Sriwijaya Agustus 2016 low
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
44<br />
DISCOVER - NATURE<br />
Bandung Barat<br />
Teks & Foto: EK ING<br />
SAYA BERTERIAK TAKJUB MELIHAT SEBUSUR PELANGI MELINTAS SEPANJANG ALIRAN AIR CURUG<br />
GAWANG. RUPANYA PELANGI SELALU ‘BERTAMU’ DI TEMPAT INI.<br />
cURUG GAWANG yang berada di Desa Sindangkerta,<br />
Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat ini<br />
mendapatkan namanya dari warga lokal karena<br />
terdapat sebuah ceruk di bagian bawah air terjun yang<br />
cukup besar. Sekilas memang seperti gawang, tapi menurut<br />
saya lebih mirip mulut gua.<br />
Curug ini memiliki ciri khas aliran air tunggal pada bagian<br />
puncak, kemudian mengalir ke bawah menyelusuri tebing<br />
yang bercabang-cabang sehingga semakin ke bawah semakin<br />
melebar. Jika dilihat dari kejauhan, bentuk aliran curug akan<br />
membentuk aliran segitiga sama kaki. Tepat di bagian bawah<br />
tebing, ada bidang terputus sehingga membentuk dinding air.<br />
Pada bagian dalam tercapat ceruk yang membentuk gua.<br />
Akses menuju Curug Gawang bisa dimulai dari jembatan<br />
Cilame menggunakan kendaraan roda dua dengan waktu<br />
tempuh sekitar 1.5 jam. Akses jalan menuju Cililin cukup<br />
mulus, tapi saat mendekati lokasi, kondisi jalan berubah<br />
menjadi berbatu dan cukup menanjak. Lokasi curug cukup<br />
tersembunyi dibelakang rumah penduduk Desa Sindangkerta.<br />
Pengunjung tidak dikenakan biaya untuk masuk ke dalam<br />
kawasan curug. Namun akibat minim petunjuk dan akses yang<br />
cukup sulit, jangan ragu-ragu untuk meminta bantuan dari<br />
warga setempat untuk bisa sampai di lokasi.<br />
“Selalu ada pelangi di Curug Gawang,” kata Machmud, salah satu<br />
warga lokal. Semoga saja ucapannya ini benar adanya, sehingga<br />
kita bisa berjumpa dengan ‘tamu’ reguler di Curug Gawang.<br />
EDISI 66 | AGUSTUS <strong>2016</strong> |