13.07.2015 Views

377 KERENTANAN PESISIR CIREBON TERHADAP PERUBAHAN ...

377 KERENTANAN PESISIR CIREBON TERHADAP PERUBAHAN ...

377 KERENTANAN PESISIR CIREBON TERHADAP PERUBAHAN ...

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>KERENTANAN</strong> <strong>PESISIR</strong> <strong>CIREBON</strong>Wilayah pesisir pantai utara Jawa yang dicirikan dengan kedalamanperairan laut yang relatif dangkal (50 meter) dan topografinya yang landai,dari waktu ke waktu wilayah tersebut terus mengalami perkembangan dalampemanfaatan lahannya. Secara khusus wilayah pesisir pantai utara Cirebon,dalam kurun waktu 10 tahun terakhir juga telah mengalami perubahan dalampemanfaatan lahan (landuse). Perubahan tersebut dapat disebabkan olehproses alam seperti abrasi (pengurangan) dan akresi (penambahan) lahanakibat sedimenatsi karena perubahan penggunaan lahan di daerah hulu. Halini menjadi suatu fenomena yang terus dinamis di wilayah pesisir utaraCirebon (ARIFIN et al. 2009).Dalam laporan IPCC tahun 2007 diketahui perubahan tataguna lahandan penggunaan bahan bakar fosil masing-masing menyumbang 1,6 dan 6,4giga ton karbon antropogenik. Proses penumpukan gas rumah kaca sebagianbesar berasal dari penggunaan energi dan tataguna lahan (ADRIAN 2008).STEFFEN et al. (2004) berhasil menghitung jejak karbon dari berbagaiaktivitas domestik manusia seperti penerangan, berbagai peralatan listrik,sumber makanan hewani dan sampah. Beberapa kajian di atas menunjukkanbahwa perubahan tataguna lahan menunjukkan makin tingginya kuantitasaktivitas manusia, dan setiap aktivitas manusia merupakan penyumbang emisiyang signifikan. Hubungan kuantitatif antara faktor perubahan tataguna lahan,aktivitas manusia dan jumlah sumbangan emisi pada gas rumah kaca belumdapat digambarkan dalam bentuk sebuah persamaan yang baku. Diperlukanpengumpulan data yang rinci dan mendalam untuk dapat diformulasikannyahubungan antara ketiga faktor tersebut.Keasaman lautCO 2 antropogenik terserap laut melalui proses pertukaran gas antara udarapermukaanlaut, sehingga konsentrasi CO 2 antropogenik di permukaan laut akanditemukan di lapisan permukaan laut (SABINE et al. 2004). Tingkat keasaman(pH) air laut di perairan pesisir Cirebon pada bulan Agustus dan Nopembermemperlihatkan kisaran yang berbeda. Pada bulan Agustus pH berkisar pada nilai8,04 – 8,24, pada bulan Nopember kisaran meningkat menjadi 8,23 – 8,29 (Gambar5). Nilai tersebut memperlihatkan bahwa pada bulan Agustus pH perairan lebihrendah daripada bulan Nopember. Kondisi suatu perairan dipengaruhi oleh banyaksekali faktor baik yang bersifat alamiah maupun antropogenik. Khusus untuktingkat keasaman air laut di daerah pesisir, faktor utama yang mempengaruhiadalah aliran yang berasal dari darat, selain itu pasang-surut, cuaca dan curah hujanjuga mempengaruhi fluktuasi kimiawi perairan.Konsentrasi CO 2 terlarut pada bulan Agustus berkisar pada nilai 0,00615– 0,00657 mmol/L (Gambar 6) dengan rata-rata 0,00643 ± 0,0001 mmol/L, padabulan Nopember konsentrasinya lebih rendah yaitu 0,00485 – 0,00693 mmol/L(Gambar 6) dengan rata-rata 0,0061 ± 0,00062 mmol/L. Dari kisaran nilai tersebutdiketahui bahwa tingkat keasaman suatu perairan berbanding terbalik dengankonsentrasi CO 2 terlarut, ini menunjukkan bahwa makin tinggi CO 2 terlarut diperairan maka perairan tersebut makin bersifat asam. Hal inilah yang menyebabkangejala pengasaman air laut menjadi ancaman bagi kehidupan di perairan tersebut.383

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!