Bisnis Jakarta 19 Agustus 2016

More documents

Recommendations

Info

Ek bis Bisnis Jakarta, Jumat 19 Agustus 2016 2 INDEKS HARGA SAHAM BURSA EFEK INDONESIA INFRASTRUKTUR PERTANIAN PERTAMBANGAN INDUSTRI DASAR KONSUMEN PROPERTI 782.23 12.411 1.6122 2157.7771 -6.2588 -0.2892 3200.926 -9.8091 -0.3055 398.958 0.525 0.1318 0.525 0.1318 3.51 0.3169 200.397 -0.641 -0.3188 SAHAM KENAIKAN DAN PENURUNAN TERBESAR BEI SAHAM TERAKTIF BEI (REGULER) SAHAM KENAIKAN TERBESAR BEI 1.AKKU 235 180 332.500 55 30,56 2. ATPK 154 145 30.500 9 6,21 3.GTBO 129 122 625.500 7 5,74 4. TPIA 4.100 3.900 600.500 200 5,13 5.ASRM 2.625 2.500 13.000 125 5 6. BHIT 220 210 131.378.500 10 4,76 7.BACA-W 92 88 500 4 4,55 8.UNSP-W2 145 139 500 6 4,32 9. DLTA 125.000 120.000 1.500 5.000 4,17 10.JIHD 800 770 180.500 30 3,90 11.FPNI 135 130 46.000 5 3,85 12.INCI 270 260 880.500 10 3,85 13.ACES 3.000 2.900 473.000 100 3,45 14.SMCB 2.250 2.175 12.392.500 75 3,45 15.ENRG-W 67 65 384.066.000 2 3,08 16.ALMI 1.030 1.000 1.359.000 30 3 17.ENRG 194 189 637.859.000 5 2,65 18.BJBR 1.170 1.140 28.060.000 30 2,63 19.COWL 117 114 1.345.000 3 2,63 20.RALS 790 770 7.479.500 20 2,60 21.KIJA 126 123 15.264.500 3 2,44 22.BCIP 215 210 1.441.000 5 2,38 23.PICO 215 210 3.652.500 5 2,38 24.BTEK 880 860 524.500 20 2,33 25.HDFA 230 225 10.136.500 5 2,22 26.SMDM 139 136 56.000 3 2,21 27.SPMA 235 230 204.500 5 2,17 28.BYAN 20.200 19.800 193.000 400 2,02 29.RIMO 51 50 12.500 1 2 30.DEWA 103 101 371.909.500 2 1,98 31.MRAT 540 530 252.000 10 1,89 32.BRAU 550 540 158.418.000 10 1,85 33.TOTL 285 280 1.083.500 5 1,79 34.FORU 119 117 304.500 2 1,71 35.ABDA 610 600 232.000 10 1,67 36.SIPD 61 60 49.745.500 1 1,67 37.LPKR 640 630 67.101.000 10 1,59 38.AISA 670 660 15.205.000 10 1,52 39.WINS 335 330 6.783.500 5 1,52 40.ARNA 345 340 787.500 5 1,47 SAHAM BROKER BEI Code Name Value Volume Frequency YP eTrading Securities 350.264.445.612 696.603.000 22.937 PD Indo Premier Securities 238.014.919.500 371.099.500 11.704 CS Credit Suisse Securities Indonesia 476.413.987.500 181.804.500 8.011 YU CIMB-GK Securities Indonesia 576.502.496.000 350.511.500 7.970 DX Bahana Securities 645.096.367.000 357.902.000 7.522 AK UBS Securities Indonesia 253.303.627.500 71.423.500 7.229 ZP Kim Eng Securities 514.037.120.000 316.123.000 7.199 NI BNI Securities 129.588.278.500 195.144.000 6.618 KK Phillip Securities Indonesia 113.067.510.500 162.753.000 5.318 SAHAM PENURUNAN TERBESAR BEI 1.KBRI-W 1 2 62.241.500 -1 -50 2.EKAD 480 570 102.726.000 -90 -15,79 3. ARTI 445 485 1.734.000 -40 -8,25 4. IGAR 405 440 3.927.500 -35 -7,95 5.GSMF 70 76 500 -6 -7,89 6.RAJA 600 650 2.000 -50 -7,69 7.ADMG 455 490 10.867.000 -35 -7,14 8.GPRA 114 122 176.000 -8 -6,56 9.FREN-W 29 31 1.190.000 -2 -6,45 10.LPIN 3.300 3.525 1.491.000 -225 -6,38 11.PBRX-W 105 112 110.000 -7 -6,25 12.RUIS 225 240 619.500 -15 -6,25 13.CSAP 169 180 469.500 -11 -6,11 14.AMRT 3.100 3.300 17.000 -200 -6,06 15.LAMI 188 200 23.500 -12 -6 16.BSDE 820 870 26.897.500 -50 -5,75 17.CFIN 670 710 7.402.500 -40 -5,63 18.MLPL-W 67 71 529.500 -4 -5,63 19.ELSA 255 270 20.619.500 -15 -5,56 20.LPCK 530 560 150.000 -30 -5,36 21.BIPI-W 36 38 1.924.500 -2 -5,26 22.PBRX 450 475 6.152.500 -25 -5,26 23.BULL-W 37 39 10.668.500 -2 -5,13 24.FAST 10.000 10.500 38.500 -500 -4,76 25.BORN 1.410 1.480 94.955.500 -70 -4,73 26.PJAA 810 850 14.000 -40 -4,71 27.JPRS 620 650 3.149.500 -30 -4,62 28.PGLI 62 65 96.000 -3 -4,62 29.TFCO 620 650 5.000 -30 -4,62 30.BNBR 67 70 250.878.500 -3 -4,29 31.BUDI-W 137 143 310.500 -6 -4,20 32.KDSI 230 240 15.500 -10 -4,17 33.MEDC 2.325 2.425 7.857.500 -100 -4,12 34.KBLI 95 99 205.000 -4 -4,04 35.WICO 73 76 1.124.500 -3 -3,95 36.BUDI 245 255 8.618.500 -10 -3,92 37.TURI 520 540 1.894.000 -20 -3,70 38.MYTX 109 113 373.500 -4 -3,54 39.TLKM 6.850 7.100 25.319.000 -250 -3,52 40.VOKS 570 590 500.500 -20 -3,39 REKAPITULASI BEI Papan Volume Value Regular 8.651.617.000 8.903.828.581.500 Perdagangan Rights 11,728,000.000 691.901.000 Perdagangan Warrants 994.535.500 48.421.308.500 Total 10.138.969.126 9.361.955.492.276 Asing Beli 559.014.172 1.587.001.849.250 Asing Jual 739.028.268 2.539.477.667.750 Transaksi Asing Netto -180.014.096 -952.475.818.500 1 BUMI 540.569,86 354.413 4.732 3.050 -100 2.528 3.025 3.050 7.633 2 ASII 242.914,93 8.377 1.703 58.300 150 11 58.300 58.400 23 3 BMRI 192.792,61 56.618 2.052 6.800 50 8.932 6.700 6.800 842 4 TLKM 175.562,01 50.638 2.072 6.850 -250 72 6.850 6.900 1.432 5 BBNI 157.735,10 87.560 1.802 3.625 -50 2.672 3.600 3.625 2.218 6 BBRI 156.574,53 50.704 1.917 6.200 50 439 6.150 6.200 122 7 BBCA 141.095,17 39.060 1.106 7.200 100 1.958 7.200 7.250 4.642 8 BORN 135.080,66 189.911 3.419 1.410 -70 9.901 1.400 1.410 5.508 9 ADRO 123.885,98 107.416 1.120 2.275 -75 1.533 2.275 2.300 563 10 ENRG 119.951,47 1.275.718 2.177 194 5 26.635 193 194 24.572 11 UNTR 108.644,48 9.535 834 22.900 250 188 22.800 22.900 287 12 PGAS 107.504,83 54.063 787 4.000 50 68 3.975 4.000 9.174 13 ITMG 92.612,35 4.143 1.267 44.450 -950 6 44.200 44.500 51 14 BRAU 85.767,82 316.836 301 550 10 7.897 540 550 19.423 15 SMGR 79.416,03 16.785 1.006 9.500 -100 661 9.400 9.500 432 16 TINS 70.631,97 59.409 1.625 2.375 -75 3.153 2.350 2.375 1.534 17 INTP 68.291,95 8.138 919 16.900 150 5 16.800 16.900 28 18 SIMP 68.090,14 116.603 979 1.160 -30 55.549 1.150 1.160 1.246 19 GGRM 67.208,52 3.004 651 44.300 -1.350 26 44.300 44.600 9 20 PTBA 66.860,49 6.460 536 20.800 -50 6 20.750 20.800 83 21 GIAA 65.426,84 239.626 156 520 -10 20.976 510 520 4.361 22 HRUM 63.532,79 14.124 822 9.050 -50 260 9.000 9.050 1.061 23 JSMR 63.115,51 36.762 349 3.425 0 615 3.400 3.425 231 24 EKAD 58.261,38 205.452 4.429 480 -90 1.032 475 480 217 25 IDKM 57.235,67 134.659 8 930 0 61.399 930 940 2.449 26 INDY 54.738,01 28.919 803 3.825 -50 470 3.800 3.825 746 27 INCO 54.490,33 24.598 942 4.525 50 224 4.475 4.525 3 28 BDMN 52.955,50 18.164 814 5.850 -50 8.304 5.800 5.850 45 29 ICBP 47.282,66 18.971 287 4.925 -75 626 4.925 4.975 1.019 30 TRAM 43.428,69 149.578 150 580 0 13.078 570 580 4 31 LPKR 42.831,72 134.202 770 640 10 17.854 630 640 9.788 32 ELTY 40.555,39 586.002 2.180 141 -4 4.136 140 141 2.585 33 INDF 37.175,65 14.000 598 5.200 -100 13.040 5.200 5.300 500 34 DEWA 36.795,94 743.819 1.646 103 2 23.233 102 103 10.573 35 ANTM 36.137,67 35.683 1.797 2.000 -50 1.123 1.990 2.000 1.783 36 LSIP 35.570,20 30.785 681 2.275 -75 3 2.325 2.375 2.617 37 BBTN 34.995,27 43.589 418 1.620 -10 200 1.610 1.620 1.190 38 UNSP 32.463,11 157.099 930 415 -5 5.655 410 415 1.306 39 BJBR 31.586,89 56.120 932 1.170 30 2.080 1.170 1.180 2.683 40 DOID 30.127,12 60.436 859 990 -30 1.936 980 990 3.831 INDEKS INTERNASIONAL BEI (ASIA PASIFIK) Nama Indeks Simbol Value +/- +/-% Updated Hang Seng Index HSI.X 19.330,6992 -1.159,8711 -5,6605 Desember 2015 Kuala Lumpur Composite Index KLCI 1.472,1400 24,8500 1,7170 Desember2015 Seoul Composite Index KOSPI 1.801,3500 -68,1000 -3,6428 Desember2015 Tokyo Nikkei 225 NI225 8.944,4805 -153,0791 -1,6826 Desember2015 Manila Composite Index PHSC 4.157,0298 -174,2104 -4,0222 Desember2015 Stock Exchange of Thai SET 1.042,5400 -35,6499-3,3065 Desember2015 Tokyo SE Index TOKS 1.725,2400 0,0000 0,0000 Desember2015 Taipei Weighted Index TWI 7.493,1201 -59,6797 -0,7902 Desember2015 Australia All Industrial Index XAI 1.226,4900 0,0000 0,0000 Desember2015 Amnesti Pajak Dorong Investasi Pasar Modal SURABAYA - Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Tito Sulistio mengaku optimis kebijakan pemerintah terkait Amnesti Pajak akan mendorong investasi pasar modal, menyusul reaksi pasar modal terhadap penerapan kebijakan itu terpantau positif. “Dalam satu bulan ini, sudah sekitar 2 miliar dolar Amerika Serikat dana yang masuk, artinya respons pasar modal sangat positif,” kata Tito, pada pembukaan acara Investor Summit and Capital Market Expo 2016, di Surabaya, kemarin. Dana yang masuk itu murni dari asing, dan sentimen positif pasar modal selalu naik setelah adanya Amnesti Pajak, hal ini disebabkan adanya transparansi kepemilikan saham di pasar modal. “Devisa juga terpantau naik, dan ini otomatis membuat nilai tukar mata uang naik, sehingga bunga bank turun, dan akan membuat pasar modal naik,” katanya lagi. Dana repatriasi yang masuk juga diyakini akan memperbaiki tata kelola kelembagaan pemerintah dalam kebijakan fiskal, dan akan mendongkrak cadangan devisa. Sedangkan Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan Nurhaida mengatakan, keberadaan pasar modal Indonesia saat ini termasuk yang terbaik di dunia, karena adanya peningkatan 18,7 persen, dengan capital market sudah lebih dari 26 persen. “Artinya, masuknya dana repatriasi akan menambah likuiditas pasar modal. Meski saat ini saya belum dapat pastikan berapa angka dana repatriasi yang masuk ke daerah, termasuk Jawa Timur,” katanya. Nurhaida menyebutkan, berdasarkan data sementara dana yang telah dideklarasikan sekitar Rp72 triliun dengan angka repatriasi sekitar Rp800 miliar. (ant) BEI akan Tambah Jumlah Galeri Investasi SEMARANG - Bursa Efek Indonesia akan menambah jumlah galeri investasi untuk memudahkan masyarakat memperoleh informasi mengenai pasar modal. “Kami akan menambah jumlah galeri investasi di kampus,” kata Kepala Kantor Pusat Informasi Go Public Cabang Semarang Cahyanto Kristiadi di Semarang, Jawa Tengah, kemarin. Menurut dia, dipilihnya kampus sebagai galeri investasi karena kampus merupakan cikal bakal investor muda. “Kalau dari awal mereka sudah berinvestasi, diharapkan nantinya mereka saat kerja dapat menjadi investor pasar modal,” katanya. Saat ini ada 15 galeri investasi di Jawa Tengah bagian Utara, sedangkan di Indonesia jumlahnya sudah mencapai 201 galeri investasi. Secara nasional, hingga akhir tahun ini ditargetkan jumlah galeri investasi mencapai 300, sedangkan untuk Jawa Tengah bagian utara ditargetkan ada tambahan lima galeri investasi. Sementara itu, mengenai jumlah investor di Jawa Tengah dari awal tahun sampai dengan bulan Juli mencapai 40 ribu investor, 11.100 di antaranya dari Jawa Tengah bagian utara. “Target dari kantor pusat sampai akhir tahun ini jumlah investor di Jawa Tengah menjadi 60 ribu,” katanya. Selain menambah galeri investasi, untuk menambah jumlah investor tersebut pihaknya akan menambah intensitas untuk edukasi. Jika sebelumnya dalam kurun waktu satu minggu hanya sekali ke depan akan ditambah menjadi beberapa kali. Pihaknya juga akan menggandeng banyak komunitas untuk melakukan edukasi tersebut. (ant) Potensi Pemangkasan BI Rate Dorong IHSG Naik 89,60 Poin Bisnis Jakarta/ant JABAT TANGAN - Direktur utama PT Bursa Efek Indonesia Tito Sulistyo (kiri) berjabat tangan bersama Gubernur Jawa Timur Soekarwo (tengah), Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Nurhaida, Direktur Utama PT KSEI Friederica Widyasari Dewi dan Direktur Utama PT KPEI Hasan Fawzi (kanan) pada pembukaan Investor Summit and Capital Market Expo (ISCME) 2016 di Surabaya, Jawa Timur, kemarin. JAKARTA - Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) kemarin ditutup naik sebesar 89,60 poin atau 1,66 persen menjadi 5.461,45. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak naik 19,51 poin (2,11 persen) menjadi 942,44. Analis Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya mengatakan, indeks BEI melanjutkan penguatan seiring dengan adanya potensi pemangkasan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI rate) sebesar 25 basis poin. Sedianya, Bank Indonesia akan mengumumkan kebijakan BI rate pada Jumat (19/8). “Pemangkasan BI rate menunjukan kondisi perekonomian Indonesia stabil, kondisi itu menumbuhkan kepercayaan investor di pasar modal sehingga kembali mengambil posisi beli saham,” kata William Surya Wijaya. Pelaku pasar asing yang masih melakukan aksi beli menambah dorongan bagi IHSG BEI untuk kembali meningkat. Berdasarkan data BEI, pelaku pasar saham asing kembali membukukan beli bersih atau foreign net buy sebesar Rp1,424 triliun pada Kamis (16/8) ini. Sementara itu, analis Reliance Securities Lanjar Nafi menambahkan bahwa IHSG menguat dengan volume yang cukup tinggi. Sektor aneka industri memimpin penguatan dimana Astra Internasional menjadi pemimpinnya seiring data penjualan mobil yang tumbuh. Di sisi lain, kalangan pelaku usaha di sektor investasi yang memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini sekitar 5,2 persen juga turut menopang indeks BEI. Sementara itu tercatat frekuensi perdagangan saham di BEI mencapai 365.855 kali transaksi dengan total jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 7,88 miliar lembar saham senilai Rp11,76 triliun. Sebanyak 191 saham naik, 136 saham turun, dan 97 saham tidak bergerak atau stagnan. Bursa regional, di antaranya indeks Bursa Hang Seng menguat 223,38 poin (0,98 persen) ke level 23.023,16, indeks Nikkei turun 259,63 poin (1,55 persen) ke level 16.486,01, dan Straits Times melemah 6,11 poin (0,21 persen) ke posisi 2.837,24. (ant)
Ek bis Bisnis Jakarta, Jumat 19 Agustus 2016 3 Kualitas Penyuluh Koperasi perlu Ditingkatkan JAKARTA - Kementerian Koperasi dan UKM menganggap kualitas Petugas Penyuluh Koperasi Lapangan masih rendah sehingga perlu ditingkatkan sebagai upaya merevitalisasi dan meningkatkan daya saing koperasi Indonesia. Deputi Bidang Sumber Daya Manusia (SDM) Kementerian Koperasi dan UKM Prakoso B.S. di Jakarta, Kamis, mengatakan kualitas PPKL menjadi salah satu kunci keberhasilan bagi upaya merevitalisasi dan meningkatkan daya saing koperasi di Indonesia. “Untuk kepentingan itu, kami memberikan pelatihan PPKL di beberapa provinsi, salah satunya di Lampung sebagai provinsi dengan jumlah koperasi yang terus berkembang,” katanya. Pihaknya memberikan pendidikan dan pelatihan perkoperasian kepada 30 PPKL di Lampung pada 14 Agustus 2016. Ia menjelaskan PPKL mempunyai peran yang penting dalam membantu meningkatkan kapasitas dan kualitas SDM pengelola koperasi yang mayoritas masih rendah. “SDM pengelola koperasi yang belum berkualitas baik menyebabkan pengelolaan koperasi seringkali tidak sesuai dengan nilai, identitas, dan jati diri koperasi,” katanya. Dampak lebih jauh, semakin memburuk citra koperasi di masyarakat karena banyak koperasi tidak aktif dengan legalitas yang tidak memadai, terlilit persoalan hukum, bahkan pengurus, anggota, akta, serta alamatnya sulit untuk diidentifikasi. “Sejalan dengan program Kementerian Koperasi dan UKM dalam rangka revitalisasi koperasi, PPKL sangat diperlukan untuk mengidentifikasi koperasi melalui pendataan ulang terhadap koperasi aktif maupun tidak aktif,” katanya. Ia menilai tugas PPKL tergolong berat karena dituntut mampu memberikan pemahaman dan edukasi kepada pengelola dan anggota koperasi terkait dengan prinsip dan jati diri koperasi yang benar. “Pelatihan ini merupakan pelatihan terakhir untuk perkoperasian pada 2016 dengan anggaran APBN,” katanya. Ia menyayangkan keterbatasan anggaran dari APBN yang menyebabkan pelatihan serupa bagi PPKL tidak bisa dilakukan secara optimal di seluruh provinsi. Prakoso mengakui masih diperlukan pelatihan perkoperasian bagi PPKL dan pengelola koperasi sebagai salah satu upaya revitalisasi dan peningkatan daya saing koperasi di Tanah Air. Namun, pemangkasan anggaran pelatihan membuat kementeriannya tidak bisa optimal melaksanakan pelatihan serupa di lebih banyak provinsi. “Hal ini dikarenakan anggaran peningkatan kapasitas SDM KUMKM ikut dipangkas untuk efisiensi APBN, kami berharap tahun depan program ini bisa dilanjutkan,” tandasnya. (ant) Bisnis Jakarta/ist KUALITAS MASIH RENDAH – Kemenkop dan UKM menganggap kualitas petugas Penyuluh Koperasi Lapangan masih rendah sehingga perlu ditingkatkan untuk merevitalisasi dan meningkatkan daya saing koperasi Indonesia. Peraturan Teknis Holding BUMN sedang Disusun Bisnis Jakarta/ist HOLDING BUMN - Menteri BUMN Rini Soemarno mengatakan peraturan mengenai pembentukan holding BUMN sedang disusun, dan dalam kajian dengan kementerian terkait. JAKARTA - Menteri BUMN Rini Soemarno mengatakan peraturan mengenai pembentukan holding BUMN sedang disusun, dan dalam kajian dengan kementerian terkait. “Kita bicarakan dulu mengenai persiapan PP (Peraturan Pemerintah), aturan-aturan yang harus diperbaiki, dan kita komunikasi dengan siapa saja,” kata Rini saat mengikuti rapat koordinasi di Jakarta, kemarin. Dalam rapat koordinasi membahas kelanjutan rencana pembentukan holding BUMN yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, ikut hadir Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati serta Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly. Namun, Rini belum bisa memberikan kepastian waktu penerbitan PP mengenai pembentukan enam holding BUMN tersebut. Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly menambahkan semua aspek mengenai pembentukan enam holding BUMN itu sedang dalam kajian pemerintah. Untuk itu, Yasonna juga belum mau berkomentar lebih lanjut mengenai penerbitan peraturan teknis mengenai kebijakan yang dilakukan dengan tujuan untuk memperkuat daya saing BUMN ini. “Masih dikaji betul-betul, pelan-pelan, dari aspek governance-nya, company-nya, hukumnya, semua masih dikaji. Pelan-pelan, slow but sure,” jelasnya. Ia hanya memastikan BUMN sebagai poros usaha negara tetap bisa mendapat keistimewaan dalam menjalankan bisnisnya meski bersaing dengan perusahaan milik swasta. Menurut dia, pemerintah ingin membentuk enam holding BUMN antara lain BUMN Pertambangan, BUMN Energi, BUMN Perumahan, BUMN Infrastruktur, BUMN Jasa Keuangan dan BUMN Pangan. Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan holdingisasi ini ditujukan untuk memperkuat peran BUMN dalam persaingan, terutama persaingan global. “Pembentukan holding BUMN justru untuk menjadikan BUMN keluar kandang jadi perusahaan kelas dunia,” katanya. Dengan demikian, Presiden minta BUMN dapat mengambil peran lebih efektif sebagai lokomotif penggerak roda perekonomian nasional. Untuk itu, menurut dia, Indonesia harus segera mempunyai peta jalan yang jelas untuk mewujudkan BUMN yang besar, kuat, lincah. “Setiap tahap mulai persiapan hingga korporasi harus dikalkulasi dengan baik,” ujarnya. (ant) Perlu Terobosan Tender untuk Tarik Investor JAKARTA - Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Bambang Brodjonegoro menilai perlu ada terobosan khususnya dalam proses tender proyek pemerintah untuk menarik lebih banyak investor. “Saya pikir harus ada terobosan. Kami sangat menghargai proses, karena itu sangat penting untuk mencari pemenang yang kredibel dan dibutuhkan. Tapi jangan sampai juga lelang hanya mencari biaya termurah, biaya termurah kadang-kadang belum tentu yang terbaik dalam hal ‘track record’ (rekam jejak),” kata Bambang saat ditemui di Kantor Bappenas, Jakarta, kemarin. Selain itu, hal lain yang terpenting dalam proses tender sendiri yakni terkait waktu. Menurut Bambang, sangat disayangkan apabila sudah ada investor yang sudah siap investasi ke Indonesia namun karena lamanya proses tender, investor tersebut tidak tertarik lagi. “Kan sayang kalau sudah ada niat tapi terganggu hanya karena barangkali dalam waktu menunggu itu dia melihat peluang lain. Tadinya mau ke Indonesia, tapi diarahkan ke negara lain,” kata Bambang. Dalam upaya percepatan realisasi proyek infrastruktur sendiri, Bappenas akan terus berkoordinasi dengan Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP). “Kami akan koordinasi sangat baik dengan KPPIP untuk memastikan percepatan dari proyek infrastruktur strategis atau prioritas yang sudah ada di Perpres,” ujarnya. (ant) BI Setujui Izin Perusahaan Switching Bank BUMN Bisnis Jakarta/ant SETUJU SWITCHING BANK BUMN - Gubernur BI Agus Martowardojo (kiri) menyatakan sudah menyetujui pendirian perusahaan operator (switching) guna menyelenggarakan layanan transaksi keuangan dari bank-bank BUMN. JAKARTA - Bank Indonesia menyatakan sudah menyetujui permintaan Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno untuk pendirian sebuah perusahaan operator (switching) guna menyelenggarakan layanan transaksi keuangan dari bank-bank BUMN. Gubernur BI Agus Martowardojo, di Johar Baru, Jakarta, Kamis petang, mengatakan dirinya sudah mempersilakan Menteri Rini untuk segera membentuk perusahaan tersebut dan segera menunjuk jajaran pimpinannnya. “Jika sudah direkrut jajaran manajemennya, dibangun sistemnya, disiapkan teknologi dan informasinya, nanti Kementerian BUMN ke Bank Indonesia lagi untuk persetujuan formalnya,” ujarnya lagi. Agus mengatakan inisiasi pembentukkan perusahaan switching bisa menjadi langkah tepat untuk menurunkan biaya operasional perbankan dalam memberikan layanan transaksi keuangan. Rencananya, perusahaan switching yang dimiliki empat bank BUMN ini akan mengelola layanan transaksi keuangan di anjungan tunai mandiri dan juga layanan transaksi dari mesin perekam data elektronik (Electronic Data Capture/ EDC). Jika sudah beroperasi, kata Agus, empat bank BUMN yakni Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia, Bank Tabungan Negara, dan Bank Negara Indonesia akan memiliki layanan transaksi keuangan dalam satu jaringan sehingga dapat lebih efisien. “Nanti ke-empat-empatnya harus intraconnected dan intraroperated,” ujarnya pula. Saat ini di Indonesia baru terdapat tiga perusahaan “swicthing”. Pada mulanya, Himpunan Bank-Bank Negara (Himbara) yang menaungi empat bank BUMN berencana untuk mengakuisisi salah satu perusahaan “switching” yang sudah berdiri, namun rencana itu dikabarkan batal karena tidak adanya kesepakatan dalam perundingan. Ketua Umum Himbara Asmawi Syam sebelumnya meyakini perusahaan switching akan terbentuk semester II tahun ini. Sejalan dengan pembentukan perusahaan switching itu, Kementerian BUMN juga akan menunjuk bank anchor untuk integrasi ATM dan EDC bank-bank BUMN. (ant) 7-Day Reverse Repo Efektif Jumat Sore Ini JAKARTA - Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo mengatakan instrumen moneter 7- Day Reverse Repo Rate belum menjadi referensi bunga acuan di pasar keuangan pada Jumat (19/ 8) pagi, namun harus melalui keputusan resmi pada Rapat Dewan Gubernur yang diperkirakan selesai Jumat sore ini. “Jadi (mekanisme) harus diketuk (disahkan) di tanggal 19 Agustus itu, disetujui dan akan berlaku efektif. Tetapi kan saat itu transaksinya sudah sore jadi besoknya (setelah tanggal 19) baru akan berjalan,” kata Agus di Johar Baru, Jakarta, kemarin. Bank Indonesia menjadwalkan RDG triwulanan yang ketiga pada tahun ini pada 18 Agustus 2016 hingga 19 Agustus 2016, Jumat esok. Sejak pertengahan April 2016, BI sudah memulai transisi perubahan instrumen bunga acuan yang sebelumnya menggunakan Bank Indonesia Rate/ BI Rate dengan referensi tingkat bunga untuk 12 bulan, menjadi tingkat bunga transaksi surat utang berketetapan berjangka waktu 7 hari atau BI 7-Day (Reverse) Repo Rate. Di masa transisi tersebut hingga Agustus ini, BI masih menggunakan BI Rate sebegai kebijakan suku bunga acuan. Agus meyakini dengan bunga acuan yang mereferensikan suku bunga Agus Martowardojo berjangka waktu 7 hari, transmisi kebijakan moneter BI akan lebih cepat menggerakkan suku bunga di pasar keuangan, termasuk juga suku bunga perbankan. “Kebijakan yang sebelumnya adalah mencerminkan uang antarbank 12 bulan sedangkan 7-Day Reverse Repo itu mencerminkan uang antarbank bertenor 7 hari,” ujarnya. Pada akhir RDG Jumat hari ini, Bank Sentral juga akan memutuskan apakah mempertahankan atau mengubah tingkat bunga 7-Day Reverse Repo yang saat ini sebesar 5,25 persen. Sedangkan BI Rate atau yang besok berganti nama menjadi suku bunga operasi moneter 12 bulan, saat ini, sebesar 6,5 persen. Saat pemberlakuan 7-Day Reverse Repo, Jumat esok, BI juga akan menjaga koridor suku bunga yakni batas bawah untuk tingkat bunga penyimpanan dana di BI (deposit facility rate) sebesar 75 basis poin di bawah 7-Day Reverse Repo, dan batas atas penyediaan likuiditas oleh Bank Indonesia (lending facility rate) di atas 7-Day Reverse Repo Rate. (ant)
Page 1: No. 149 tahun X Jumat, 19 Agustus 2
Page 5 and 6: Bisnis Jakarta, Jumat 19 Agustus 20
Page 7 and 8: Cerem nial Bisnis Jakarta, Jumat 19

Bisnis Jakarta 19 Agustus 2016

Create successful ePaper yourself

Delete template?

Save as template?