Warta Kota EDISI I 2016

27.05.2016 Views

4 LAPORAN UTAMA Foto: Surya Mardiansyah Pemko Banda Aceh Komitmen Keterbukaan Informasi Publik Ini adalah bukti nyata komitmen Pemko Banda Aceh da lam mewujudkan keterbukaan informasi terkait pemerintahan dan pembangunan Semangat keterbukaan sebagaimana diamanahkan dalam Undang-Undang tentang Keterbukaan Informasi Publik, sudah selayaknya dijalankan oleh setiap level pemerintahan. Pemerintah Kota Banda Aceh berkomitmen untuk memberikan seluruh informasi pembangunan kepada semua masyarakat. “Dengan demikian, diharapkan tingkat partisipasi dan keterlibatan publik di da lam mendukung aktivitas pembangunan juga akan semakin meningkat demi mencapai tujuan bersama,” begitu kata Sekda Kota Banda Aceh, Bahagia, pada acara launching Youth Report Center (YRC) Aceh, Rabu (17/2/2016) di Aula Balai Kota Banda Aceh Menurut Sekda, sebagai wujud keterbukaan dan pelayanan infor masi publik tersebut, pihaknya telah melaksanakan serangkaian program, di antaranya adalah dengan menyediakan sarana informasi kegiatan dan pembangunan kota melalui website resmi Pemko Banda Aceh yaitu http://www.bandaacehkota. go.id/. Di samping itu, PPID Kota Banda Aceh yang sudah terbentuk juga terus berupaya menyediakan dan mendistribusikan setiap permo honan akses informasi oleh berbagai pihak. “Ini adalah bukti nyata komitmen Pemko Banda Aceh dalam mewujudkan keterbukaan informasi terkait pemerintahan dan pembangunan,” katanya. Pemko Banda Aceh, sambungnya, WARTA KOTA EDISI I / 2016

LAPORAN UTAMA visi Banda Aceh sebagai Model Kota Madani,” pung kas Sekda. YRC Aceh merupakan sebuah lembaga yang digagas oleh Tranparency International Indonesia (TII) dan Rumoh Transparasi un tuk mendorong pemuda di Aceh berpartisipasi aktif dalam melakukan audit sosial terhadap keterbukaan informasi dan pe layanan pu blik. Sekjen TII Dadang Tri sa songko dalam sambutannya menyebutkan, YRC Aceh dibentuk guna mendorong kaum muda sebagai penghuni populasi terbesar dalam masyarakat u n t u k 5 “Kami berharap pertemuan hari ini menjadi titik awal mendorong ke terlibatan pemuda di Banda Aceh untuk aktif dalam upaya pencegahan dan pem berantasan korupsi. Kehadiran kita akan diukur dari sejauh mana pemuda terlibat, laporan yang masuk dan tindak lanjut dari instansi layanan publik,” sebutnya. Acara tersebut dirangkai de ngan sesi diskusi dengan t e m a “Peran tentu memberi dukungan penuh atas inisiatif YRC Aceh yang gencar melakukan sosialisasi tentang pentingnya peran pemuda dalam mendorong keterbukaan informasi dan pelayanan publik di beberapa sekolah menengah, perguruan tinggi dan komunitas pemuda yang ada di Kota Banda Aceh. “Harapan kita, inisiatif konstruktif ini mampu menjadi virus pemicu bagi generasi muda untuk peka akan pelayanan dan keterbukaan informasi. Dan yang terpenting, hal ini juga sejalan dengan misi ketujuh Pemko Banda Aceh 2012-2017 yakni meningkatkan peran generasi muda sebagai kekuatan pembangunan kota,” katanya lagi. Ia pun menyakini, keterlibatan pemuda dalam mengawal peme rintahan dan pembangunan akan memberi arti penting untuk ke butuhan pembangunan itu sendiri. “Kami juga mengajak semua elemen untuk dapat mendukung dan men dorong percepatan perwujudan ke terbukaan informasi publik se cara maksimal di segala lini demi percepatan pembangunan dalam rang ka mewujudkan terlibat aktif dalam pencegahan dan pemberantasan korupsi. Menurutnya, pencegahan dan pemberantasan korupsi tidak cukup diajarkan di dalam kelas saja. Tidak pula harus turun ke jalan, dan menyorot kasuskasus besar di tingkat nasional. “Akan lebih efektif melalui pengalaman dengan langsung ikut mengawasi pelayanan publik di desa maupun di sekolah. Jadilah pelopor pengawasan layanan publik di daerah masingmasing,” ajaknya. Pemuda dalam Mendorong Keterbukaan Informasi dan Pelayanan publik”. Selain Sekda Bahagia, juga hadir tiga narasumber lain yakni Kepala Ombudsman RI Perwakilan Aceh Taqwadin Husen, Program Manager Youth Departement TII Lia Toriana, dan Koordinator YRC Aceh Crisna Akbar. Menindaklanjuti hasil diskusi, pada acara yang dihadiri oleh ratusan peserta dari 32 lembaga pendidikan dan LSM tersebut, juga ditandatangani kesepakatan bersama untuk mendukung Pemko Banda Aceh dan seluruh badan publik lainnya dalam meningkatkan keterbukaan informasi dan pelayanan publik di Kota Banda Aceh•Hafid Junaidi WARTA KOTA EDISI I / 2016

LAPORAN UTAMA<br />

visi Banda Aceh sebagai Model <strong>Kota</strong><br />

Madani,” pung kas Sekda.<br />

YRC Aceh merupakan sebuah<br />

lembaga yang digagas oleh Tranparency<br />

International Indonesia<br />

(TII) dan Rumoh Transparasi un tuk<br />

mendorong pemuda di Aceh berpartisipasi<br />

aktif dalam melakukan<br />

audit sosial terhadap keterbukaan informasi<br />

dan pe layanan pu blik.<br />

Sekjen TII Dadang Tri sa songko<br />

dalam sambutannya<br />

menyebutkan, YRC<br />

Aceh dibentuk guna<br />

mendorong kaum<br />

muda sebagai<br />

penghuni populasi<br />

terbesar<br />

dalam masyarakat<br />

u n t u k<br />

5<br />

“Kami berharap pertemuan hari<br />

ini menjadi titik awal mendorong<br />

ke terlibatan pemuda di Banda<br />

Aceh untuk aktif dalam upaya pencegahan<br />

dan pem berantasan korupsi.<br />

Kehadiran kita akan diukur<br />

dari sejauh mana pemuda terlibat,<br />

laporan yang masuk dan tindak<br />

lanjut dari instansi layanan publik,”<br />

sebutnya.<br />

Acara tersebut dirangkai de ngan<br />

sesi<br />

diskusi<br />

dengan<br />

t e m a<br />

“Peran<br />

tentu memberi dukungan penuh<br />

atas inisiatif YRC Aceh yang gencar<br />

melakukan sosialisasi tentang pentingnya<br />

peran pemuda dalam mendorong<br />

keterbukaan informasi<br />

dan pelayanan publik di beberapa<br />

sekolah menengah, perguruan tinggi<br />

dan komunitas pemuda yang ada di<br />

<strong>Kota</strong> Banda Aceh.<br />

“Harapan kita, inisiatif konstruktif<br />

ini mampu menjadi virus pemicu<br />

bagi generasi muda untuk peka<br />

akan pelayanan dan keterbukaan informasi.<br />

Dan yang terpenting, hal<br />

ini juga sejalan dengan misi ketujuh<br />

Pemko Banda Aceh 2012-2017 yakni<br />

meningkatkan peran generasi muda<br />

sebagai kekuatan pembangunan<br />

kota,” katanya lagi.<br />

Ia pun menyakini, keterlibatan pemuda<br />

dalam mengawal peme rintahan<br />

dan pembangunan<br />

akan memberi<br />

arti penting untuk ke butuhan<br />

pembangunan itu sendiri. “Kami<br />

juga mengajak semua elemen untuk<br />

dapat mendukung dan men dorong<br />

percepatan perwujudan ke terbukaan<br />

informasi publik se cara maksimal<br />

di segala lini demi percepatan pembangunan<br />

dalam rang ka mewujudkan<br />

terlibat<br />

aktif dalam<br />

pencegahan<br />

dan pemberantasan<br />

korupsi.<br />

Menurutnya,<br />

pencegahan dan<br />

pemberantasan<br />

korupsi tidak cukup<br />

diajarkan di dalam kelas<br />

saja. Tidak pula harus<br />

turun ke jalan, dan menyorot kasuskasus<br />

besar di tingkat nasional. “Akan<br />

lebih efektif melalui pengalaman<br />

dengan langsung ikut mengawasi<br />

pelayanan publik di desa maupun di<br />

sekolah. Jadilah pelopor pengawasan<br />

layanan publik di daerah masingmasing,”<br />

ajaknya.<br />

Pemuda<br />

dalam<br />

Mendorong<br />

Keterbukaan<br />

Informasi dan Pelayanan<br />

publik”. Selain Sekda Bahagia, juga<br />

hadir tiga narasumber lain yakni<br />

Kepala Ombudsman RI Perwakilan<br />

Aceh Taqwadin Husen, Program<br />

Manager Youth Departement TII Lia<br />

Toriana, dan Koordinator YRC Aceh<br />

Crisna Akbar.<br />

Menindaklanjuti hasil diskusi,<br />

pada acara yang dihadiri oleh<br />

ratusan peserta dari 32 lembaga<br />

pendidikan dan LSM tersebut,<br />

juga ditandatangani kesepakatan<br />

bersama untuk mendukung Pemko<br />

Banda Aceh dan seluruh badan<br />

publik lainnya dalam meningkatkan<br />

keterbukaan informasi dan pelayanan<br />

publik di <strong>Kota</strong> Banda Aceh•Hafid<br />

Junaidi<br />

WARTA KOTA <strong>EDISI</strong> I / <strong>2016</strong>

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!