07.02.2016 Views

Bultek-20-Akt-Kerugian-ND-Final

Bultek-20-Akt-Kerugian-ND-Final

Bultek-20-Akt-Kerugian-ND-Final

SHOW MORE
SHOW LESS

Transform your PDFs into Flipbooks and boost your revenue!

Leverage SEO-optimized Flipbooks, powerful backlinks, and multimedia content to professionally showcase your products and significantly increase your reach.

Buletin Teknis Nomor <strong>20</strong> tentang Akuntansi <strong>Kerugian</strong> Negara/Daerah<br />

1<br />

2<br />

3<br />

4<br />

5<br />

6<br />

7<br />

8<br />

9<br />

10<br />

11<br />

12<br />

13<br />

14<br />

15<br />

16<br />

17<br />

18<br />

19<br />

<strong>20</strong><br />

21<br />

22<br />

23<br />

24<br />

25<br />

26<br />

27<br />

28<br />

29<br />

30<br />

31<br />

32<br />

33<br />

34<br />

35<br />

36<br />

37<br />

2.4. Sanksi Pidana atas <strong>Kerugian</strong> Negara/Daerah<br />

Undang-undang Nomor 1 tahun <strong>20</strong>04 menyatakan bahwa apabila dalam<br />

pemeriksaan kerugian negara/daerah sebagaimana ditemukan unsur pidana, Badan<br />

Pemeriksa Keuangan menindaklanjutinya sesuai dengan peraturan perundang-undangan<br />

yang berlaku.<br />

Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Tindak Pidana Korupsi tidak<br />

memberikan rumusan yang jelas dan tegas mengenai apa yang disebut kerugian keuangan<br />

negara. Dalam penjelasan pasal 32 hanya dinyatakan bahwa yang dimaksud dengan<br />

kerugian keuangan negara adalah kerugian yang sudah dapat dihitung jumlahnya<br />

berdasarkan hasil temuan instansi yang berwenang atau akuntan publik yang ditunjuk.<br />

Bab II pasal 2 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 menyatakan bahwa setiap<br />

orang yang secara melawan hukum melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri atau<br />

orang lain atau suatu korporasi yang dapat merugikan keuangan negara atau<br />

perekonomian negara dipidana penjara dengan penjara seumur hidup atau pidana<br />

penjara paling singkat 4 (empat) tahun dan paling lama <strong>20</strong> (duapuluh) tahun dan denda<br />

paling sedikit Rp.<strong>20</strong>0.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) dan paling banyak<br />

Rp.1.000.000.000,00 (satu milyar rupiah).<br />

Selanjutnya dalam Pasal 3 Undang undang tersebut, menyatakan bahwa setiap<br />

orang yang dengan tujuan menguntungkan diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi,<br />

menyalahgunakan kewenangan, kesempatan atau sarana yang ada padanya karena<br />

jabatan atau kedudukan yang dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian<br />

negara, dipidana dengan pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara paling singkat<br />

1 (satu) tahun dan paling lama <strong>20</strong> (duapuluh) tahun dan atau denda paling sedikit<br />

Rp.50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) dan paling banyak Rp.1.000.000.000,00 (satu<br />

milyar rupiah).<br />

Selain dapat dijatuhi pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 dan Pasal 3,<br />

terdakwa dapat dijatuhi pidana tambahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18, yang<br />

menyatakan:<br />

a. Selain pidana tambahan sebagaimana dimaksud dalam Kitab Undang-Undang Hukum<br />

Pidana, sebagai pidana tambahan adalah :<br />

1) perampasan barang bergerak yang berwujud atau yang tidak berwujud atau barang<br />

tidak bergerak yang digunakan untuk atau yang diperoleh dari tindak pidana korupsi,<br />

termasuk perusahaan milik terpidana dimana tindak pidana korupsi dilakukan, begitu<br />

pula dari barang yang menggantikan barang-barang tersebut;<br />

2) pembayaran uang pengganti yang jumlahnya sebanyak-banyaknya sama dengan<br />

harta benda yang diperoleh dari tindak pidana korupsi;<br />

Komite Standar Akuntansi Pemerintahan 11

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!