13.07.2015 Views

Perka BNPB 10-2008 Pedoman Komando Tanggap ... - GITEWS

Perka BNPB 10-2008 Pedoman Komando Tanggap ... - GITEWS

Perka BNPB 10-2008 Pedoman Komando Tanggap ... - GITEWS

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

PERATURANKEPALA BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANANOMOR <strong>10</strong> TAHUN <strong>2008</strong>TENTANGPEDOMANKOMANDO TANGGAP DARURAT BENCANABADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA(<strong>BNPB</strong>)


- i -DAFTAR ISI1. PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANANOMOR <strong>10</strong> TAHUN <strong>2008</strong> TENTANG PEDOMAN KOMANDO TANGGAPDARURAT BENCANA2. LAMPIRAN PERATURANBAB IBAB IIPENDAHULUANA. Latar Belakang ............................................................................. 1B. Maksud dan Tujuan .................................................................... 2C. Landasan Hukum ........................................................................ 2D. Pengertian .................................................................................... 2E. Sistematika ................................................................................... 4TAHAPAN PEMBENTUKAN KOMANDO TANGGAP DARURATBENCANAA. Informasi Kejadian Awal Bencana ............................................ 5B. Penugasan Tim Reaksi Cepat (TRC) ........................................... 5C. Penetapan Status/Tingkat Bencana ........................................... 6D. Pembentukan <strong>Komando</strong> <strong>Tanggap</strong> Darurat Bencana ............... 6BAB III ORGANISASI DAN TATA KERJA KOMANDO TANGGAPDARURAT BENCANAA. Organisasi ..................................................................................... 7B. Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi .......................................... 8C. Tugas dan Tanggung Jawab Unit Organisasi ........................... 8BAB IV POLA PENYELENGGARAAN SISTEM KOMANDO TANGGAPDARURAT BENCANAA. Rencana Operasi ........................................................................ 12B. Permintaan Sumberdaya ........................................................... 12C. Pengerahan/Mobilisasi Sumberdaya ....................................... 13D. Fasilitas <strong>Komando</strong> <strong>Tanggap</strong> Darurat Bencana ........................ 13E. Pengakhiran ................................................................................ 14F. Pola Pengerahan Sumberdaya di Tingkat Kabupaten/Kota ... 14G. Pola Pengerahan Sumberdaya di Tingkat Provinsi ................. 15H. Pola Pengerahan Sumberdaya di Tingkat Nasional ................ 16BAB VEVALUASI DAN PELAPORANA. Evaluasi ....................................................................................... 17B. Pelaporan .................................................................................... 17BAB VI PENUTUP ......................................................................................... 18LAMPIRAN 01 - 12


BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA(<strong>BNPB</strong>)PERATURANKEPALA BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANANOMOR <strong>10</strong> TAHUN <strong>2008</strong>TENTANGPEDOMANKOMANDO TANGGAP DARURAT BENCANADENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESAKEPALA BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA,Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 47 ayat (5)Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun <strong>2008</strong> tentangPenyelenggaraan Penanggulangan Bencana perlumenetapkan Peraturan Kepala Badan NasionalPenanggulangan Bencana tentang <strong>Pedoman</strong> <strong>Komando</strong><strong>Tanggap</strong> Darurat Bencana.Mengingat: 1. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentangPenanggulangan Bencana (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2007 Nomor 66,Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 4723);2. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun <strong>2008</strong>tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun <strong>2008</strong>Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 4828);3. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun <strong>2008</strong> tentangBadan Nasional Penanggulangan Bencana;4. Keputusan Presiden Nomor 29/M Tahun <strong>2008</strong>tanggal 23 April <strong>2008</strong>.


- 2 -MEMUTUSKAN:Menetapkan : PERATURAN KEPALA BADAN NASIONALPENANGGULANGAN BENCANA TENTANG PEDOMANKOMANDO TANGGAP DARURAT BENCANA.Pasal 1<strong>Pedoman</strong> <strong>Komando</strong> <strong>Tanggap</strong> Darurat Bencana sebagaimana tersebut dalamLampiran Peraturan ini merupakan pelaksanaan dari Peraturan PemerintahNomor 21 Tahun <strong>2008</strong> tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencanayang tidak terpisahkan dari Peraturan ini.Pasal 2<strong>Pedoman</strong> <strong>Komando</strong> <strong>Tanggap</strong> Darurat Bencana sebagaimana dimaksuddalam Pasal 1, dipergunakan sebagai acuan bagi setiap PelaksanaPenanggulangan Bencana.Pasal 3Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan ini, akan diatur kemudian.Pasal 4Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.Ditetapkan di Jakartapada tanggal 17.Desember <strong>2008</strong>KEPALABADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANAttdDR. SYAMSUL MAARIF, M.Si


- 1 -LAMPIRAN : PERATURAN KEPALA BADAN NASIONALPENANGGULANGAN BENCANANOMOR : <strong>10</strong> TAHUN <strong>2008</strong>TANGGAL : 17 DESEMBER <strong>2008</strong>BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangBahwa wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia memiliki kondisigeografis, geologis, hidrologis dan demografis yang memungkinkanterjadinya bencana, baik yang disebabkan oleh faktor alam, faktornon alam maupun faktor manusia yang menyebabkan timbulnyakorban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta bendadan dampak psikologis yang dalam keadaan tertentu dapatmenghambat pembangunan nasional.Bencana alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atauserangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam antara lain gempabumi, tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan dantanah longsor. Bencana non alam adalah bencana yang diakibatkanoleh peristiwa atau rangkaian peristiwa non alam yang antara lainberupa kegagalan teknologi, kegagalan modernisasi, epidemi danwabah penyakit. Bencana sosial adalah bencana yang diakibatkanoleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang diakibatkan olehmanusia yang meliputi konflik sosial antar kelompok atau antarkomunitas masyarakat, dan teror.Dalam penanggulangan bencana perlu adanya koordinasi danpenanganan yang cepat, tepat, efektif, efisien, terpadu dan akuntabel,agar korban jiwa dan kerugian harta benda dapat diminimalisir.Penanggulangan bencana, khususnya pada saat tanggap daruratbencana harus dilakukan secara cepat, tepat dan dikoordinasikandalam satu komando. Untuk melaksanakan penanganan tanggapdarurat bencana, maka pemerintah/pemerintah daerah yang diwakilioleh Kepala <strong>BNPB</strong>/BPBD Provinsi/Kabupaten/Kota sesuai dengankewenangannya dapat menunjuk seorang pejabat sebagai komandanpenanganan tanggap darurat bencana sesuai Peraturan Pemerintahnomor 21 Tahun <strong>2008</strong> pasal 47 ayat (2).Hal ini dimaksudkan sebagai upaya memudahkan akses untukmemerintahkan sektor dalam hal permintaan dan pengerahan


- 2 -sumberdaya manusia, peralatan, logistik, imigrasi, cukai dankarantina, perizinan, pengadaan barang/jasa, pengelolaan danpertanggung jawaban atas uang dan atau barang, sertapenyelamatan.Untuk melaksanakan kemudahan akses di bidang komando tersebut,maka perlu disusun <strong>Pedoman</strong> <strong>Komando</strong> <strong>Tanggap</strong> Darurat Bencana.B. Maksud dan Tujuan<strong>Pedoman</strong> <strong>Komando</strong> <strong>Tanggap</strong> Darurat Bencana ini dimaksudkansebagai panduan <strong>BNPB</strong>/BPBD, instansi/lembaga/ organisasi terkait,Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Republik Indonesia dalampenanganan tanggap darurat bencana, serta bertujuan agar semuapihak terkait tersebut dapat melaksanakan tugas penanganantanggap darurat bencana secara cepat, tepat, efektif, efisien, terpadudan akuntabel.C. Landasan Hukum1. Undang-Undang Dasar 1945, Pembukaan UUD 1945, alinea IV.2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007tentang Penanggulangan Bencana pasal 15 ayat (2), pasal 23ayat (2), 50 ayat (1), pasal 77 dan pasal 78.3. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun <strong>2008</strong>,tentang Badan Nasional Penanggulangan Bencana.4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 21 Tahun <strong>2008</strong>,tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana pasal 24,pasal 25, 26, 27, 47, 48, 49 dan pasal 50.D. Pengertian1. Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yangmengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupanmasyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/ataufaktor non alam maupun faktor manusia sehinggamengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakanlingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis.2. Penyelenggaraan penanggulanggan bencana adalah serangkaianupaya yang meliputi penetapan kebijakan pembangunan yangberisiko timbulnya bencana, kegiatan pencegahan bencana,tanggap darurat, dan rehabilitasi.


- 3 -3. <strong>Tanggap</strong> darurat bencana adalah serangkaian kegiatan yangdilakukan dengan segera pada saat kejadian bencana untukmenangani dampak buruk yang ditimbulkan, yang meliputikegiatan penyelamatan dan evakuasi korban, harta benda,pemenuhan kebutuhan dasar, perlindungan pengurusanpengungsi, penyelamatan, serta pemulihan prasarana dan sarana.4. Korban bencana adalah orang atau kelompok orang yangmenderita atau meninggal dunia akibat bencana.5. Sistem <strong>Komando</strong> <strong>Tanggap</strong> Darurat Bencana adalah suatu sistempenanganan darurat bencana yang digunakan oleh semuainstansi/lembaga dengan mengintegrasikan pemanfaatansumberdaya manusia, peralatan dan anggaran.6. Tim Reaksi Cepat <strong>BNPB</strong>/BPBD adalah tim yang ditugaskan olehKepala <strong>BNPB</strong>/BPBD sesuai dengan kewenangannya untukmelakukan kegiatan kaji cepat bencana dan dampak bencana,serta memberikan dukungan pendampingan dalam rangkapenanganan darurat bencana.7. <strong>Komando</strong> <strong>Tanggap</strong> Darurat Bencana adalah organisasipenanganan tanggap darurat bencana yang dipimpin olehseorang Komandan <strong>Tanggap</strong> Darurat Bencana dan dibantu olehStaf <strong>Komando</strong> dan Staf Umum, memiliki struktur organisasistandar yang menganut satu komando dengan mata rantai dangaris komando yang jelas dan memiliki satu kesatuan komandodalam mengkoordinasikan instansi/lembaga/organisasi terkaituntuk pengerahan sumberdaya.8. Staf <strong>Komando</strong> adalah pembantu Komandan <strong>Tanggap</strong> DaruratBencana dalam menjalankan urusan sekretariat, hubunganmasyarakat, perwakilan instansi/lembaga serta keselamatan dankeamanan.9. Staf Umum adalah pembantu Komandan <strong>Tanggap</strong> DaruratBencana dalam menjalankan fungsi utama komando untukbidang operasi, bidang perencanaan, bidang logistik danperalatan serta bidang administrasi keuangan untuk penanganantanggap darurat bencana yang terjadi.<strong>10</strong>. Fasilitas <strong>Komando</strong> <strong>Tanggap</strong> Darurat Bencana adalah personil,sarana dan prasarana pendukung penyelenggaraan penanganantanggap darurat bencana yang dapat terdiri dari Pusat <strong>Komando</strong>,Personil <strong>Komando</strong>, gudang, sarana dan prasarana transportasi,peralatan, sarana dan prasarana komunikasi serta informasi.


- 4 -E. Sistematika<strong>Pedoman</strong> <strong>Komando</strong> <strong>Tanggap</strong> Darurat Bencana ini disusun dengansistematika sebagai berikut:I. PENDAHULUANII. TAHAPAN PEMBENTUKAN KOMANDO TANGGAP DARURATBENCANAIII. ORGANISASI DAN TATA KERJA KOMANDO TANGGAP DARURATBENCANAIV. POLA PENYELENGGARAN SISTEM KOMANDO TANGGAPDARURAT BENCANAV. EVALUASI DAN PELAPORANVI. PENUTUP.


- 5 -BAB IITAHAPAN PEMBENTUKANKOMANDO TANGGAP DARURAT BENCANATerbentuknya <strong>Komando</strong> <strong>Tanggap</strong> Darurat Bencana meliputi tahapan yangterdiri dari:♦ Informasi Kejadian Awal♦ Penugasan Tim Reaksi Cepat (TRC)♦ Penetapan Status/Tingkat Bencana♦ Pembentukan <strong>Komando</strong> <strong>Tanggap</strong> Darurat BencanaTahapan pembentukan <strong>Komando</strong> <strong>Tanggap</strong> Darurat Bencana tersebut harusdilaksanakan secara keseluruhan menjadi satu rangkaian sistem komandoyang terpadu. Rincian masing-masing tahapan tersebut adalah:A. Informasi Kejadian Awal Bencana1. Informasi awal kejadian bencana diperoleh melalui berbagaisumber antara lain pelaporan, media massa, instansi/lembagaterkait, masyarakat, internet, dan informasi lain yang dapatdipercaya. <strong>BNPB</strong> dan/atau BPBD melakukan klarifikasi kepadainstansi/lembaga/masyarakat di lokasi bencana. Informasi yangdiperoleh dengan menggunakan rumusan pertanyaan terkaitbencana yang terjadi, terdiri dari:a. Apa : jenis bencanab. Bilamana : hari, tanggal, bulan, tahun, jam, waktusetempatc. Dimana : tempat/lokasi/daerah bencanad. Berapa : jumlah korban, kerusakan sarana danprasaranae. Penyebab : penyebab terjadinya bencanaf. Bagaimana : upaya yang telah dilakukan2. Penjelasan rumusan pertanyaan informasi kejadian awal yangharus dikumpulkan dapat dilihat pada Lampiran-1 pedoman ini.B. Penugasan Tim Reaksi Cepat (TRC)1. Dari informasi kejadian awal yang diperoleh, <strong>BNPB</strong> dan/atauBPBD menugaskan Tim Reaksi Cepat (TRC) tanggap daruratbencana, untuk melaksanakan tugas pengkajian secara cepat,tepat, dan dampak bencana, serta serta memberikan dukunganpendampingan dalam rangka penanganan darurat bencana.


- 6 -2. Hasil pelaksanaan tugas TRC tanggap darurat dan masukan dariberbagai instansi/lembaga terkait merupakan bahanpertimbangan bagi :a. Kepala BPBD Kabupaten/Kota untuk mengusulkan kepadaBupati/Walikota dalam rangka menetapkan status/tingkatbencana skala kabupaten/kota.b. Kepala BPBD Provinsi untuk mengusulkan kepada Gubernurdalam rangka menetapkan status/tingkat bencana skalaprovinsi.c. Kepala <strong>BNPB</strong> untuk mengusulkan kepada Presiden RI dalamrangka menetapkan status/tingkat bencana skala nasional.C. Penetapan Status / Tingkat Bencana1. Berdasarkan usul sesuai butir B.2 di atas dan berbagai masukanyang dapat dipertanggung jawabkan dalam forum rapat denganinstansi/lembaga terkait, maka :a. Bupati/Walikota menetapkan status/tingkat bencana skalakabupaten/kota.b. Gubernur menetapkan status/tingkat bencana skala provinsi.c. Presiden RI menetapkan status/tingkat bencana skalanasional.2. Tindak lanjut dari penetapan status/tingkat bencana tersebut,maka Kepala <strong>BNPB</strong>/BPBD Provinsi/BPBD Kabupaten/Kota sesuaidengan kewenangannya menunjuk seorang pejabat sebagaikomandan penanganan tanggap darurat bencana sesuaistatus/tingkat bencana skala nasional/daerah.D. Pembentukan <strong>Komando</strong> <strong>Tanggap</strong> Darurat Bencana1. Kepala <strong>BNPB</strong>/BPBD Provinsi/BPBD Kabupaten/Kota sesuaistatus/tingkat bencana dan tingkat kewenangannya :a. Mengeluarkan Surat Keputusan pembentukan <strong>Komando</strong><strong>Tanggap</strong> Darurat Bencana.b. Melaksanakan mobilisasi sumberdaya manusia, peralatan danlogistik serta dana dari instansi/lembaga terkait dan/ataumasyarakat.c. Meresmikan pembentukan <strong>Komando</strong> <strong>Tanggap</strong> DaruratBencana.2. Ilustrasi pembentukan <strong>Komando</strong> <strong>Tanggap</strong> Darurat Bencana dapatdilihat pada Lampiran-2.


- 7 -BAB IIIORGANISASI DAN TATA KERJAKOMANDO TANGGAP DARURAT BENCANAA. Organisasi1. Organisasi <strong>Komando</strong> <strong>Tanggap</strong> Darurat Bencana merupakanorganisasi satu komando, dengan mata rantai dan garis komandoserta tanggung jawab yang jelas. Instansi/lembaga dapatdikoordinasikan dalam satu organisasi berdasarkan satu kesatuankomando. Organisasi ini dapat dibentuk di semua tingkatanwilayah bencana baik di tingkat kabupaten/kota, provinsimaupun tingkat nasional.2. Struktur organisasi komando tanggap darurat terdiri atasKomandan yang dibantu oleh staf komando dan staf umum,secara lengkap terdiri dari:a. Komandan <strong>Tanggap</strong> Darurat Bencanab. Wakil Komandan <strong>Tanggap</strong> Darurat Bencanac. Staf <strong>Komando</strong>:1) Sekretariat2) Hubungan Masyarakat3) Keselamatan dan Keamanan4) Perwakilan instansi/lembagad. Staf Umum:1) Bidang Operasi2) Bidang Perencanaan3) Bidang Logistik dan Peralatan4) Bidang Administrasi Keuangan3. Struktur organisasi ini merupakan organisasi standar dan dapatdiperluas berdasarkan kebutuhan.4. Sesuai dengan jenis, kebutuhan dan kompleksitas bencana dapatdibentuk unit organisasi dalam bentuk seksi-seksi yang berada dibawah bidang dan dipimpin oleh Kepala Seksi yang bertanggungjawab kepada Kepala Bidang.5. Bagan struktur organisasi <strong>Komando</strong> <strong>Tanggap</strong> Darurat Bencanadapat dilihat pada Lampiran-3, 4 dan 5 sesuai dengan lokasi dantingkatan bencana.


- 8 -B. Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi1. <strong>Komando</strong> <strong>Tanggap</strong> Darurat Bencana memiliki tugas pokok untuk:a. Merencanakan operasi penanganan tanggap darurat bencana.b. Mengajukan permintaan kebutuhan bantuan.c. Melaksanakan dan mengkoordinasikan pengerahansumberdaya untuk penanganan tanggap darurat bencanasecara cepat tepat, efisien dan efektif.d. Melaksanakan pengumpulan informasi dengan menggunakanrumusan pertanyaan (lihat Lampiran-1), sebagai dasarperencanaan <strong>Komando</strong> <strong>Tanggap</strong> Darurat Bencana tingkatkabupaten/kota/provinsi/nasional.e. Menyebarluaskan informasi mengenai kejadian bencana danpananganannya kepada media massa dan masyarakat luas.2. Fungsi <strong>Komando</strong> <strong>Tanggap</strong> Darurat Bencana adalahmengkoordinasikan, mengintegrasikan dan mensinkronisasikanseluruh unsur dalam organisasi komando tanggap darurat untukpenyelamatan dan evakuasi korban, harta benda, pemenuhankebutuhan dasar, perlindungan pengurusan pengungsi,penyelamatan serta pemulihan sarana dan prasarana dengansegera pada saat kejadian bencana.C. Tugas dan Tanggung Jawab Unit Organisasi1. Komandan <strong>Tanggap</strong> Darurat Bencanaa. Komandan <strong>Tanggap</strong> Darurat Bencana adalah personil denganpangkat/jabatan senior peringkat pertama dalam <strong>Komando</strong><strong>Tanggap</strong> Darurat Bencana sesuai tingkat dankewenangannya.b. Komandan bertugas:1) Mengaktifkan dan meningkatkan Pusat PengendalianOperasi (Pusdalops) menjadi Pos <strong>Komando</strong> <strong>Tanggap</strong>Darurat BPBD Kabupaten/Kota/Provinsi atau <strong>BNPB</strong>,sesuai dengan jenis, lokasi dan tingkatan bencana.2) Membentuk Pos <strong>Komando</strong> Lapangan (Poskolap) di lokasibencana di bawah komando Pos <strong>Komando</strong> <strong>Tanggap</strong>Darurat Bencana BPBD Kabupaten/Kota/Provinsi atau<strong>BNPB</strong>. Contoh tata letak Poskolap, lihat Lampiran-6.


- 9 -3) Membuat rencana strategis dan taktis,mengorganisasikan, melaksanakan dan mengendalikanoperasi tanggap darurat bencana.4) Melaksanakan komando dan pengendalian untukpengerahan sumber daya manusia, peralatan, logistik danpenyelamatan serta berwenang memerintahkan parapejabat yang mewakili instansi/lembaga/organisasi yangterkait dalam memfasilitasi aksesibilitas penanganantanggap darurat bencana.c. Komandan <strong>Tanggap</strong> Darurat Bencana bertanggung jawablangsung kepada Kepala <strong>BNPB</strong>/BPBD Provinsi/Kabupaten/Kota, sesuai dengan tingkat dan kewenangannya.2. Wakil Komandan <strong>Tanggap</strong> Darurat BencanaWakil Komandan <strong>Tanggap</strong> Darurat Bencana adalah personildengan pangkat/jabatan senior peringkat kedua dalam <strong>Komando</strong><strong>Tanggap</strong> Darurat Bencana sesuai tingkat dan kewenangannya.a. Wakil Komandan <strong>Tanggap</strong> Darurat Bencana bertugas:1) Membantu Komandan <strong>Tanggap</strong> Darurat Bencana dalammerencanakan, mengorganisasikan, melaksanakan danmengendalikan komando tanggap darurat bencana.2) Mengkoordinir tugas-tugas sekretariat, humas,keselamatan dan keamanan serta perwakilaninstansi/lembaga.3) Mewakili Komandan <strong>Tanggap</strong> Darurat Bencana, apabilaKomandan <strong>Tanggap</strong> Darurat Bencana berhalangan.b. Wakil Komandan <strong>Tanggap</strong> Darurat Bencana bertanggungjawab langsung kepada Komandan <strong>Tanggap</strong> DaruratBencana.3. SekretariatSekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris.a. Sekretaris bertugas dan bertanggung jawab untuk:1) Menyelenggarakan administrasi umum dan pelaporan.2) Pelayanan akomodasi dan konsumsi bagi personil<strong>Komando</strong> <strong>Tanggap</strong> Darurat Bencana.b. Sekretaris bertanggung jawab langsung kepada Komandan<strong>Tanggap</strong> Darurat Bencana.


- <strong>10</strong> -4. Hubungan Masyarakata. Hubungan Masyarakat bertugas dan bertanggung jawabuntuk:1) Menghimpun data dan informasi penanganan bencanayang terjadi.2) Membentuk jaringan informasi dan komunikasi sertamenyebarkan informasi tentang bencana tersebut kemedia massa dan masyarakat luas.b. Kepala Humas bertanggung jawab langsung kepadaKomandan <strong>Tanggap</strong> Darurat Bencana.5. Keselamatan dan Keamanana. Keselamatan dan Keamanan bertugas dan bertanggung jawabuntuk:1) Menjamin kesehatan dan keselamatan seluruh personil<strong>Komando</strong> <strong>Tanggap</strong> Darurat Bencana dalam menjalankantugasnya.2) Menjaga keamanan penanganan tanggap darurat bencanaserta mengantisipasi hal-hal di luar dugaan atau suatukeadaan yang berbahaya.b. Kepala Keselamatan dan Keamanan bertanggung jawablangsung kepada Komandan <strong>Tanggap</strong> Darurat Bencana.6. Perwakilan Instansi/Lembagaa. Perwakilan instansi/lembaga bertugas untuk membantuKomandan <strong>Tanggap</strong> Darurat Bencana berkaitan denganpermintaan dan pengerahan sumberdaya yang dibutuhkandari instansi/lembaga.b. Perwakilan instansi/lembaga secara operasional bertanggungjawab langsung kepada Komandan <strong>Tanggap</strong> Darurat Bencanaatas pelaksanaan tugasnya dan secara administratifbertanggung jawab kepada pimpinan instansi/lembagaterkait.7. Bidang Operasia. Bidang Operasi bertugas dan bertanggung jawab atas semuapelaksanaan operasi penyelamatan dan evakuasi korban,harta benda, pemenuhan kebutuhan dasar, perlindunganpengurusan pengungsi, penyelamatan, serta pemulihanprasarana dan sarana dengan cepat, tepat, efisien dan efektifberdasarkan satu kesatuan rencana tindakan penanganantanggap darurat bencana.


- 11 -b. Kepala Bidang Operasi bertanggung jawab langsung kepadaKomandan <strong>Tanggap</strong> Darurat Bencana.8. Bidang Perencanaana. Bidang Perencanaan bertugas dan bertanggung jawab ataspengumpulan, evaluasi, analisis data dan informasi yangberhubungan dengan penanganan tanggap darurat bencanaserta menyiapkan dokumen rencana tindakan operasitanggap darurat.b. Kepala Bidang Perencanaan bertanggung jawab langsungkepada Komandan <strong>Tanggap</strong> Darurat Bencana.9. Bidang Logistik dan Peralatana. Bidang Logistik dan Peralatan bertugas dan bertanggungjawab:1) Penyediaan fasilitas, jasa, dan bahan-bahan sertaperlengkapan tanggap darurat.2) Melaksanakan penerimaan, penyimpanan,pendistribusian dan transportasi bantuan logistik danperalatan.3) Melaksanakan penyelenggaraan dukungan dapur umum,air bersih dan sanitasi umum.4) Mengkoordinasikan semua bantuan logistik dan peralatandari instansi/lembaga/organisasi yang terkait.b. Kepala Bidang Logistik dan Peralatan bertanggung jawablangsung kepada Komandan <strong>Tanggap</strong> Darurat Bencana.<strong>10</strong>. Bidang Administrasi Keuangana. Bidang Administrasi Keuangan bertugas dan bertanggungjawab:1) Melaksanakan semua administrasi keuangan.2) Menganilisa kebutuhan dana dalam rangka penanganantanggap darurat bencana yang terjadi.3) Mendukung keuangan yang dibutuhkan dalam rangkakomando tanggap darurat bencana yang terjadib. Kepala Bidang Administrasi dan Keuangan bertanggungjawab langsung kepada Komandan <strong>Tanggap</strong> DaruratBencana.


- 12 -BAB IVPOLA PENYELENGGARAANSISTEM KOMANDO TANGGAP DARURAT BENCANASistem <strong>Komando</strong> <strong>Tanggap</strong> Darurat Bencana diselenggarakan dengan polayang terdiri atas rencana operasi, permintaan, pengerahan/mobilisasisumberdaya yang didukung dengan fasilitas komando yangdiselenggarakan sesuai dengan jenis, lokasi dan tingkatan bencana.Penyelenggaraan Sistem <strong>Komando</strong> <strong>Tanggap</strong> Darurat Bencana diakhiri olehpembubaran <strong>Komando</strong> <strong>Tanggap</strong> Darurat Bencana.Penyelenggaraan Sistem <strong>Komando</strong> <strong>Tanggap</strong> Darurat Bencana dilaksanakansebagai berikut:A. Rencana Operasi1. Rencana Operasi <strong>Komando</strong> <strong>Tanggap</strong> Darurat Bencana berikutRencana Tindakan Operasi penanganan tanggap daruratbencana, merupakan acuan bagi setiap unsur pelaksana dalamkomando.2. Format Rencana Operasi dapat dilihat pada Lampiran-7.3. Contoh kegiatan operasi dapat dilihat pada Lampiran-8B. Permintaan SumberdayaMekanisme permintaan sumberdaya untuk penanganan tanggapdarurat bencana dilaksanakan sesuai dengan ketentuan sebagaiberikut:1. Komandan <strong>Tanggap</strong> Darurat Bencana tingkat kabupaten/kota,atau tingkat provinsi yang terkena bencana, mengajukanpermintaan kebutuhan sumberdaya kepada Kepala BPBDKabupaten/Kota/Provinsi maupun kepada Kepala <strong>BNPB</strong>,berdasarkan atas ketersediaan sumberdaya di lokasi dantingkatan bencana.2. Kepala BPBD Kabupaten/Kota/Provinsi maupun Kepala <strong>BNPB</strong>,sesuai dengan lokasi dan tingkatan bencana, meminta dukungansumberdaya manusia, logistik dan peralatan untukmenyelamatkan dan mengevakuasi korban, memenuhi kebutuhandasar hidup dan memulihkan fungsi prasarana dan sarana vitalyang rusak kepada pimpinan instansi/lembaga terkait sesuaitingkat kewenangannya.


- 13 -3. Instansi/lembaga terkait dimaksud adalah: Departemen/DinasSosial, BULOG/DOLOG, Departemen/Dinas Kesehatan,Departemen/Dinas Pekerjaan Umum, Departemen/DinasPerhubungan, Basarnas/Basarda Kabupaten/Kota, TentaraNasional Indonesia, Kepolisian Republik Indonesia, Palang MerahIndonesia, Departemen/Dinas Energi dan Sumber Daya Mineralserta instansi/lembaga lainnya sesuai tingkat kewenangannya.4. Instansi/lembaga terkait wajib segera mengirimkan sertamemobilisasi sumberdaya manusia, logistik dan peralatanke lokasi bencana.5. Penerimaan serta penggunaan sumberdaya manusia, peralatandan logistik di lokasi bencana sebagaimana dimaksuddilaksanakan dibawah kendali Kepala BPBD/<strong>BNPB</strong> dan atauDepartemen Keuangan.C. Pengerahan/Mobilisasi SumberdayaPengerahan/mobilisasi sumberdaya untuk penanganan tanggapdarurat bencana diselenggarakan dengan ketentuan sebagai berikut:1. Instansi/lembaga/organisasi terkait dalam mengirimkansumberdaya harus didampingi oleh personil instansi/lembagaasal dan penyerahannya dilengkapi dengan administrasi sesuaiketentuan dan peraturan yang berlaku.2. Apabila instansi/lembaga/organisasi terkait pada tingkat tertentutidak memiliki kemampuan sumberdaya yang dibutuhkan, makaBPBD maupun <strong>BNPB</strong> sesuai dengan tingkat kewenangannyaberkewajiban membantu/mendampingi pengiriman/mobilisasisumber daya sampai ke lokasi bencana.3. Ilustrasi permintaan dan pengerahan sumberdaya <strong>Komando</strong><strong>Tanggap</strong> Darurat Bencana tingkat kabupaten/kota dapat dilihatpada Lampiran-9.4. Ilustrasi permintaan dan pengerahan sumberdaya <strong>Komando</strong><strong>Tanggap</strong> Darurat Bencana tingkat provinsi dilihat Lampiran-<strong>10</strong>.D. Fasilitas <strong>Komando</strong> <strong>Tanggap</strong> Darurat Bencana1. Untuk meningkatkan efektifitas dan mempercepat responspenanganan tanggap darurat bencana, <strong>Komando</strong> <strong>Tanggap</strong>Darurat Bencana perlu menyiapkan dan menghimpun dukunganoperasi penanganan darurat bencana yang terdiri dari:a. Pos <strong>Komando</strong>, meliputi Posko <strong>Tanggap</strong> Darurat dan Poskolap.


- 14 -b. Personil <strong>Komando</strong>, adalah semua sumberdaya manusia yangbertugas dalam organisasi <strong>Komando</strong> <strong>Tanggap</strong> DaruratBencana dengan kualifikasi dan kompetensi yang diperlukanuntuk penugasan penanganan darurat bencana.c. Gudang, tempat penyimpanan logistik dan peralatan.d. Sarana dan prasarana transportasi, baik yang merupakanfasilitas dasar maupun spesifik sesuai jenis bencana.e. Peralatan, baik yang merupakan fasilitas dasar maupunfasilitas yang spesifik sesuai jenis bencana.f. Alat komunikasi dan peralatan komputer.g. Data serta informasi bencana dan dampak bencana.2. Konfigurasi fasilitas alat komunikasi untuk <strong>Komando</strong> <strong>Tanggap</strong>Darurat Bencana dapat dilihat di Lampiran-11.3. Tabel contoh kebutuhan fasilitas <strong>Komando</strong> <strong>Tanggap</strong> DaruratBencana dapat dilihat di Lampiran-12.E. Pengakhiran1. Menjelang berakhirnya waktu pelaksanaan operasi tanggapdarurat bencana, Kepala BPBD Kabupaten/Kota/Provinsi atauKepala <strong>BNPB</strong> membuat rencana pengakhiran operasi tanggapdarurat bencana dengan mengeluarkan Surat PerintahPengakhiran Operasi <strong>Tanggap</strong> Darurat Bencana kepadaKomandan <strong>Tanggap</strong> Darurat Bencana sesuai dengankewenangannya.2. Pada hari dan tanggal waktu berakhirnya operasi tanggapdarurat bencana, Kepala <strong>BNPB</strong>/BPBD membubarkan <strong>Komando</strong><strong>Tanggap</strong> Darurat Bencana dengan menerbitkan Surat KeputusanPembubaran.F. Pola Pengerahan Sumberdaya di Tingkat Kabupaten/KotaPengerahan sumberdaya di tingkat kabupaten/kota dilaksanakandengan pola sebagai berikut:1. Dalam hal bencana tingkat kabupaten/kota, Kepala BPBDKabupaten/Kota yang terkena bencana, mengerahkansumberdaya manusia, peralatan dan logistik sesuai kebutuhanke lokasi bencana.


- 15 -2. Apabila kebutuhan tersebut tidak tersedia/tidak memadai, makapemerintah kabupaten/kota yang bersangkutan dapat memintabantuan kepada pemerintah kabupaten/kota terdekat baik dalamsatu wilayah provinsi maupun provinsi lain.3. Apabila pemerintah kabupaten/kota yang dimintai bantuan tidakmemiliki ketersediaan sumberdaya/tidak memadai, makapemerintah kabupaten/kota yang terkena bencana dapatmeminta bantuan kepada pemerintah provinsi yangbersangkutan.4. Biaya yang timbul akibat pengerahan bantuan ini ditanggungoleh pemerintah kabupaten/kota yang bersangkutan.5. Pelaksanaan pengerahan sumber daya dari asal sampai denganlokasi bencana dilaksanakan dibawah kendali Kepala BPBDKabupaten/Kota yang bersangkutan.6. Apabila terdapat keterbatasan sumberdaya manusia, peralatandan logistik yang dikerahkan oleh Kepala BPBD Kabupaten/Kota,maka <strong>BNPB</strong> dapat membantu melalui pola pendampingan.7. Pola pendampingan oleh <strong>BNPB</strong> dapat berupa dukungan biayapengepakan, biaya pengiriman, jasa tenaga pengangkutan dandukungan peralatan tanggap darurat bencana.8. Ilustrasi pengerahan sumberdaya di tingkat kabupaten/kota lihatLampiran-9.G. Pola Pengerahan Sumberdaya di Tingkat ProvinsiPengerahan sumberdaya di tingkat provinsi dilaksanakan denganpola sebagai berikut:1. Dalam hal bencana tingkat provinsi, Kepala BPBD Provinsi yangterkena bencana mengerahkan sumberdaya manusia, peralatandan logistik sesuai kebutuhan ke lokasi bencana.2. Apabila kebutuhan tersebut tidak tersedia/tidak memadai, makapemerintah provinsi yang bersangkutan dapat meminta bantuankepada provinsi lain yang terdekat.3. Apabila provinsi yang dimintai bantuan tidak memilikiketersediaan sumberdaya/tidak memadai, maka pemerintahprovinsi yang terkena bencana dapat meminta bantuan kepadaPemerintah Pusat.


- 16 -4. Biaya yang timbul akibat pengerahan bantuan ini ditanggungoleh pemerintah provinsi yang bersangkutan.5. Pelaksanaan pengerahan sumber daya dari asal sampai denganlokasi bencana dilaksanakan dibawah kendali Kepala BPBDProvinsi yang bersangkutan.6. Apabila terdapat keterbatasan sumberdaya manusia, peralatandan logistik yang dikerahkan oleh Kepala BPBD Propinsi, maka<strong>BNPB</strong> dapat membantu melalui pola pendampingan.7. Pola pendampingan oleh <strong>BNPB</strong> dapat berupa dukungan biayapengepakan, biaya pengiriman, jasa tenaga pengangkutan dandukungan peralatan tanggap darurat bencana.H. Pola Penyelenggaraan di Tingkat NasionalPendistribusian logistik kepada masyarakat dilaksanakan oleh<strong>Komando</strong> <strong>Tanggap</strong> Darurat Bencana sesuai dengan dinamika yangterjadi, terutama untuk pemenuhan kebutuhan dasar hidup meliputipangan, sandang, air bersih, sanitasi, hunian sementara, pelayanankesehatan dan lain-lain.


- 17 -BAB VEVALUASI DAN PELAPORANA. EvaluasiKomandan <strong>Tanggap</strong> Darurat Bencana melakukan rapat evaluasisetiap hari dan merencanakan kegiatan hari berikutnya. Hasilevaluasi tersebut digunakan sebagai bahan laporan harian kepadaKepala BPBD atau Kepala <strong>BNPB</strong> dengan tembusan kepada pimpinaninstansi/lembaga terkait.BPelaporan1. Instansi/lembaga/organisasi yang terkait dalam penanganandarurat bencana berkewajiban membuat laporan kepada KepalaBPBD/<strong>BNPB</strong> sesuai tingkat kewenanganya dengan tembusankepada Komandan <strong>Tanggap</strong> Darurat bencana sesuai tingkatkewenangannya.2. Pelaporan meliputi pelaksanaan <strong>Komando</strong> <strong>Tanggap</strong> DaruratBencana, jumlah/kekuatan sumber daya manusia, jumlahperalatan, jumlah setiap jenis/macam logistik dan sumber dayalainnya serta dilengkapi dengan sistem distribusinya secara tertibdan akuntabel.3. Komandan <strong>Tanggap</strong> Darurat Bencana sesuai tingkatkewenangannya mengirimkan laporan harian, laporan khususdan laporan insidentil tentang pelaksanaan operasi tanggapdarurat bencana kepada Kepala <strong>BNPB</strong>/BPBD dengan tembusankepada instansi/lembaga/ organisasi yang terkait.4. Kepala BPBD melaporkan kepada Walikota/Bupati/Gubernur danKepala <strong>BNPB</strong>.5. Kepala <strong>BNPB</strong> melaporkan penanganan tanggap darurat bencanakepada Presiden.


- 18 -BAB VIPENUTUP<strong>Pedoman</strong> <strong>Komando</strong> <strong>Tanggap</strong> Darurat Bencana ini dibuat agar dapatdijadikan panduan bagi <strong>BNPB</strong>/BPBD, instansi/lembaga/organisasi terkait,Tentara Nasional Indonesia, Kepolisian Republik Indonesia, agar tugas<strong>Komando</strong> <strong>Tanggap</strong> Darurat Bencana dapat dilaksanakan secara cepat,tepat, terpadu, efektif, efisien dan akuntabel.<strong>Pedoman</strong> ini berlaku sepanjang tidak bertentangan dan belum dikeluarkanpedoman yang baru berdasarkan pedoman ini.KEPALABADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANAttdDR. SYAMSUL MAARIF, M.Si.


L A M P I R A N


Lampiran - 01PENJELASAN RUMUSAN PERTANYAANHasil pelaksanaan tugas Tim Reaksi Cepat (TRC) <strong>Tanggap</strong> Darurat Bencanamemuat rumusan pertanyaan ”5 W+1 H” sebagai berikut :1. What = APA : menjelaskan macam/ jenis bencana2. When = KAPAN : menjelaskan tanggal/waktu terjadinya bencana3. Where = DIMANA : menjelaskan tempat/lokasi/daerah bencana4. Who = SIAPA/BERAPA : menjelaskan siapa korban dan berapa jumlahkorban manusia (meninggal dunia, luka berat, luka ringan, sakit), danpengungsi, kerusakan bangunan, sarana dan prasarana umum.5. Why = MENGAPA TERJADI : menjelaskan analisis singkat penyebabterjadinya bencana6. HOW = Bagaimana Menangani Bencana. Melakukan analisissumberdaya yang tersedia di daerah dan kebutuhan bantuansumberdaya yang mendesak untuk penanggulangan tanggap daruratbencana.


Lampiran - 02KOMANDO PENANGANAN TANGGAP DARURAT BENCANA


Lampiran - 03STRUKTUR ORGANISASIKOMANDO TANGGAP DARURAT BENCANATINGKAT KABUPATEN/KOTAKETERANGAN :____________ : Jalur <strong>Komando</strong>-------------------: Jalur KoordinasiBidangPerencanaanBidangOperasiKETERANGAN :___________ : Jalur <strong>Komando</strong>KETERANGAN:___________: Jalur <strong>Komando</strong>


Lampiran - 04STRUKTUR ORGANISASIKOMANDO TANGGAP DARURAT BENCANATINGKAT PROVINSIBidangPerencanaanBidangOperasiKETERANGAN:___________: Jalur <strong>Komando</strong>


Lampiran - 05STRUKTUR ORGANISASIKOMANDO TANGGAP DARURAT BENCANATINGKAT NASIONALKETERANGAN :____________ : Jalur <strong>Komando</strong>--------------------- : Jalur KoordinasiKETERANGAN :___________ : Jalur <strong>Komando</strong>BidangPerencanaanBidangOperasiKETERANGAN:___________: Jalur <strong>Komando</strong>


Lampiran - 06Contoh:TATA LETAK RUANG UNTUK KEBUTUHAN PENDUKUNGPELAKSANAAN KEGIATAN YANG BERADA DI POSKOLAPRUANG ISTIRAHATDAPURK. MANDIWCRUANGALKOMRUANGDATARUANG KERJATIM TANGGAP DARURATRUANG RAPATRUANG TAMU


Lampiran - 07FORMAT RENCANA OPERASI <strong>BNPB</strong>/BPBDLembar No. ...... dari ...... lembaran<strong>BNPB</strong>/BPBD .......................................................................................................Nama Lokasi (koordinat peta) .........................................................................Tanggal waktu pembuatan Renops .................................................................Penunjukan :RENCANA OPERASI PENANGANAN DARURAT BENCANANO.______1. Peta : Wilayah/daerahSkala : (tulis skala peta)Tahun : (tahun pengeluaran peta)2. Dokumen (tulis dasar pembuatan Rencana Operasi).Daerah Waktu :WIB/ WITA/ WITSusunan Tugas1. Situasia. Macam/jenis bencana yang telah terjadi terdiri dari :1) Macam/jenis bencana, tanggal waktu kejadian, lokasi/ daerahbencana, korban manusia, kerusakan bangunan, sarana,prasaran umum, ekonomi dan dampak sosial.2) Informasi lanjutan tentang perkembangan situasi bencana daninformasi dukungan bantuan kemanusiaan.b. Kebijakan Pemerintah Pusat/ Pemerintah Daerah.2. Tugas Pokok<strong>BNPB</strong>/BPBD beserta unsur instansi/lembaga/organisasi yang terkaitmelaksanakan tugas bantuan kemanusiaan mulai (Hari, tanggal bulantahun, pukul) selama ....... hari/bulan di (daerah, cantumkan daerah/lokasi bencana dalam wilayah Kabupaten/Kota) dalam rangka OperasiPenanganan Darurat Bencana (cantumkan macam/jenis bencana).


3. Pelaksanaana. Konsep OperasiDiuraikan konsep operasi untuk tahap perencanaan, persiapan,pelaksanaan dan pengakhiran.b. <strong>BNPB</strong>/BPBD dan Instansi/lembaga/organisasi yang terkaitDiuraikan tugas, dukungan sumber daya personil, peralatan danlogistik.c. <strong>Komando</strong> <strong>Tanggap</strong> Darurat Bencana Nasional/Daerah.Diuraikan struktur organisasi, tugas dan tanggung jawab masingmasingpejabat dan unsur pelaksana.d. Instruksi Koordinasi, memuat hal-hal sebagai berikut :1) Penetapan hari “H” dan jam “J”.2) Masalah keamanan, pengawasan dan laporan.4. Administrasi dan LogistikDiuraikan pelibatan personil, alat peralatan, logistik, dukunganadministrasi umum dan keuangan.5. <strong>Komando</strong> dan PengendalianDiuraikan prosedur penggunaan komunikasi dan tempat/ lokasi kantor<strong>BNPB</strong>/BPBD (nama jalan, nomor, nama kota, nomor telepon dan nomorfacsimile).Kepala <strong>BNPB</strong>/BPBDLampiran :A. Susunan TugasB. Jaring Komunikasi(..............................................)


Lampiran - 08Contoh:RENCANA KEGIATANOPERASI PENANGANAN DARURAT BENCANANO PROGRAM PELAKSANAAN1 2 31. Rencana Evakuasi Persiapan tempat-tempat, peta dan jalurevakuasi.2. Pertolongan pertama,Penyelamatan,keselamatan, dankeamananPersiapan Tim penyelamatan yangtergabung dari bidang Medis, SAR dansumber daya lainnya.3. Posko Bencana Tersedianya Posko Bencana, PetaBencana, Daftar Personil Tim dan AlatKomunikasi pendukung serta DaftarNomor Telepon Penting.4. Peralatan danPerlengkapan5. Pemenuhan KebutuhanDasarPersiapan dan tersedianya alat-alatpendukung untuk penyelamatan danpenanggulangan bencana.Persiapan dan tersedianya bahan-bahanpokok berupa sandang, pangan, airbersih dan sanitasi.


PERMINTAAN DAN PENGERAHAN SUMBERDAYAKOMANDO TANGGAP DARURAT BENCANATINGKAT KABUPATEN/KOTALampiran - 09


PERMINTAAN DAN PENGERAHAN SUMBERDAYAKOMANDO TANGGAP DARURAT BENCANATINGKAT PROVINSILampiran - <strong>10</strong>


Lampiran - 11KONFIGURASI JARING KOMUNIKASIPUSDALOPS<strong>BNPB</strong>V U S KT HP TSLINSTANSIV U S KT HP TS LV U S KINSTANSITERKAIT TK PROPV U S KT HP TSLT HP TSLPUSDALOPSBPBD PROPV U S KINSTANSI TERKAITTK KOTA / KABV U S KT HP TSLT HP TSLPUSDALOPSBPBD KOTA / KABINSTANSITERKAIT DI LAPV U S KV U S KT HP TSLT HP TSLUNIT PELAKSLAPKETERANGAN :VUSK: RADIO HT VHF: RADIO HT UHF: RADIO SSB: KOMPUTERTHPTSL: TELEPON PT TELKOM: HAND PHONE: TELEPON SATELIT: SARANA LAIN


TABELCONTOH KEBUTUHANFASILITAS KOMANDO DARURAT BENCANALampiran - 12No FASILITAS JENIS KEBUTUHAN KLASIFIKASI1 Pos <strong>Komando</strong> 1. Pos <strong>Komando</strong> <strong>Tanggap</strong>Darurat2. Pos <strong>Komando</strong> Lapangan2 Personil <strong>Komando</strong> Semua SDM yg bertugas dalamorganisasi <strong>Komando</strong> dgkualifkasi dan kompetensipenanganan darurat bencana3 Gudang 1. Gudang logistik4 Sarana-PrasaranaTransport2. Gudang peralatan1. Mobil rescue unit2. Perahu karet bermesin3. Perahu evakuasi4. Helikopter dan Helipad5 Peralatan 1. Tenda peleton, tenda regu2. Velbed3. Matras4. Kantong tidur5. Genset6. Unit dapur umum7. Mobil tangki air8. Unit sanitasi umum9. Eskavator, alat2 berat1. Fasilitas dasar2. Fasilitas dasarFasilitas dasar1. Fasilitas dasar2. Fasilitas dasar1. Fasilitas dasar2. Fasilitas dasar (bencanabanjir)3. Fasilitas dasar (bencanabanjir)4. Fasilitas dasar (bencanakebakaran)1. Fasilitas dasar2. Fasilitas dasar3. Fasilitas dasar4. Fasilitas dasar5. Fasilitas dasar6. Fasilitas dasar7. Fasilitas dasar8. Fasilitas dasar9. Fasilitas dasar (bencanalongsor/gempa bumi)6 Alat Komunikasi 1. Telpon genggam2. Telpon satelit3. Radio UHV/VHF4. Radio SSB5. Mesin Fax6. Perangkat Komputer7. Akses Internet7 Data dan Informasi 1. Data dan Informasi bencana2. Data dan informasi korbanbencana1. Fasilitas dasar2. Fasilitas dasar3. Fasilitas dasar4. Fasilitas dasar5. Fasilitas dasar6. Fasilitas dasar7. Fasilitas dasar1. Fasilitas dasar2. Fasilitas dasar

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!