13.07.2015 Views

Klik Disini - KM Ristek - Kementerian Riset dan Teknologi

Klik Disini - KM Ristek - Kementerian Riset dan Teknologi

Klik Disini - KM Ristek - Kementerian Riset dan Teknologi

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

pada temperatur 500°C ternyata komposit bahan bakar menjadi terlalu lunak <strong>dan</strong> sulitdilakukan pengerolan. Pada temperatur 325 °C komposit bahan bakar belum plastisse<strong>dan</strong>gkan kelongsong dari bahan AIMg2 telah plastis sehingga sewaktu dirol kompositbahan bakar masih keras tetapi bahan kelongsong telah menjadi lunak. Okeh karena itupelaksanaan pengerolan pada temperatur tersebut sulit dilakukan. Sebaliknya padatemperatur 500 °C kedua bahan komposit <strong>dan</strong> kelongsong AI telah plastis bahkankelongsong AI terlalu plastis <strong>dan</strong> menjadi terlampau lunak sehingga menyulitkanpelaksanaan pengerolan. Dari kenyataan tersebut pelaksanaan pengerolan hanya dapatdilakukan pada temperatur 425 °C dimana kedua bahan komposit maupun kelongsongtelah cukup plastis sehingga pelaksanaan pengerolan dapat dilakukan. PEB hasilpengerolan panas <strong>dan</strong> dingin ditunjukkan pada Gambar 9.5.4. Pengujian tidak merusak {non destructive) <strong>dan</strong> merusak {destructive)Pengujian tidak merusak untuk mengetahui ada tidaknya blister, homogenitas <strong>dan</strong>white point5.4.1. Pengujian tidak merusak (non destructive test}. a. Pengujian blisterKeberadaan blisterdi dalam PEB dapat diuji dengan alat ultrasonik. Di dalamPEB tidak dikehendaki a<strong>dan</strong>ya blister karena apabila terdapat blister mengakibatkanikatan antarlogam kurang kuat sehingga apabila ikatan tersebut terlepas maka bahanbakarjproduk fisi keluar ke lingkungan. Hasil pengujian blister di dalam PEB sepertitertera dalam Tabel 4.4. Dari Tabel 4.4 tersebut terlihat pada bahan bakarU10%Zr7%Nb /425 ssetelah diuji ditemukan a<strong>dan</strong>ya blister se<strong>dan</strong>gkan bahan bakaryang lain tidak ditemukan. Hal ini disebabkan pada bahan bakar dengan kandunganNb lebih banyak bahan bakar cenderung menjadi lebih ·lunak, sehingga pada saatdikenai pengerolan maka bahan bakar tersebut timbul blister.23

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!