan nama-nama sebagaimana tersebut pada angka7.11. tersebut di atas untuk pergi ke Australia, dipesan dan dibayar olehDinas Peternakan Jawa Timur (Dokumen 13 dan 14);------------------------7.13. Bahwa pada tanggal 19 Oktober 2000 salah satu Peserta Lelang, yaituPT. Santosa Agrindo, dengan suratnya <strong>Nomor</strong> : 023/FKS.Pem-SA/LDS-JD/X/00, menyatakan pengunduran dirinya dari kepesertaan kegiatanPelelangan Terbatas Pengadaan Sapi Bakalan Kereman Impor ProyekPembangunan dan Pembinaan Peternakan di Kabupaten/Kota se JawaTimur Tahun 2000, dengan alasan ketidakjelasan keputusan hasilLelang (Dokumen 15);-----------------------------------------------------------------7.14. Bahwa Panitia Pelelangan telah mengumumkan adanya kegiatanPelelangan Ulang terbatas Pengadaan Sapi Bakalan Kereman ImporProyek Pembangunan dan Pembinaan Peternakan di Kabupaten/Kota32
<strong>SA<strong>LI</strong>NAN</strong>se Jawa Timur Tahun Anggaran 2000 di harian Jawa Pos, edisi tanggal17 Oktober 2000 (Dokumen 16);----------------------------------------------------7.15. Bahwa Panitia Pelelangan membuka pendaftaran Lelang Ulang tanggal19 sampai dengan 23 Oktober 2000. (Dokumen 16);--------------------------7.16. Bahwa hasil penelitian Panitia Pelelangan terhadap berkas pendaftaranbeserta lampiran dan syarat-syarat administrasi adalah tidak ada yangmemenuhi syarat, sehingga Lelang Ulang dinyatakan gagal (Dokumen17);------------------------------------------------------------------------------------------7.17. Bahwa pada tanggal 6 November 2000, Konsulat Republik Indonesia diPerth, Australia, telah mengirimkan melalui faksimili kepada KepalaDinas Peternakan Pemerintah Propinsi Jawa Timur, Surat <strong>Nomor</strong> :361/Perth/XI/2, tentang Daftar Perusahaan Eksportir Sapi Westernyang menunjukan bahwa Halleen Australasian Livestock Traders Pty.Ltd. adalah pengusaha yang aktif melakukan eksport (Dokumen 18);----7.18. Bahwa pada tanggal 6 November 2000, Kepala Dinas PeternakanJawa Timur, dengan surat <strong>Nomor</strong> : 027/742/113.01/2000, telahmelaporkan pelaksanaan Pelelangan Pengadaan Sapi BakalanKereman Impor kepada Gubernur Jawa Timur (Dokumen 17);-------------7.19. Bahwa berdasarkan hasil rapat Panitia Pelelangan, Satgas danPemimpin Proyek yang dipimpin oleh Kepala Dinas PeternakanPemerintah Propinsi Jawa Timur pada tanggal 6 November 2000, telahdicapai kesepakatan untuk melakukan penunjukan langsung melaluiNegosiasi Harga dan Teknis (Dokumen 17);-----------------------------------7.20. Bahwa pada tanggal 6 November 2000, Panitia Pelelanganmenerbitkan Surat Undangan <strong>Nomor</strong> : 020.1/737/113.01/2000, yang33
<strong>SA<strong>LI</strong>NAN</strong>ditujukan kepada Terlapor, untuk mengadakan Negosiasi Harga danTeknis dalam rangka Pengadaan Sapi Bakalan Kereman Impor ProyekPembangunan dan Pembinaan Peternakan di Kabupaten / Kota seJawa Timur Tahun Anggaran 2000 (Dokumen 19);----------------------------7.21. Bahwa pada tanggal 7 November 2000 Terlapor telah melakukanNegosiasi Harga dan Teknis dengan Panitia Pelelangan, sebagaimanatercantum dalam Berita Acara Negosiasi Harga dan Teknis, <strong>Nomor</strong> :027/740/113.01/2000, dalam rangka Pengadaan Sapi BakalanKereman Impor Proyek Pembangunan dan Pembinaan Peternakan diKabupaten / Kota se Jawa Timur Tahun Anggaran 2000 (Dokumen 20);7.22. Bahwa dalam Berita Acara Hasil Negosiasi Harga dan Teknis telahdisepakati beberapa hal yang pada pokoknya sebagai berikut :-----------7.22.1. Tanda Daftar Rekanan ( TDR ) tidak diperlukan lagi, yangada adalah rekomendasi dari Biro Perekonomian PemerintahPropinsi Jawa Timur <strong>Nomor</strong> : 593/12398/022/2000, tanggal 8November 2000;-----------------------------------------------------------7.22.2. Keanggotaan APFINDO tidak ada karena di Jawa Timurbelum dibentuk Cabang APFINDO, sedangkan Terlaporadalah pengusaha dari jawa Timur;-----------------------------------7.22.3. Tidak diperlukan kandang sapi dengan kapasitas 5.000 ( limaribu ) ekor karena tidak ada satu pengusahapun yang dapatmenyediakannya, sementara pengusaha yang adamengundurkan diri;--------------------------------------------------------7.22.4. Tidak diperlukan lagi proses karantina 30 ( tiga puluh ) hari;---7.22.5. Jumlah sapi yang akan diimpor dari Australia adalahsebanyak 3.132 ( tiga ribu seratus tiga puluh dua ) ekordengan berat badan minimal 320 ( tiga ratus dua puluh )kilogram;---------------------------------------------------------------------34
<strong>SA<strong>LI</strong>NAN</strong>7.22.6. Harga pekerjaan borongan sebesar Rp 13.370.000.000,00(tiga belas miliar tiga ratus tujuh puluh juta rupiah),dikonversikan dengan mata uang Dollar Amerika Rp9.300,00 ( sembilan ribu tiga ratus rupiah) per dollar AmerikaSerikat, sehingga equivalen US$ 1,45 (satu koma empatpuluh lima dollar Amerika Serikat) per kilogram adalah Rp13.485,00 ( tiga belas ribu empat ratus delapan puluh limarupiah ) per kilogram berat hidup loco kandang plasma;--------7.22.7. Cara pembayaran Proyek Pengadaan Sapi Bakalan KeremanImpor Proyek Pembangunan dan Pembinaan Peternakan diKabupaten/Kota se Jawa Timur Tahun Anggaran 2000adalah 100 % (seratus persen) di depan dalam bentuk L/Cpada bank yang ditunjuk oleh pihak ekspor Australia melaluiBank Jawa Timur;---------------------------------------------------------7.22.8. Data jual-beli sapi potong selama 3 (tiga) bulan terakhir,mulai Juni sampai dengan Agustus 2000 tidak diperlukan;-----7.22.9. Tambahan 5 % ( lima persen ) cadangan tidak diperlukanlagi;----------------------------------------------------------------------------7.22.10. 2 (dua) orang Selektor ternak (Dinas Peternakan JawaTimur) ke negara asal menjadi tanggung jawab Terlapor;-----7.22.11. Jangka waktu pelaksanaan akan diselesaikan selama 3 (tiga)bulan kalender terhitung mulai tanggal 14 November 2000dan berakhir tanggal 14 Februari <strong>2001</strong>, namun demikianakan diusahakan pekerjaan selesai pada minggu terakhirbulan Desember 2000 (Dokumen 20);-------------------------------7.23. Bahwa pada tanggal 7 November 2000, Panitia Pelelangan denganSurat <strong>Nomor</strong> : 020.1/748/113.01/2000, telah mengajukan permohonankepada Terlapor agar yang bersangkutan menyampaikan SuratPenawaran Harga beserta lampiran-lampirannya sesuai dengan BeritaAcara Hasil Negosiasi Harga dan Teknis (Dokumen 21);--------------------35
<strong>SA<strong>LI</strong>NAN</strong>7.24. Bahwa pada tanggal 8 November 2000, Terlapor menyampaikanpenawaran Pelelangan Pengadaan Sapi Bakalan Kereman ImporProyek Pembangunan dan Pembinaan Peternakan di Kabupaten/Kotase Jawa Timur Tahun 2000, dengan Surat <strong>Nomor</strong> :123/KopiJatim/XI/2000, kepada Ketua Panitia Pelelangan (Dokumen22);------------------------------------------------------------------------------------------7.25. Bahwa pada tanggal 10 November 2000, drh. Dwi Irianto PemimpinProyek membuat dan menandatangani Surat Perintah Kerja <strong>Nomor</strong> :027/754/113.01/2000, kepada Terlapor untuk melaksanakanPengadaan Sapi Bakalan Kereman Impor Proyek Pembangunan danPembinaan Peternakan di Kabupaten/Kota se Jawa Timur TahunAnggaran 2000 (Dokumen 23);------------------------------------------------------7.26. Bahwa pada tanggal 10 November 2000, Terlapor telah membuat danmenandatangani MoU dengan Halleen Australasian Livestock TradersPty. Ltd. mengenai impor sapi Australia ke Indonesia (Dokumen 24 );---7.27. Bahwa pada tanggal 14 November 2000 Dinas Peternakan Jawa Timurdan Terlapor telah membuat dan menandatangani PerjanjianPengadaan Sapi Impor dari Australia <strong>Nomor</strong> : 027/755/113.01/2000(Dokumen 25);---------------------------------------------------------------------------7.28. Bahwa pada tanggal 22 November 2000 Dinas Peternakan Jawa Timurdan Terlapor telah menandatangani Addendum Perjanjian PengadaanSapi Impor dari Australia <strong>Nomor</strong> : 027/791/113.01/2000 (Dokumen 26);-7.29. Bahwa pada tanggal 12 Maret <strong>2001</strong> Dinas Peternakan Jawa Timurtelah memeriksa dengan teliti bakalan sapi kereman impor dariTerlapor, dan selanjutnya menyatakan sapi telah diterima dalam36
<strong>SA<strong>LI</strong>NAN</strong>kondisi sehat, sebagaimana tercantum dalam Berita AcaraPemeriksaan Barang <strong>Nomor</strong> : 32/TP/APBD/<strong>2001</strong> (Dokumen 27);---------8. Menimbang bahwa dari keterangan-keterangan yang terungkap dalamPemeriksaan Lanjutan baik Pelapor, Terlapor, para saksi maupun dokumendokumenyang terungkap dalam pemeriksaan, Majelis Komisi menemukanfakta-fakta sebagai berikut :---------------------------------------------------------------------8.1. Bahwa Terlapor adalah badan usaha yang didirikan dan berkedudukandi Jalan Taman Apsari <strong>Nomor</strong> 11 Surabaya, berdasarkan AktePendirian Koperasi, tanggal 1 Maret 1999, yang disahkan melaluiKeputusan Menteri Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah RepublikIndonesia <strong>Nomor</strong> : 11/BH/KWK.13/III/1999, tanggal 12 Maret 1999(Dokumen 1 dan 2);--------------------------------------------------------------------8.2. Bahwa susunan pengurus Terlapor berdasarkan Akte PendirianKoperasi, tanggal 1 Maret 1999, yang disahkan melalui KeputusanMenteri Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia<strong>Nomor</strong> : 11/BH/KWK.13/III/1999, tanggal 12 Maret 1999, adalahsebagai berikut :-------------------------------------------------------------------------Ketua Umum : H. Soeroso Mangunsubroto---------------------------------------Ketua I : Barkah Rostiaman--------------------------------------------------Ketua II : Boedi Prakoso, BA--------------------------------------------------Sekretaris I : Soemardi, BBA-------------------------------------------------------Sekretaris II : H. Mochammad Bachruddin--------------------------------------Bendahara I : Drs. Ec. Arifin D. Abdulah-----------------------------------------Bendahara II : RBH. Mochamad Yasin--------------------------------------------8.3. Bahwa Terlapor tidak memiliki Anggaran Rumah Tangga (ART);--------37
<strong>SA<strong>LI</strong>NAN</strong>8.4. Bahwa Terlapor melakukan kegiatan usaha perdagangan barang danjasa, sebagai pedagang pengecer skala besar (supplier), dalam bidangusaha perdagangan eceran khusus komoditi bukan makanan, minumandan jasa angkutan barang, yaitu : hasil pertanian (buah-buahan,sayuran), perikanan (ikan, udang), peternakan (sapi, kambing, ayam),alat teknik, mekanikal, elektrikal, jasa angkutan barang (darat)(Dokumen 3);-----------------------------------------------------------------------------8.5. Bahwa dalam perdagangan dan pengadaan sapi impor, Terlapor tidakmemiliki pengalaman impor secara langsung dan sampai keikutsertaanTerlapor pada Pelelangan Pengadaan Sapi Bakalan Kereman Imporbelum pernah menjalin hubungan dagang dengan eksportir HallenAustralasian Livestock Traders Pty. Ltd.;-----------------------------------------8.6. Bahwa untuk menyelenggarakan Pengadaan Sapi Bakalan KeremanImpor dalam rangka pelaksanaan Proyek Pembangunan danPembinaan Peternakan di Kabupaten/Kota se Jawa Timur TahunAnggaran 2000, yang didanai Anggaran Pendapatan dan BelanjaDaerah Pemerintah Propinsi Jawa Timur, Kepala Dinas PeternakanPropinsi Jawa Timur telah membentuk Panitia Pelelangan yang diketuaioleh Ir. Suhadji, Kepala Sub Dinas Pengembangan Ternak DinasPeternakan Jawa Timur;--------------------------------------------------------------8.7. Bahwa pada tanggal 8 Agustus 2000, Dinas Peternakan Propinsi JawaTimur telah menerbitkan surat <strong>Nomor</strong> : 524/2393/113.02/2000, perihalPenunjukkan Langsung Pengadaan Sapi Impor, yang ditujukan kepadaImam Utomo Gubernur Jawa Timur;-----------------------------------------------8.8. Bahwa Imam Utomo Gubernur Jawa Timur melalui Surat <strong>Nomor</strong> :524/9901/022/2000, tanggal 7 September 2000, perihal PenunjukanLangsung Pengadaan Sapi Impor, memberitahukan kepada Dinas38
<strong>SA<strong>LI</strong>NAN</strong>Peternakan Propinsi Jawa Timur agar dalam proses pelaksanaanpengadaan sapi impor memperhatikan petunjuk dan aturan yangberlaku, yaitu Keputusan Presiden <strong>Nomor</strong> 18 Tahun 2000;------------------8.9. Bahwa Panitia Pelelangan telah membuat RKS Pelelangan PengadaanSapi Bakalan Kereman Impor, Proyek Pembangunan dan PembinaanPeternakan di Kabupaten/Kota se Jawa Timur, dengan sepengetahuandrh. Dwi Irianto Pemimpin Proyek, pada pokoknya menyatakan sebagaiberikut :------------------------------------------------------------------------------------8.9.1. Persyaratan Administrasi :----------------------------------------------8.9.1.1. Surat Keterangan tentang Pengalaman Impor Sapidari Australia minimal 2 (dua) tahun, yangditerbitkan oleh instansi yang berwenang.-------------8.9.1.2. Surat Referensi Perusahaan sejenis dari InstansiPemerintah;----------------------------------------------------8.9.1.3. Sertifikat Prakualifikasi dari Pemerintah Tahun2000 bidang pekerjaan pengadaan barang subbidang bibit dan usaha pertanian, peternakan,perikanan, kehutanan kualifikasi A;----------------------8.9.1.4. Tanda Keanggotaan APFINDO ;-------------------------8.9.2. Persyaratan Teknis :------------------------------------------------------8.9.2.1. Rekanan pemenang Lelang harus menyediakanpenampungan dengan kapasitas 5.000 ( lima ribu )ekor sapi lengkap dengan peralatannya;---------------8.9.2.2. Rekanan pemenang Lelang dalam pengumpulanternak di lokasi penampungan harus mencapaisejumlah seluruhnya ditambah 5% ( lima persen )sebagai cadangan untuk sekali pemeriksaan;--------8.9.2.3. Ternak yang dikirim ke Peternak harus diadaptasidi kandang penampungan Rekanan Pemenang39
<strong>SA<strong>LI</strong>NAN</strong>paling sedikit selama 30 (tiga puluh) hari termasuktindak karantina;----------------------------------------------8.10. Bahwa Panitia Pelelangan telah mengumumkan adanya kegiatanPelelangan Terbatas Pengadaan Sapi Bakalan Kereman Impor ProyekPembangunan dan Pembinaan Peternakan di Kabupaten/Kota se JawaTimur Tahun 2000 di harian Jawa Pos, edisi tanggal 19 September2000 (Dokumen 5);---------------------------------------------------------------------8.11. Bahwa pada tanggal 22 sampai dengan 25 September 2000, terdapat21 (dua puluh satu) rekanan termasuk Terlapor yang mendaftarkan diridi Dinas Peternakan Propinsi Jawa Timur untuk mengikuti kegiatanPelelangan Terbatas Pengadaan Sapi Bakalan Kereman Impor ProyekPembangunan dan Pembinaan Peternakan di Kabupaten/Kota se JawaTimur Tahun Anggaran 2000 (Dokumen 6);--------------------------------------8.12. Bahwa Panitia Pelelangan menerbitkan Surat Undangan pada tanggal25 September 2000 kepada para rekanan yang telah mendaftarkan diri,termasuk pula kepada Terlapor, untuk mengikuti proses PelelanganTerbatas Pengadaan Sapi Bakalan Kereman Impor ProyekPembangunan dan Pembinaan Peternakan di Kabupaten/Kota se JawaTimur Tahun Anggaran 2000;--------------------------------------------------------8.13. Bahwa Surat Undangan tersebut berisi jadwal Penjelasan Pekerjaan,Pemasukan/Penutupan Surat Penawaran dan Pembukaan KotakPenawaran / Surat Penawaran;-----------------------------------------------------8.14. Bahwa pada Acara Penjelasan Pekerjaan dan Teknis Pelelangan yangdilaksanakan pada tanggal 2 Oktober 2000 oleh Panitia Pelelangan,Peserta Lelang mengajukan keberatan atas persyaratan RKS yangdinilai memberatkan, terutama persyaratan berpengalaman impor sapi40
<strong>SA<strong>LI</strong>NAN</strong>minimal 2 (dua) tahun, sehingga 2 (dua) wakil Peserta Lelang, yaitu PT.Duta Karya Perkasa dan KJUB tidak berkenan menandatangani BeritaAcara Penjelasan;----------------------------------------------------------------------8.15. Bahwa atas keberatan Peserta Lelang tersebut di atas, PanitiaPelelangan berpendapat bahwa persyaratan administratif dan teknisdalam RKS merupakan persyaratan yang mutlak dan harus dipenuhioleh semua Peserta Lelang;---------------------------------------------------------8.16. Bahwa kemutlakan persyaratan RKS dalam Pelelangan PengadaanBakalan Sapi Kereman Impor dari Australia menyebabkan seluruhPeserta Lelang gugur karena tidak memenuhi persyaratan dimaksud;--8.17. Bahwa pada tanggal 11 Oktober 2000, saat Pembukaan KotakPenawaran / Surat Penawaran oleh Panitia Pelelangan, diketahuibahwa hanya 4 (empat) rekanan yang mengajukan penawaran harga,yaitu : Terlapor, KJUB, PT. Citra Hidup Makmur, dan PT. SantosaAgrindo (Dokumen 6);------------------------------------------------------------------8.18. Bahwa Panitia Pelelangan tetap memperbolehkan Terlapor mengikutilelang meskipun Terlapor terlambat mengikuti acara pengajuanpenawaran sesuai jadwal yang telah ditentukan oleh PanitiaPelelangan;-------------------------------------------------------------------------------8.19. Bahwa Panitia Pelelangan tetap memperbolehkan Terlapor mengikutilelang meskipun tidak memiliki TDR dan Surat Keterangan PengalamanImpor Sapi dari Australia sebagaimana dipersyaratkan dalam RKSPelelangan;-------------------------------------------------------------------------------8.20. Bahwa bila dibandingkan dengan PT. Citra Hidup Makmur, dan PT.Santosa Agrindo, maka Terlapor merupakan rekanan yang paling41
<strong>SA<strong>LI</strong>NAN</strong>sedikit memenuhi persyaratan lelang sebagaimana telah ditetapkandalam RKS Pelelangan;---------------------------------------------------------------8.21. Bahwa meskipun dari 21 (dua puluh satu) Rekanan terdapat 4 (empat)rekanan yang mengajukan penawaran harga, akan tetapi tidak adasatupun rekanan yang memenuhi seluruh persyaratan secarasempurna sebagaimana telah ditetapkan dalam RKS Pelelangansehingga Pelelangan dinyatakan gagal (Dokumen 6);------------------------8.22. Bahwa kegagalan Lelang tidak diumumkan oleh Panitia Pelelangansecara terbuka, melainkan hanya dituangkan dalam LaporanPelaksanaan Pelelangan Pengadaan Sapi Impor yang disampaikankepada Gubernur Jawa Timur pada tanggal 6 November 2000;-----------8.23. Bahwa Panitia Pelelangan berdasarkan RKS yang sama denganLelang terdahulu telah mengumumkan adanya kegiatan PelelanganUlang terbatas Pengadaan Sapi Bakalan Kereman Impor ProyekPembangunan dan Pembinaan Peternakan di Kabupaten / Kota seJawa Timur Tahun Anggaran 2000 di harian Jawa Pos, edisi tanggal 17Oktober 2000 (Dokumen 15); -------------------------------------------------------8.24. Bahwa Panitia Pelelangan membuka pendaftaran Lelang Ulang tanggal19 sampai dengan 23 Oktober 2000. (Dokumen 15 dan 16);----------------8.25. Bahwa hasil penelitian Panitia Pelelangan terhadap berkas pendaftaranbeserta lampiran dan syarat-syarat administrasi adalah tidak ada yangmemenuhi syarat, sehingga Lelang Ulang dinyatakan gagal (Dokumen15); ----------------------------------------------------------------------------------------8.26. Bahwa kegagalan Lelang Ulang tidak diumumkan oleh PanitiaPelelangan secara terbuka, melainkan hanya dituangkan dalam42
<strong>SA<strong>LI</strong>NAN</strong>Laporan Pelaksanaan Pelelangan Pengadaan Sapi Impor yangdisampaikan kepada Gubernur Jawa Timur pada tanggal 6 November2000;---------------------------------------------------------------------------------------8.27. Bahwa pada tanggal 17 sampai dengan 22 Oktober 2000 Terlapormelakukan perjalanan atas ajakan drh. Sigit Hanggono Kepala DinasPeternakan Jawa Timur, ke Australia sebagai negara asal sapi yangakan diimpor, bersama-sama dengan Soemarwoto Dadoes, EndangRustyowati, Mukmin Basuni, S.H., Muljono, Setiadi PatriciusDermawan, drh. Sigit Hanggono Kepala Dinas Peternakan Jawa Timur,dan Ir. Suhadji Ketua Panitia Pelelangan (Dokumen 7, 8, 9, 10 dan 11);8.28. Bahwa tiket pesawat terbang yang dipergunakan oleh Terlaporbersama-sama dengan nama-nama sebagaimana tersebut di atas,untuk pergi ke Australia, dipesan dan di bayar oleh Dinas PeternakanPemerintah Propinsi Jawa Timur ( Dokumen 12 dan 13 )--------------------8.29. Bahwa pada tanggal 19 Oktober 2000 salah satu Peserta Lelang, yaituPT. Santosa Agrindo, dengan suratnya <strong>Nomor</strong> : 023/FKS.Pem-SA/LDS-JD/X/00, menyatakan pengunduran dirinya dari kepesertaan kegiatanPelelangan Terbatas Pengadaan Sapi Bakalan Kereman Impor ProyekPembangunan dan Pembinaan Peternakan di Kabupaten/Kota se JawaTimur Tahun 2000, dengan alasan ketidakjelasan keputusan hasilLelang ( Dokumen 14 );---------------------------------------------------------------8.30. Bahwa pada tanggal 6 November 2000, Konsulat Republik Indonesia diPerth, Australia, telah mengirimkan melalui faksimili kepada KepalaDinas Peternakan Jawa Timur, Surat <strong>Nomor</strong> : 361/Perth/XI/2, tentangDaftar Perusahaan Eksportir Sapi Western yang menunjukan bahwaHalleen Australasian Livestock Traders Pty. Ltd. adalah pengusahayang aktif melakukan eksport (Dokumen 17);-----------------------------------43
<strong>SA<strong>LI</strong>NAN</strong>8.31. Bahwa pada tanggal 6 November 2000, Kepala Dinas PeternakanPemerintah Propinsi Jawa Timur, dengan surat <strong>Nomor</strong> :027/742/113.01/2000, telah melaporkan pelaksanaan PelelanganPengadaan Sapi Bakalan Kereman Impor kepada Gubernur JawaTimur (Dokumen 16);-------------------------------------------------------------------8.32. Bahwa berdasarkan hasil rapat Panitia Pelelangan, Satgas danPemimpin Proyek yang dipimpin oleh Kepala Dinas PeternakanPemerintah Propinsi Jawa Timur pada tanggal 6 November 2000, telahdicapai kesepakatan untuk melakukan penunjukan langsung melaluiNegosiasi Harga dan Teknis (Dokumen 16);-------------------------------------8.33. Bahwa pada tanggal 6 November 2000, Panitia Pelelanganmenerbitkan Surat Undangan <strong>Nomor</strong> 020.1/737/113.01/2000, yangditujukan kepada Terlapor, untuk mengadakan Negosiasi Harga danTeknis dalam rangka Pengadaan Sapi Bakalan Kereman Impor ProyekPembangunan dan Pembinaan Peternakan di Kabupaten/Kota se JawaTimur Tahun Anggaran 2000 ( Dokumen 17 );----------------------------------8.34. Bahwa pada tanggal 7 November 2000 Terlapor telah melakukanNegosiasi Harga dan Teknis dengan Panitia Pelelangan, sebagaimanatercantum dalam Berita Acara Negosiasi Harga dan Teknis, <strong>Nomor</strong> :027/740/113.01/2000, dalam rangka Pengadaan Sapi BakalanKereman Impor Proyek Pembangunan dan Pembinaan Peternakan diKabupaten/Kota se Jawa Timur Tahun Anggaran 2000 (Dokumen 18);--8.35. Bahwa dalam Berita Acara Hasil Negosiasi Harga dan Teknis telahdisepakati beberapa hal yang pada pokoknya sebagai berikut :-----------44
<strong>SA<strong>LI</strong>NAN</strong>8.35.1. TDR tidak diperlukan lagi, yang ada adalah rekomendasi dariBiro Perekonomian Pemerintah Propinsi Jawa Timur <strong>Nomor</strong> :593/12398/022/2000, tanggal 8 November 2000;-----------------8.35.2. Keanggotaan APFINDO tidak ada karena di Jawa Timurbelum dibentuk Cabang APFINDO, sedangkan Terlaporadalah pengusaha dari Jawa Timur;----------------------------------8.35.3. Tidak diperlukan kandang sapi dengan kapasitas 5.000 ( limaribu ) ekor karena tidak ada satu pengusahapun yang dapatmenyediakannya, sementara pengusaha yang adamengundurkan diri;--------------------------------------------------------8.35.4. Tidak diperlukan lagi proses karantina 30 (tiga puluh) hari;----8.35.5. Jumlah sapi yang akan diimpor dari Australia adalahsebanyak 3.132 (tiga ribu seratus tiga puluh dua) ekordengan berat badan minimal 320 (tiga ratus dua puluh)kilogram;---------------------------------------------------------------------8.35.6. Harga pekerjaan borongan sebesar Rp. 13.370.000.000,00(tiga belas miliar tiga ratus tujuh puluh juta rupiah),dikonversikan dengan mata uang Dollar Amerika Rp.9.300,00 (sembilan ribu tiga ratus rupiah) per dollar AmerikaSerikat, sehingga equivalen US$ 1,45 (satu koma empatpuluh lima dollar Amerika Serikat) per kilogram adalah Rp.13.485,00 (tiga belas ribu empat ratus delapan puluh limarupiah) per kilogram berat hidup loco kandang plasma;---------8.35.7. Cara pembayaran Proyek Pengadaan Sapi Bakalan KeremanImpor Proyek Pembangunan dan Pembinaan Peternakan diKabupaten/Kota se Jawa Timur Tahun Anggaran 2000adalah 100 % ( seratus persen ) di depan dalam bentuk L/Cpada bank yang ditunjuk oleh pihak ekspor Australia melaluiBank Jawa Timur;---------------------------------------------------------8.35.8. Data jual-beli sapi potong selama 3 (tiga) bulan terakhir,mulai Juni sampai dengan Agustus 2000 tidak diperlukan;-----45
<strong>SA<strong>LI</strong>NAN</strong>8.35.9. Tambahan 5 % (lima persen) cadangan tidak diperlukan lagi;-8.35.10. 2 (dua) orang Selektor ternak (Dinas Peternakan PemerintahPropinsi Jawa Timur) ke negara asal menjadi tanggungjawab Terlapor;------------------------------------------------------------8.35.11. Jangka waktu pelaksanaan akan diselesaikan selama 3 (tiga)bulan kalender terhitung mulai tanggal 14 November 2000dan berakhir tanggal 14 Februari <strong>2001</strong>, namun demikianakan diusahakan pekerjaan selesai pada minggu terakhirbulan Desember 2000;---------------------------------------------------8.36. Bahwa pada tanggal 7 November 2000, Panitia Pelelangan denganSurat <strong>Nomor</strong> : 020.1/748/113.01/2000, telah mengajukan permohonankepada Terlapor agar yang bersangkutan menyampaikan SuratPenawaran Harga beserta lampiran-lampirannya sesuai dengan BeritaAcara Hasil Negosiasi Harga dan Teknis (Dokumen 19);--------------------8.37. Bahwa pada tanggal 8 November 2000, Terlapor menyampaikanpenawaran Pelelangan Pengadaan Sapi Bakalan Kereman ImporProyek Pembangunan dan Pembinaan Peternakan di Kabupaten/Kotase Jawa Timur Tahun 2000, dengan Surat <strong>Nomor</strong> :123/KopiJatim/XI/2000, kepada Ketua Panitia Pelelangan DinasPeternakan Jawa Timur (Dokumen 20);-------------------------------------------8.38. Bahwa pada tanggal 10 November 2000, drh. Dwi Irianto PemimpinProyek membuat dan menandatangani Surat Perintah Kerja <strong>Nomor</strong> :027/754/113.01/2000, kepada Terlapor untuk melaksanakanPengadaan Sapi Bakalan Kereman Impor Proyek Pembangunan danPembinaan Peternakan di Kabupaten / Kota se Jawa Timur TahunAnggaran 2000 (Dokumen 21);----------------------------------------------------46
<strong>SA<strong>LI</strong>NAN</strong>8.39. Bahwa pada tanggal 10 November 2000, Terlapor telah membuat danmenandatangani MoU dengan Halleen Australasian Livestock TradersPty. Ltd. mengenai impor sapi Australia ke Indonesia (Dokumen 22); ---8.40. Bahwa pada tanggal 14 November 2000 Dinas Peternakan Jawa Timurdan Terlapor telah membuat dan menandatangani PerjanjianPengadaan Sapi Impor dari Australia <strong>Nomor</strong> : 027/755/113.01/2000(Dokumen 23);---------------------------------------------------------------------------8.41. Bahwa pada tanggal 22 November 2000 Dinas Peternakan Jawa Timurdan Terlapor telah menandatangani Addendum Perjanjian PengadaanSapi Impor dari Australia <strong>Nomor</strong> : 027/791/113.01/2000 (Dokumen 24);-8.42. Bahwa Terlapor meminjam kandang sapi milik pihak lain gunamemenuhi kebutuhan kandang sapi dalam Proyek Pengadaan BakalanSapi Kereman Impor dari Australia, karena tidak memiliki kandang sapisendiri;-------------------------------------------------------------------------------------8.43. Bahwa pada tanggal 12 Maret <strong>2001</strong> Dinas Peternakan Jawa Timurtelah memeriksa dengan teliti bakalan sapi kereman impor dariTerlapor, dan selanjutnya menyatakan sapi telah diterima dalamkondisi sehat, sebagaimana tercantum dalam Berita AcaraPemeriksaan Barang <strong>Nomor</strong> : 32/TP/APBD/<strong>2001</strong> (Dokumen 25);---------9. Menimbang bahwa berdasarkan fakta-fakta tersebut diatas, Majelis Komisimenyimpulkan :-------------------------------------------------------------------------------------9.1. Bahwa terdapat persekongkolan dan atau kerjasama antara Terlapordengan Panitia Pelelangan dan atau pihak yang berhubungan denganPanitia Pelelangan untuk mengatur, untuk mengatur, menentukan danmengarahkan prosedur lelang untuk kepentingan Terlapor melalui47
<strong>SA<strong>LI</strong>NAN</strong>pemberian perlakuan eksklusif (khusus) dan keringanan pembebananpersyaratan pelelangan terhadap Terlapor yang berbeda denganpeserta lelang yang lain dengan melanggar ketentuan KeputusanPresiden <strong>Nomor</strong> 18 Tahun 2000;---------------------------------------------------9.2. Bahwa bentuk perlakuan khusus adalah keberangkatan Terlaporbersama dan atas biaya Dinas Peternakan Jawa Timur (pihak yangberhubungan dengan Panitia Pelelangan) dan atau Panitia Pelelanganke Australia pada tanggal 17 Oktober 2000 untuk melakukan surveybersama atas sapi yang akan dibeli Terlapor padahal belum ditentukanpemenang lelang. Pada saat itu, Lelang Ulang baru dalam tahappengumuman pembukaan pendaftaran;------------------------------------------9.3. Bahwa terdapat keringanan persyaratan yang tidak wajar dalam SuratPerintah Kerja sebagai hasil negosiasi teknis dalam rangka PenunjukanLangsung. Hal ini dapat dibuktikan dari ketat/mutlaknya persyaratanadministrative dan teknis dalam tahap lelang dan lelang ulang yangdengan serta merta dieliminasi secara drastis pada tahap penunjukanlangsung. Persyaratan dimaksud adalah persyaratan pengalamanimpor sapi 2 (dua) tahun. Apabila pada Tahap Lelang dan LelangUlang, Panitia Pelelangan bersikukuh untuk mempertahankanpersyaratan tersebut sebagaimana diatur dalam RKS sehinggamenyebabkan semua Peserta Lelang gugur, dalam tahap PenunjukanLangsung, persyaratan ini tidak diperlukan dan diganti dengan faktabahwa Terlapor mampu melampirkan rekomendasi Konsulat RepublikIndonesia tentang reputasi eksportir Hallen Australasian LivestockTraders Pty, Ltd. dan sama sekali tidak menjelaskan reputasi Terlaporsebagai importir;------------------------------------------------------------------------10. Bahwa Panitia Pelelangan telah melanggar RKS Pengadaan Bakalan SapiKereman dan Bibit Sapi Betina Impor Proyek Pembangunan dan Pembinaan48
<strong>SA<strong>LI</strong>NAN</strong>Peternakan di Kabupaten/Kota se Jawa Timur Tahun Anggaran 2000 jo.Keputusan Presiden <strong>Nomor</strong> : 18 Tahun 2000 jo. Surat Keputusan BersamaMenteri Keuangan RI <strong>Nomor</strong> S - 42 / A / 2000 dan Kepala Badan PerencanaanPembangunan Nasional <strong>Nomor</strong> S –2262 / D.2 / 05 / 2000, yaitu :--------------------10.1. Mengijinkan Terlapor untuk mengikuti proses Lelang meskipun yangbersangkutan tidak memenuhi persyaratan Lelang sebagaimanadicantumkan dalam RKS Pengadaan Bakalan Sapi Kereman ImporProyek Pembangunan dan Pembinaan Peternakan di Kabupaten / Kotase Jawa Timur Tahun Anggaran 2000, berdasarkan bukti yaitu :----------10.1.1. Lampiran Berita Acara Pembukaan, <strong>Nomor</strong> : 027 / 651 /113.01 / 2000, tanggal 11 Oktober 2000;---------------------------10.1.2. RKS Pengadaan Sapi Bakalan Kereman Impor ProyekPembangunan dan Pembinaan Peternakan di Kabupaten /Kota se Jawa Timur Tahun Anggaran 2000;-----------------------10.1.3. Surat Keputusan Bersama Menteri Keuangan RI dan KepalaBadan Perencanaan Pembangunan Nasional <strong>Nomor</strong> : S - 42/ A / 2000 ; S –2262 / D.2 / 05 / 2000 tentang Petunjuk TeknisPelaksanaan Keputusan Presiden RI <strong>Nomor</strong> : 18 Tahun2000, tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang /Jasa Instansi Pemerintah, Bab I angka 7 huruf c – 4 jo. Bab IIangka 3 huruf b;------------------------------------------------------------11. Bahwa sebagai tindak lanjut dari keberpihakan dan perlakukan khusus(eksklusif) dari Panitia Pelelangan yang menunjukan pada pengarahanpemenang tender terhadap Terlapor dilakukan dengan pengetatan pemenuhanpersyaratan RKS untuk mengkondisikan gugurnya Peserta Lelang dangagalnya Lelang, sementara disisi lain mentoleransi kurangnya pemenuhanpersyaratan Terlapor yang pada dasarnya merupakan pelanggaran KeputusanPresiden <strong>Nomor</strong> 18 Tahun 2000 dalam bentuk mengijinkan Terlapor untukmengikuti proses Lelang meskipun tidak memenuhi persyaratan lelang49
<strong>SA<strong>LI</strong>NAN</strong>sebagaimana dicantumkan dalam RKS Pengadaan Sapi Bakalan KeremanImpor Proyek Pembangunan dan Pembinaan Peternakan di Kabupaten/Kota seJawa Timur Tahun Anggaran 2000;-----------------------------------------------------------12. Menimbang bahwa selanjutnya berdasarkan fakta-fakta diatas apakah Terlapordapat dinyatakan melanggar Undang-undang <strong>Nomor</strong> 5 Tahun 1999, untuk ituMajelis Komisi mempertimbangkan terlebih dahulu ketentuan yang didugadilanggar oleh Terlapor;--------------------------------------------------------------------------13. Menimbang bahwa pertama-tama Majelis Komisi mempertimbangkan dugaanpelanggaran terhadap pasal 22 Undang-undang <strong>Nomor</strong> 5 Tahun 1999 tentangLarangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat;--------------------14. Menimbang bahwa pasal 22 Undang-undang <strong>Nomor</strong> 5 Tahun 1999mengandung unsur-unsur sebagai berikut :-------------------------------------------------14.1. Pelaku Usaha.---------------------------------------------------------------------------14.1.1. Menimbang bahwa yang dimaksud dengan pelaku usahadalam pasal 1 angka 5 Undang-undang <strong>Nomor</strong> 5 Tahun 1999tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan UsahaTidak Sehat adalah orang perorangan atau badan usahayang didirikan dan berkedudukan atau melakukan kegiatandalam wilayah hukum negara Republik Indoensia baik sendirimaupun bersama-sama melalui perjanjian, menyelenggarakanberbagai kegiatan usaha dalam bidang ekonomi;-----------14.1.2. Menimbang bahwa ternyata dari pemeriksaan terbuktiTerlapor adalah Pelaku Usaha yang sesuai dengan definisitersebut di atas;------------------------------------------------------------14.1.3. Menimbang bahwa berdasarkan hal-hal sebagaimanadipertimbangkan di atas, Majelis Komisi berpendapat bahwa50
<strong>SA<strong>LI</strong>NAN</strong>unsur Pelaku Usaha dalam pasal 22 Undang-undang <strong>Nomor</strong>5 Tahun 1999 telah terpenuhi;-----------------------------------------14.2. Bersekongkol-----------------------------------------------------------------------------14.2.1. Menimbang bahwa yang dimaksud dengan bersekongkoldalam Tender menurut pasal 22 Undang-undang <strong>Nomor</strong> 5Tahun 1999 adalah kerjasama yang dilakukan oleh pelakuusaha dengan pihak lain secara terang-terangan maupunrahasia atas inisiatif pelaku usaha maupun pihak lain tersebutdapat berupa pemberian kesempatan eksklusif olehPenyelenggara Tender atau pihak terkait secara langsungatau tidak langsung dengan melawan hukum kepada pelakuusaha yang mengikuti Tender sebelum penentuanPemenang Tender;-------------------------------------------------------14.2.2. Bahwa dalam pemeriksaan, Terlapor terbukti bersama-samadengan drh. Sigit Hanggono Kepala Dinas Peternakan jawaTimur serta Ir. Suhadji Ketua Panitia Pelelangan denganpembiayaan yang ditanggung panitia, pada tanggal 17Oktober <strong>2001</strong> atau pada suatu hari sebelum ditentukanpemenang tender bahkan in casu bersamaan dengan tanggalpengumuman pendaftaran lelang ulang yang merupakantahapan lanjutan dari pelelangan terdahulu yang gagal,mengadakan kunjuungan ke Australia untuk survey bersamasapi yang akan diimpor Terlapor dari Australia;-------------------14.2.3. Bahwa kunjungan bersama ini menunjukkan telah adaperencanaan, keberpihakan dan kerjasama penentuanpemenang tender pada Terlapor bahkan sebelum tender itusendiri dilaksanakan;-----------------------------------------------------14.2.4. Bahwa dengan demikian, dapat dipastikan bahwa padadasarnya pelelangan ulang yang dilaksanakan ketikakunjungan dimaksud di atas adalah sekedar pelaksanaan51
<strong>SA<strong>LI</strong>NAN</strong>prosedur pengadaan barang dan atau jasa yang diatur dalamKeputusan Presiden <strong>Nomor</strong> 18 Tahun 2000 tanpa itikadterpenuhinya terselenggaranya kompetisi atau efisiensi;-------14.2.5. Bahwa Panitia Pelelangan yang menunjukan padapengarahan pemenang tender terhadap Terlapor dilakukandengan pengetatan pemenuhan persyaratan RKS untukmengkondisikan gugurnya Peserta Lelang dan gagalnyaLelang, sementara disisi lain mentoleransi kurangnyapemenuhan persyaratan Terlapor yang pada dasarnyamerupakan pelanggaran Keputusan Presiden <strong>Nomor</strong> 18Tahun 2000 dalam bentuk mengijinkan Terlapor untukmengikuti proses lelang meskipun yang bersangkutan tidakmemenuhi persyaratan lelang sebagaimana dicantumkandalam RKS Pengadaan Sapi Bakalan Kereman Impor ProyekPembangunan dan Pembinaan Peternakan diKabupaten/Kota se Jawa Timur Tahun Anggaran 2000;--------14.2.6. Menimbang bahwa berdasarkan hal-hal sebagaimanadipertimbangkan di atas, Majelis Komisi berpendapat bahwaunsur bersekongkol dalam pasal 22 Undang-undang <strong>Nomor</strong>5 Tahun 1999 telah terbukti dan terpenuhi;-------------------------14.3. Pihak Lain :------------------------------------------------------------------------------14.3.1. Menimbang bahwa yang dimaksud dengan pihak lain dalampasal 22 Undang-undang <strong>Nomor</strong> 5 Tahun 1999 adalahsubyek hukum yang bekerjasama dalam penentuan dan ataupengaturan pemenang Tender dengan Pelaku Usaha;----------14.3.2. Menimbang bahwa selama pemeriksaan drh. SigitHanggono Kepala Dinas Peternakan Jawa Timur, drh. DwiIrianto Pemimpin Proyek dan Ir. Suhadji Ketua PanitiaPelelangan telah terbukti sebagai subyek hukum yang52
<strong>SA<strong>LI</strong>NAN</strong>bekerjasama dalam penentuan dan atau pengaturanpemenang Tender dengan Pelaku Usaha;--------------------------14.3.3. Menimbang bahwa berdasarkan hal-hal sebagaimanadipertimbangkan di atas Majelis Komisi berpendapat bahwaunsur pihak lain dalam pasal 22 Undang-undang <strong>Nomor</strong> 5Tahun 1999 telah terpenuhi;--------------------------------------------14.4. Mengatur dan atau menentukan pemenang :-----------------------------------14.4.1. Menimbang bahwa yang dimaksud dengan mengatur danatau menentukan pemenang dalam pasal 22 Undang-undang<strong>Nomor</strong> 5 Tahun 1999 adalah berbagai kegiatan yang salingterkait dalam upaya memenangkan Tender bagi pelakuusaha tertentu;-------------------------------------------------------------14.4.2. Menimbang bahwa,dalam pemeriksaan ternyata terbuktisebagai tindak lanjut dari hasil kunjungan survey bersama keAustralia, dalam negosisasi teknis dan kerja dalam rangkaPenunjukan Langsung, Panitia Pelelangan memberikankemudahan pemenuhan administrative secara tidak wajardan pengurangan pemberlakuan persyaratan teknis dalamRKS untuk memungkinkan Terlapor memenuhi persyaratansebagai pihak yang ditunjuk. Persyaratan mana yang dalamtahap Lelang dan lelang ulang merupakan persyaratan yangmutlak dan harus dipenuhi oleh peserta lelang yang lain;------14.4.3. Menimbang bahwa berdasarkan hal-hal sebagaimanadipertimbangkan di atas Majelis Komisi berpendapat bahwaunsur mengatur pemenang dalam pasal 22 Undang-undang<strong>Nomor</strong> 5 Tahun 1999 telah terpenuhi;--------------------------------53
<strong>SA<strong>LI</strong>NAN</strong>14.5. Tender :-----------------------------------------------------------------------------------14.5.1. Menimbang bahwa yang dimaksud dengan tender dalampasal 22 Undang-undang <strong>Nomor</strong> 5 Tahun 1999 adalahtawaran mengajukan harga atau memborong suatupekerjaan atau mengadakan barang atau menyediakan jasa;-14.5.2. Menimbang bahwa ternyata dari pemeriksaan terbukti PanitiaPelelangan telah mengadakan Lelang atau TenderPengadaan Sapi Bakalan Kereman Impor ProyekPembangunan dan Pembinaan Peternakan diKabupaten/Kota se Jawa Timur Tahun Anggaran 2000 dalamtiga tahap yaitu Pelelangan, Pelelangan Ulang danPenunjukan Langsung;---------------------------------------------------14.5.3. Menimbang bahwa berdasarkan hal-hal sebagaimanadipertimbangkan di atas Majelis Komisi berpendapat bahwaunsur Tender dalam pasal 22 Undang-undang <strong>Nomor</strong> 5Tahun 1999 telah terpenuhi;--------------------------------------------14.6. Persaingan tidak sehat----------------------------------------------------------------14.6.1. Menimbang bahwa yang dimaksud dengan persaingan usahatidak sehat dalam pasal 22 Undang-undang <strong>Nomor</strong> 5 Tahun1999 adalah persaingan usaha yang dilakukan dengan tidakjujur atau melawan hukum atau menghambat persaingan;-----14.6.2. Menimbang bahwa ternyata dari pemeriksaan terbukti PanitiaPelelangan telah dengans sengaja mengijinkan Terlapormengikuti proses Lelang meskipun Terlapor tidak memenuhipersyaratan RKS dan atau memiliki kualifikasi jauh di bawahkualifikasi Peserta Lelang yang lain yang pada dasarnyamelanggar Ketentuan Keputusan Presiden <strong>Nomor</strong> 18 Tahun2000;--------------------------------------------------------------------------14.6.3. Bahwa atas kondisi yang sama dari Peserta Lelang yang lainPanitia Pelelangan tidak memberikan toleransi sehingga54
<strong>SA<strong>LI</strong>NAN</strong>menghambat masuknya Peserta lain untuk berkompetisi danbersaing dalam Lelang dan atau mengkondisikan gagalnyaLelang;------------------------------------------------------------------------14.6.4. Menimbang bahwa berdasarkan hal-hal sebagaimanadipertimbangkan di atas Majelis Komisi berpendapat bahwaunsur Persaingan Usaha Tidak Sehat dalam pasal 22Undang-undang <strong>Nomor</strong> 5 Tahun 1999 telah terpenuhi;---------15. Menimbang bahwa Terlapor merupakan badan hukum berbentuk Koperasi,maka sebelum menjatuhkan Putusan, Majelis Komisi perlu menilai apakahkegiatan Terlapor dalam mengikuti Tender/lelang Pengadaan Sapi BakalanKereman impor termasuk dalam aturan perkecualian sebagaimana diatur dalamPasal 50 huruf i Undang-udang nomor 5 Tahun 1999;-----------------------------------16. Menimbang bahwa berdasarkan fakta-fakta sebagaimana diuraikan dibagian“Menimbang” angka (12) di atas Majelis Komisi berpendapat Terlapor tidakdapat diperkecualikan dari ketentuan pasal 50 huruf i Undang-undang <strong>Nomor</strong> 5Tahun 1999, karena :------------------------------------------------------------------------------16.1. Bahwa pengertian Pasal 50 huruf i Undang-undang <strong>Nomor</strong> 5 Tahun1999 adalah kegiatan yang dilakukan dalam rangka melayanianggotanya secara khusus;----------------------------------------------------------16.2. Bahwa Terlapor dalam Lelang ini telah melakukan kegiatan yang tidaksecara khusus ditujukan kepada anggotanya melainkan juga melayanikebutuhan masyarakat umum, dalam bentuk Pengadaan Bakalan SapiKereman Impor;-------------------------------------------------------------------------16.3. Bahwa yang diperkecualikan adalah kegiatannya dan bukan badanhukum yang berbentuk koperasi;---------------------------------------------------17. Menimbang bahwa sebelum memutuskan Perkara Laporan ini, Majelis Komisimenganggap perlu untuk mempertimbangkan beberapa hal sebagai berikut :----55
<strong>SA<strong>LI</strong>NAN</strong>17.1. Bahwa selama pemeriksaan Perkara Laporan ini, baik drh. SigitHanggono Kepala Dinas Peternakan Jawa Timur, Ir. Suhadji KetuaPanitia Pelelangan, maupun drh. Dwi Irianto Pemimpin ProyekPembangunan dan Pembinaan Peternakan di Kabupaten / Kota seJawa Timur c.q terbukti telah bertindak tidak kooperatif, dalam bentuk :-17.1.1. Tidak pernah memenuhi Undangan maupun Panggilan yangtelah diberikan baik oleh Tim Pemeriksa Pendahuluanmaupun Majelis Komisi;-------------------------------------------------17.1.2. Tidak memberikan jawaban tertulis atas pertanyaan danpermintaan dokumen yang diajukan oleh Majelis Komisimelalui Surat <strong>Nomor</strong> : 24/MK/KMK/I/2002, tanggal 18 Januari2002, Surat <strong>Nomor</strong> : 113/MK/TimBS/III/02, tanggal 13 Maret2002, dan Surat <strong>Nomor</strong> : 114/MK/TimBS/III/02, tanggal 13Maret 2002;-----------------------------------------------------------------17.2. Bahwa selama pemeriksaan Perkara Laporan ini, Terlapor telahmenunjukan sikap dan tindakan yang kooperatif, dalam bentuk :----------17.2.1. Memberikan keterangan yang tidak berbelit-belit;-----------------17.2.2. Menyerahkan dokumen sesuai dengan permintaan TimPemeriksa Pendahuluan maupun Majelis Komisi;----------------17.3. Bahwa Terlapor telah melaksanakan Proyek Pengadaan Bakalan SapiKereman Impor dari Australia dengan baik, terbukti dengan adanyaBerita Acara Penerimaan Barang <strong>Nomor</strong> : 32/TP/APBD/<strong>2001</strong>, tanggal12 Maret <strong>2001</strong>, yang pada pokoknya menyatakan sapi yang dikirimoleh Terlapor telah diterima dalam keadaan sehat sesuai spesifikasiyang telah ditentukan dalam Perjanjian Kerja <strong>Nomor</strong> :027/755/113.01/2000, tanggal 14 November <strong>2001</strong>;----------------------------56
<strong>SA<strong>LI</strong>NAN</strong>17.4. Bahwa berdasarkan pengakuannya Terlapor menyatakan mengalamikerugian materiil akibat membengkaknya biaya pengangkutan dariPelabuhan menuju kandang penampungan / peternak serta adanyapengenaan pajak atas transaksi yang dilakukannya dengan DinasPeternakan Jawa Timur;--------------------------------------------------------------18. Menimbang bahwa berdasarkan temuan di atas Majelis Komisi menyimpulkantelah terjadi pelanggaran Pasal 22 Undang-undang <strong>Nomor</strong> 5 tahun 1999 yangdilakukan oleh Terlapor dengan Pihak Lain dalam hal ini drh. Sigit HanggonoKepala Dinas Peternakan Jawa Timur dan Ir. Suhadji Ketua Panitia Pelelanganberupa persekongkolan yang menimbulkan persaingan usaha tidak sehatdalam Pelelangan Pengadaan Sapi Bakalan Kereman Impor dari Australiadalam Proyek Pembangunan dan Pembinaan Peternakan di Kabupaten/Kota seJawa Timur Tahun Anggaran 2000;--------------------------------------------------------M E M U T U S K A N1. Menyatakan Terlapor secara sah dan meyakinkan telah melanggar ketentuanpasal 22 Undang-undang <strong>Nomor</strong> 5 Tahun 1999 karena melakukanpersekongkolan dengan pihak lain yaitu drh. Sigit Hanggono Kepala DinasPeternakan Jawa Timur, dan Ir. Suhadji Ketua Panitia Pelelangan untukmengatur menentukan Pemenang Tender/Lelang dalam Pengadaan SapiBakalan Kereman Impor dari Australia dalam Proyek Pembangunan danPembinaan Peternakan di Kabupaten/Kota se Jawa Timur Tahun Anggaran2000.---------------------------------------------------------------------------------------------------2. Melarang Terlapor untuk mengikuti kegiatan Pengadaan Sapi Bakalan ataukegiatan serupa di Jawa Timur dan atau wilayah Republik Indonesia selamadipimpin oleh pengurus yang pada saat pembacaan Putusan ini masihmenjabat.---------------------------------------------------------------------------------------------57
<strong>SA<strong>LI</strong>NAN</strong>3. Larangan sebagaimana disebutkan dalam diktum 2 (dua) di atas berlaku untukkurun waktu 2 (dua) tahun terhitung sejak tanggal putusan ini dibacakan.----------4. Menyarankan Gubernur Jawa Timur sebagai atasan langsung drh. SigitHanggono Kepala Dinas Peternakan Jawa Timur, dan Ir. Suhadji Ketua PanitiaPelelangan, untuk mengambil tindakan administratif sehubungan denganketerlibatan drh. Sigit Hanggono Kepala Dinas Peternakan Jawa Timur, dan Ir.Suhadji Ketua Panitia Pelelangan dalam pelanggaran terhadap Pasal 22Undang-undang <strong>Nomor</strong> 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli danPersaingan Usaha Tidak Sehat yang secara sah dan meyakinkan dilakukanoleh Terlapor.---------------------------------------------------------------------------------------Demikian putusan ini dibuat dan diputuskan dalam Sidang Majelis Komisi pada hariJum’at tanggal 19 April 2002 dan dibacakan dimuka persidangan yang dinyatakanterbuka untuk umum pada hari yang sama oleh Majelis Komisi yang terdiri dari Dr.Syamsul Maarif, S.H., LLM, sebagai Ketua Majelis, Dr.Ir. Bambang P. AdiwiyotoMSc, dan Dr. Pande Radja Silalahi masing-masing sebagai anggota Majelis Komisidengan dihadiri oleh A. Junaidi, S.H.,M.H., Setya Budi Yulianto, S.H., DendyRakhmad Sutrisno, S.H., dan Drs. Martoyo Miran Soemarto masing-masing sebagaiInvestigator dan Tutik Yuniar, Hilda Wahyuni, Astrid Iswandari, dan Budi Prahartomasing-masing sebagai Panitera Majelis.----------------------------------------------------------Ketua Majelis,Dr. Syamsul Maarif, S.H., LL.M.Anggota Majelis,Anggota Majelis,Dr. Ir. Bambang P. Adiwiyoto, MscDr. Pande Radja Silalahi58