20.07.2015 Views

o_19qlaud23g5171rka448r1of2a.pdf

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Copyright © 2010 by Jay & Laura Laffoon<br />

Originally published in English under the title<br />

He Said She Said<br />

by Baker Books, a division of Baker Publishing Group<br />

Grand Rapids, Michigan, 49516, U.S.A<br />

All rights reserved<br />

Penerjemah : Lennywati Kusnadi<br />

Penyunting: James Yanuar<br />

Desain Cover & Layout: Felly Meilinda<br />

Proof Reader: Robin Kristanto<br />

Hak terjemahan Bahasa Indonesia ada pada :<br />

PT. VISI ANUGERAH INDONESIA<br />

Jalan Karasak Lama No.2 - Bandung 40235<br />

Telp : 022-522 5739 - Fax : 022-521 1854<br />

Email : visipress@visi-bookstore.com<br />

ISBN : 978-602-8073-54-7<br />

Cetakan pertama, Juli 2011<br />

Indonesian Edition © Visipress 2010<br />

Hak cipta dilindungi oleh undang-undang.<br />

Dilarang memperbanyak sebagian atau<br />

seluruh isi buku ini tanpa seizin Penerbit.<br />

Member of CBA Indonesia<br />

No : 05/PBL-BS/1108/CBA-Ina<br />

Member of IKAPI<br />

No : 185/JBA/2010


Daftar Isi<br />

Ucapan Terima Kasih 9<br />

Sebuah Pesan dari Jay dan Laura 11<br />

1. Kekuatan Kata-kata 15<br />

2. Sang Istri Perlu Mendengar “Saya Mencintaimu” 43<br />

3. Sang Suami Perlu Mendengar “Saya Bangga Terhadapmu” 75<br />

4. Sang Istri Perlu Mendengar “Saya Menghormatimu” 101<br />

5. Sang Suami Perlu Mendengar “Saya Perlu ______ darimu” 133<br />

6. Sang Istri Perlu Mendengar “Saya Mendambakanmu” 159<br />

7. Sang Suami Perlu Mendengar “Saya Menginginkanmu” 183<br />

8. Sang Istri Perlu Mendengar “Saya Menghargaimu” 203<br />

9. Sang Suami Perlu Mendengar “Saya Percaya Kepadamu” 227<br />

10. Hal-hal yang Ingin Kita Ubah 247<br />

Epilog 263<br />

7


Sebuah Pesan<br />

dari Jay dan Laura<br />

Sewaktu kami berbicara kepada orang-orang mengenai<br />

pernikahan, kebanyakan dari mereka dengan cepat menyetujui<br />

bahwa pernikahan sedang terancam. Mereka setuju<br />

bahwa pernikahan adalah fondasi dari keluarga, gereja, dan komunitas.<br />

Mereka sependapat bahwa kita seharusnya memusatkan diri<br />

pada kebutuhan pernikahan. Tetapi, ketika ditanya apa yang telah<br />

mereka perbuat bagi pernikahan, mereka menggelengkan kepala<br />

dan berkata “Tidak ada.”<br />

Kami ingin melihat para pasangan tetap berjuang akan pernikahan<br />

mereka. Dalam buku ini, kami menyediakan sarana yang<br />

diperlukan oleh para pasangan yang telah menikah untuk memperjuangkan<br />

pernikahan mereka dan membantu pasangan lain<br />

untuk melakukan hal yang sama. Kami memperkenalkan delapan<br />

perkataan (atau frasa) yang secara dramatis akan mengubah cara<br />

pandang Anda terhadap pasangan Anda dan sebaliknya. Dengan<br />

menggunakan delapan sarana yang tepat ini, kami akan menunjukkan<br />

kepada Anda strategi spesifik untuk memperkokoh pernikahan<br />

11


Anda dan dunia kita. Sebuah pernikahan yang berkembang akan<br />

menjangkau melampaui suami dan istri dalam mempengaruhi tiga<br />

area kritis dalam budaya kita: rumah kita, gereja kita, dan komunitas<br />

kita.<br />

Rumah Kita<br />

Sebuah survei yang diadakan oleh Associated Press dan MTV<br />

dengan koresponden hampir 1.300 kaum muda yang berusia<br />

13 sampai 24 tahun, “Apa yang membuat kamu bahagia?” MTV<br />

mengharapkan jawaban-jawaban seperti iPod 1 , TV, Xbox 360 2 , dan<br />

uang. Tetapi, mereka mendapatkan jawaban nomor 1 yang tidak<br />

terduga: menghabiskan waktu bersama ayah dan ibu!<br />

Survei ini menunjukkan fakta bahwa anak-anak mencari tempat<br />

tinggal dimana ada sukacita, kedamaian, dan kepuasan. Ketika<br />

para pasangan berinvestasi dalam pernikahan, rumah menjadi<br />

tempat dimana anak-anak dan para remaja bertumbuh.<br />

Gereja Kita<br />

Bukanlah rahasia bahwa perceraian mendatangkan kerusakan,<br />

tetapi kita mungkin tidak memperhitungkan akibat perceraian<br />

terhadap gereja kita. Kira-kira 60 persen orang Amerika dengan<br />

umur di bawah delapan belas tahun tidak secara teratur datang ke<br />

tempat ibadah. Hasil survei yang dipublikasikan tanggal 6 Agustus<br />

2007 dalam acara USA Today mengatakan bahwa “7 dari 10<br />

orang-orang Kristen Protestan berusia 18 sampai 30 tahun—baik<br />

itu gereja aliran Injili atau aliran Protestan—yang datang ke gereja<br />

secara teratur di SMU berkata mereka berhenti beribadah pada<br />

umur 23 tahun, menurut survei yang dilakukan oleh LifeWay Re-<br />

1 perangkat pemutar media digital: musik dan/atau film.<br />

2 perangkat permainan video games, dapat juga dipakai untuk memutar film dan<br />

online internet.<br />

12


search.” Alasan utama mereka meninggalkan gereja karena mereka<br />

merasa tidak adanya “pertalian” dengan tubuh Kristus yang lebih<br />

dalam. Para orang tua adalah kunci dalam membantu para remaja<br />

dalam membuat relasi dengan tubuh Kristus yang lebih dalam.<br />

Sedihnya, kebanyakan orang tua di jaman ini sedang berjuang<br />

dalam perjalanan pribadi mereka dengan Kristus, yang tecermin<br />

dalam gaya hidup dan pernikahan mereka. Sebuah survei yang diadakan<br />

oleh Barna Institute menemukan bahwa empat dari sepuluh<br />

pernikahan yang diadakan di gereja berakhir pada perceraian<br />

dan mempengaruhi satu juta anak-anak setiap tahunnya.<br />

Ketika para orang tua putus hubungan karena perceraian,<br />

anak-anak mereka sering kali putus hubungan dari tubuh Kristus.<br />

Dengan berinvestasi dalam pernikahan, kita menunjukkan kepada<br />

anak-anak kita bahwa tetap bertahan menjalin hubungan itu penting.<br />

Sebagai hasilnya, gereja kita akan diperkokoh.<br />

Komunitas Kita<br />

Sebuah reportase yang berjudul “Pernikahan dan Kesehatan Keluarga:<br />

Bisnis Perusahaan Amerika?” yang dibuat oleh Marriage<br />

CoMission, sebuah grup penyokong pengokoh pernikahan yang<br />

berpusat di Atlanta, menunjukkan dampak perceraian terhadap<br />

bisnis. Pada tahun terjadinya perceraian, karyawan kehilangan<br />

waktu kira-kira empat minggu kerja. Hilangnya produktifitas karena<br />

stress akibat hubungan relasi dan pernikahan menyebabkan<br />

pemilik perusahaan mengalami kerugian sebesar enam milyar dolar<br />

Amerika setiap tahunnya.<br />

Itu adalah sebuah paket stimulus ekonomi! Ketika para pasangan<br />

berinvestasi dalam pernikahan, mereka menjadi lebih sehat,<br />

sejahtera, dan menjadi para karyawan/pemilik perusahaan yang<br />

lebih stabil secara emosi.<br />

13


Selamatkan Penikahan Anda, Selamatkan Dunia<br />

Kita tidak hanya sedang membicarakan pernikahan. Buku ini dan<br />

frasa-frasa penting yang akan kita pelajari lebih dari sekedar membentuk<br />

pernikahan. Sementara pernikahan berubah, sebuah efek<br />

gelombang akan menyentuh setiap rumah, gereja, dan komunitas.<br />

Ketika Anda memperkokoh pernikahan, Anda sedang memperkuat<br />

masyarakat dan mempengaruhi setiap aspek dari kebudayaan<br />

kita.<br />

Sebuah Titik Klarifikasi<br />

Delapan kebutuhan yang dibahas dalam buku ini adalah kebutuhan<br />

yang ada dalam setiap umat manusia. Pengalaman kita telah<br />

menunjukkan bahwa secara umum empat dari kebutuhan ini lebih<br />

dominan dalam wanita dan empat lagi lebih dominan dalam pria.<br />

Walaupun Anda mungkin adalah sebuah pengecualian dari aturan<br />

tersebut, buku ini ditulis untuk memberikan kepada para pasangan<br />

ide umum mengenai kebutuhan pasangan mereka.<br />

14


1<br />

Kekuatan Kata-kata


Dalam bukunya yang berjudul The Great Crossover, pengarang<br />

Dan Sullivan membagikan teorinya bahwa ada<br />

empat “waktu/momen“ dalam sejarah dimana kata-kata<br />

secara harafiah telah mengubah cara kita hidup.<br />

“Kata-kata yang diucapkan” telah memperkenankan manusia<br />

untuk berkomunikasi satu sama lainnya. Kemudian “kata-kata yang<br />

dituliskan” memberikan manusia kemampuan untuk menyimpan<br />

sejarah dan pemikiran-pemikiran. Lalu “kata-kata yang dicetak”,<br />

dihasilkan dari mesin luar biasa yang diciptakan oleh Johannes<br />

Gutenberg, telah membawa kata-kata tulisan—termasuk pendidikan—kepada<br />

orang banyak. Akhirnya, “kata-kata dalam bentuk digital”<br />

memberikan manusia akses kepada pengetahuan dunia dari<br />

kemudahan penggunaan laptop kita.<br />

Survei kami terhadap lebih dari 1.800 orang yang telah menikah<br />

menunjukkan bahwa kata-kata memiliki kuasa yang sama<br />

besarnya dalam hubungan relasi kita. Dalam pernikahan, juga seperti<br />

dalam sejarah, kata-kata mengubah cara kita hidup.<br />

Enam Kata Sederhana<br />

Enam kata sederhana telah mengubah segalanya pada Jumat<br />

malam itu. Laura dan saya telah menjalani minggu yang sangat berat.<br />

Kepala saya menyentuh bantal pada jam 11 malam, dan saya<br />

langsung tertidur. Pada jam 11:06, Laura menyentuh saya di bawah<br />

selimut. Secara instan, sebuah senyuman dalam ketidaksadaran<br />

muncul di wajah saya. Mengira bahwa dia sedang “memulainya”.<br />

17


He Said. She Said.<br />

Saya tidak peduli betapa lelahnya saya, ini adalah sebuah berita<br />

sangat bagus! Pikiran akan hal-hal yang menyenangkan berlarian di<br />

kepala saya sementara Laura berbisik, “Jay… ada seseorang di rumah<br />

kita!” Saya benar-benar tidak menduganya; saya tidak dapat<br />

mengerti apa yang dia katakan pada mulanya. Sekarang saya sudah<br />

benar-benar terbangun tetapi bingung.<br />

Saya memutar kepala saya dan mengintip dengan mata yang<br />

setengah terbuka, berharap mendapatkan gambaran yang lebih<br />

jelas akan apa yang Laura katakan. Dia telah menarik selimut sampai<br />

ke hidungnya. Yang dapat saya lihat adalah dua mata yang<br />

hampir tertutup. Dia berbisik sambil menjerit kepada saya: “Jay,<br />

ada seseorang di rumah kita … tangkap diaaaaa!”<br />

Dua minggu sebelum hari Jumat yang bersejarah ini, ada tiga<br />

narapidana kabur dari penjara federal di Atlanta: dua orang pemerkosa<br />

dan seorang pembunuh. Para pemerkosa tertangkap keesokkan<br />

harinya, tetapi dua minggu kemudian, si pembunuh masih<br />

dalam pencarian pihak yang berwenang.<br />

Modus operandi pelarian ini adalah bersembunyi di hutan<br />

Atlanta pada siang hari. Kadang-kadang dia masuk ke rumah-rumah<br />

warga sementara para pemilik sedang berada di tempat kerja<br />

atau di sekolah. Ketika hari masih terang dia mencuri makanan<br />

dan pakaian. Di malam hari, dia pergi meninggalkan kota dalam<br />

kegelapan malam. Media menyoroti berita ini, mereka mengikuti<br />

“penampakan” pelarian itu di seputar kota. Pengamatan tersebut<br />

sampai pada bagian kecil di Snellville.<br />

Di awal minggu tersebut, Laura dan saya pulang ke rumah dan<br />

mendapati banyak mobil polisi parkir di jalan tempat kami tinggal.<br />

Beberapa tetangga kami dimasuki maling … semua yang dicuri<br />

hanya makanan dan pakaian.<br />

Saya duduk tegak di atas ranjang, jantung saya berdetak 145<br />

18


Kekuatan Kata-kata<br />

kali dalam semenit karena dipengaruhi adrenalin yang secara<br />

spontan sedang mengalir melalui pembuluh darah saya. Telinga<br />

saya terasa menjadi sebesar piringan parabola sementara saya<br />

dengan perlahan menggerakkan kepala saya ke depan dan ke<br />

belakang sambil menunggu … menunggu … Buk! Buk!<br />

Para wanita tidak mengerti para pria ketika menghadapi krisis.<br />

Para anak lelaki memimpikan kesempatan-kesempatan seperti ini,<br />

bahwa berita utama di koran akan memberitahu kepada seluruh<br />

dunia mengenai tindakan kepahlawanan kami yang penuh keberanian.<br />

Saya mengetahui dua hal:<br />

Pembunuh tersebut ada di rumah saya.<br />

Dia akan saya kalahkan!<br />

Ah, itu hanya fantasi. Pada kenyataannya … saya lebih mirip<br />

dengan Barney Fife 1 dibandingkan dengan Rambo. Saya terjatuh<br />

dari kasur, gemetar dan tertatih-tatih menuju lemari. Saya melakukan<br />

apa yang saya katakan kepada diri saya sendiri tidak akan pernah<br />

saya lakukan. Saya mengeluarkan pistol milik saya.<br />

Sambil berjinjit menuju pintu kamar tidur kami, saya merasa<br />

sangat ketakutan. Dengan suara paling dalam, tergagah yang dapat<br />

saya ucapkan, saya berkata, “Laura, panggil … polisi!”<br />

Saya ingin pembunuh tersebut berpikir bahwa yang mengejarnya<br />

adalah seorang pria tinggi besar seperti gorila setinggi dua<br />

meter dan dengan berat dua ratus kilogram yang membawa sebuah<br />

senapan besar kaliber 8. Pada kenyataannya saya adalah seorang<br />

pengecut gemuk dengan tinggi 172 cm dengan sebuah senapan<br />

angin yang kakek saya berikan kepada saya ketika berumur dua<br />

belas tahun.<br />

1 Barney Fife adalah sebuah karakter komik yang kurang mampu menggunakan<br />

senjata api. Sumber: Wikipedia.<br />

19


He Said. She Said.<br />

Kami baru menempati rumah bertingkat tiga milik kami tersebut<br />

satu setengah bulan yang lalu. Itu adalah “rumah” kami yang<br />

pertama, dan kami sangat bangga—meskipun Anda tidak dapat<br />

mengatakannya demikian jika melihat perabotan rumah kami yang<br />

sangat sedikit. Lantai paling atas terdapat tiga kamar tidur dan dua<br />

kamar mandi. Pertama-tama saya memeriksa semua kamar tidur<br />

yang kosong, tanpa perabotan, tanpa lukisan, tanpa apa-apa. Sambil<br />

mengarahkan senapan ke setiap kamar, saya secara bersamaan<br />

menyalakan lampu menggunakan laras senapan dan jongkok dengan<br />

posisi siaga seperti yang saya lihat di banyak film detektif di<br />

televisi.<br />

Tidak ada siapa-siapa di dalam kamar tidur atau di kamar<br />

mandi kami. Tidak ada siapa-siapa di kamar tidur tambahan pertama.<br />

Kamar tidur tambahan kedua juga kosong. Saya pergi ke kamar<br />

mandi tambahan dan melihat gorden pancuran kamar mandi<br />

tertutup. Sementara laras senapan membuka gorden tersebut, hati<br />

saya berdebar karena memori yang sangat hidup dari film Psycho.<br />

Tidak ada siapa-siapa di pancuran.<br />

Saya berdiri di tangga paling atas lama sekali. Lima anak tangga<br />

ke bawah akan membawa saya ke ruang keluarga. Jika saya<br />

mengendap-endap di tangga, pembunuhnya dapat menyergap<br />

saya dengan mudah. Saya berpikir satu-satunya kesempatan yang<br />

saya miliki adalah serangan kejutan. Satu, dua, tiga … ahhhhhhhh!<br />

Saya mengenai lantai, berguling dengan sempurna, dan berdiri<br />

siap untuk menembak apa saja yang bergerak.<br />

Perabotan yang kami miliki adalah perabotan bekas dari orang<br />

tua kami—sejenis barang-barang bekas yang ditolak Bala Keselamatan.<br />

Di sudut ruang tamu ada sebuah TV tua. Sangat tua—yang<br />

memakai tabung. Ingatkah bagaimana TV-TV tua itu akan bersinar<br />

bahkan setelah Anda mematikannya? Pikiran saya tidak meng-<br />

20


Kekuatan Kata-kata<br />

ingatnya; hal ini memberitahukan saya bahwa ada makhluk asing<br />

di sudut ruang tamu saya. Untunglah, jemari yang lambat dalam<br />

menarik pelatuk menyelamatkan hidup TV tua itu. Saya sudah siap<br />

untuk menembaknya, pada saat itu dan di tempat itu.<br />

Saya memeriksa di balik sofa … di balik tempat duduk untuk<br />

berdua itu … di balik sofa vynil La-Z-Boy hitam tua yang diplester<br />

isolasi besar yang ayah saya telah berikan kepada kami dengan<br />

berat hati. “Itu adalah kursi terbaik yang ada di rumah,” katanya<br />

kepada Ibu sewaktu mengajukan keberatannya. Ibu menang …<br />

Ibu selalu menang.<br />

Saya amat sangat ketakutan, saya bahkan memeriksa cerobong<br />

asap. Saya mungkin telah berpikir mengenai pembunuhan<br />

terkenal “San Francisco Santa Claus” atau yang lainnya.<br />

Karena kami tinggal di rumah yang berlantai tiga, saya masih<br />

memiliki satu lantai lagi untuk diperiksa. Sebuah belokan yang tajam<br />

di sudut rumah dan turun lima anak tangga lagi akan mengantarkan<br />

saya ke ruang makan di lantai paling bawah. Sambil meloncat<br />

dan berguling seperti Rambo, saya menuju anak tangga bawah dan<br />

hampir menyebabkan kepala saya terkantuk sebuah kursi makan.<br />

Setelah saya menemukan keseimbangan, saya memeriksa dapur<br />

dan kulkas. Masih dalam keadaan mengendap-endap, saya menyempatkan<br />

untuk makan camilan dengan cepat sebelum memeriksa<br />

garasi. Tidak ada siapa-siapa!<br />

Setelah adrenalin saya turun, saya kembali ke ruang keluarga<br />

di atas. Ketika melewati jendela besar yang ada di ruang keluarga,<br />

saya dapat melihat dengan baik beranda depan tetangga kami.<br />

Sementara berdiri di depan jendela, saya melihat bahwa mereka<br />

sedang mengadakan sebuah pesta. Tempat cul-de-sac dipenuhi<br />

oleh mobil-mobil. Ketika para tamu masuk ke dalam mobil dan<br />

menutup pintu mobilnya. Buk! Buk! Itu suara yang saya dengar<br />

21


He Said. She Said.<br />

saat masih di ranjang.<br />

Untuk sejenak, saya merasa lega. Di sana saya berdiri mematung<br />

melihat segala keramaiannya. Pada waktu itu, tetangga saya<br />

keluar ke beranda dengan tamu terakhir mereka. Mata mereka secara<br />

natural melihat ke arah rumah saya yang terang benderang.<br />

Kami seperti keluarga Griswold dalam salah satu film Natal yang<br />

berjudul Christmas Vacation.<br />

Saya tidak akan pernah melupakan ekspresi muka sang wanita.<br />

Alfalfa 2 dari The Little Rascals adalah yang termirip dengannya.<br />

Rambutnya kelihatan seperti berdiri sampai ujung. Dengan mata<br />

yang sebesar piring, dia menepuk pundak suaminya dengan punggung<br />

tangannya. Sang suami hanya diam berdiri dengan kedua<br />

tangan dalam sakunya, dengan perlahan menggelengkan kepala.<br />

Saya menyadari masalahnya. Semua lampu di dalam dan di<br />

luar rumah menyala, dan di sana saya berdiri di depan jendela<br />

besar, dengan senapan di tangan saya. Saya merasa bodoh. Sangat<br />

bodoh. Sambil berusaha tenang, dengan perlahan saya menurunkan<br />

senapan tersebut. Pada waktu itu, sementara besi yang dingin<br />

mengenai perut, saya menyadari bahwa saya tidak hanya berdiri di<br />

depan jendela dengan sebuah senapan di tangan. Saya berdiri di<br />

depan jendela itu … dalam keadaan telanjang.<br />

Bukannya bertiarap di lantai, saya malah menghabiskan waktu<br />

sekitar duabelas detik berusaha berlindung di balik senapan<br />

itu. Pernahkah Anda mencoba menutupi tubuh telanjang sebesar<br />

105kg dengan sebuah senapan? Jangan!<br />

Akhirnya saya sadar, lalu saya bertiarap di lantai dan melakukan<br />

gerakan merayap Bugs Bunny kembali ke lantai atas. Saya sampai<br />

ke pintu kamar kami. “Laura, kamu dalam masalah!”<br />

Kami menghabiskan waktu keesokkan harinya menertawakan<br />

ketakutan kami. Bahkan, kami akan menghabiskan sisa hidup kami<br />

2 Seorang tokoh dari sebuah film komedi Little Rascal. Sumber: Wikipedia<br />

22


Kekuatan Kata-kata<br />

menertawai kejadian itu.<br />

Enam kata sederhana, “Jay, ada seseorang di rumah kita,” tidak<br />

hanya telah mengubah malam itu tetapi juga pernikahan kami selamanya.<br />

Saya akan berpikir dua kali ketika Laura merasa yakin<br />

bahwa dia telah mendengar sebuah suara yang aneh. Dan ketika<br />

Laura menyentuh saya di bawah selimut, pikiran saya harus<br />

mengambil jeda sejenak sebelum memulai tarian gembiranya.<br />

Survei Mengatakan<br />

Dalam buku ini kami akan menampilkan data mentah dari survei<br />

yang kami adakan pada konferensi-konferensi Celebrate Your<br />

Marriage. Dari bulan April sampai Oktober 2008 kami melakukan<br />

survei di konferensi-konferensi kami dan juga secara online meminta<br />

orang-orang yang telah menikah untuk menjelaskan kuasa kata-kata<br />

dalam hubungan mereka. Kutipan-kutipan yang tercatat di setiap<br />

bab diambil dari survei mendalam secara online. Kami mendorong<br />

sebanyak mungkin orang untuk dengan bebas membagikan hidup<br />

mereka secara terbuka. Harapan kami adalah sewaktu Anda<br />

membaca kutipan-kutipan tersebut, Anda akan mengidentifikasi<br />

diri dengan orang lain dalam perjalanan pernikahan ini.<br />

Firman Tuhan Berkata<br />

Firman Tuhan secara terus menerus mengingatkan kita akan pentingnya<br />

kata-kata. Bagaimana Allah menciptakan dunia? Dengan<br />

kata-kata, tentu saja! Kejadian 1:3 menyatakan “Berfirmanlah Allah:<br />

‘Jadilah terang,’ maka terang itu jadi.” Seluruh kisah penciptaan<br />

adalah sebuah penghargaan terhadap kata-kata, ketika Pencipta<br />

kita berfirman dalam menciptakan semesta alam.<br />

Kuasa kata-kata yang sama hebatnya digunakan Yesus ketika<br />

dia menyembuhkan yang sakit, menghidupkan kembali yang<br />

23


He Said. She Said.<br />

mati, dan menenangkan lautan. Yesus dapat melakukan mukjizatmukjizatNya<br />

dengan cara menggoyangkan tanganNya atau menganggukkan<br />

kepalaNya. Tetapi, Dia memilih untuk menggunakan<br />

kata-kata:<br />

Berdirilah dan pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau<br />

(Lukas 17:19).<br />

Lazarus, marilah ke luar! (Yohanes 11:43).<br />

Diam! Tenanglah! (Markus 4:39).<br />

Instruksi Firman Tuhan di kitab Amsal mengilustrasikan pentingnya<br />

peranan kata-kata dalam kehidupan kita.<br />

Alangkah baiknya perkataan yang tepat pada waktunya! (Amsal<br />

15:23).<br />

Perkataan yang diucapkan tepat pada waktunya adalah seperti<br />

sebuah perhiasan yang dibuat menurut pesanan. Teguran dari<br />

teman yang bijak adalah seperti sebuah cincin emas yang tersemat<br />

di jarimu (Amsal 25:11 terjemahan the Message).<br />

Hidup dan mati dikuasai lidah (Amsal 18:21).<br />

Referensi-referensi Perjanjian Baru menyediakan bagi kita lebih<br />

banyak motivasi untuk berpikir sebelum kita berbicara.<br />

Ingatkanlah dan pesankanlah semuanya itu dengan sungguhsungguh<br />

kepada mereka di hadapan Allah, agar jangan mereka<br />

bersilat kata, karena hal itu sama sekali tidak berguna, malah<br />

mengacaukan orang yang mendengarnya (2 Timotius 2:14).<br />

Jagalah cara kamu berbicara. Janganlah ada perkataan kotor keluar<br />

dari mulutmu. Ucapkanlah hanya yang membangun, setiap<br />

katanya berupa kasih karunia (Efesus 4:29 terjemahan the<br />

Message).<br />

24


Kekuatan Kata-kata<br />

Perkataan Seorang Wanita<br />

Karena itu hiburkanlah seorang akan yang lain dengan perkataanperkataan<br />

ini.<br />

1 Tesalonika 4:18<br />

Ketika kuliah di sebuah perguruan tinggi Kristen, saya (Laura)<br />

berpacaran dengan seorang pria Kristen yang sedang belajar untuk<br />

masuk dalam pelayanan. Waktu itu saya yakin bahwa dialah<br />

“orangnya.” Dalam waktu tiga setengah tahun kami berpacaran,<br />

saya memiliki banyak kesempatan untuk bersama keluarganya.<br />

Saya mengasihi ibu dan ayahnya seperti orang tua saya sendiri dan<br />

tentu saja berpikiran mereka akan menjadi orang tua saya pada<br />

suatu hari!<br />

Orang tuanya adalah orang Kristen yang sangat kuat, dan<br />

saya sangat menghormati mereka. Saya banyak belajar mengenai<br />

iman sejati dari mereka, orang-orang yang menyenangkan ini.<br />

Saya dapat mengingat dengan jelas ketika saya sedang berada di<br />

rumah mereka, duduk di meja dapur dengan ibunya. Kami sedang<br />

mendiskusikan masa depan saya, impian-impian hidup saya, dan<br />

bagaimana saya melihat Allah membimbing saya. Sewaktu saya<br />

membagikan beberapa aspirasi 3 saya, ibunya dengan perlahan dan<br />

penuh perasaan berkata, “Laura, saya tidak tahu jika kamu dan<br />

anak saya akan menikah nantinya, tetapi saya tahu hal ini: Tuhan<br />

akan melakukan hal-hal yang hebat melalui kamu. Saya percaya<br />

dengan sungguh bahwa Tuhan akan memakai kamu untuk memberi<br />

makan para dombaNya.” Lalu dia mengutip, “Jikalau kamu tinggal<br />

di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah<br />

apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya”<br />

(Yohanes 15:7). Dia mendorong saya untuk menagih janji ayat ini<br />

3 Aspirasi : harapan dan tujuan untuk keberhasilan pada masa yang akan datang.<br />

25


He Said. She Said.<br />

dan menjalaninya.<br />

Hari itu selamanya tertanam dalam memori saya. Saya tidak<br />

akan pernah lupa perkataan yang dia ucapkan. Kata-katanya mendorong<br />

saya, mengarahkan saya, dan mengubah saya selamanya.<br />

Seorang Pahlawan<br />

Jim Galvin adalah konselor saya (Jay) di Perkemahan Honey Rock<br />

di Wisconsin Utara. Selama dua minggu berekspedisi memanggul<br />

tas punggung dan menggunakan kano, Jim dan saya mengenal satu<br />

sama lain hanya sebagai seorang konselor dan seorang anak lakilaki<br />

tiga belas tahun.<br />

Waktu yang kami habiskan kebanyakan dipenuhi dengan keceriaan<br />

dan pertualangan, tetapi pada suatu sore terjadilah sebuah<br />

malapetaka. Seorang teman camping terpeleset dan—dengan berat<br />

tas punggung yang mencapai lima belas kilogram di punggung<br />

seorang anak tiga belas tahun—kehilangan keseimbangannya,<br />

jatuh dengan kepalanya dahulu ke dalam sarang langau kerbau.<br />

Dengan segera, langau kerbau ada dimana-mana. Sementara para<br />

peserta camping lain berlarian ke segala arah seperti kelereng yang<br />

jatuh ke lantai, saya dapat melihat anak malang itu tidak dapat<br />

berdiri kerena dia disengat berkali-kali oleh langau 4 kerbau. Tanpa<br />

berpikir, saya menerjang ke arahnya, menariknya dari sarang, dan<br />

secara harafiah menyapu dia dan tas punggungnya menjauh dari<br />

sarang. Jika dikatakan bahwa hal ini terjadi karena adrenalin yang<br />

sangat besar, itu akan meremehkan tindakan saya!<br />

Dua belas tahun kemudian saya berada di sebuah pelatihan<br />

staf Youth for Christ. Pemimpin grup kecil saya tidak lain adalah<br />

konselor lama saya, Jim Galvin. Jim berkata, dia ingin memulai waktu<br />

kebersamaan kami membicarakan tentang pahlawan-pahlawan,<br />

4 Langau : lalat besar yang suka menghisap darah hewan (seperti kerbau atau<br />

sapi).<br />

26

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!