You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
LAPORAN UTAMA<br />
‘Wajah Baru’ UU ITE<br />
Tetap Mengancam<br />
Naskah Undang-Undang tentang<br />
Perubahan Undang-Undang<br />
Nomor 11 Tahun 2008 tentang<br />
Informasi dan Transaksi<br />
Elektronik telah ditandatangani Presiden<br />
Joko Widodo pada tanggal 25 November<br />
2016. UU ITE baru ini resmi berubah<br />
menjadi Undang-Undang Nomor 19<br />
Tahun 2016. Sebelumnya naskah<br />
Undang-Undang tersebut telah disahkan<br />
pada Rapat Paripurna DPR RI tanggal 27<br />
Oktober 2016.<br />
Naskah Undang-Undang tersebut<br />
tercatat dalam Lembaran Negara<br />
Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor<br />
251 dan Tambahan Lembaran Negara<br />
No 5952 dan mulai diundangkan sejak<br />
tanggal diundangkan pada 25 November<br />
2016.<br />
Dijelaskan Plt Kepala Biro Humas<br />
Kementerian Kominfo Noor Iza, Undang-<br />
Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang<br />
Informasi dan Transaksi Elektronik<br />
(ITE) adalah hukum yang mengatur<br />
penggunaan dan pemanfaatan teknologi<br />
informasi yang pertama di Indonesia.<br />
Awalnya, UU ini dimaksudkan untuk<br />
meningkatkan pertumbuhan ekonomi<br />
Indonesia dengan menjadi payung<br />
hukum untuk kegiatan transaksi atau<br />
perdagangan elektronik di dunia maya<br />
(e-commerce).<br />
Seiring perkembangan penggunaan<br />
media sosial, kata Noor, sejumlah pasal<br />
dalam UU ITE dianggap merugikan,<br />
bahkan mengancam kebebasan<br />
berekspresi dan berpendapat.<br />
Penyebabnya, sejumlah pasal cenderung<br />
multitafsir dan tumpang tindih dengan<br />
peraturan hukum lain. Polemik pun<br />
muncul setelah banyaknya kasus<br />
hukum terkait pelanggaran UU ITE.<br />
“Setelah melalui serangkaian prosedur<br />
dan kegiatan sejak 2015, akhirnya<br />
C<br />
4 Majalah I No. 51 Desember 2016<br />
T