13.07.2015 Views

Bab-3. Propagasi dan Polarisasi Cahaya

Bab-3. Propagasi dan Polarisasi Cahaya

Bab-3. Propagasi dan Polarisasi Cahaya

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

PROPAGASI DANPOLARISASI CAHAYA


Bagian I: <strong>Propagasi</strong> <strong>Cahaya</strong> <strong>dan</strong><strong>Polarisasi</strong>• <strong>Propagasi</strong> <strong>Cahaya</strong>• <strong>Polarisasi</strong>– <strong>Polarisasi</strong> Linier– <strong>Polarisasi</strong> sirkular– <strong>Polarisasi</strong> eliptik


<strong>Cahaya</strong> sebagai GelombangElektromagnetik (EM)<strong>Cahaya</strong> merupakan gelombang transversal, dimaname<strong>dan</strong> E <strong>dan</strong> me<strong>dan</strong> B saling tegak lurus.


Deskripsi matematis gelombang EMGelombang yang menjalar pada sumbu-z:rErExy(z, t) =(z, t) =EE0x0yrcos(kz -ωt) xcos(kz -ωt + ε )ryPersamaan gelombang diatas, dapat diubah menjadipersamaan gelombang elips (menggunakantrigonometri)⎛ E⎜⎝ Ex0x⎞⎟⎠2⎛ E+ ⎜⎝ Ey0y⎞⎟⎠2−2EEx0xEEy0ycos ε = sin2ε


Suatu persamaan elips dapat diungkapkan dalam 4-besaran :1. Ukuran pada skala mayor2. Ukuran pada skala minor<strong>3.</strong> Sudut orientasi4. sense (CW, CCW)<strong>Cahaya</strong> dapat digambarkan dalam 4 kuantitasatau besaran


POLARISASI CAHAYA


Secara alami, cahaya tidak terpolarisasi.Namun cahaya dapat dibuat terpolarisasi denganbantuan instrumen optik.


A. POLARISASI LINIERHanya nilai me<strong>dan</strong> listrik E yang berosilasi, arahnyatetap.A.1. POLARISASI VERTIKALrErExy(z, t) =(z, t) =EE0x0yrcos(kz -ωt) xrcos(kz -ωt + ε ) yJika amplitudo pada sumbu-x nol (E 0x = 0), maka hanyaada satu komponen, yaitu dalam sumbu-y (vertikal).


A. POLARISASI LINIERA.2. POLARISASI PADA SUDUT 45 0rErExy(z, t) = E(z, t) =E0x0yrcos(kz -ωt) xcos(kz -ωt + ε )ryJika tidak ada perbedaan fasa (ε = 0) <strong>dan</strong> pada sumbu-xnol (E 0x = E 0V ), maka E x = E y .


A.2. POLARISASI PADA SUDUT 45 0Evolusi me<strong>dan</strong> listrik terhadap waktu.


B. POLARISASI SIRKULARNilai me<strong>dan</strong> listrik tetap, arahnya yang berubah.Merupakan superposisi polarisasi pada arah-x <strong>dan</strong> arah-yrErExy(z, t) = E(z, t) =E0x0yrcos(kz -ωt) xrcos(kz -ωt + ε ) yJika beda fasa ε= 90º <strong>dan</strong> E 0x = E 0y , maka E x / E 0x = cos Θ <strong>dan</strong>E y / E 0y = sin Θ, sehingga diperoleh persamaan lingkaran/sirkular :⎛⎜⎝22E ⎞ ⎛ E ⎞x y2 2⎜ ⎟ = cos Θ + sin Θ =E⎟ +0xE⎠ ⎝ 0y ⎠1


B. POLARISASI SIRKULAR


B. POLARISASI SIRKULAR


B. POLARISASI SIRKULAR


C. POLARISASI ELIPTIKMerupakan gabungan dari polarisasi linier <strong>dan</strong> polarisasisirkular. Jadi nilai <strong>dan</strong> arah me<strong>dan</strong> listrik berubah-ubah.


Bagian II: Parameter Stokes <strong>dan</strong>Matrik Mueller• Parameter <strong>dan</strong> vektor Stokes• Matrik Mueller• Formulasi Jones


Tahun 1669: Bartholinus menemukan refraksi/pembiasanganda pada kalsit. Abad 17 – 19: Huygens, Malus, Brewster, Biot, Fresnel <strong>dan</strong>Arago, Nicol mengembangkan berbagai teori untukmembahas pembiasan ganda. Abad 19: percobaan untuk menggambarkan amplitudo daricahaya tak-terpolarisasi gagal. Tahun 1852: Sir George Gabriel Stokes mengambilpendekatan yang sangat berbeda <strong>dan</strong> menemukan bahwapolarisasi dapat digambarkan dalam bentuk yang dapatdiamati menggunakan suatu defisini eksperimen.


(1). Parameter Stokes<strong>Polarisasi</strong> eliptik hanya berlaku pada waktu sesaat (fungsi dariwaktu) :⎛⎜⎝22E ⎞ ⎛ E (t) ⎞yEy(t)xx2E0x(t)(t)⎟⎠+ ⎜⎝ E0y(t)⎟⎠E− 2E0x(t)(t)E0y(t)cosε=sinεUntuk memperoleh parameter Stokes, maka harus diintegralkan(perata-rataan seluruh waktu)


(2 2)2(2 2)2( )2E + E − E − E − 2E E cos ε = ( 2E E sin ε) 20x0y0x0ySehingga didefinisikan parameter-parameter Stokes(4-parameter) :0x0y0x0ySSSS0123====IQUV====EE20x20x2E2E+−0x0xEEEE20y20y0y0ycossinεε⎛ I ⎞⎜ ⎟⎜ Q⎟⎜ U⎟⎜⎟⎝ V⎠=⎛⎜⎜a⎜a⎜⎝222a ⎞⎟cos2βcos2φ⎟cos2βsin 2φ⎟⎟2a sin 2β⎠


Vektor-vektor StokesParameter-parameter Stokes dapat disusun kedalam vektorStokes :⎛ I ⎞⎜ ⎟⎜ Q⎟⎜ ⎟ =U⎜ ⎟⎝ V⎠⎛⎜⎜⎜⎜⎝EE2E2E20x20x0x0x• <strong>Polarisasi</strong> Liniar• <strong>Polarisasi</strong> Sircular2+ E ⎞0y ⎛ intensitas⎟ ⎜2− E0y⎟ ⎜ I⎟ =E ⎜0ycosε⎟I⎜E sin ε0y ⎠ ⎝I( 0°) − I( 90°)( 45°) − I( 135°)⎞( RCP) − I( LCP) ⎟⎟⎟⎟⎟ ⎠Q ≠ 0,• Terpolarisasi sempurna2I2 2= Q + U + V• Terpolasasi sebagian2I2 2> Q + U + V• Tak-terpolarisai Q = U = V = 0Q=0,UU≠ 0, V == 0, V ≠2200


Visulasisai parameter-parameter Stokes∆Σ


Vektor-vektor Stokes untukpolarisasi linierLHP light⎛1⎞⎜ ⎟⎜1⎟⎜0⎟⎜ ⎟⎝0⎠⎛1⎜⎜−1⎜0⎜⎝0I 0 I 0I 0 I 0LVP light +45º light -45º light⎞⎞⎟⎟⎟⎟⎠⎛1⎜⎜0⎜1⎜⎝0⎟ ⎟⎟⎟⎟ ⎠⎛ 1⎜⎜ 0⎜−1⎜⎝ 0⎞⎟ ⎟⎟⎟⎟ ⎠


Vektor-vektor Stokes untukpolarisasi sirkularRCP light⎛1⎞⎜ ⎟⎜0⎟I 0 ⎜0⎟⎜ ⎟⎝1⎠LCP light⎛ 1⎞⎜ ⎟⎜ 0⎟I 0 ⎜ 0⎟⎜ ⎟⎝−1⎠


(2). Matrik MuellerJika cahaya digambarkan oleh vektor-vektor Stokes, makakomponen-komponen optik digambarkan dengan matrikMueller :[<strong>Cahaya</strong> output ] = [matrik Muller] [cahaya input]⎛ I' ⎞⎜ ⎟⎜Q'⎟⎜ U' ⎟⎜⎟⎝V'⎠=⎛ m⎜⎜m⎜m⎜⎝m11213141mmmm12223242mmmm13233343mmmm14243444⎞⎛⎟⎜⎟⎜⎟⎜⎟⎜⎠⎝I ⎞⎟Q⎟U⎟⎟V⎠


Elemen 1 Elemen 2 Elemen 3M1M2M3I’ = M 3M 2M 1I


Matrik Mueller M’ dari suatu komponen optik denganmatrik Mueller yang berputar sengan sudut α:M’ = R(- α) M R(α)R( α)⎛1⎜⎜0=⎜0⎜⎝00cos2α− sin 2α00sin 2αcos2α00⎞⎟0⎟0⎟⎟1⎠


(3). Formulasi JonesVektor Stokes <strong>dan</strong> matrik Mueller matrices tidak dapatmenggambarkan efek interferensi. Jika informasi fasa sangatpengitng (radio-astronomy, masers...), maka harus digunakanformulasi Jones, dengan vektor kompleks <strong>dan</strong> matrik Jones:• <strong>Polarisasi</strong> <strong>Cahaya</strong>:rJ(t)=r⎛ E⎜ r⎝ Exy(t) ⎞⎟(t)⎠• Komponen Optik:Namun formulasi Jones hanya berlaku untuk polarisasisempurna (100%)J=⎛⎜⎝jj1121jj1222⎞⎟⎠


Matrik Jones <strong>dan</strong> Mueller untukberbagai polarisasi


Bagaimana membuatcahaya terpolarisasi ?Komponen-komponenOptikuntuk Polarimetri


Bagian III. Instrumen Optikuntuk Polarisator1. Indeks bias2.Polarisator<strong>3.</strong>Retarder


(1). Indeks BiasIndeks bias merupakan besaran kompleks :nˆ=n−ik• Bilangan riil• Refraksi, dispersi• Birefringence:bergantung padapolarisasi• Bagian imajiner• Absorpsi, atenuasi,dispersi.• Dikroisme


(2). Polarisator Polarisator hanya menyerap satu komponenpolarisasi, yang lainnya diteruskan. <strong>Cahaya</strong> input adalah cahaya alami yang tidakterpolarisasi. <strong>Cahaya</strong> output adalah terpolarisasi (linier, sirkular,eliptik). <strong>Polarisasi</strong> terjadi karena efek dikroisme,birefringence, refleksi atau hamburan.


2.1. Dikroisme(a). Polarisator Wire-grid <strong>dan</strong> Filter Polaroid• Umumnya digunakan pada panjanggelombang inframerah (IR) <strong>dan</strong> mikrowave.• Terdiri dari grid yang terbuat dari kawatkonduktor paralel, dengan jarak yangsebanding dengan panjang gelombangpengamatan.• Vektor me<strong>dan</strong> listrik paralel dengan kawatdiatenuasi, karena arus induksi pada kawat.


(b). Kristal DikroikHanya menyerap satu polarisasi


(c). Polaroid Terbuat dari lembaran PVA (poly vinyl alcohol)yang dipanaskan <strong>dan</strong> diregangkan untuk mendukunglapisan asetat selulosa yang diberi larutan iodin(polaroid tipe-H). Ditemukan pada tahun 1928.


2.2. Kristal BirefringenceBirefringence : indeks bias bergantung pada polarisasi (indeksbias ganda), yaitu ordinari <strong>dan</strong> ekstraordinari.<strong>Cahaya</strong> input dikonversi menjadi dua berkas terpolarisasi.


• Kristal yang memiliki birefringence disebut kristal anisotropik.• Model sederhana:• Kristal anisotropik berarti elektron-elektron diikat dengan“pegas” yang berbeda, bergantung pada orientasi.• “Konstanta pegas” yang berbeda memberikan kecepatanpropagasi yang berbeda, karena itu indeks biasnya berbeda.Akibatnya ada dua output.Kristalisotropik(NaCl)Kristalanisotropik(kalsit)


• Kristal polarisatordigunakan sebagai :• Beam displacers,• Beam splitters,• Polarizers,• Analyzers, ...• Contoh : Nicol prism,Glan-Thomson polarizer,Glan or Glan-Foucaultprism, Wollaston prism,Thin-film polarizer, ...


2.<strong>3.</strong> Sudut Brewster• Hanya satu polarisasi yangdipantulkan• Digunakan untuk kalibrasipolarisatorRefracted beamcreates dipoles in mediumBrewster angle:dipole field zeroperpendicular toreflection prop.direction


2.<strong>3.</strong> Sudut BrewsterMenggunakan kristal yang disusun lapisan-lapisan(multilayer).Multilayer berfungsi untuk meningkatkan efekinterferensi.


2.4. Polarisator SirkularTerbuat dari polarisator linieryang dilekatkan pada pelat λ/4(quarter-wave plate) yangdiorientasikan pada sudut 45ºsatu sama lain.


2.5. Polarisator Molekul• Molekul organik ID– molekul-molekul right andleft handed.– Contoh : molekul heliks• Molekul biologi ID– Hampir selalu pure right orleft, bukan campuran.


2.6. Polarisator Me<strong>dan</strong> Magnet• Me<strong>dan</strong> magnet menginduksi rotasi polarisasi.• Mengorientasi spin-spin elektron dalam medium• Momentum sudut elektron <strong>dan</strong> foton berinteraksi.• <strong>Polarisasi</strong> kanan (R) <strong>dan</strong> kiri (L) memiliki delay propagasiyang berbeda.• Digunakan untuk magnetometer.


2.7. Efek Kerr• Merupakan efek elektro-optik.• Kecepatan propagasi yang searah me<strong>dan</strong> listrik berubah• Searah me<strong>dan</strong> listrik : modulator• Tegak lurus me<strong>dan</strong> listrik : tidak ada• 45° terhadap me<strong>dan</strong> listrik : waveplate variabel.– Output polarisator merupakan intensitas modulator


2.8. Efek Pockels• Mirip dengan efek Kerr• Me<strong>dan</strong> listrik diberikan searah dengan arah propagasi• Kristal yang tidak memiliki pusat simetri, ataupiezoelektrik


2.9. Kristal Cair (Liquid Crystals)• Me<strong>dan</strong> listrik merubah orientasi rata-rata dari molekul.• Akibatnya delay bergantung pada arah polarisasi.• Digunakan sebagai modulator fasa atau waveplate variabel <strong>dan</strong>monitor notebook


Apa kerugian jikamemakai polarisator ?


Matrik Mueller untuk PolarisatorPolarisator linier (ideal) untuk sudut χ:⎛ 1⎜1 ⎜cos2χ2 ⎜ sin 2χ⎜⎝ 0cos2χcos22χsin 2χ cos2χ0sin 2χsin 2χ cos2χsin202χ0⎞⎟0⎟0⎟⎟0⎠


Linear (±Q)polarizer at 0º:⎛ 1⎜⎜±10.5⎜ 0⎜⎝ 0± 110000000⎞⎟0⎟0⎟⎟0⎠Linear (±U)polarizer at 0º :⎛ 1⎜⎜ 00.5⎜±1⎜⎝ 00000± 10100⎞⎟0⎟0⎟⎟0⎠Circular (±V)polarizer at 0º :⎛ 1⎜⎜ 00.5⎜ 0⎜⎝±100000000± 1⎞⎟0 ⎟0 ⎟⎟1 ⎠<strong>Cahaya</strong> input: tak-terpolarisasi<strong>Cahaya</strong> output : terpolarisasi⎛ I' ⎞⎜ ⎟⎜Q'⎟⎜ U' ⎟⎜⎟⎝V'⎠=⎛ 1⎜⎜ 00.5⎜−1⎜⎝ 00000−10100⎞⎛I ⎞⎟⎜⎟0⎟⎜0⎟0⎟⎜0⎟⎟⎜⎟0⎠⎝0⎠=⎛ I ⎞⎜ ⎟⎜ 0 ⎟0.5⎜-I⎟⎜⎟⎝ 0 ⎠Intensitas total output: 0.5 I

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!