Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
Disclaimer<br />
<strong>Ebook</strong> <strong>Make</strong> <strong>Money</strong> <strong>Blogging</strong> ini bersifat informasional sehingga hasil yang akan<br />
Anda dapatkan bergantung pada rezeki, pembelajaran, dan praktik Anda. Dengan<br />
kata lain, saya tidak menjamin berapa besar uang yang akan Anda dapatkan dari<br />
mempraktikkan materi yang ada di ebook ini.<br />
Segala materi ebook ini yang berkaitan dengan hukum tunduk pada hukum yang<br />
berlaku di Indonesia. Jika ada persinggungan dengan orang atau badan tertentu,<br />
itu murni ketidaksegajaan dan saya siap memperbaikinya sepanjang di koridor<br />
hukum yang berlaku.<br />
Materi dalam ebook ini tidak boleh dipublikasikan dalam bentuk apa pun tanpa izin<br />
dari saya. Dengan menaatinya, Anda telah mendukung saya dalam menyediakan<br />
ebook berkualitas dan memperoleh penghasilan dari ebook tersebut.<br />
1
Testimoni<br />
“Bagi sebagian orang kegiatan blogging hanya sekadar membuat blog lalu mengisi<br />
blog tersebut dengan konten yang mereka sukai. Nah, eBook ini membahas<br />
kegiatan blogging dilihat dari sisi internet marketing, di mana yang dibahas adalah<br />
hal-hal mendasar yang sering dianggap kurang penting padahal sangat krusial,<br />
misalnya memilih topik blog, riset market, tips memilih nama domain dan hosting,<br />
instalasi WordPress, hingga cara menghasilkan uang dari kegiatan blogging<br />
tersebut.<br />
Hal-hal mendasar dalam dunia blogging dijelaskan di eBook ini dan disusun<br />
dengan rapi dan ringkas. Menurut saya eBook ini sangat cocok untuk para pemula<br />
yang ingin membangun blog untuk bisnis jangka panjang tapi masih bingung<br />
bagaimana cara memulainya.” - Marikxon Manurung, pemilik Maxmanroe.com<br />
-------------------------------------------------------------------------------------------------<br />
"<strong>Ebook</strong> <strong>Make</strong> <strong>Money</strong> <strong>Blogging</strong> cocok untuk pemula yang akan terjun ngeblog untuk<br />
mencari uang. Karena ebook ini memiliki panduan yang jelas, fokus, dan sistematis<br />
juga di lengkapi dengan test case yang nyata berikut tools-nya. Jadi, miliki ebook<br />
ini sehingga Anda tidak salah arah (tersesat) dalam memulai dan mengembangkan<br />
blog Anda. Recommended.” -- Ade Irman Kurniawan, founder Bidanku.com<br />
------------------------------------------------------------------------------------------------------<br />
"Di Google sebenarnya kita bisa menemukan banyak sekali panduan make money<br />
blogging dengan mudah, tapi kebanyakan panduan tersebut tidak tersusun dengan<br />
rapi, susah dipahami, dan tidak semuanya ditulis oleh orang-orang yang sudah<br />
berpengalaman.<br />
2
<strong>Ebook</strong> <strong>Make</strong> <strong>Money</strong> <strong>Blogging</strong> ini adalah solusi tepat bagi yang ingin belajar<br />
menghasilkan uang dari blog karena ebook ini ditulis sedemikian rupa supaya<br />
mudah dipahami, berisi langkah demi langkah yang bisa langsung dipraktikan. Dan<br />
yang terpenting adalah ebook ini ditulis oleh Herman Yudiono, seorang blogger<br />
yang sudah sangat berpengalaman dalam hal make money blogging." -- Sugeng<br />
Riyadi, blogger di Sugeng.id.<br />
3
Daftar Isi<br />
Disclaimer ........................................................................................................ 1<br />
Testimoni ......................................................................................................... 2<br />
Daftar Isi ........................................................................................................... 4<br />
Pendahuluan .................................................................................................... 5<br />
Bab 1. Cara Memilih Topik yang Tepat ............................................................ 8<br />
Bab 2. Cara Memilih Nama Domain yang Baik ................................................ 20<br />
Bab 3. Cara Memilih Hosting Berbayar yang Bagus ........................................ 26<br />
Bab 4. Cara Mudah Menginstal WordPress .................................................... 37<br />
Bab 5. 12 Pengaturan Penting Setelah Blog WordPress Jadi .......................... 41<br />
Bab 6. Cara Membuat Sasaran Ngeblog .......................................................... 56<br />
Bab 7. Cara Mengembangkan Konten Blog ..................................................... 59<br />
Bab 8. 7 Cara Gratis Mendatangkan Pengunjung ke Blog ............................... 65<br />
Bab 9. Cara Memonetisasi Blog untuk Pertama Kali ....................................... 74<br />
Bab 10. 7 Cara Teruji Meningkatkan Penghasilan Blog Anda ......................... 87<br />
Penutup ........................................................................................................... 97<br />
Daftar Periksa .................................................................................................. 100<br />
4
Pendahuluan<br />
Blog adalah salah satu jenis situs yang halaman depannya berisi postingan atau<br />
artikel terbaru. Kata blog pertama kali diperkenalkan Peter Merholz pada April<br />
1999 yang secara bercanda memecah weblog menjadi we blog dan<br />
menempatkannya di sidebar situsnya Peterme.com. Istilah weblog sendiri dibuat<br />
oleh Jorn Barger pada 17 Desember 1997.<br />
Pada awalnya, blog digunakan sebagai sarana memublikasikan catatan pribadi sang<br />
pemilik. Namun, seiring berkembangnya teknologi, blog digunakan juga untuk<br />
menghasilkan uang. Sudah banyak yang membuktikannya, baik blogger dalam<br />
maupun luar negeri.<br />
Anda mungkin mengetahui hal tersebut. Besar kemungkinan Anda juga ingin<br />
menghasilkan uang dari blog, entah sebagai penghasilan sampingan atau utama.<br />
Masalahnya? Anda tidak tahu harus mulai dari mana. Anda juga merasa gagap<br />
teknologi (gaptek) akan teknis ngeblog dan pusing dengan tutorial ngeblog yang<br />
selama ini Anda baca.<br />
Mohon jangan menyerah. Saya punya solusi untuk masalah Anda tersebut. Solusi<br />
tersebut dipaparkan di ebook yang sedang Anda baca ini, <strong>Make</strong> <strong>Money</strong> <strong>Blogging</strong>:<br />
Panduan Tahap demi Tahap Menghasilkan Uang dari Blog.<br />
Berbeda dengan tutorial atau ebook lain, ebook <strong>Make</strong> <strong>Money</strong> <strong>Blogging</strong> disusun<br />
secara sistematis, diberi contoh, disertai daftar periksa (checklist) dan dilengkapi<br />
studi kasus pembuatan blog baru. Semua itu dirancang untuk memandu Anda dari<br />
NOL sampai menghasilkan uang.<br />
<strong>Ebook</strong> <strong>Make</strong> <strong>Money</strong> <strong>Blogging</strong> terdiri dari 4 bagian, yaitu: membuat blog,<br />
merencanakan ngeblog, mendatangkan pengunjung, dan monetisasi. Garis besar<br />
keempat bagian tersebut seperti di bawah ini.<br />
5
1. Membuat blog terdiri dari:<br />
Memilih topik (Bab 1)<br />
Memilih nama domain (Bab 2)<br />
Memilih hosting (Bab 3)<br />
Menginstal WordPress (Bab 4)<br />
Mengatur (set up) blog (Bab 5)<br />
2. Merencanakan ngeblog terdiri dari:<br />
Membuat sasaran ngeblog (Bab 6)<br />
Strategi mengembangkan konten (Bab 7)<br />
3. Mendatangkan pengunjung (Bab 8)<br />
4. Monetisasi blog terdiri dari:<br />
Mulai memonetisasi (Bab 9)<br />
Meningkatkan penghasilan (Bab 10)<br />
Setelah mempelajari ebook <strong>Make</strong> <strong>Money</strong> <strong>Blogging</strong> ini, saya optimistis Anda akan<br />
percaya diri dan tahu apa yang harus dilakukan untuk membangun blog yang<br />
menarik dan menghasilkan uang dalam jangka panjang.<br />
Siapa Saya?<br />
Dengan banyaknya blogger yang memberi tutorial mendapatkan uang dari blog,<br />
mengapa Anda mesti percaya pada saya? Siapa saya?<br />
Nama saya Herman Yudiono, pendiri Blogodolar. Saya seorang full time blogger<br />
yang sudah ngeblog untuk menghasilkan uang sejak Mei 2009. Saya asli<br />
Sumedang, Jawa Barat, dan sekarang tinggal di Makassar, Sulawesi Selatan.<br />
Saat pertama membuat Blogodolar, saya tidak tahu apa-apa. Saya tidak punya<br />
mentor. Saya juga tinggal di daerah terpencil (600 Km dari Makassar) yang koneksi<br />
6
internetnya lambat. Tak heran, saya menghadapi beragam kendala dan melakukan<br />
banyak kesalahan.<br />
Namun, saya terus belajar dan berpraktik sehingga pengetahuan dan pengalaman<br />
ngeblog saya bertambah. Alhasil, blog saya mulai menghasilkan uang. Sekitar 1,5<br />
tahun kemudian, saya keluar dari pekerjaan saya sebagai staf senior di perusahaan<br />
tambang asing dan beralih menjadi full time blogger.<br />
Pengalaman saya tersebut bukan untuk membuat Anda terkesan, namun<br />
memotivasi Anda bahwa Anda bisa membuat blog yang menarik dan menghasilkan<br />
uang. Tak penting siapa Anda sekarang. Tak penting apa pekerjaan Anda. Yang<br />
penting Anda bertindak dengan sungguh-sungguh.<br />
Anda siap menghasilkan uang dari blog? Mari kita mulai...<br />
7
Bab 1<br />
Cara Memilih Topik yang Tepat<br />
Pemilihan topik merupakan langkah penting yang akan menentukan sukses<br />
tidaknya blog Anda. Mengapa? Karena kalau memilih topik yang salah, Anda akan<br />
tidak bersemangat ngeblog dan tidak menghasilkan uang. Dengan kata lain, Anda<br />
buang-buang waktu dan uang.<br />
Dari alasan di atas, jelaslah bahwa Anda mesti memilih topik yang tepat. Apa itu<br />
topik yang tepat? Jawabannya adalah topik yang Anda sukai, target pembacanya<br />
jelas, dan potensi profitnya tinggi.<br />
Untuk mendapatkan topik yang seperti itu, berikut tahapan yang perlu Anda<br />
lakukan:<br />
1. Cari ide topik<br />
Anda mungkin sudah memiliki sejumlah ide topik. Namun, bila masih bingung atau<br />
sulit menemukannya, Anda bisa mulai dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan<br />
di bawah ini:<br />
Apa hobi Anda?<br />
Apa pengalaman Anda?<br />
Buku atau blog apa yang sering Anda baca?<br />
Masalah apa yang ingin Anda atasi?<br />
Gaya hidup seperti apa yang Anda inginkan?<br />
Tempat wisata apa yang pernah Anda kunjungi?<br />
Apa pekerjaan Anda sekarang?<br />
Keahlian apa yang ingin Anda kuasai?<br />
8
Masih sulit mencari ide dengan cara di atas? Tidak masalah.<br />
Anda bisa mencari ide dengan melihat toko online ternama, misalnya Lazada<br />
Indonesia. Saat berkunjung ke toko tersebut, lihat kategori atau subkategori yang<br />
ada. Contohnya di bawah ini.<br />
Dalam kasus saya, saya memiliki ide topik menulis buku. Ide ini berasal dari salah<br />
satu masalah yang ingin saya atasi yaitu lambat menulis buku nonfiksi (contohnya<br />
ebook nonfiksi berbayar pertama saya selesai dalam 3,5 bulan). Ironis memang<br />
karena saya suka menulis dan sudah banyak membaca beragam buku tentang kiat<br />
menulis buku.<br />
Meskipun demikian, masalah di atas menjadi menarik bagi saya. Saya ingin<br />
memecahkan masalah saya sehingga dapat menulis buku nonfiksi dengan lebih<br />
cepat dan lebih baik.<br />
2. Lakukan tes pribadi<br />
Terkadang ada ide topik blog yang sepintas menarik untuk dibuatkan blog. Namun,<br />
jangan buru-buru, lakukan dulu tes pribadi. Caranya di bawah ini.<br />
9
2.1 Apakah Anda antusias menulis topik itu dalam 1 tahun ke depan?<br />
Anda memang bisa merekrut orang untuk membuatkan postingan blog Anda.<br />
Namun, jika tidak memiliki biaya, Anda harus menulis sendiri. Oleh karena itu,<br />
tanyalah diri sendiri apakah Anda antusias menulis topik tersebut dalam satu<br />
tahun ke depan.<br />
Mengapa? Karena periode satu tahun ke depan merupakan periode yang cukup<br />
sulit. Anda mesti menulis banyak postingan tanpa ada kepastian pengunjung dan<br />
penghasilan. Mungkin kondisi tersebut membuat Anda stres atau beralih ke topik<br />
lain.<br />
Mengapa saya tahu periode satu tahun ke depan itu sulit? Karena saya sudah<br />
mengalaminya. Contohnya adalah salah satu blog saya (DuniaKaryawan.com) yang<br />
pengunjungnya sedikit dalam periode tahun pertama. Setelah periode tersebut,<br />
pengunjungnya melonjak secara signifikan.<br />
2.2 Apakah topik tersebut cocok dengan karier jangka panjang Anda?<br />
Setiap orang tentu ingin memiliki karier yang cemerlang, apa pun profesinya. Oleh<br />
karena itu, topik blog yang Anda pilih harus cocok dengan karier jangka panjang<br />
10
Anda. Dengan kata lain, apakah topik tersebut mendukung atau tidak terhadap<br />
karier atau cita-cita Anda dalam 5 tahun ke depan.<br />
Sebagai gambaran, saya memilih topik menulis buku karena saya bercita-cita<br />
menjadi penulis buku nonfiksi best seller di Indonesia. Jadi, dengan memilih topik<br />
tersebut, saya mengasah pengalaman menulis buku dan menambah portofolio<br />
yang mungkin saja akan memudahkan saya dalam menembus penerbit mayor.<br />
3. Lakukan tes target pembaca<br />
Setelah melakukan tes pribadi, sekarang saatnya Anda melakukan tes target<br />
pembaca. Tujuannya adalah Anda tahu untuk siapa blog Anda dan nilai tambah<br />
apa yang bisa Anda berikan kepada mereka. Test ini antara lain:<br />
3.1 Siapa target pembacanya?<br />
Blog Anda tidak akan dibaca setiap orang karena masing-masing orang memiliki<br />
minat yang berbeda-beda. Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk mengetahui<br />
siapa target pembaca Anda.<br />
Anda bisa menentukan target pembaca dengan mempertimbangkan faktor-faktor<br />
di bawah ini:<br />
Jenis kelamin<br />
Usia<br />
Pekerjaan<br />
Pendidikan<br />
Tingkat keterampilan<br />
Penghasilan<br />
Agama<br />
Lokasi tinggal<br />
Status sosial<br />
11
Sebagai contoh, saya memilih target pembaca penulis buku nonfiksi pemula. Faktor<br />
terkait target pembaca tersebut adalah pekerjaan dan tingkat keterampilan.<br />
3.2 Apa manfaat blog Anda bagi target pembaca?<br />
Sebaik-baiknya blog adalah blog yang bermanfaat bagi pembacanya. Oleh karena<br />
itu, identifikasilah manfaat blog Anda bagi pembacanya.<br />
Jika masih bingung dalam mengindentifikasi manfaat blog, Anda bisa melihat<br />
konsep EDGE yang diperkenalkan Craig Valentine dalam bukunya World Class<br />
Speaking. Konsep ini merupakan akronim dari:<br />
Esteem more (lebih percaya diri)<br />
Do more (melakukan lebih, misalnya melipatgandakan produktivitas)<br />
Gain more (memperoleh lebih misalnya mendapatkan lebih banyak uang<br />
atau menjadi lebih pintar)<br />
Enjoy more (lebih menikmati, misalnya lebih bahagia)<br />
Sebagai contoh, dari empat kategori di atas, saya memilih gain more untuk<br />
mendefiniskan manfaat blog saya yaitu: Membantu penulis buku nonfiksi pemula<br />
menghasilkan lebih banyak uang dari buku nonfiksinya.<br />
3.2 Apa keunikan blog Anda sehingga target pembaca senang berkunjung dan<br />
bahkan menjadi pembaca setia?<br />
Topik blog yang Anda pilih biasanya sudah ditulis blogger lain. Oleh karena itu, blog<br />
Anda harus unik atau bahkan lebih baik dari blog mereka. Caranya adalah dengan<br />
mengetahui siapa kompetitor Anda dan apa kelemahannya.<br />
Gunakan Google untuk mencari blog-blog yang setopik dengan Anda. Ketik kata<br />
atau frasa yang terkait topik blog Anda. Kunjungi sejumlah blog dan identifikasi apa<br />
kelemahannya.<br />
12
Sebagai contoh, saya mencari kompetitor blog saya dengan mengetik sejumlah<br />
frasa di Google yaitu menulis buku, cara menjadi penulis, cara menerbitkan buku,<br />
pengalaman menulis buku, cara menulis buku best seller, dan pengalaman ditolak<br />
penerbit. Di bawah ini salah satu contohnya.<br />
Dari 8 blog setopik yang saya kunjungi dan analisis, saya menentukan keunikan<br />
blog saya yaitu beragam contoh yang berasal dari pengalaman saya menulis buku<br />
nonfiksi dan studi kasus (misalnya cara mudah membuat judul buku yang memikat<br />
dan cara mendapatkan testimoni dari orang ternama).<br />
4. Lakukan tes profitabilitas<br />
Tes profitabilitas bertujuan mengetahui seberapa besar pasar topik dan potensi<br />
profitnya. Tes ini meliputi:<br />
13
4.1 Bagaimana tren topik Anda dari tahun ke tahun?<br />
Topik yang Anda pilih harus memiliki tren meningkat dari tahun ke tahun. Untuk<br />
mengetahui tren tersebut, Anda bisa menggunakan Google Trends Indonesia yaitu<br />
perangkat untuk menjelajahi penelusuran yang lagi tren di Google Indonesia.<br />
Saat berada di situs tersebut, ketik topik Anda di kotak Jelajahi topik lalu tekan<br />
tombol enter pada komputer Anda. Dari grafik yang muncul Anda akan tahu<br />
apakah tren topik Anda naik atau turun dalam 10 tahun terakhir.<br />
Sebagai contoh, saya mengetikkan topik menulis buku di kotak Jelajahi topik.<br />
Trennya seperti di bawah ini.<br />
Contoh topik (batu akik) yang trennya menurun:<br />
14
4.2 Berapa jumlah pencarian topik dalam sebulan?<br />
Setelah mengetahui tren topik, selanjutnya Anda mesti mengetahui berapa banyak<br />
pencarian topik dalam sebulan. Perangkat yang bisa Anda gunakan adalah Google<br />
AdWords Keyword Planner (GAKP). Jika baru tahu GAKP, silakan Anda lihat<br />
tutorialnya di postingan Blogodolar yang berjudul Cara Menggunakan Google<br />
AdWords Keyword Planner.<br />
Berapa batas minimal pencarian bulanan yang bagus? Dalam pandangan saya,<br />
topik Anda harus memiliki jumlah pencarian di atas 30.000 per bulan.<br />
Sebagai contoh, saya mencari kata-kata kunci terkait menulis buku, mulai dari<br />
ejaan yang disempurnakan (EYD) sampai menerbitkan buku. Dari riset ini, saya<br />
memperoleh 31 kata kunci dengan total pencarian sebesar 61.000. Beberapa kata<br />
kunci tersebut bisa Anda lihat di bawah ini.<br />
15
4.3 Produk atau jasa apa yang bisa Anda tawarkan?<br />
Menawarkan produk atau jasa kepada pembaca merupakan salah satu cara terbaik<br />
menghasilkan uang dari blog Anda. Produk atau jasa ini bisa dari Anda atau orang<br />
lain.<br />
Produk sendiri bisa berupa produk digital (misalnya ebook atau kursus online) atau<br />
produk fisik (misalnya baju terkait topik Anda). Hal yang sama untuk produk orang<br />
lain yang dikenal dengan program afiliasi.<br />
Untuk mengetahui program afiliasi terkait topik Anda, ketik di Google frasa-frasa<br />
berikut (tanpa tanda kutip): “afiliasi + *topik Anda+” atau program afiliasi + [terkait<br />
topik Anda+”<br />
Sebagai contoh, bila topik Anda internet marketing, Anda bisa menawarkan<br />
hosting kepada pembaca Anda. Untuk mengetahui program afiliasi hosting, ketik<br />
program afiliasi hosting. Contoh hasilnya seperti ini.<br />
Dalam kasus saya, saya telah mengidentifikasi produk sendiri dan afiliasi hosting<br />
untuk penulis yang ingin membuat blog di WordPress self-hosted. Produk sendiri<br />
16
adalah ebook dan kursus menulis buku. Sampai bab ini ditulis, saya memiliki 5 ide<br />
ebook yaitu:<br />
Cara membangun kebiasaan menulis<br />
Cara mendapatkan Rp 5 juta dari menjual sebuah ebook nonfiksi<br />
Cara menyelesaikan buku nonfiksi pertama<br />
Cara meningkatkan produktivitas menulis<br />
Cara cepat menulis buku nonfiksi<br />
4.4 Apakah ada orang lain yang sedang menghasilkan uang dari topik tersebut?<br />
Lihat model bisnis yang dilakukan kompetitor Anda. Sebagai contoh, salah satu<br />
kompetitor Anda memilki banyak pemasang iklan banner. Hal ini menunjukkan<br />
bahwa blog Anda bisa dimonetisasi dengan iklan banner. Nantinya Anda bisa<br />
menghubungi para pemasang iklan untuk menawarkan spot iklan di blog Anda.<br />
Contoh lain, dua kompetitor topik saya mengadakan kursus online menulis buku<br />
yaitu caramenulisbuku.com dan keajaibanmenulis.com. Hal ini sinyal bagi saya<br />
bahwa kursus menulis buku ada peminatnya. Tugas saya nantinya adalah<br />
membuat kursus menulis yang lebih baik dari mereka.<br />
4. 5 Apakah topik termasuk dalam 4 kategori topik abadi?<br />
Menurut sejumlah pakar bisnis online, ada 4 kategori topik abadi. Jika topik Anda<br />
masuk dalam satu kategori tersebut, peluang sukses blog Anda semakin besar.<br />
Berikut penjelasan singkat keempat kategori tersebut.<br />
Kesehatan (health) – Semua orang ingin sehat. Apalah artinya banyak uang<br />
kalau badan sakit-sakitan, bukan? Contoh topik kesehatan adalah diet<br />
sehat, fitnes, dan menurunkan berat badan.<br />
Kekayaan (wealth) – Uang memang bukan segala-galanya, namun semua<br />
orang butuh uang untuk menjalani kehidupannya. Contoh topik yang<br />
17
erkaitan dengan kekayaan adalah penghasilan pasif, bisnis, karier, atau<br />
internet marketing (blogging, afiliasi, atau media sosial)<br />
Hubungan (relationship) – Setiap orang mendambakan hubungan yang baik,<br />
entah itu dengan lawan jenis, keluarga, atau masyarakat. Topik yang<br />
berkaitan dengan hubungan ini adalah kencan, pengasuhan (parenting),<br />
kecantikan, dan public speaking.<br />
Minat (passion) – Setiap orang memiliki minat sendiri. Contoh topik yang<br />
masuk kategori minat antara lain memasak, menulis, fotografi, memancing,<br />
dan golf.<br />
Seperti yang Anda lihat, banyak tahap yang harus Anda kerjakan untuk memilih<br />
topik yang tepat. Jadi, luangkan 1-2 hari mempraktikkan tahap-tahap di atas. Jika<br />
masih bingung dengan tahapan tersebut, tabel di bawah ini bisa membantu Anda<br />
memahaminya.<br />
No Pertanyaan Jawaban Saya<br />
1 Sumber ide topik? Masalah yang ingin saya atasi<br />
yaitu lambat menulis buku<br />
nonfiksi.<br />
2 Apakah Anda antusias menulis topik Ya.<br />
tersebut dalam 1 tahun ke depan?<br />
3 Apakah topik tersebut cocok dengan<br />
karier jangka panjang Anda?<br />
Ya, karena saya bercita-cita<br />
menjadi penulis buku nonfiksi<br />
best seller di Indonesia.<br />
4 Siapa target pembacanya? Penulis buku nonfiksi pemula<br />
5 Apa manfaat blog Anda bagi target<br />
pembaca?<br />
6 Apa keunikan blog Anda sehingga<br />
target pembaca senang berkunjung<br />
dan bahkan menjadi pembaca setia?<br />
Membantu penulis buku nonfiksi<br />
pemula menghasilkan lebih<br />
banyak uang dari bukunya.<br />
Beragam contoh yang berasal<br />
dari pengalaman saya menulis<br />
buku nonfiksi dan studi kasus<br />
(misalnya cara mudah membuat<br />
judul buku yang memikat dan<br />
cara mendapatkan testimoni dari<br />
orang ternama).<br />
7 Bagaimana tren topik Anda dari tahun Naik menurut Google Trends<br />
18
ke tahun?<br />
8 Berapa jumlah pencarian topik dalam<br />
sebulan?<br />
9 Produk atau jasa terkait apa apa yang<br />
bisa Anda tawarkan?<br />
10 Apakah ada orang lain yang sedang<br />
menghasilkan uang dari topik<br />
tersebut?<br />
11 Apakah topik termasuk dalam 4<br />
kategori topik abadi?<br />
Indonesia.<br />
61.000<br />
<strong>Ebook</strong> saya dan afiliasi hosting<br />
lokal.<br />
Ya, dua kompetitor mengadakan<br />
kursus menulis online.<br />
Ya, kategori passion<br />
Setelah memilih topik, langkah selanjutnya adalah memilih nama domain yang<br />
baik. Mengapa harus memilih nama domain yang baik? Bagaimana cara<br />
meencarinya? Silakan temukan jawabannya di Bab 2.<br />
19
Bab 2<br />
Cara Memilih Nama Domain yang Baik<br />
Nama domain adalah alamat blog Anda. Pemilihannya relatif sulit karena biasanya<br />
nama domain yang bagus-bagus sudah dibeli orang lain (misalnya nama domain<br />
yang memiliki satu kata). Meskipun demikian, ada jalan keluar dari masalah ini.<br />
Sebelum ke tahap-tahap pemilihan domain yang baik, saya terangkan dulu<br />
beberapa dasar nama domain. Hal ini penting untuk membantu Anda yang baru<br />
pertama kali mengenal nama domain.<br />
Sistem Nama Domain<br />
Penamaan domain mengikuti hierarki Sistem Nama Domain (Domain Name<br />
System). Dalam hierarki ini, tingkat teratas diduduki top-level domains (TLD) yang<br />
terdiri dari Generic top-level domains (gTLD) seperti .com, .net, dan .org, dan<br />
Country code top-level domains (ccTLD) seperti .co.id, .go.id, dan .id<br />
Di bawah TLD adalah second-level domains (SLD) and third-level domains (disebut<br />
subdomain).<br />
Bingung? Mari kita lihat nama domain kompas.com. Domain tersebut, TLD-nya<br />
adalah .com dan SLD-nya kompas. Sementara itu, salah satu subdomainnya adalah<br />
tekno.kompas.com.<br />
4 Faktor yang Harus Anda Pertimbangkan Saat Memilih Nama Domain<br />
Anda tidak boleh sembarangan dalam memilih domain karena akan berakibat fatal<br />
pada blog Anda. Oleh karena itu, setidaknya ada 4 faktor yang harus Anda<br />
pertimbangkan saat memilih nama domain.<br />
20
1. Sudut pandang manusia – Nama domain yang Anda pilih mestilah mudah<br />
dibaca dan diingat oleh Anda dan pembaca. Mudah dibaca bisa berupa tidak<br />
mengandung bahasa tertentu yang sukar dimengerti (misalnya bahasa daerah).<br />
Mudah diingat bisa berupa tidak panjang (misalnya maksimal 4 kata).<br />
2. Sudut pandang hukum – Saat memilih nama domain, hindari nama domain yang<br />
melanggar hak cipta atau merek orang lain. Mengapa? Supaya Anda tidak terlibat<br />
dalam kasus hukum.<br />
Kasus hukum nama domain sudah terjadi di Indonesia. Sebagai contoh, pada awal<br />
Maret 2010, Sony Arianto Kurniawan disomasi oleh Sony Corp lantaran nama<br />
"Sony" yang melekat di situs pribadinya (sony-ak.com).<br />
Contoh lain, pada 26 September 2013, situs beragam topik kudunyahoo.com<br />
diperingatkan Yahoo karena dianggap menyerupai nama dagang dan merek Yahoo.<br />
3. Sudut pandang merek (brand) sendiri – Nama domain yang Anda pilih mestinya<br />
menjadi merek bagi diri Anda. Sebagai contoh, Pat Flynn (blogger ternama asal<br />
Amerika Serikat) membangun merek SPI untuk blognya smartpassiveincome.com.<br />
Contoh lain, problogger identik dengan Darren Rowse, blogger ternama asal<br />
Australia pemilik problogger.net.<br />
4. Sudut pandang riwayat domain - Anda sebaiknya memilih nama domain yang<br />
riwayatnya baik yaitu tidak pernah digunakan untuk aktivitas spam oleh pemilik<br />
sebelumnya. Mengapa ini penting? Karena umumnya mesin pencari (misalnya<br />
Google) memberi penalti pada blog yang mereka nilai melakukan spam.<br />
Untuk menghindari masalah ini, saya menyarankan Anda untuk memilih domain<br />
yang belum pernah digunakan orang lain. Cara mengeceknya bisa Anda lihat pada<br />
tahapan pemilihan domain di bagian berikutnya.<br />
21
2 Strategi Memilih Nama Domain<br />
Dalam memilih nama domain, ada dua strategi yang bisa Anda lakukan, yaitu<br />
brandable dan keyword on domain. Berikut penjelasan kedua strategi ini:<br />
1. Brandable – Ini adalah nama domain yang tidak mencerminkan topik yang<br />
dibahas. Meskipun demikian, nama domain tersebut unik. Contohnya adalah<br />
maxmanroe.com, sebuah blog ternama Indonesia yang membahas internet<br />
marketing.<br />
2. Keyword on domain – Keyword on domain adalah nama domain yang<br />
mengandung kata kunci terkait topik blog. Terdiri dari exact-match domain (EMD)<br />
dan partial-match domain (PMD).<br />
EMD adalah nama domain yang sama persis dengan kata kunci yang menjadi<br />
target utama bidikannya (misalnya bisnisonline.com), sedangkan PMD adalah<br />
nama domain yang tidak sama persis dengan nama kata kunci yang dibidiknya<br />
(misalnya zonabisnisonline.com).<br />
PMD umumnya mengandung kata tertentu di depan atau di belakang kata kunci<br />
yang dibidik. Kata yang di depan kata kunci antara lain tips, panduan, zona, dan<br />
kiat. Sementara itu, kata yang umum di belakang kata kunci adalah pro, ku, mu,<br />
dan kita.<br />
Apakah brandable domain atau keyword on domain yang harus digunakan? Semua<br />
itu bergantung pada selera Anda. Secara pribadi, saya lebih menyukai keyword on<br />
domain.<br />
5 Langkah Memilih Nama Domain yang Baik<br />
Dari penjelasan di atas, saya asumsikan Anda sudah paham tentang dasar-dasar<br />
nama domain. Kini saatnya Anda memilih nama domain yang baik untuk blog<br />
Anda. Berikut tahap demi tahapnya.<br />
22
1. Kunjungi Godaddy Pencarian Domain Massal<br />
Ada banyak situs untuk memeriksa ketersediaan domain. Salah satu favorit saya<br />
adalah GoDaddy Pencarian Domain Massal. Di situs tersebut saya bisa memeriksa<br />
beberapa nama domain sekaligus secara cepat.<br />
2. Ketik topik dan beberapa kata kunci relevan<br />
Pada kotak pencarian massal GoDaddy, ketik topik dan sejumlah kata kunci<br />
relevannya. Sebagai contoh, saya mengetik menulis buku, tips menulis buku, kiat<br />
menulis buku, dan zona menulis buku.<br />
3. Pilih ekstensi .com<br />
Ada tiga ekstensi yang sering digunakan orang yaitu .com, .net, dan .org. Dari<br />
ketiga ekstensi tersebut, saya menyarankan Anda untuk memilih .com karena<br />
merupakan ekstensi yang paling banyak digunakan di dunia (51,5%). Setelah itu,<br />
klik tombol Kunjungi.<br />
23
4. Pilih salah satu nama domain yang tersedia<br />
Anda mungkin akan mendapati sejumlah nama domain yang tersedia. Oleh karena<br />
itu, pilih salah satu yang menarik bagi Anda. Jika tidak ada satu pun domain yang<br />
tersedia, ulangi tahap 2-3 di atas.<br />
Dalam kasus saya, ada 3 nama domain yang tersedia. Salah satu yang menarik bagi<br />
saya adalah tipsmenulisbuku.com.<br />
5. Periksa riwayat domain<br />
Periksa riwayat domain untuk memastikan bahwa domain yang Anda pilih belum<br />
pernah digunakan orang lain. Caranya dengan mengunjungi situs Whois Lookup<br />
Domaintools. Pada kotak yang tersedia, masukkan nama domain lalu klik tombol<br />
Search.<br />
Pada contoh saya, ternyata tipsmenulisbuku.com belum pernah digunakan orang<br />
lain. Hal ini tercermin dari status domain Never Registered Before. Atas dasar itu,<br />
saya memilih tipsmenulisbuku.com.<br />
24
Bagaimana kalau domain pernah digunakan orang lain? Ganti dengan nama<br />
domain lain dan periksa kembali di kotak Whois Lookup. Teruslah mencari sampai<br />
mendapatkan nama domain yang belum pernah digunakan.<br />
Setelah memilih nama domain yang baik, selanjutnya Anda meregistrasi nama<br />
domain tersebut di penyedia domain. Untuk studi kasus di ebook ini, saya<br />
meregistrasi nama domain di penyedia lokal. Cara meregistrasinya berbarengan<br />
dengan pembelian hosting. Penjelasan lengkapnya dapat Anda baca di Bab 3.<br />
25
Bab 3<br />
Cara Memilih Hosting Berbayar yang Bagus<br />
Hosting adalah hardisk dalam komputer server untuk menyimpan database dan<br />
berkas (file) situs atau blog. Terdiri dari hosting gratis dan berbayar. Meskipun<br />
Anda masih pemula, saya merekomendasikan Anda untuk memilih hosting<br />
berbayar.<br />
Ada tiga alasannya. Pertama, Anda akan lebih leluasa mengelola blog. Analogi<br />
sederhananya, Anda akan lebih leluasa di kamar yang Anda sewa dibanding<br />
numpang di kamar teman. Kedua, Anda akan lebih giat ngeblog karena tidak ingin<br />
uang yang diinvestasikan dalam membeli hosting terbuang cuma-cuma. Ketiga,<br />
biaya hosting berbayar relatif tidak mahal.<br />
8 Faktor Penting Memilih Hosting Berbayar<br />
Anda tidak mau menggunakan hosting berbayar yang jelek, bukan? Oleh karena<br />
itu, perhatikan 8 faktor berikut ketika Anda memilih hosting berbayar.<br />
1. Disk space - Disk space adalah kapasitas penyimpanan database, berkas, dan<br />
email. Ukurannya dalam megabytes (MB), gigabytes (GB), dan terabytes (TB).<br />
Untuk blog baru, disk space sebesar 100-500 MB sudah lebih dari cukup.<br />
2. Bandwith - Bandwidth adalah besarnya kuota transfer data per bulan. Seperti<br />
disk space, ukuran bandwith dalam MB, GB, dan TB. Bedanya, ukuran bandwith<br />
dikembalikan ke nol setiap bulannya.<br />
Berapa bandwith yang Anda perlukan? Secara kasar, jumlah bandwith bisa<br />
diperkirakan dari jumlah pengunjung dan halaman yang di akses (page views).<br />
26
Sebagai contoh, salah satu blog saya memiliki 112.746 pengunjung dengan page<br />
views sebesar 163.655 setiap bulan. Blog tersebut memerlukan bandwith sebesar<br />
18 GB.<br />
Dari contoh di atas, ukuran bandwith 10-20 GB sudah cukup untuk blog baru Anda.<br />
Lagi pula, jika ukuran tersebut tidak cukup, Anda bisa meng-upgrade ke paket<br />
hosting yang lebih besar.<br />
3. Uptime server - Uptime server adalah ukuran kestabilan server. Semakin stabil<br />
server, semakin tinggi uptime-nya. Umumnya uptime yang bagus di atas 99%.<br />
4. cPanel – cPanel adalah panel pengendali (control panel) yang menyediakan<br />
fitur-fitur yang Anda perlukan untuk mengelola blog Anda. Fitur-fitur tersebut<br />
antara lain email, logs, security, domain, dan software. Berikut contoh tampilan<br />
cPanel.<br />
5. Harga - Harga biasanya dipengaruhi oleh besarnya disk space dan bandwith.<br />
Semakin besar kedua faktor ini, semakin mahal. Meskipun demikian, umumnya<br />
harga paket hosting untuk pemula di penyedia dalam negeri berkisar antara Rp<br />
200.000 s.d Rp 800.000 per tahun.<br />
27
6. Layanan pelanggan – Ini adalah fasilitas yang Anda perlukan bila untuk<br />
menghubungi penyedia hosting. Umumnya, berupa telepon, chatting, dan email.<br />
7. Kecepatan blog pelanggan – Biasanya penyedia hosting menampilkan testimoni<br />
dari sejumlah pelanggannya. Kunjungi minimal 3 blog pelanggan untuk menguji<br />
seberapa cepat waktu akses blog-blog tersebut. Jika kecepatannya lambat, maka<br />
itu sinyal bagi Anda untuk memilih penyedia hosting lain.<br />
8. Garansi uang kembali – Demi memuaskan pelanggannya, penyedia hosting<br />
menyediakan garansi. Umumnya garansi ini berdurasi 30 hari sejak pembelian.<br />
Dengan adanya garansi, Anda bisa meminta uang Anda seandainya Anda tidak<br />
puas dengan pelayanan dan kinerja hosting tersebut dalam jangka waktu garansi.<br />
Cara Menyewa Hosting dan Meregister Domain di Niagahoster<br />
Dalam urusan hosting, saya selama ini menggunakan hosting luar negeri yaitu<br />
Hostgator. Tak heran, saya sering menjawab tidak tahu kalau ada pengunjung<br />
Blogodolar yang bertanya hosting lokal mana yang kinerjanya bagus.<br />
Tentu saja saya puas dengan Hostgator. Masalahnya, pembelian paket hosting di<br />
Hostgator menggunakan PayPal atau kartu kredit. Saya tahu banyak di antara Anda<br />
yang tidak memiliki kedua alat pembayaran tersebut.<br />
Oleh karena itu, untuk membantu Anda mendapatkan hosting lokal yang bagus<br />
dan murah, saya bereksperimen dengan menyewa hosting lokal, yaitu<br />
Niagahoster.<br />
Mengapa saya memilih Niagahoster? Pertama, Niagahoster pernah beriklan di<br />
Blogodolar dan DuniaKaryawan.com. Jadi, saya kenal dengan mereka.<br />
Kedua, saya sudah mengecek sejumlah blog pelanggan Niagahoster. Hasilnya?<br />
Kecepatan blog mereka bagus meskipun saya berselancar menggunakan modem.<br />
28
Ketiga, Niagahoster memberikan domain gratis tahun pertama dan diskon gilagilaan<br />
(misalnya 50%) di momen-momen tertentu. Terakhir, kinerja hosting<br />
tersebut tidak mengecewakan saya sampai ebook ini ditulis.<br />
Jadi, jika tertarik menyewa hosting di Niagahoster, berikut tahap demi tahap yang<br />
perlu Anda lakukan.<br />
1. Kunjungi Niagahoster.co.id (link afiliasi saya)<br />
2. Gulung layar komputer Anda ke bawah dan pilih salah satu paket yang sesuai<br />
dengan keperluan dan finansial Anda. Sebagai contoh, saya memilih paket<br />
Personal.<br />
29
3. Klik tombol Pilih Sekarang pada paket yang Anda pilih.<br />
4. Pada halaman yang muncul, pastikan Anda memilih paket yang benar dan pilih<br />
durasi pembayaran hosting (misalnya 1 tahun). Setelah itu klik tombol Selanjutnya.<br />
5. Ketik nama domain Anda tanpa spasi, pilih ekstensi .com, dan klik tombol Cari<br />
Domain. (Catatan: jika Anda mengetik nama domain dengan spasi, misalnya tips<br />
menulis buku, maka domain tersebut akan tidak tersedia).<br />
6. Klik tombol Tambah ke Cart.<br />
30
7. Anda akan melihat rincian order hosting Anda.<br />
8. Gulung layar komputer Anda ke bawah, lalu tekan tombol Selanjutnya.<br />
9. Pada halaman Checkout, klik tombol Lajutkan di bagian Pengguna Baru.<br />
31
10. Isi data diri Anda pada kotak yang tersedia.<br />
11. Pilih cara pembayaran.<br />
12. Pada bagian Rincian Order, klik Checkout Sekarang.<br />
32
13. Anda akan melihat notifikasi terima kasih atas order Anda.<br />
14. Buka email yang Anda gunakan saat mendaftar dan lihat pesan dari<br />
Niagahoster. Salah satunya adalah untuk memverifikasi email Anda.<br />
15. Setelah verifikasi email, lakukan pembayaran. Dalam kasus saya, saya<br />
membayar menggunakan BCA Banking.<br />
16. Setelah melakukan pembayaran, klik tautan Member Area untuk masuk ke<br />
akun hosting Anda.<br />
33
17. Masukkan email dan password Anda lalu klik tombol Login.<br />
18. Klik tautan Konfirmasi Pembayaran.<br />
19. Klik tombol Konfirmasi.<br />
20. Gulung layar komputer Anda ke bawah dan isi kotak-kotak Konfirmasi untuk<br />
tagihan.<br />
34
21. Setelah semua dilengkapi, klik tombol Kirim.<br />
22. Anda akan melihat status tagihan Anda sudah terbayar (paid). Contohnya di<br />
bawah ini.<br />
23. Buka email dari Niagahoster dengan subjek pengaktifan akun hosting Anda.<br />
35
24. Copy dan simpan Detail Login cPanel yang ada di email tersebut untuk masuk<br />
ke cPanel.<br />
Setelah akun hosting Anda aktif, kini saatnya membuat blog dengan menginstal<br />
WordPress. Cara tercepat dan termudahnya dapat Anda lihat di Bab 4.<br />
36
Bab 4<br />
Cara Mudah Menginstal WordPress<br />
WordPress merupakan salah satu content management system (CMS) yang<br />
populer untuk membuat blog. CMS ini bisa diinstal secara manual dan<br />
menggunakan software. Berbeda dengan cara manual, penginstalan WordPress<br />
menggunakan software lebih mudah dan lebih cepat.<br />
Salah satu software yang sering digunakan adalah Softaculous. Berikut tahap demi<br />
tahap menginstal WordPress menggunakan software tersebut.<br />
1. Masuk ke cPanel hosting Anda. Jika Anda lupa alamat cPanel tersebut, buka<br />
kembali email aktivasi hosting dari penyedia hosting Anda.<br />
2. Ketik username dan password Anda lalu klik tombol Log in.<br />
3. Saat berada di cPanel, lihat Softaculous Apps Installer lalu klik WordPress.<br />
37
4. Klik Install.<br />
5. Pada bagian Software Setup, pilih protokol dengan www atau tanpa www. Pilih<br />
domain dan hapus kata wp yang ada di bagian Directory.<br />
6. Tulis nama dan deskripsi blog Anda pada bagian Site Settings.<br />
38
7. Pada bagian Admin Account, buat username dan password untuk masuk ke blog<br />
Anda nantinya. Masukkan juga alamat email Anda.<br />
8. Biarkan bagian lain seperti bawaannya.<br />
9. Klik Install.<br />
39
10. Tunggu beberapa saat (biasanya 1-2 menit). Anda akan melihat notifikasi<br />
bahwa WordPress sukses terinstal. Catat URL admin untuk digunakan nanti.<br />
11. Lihat blog Anda dengan mengunjungi URL yang tertera di notifikasi tersebut.<br />
Berikut contoh blog WordPress yang baru diinstal.<br />
Setelah blog WordPress Anda jadi, kini saatnya Anda mengatur blog tersebut. Bab<br />
5 memaparkan pengaturan tersebut.<br />
40
Bab 5<br />
12 Pengaturan Penting Setelah Blog WordPress Jadi<br />
Blog WordPress yang baru jadi memiliki tampilan bawaan yang seadanya sehingga<br />
Anda perlu mengaturnya agar lebih baik. Anda tidak perlu membayar orang untuk<br />
pengaturan tersebut karena Anda bisa melakukannya sendiri.<br />
Apa saja yang perlu diatur? Banyak. Namun, untuk tahap awal, Anda dapat<br />
melakukan 12 pengaturan berikut.<br />
1. Ganti permalinks<br />
Permalinks (permanent links) adalah tautan pemanen untuk postingan blog Anda.<br />
Biasanya, tautan bawaan blog WordPress kurang baik karena panjang (contohnya<br />
http://www.tipsmenulisbuku.com/index.php/2016/04/23/hello-world/).<br />
menggantinya, lakukan tahapan berikut.<br />
Untuk<br />
a) Kunjungi alamat admin blog Anda yang diperoleh pada saat menginstal<br />
WordPress. Contohnya di bawah ini.<br />
b) Ketik username dan password Anda lalu klik Log In.<br />
41
c) Arahkan mouse Anda ke fitur Settings lalu klik Pemalinks.<br />
d) Pilih Post name.<br />
e) Klik tombol Save Changes untuk menyimpan perubahan.<br />
42
f) Buka postingan yang ada di blog Anda dan lihat perubahan. Contohnya adalah<br />
http://www.tipsmenulisbuku.com/hello-world/. Catatan: tautan tersebut tidak<br />
aktif karena sudah saya hapus.<br />
2. Ubah zona waktu<br />
Zona waktu bawaan blog WordPress adalah UTC+0 (waktu Greenwich). Zona<br />
waktu ini perlu diubah untuk disesuaikan dengan zona waktu tempat Anda tinggal.<br />
Untuk mengubahnya, lakukan tahapan berikut:<br />
a) Pada fitur Settings, pilih General.<br />
b) Cari bagian Timezone dan pilh zona waktu yang sesuai dengan Anda. Pada<br />
contoh saya, saya memilih UTC+8 karena saya berada di waktu Indonesia bagian<br />
tengah (WITA).<br />
43
c) Biarkan bagian lain seperti bawaannya. Klik Save Changes.<br />
3. Ubah jumlah postingan yang tampil di halaman depan blog<br />
Halaman depan (homepage) bawaan berisi 10 postingan. Anda bisa menambah<br />
atau mengurangi jumlah ini sesuai selera Anda. Caranya sebagai berikut:<br />
a) Pada fitur Settings, pilih Reading.<br />
b) Pada Blog pages show at most, tentukan jumlah postingan yang akan tampil di<br />
halaman depan. Hal yang sama untuk Syndication feeds.<br />
44
c) Klik Save Changes.<br />
4. Atur bagian komentar<br />
Discussion adalah bagian komentar blog WordPress. Untuk mengaturnya, yang<br />
perlu Anda lakukan adalah:<br />
a) Pada fitur Settings, klik Discussion.<br />
b) Pada Discussion Settings yang muncul, ada banyak opsi. Jangan bingung,<br />
fokuskan perhatian Anda pada opsi Email me whenever. Pada opsi tersebut, jangan<br />
centang Anyone posts a comment sehingga Anda tidak akan kebanjiran email<br />
pemberitahuan saat orang berkometar di blog Anda.<br />
45
c) Pada bagian Avatars, pilih Display dan Rating yang sesuai.<br />
d) Pilih Default Avatar sesuai selera Anda, lalu klik Save Changes.<br />
5. Hapus plugin bawaan yang tidak akan digunakan<br />
Blog WordPress yang baru diinstal memiliki sejumlah plugin bawaan. Satu atau<br />
lebih plugin tersebut tidak berguna sehingga harus dihapus agar tidak<br />
memberatkan hosting Anda. Untuk menghapus plugin tersebut, lakukan langkahlangkah<br />
berikut:<br />
46
a) Arahkan mouse Anda ke fitur Plugins, lalu klik Installed Plugins.<br />
b) Pilih plugin yang tidak akan digunakan, salah satunya adalah Hello Dolly. Klik<br />
tautan Delete.<br />
c) Klik Yes, delete these files.<br />
6. Gunakan plugin SEO by Yoast<br />
Salah satu kelebihan blog WordPress self-hosted adalah banyaknya plugin gratis<br />
yang bermanfaat. Salah satu plugin tersebut adalah plugin search engine<br />
optimization (SEO) yang memudahkan Anda dalam urusan SEO. Dari beragam<br />
plugin SEO yang ada, Yoast SEO merupakan yang paling populer saat ini.<br />
Untuk menggunakan plugin tersebut, berikut langkah demi langkahnya:<br />
47
a) Pada fitur Plugins, klik Add New.<br />
b) Ketik Yoast SEO pada kotak pencarian plugin.<br />
c) Klik Install Now pada deskripsi Yoast SEO yang muncul.<br />
d) Klik Active Plugin untuk mengaktifkan plugin tersebut.<br />
e) Lihat fitur Yoast SEO. Pada fitur tersebut, klik Titles & Metas untuk memasukkan<br />
judul dan deskripsi blog Anda.<br />
48
f) Klik tab Homepage, lalu ketik judul dan deskripsi meta blog Anda. Kedua hal ini<br />
akan muncul di mesin pencari nantinya (misalnya Google). Usahakan panjang judul<br />
maksimal 55 karakter dan deskripsi maksimal 155 karakter agar keduanya tidak<br />
terpotong di hasil penelusuran Google.<br />
g) Klik Save Changes. (catatan: fitur Yoast SEO yang lain bisa diatur kemudian<br />
supaya Anda tidak bingung. Yang penting sekarang ini blog Anda memiliki judul<br />
dan deskripsi meta.)<br />
49
7. Gunakan Plugin W3 Total Cache<br />
Kecepatan blog merupakan salah satu faktor yang digunakan Google untuk<br />
memeringkat hasil penelusurannya. Oleh karena itu, blog Anda tidak boleh lambat<br />
jika tidak ingin “dibenci” Google.<br />
Ada banyak faktor yang memengaruhi kecepatan blog WordPress. Di antaranya<br />
adalah kualitas hosting, gambar yang tidak dioptimasi, dan theme yang digunakan.<br />
Terkait hosting, sejumlah penyedia hosting merekomendasikan penggunanya<br />
untuk memasang plugin W3 Total Cache karena plugin tersebut bisa mempercepat<br />
waktu muat blog.<br />
Saya sudah memublikasikan tutorial menggunakan plugin W3 Total Cache<br />
tersebut. Silakan Anda lihat di Cara Mudah Setting Plugin W3 Total Cache untuk<br />
Meningkatkan Kecepatan Blog Anda.<br />
8. Ganti theme bawaan<br />
Theme adalah “bajunya” WordPress. Umumnya, theme bawaan WordPress kurang<br />
menarik. Untuk itu, Anda mesti menggantinya.<br />
Ada dua jenis theme WordPress yang bisa Anda gunakan yaitu theme gratis dan<br />
theme berbayar (disebut theme premium). Kedua theme ini tersedia di direktori<br />
WordPress dan situs-situs penyedia theme.<br />
Dilihat dari fitur dan fungsinya, theme gratis kalah jauh dibanding theme premium.<br />
Oleh karena itu, khusus bagi Anda, saya memberikan theme premium yaitu Katla<br />
dan Newslayer. Kedua theme ini responsif (tampilannya baik di segala perangkat)<br />
dan memiliki fitur pengaturan yang ramah pemula.<br />
Cara mengatur kedua theme ini disajikan dalam ebook bonus WordPress untuk<br />
Pemula.<br />
50
9. Buat halaman Tentang<br />
Halaman Tentang (About) adalah halaman berisi informasi pemilik blog. Teknis<br />
pembuatan halaman ini bisa Anda lihat di Cara Membuat Page di ebook gratis<br />
WordPress untuk Pemula.<br />
Bagaimana supaya Halaman Tentang itu menarik? Tentunya harus berisi manfaat<br />
apa yang akan diperoleh pembaca dan kompetensi si pemilik blog (lengkap dengan<br />
fotonya). Kedua hal ini akan mudah Anda buat karena Anda sudah menentukannya<br />
saat memilih topik.<br />
Sebagai gambaran, berikut Halaman Tentang yang saya buat di<br />
TipsMenulisBuku.com.<br />
Jangan khawatir jika Halaman Tentang yang Anda buat belum menarik. Anda bisa<br />
memperbaikinya di kemudian hari.<br />
10. Buat halaman Kontak<br />
Biasanya pengunjung ingin menghubungi pemilik blog untuk suatu alasan.<br />
Halaman Kontak merupakan jembatan untuk hal tersebut.<br />
51
Halaman ini bisa Anda buat dengan menampilkan teks lengkap dengan alamat<br />
email Anda atau menggunakan plugin. Salah satu plugin yang populer digunakan<br />
adalah Contact Form 7 buatan Takayuki Miyoshi. Plugin ini menyediakan kotak<br />
nama, email, subjek, dan pesan.<br />
Jika Anda tertarik menggunakan plugin gratis ini, silakan lihat caranya di ebook<br />
bonus WordPress untuk Pemula.<br />
11. Buat navigasi blog<br />
Navigasi blog bisa berada di header (bagian kepala), sidebar (sisi), dan footer (kaki).<br />
Untuk tahap awal, navigasi header dan sidebar yang perlu Anda buat.<br />
11.1 Pembuatan navigasi header<br />
Untuk membuat navigasi header, lakukan langkah-langkah di bawah ini:<br />
a) Arahkan mouse Anda ke fitur Appearance, lalu klik Menus.<br />
b) Klik tautan Create a new menu.<br />
52
c) Pada kotak Menu Name, ketik nama menu yang sesuai selera Anda. Setelah itu,<br />
klik tombol Create Menu.<br />
d) Pilih halaman pada bagian Pages lalu klik tombol Add to Menu.<br />
e) Untuk tautan khusus (misalnya halaman depan atau postingan tertentu),<br />
masukkan URL dan ketik namanya pada bagian Custom Links. Setelah itu, klik<br />
tombol Add Menu.<br />
f) Item-item yang Anda tambahkan di atas akan masuk ke bagian Menu Structure.<br />
Drag suatu item jika Anda ingin mengatur posisinya. Setelah itu, pilih lokasi<br />
navigasi (misalnya Primary Navigation Menu) dan klik Save Menu.<br />
53
11.2 Pengaturan widget<br />
Widget adalah fitur WordPress yang digunakan untuk menambahkan item ke<br />
sidebar atau footer. Cara menggunakannya adalah:<br />
a) Pada fitur Appearance, pilih Widgets.<br />
b) Pilih widget yang ingin Anda tambahkan, misalnya saja Recent posts untuk<br />
postingan terbaru dan Categories.<br />
54
c) Drag widget tersebut ke bagian Primay Sidebar.<br />
d) Klik tanda segitiga widget dan ubah namanya. Setelah itu klik tombol Save.<br />
Kunjungi blog Anda untuk melihat hasil perubahan theme, penambahan navigasi<br />
header, dan widget di atas.<br />
12. Pasang Google Analytics<br />
Pengaturan terakhir adalah memasang Google Analytics, perangkat gratis untuk<br />
memonitor analitik blog Anda (misalnya jumlah pengunjung dan kata kunci yang<br />
masuk). Mengapa harus Google Analytics? Karena menurut pengalaman saya,<br />
Google Analytics merupakan perangkat terbaik dan terlengkap.<br />
Untuk memasang Google Analytics, Anda harus membuat akun terlebih dahulu di<br />
situs Google Analytics. Langkah-langkahnya bisa Anda lihat postingan Blogodolar<br />
yang berjudul Cara Memasang Google Analytics di Blog WordPress.<br />
Setelah mengatur blog, langkah selanjutnya adalah membuat sasaran ngeblog.<br />
Silakan lihat paparannya di Bab 6.<br />
55
Bab 6<br />
Cara Membuat Sasaran Ngeblog<br />
Sasaran ngeblog adalah sesuatu yang akan Anda raih atau tuju melalui blog Anda.<br />
Sasaran ini terdiri dari dua tipe yaitu sasaran jangka panjang dan sasaran jangka<br />
pendek. Sasaran jangka panjang memerlukan waktu yang lebih lama untuk<br />
meraihnya (misalnya lima tahunan), sedangkan sasaran jangka pendek sebaliknya<br />
(misalnya satu bulan, satu kuartal, atau satu tahun).<br />
Manfaat yang akan Anda dapatkan jika membuat sasaran ngeblog adalah Anda<br />
tahu apa yang akan dicapai, fokus, termotivasi, dan akuntabel. Jangan khawatir jika<br />
Anda belum pernah membuat sasaran ngeblog. Berikut tahap demi tahap yang<br />
dapat Anda lakukan.<br />
1. Tentukan sasaran tahun pertama<br />
Sebagai permulaan, saya menyarankan Anda untuk membuat sasaran satu tahun<br />
ke depan (tahun pertama). Mengapa? Karena sasaran tahunan lebih mendesak<br />
dibanding sasaran 5 tahunan.<br />
Tidak perlu menunggu tahun baru, lihat kalender dan tentukan apa yang akan<br />
Anda capai setahun ke depan. Dalam menetapkannya, Anda harus mengikuti<br />
prinsip SMART: Spesific (spesifik), Measurable (terukur), Achievable (dapat<br />
dicapai), Relevant (relevan), dan Time-bound (ada tenggat waktunya).<br />
Bingung dengan prinsip SMART?<br />
Katakanlah Anda seorang blogger. Anda ingin meningkatkan pengunjung blog<br />
Anda. Maka, Anda membuat dua sasaran berikut:<br />
56
Sasaran 1: Meningkatkan pengunjung blog A<br />
Sasaran 2: Meningkatkan pengunjung blog A sebesar 30% dalam 90 hari<br />
Dari dua sasaran di atas, mana yang memenuhi prinsip SMART? Tentu saja sasaran<br />
yang kedua. Alasannya adalah:<br />
Specific: pengunjung blog A<br />
Measurable: 30%<br />
Achievable: Ya, misalnya dengan cara memublikasikan 10 postingan setiap<br />
minggunya<br />
Relevant: Ya<br />
Time-bound: 90 hari<br />
Apa yang harus disasar oleh blog baru Anda? Bisa jumlah postingan, pengunjung,<br />
pelanggan, dan atau penghasilan.<br />
Sebagai gambaran, saya telah membuat sasaran tahun pertama untuk<br />
TipsMenulisBuku.com (25 April 2016 - 31 Maret 2017) yaitu:<br />
1. Memublikasikan 30 postingan<br />
2. Melakukan 4 kali postingan tamu<br />
3. Mendapatkan 12.000 pengunjung<br />
4. Merilis 1 fee ebook sebagai lead magnet<br />
5. Mendapatkan 400 pelanggan newsletter<br />
6. Menghasilkan Rp 4 juta dengan merilis dua buah ebook berbayar<br />
2. Pecah sasaran tahunan menjadi sasaran bulanan<br />
Karena waktunya relatif lama, Anda mungkin malas-malasan meraih sasaran<br />
tahunan Anda. Agar hal itu tidak terjadi, Anda harus memecah sasaran tahunan<br />
menjadi sasaran bulanan.<br />
Sebagai gambaran, berikut detail sasaran bulanan TipsMenulisBuku.com yang saya<br />
buat di MS Excel.<br />
57
Silakan Anda meniru sasaran bulanan di atas. Tentunya, sesuaikan dengan situasi<br />
dan kemampuan Anda. Sebagai contoh, Anda bisa menghilangkan sasaran ebook<br />
dan pelanggan.<br />
3. Taruh sasaran di tempat yang mudah Anda lihat<br />
Berapa kali Anda membuat sasaran namun melupakannya? Kalau saya sering.<br />
Salah satu cara terbaik mengatasi masalah di atas adalah dengan menaruh sasaran<br />
di tempat yang mudah dlihat. Sebagai contoh, saya mencetak sasaran tahunan<br />
TipsMenulisBuku.com dan menaruhnya di papan gabus depan meja kerja saya.<br />
Langkah selanjutnya adalah meraih sasaran ngeblog yang dimulai dengan<br />
mengembangkan konten. Bab 7 menjelaskan langkah demi langkah<br />
mengembangkan konten tersebut.<br />
58
Bab 7<br />
Cara Mengembangkan Konten Blog<br />
Tidak sedikit blogger yang bingung mengisi konten blognya meskipun mereka<br />
sudah membuat sasaran ngeblog. Terlebih bagi mereka yang menulis postingan<br />
sendiri. Anda merasa akan seperti mereka atau sedang berada di kondisi mereka?<br />
Jangan khawatir. Anda bisa mengembangkan konten blog dengan terarah. Untuk<br />
tujuan tersebut, berikut empat langkah praktis yang perlu Anda lakukan.<br />
1. Buat 7-10 kategori<br />
Langkah pertama adalah membuat 7-10 kategori untuk topik Anda. Mengapa?<br />
Karena jumlah kategori tersebut akan membantu Anda membuat banyak<br />
postingan dalam 6-12 bulan ke depan.<br />
Jadi, ambil kertas dan pulpen lalu tulis kategori topik Anda. Sebagai contoh, jika<br />
topik Anda adalah memasak, maka kategorinya bisa berupa daerah asal masakan<br />
(misalnya masakan sunda, padang, bali, dan seterusnya).<br />
Contoh lain, saya membuat kategori dengan mengacu proses menulis buku.<br />
Setelah itu, saya tambahkan pemasaran buku, perangkat, dan ejaan yang<br />
disempurnakan (EYD) yang sekiranya bermanfaat bagi target pembaca blog saya.<br />
Berikut 10 kategori yang saya buat:<br />
1. Persiapan menulis<br />
2. Menulis<br />
3. Penyuntingan<br />
4. Finishing<br />
5. Pemasaran Buku<br />
59
6. Self-publishing<br />
7. Penerbit Mayor<br />
8. Networking<br />
9. Perangkat<br />
10. EYD<br />
2. Tulis minimal 3 ide postingan untuk setiap kategori<br />
Langkah selanjutnya adalah menulis minimal 3 ide postingan untuk setiap kategori.<br />
Untuk mendapatkan ide-ide postingan tersebut, Anda bisa melakukan curah ide,<br />
mind mapping, atau melihat kata-kata kunci terkait topik.<br />
Sebagai contoh, saya menggunakan pendekatan curah ide. Karena saya sudah<br />
memiliki pengalaman menulis buku, alhamdulilah saya tahu ide-ide postingan<br />
untuk setiap kategorinya. Tanpa kesulitan, saya memiliki 50 ide postingan. Cukup<br />
untuk satu tahun, bukan?<br />
Untuk lebih jelasnya, silakan Anda lihat tabel kategori dan ide postingan di bawah<br />
ini.<br />
No Kategori Ide postingan<br />
1 Persiapan menulis Menemukan ide buku<br />
Memvalidasi ide buku<br />
Meriset topik dengan mudah<br />
Mendokumentasikan hasil riset topik<br />
Membuat kerangka buku<br />
2 Menulis Membuat pendahuluan<br />
Mengembangkan paragraf<br />
Menulis judul buku<br />
Menulis draf pertama dengan cepat<br />
Menerapkan teknik Pomodoro saat<br />
menulis<br />
Mengatasi kebuntuan menulis<br />
Meningkatkan keterampilan menulis<br />
3 Pengeditan Mengedit draf pertama<br />
Mencari editor yang handal<br />
Tipe-tipe editor yang harus diketahui<br />
60
4 Finishing Membuat cover buku<br />
Membuat daftar pustaka<br />
Membuat daftar isi<br />
Menulis naskah sampul belakang buku<br />
Menulis biografi singkat penulis<br />
Cara membuat screenshot<br />
Cara mengolah screenshot agar tidak<br />
membesarkan ukuran file buku<br />
5 Pemasaran buku Membuat sales letter buku<br />
Menentukan harga buku (jika dijual<br />
sendiri)<br />
Menyiapkan metode pembayaran<br />
Memasarkan buku via email<br />
Mengirimkan postingan tamu<br />
Membuat banner buku<br />
Membuat blog<br />
Memasarkan buku via Facebook Ads<br />
Memasarkan buku via Youtube<br />
Memasarkan buku di SlideShare.net<br />
6 Self-publishing Kelebihan ebook<br />
Kelemahan ebook<br />
Jenis-jenis self-publishing<br />
Situs-situs self-publishing Indonesia<br />
7 Networking Cara menghubungi penulis ternama<br />
Cara mewawancarai penulis ternama<br />
Melakukan projek bersama<br />
8 Penerbit Mayor X faktor mengapa buku ditolak penerbit<br />
Cara membuat proposal buku<br />
Alamat penerbit mayor<br />
9 Perangkat Evernote<br />
Hosting untuk blog penulis<br />
Software mind map gratis<br />
10 EYD Kalimat majemuk<br />
Kalimat efektif<br />
Penggunaaan huruf miring<br />
Kata baku dan tidak baku<br />
61
3. Ketahui postingan pilar, normal, dan roundup<br />
Ingin blog Anda memiliki pengunjung loyal, disukai Google, dan dimonitor oleh<br />
blogger ternama? Jika ya, Anda mesti mengetahui 3 tipe postingan berikut:<br />
a) Postingan pilar – Ini adalah postingan yang mendetail alias komprehensif.<br />
Bentuknya bisa how to (cara melakukan sesuatu) atau list (daftar sesuatu).<br />
Kelebihan postingan pilar adalah tidak terikat waktu, sehingga masih relevan<br />
dalam 2-3 tahun ke depan. Beda dengan berita, bukan?<br />
Untuk membuat postingan pilar, Anda bisa melakukan langkah-langkah berikut:<br />
Temukan atau pilih salah satu kata kunci<br />
Lihat postingan orang lain yang membahas kata kunci tersebut di Google<br />
Kalahkan postingan mereka dengan membuat postingan yang lebih baik<br />
(contoh, jika mereka menulis 5-10 tips, Anda buat 21 tips. Jika panjang<br />
tulisan mereka 500-700 kata, panjang tulisan Anda lebih dari 1.000 kata)<br />
Tentu saja, Anda perlu banyak waktu membuat sebuah postingan pilar (misalnya 2<br />
jam atau lebih). Namun, percayalah, postingan pilar akan menjadi generator trafik<br />
untuk blog Anda.<br />
Jika belum tahu cara membuat postingan pilar, silakan Anda miliki panduan tahap<br />
demi tahapnya di ebook saya yang berjudul Cara Menulis Postingan Berkualitas.<br />
b) Postingan normal – Ini adalah postingan ringan yang mengajak pembaca untuk<br />
menjawab pertanyaan mudah atau melakukan hal mudah. Tujuan membuat<br />
postingan ini adalah supaya pembaca blog Anda tidak bosan dengan postingan<br />
pilar dan Anda tidak kehabisan energi membuat postingan pilar.<br />
Sebagai contoh, postingan normal yang akan saya buat di TipsMenulisBuku.com<br />
adalah:<br />
Apa masalah terbesar Anda dalam menulis buku?<br />
62
[Poling]: Berapa banyak buku nonfiksi yang telah Anda tulis?<br />
Buku nonfiksi genre apa yang senang Anda tulis?<br />
Tentunya, saya akan membuat postingan-postingan normal tersebut setelah blog<br />
saya memiliki pengunjung. Kalau belum memiliki pengunjung, siapa coba yang<br />
akan terlibat?<br />
c) Postingan kumpulan (roundup) – Ini adalah postingan yang berisi kumpulan<br />
judul postingan orang lain dengan deskripsi singkat yang Anda buat sendiri.<br />
Bentuknya bisa berdasarkan waktu (misalnya mingguan) atau topik. Tujuan<br />
membuat postingan tipe ini adalah menjalin persahabatan dengan blogger lain,<br />
baik blogger ternama maupun blogger baru.<br />
Contohnya adalah Reading Roundup: What’s New in <strong>Blogging</strong> Lately?<br />
(Problogger.net, 23 April 2016).<br />
Saya akan membuat postingan tipe ini di TipsMenulisBuku.com. Idenya sederhana,<br />
yaitu mengumpulkan postingan blogger lain terkait menulis buku (misalnya<br />
pengalaman ditolak penerbit, kisah sukses menerbitkan buku, atau berita terbaru<br />
dari surat kabar terkait tulis menulis).<br />
4. Tulis 3 postingan pertama<br />
Semua rencana pengembangan konten blog sudah disusun secara matang. Kini<br />
saatnya Anda menulis postingan. Upayakan menulis 3 postingan pertama dalam 1-<br />
2 hari.<br />
Mengapa? Karena dalam pengalaman saya, 3 postingan pertama itu sulit sekali<br />
ditulis. Setelah berhasil menulis 3 postingan pertama, saya merasa lega dan<br />
bersemangat menulis postingan-postingan berikutnya.<br />
Untuk 3 postingan pertama tersebut, kata kunci atau ide postingan mana yang<br />
harus ditulis terlebih dahulu? Jawabannya, tulislah ide postingan yang paling<br />
mudah Anda tulis.<br />
63
Sebagai contoh, postingan pertama saya di TipsMenulisBuku.com adalah tentang<br />
kalimat majemuk. Saya merasa ide postingan ini paling mudah karena saya<br />
memiliki beberapa buku EYD sehingga saya tinggal mempelajari dan membuat<br />
contoh kalimatnya. Sederhana, bukan?<br />
Setelah postingan pertama diedit, publikasikan di blog Anda. Lanjutkan dengan<br />
menulis dua postingan berikutnya. Edit dan kemudian simpan sebagai draf di blog<br />
Anda. Contohnya di bawah ini.<br />
Mengembangkan konten blog adalah proses berkelanjutan sesuai jumlah<br />
postingan yang telah ditetapkan di sasaran ngeblog Anda. Selain itu, aktivitas ini<br />
bisa dibarengi juga dengan aktivitas lain, misalnya memperbaiki tampilan blog atau<br />
mendatangkan pengunjung. Terkait mendatangkan pengunjung, caranya bisa Anda<br />
lihat pada Bab 8.<br />
64
Bab 8<br />
7 Cara Gratis Mendatangkan Pengunjung ke Blog<br />
Pengunjung, biasa disebut juga trafik, merupakan komponen penting yang<br />
berdampak pada penghasilan Anda. Semakin banyak pengunjung, semakin banyak<br />
penghasilan Anda.<br />
Dilihat dari sumbernya, pengunjung dikategorikan menjadi 4, yaitu:<br />
Pengunjung organik – pengunjung yang datang dari mesin pencari<br />
(misalnya dari Google)<br />
Pengunjung langsung – pengunjung yang mengetikkan alamat blog Anda di<br />
browsernya untuk berkunjung ke blog Anda (misalnya Anda mengetikkan<br />
kompas.com di browser untuk berkunjung ke situs surat kabar ternama<br />
tersebut)<br />
Pengunjung referal – pengunjung yang datang dari tautan blog Anda yang<br />
direferensikan blog atau situs orang lain (termasuk dari media sosial)<br />
Pengunjung dari iklan (paid traffics) – pengunjung yang berasal dari<br />
kampanye iklan Anda.<br />
Sumber mana yang paling cepat mendatangkan pengunjung ke blog baru? Saya<br />
berani mengatakan bahwa yang tercepat adalah iklan (misalnya Facebook Ads).<br />
Sayangnya, bagi Anda yang notabene pemula, mengeluarkan uang untuk beriklan<br />
mungkin tidak cocok karena terbatasnya biaya. Namun, jangan khawatir karena<br />
ada puluhan cara gratis mendatangkan pengunjung. Dari jumlah tersebut, berikut<br />
7 cara yang bisa Anda lakukan.<br />
65
1. Berkomentar di blog orang lain<br />
Berkomentar di blog orang lain (baik setopik atau tidak) bisa mendapatkan<br />
pengunjung ke blog Anda sepanjang komentar Anda cerdas dan berkualitas. Bukan<br />
sekadar basa-basi atau dipaksakan, misalnya “Nice post gan”, “Terima kasih atas<br />
postingannya”, atau “Saya bookmark dulu ya”.<br />
Seperti apa komentar cerdas berkualitas? Komentar yang memberikan nilai<br />
tambah pada isi postingan. Bentuknya bisa berbagi pengalaman Anda terkait<br />
postingan itu atau memberikan tambahan pemahaman. Bisa juga sanggahan Anda<br />
bilamana ada kekeliruan di isi postingan.<br />
Untuk mendapatkan blog yang akan Anda komentari, gunakan Google dengan<br />
mengetikkan sejumlah kata kunci terkait blog Anda. Kunjungi blog-blog yang Anda<br />
pikir bagus dan berkomentarlah di bagian komentar yang ada. Jangan lupa, catat<br />
tautan postingan tempat Anda berkomentar tersebut untuk mengetahui respon<br />
pemilik blog atau pengunjung lain.<br />
Bagaimana kalau komentar Anda tidak direspon pemilik blog? Jangan sakit hati.<br />
Mungkin saja pemilik blog sedang sibuk atau lagi malas membalas komentar<br />
pengunjungnya.<br />
2. Bagikan postingan di akun media sosial Anda<br />
Punya akun di media sosial seperti Facebook, Twitter, dan Google+? Jika ya, tak<br />
peduli berapa banyak teman atau pengikut Anda, bagikan postingan Anda di akunakun<br />
pribadi Anda tersebut.<br />
Anda mungkin merasa risih atau tidak nyaman karena di akun-akun tersebut ada<br />
adik, ayah, ibu, atau mertua Anda. Tidak penting siapa mereka, bagikan saja<br />
postingan Anda.<br />
Sebagai contoh, saya sering membagikan postingan saya di akun Facebook saya.<br />
Contohnya bisa Anda lihat di bawah ini.<br />
66
3. Minta teman membagikan postingan Anda di akun media sosialnya<br />
Jika punya teman baik yang aktif di media sosial, mintalah dia mempromosikan<br />
blog Anda. Beri alasan mengapa bantuan teman tersebut penting bagi blog Anda.<br />
Bagaimana kalau dia menolak? Jangan sedih, hubungi teman lain yang sekiranya<br />
bisa membantu Anda.<br />
4. Tempatkan alamat blog di signature email Anda<br />
Jika sering menggunakan email, ada baiknya Anda menempatkan alamat blog di<br />
bagian signature email Anda (di bawah nama Anda). Tujuannya, memperkenalkan<br />
blog Anda kepada teman atau orang yang menghubungi Anda. Jika tertarik,<br />
mereka akan mengunjungi blog Anda. Lumayan, bukan?<br />
67
5. Aktif di forum atau grup media sosial setopik<br />
Cara lain yang bisa Anda gunakan untuk mendatangkan pengunjung adalah dengan<br />
aktif di forum setopik atau grup media sosial (misalnya Facebook groups atau<br />
WhatsApp group). Baca ketentuan di forum atau grup tersebut sehingga Anda<br />
tidak dicap spam karena mempromosikan blog Anda. Jika diperkenankan<br />
membagikan tautan, bagikan tautan blog atau postingan Anda yang relevan<br />
dengan topik percakapan.<br />
Untuk mencari forum yang setopik dengan blog Anda, kunjungi Google dan ketik<br />
forum + topik. Kunjungi satu per satu forum yang ada.<br />
Saat mengunjunginya, perhatikan aktivitas anggota forum melalui tulisan terbaru,<br />
jumlah views, dan reply. Semakin baik ketiga indikator tersebut, itu sinyal bahwa<br />
forum tersebut ramai. Jadi, mendaftarlah di forum tersebut.<br />
Sebagai contoh, saya mencari forum memasak di Google. Hasilnya seperti ini.<br />
68
Contoh forum memasak yang bisa dibilang ramai:<br />
Untuk mencari grup di Facebook, masuk ke akun Facebook Anda. Ketik di kotak<br />
pencarian nama grup yang akan dicari (misalnya group memasak). Anda akan<br />
melihat sejumlah nama grup di kotak pencarian tersebut.<br />
Perhatikan apakah grup tersebut untuk umum (Public) atau kalangan tertentu<br />
(Closed) dan jumlah anggotanya. Bila grup tersebut bukan untuk umum, Anda<br />
harus menghubungi adminnya untuk bergabung.<br />
Contoh mencari grup Facebook:<br />
69
6. Jadi blogger tamu di blog setopik ternama<br />
Jika jumlah postingan blog baru Anda sudah lebih dari 10, Anda sebaiknya menjadi<br />
blogger tamu di blog setopik ternama. Mengapa? Karena dengan menjadi blogger<br />
tamu, Anda bisa mencuri perhatian pembaca mereka. Jika postingan tamu Anda<br />
bagus, besar kemungkinan pembaca mereka akan tertarik berkunjung ke blog<br />
Anda dan menjadi pengunjung loyal blog Anda.<br />
Sebagai contoh, di awal-awal mengembangkan Blogodolar, saya menjadi blogger<br />
tamu di Blogguebo (salah satu blog terbaik di bidang blogging waktu itu). Alhasil,<br />
pengunjung Blogodolar meningkat drastis dan pelanggan RSS feed-nya bertambah<br />
dari 12 menjadi lebih dari 100.<br />
Untuk menjadi blogger tamu yang efektif, ada beberapa langkah yang perlu Anda<br />
lakukan, yaitu:<br />
a) Cari blog yang menerima blogger tamu di Google. Anda bisa mengetikkan frasa<br />
berikut: menulis untuk kami + topik, kirim tulisan Anda + topik, topik + guest post,<br />
atau penulis tamu + topik. Contohnya bisnis guest post.<br />
b) Kunjungi blog tersebut. Lihat apakah blog tersebut bagus atau tidak yang cirinya<br />
antara lain tampilannya profesional, postingannya rutin, dan banyak yang<br />
berkomentar. Baca ketentuan postingan tamunya (misalnya minimal panjang<br />
postingan dan jumlah backlink ke blog blogger tamu).<br />
70
c) Lihat postingan terbaru atau postingan tamu yang ada. Jika memungkinkan,<br />
tulis komentar Anda di postingan-postingan tersebut sebagai perkenalan kepada<br />
pemilik blog.<br />
d) Hubungi pemilik blog. Utarakan bahwa Anda tertarik menjadi blogger tamu di<br />
blog dia. Selain itu, informasikan siapa Anda, alamat blog Anda, dan topik tulisan<br />
Anda.<br />
e) Tulis postingan tamu Anda. Kualitas postingan tamu Anda harus sama atau<br />
lebih baik dari postingan blog Anda. Jangan seadanya atau abal-abal agar peluang<br />
diterimanya semakin besar.<br />
f) Kirim postingan tamu Anda. Setelah postingan tamu selesai ditulis dan diedit,<br />
kirimkan ke pemilik blog. Tunggu respons dia. Jika diterima dan dipublikasikan,<br />
lihat postingan tamu Anda dan jawab komentar yang ada. Jika ditolak, perbaiki<br />
postingan tamu Anda dan kirimkan lagi.<br />
7. Bidik long tail keyword<br />
Blog baru perlu waktu mendapatkan kredibilitas dari Google. Tak heran, relatif sulit<br />
masuk ke halaman satu Google untuk blog baru yang membidik kata kunci yang<br />
pencariannya banyak (misalnya di atas 10.000 sebulan).<br />
Oleh karena itu, daripada membidik kata kunci yang seperti itu, Anda lebih baik<br />
membidik kata kunci yang pencariannya sedikit (long tail keyword/LTK) untuk<br />
mendatangkan pengunjung dari Google.<br />
Ada 3 cara mudah yang bisa Anda coba untuk mendapatkan LTK, yaitu:<br />
a) Riset kata kunci di GAKP<br />
Kunjungi GAKP dan masuk menggunakan akun Gmail Anda. Setelah masuk GAKP,<br />
ketik head keyword (kata kunci dengan satu suku kata) atau body keyword (kata<br />
kunci dengan 2 atau 3 suku kata). Setelah itu, klik tombol Get Ideas dan Keyword<br />
71
Ideas. Dari kata-kata kunci yang muncul, cari LTK yang biasanya memiliki 4 kata<br />
atau lebih.<br />
Sebagai contoh, saya mengetik pertanyaan wawancara kerja. Dari hasil GAKP yang<br />
muncul, saya menemukan 2 LTK berikut.<br />
b) Amati Google Suggest<br />
Setelah riset kata kunci di GAKP, lanjutkan dengan melihat saran kueri atau kata<br />
kunci di Google Suggest. Untuk tujuan tersebut, ketik kata kunci yang Anda cari<br />
dan lihat apa yang disarankan Google.<br />
Sebagai contoh, saya mengetikkan kata kunci pertanyaan wawancara kerja di<br />
Google.co.id. Mesin pencari tersebut memunculkan 4 kata kunci yang 3 di<br />
antaranya merupakan LTK.<br />
72
c) Lihat Searches related to di hasil penelurusan Google<br />
Cara ketiga adalah melihat Searches related to di hasil penelusuran Google. Ketik<br />
kata kunci di Google.co.id dan gulung layar komputer Anda ke bawah untuk<br />
melihat Searches related to. Di bawah ini contohnya.<br />
Dari sejumlah LTK yang Anda cari, mana yang harus Anda pilih? Sederhana saja,<br />
pilih LTK yang mudah Anda tulis dan jumlah pencariannya di bawah 500 per bulan.<br />
Mendatangkan pengunjung ke blog baru tanpa biaya perlu kerja keras. Jadi,<br />
siapkan waktu dan tenaga Anda untuk melakukan ketujuh cara di atas. Lakukan<br />
satu per satu agar Anda tidak terbebani, dan bersabarlah karena pengunjung tidak<br />
akan membludak dengan usaha satu hari saja.<br />
73
Bab 9<br />
Cara Memonetisasi Blog untuk Pertama Kali<br />
Dalam konteks ngeblog, monetisasi (monetization) adalah upaya yang dilakukan<br />
untuk menghasilkan uang dari blog yang sudah dibangun. Monetisasi ini bisa<br />
dilakukan dengan beragam cara.<br />
Anda mungkin belum tahu cara monetisasi blog. Oleh karena itu, saya terangkan<br />
terlebih dahulu 6 kategori monetisasi blog, lalu dilanjutkan dengan cara<br />
memonetisasi blog Anda dengan Google AdSense.<br />
6 Kategori Monetisasi Blog<br />
Ada banyak cara yang blogger lakukan untuk menghasilkan uang dari blognya. Dari<br />
jumlah tersebut, saya mengkategorikannya menjadi 6 buah, yaitu:<br />
1. Iklan – Yang termasuk iklan antara lain cost per click (misalnya Google AdSense),<br />
banner, sponsor, pay per post (misalnya review berbayar), dan promosi via email.<br />
2. Produk – Bentuknya bisa digital atau fisik. Produk digital antara lain ebook,<br />
webminar, aplikasi, software, plugin, theme, dan kursus online. Sementara itu,<br />
produk fisik bisa berupa DVD/VCD, buku cetak, dan baju.<br />
3. Jasa – Jasa berkaitan dengan keahlian blogger, antara lain menulis artikel,<br />
konsultasi, pembimbingan (mentoring), pembicara, membuat video, dan<br />
mendesain web.<br />
4. Affiliate marketing – Ini adalah memasarkan produk atau jasa orang lain di blog<br />
sendiri melalui kode tautan tertentu. Bila pengunjung membeli produk atau jasa<br />
tersebut via tautan afiliasi Anda, Anda akan mendapatkan sejumlah komisi dari<br />
74
pemilik produk atau jasa tersebut. Contoh program ini adalah program afiliasi<br />
hosting dan produk-produk yang dijual toko online (misalnya Lazada)<br />
5. Program keanggotaan – Umumnya program keanggotaan ini berupa konten<br />
atau fitur premium. Biayanya bisa bulanan, tiga bulanan, atau tahunan.<br />
6. Menjual blog – Ada dua pendekatan menjual blog yaitu membangun blog dari<br />
awal lalu menjualnya. Pendekatan lain adalah membeli blog orang lain,<br />
mengembangkannya sehingga terjadi peningkatan penghasilan, dan menjualnya<br />
dengan harga lebih tinggi dari harga sewaktu dibeli.<br />
Untuk memudahkan Anda memahami 6 kategori monetisasi di atas, berikut<br />
ilustrasi menghasilkan uang dari blog yang dibuat Darren Rowse dari<br />
Problogger.net.<br />
Google AdSense<br />
Dari banyaknya cara menghasilkan uang dari blog, cara mana yang harus Anda pilih<br />
untuk memonetisasi blog Anda untuk pertama kali? Dalam pandangan saya, Anda<br />
sebaiknya menggunakan Google AdSense.<br />
75
Mengapa? Karena Google AdSense itu peraturannya ketat sehingga kalau Anda<br />
diterima, berarti Anda sudah bisa membuat blog yang bagus.<br />
Terlepas dari itu, Google AdSense adalah program periklanan dengan model pay<br />
per click (PPC). Uang yang dihasilkan berdasarkan jumlah klik iklan yang dianggap<br />
valid oleh Google AdSense.<br />
Ada 4 produk Google AdSense, yaitu AdSense untuk konten (AdSense for content),<br />
AdSense untuk penelusuran (AdSense for search), AdSense untuk video (AdSense<br />
for video), dan AdSense untuk game (AdSense for game). AdSense untuk konten<br />
adalah AdSense yang tayang di situs atau blog. Sementara itu, AdSense untuk<br />
video tayang di video YouTube (lazim juga disebut AdSense Youtube) dan AdSense<br />
untuk game tayang di aplikasi-aplikasi Adroid (disebut juga AdMob).<br />
Dari keempat produk tersebut, saya hanya menjelaskan AdSense untuk konten dan<br />
AdSense untuk penelusuran saja karena keduanya digunakan di blog.<br />
a) AdSense untuk konten<br />
AdSense untuk konten memiliki tiga jenis ilkan yaitu teks, gambar, dan tautan. Di<br />
bawah ini contoh ketiga jenis iklan tersebut.<br />
76
Dari sisi bagi hasil, penayang akan menerima 68% dari pendapatan yang diakui<br />
Google sehubungan dengan iklan yang diklik. Sebagai contoh, pengiklan Google<br />
AdWords memasang harga iklan sebesar US $1.<br />
Bila iklan tersebut tampil di blog Anda dan diklik seorang pengunjung, maka Anda<br />
akan mendapatkan US $0,68 (68% x US$ 1). Sementara itu, Google mendapat US<br />
$0,32 (32% x US$ 1).<br />
Mohon diingat, perhitungan di atas sekadar ilustrasi. Perhitungan pastinya hanya<br />
Google yang tahu dan konon katanya dipengaruhi juga lokasi pemiliki akun<br />
AdSense.<br />
b) AdSense untuk penelusuran<br />
AdSense untuk penelusuran merupakan iklan AdSense yang muncul di hasil<br />
penelusuran blog. Sebagai contoh, saya mencari informasi mobil bekas (used car)<br />
di kotak penelusuran EzineArticles.com. Contoh iklan yang muncul seperti di<br />
bawah ini.<br />
Bagaimana pencairan AdSense? AdSense baru bisa dicairkan kalau penghasilan<br />
Anda sudah melewati ambang pembayaran US $100. Pencairan ini memiliki waktu<br />
tunggu selama 21 hari. Sebagai contoh, pada November 2015 Anda menghasilkan<br />
US $100. Maka, dolar tersebut akan dibayarkan pada 21 Desember 2015.<br />
77
Cara mudah menerima pembayaran tersebut adalah melalui Western Union Quick<br />
Cash, dan mencarikannya di kantor Western Union terdekat atau tempat lain yang<br />
bekerja sama dengan Western Union (misalnya kantor pos).<br />
Bagaimana kalau penghasilan bulanan Anda di bawah US $100? Jangan khawatir.<br />
Penghasilan tersebut akan ditambahkan pada penghasilan Anda bulan berikutnya.<br />
Sebagai contoh, penghasilan Anda sebesar US $40 pada September 2015. Pada<br />
bulan berikutnya, yaitu Oktober 2015, penghasilan Anda US $60. Maka, akumulasi<br />
penghasilan Anda di Oktober 2015 adalah US $100 sehingga mencapai ambang<br />
batas pembayaran.<br />
7 Syarat Agar Blog Anda Diterima AdSense<br />
Apa syarat-syarat agar blog diterima AdSense? Sejujurnya, saya sulit memberikan<br />
jawaban pastinya karena tim AdSense yang tahu persis persyaratannya. Meskipun<br />
demikian, setidaknya ada 7 syarat agar blog Anda diterima AdSense, yaitu:<br />
1. Anda harus berusia 18 tahun ke atas - Untuk menjadi penayang AdSense, Anda<br />
harus berusia minimal 18 tahun. Berikut kutipan Syarat dan Ketentuan AdSense<br />
yang menyatakan hal tersebut.<br />
2. Akses Layanan; Akun AdSense<br />
Dalam menggunakan Layanan, anda harus mendaftar Akun AdSense yang akan<br />
kami setujui (“Akun”). Kami berhak untuk menolak atau membatasi akses anda<br />
pada Layanan. Apabila anda adalah pengguna perorangan, dengan<br />
menyampaikan permohonan penggunaan Layanan, anda berarti menyatakan<br />
bahwa anda berumur setidaknya 18 tahun.<br />
2. Tidak menggunakan subdomain blog Anda saat mendaftar - Anda tidak boleh<br />
menggunakan subdomain selain Blogspot saat mendaftar ke AdSense (misalnya<br />
teknologi.namasaya.com). Mengapa? Karena subdomain blog Anda dianggap salah<br />
78
satu URL yang tidak valid oleh AdSense. Ini tersirat di artikel situs AdSense yang<br />
berjudul Cara memasukkan URL dalam permohonan. Di bawah ini screenshot-nya.<br />
3. Blog Anda harus memiliki konten yang unik, relevan, dan kaya - Salah satu<br />
alasan blog ditolak AdSense adalah konten blog tersebut tidak unik, relevan, dan<br />
kaya. Berikut contoh alasan penolakan tim AdSense untuk blog yang kualitas<br />
kontennya tidak bagus.<br />
Situs tidak sesuai dengan kebijakan Google: Saat ini kami tidak dapat<br />
menyetujui permohonan AdSense Anda karena situs Anda tidak sesuai dengan<br />
kebijakan program Google AdSense atau mematuhi pedoman Mutu<br />
Webmaster.<br />
Sasaran kami adalah memberikan pengiklan kami situs yang menawarkan<br />
konten bermakna dan kaya, menerima lalu lintas organik, dan memungkinkan<br />
kami menayangkan iklan yang ditargetkan dengan baik kepada pengguna.<br />
Kami meyakini bahwa saat ini situs Anda tidak memenuhi kriteria ini.<br />
Berikut beberapa saran untuk membantu Anda meningkatkan pengalaman<br />
pengguna di situs Anda dan memenuhi kriteria AdSense:<br />
Situs yang menampilkan iklan Google harus memberikan nilai yang<br />
79
signifikan bagi pengguna. Sebagai penayang, Anda harus menyediakan<br />
konten unik dan relevan agar pengguna memiliki alasan kuat untuk<br />
berkunjung ke situs Anda.<br />
Jangan tempatkan iklan di laman yang dibuat secara otomatis atau<br />
laman dengan sedikit konten asli atau tidak berisi konten asli sama<br />
sekali.<br />
Situs Anda juga harus menyediakan pengalaman pengguna yang baik<br />
melalui navigasi dan pengaturan yang jelas. Pengguna harus dapat<br />
dengan mudah mengeklik seluruh laman Anda dan menemukan<br />
informasi yang dicari.<br />
Seperti apa konten unik, relevan, dan kaya? Menurut saya seperti ini:<br />
Unik – Berbeda dari artikel orang lain yang sudah dipublikasikan terlebih<br />
dahulu. Perbedaan ini bisa dari sudut pandang dan isi. Bagaimana kalau<br />
artikel hasil tulis ulang? Pada hakikatnya, isi artikel hasil penulisan ulang<br />
sama saja sehingga tidak unik.<br />
Relevan – Berkaitan dengan topik blog. Jika blog Anda membahas<br />
kesehatan, artikelnya seputar kesehatan. Tidak boleh ada artikel tentang<br />
gosip, politik, dan agama karena tidak relevan dengan kesehatan.<br />
Kaya – Menurut saya, kaya di sini berkaitan dengan jumlah postingan.<br />
Semakin banyak artikel yang relevan dan bermanfaat, semakin kaya blog<br />
tersebut sehingga pengunjung menemukan banyak manfaat. Berapa jumlah<br />
pastinya? Tim AdSense-lah yang tahu jumlah persisnya.<br />
4. Blog Anda harus memiliki navigasi yang jelas – Navigasi yang jelas akan<br />
memudahkan pengunjung mendapatkan postingan dan membedakan postingan<br />
itu dengan iklan. Navigasi yang jelas ini antara lain:<br />
80
Navigasi header (Home, Tentang, Kontak, dan sebagainya)<br />
Item-item yang ada di sidebar (misalnya kotak pencarian, postingan terbaru,<br />
postingan terpopuler, dan kategori)<br />
Navigasi setelah postingan (misalnya postingan terkait)<br />
5. Blog Anda harus terindeks baik di mesin pencari - Salah satu sasaran AdSense<br />
adalah memberikan pengiklan AdSense situs yang menerima lalu lintas organik.<br />
Oleh karena itu, blog Anda harus terindeks di mesin pencari. Tidak sulit<br />
melakukannya. Dengan membagikan postingan Anda di media sosial, postingan<br />
blog Anda akan cepat terindeks.<br />
Bagaimana cara mengetahui blog Anda sudah terindeks? Gampang. Ketik<br />
site:namadomain di Google. Contohnya di bawah ini.<br />
81
6. Blog Anda sudah ada pengunjungnya - Mengapa? Karena AdSense itu iklan<br />
sehingga dengan adanya pengunjung, iklan tersebut bisa dilihat.<br />
Berapa banyak pengunjung yang harus dimiliki sebelum blog didaftarkan ke<br />
AdSense? Tidak ada jawaban pastinya. Semakin banyak, semakin bagus.<br />
Beberapa bloger menyarankan Anda memiliki minimal 100 pengunjung per hari<br />
sebelum mendaftar ke AdSense. Selain itu, mereka juga menyarankan 50% atau<br />
lebih pengunjung berasal dari mesin pencari (pengunjung organik). Sumber<br />
pengunjung ini bisa Anda lihat di akun Google Analytics Anda.<br />
7. Blog Anda harus berusia minimal 6 bulan - Ketentuan ini bisa diperdebatkan<br />
karena AdSense tidak jelas mensyaratkannya. Berikut ketidakjelasan tersebut<br />
seperti tertera di artikel Kelayakan untuk berpartisipasi di AdSense:<br />
Apakah situs Anda sudah aktif selama setidaknya enam bulan? Di beberapa<br />
negara, termasuk China dan India, kami mewajibkan situs Anda sudah aktif<br />
selama setidaknya enam bulan sebelum situs akan dipertimbangkan. Kami<br />
mengambil langkah ini untuk memastikan mutu jaringan iklan kami dan<br />
melindungi kepentingan pengiklan dan penayang yang ada.<br />
Tahapan mendaftar di Google AdSense<br />
Jika merasa sudah memenuhi ketujuh syarat di atas, kini saatnya Anda<br />
mendaftarkan blog Anda ke Google AdSense. Untuk tujuan tersebut, ikuti langkahlangkah<br />
berikut:<br />
a) Kunjungi situs Google AdSense (https://www.google.com/adsense/start/).<br />
b) Klik tombol Sign Up Now.<br />
82
c) Jika sudah memiliki akun Gmail, klik Sign in.<br />
d) Masukkan username dan password Gmail Anda.<br />
e) Masukkan URL blog Anda pada kotak My website, pilih bahasa, dan klik<br />
Continue.<br />
83
f) Pada bagian Contact information, pilih negara, zona waktu, dan tipe akun. Untuk<br />
tipe akun, pilih Individual karena kalau bisnis Anda diminta dokumen legal<br />
perusahaan Anda.<br />
g) Ketik nama, alamat rumah, kota, provinsi, kode pos, dan nomor telepon Anda.<br />
Upayakan nama dan alamat Anda sesuai dengan KTP agar mudah dalam pencairan<br />
Google AdSense nantinya.<br />
84
h) Pilih bagian How did you get to know AdSense (bagaimana Anda tahu AdSense)<br />
sesuai selera Anda. Misalnya dari teman (Friend/Colleague). Setelah itu, pilih Yes<br />
untuk semua pilihan AdSense Email preferences, dan klik Submit my application.<br />
#i) Pada notifikasi AdSense Terms and Conditions, pilih Yes I have read and accept<br />
the agreement. Setelah itu, klik tombol Accept.<br />
85
j) Anda akan melihat pemberitahuan bahwa pendaftaran Anda sedang ditinjau<br />
(reviewed). Saat proses ini, buat unit iklan baru dan tempatkan kodenya di blog<br />
Anda. Untuk pembuatan unit iklan, silkan Anda lihat postingan Blogodolar yang<br />
berjudul Cara Membuat Iklan Google AdSense Jenis Teks dan Gambar.<br />
k) Setelah kode iklan ditempatkan, Anda akan melihat iklan kosong pada blog<br />
Anda. Tunggu pemberitahuan selanjutnya yang biasanya 2-4 hari kerja.<br />
l) Setelah 2-4 hari, buka email Anda dan lihat pemberitahuan dari tim Google<br />
AdSense. Jika diterima, selamat untuk Anda. Jika sebaliknya, jangan putus asa.<br />
Lihat alasan penolakan dan perbaiki. Publikasikan juga postingan seperti biasanya.<br />
Setelah 3-4 minggu, daftarkan kembali blog tersebut. Petunjuk pendaftaran ulang<br />
biasanya ada di email tim Google AdSense.<br />
Setelah memonetisasi blog Anda untuk pertama kali, Anda mesti meningkatkan<br />
penghasilan blog Anda. Apa saja yang dapat dilakukan untuk meningkatkan<br />
penghasilan tersebut? Pelajari caranya di Bab 10.<br />
86
Bab 10<br />
7 Cara Teruji Meningkatkan Penghasilan Blog Anda<br />
Katakanlah Anda sudah memonetisasi blog Anda untuk pertama kali. Anda<br />
mungkin senang atau kecewa dengan hasil yang diperoleh. Apa pun itu, Anda<br />
mesti meningkatkan penghasilan blog Anda.<br />
Jangan khawatir jika Anda bingung bagaimana cara melakukannya. Berikut 7 cara<br />
teruji yang bisa Anda lakukan untuk meningkatkan penghasilan blog Anda.<br />
1. Publikasikan lebih banyak postingan<br />
Seperti yang Anda ketahui, semakin banyak pengunjung, semakin banyak juga<br />
penghasilan. Untuk itu, cara pertama yang Anda lakukan adalah meningkatkan<br />
pengunjung dengan memublikasikan lebih banyak postingan.<br />
Sebagai contoh, jika selama ini Anda memublikasikan satu postingan per minggu,<br />
tingkatkan menjadi 2-3 postingan per minggu. Lakukan riset kata kunci sebagai ide<br />
postingan tersebut. Bidik kata kunci yang pencariannya banyak (misalnya di atas<br />
10.000 per bulan menurut GAKP) dan juga long tail keywords.<br />
Siapa yang menulis postingan? Anda bisa melakukannya sendiri. Jika sibuk dan<br />
memiliki dana, Anda bisa merekrut penulis atau membeli postingan di jasa<br />
penulisan artikel.<br />
Sebagai contoh, saya tidak punya waktu menulis postingan DuniaKaryawan.com<br />
karena saya fokus ke penulisan ebook. Oleh karena itu, saya merekrut seorang<br />
penulis dan menjadikannya kontributor blog tersebut.<br />
Ke depannya saya juga akan membeli tulisan di jasa penulisan artikel agar<br />
postingan DuniaKaryawan.com semakin banyak.<br />
87
2. Buat halaman beriklan<br />
Berbarengan dengan memublikasikan lebih banyak postingan, buat juga halaman<br />
beriklan. Halaman ini sebagai informasi kepada pengunjung untuk memasang iklan<br />
di blog Anda.<br />
Apa yang harus ditampilkan dalam halaman beriklan tersebut? Dalam pengalaman<br />
saya, informasi yang harus ditampilkan adalah:<br />
Jumlah pengunjung berdasarkan Google Analytics lengkap dengan<br />
screenshot-nya<br />
Opsi iklan (misalnya banner atau postingan berbayar)<br />
Posisi dan ketersediaan iklan (misalnya banner di sidebar dengan ukuran<br />
300x250 atau 160x600)<br />
Apakah harga harus dicantumkan? Bisa ya, bisa juga tidak. Itu bergantung pada<br />
selera masing-masing blogger.<br />
Bagaimana cara menentukan harga iklan? Tidak ada patokannya. Anda tetapkan<br />
sendiri atau lihat halaman beriklan orang lain. Saat melihat halaman iklan orang<br />
lain, identifikasi jumlah pengunjung dan harga iklannya. Lakukan penyesuaian<br />
dengan pengunjung blog Anda untuk menentukan harga iklan.<br />
Sebagai contoh, saya sudah membuat halaman beriklan DuniaKaryawan.com<br />
(harga iklan saya tentukan sendiri). Di bawah ini naskah halaman tersebut.<br />
Beriklan<br />
Anda punya produk atau jasa yang bermanfaat bagi karyawan?<br />
DuniaKaryawan.com (DuKar) mungkin tempat beriklan yang cocok untuk<br />
Anda.<br />
Sebagai pertimbangan Anda, DuKar memiliki 129.000 pengunjung setiap<br />
bulannya (73% pengunjung berasal dari Google). Berikut data pengunjung<br />
88
log ini dalam 3 bulan menurut Google Analytics.<br />
Opsi iklan<br />
1. Banner<br />
300 x 250 – Jumlah dua, posisi di sidebar atas, dan biaya Rp 750.000<br />
per bulan<br />
160 x 600 – Jumlah satu, posisi di bawah postingan populer, dan harga<br />
Rp 800.000 per bulan<br />
Diskon 20% jika Anda beriklan 2 bulan atau lebih.<br />
2. Ulasan (review)<br />
Saya bisa mengulas produk atau jasa Anda yang relevan dengan topik blog ini<br />
seperti finansial, karier, pekerjaan, bisnis, dan skill. Ulasan tersebut<br />
dipublikasikan dengan panjang minimal 500 kata.<br />
Catatan: banner dan ulasan tidak mengandung seksualitas, judi, dan topik lain<br />
yang dilarang menurut hukum Indonesia.<br />
Hubungi saya<br />
Jika tetarik, kirim pesan Anda lengkap deskripsi singkat dan URL produk atau<br />
jasa Anda ke herman.yudiono@gmail.com. Saya akan membalas pesan Anda<br />
sesegera mungkin.<br />
89
3. Cari pengiklan<br />
Memiliki halaman beriklan belumlah cukup karena mungkin saja blog Anda tidak<br />
diketahui oleh pengiklan. Oleh karena itu, luangkan waktu Anda untuk mencari<br />
pengiklan. Bagaimana caranya? Anda bisa melakukan 3 langkah di bawah ini.<br />
a) Kunjungi blog-blog yang setopik dengan Anda. Jika blog tersebut memiliki<br />
sponsor atau banner iklan, klik banner tersebut untuk mengunjungi situs<br />
pemasang iklan. Saat berada di situs tersebut, cari tahu siapa pemiliknya dan catat<br />
alamat kontaknya.<br />
b) Ketik kata kunci terkait topik Anda di Google. Lihat apakah ada iklan di hasil<br />
penelusuran tersebut. Iklan tersebut bisa dilihat dari keteranga Ad atau Iklan<br />
dengan warna latar kuning. Contohnya di bawah ini.<br />
Seperti halnya langkah a), kunjungi sejumlah iklan yang menarik Anda. Catat<br />
pemilik dan alamat kontaknya.<br />
90
Berapa banyak pemasang iklan yang harus dicari? Untuk tahap awal, cari 10-20<br />
pengiklan. Asumsikan 20% dari mereka akan tertarik beriklan di blog Anda.<br />
c) Hubungi pemasang iklan. Prinsip jemput bola berlaku di tahap ini. Anda harus<br />
proaktif menghubungi calon pemasang iklan yang sudah Anda catat. Hubungi<br />
mereka secara profesional via email atau form kontaknya. Beberapa poin di bawah<br />
ini bisa Anda masukkan saat menghubungi mereka:<br />
Perkenalkan diri Anda<br />
Informasikan bahwa Anda menghubungi mereka untuk menawarkan<br />
pemasangan iklan<br />
Beri gambaran mengenai topik dan trafik blog Anda<br />
Informasikan ukuran, lokasi, dan biaya pemasangan iklan<br />
Sebagai gambaran, berikut contoh email menghubungi pengiklan berdasarkan<br />
iklan yang ada di blog atau situs orang lain.<br />
Yth. Bapak/Ibu X [nama calon pemasang iklan]<br />
Perkenalkan, saya adalah [nama Anda]. Saya menemukan alamat kontak<br />
Anda dengan menelusuri iklan Anda yang terpasang di blog A [nama blog<br />
tempat ia memasang iklan]. Saya menghubungi Anda dengan maksud<br />
menawarkan pemasangan iklan di blog saya yaitu [nama blog Anda].<br />
Sebagai informasi awal, blog saya bertopik [topik blog Anda] dengan<br />
pengunjung sebanyak 30.000 per bulan. Adapun spot iklan yang saya<br />
tawarkan berukuran 300x250 di sidebar atas dengan biaya Rp 200.000 per<br />
bulannya. Diskon 20 % jika Anda memasang lebih dari 1 bulan.<br />
Keterangan lengkap mengenai hal ini bisa Anda lihat di [tautan halaman<br />
pemasangan iklan blog Anda].<br />
Demikian penawaran saya. Jika ada hal lain yang ingin Anda tanyakan,<br />
91
silakan hubungi saya melalui email ini. Dengan senang hati saya akan<br />
meresponsnya.<br />
Terima kasih atas perhatiannya.<br />
Salam,<br />
[Nama Anda]<br />
Contoh menghubungi pengiklan secara langsung:<br />
Yth. Bapak X,<br />
Perkenalkan, saya Herman Yudiono, pemilik DuniaKaryawan.com (DuKar).<br />
Saya menghubungi Anda untuk menawarkan beriklan banner di blog<br />
tersebut.<br />
Sebagai bahan pertimbangan, DuKar memiliki 129.000 pengunjung per<br />
bulan. Dua kata kunci yang paling banyak masuk adalah XXX dan XXX<br />
karena blog saya di halaman 1 Google untuk kedua kata kunci tersebut.<br />
Spot iklan yang tersedia berukuran 300x250 dan 160x600 (ukuran lain bisa<br />
kita diskusikan). Posisinya di sidebar atas dan bawah. Harga banner<br />
300x250 adalah Rp 750 ribu dan 160x600 adalah Rp 800 ribu per bulan.<br />
Diskon 20% jika Anda beriklan 2 bulan atau lebih. Lebih detailnya bisa<br />
Anda lihat di http://www.duniakaryawan.com/beriklan/.<br />
Salam,<br />
Herman Yudiono<br />
Jangan kecewa jika email Anda tidak mendapat respons karena mungkin yang<br />
Anda hubungi sedang sibuk atau tidak tertarik dengan penawaran Anda. Namun,<br />
92
ila mereka tertarik beriklan di blog Anda, bersegeralah untuk memasang banner<br />
iklan mereka. Setelah itu, informasikan nomor rekening Anda untuk menerima<br />
pembayaran.<br />
4. Eksperimen dengan posisi dan ukuran AdSense<br />
Penghasilan AdSense Anda belum beranjak naik meskipun pengunjung naik? Jika<br />
ya, mungkin inilah saat yang tepat bagi Anda untuk bereksperimen dengan posisi<br />
dan ukuran iklan AdSense.<br />
Sebagai contoh, jika selama ini Anda memasang iklan AdSense di sidebar saja, coba<br />
memasangnya di postingan bagian atas dan bawah selama satu atau dua minggu.<br />
Lacak kinerja posisi ini dengan membuat channel untuk masing-masing posisi. Cara<br />
membuat channel iklan bisa Anda lihat di postingan Blogodolar yang berjudul Cara<br />
Membuat Iklan Google AdSense Jenis Teks dan Gambar.<br />
Jika posisi dan ukuran baru kinerjanya bagus, lanjutkan. Jika sebaliknya, ganti<br />
dengan posisi lain atau kembalikan ke posisi semula.<br />
Perihal ukuran dan posisi iklan AdSense, saya memiliki pengalaman sendiri. Bagi<br />
saya, posisi iklan 300 x 250 di bagian atas postingan DuniaKaryawan.com (setelah<br />
paragraf pertama) lebih baik kinerjanya dibandingkan posisi lain. Di bawah ini bukti<br />
kinerja posisi iklan tersebut dalam 90 hari (30 Januari – 28 April 2016).<br />
93
5. Jual produk sendiri<br />
Berjualan produk sendiri merupakan langkah baik karena keuntungan yang Anda<br />
peroleh tidak dipotong pihak ketiga. Selain itu, Anda pun memiliki kendali kualitas<br />
akan produk tersebut sehingga bisa meningkatkan kepuasan pelanggan.<br />
Produk apa yang bisa dijual? Bisa produk digital (elektronik) atau fisik. Sebagai<br />
contoh, salah satu blogger yang menjual produk sendiri adalah Sugeng. Teman<br />
saya pemilik Sugeng.id ini menjual template Blogspot buatan sendiri yaitu Evo<br />
Magz seharga Rp 125.000.<br />
Tidak suka dengan produk digital? Tidak masalah. Anda bisa menjual produk fisik.<br />
Sebagai contoh, Anda memiliki blog teknologi dan suka t-shirt. Anda bisa menjual<br />
t-shirt keren bertema teknologi buatan sendiri kepada pembaca Anda. Dengan<br />
keuntungan bersih Rp 20.000 per kaos, Anda bisa mendapatkan tambahan<br />
penghasilan sebesar Rp 2 juta dengan menjual 100 kaos per bulannya. Menarik,<br />
bukan?<br />
94
Contoh lain, rekan saya Ade Irman menjual buku cetak tentang kehamilan di<br />
blognya, Bidanku.com.<br />
6. Tawarkan jasa Anda<br />
Jika ngeblog dengan topik yang Anda sukai dan kuasai, Anda tentu memiliki<br />
keterampilan di topik tersebut. Keterampilan tersebut bisa ditawarkan kepada<br />
pembaca blog Anda.<br />
Sebagai contoh, Anda ngeblog dengan topik aplikasi Android dan piawai membuat<br />
aplikasi tersebut. Anda bisa menawarkan jasa pembuatan aplikasi Android di blog<br />
Anda.<br />
7. Buat kursus online<br />
Senang mengajar orang tentang keahlian Anda? Jika ya, tidak ada salahnya Anda<br />
membuat kursus online untuk meningkatkan penghasilan blog Anda. Kursus online<br />
95
ini bisa diselenggarakan dalam bentuk situs keaggotaan (membership site) atau<br />
Facebook Group premium.<br />
Untuk membuat kursus online ini, luangkan waktu membuat tutorial dalam bentuk<br />
video. Anda bisa membuatnya menggunakan Camtasia Studio 8. Software ini bisa<br />
Anda dapatkan di toko elektronik atau situs resminya. Tutorial penggunaannya<br />
bisa Anda lihat di YouTube.<br />
Sebagai informasi, saya berencana membuat kursus online untuk meningkatkan<br />
penghasilan Blogodolar. Mengapa? Karena ada sejumlah pembaca Blogodolar yang<br />
ingin kursus privat kepada saya tentang cara menghasilkan uang dari blog.<br />
Daripada saya melayani mereka satu per satu, akan lebih baik kalau saya melayani<br />
mereka secara berbarengan melalui kursus online.<br />
Seperti Anda lihat, ketujuh cara di atas sangat menantang. Saya optimistis Anda<br />
akan menikmati ketujuh cara tersebut sepanjang Anda ngeblog dengan<br />
bersungguh-sungguh. Selamat meningkatkan penghasilan blog Anda!<br />
96
Penutup<br />
Anda sudah mempelajari langkah demi langkah menghasilkan uang dari blog.<br />
Mungkin sejumlah langkah tersebut belum Anda pahami. Langkah terbaik<br />
mengatasi hal tersebut adalah dengan berpraktik.<br />
Dalam berpraktik, Anda harus bersungguh-sungguh sehingga hasil yang Anda<br />
peroleh sepadan. Yakinkan diri Anda bahwa Anda bisa ngeblog meskipun sekarang<br />
ini pemula. Percaya dirilah saat Anda membangun blog. Hadapilah segala<br />
tantangan yang ada. Dan, berdoalah sesuai keyakinan Anda agar Anda diberi<br />
kemudahan dalam membangun blog yang menarik dan menghasilkan uang.<br />
Untuk memastikan Anda berpraktik, saya sudah membuat daftar periksa yang<br />
berisi semua langkah dari Bab 1 sampai dengan Bab 10. Cetak daftar periksa<br />
tersebut, lalu isi atau centang pada langkah-langkah yang sudah Anda lakukan.<br />
97
Daftar Periksa<br />
No Tahapan Keterangan<br />
Memilih Topik<br />
1 Cari ide topik (misalnya dari hobi atau<br />
pengalaman Anda)<br />
2 Anda antusias menulis ide topik dalam 1 tahun ke<br />
depan?<br />
3 Apakah ide topik cocok dengan karier jangka<br />
panjang Anda?<br />
4 Siapa target pembaca?<br />
5 Apa manfaat blog bagi target pembaca?<br />
6 Apa keunikan blog dibanding kompetitor?<br />
7 Bagaimana tren ide topik menurut Google<br />
Trends?<br />
8 Berapa jumlah pencarian ide topik dalam<br />
sebulan?<br />
9 Produk atau jasa apa yang bisa Anda tawarkan?<br />
10 Apakah ada orang lain yang sedang menghasilkan<br />
uang dari topik tersebut?<br />
11 Apakah ide topik termasuk dalam 4 kategori topik<br />
abadi?<br />
Memilih Nama Domain<br />
12 Mudah dibaca dan diingat?<br />
13 Tidak melanggar hak cipta atau merek orang lain?<br />
14 Bisa dijadikan brand Anda sendiri?<br />
15 Riwayat domain baik?<br />
16 Brandable atau keyword on domain?<br />
17 Ekstensi .com?<br />
18 Registrasi di penyedia lokal atau luar negeri?<br />
Memilih Hosting Berbayar<br />
19 Penyedia hosting lokal atau luar negeri?<br />
20 Berapa ukuran disk space?<br />
21 Berapa ukuran bandwith?<br />
22 Apakah memiliki cPanel?<br />
23 Berapa persentase uptime?<br />
24 Harganya terjangkau oleh Anda?<br />
25 Apa fasilitas layanan pelanggannya?<br />
26 Bagaimana hasil uji tes blog pelanggan hosting?<br />
27 Apakah ada garansi uang kembali?<br />
28 Apakah akun hosting Anda sudah diaktifkan?<br />
98
Menginstal WordPress<br />
29 Login ke cPanel<br />
30 Lihat Softaculous Apps Installer<br />
31 Pilih dan instal WordPress<br />
32 www atau tanpa www?<br />
33 Pilih nama domain<br />
34 Kosongkan In Directory<br />
35 Tulis nama dan deskripsi blog<br />
36 Buat username dan password login blog<br />
37 Klik install<br />
38 Catat URL admin<br />
39 Lihat tampilan blog yang baru jadi<br />
Mengatur Blog WordPress<br />
40 Ganti permalinks<br />
41 Ubah zona waktu<br />
42 Ubah jumlah postingan yang tampil di homepage<br />
blog<br />
43 Atur bagian komentar<br />
44 Hapus plugin bawaan yang tidak akan digunakan<br />
45 Gunakan plugin SEO by Yoast<br />
46 Gunakan Plugin W3 Total Cache<br />
47 Ganti theme bawaan<br />
48 Buat halaman About<br />
49 Buat halaman Kontak<br />
50 Buat navigasi blog<br />
51 Pasang Google Analytics<br />
Membuat Sasaran Ngeblog<br />
52 Tentukan sasaran tahun pertama dengan<br />
mengacu prinsip SMART<br />
53 Pecah sasaran tahunan menjadi sasaran bulanan<br />
54 Taruh sasaran di tempat yang mudah Anda lihat<br />
Mengembangkan Konten Blog<br />
55 Buat 7-10 kategori<br />
56 Tulis minimal 3 ide postingan untuk setiap<br />
kategori<br />
57 Ketahui postingan pilar, normal, dan roundup<br />
58 Tulis 3 postingan pertama<br />
59 Lanjutkan menulis postingan sesuai sasaran<br />
ngeblog Anda<br />
Mendatangkan Pengunjung tanpa Biaya<br />
60 Berkomentar di blog orang lain<br />
61 Bagikan postingan di akun media sosial Anda<br />
99
Minta teman membagikan postingan Anda di<br />
akun media sosialnya<br />
62 Tempatkan alamat blog di signature email Anda<br />
63 Aktif di forum atau grup media sosial setopik<br />
64 Jadi blogger tamu di blog setopik ternama<br />
65 Bidik long tail keyword<br />
66 Monetisasi Blog dengan Google AdSense<br />
67 Apakah Anda berusia 18 tahun ke atas?<br />
68 Gunakan domain utama saat mendaftar<br />
69 Apakah blog Anda sudah memiliki konten yang<br />
unik, relevan, dan kaya?<br />
70 Apakah blog Anda memiliki navigasi yang jelas?<br />
71 Apakah blog Anda sudah terindeks baik di mesin<br />
pencari, misalnya Google?<br />
72 Apakah blog Anda sudah memiliki minimal 100<br />
pengunjung sehari yang sebagian besar berasal<br />
dari mesin pencari?<br />
73 Apakah blog Anda sudah berusia 6 bulan?<br />
74 Daftar di Google AdSense<br />
75 Pasang kode iklan<br />
76 Tunggu jawaban dari Tim Google AdSense<br />
Meningkatkan Penghasilan Blog<br />
77 Publikasikan lebih banyak postingan<br />
78 Buat halaman beriklan<br />
79 Cari pengiklan<br />
80 Eksperimen dengan posisi dan ukuran AdSense<br />
81 Jual produk sendiri<br />
82 Tawarkan jasa Anda<br />
83 Buat kursus online<br />
100