PROCEEDING PEMAPARAN HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN TAHUN 2007PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGIHasil analisis kimia dari 21 contoh batuandan 3 (tiga) tailing kandungan logam dasarnyacukup rendah: Cu berkisar dari 6 ppm hingga 155ppm, Zn berkisar dari 12 ppm hingga 192 ppm,Pb berkisar 4 ppm hingga 59 ppm. Kandung Asberkisar antara 45 ppm hingga 1500 ppm,sedangkan kandungan Au paling kecil antara 14hingga 295 ppb dan pada beberapa contoh antara504 hingga 587 ppb. Kandungan unsur Hg terlihatperbedaan yang mencolok yaitu paling kecilantara 46 hingga 599 ppb dan pada 12 contohbatuan kandungan Hg nya mencapai antara 2600hingga 40600 ppb.4.2.2. <strong>Sumber</strong> <strong>Daya</strong>/Cadangan Bahan GalianPenambangan emas tanpa izin (PETI)daerah Tekalong yang dilakukan oleh masyarakatterbatas pada kedalaman 30 meter hingga 40meter. Lubang tambang dan pondok-pondokumumnya bersatu sebagai tempat tinggalsekaligus sebagai tempat pengolahan denganmempergunakan tromol dan penampungan tailing.Belum ada data yang menyatakan berapajumlah potensi sumber daya mineral terutamamineral emas di daerah Tekalong, mengingatmasih banyaknya para penambang melakukankegiatan dan masih menghasilkan serta masihdangkalnya lubang yang digali oleh masyarakatmaka perlu adanya penelitian lebih lanjut, apakahdaerah ini potensi untuk dikembangkan menjaditambang sekala kecil.Lokasi penambangan di daerah Tekalongdengan arah struktur baratlaut-tenggara, sepanjang±400m dengan tebal urat ± 2m, kedalamanpenambangan rata-rata 35m, sehingga secaraestimasi sumber daya yang ada dapat dihitungsebanyak 2m X 35m X 400m = 28.000m³ X 2.65(density) = 73.600 ton, kadar emas rata-ratasebesar 0,15gr/t, maka sumber daya emas yangada 0,15 gr X 73.600 ton = 11.040 gram emasatau setara dengan 11,040 kg emas. Sedangkanyang sudah terambil di daerah ini ±60%, makasisa yang ada sekitar 4,416 kg emas murni,Daerah prospek yang perlu dikembangkanadalah daerah Bt. Batubalai, dimana pada daerahtersebut hingga saat ini sedang melakukankegiatan penggalian. Dari hasil analisis conto darilubang tersebut menunjukkan bahwa mineralisasiemas cukup signifikan, walaupun penggalianlubang tersebut baru mencapai 2 meter sampai 3meter pada batupasir terubah.Untuk itu perlu penelitian yang lebih detaildan akurat sampai berapa banyak urat/vein iniberlanjut dan mengandung logam emas danasosiasinya, pada kedalaman berapa yang dapatdilakukan pengambilan (secara teknis danekonomis) agar daerah ini dapat dikembangkansebagai daerah penambangan sekala kecil agardapat menunjang perekonomian masyarakat dandaerah pada umumnya.4.2.3. Pembahasan Hasil Analisis ContoUntuk mengetahui kadar atau kualitasbahan galian, kandungan mineral dan seberapabesar dampak pencemaran terhadap conto batuandan tailing. Dari hasil analisis kimia pada contobatuan dan tailing, maka dapat disimpulkansebagai berikut :A. Daerah tambang Tekalong• Batuan : Pada conto batuan yang dilakukanproses tromol/gelundung oleh parapenambang, kandungan emas dalam batuanrata-rata 0,15 gram /ton dan kadar air raksa 15 gr/t. Untuk lubang tambangdaerah Bt. Batubalai, kandungan emas padabatuan sampai 0,580 gram /ton, Melihat daerahini temuan baru dan para penambang menggalilubang dengan kedalaman sampai 3 meter
PROCEEDING PEMAPARAN HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN TAHUN 2007PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGImemperlihatkan kandungan mineralisasi kuatuntuk emas, walaupun belum mencapaibatuan/urat yang mereka harapkan, daerah Bt.Batubalai mempunyai potensi untukdikembangkan.• Hasil analisis kimia dari sejumlah contohbatuan yang terambil pada daerah Bt. Batubalaijika dibandingkan dengan beberapa conto batuanpada daerah tambang Tekalong menunjukkan nilaikadar merkuri (Hg). Ini berhubungan denganpembentukkan mineralisasi dari larutanhidrothermal pada temperatur rendah dengan carapengisian rongga dan penggantian (replacement).Merkuri sering berasosiasi dengan endapan logamsulfida lainnya, diantaranya Au, Ag, Sb, As, Cu,Pb, dan Zn, sehingga mineralisasi emas, merkuridan logam dasar cukup tinggi.C. Daerah Dusun S. <strong>Daun</strong>• Untuk daerah ini tidak ada kegiatanpenambangan, conto diambil dari singkapanbatuan. Hasil analisis kimia menunjukkankandungan emas 0,024 gram/ton, dengan kadarHg 0,599 gram/ton, pada batuan andesit terubahmineralisasi emas di daerah ini tidak berkembang.Untuk unsur-unsur lain selain emas, merkuridan logam dasar juga dilakukan analisis kimia,maka terlihat sebagai berikut; logam dasar (Cu,Pb, dan Zn), nilai tertinggi untuk unsur logam Cusebesar 155 ppm, untuk Pb sebesar 59 ppm danunsur logam Zn sebesar 192 ppm. Dari hasilanalisis untuk logam dasar di daerah S. <strong>Daun</strong> dansekitarnya dari semua conto batuan tidakmemperlihatkan angka yang relatif tinggi,terlihat tidak menyolok dibandingkan dengankandungan rata-rata pada batuan kerak bumi.Jadi tidak bisa dipakai untuk kajian yangmenjurus dapat diusahakan dikemudian hari.Dalam proses pengolahan emas primer yangdilakukan para penambang di daerah Tekalong,dimulai dengan; proses pengambilan batuanmineralisasi / bijih, proses penumbukan danproses penghalusan, kemudian proses amalgamasisampai dengan proses mendapatkan emas(bullion) seperti dapat dilihat pada Bagan PolaAlir (Tabel.3.3).D. BaritSingkapan endapan mineral baritdiinterpretasikan mempunyai ukuran lebar sekitar30 meter, sedangkan panjangnya diperkirakan 50meter.Posisi distribusi horizontal tersebut adalahberdasarkan posisi lokasi singkapan dan ataubongkah-bongkah kedapatannya mineral barit dilapangan sekitar Bukit Batubalai denganperbedaan elevasi keterdapatan endapan mineralbarit antara yang satu dengan lainnya diperkirakanrata-rata sekitar 30 meter.Dengan demikian berdasarkan posisi ataukedudukan singkapan dan atau bongkah-bongkahendapan mineral barit secara vertikal danhorizontal, maka mengikuti klasifikasi sumberdaya secara tertunjuk, satuan besaran sumber dayabarit yaitu sebagai berikut : 30 m (lebar) x 50 m(panjang) x 30 m (tebal) x 4 (b.j) x 0,52(kadar) = 93.600 ton barit.5. SIMPULAN DAN SARAN6.KesimpulanHasil kegiatan evaluasi sumber daya dancadangan bahan galian dapat disimpulkan sebagaiberikut :• Mineralisasi Daerah Tekalong umumnyaberasosiasi dengan urat kuarsa dan sampai batuanmetasedimen milonitisasi terkersikkan, untukmenambang zona urat dilakukan dengan tambangbawah tanah (lobang tegak), karena keterbatasanteknologi saat ini baru dapat menambang padakedalaman 40 meter. Mineralisasi yang berartipada zona yang tidak begitu luas terbatas(diperkirakan luas daerah termineralisasi emas400mX50m). Tidak optimal pengolahan, karenatidak seluruhnya urat emas terambil dan bijihyang ditambang merupakan bijih yang terpilihyang berkadar emas tinggi. Pengolahanmenggunakan proses amalgamasi dengan merkurisebagai media untuk menangkap emas.• Uji pengeboran yang dilakukan oleh PTHallam Assets Indonesia di daerah Tekalongmenunjukkan 40% dari seluruh conto mempunyainilai lebih dari 0,5 g/ton atau kadar rata-rata 0,87g/ton.• Mineralisasi di daerah Batubalai umumnyaberasosiasi dengan batuan breksi volkanik, tufalapili dengan sisipan tipis batulanau tufaan.Alterasi di daerah ini terdiri dari kuarsa-barit, illitdan pirit. Mineralisasi emas diperkirakanberasosiasi dengan Kuarsa-barit-illit.• Mineralisasi Bt. Belabetung berasosiasidengan batuan tufa terubah(silisifikasi/argilitisasi), setempat diselimuti olehoksida besi, terutama disusun oleh butiran-butirankuarsa dengan mineral lempung, pirit yang