06.02.2017 Views

05-Februari-2017

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

2 SAMBUNGAN<br />

METRO 24 l MINGGU 5 FEBRUARI <strong>2017</strong><br />

..............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................<br />

Mahasiswi Relakan Harta & Tubuhnya Digarap Pacar<br />

DELITUA-M24<br />

Entah apa yang ada di pikiran ES hingga ia memilih minggat<br />

dari rumah. Tujuannya, lari ke pangkuan pria bermarga<br />

Simanungkalit (21). Boleh jadi sang pria menjanjikan<br />

kesenangan yang membuat ES ‘buta’.<br />

Sebaliknya tindakan ES ini karuan saja membuat ibunya,<br />

Beru Ginting (45), pusing tujuh keliling. Terlebih saat mahasiswi<br />

semester IV jurusan perpustakaan itu selama 2<br />

minggu minggat dari rumah.<br />

“Aku juga bingung apa sebabnya dia (ES) minggat dari<br />

rumah,” kata Beru Ginting saat ditemui M24, Sabtu (4/1)<br />

sekitar pukul 12.00 WIB, usai membuat laporan pengaduan<br />

di Polsek Delitua.<br />

Beru Ginting bilang, saat pergi dari rumah, Sabtu (21/1)<br />

pagi lalu, ES membawa kreta (sepedamotor) Honda Vario<br />

warna hitam BK 4539 AFZ. Ditunggu sampai jam 8 malam,<br />

dia gak kunjung pulang. Saya juga sempat hubungi HPnya,<br />

tapi gak dijawab,” ujar Beru Ginting yang mengaku<br />

Ditinggal ke Pesta<br />

STM HULU-M24<br />

Ditinggal pergi ke pesta, rumah semi permanen milik Kaman<br />

Saragih (40), warga Dusun I Desa SibungaBunga, Kec STM<br />

Hulu, ludes terbakar, Sabtu (4/2) sekira pukul 09.45 WIB.<br />

Selain rumah, 1 unit sepedamotor, 2 unit televisi dan 1 buah<br />

mesin kompresor juga turut ludes. Tak ada korban jiwa dalam<br />

peristiwa itu, namun kerugian diperkirakan mencapai Rp50<br />

juta.<br />

Informasi diperoleh, sebelumnya sekira pukul 09.00, Kaman<br />

Saragih bersama istri dan anaknya pergi menghadiri pesta<br />

kerabatnya di Tiga Juhar. Mereka pun meninggalkan rumah<br />

dalam kondisi tanpa penghuni. Tak lama HP Kasman berdering.<br />

Bapak 2 anak yang sehari-hari bertani itu ditelpon tetangganya,<br />

mengabarkan jika rumah mereka terbakar.<br />

Sontak kabar itu membuat Kasman buru-buru pulang. Tiba<br />

di rumahnya, Kasman melihat warga sedang berupaya memadamkan<br />

api dengan peralatan seadanya. Namun upaya<br />

tersebut tidak berhasil. Rumah semi permanen itu keburu ludes<br />

dilalap si jago merah berikut isinya. “Sudah berusaha warga<br />

memadamkan api, tapi tak berhasil,” kata Masrul Tarigan (45).<br />

Terpisah, Kapolsek Tiga Juhar, AKP Dimun Hutauruk membenarkan<br />

kejadian tersebut dan mengatakan sedang melakukan<br />

penyelidikan terkait penyebab kebakaran. “Diduga sementara<br />

korsleting listrik tapi masih kita dalami,” kata Dimun<br />

Hutauruk. (yan febri)<br />

Oknum Polisi Pakpak Bharat<br />

SIDIKALANG-M24<br />

Tercatat sudah 6 bulan tidak masuk tugas, oknum polisi di<br />

Pakpak Bharat ini diringkus personil Satreskoba Polres Dairi.<br />

Penangkapan dilakukan karena ia termasuk jaringan pengedar<br />

sabu.<br />

Info diperoleh, oknum tersebut berinisial NS (31) berpangkat<br />

Brigadir Polisi. Pria beralamat di Dusun Lae Mbulan, Kel Panji<br />

Dabutar, Kec Sitinjo, Dairi, ini bertugas di Polres Pakpak Bharat.<br />

NS ditangkap bersama Freddy Manalu (28) warga Jln Makmur,<br />

Kec Sidikalang, Dairi. Penangkapan dilakukan, Kamis (2/<br />

2) sekira pukul 18.00 WIB. Bermula dari adanya transaksi<br />

narkoba di Jln Olahraga dekat taman rekreasi Sidikalang.<br />

Sekitar pukul 20.30 WIB, personil Satreskoba menciduk Freddy<br />

Manalu. Setelah digeledah dan interogasi, ditemukan 1<br />

kaos kaki berisikan 3 paket sabu dalam plastik klip transparan.<br />

Sedangkan NS diamankan tak jauh dari lokasi yang saat itu<br />

bersembunyi di balik tembok. “Selain 3 paket sabu, diamankan<br />

pula barang bukti uang Rp5 ribu 1 ponsel merek Nokia,” ujar<br />

Kapolres Dairi AKBP Kobul Syahrin Ritonga melalui Kasubag<br />

Humas Aiptu Sukanto Berutu kepada wartawan, Jumat (3/2).<br />

Disebutkannya, NS sudah masuk Daftar Pencarian Orang<br />

(DPO) karena 6 bulan tidak masuk tugas. Freddy mengaku<br />

bertugas mencari pembeli yang kemudian ditunjukan kepada<br />

NS sebagai pemilik barang. Dalam satu gram paket sabu, mereka<br />

menjualnya sebesar Rp1,1 juta. (fajar)<br />

Pohon di Depan Terminal<br />

SUNGGAL-M24<br />

Tumbang karena ditabrak kontainer, pohon di depan Terminal<br />

Pinang Baris, menimpa dua pengendara kreta, Jumat (3/2)<br />

malam. Kedua korban yang mengalami luka dilarikan ke RS Bina<br />

Kasih, Jln TB Simatupang.<br />

Kedua korban yakni Musedayan Purba (47) warga Jln Medan-Binjai<br />

KM 7,5/Jln Pendidikan, Desa Lalang, Sunggal dan<br />

Yunita (47) warga Jln Elok, Kompleks Pinang Baris, Kel Lalang,<br />

Medan Sunggal.<br />

Mosedayan yang mengendarai kreta Jupiter MX BK 5299<br />

ABS mengalami luka pada betis dan tangan kanan bengkak.<br />

Sementar Yunita yang diboncengnya, mengalami luka robek di<br />

kepala sebelah kiri dan bengkak pada bagian kiri.<br />

Kedua korban saat itu berjalan searah dengan kontainer<br />

berplat BK 8999 ABS yang dikemudikan Egrijon Simarmata (32)<br />

warga Jln Rumah Potong Hewan, Desa Saentis Percut Sei<br />

Tuan. Mereka melaju dari Jln TB Simatupang menuju Pajak<br />

Kampung Lalang. Putra, saksi mata mengatakan, pengemudi<br />

kontainer hendak memutar arah untuk kembali ke arah Jln TB<br />

Simatupang. Supir kontainer yang mengambil jalur kiri, menghantam<br />

pohon dan patah. Seketika pohon menimpa korban<br />

yang berada di depan truk. (tiopan)<br />

Diringkus!!! Raja Jambret<br />

SUNGGAL-M24<br />

Dalam tempo waktu 1 jam, petugas unit Reskrim Polsek<br />

Sunggal meringkus pelaku jambret yang kerap beraksi di kawasan<br />

Jln Ringroad Medan, Sabtu (4/2) sore. Pelaku yang<br />

dikenal ‘raja jambret’ kawasan Ringroad tersebut adalah Syahrizal<br />

(29) warga Jln Budi Luhur, Kec Helvetia.<br />

Informasi dihimpun, aksi pelaku berawal saat Joan Laylan<br />

Eka Putri (23) warga Jln T Amir Hamzah Gg Roda, Binjai Utara,<br />

sedang berjalan kaki di Jln Ringroad Pasar II depan Toko Batu<br />

Alam, Kel Tanjung Sari, Kec Medan Selayang. Mendadak korban<br />

dipepet pelaku yang mengendarai Honda Kharisma warna<br />

hitam BA 4801 ES. Sekali hentak pelaku berhasil merampas<br />

tas korban berisi 1 unit Iphone-5 dan uang Rp170 ribu. Korban<br />

yang tercatat sebagai mahasiswi itu pun lantas melapor ke<br />

Polsek Sunggal. Kapolsek Sunggal, Kompol Daniel Marunduri<br />

ketika dikonfirmasi wartawan mengatakan, pelaku berhasil ditangkap<br />

setelah beberapa jam beraksi berkat informasi dari<br />

masyarakat. “Setelah mendapat informasi petugas melakukan<br />

penggrebekan di kos-kosan pelaku di Jln Gatot Subroto Gg<br />

Famili Medan Helvetia,” ungkapnya. (tiopan)<br />

Marah di Medsos<br />

TYAS Mirasih dilamar kekasihnya Raiden Soedjono, 27 Januari<br />

<strong>2017</strong>. Namun, artis 29 tahun ini justru marah-marah di<br />

akun Instagramnya. Mantan finalis Gadis Sampul 2002 itu langsung<br />

curhat di Instagram, Jumat (3/2). Bintang film Air Terjun<br />

Pengantin itu rupanya tersinggung<br />

dengan ucapan netizen dengan akun<br />

@sweetgaluh. Akun itu menuliskan<br />

komentar “Akhirnya ada yg mau<br />

ya” usai melihat Tyas Mirasih dilamar.<br />

(net)<br />

NO PROBLEM<br />

SUATU malam Wak Lokot, seorang suami muda yang<br />

lagi kebelet pingin ML dengan Mak Bedah istrinya.<br />

Tapi apa Mak Bedah lagi enggan berhubungan dan<br />

dengan berbagai alasan ia menolak secara halus.<br />

Mak Beadah : ”Jangan sekarang bang…besok mau cek<br />

kesehatan reproduksi…malu sama dokternya nanti…”.<br />

Wak Lokot : “Iya deh” Namun Wak Lokot makin resah<br />

dan gak bisa tidur, Wak Lokot mikir lagi…lalu bertanya..<br />

Wak Lokot: ”Tapi besok kamu tidak ke dokter gigi kan?”<br />

Mak Bedah: “Nggak…, kenapa bang ?”<br />

Wak Lokot : “Aha….. no problem dong !!!” kata sang<br />

suami sambil melepas celananya…<br />

kesal.<br />

Semula, Beru Ginting mengira jika putrinya<br />

memang belum pulang dari kampusnya.<br />

Beru Ginting pun kembali menghubungi<br />

putri kedua dari tiga bersaudara<br />

itu, tapi tetap tak ada jawaban.<br />

“Malam itu juga, saya suruh adiknya<br />

yang laki-laki mencari. Saya betul-betula<br />

panik waktu itu, apalagi bapak<br />

anak-anak baru meninggal 6 bulan yang<br />

lalu,” beber ibu tiga anak itu.<br />

S Siallagan (17), yang disuruh mencari<br />

keberadaan sang kakak, mengaku<br />

letih. “Sudah capek saya cari seharian<br />

kemana-mana, ke kampus, ke kos-kosan<br />

kawannya atau ke tempat dia biasa<br />

ngumpul, tapi tetap gak ketemu,”<br />

timpal Siallagan.<br />

Walau demikian, upaya pencarian<br />

terus dilakukan. “Sejak kakak gak pulang,<br />

setiap hari saya mencarinya.<br />

Sampai 2 minggu, kami cari dia,” imbuh<br />

Siallagan. Hingga Jumat (3/2) siang,<br />

secara tidak sengaja Siallagan bertemu<br />

dengan Simanungkalit, pemuda<br />

yang selama ini diketahui pacar ES.<br />

“Saya ketemu dia (Simanungkalit,<br />

red) sedang berada di warnet di kawasan<br />

Perumnas Simalingkar. Memang<br />

selama ini saya curiga kakak saya minggat<br />

dari rumah pergi bersama pacarnya<br />

itu. Begitu ketemu saya, eh dia<br />

malah hendak pergi. Langsung aja saya<br />

tanyak dimana kakak saya. Dia gak<br />

mau jawab dan mau kabur. Saya tahanlah<br />

sambil menghubungi polisi,” cetus<br />

Siallagan lagi.<br />

Selain menghubungi polisi, S Siallagan<br />

juga menelpon ibunya. Tak lama,<br />

Simanungkalit pun diamankan dan dit-<br />

“Aku Mau Karena Dia Pacar Pertamaku”<br />

SUNGGUH mencengangkan pengakuan<br />

ES, saat ia diinterogasi. ES<br />

nekat minggat dari rumah dan memilih<br />

tinggal bersama Simanungkalit karena<br />

‘cinta’. Selama 4 tahun pacaran, ES<br />

mengaku tak bisa lepas dari sang pria<br />

idaman.<br />

“Sejak miggat, kami berpindah-pindah<br />

kos, agar tidak bisa dilacak keluarga<br />

ku. Itu kulakukan karena dia (Simanungkalit,<br />

red) adalah pacar pertamaku.<br />

Makanya aku mau saja diajaknya<br />

kemanapun. Dan selama tinggal<br />

bersama kami sering melakukan hubungan<br />

suami istri,” aku ES blak-blakan.<br />

ES mengaku, pertama kali melakukan<br />

hubungan terlarang tersebut di<br />

tempat kos pacarnya. “Di tempat kosnya,<br />

kami pertama kali gituan. Setelah<br />

itu, karena takut ketahuan pemilik kos<br />

dan keluargaku, kami pun pindah-pindah<br />

kos. Setiap pindah, kami pun sering<br />

gituan. Pekerjaan pacarku itu setahu<br />

saya hanya mocok-mocok,” beber ES.<br />

Masih menurut ES, saat Simanungkalit<br />

bertemu dengan adiknya di<br />

sebuah warmet, ia sedang kumpul dengan<br />

teman-temannya. “Saya disuruhnya<br />

main sama teman-teman, sedangkan<br />

dia katanya mau ke warnet sebentar.<br />

Gak taunya ketemu sama keluargaku,<br />

terbongkarlah semuanya,” ce-<br />

Pelaku Merencanakan Secara Sadar<br />

MEDAN-M24<br />

Kasus perkosaan yang marak terjadi<br />

di kalangan remaja saat ini, termasuk<br />

kasus dialami Putri (15), nama samaran,<br />

warga Jln Setia Indah Gg Pantun,<br />

Desa Sunggal Kanan, memantik<br />

reaksi sejumlah kalangan. Putri diperkosa<br />

pacarnya IS, setelah dicekoki obat<br />

perangsang.<br />

Untuk menelaah kasus ini, psikolog<br />

Sri Nurrahayu Fitria SPsi MPsi, mengatakan<br />

bahwa ada beberapa pendekatan<br />

yakni internal (dari dalam diri) dan<br />

eksternal (luar diri) individunya.<br />

“Oleh karena itu karakter dan cara<br />

pikir dari remaja akan sangat berpengaruh<br />

pada interaksi sosialnya,” jelas<br />

Sri Nur Rahayu, psikolog di Minauli Consulting<br />

ini, Sabtu (4/2).<br />

Kecenderungan remaja yang mengalami<br />

permasalahan kepribadian, kata<br />

Sri, akan menggunakan cara-cara<br />

negatif untuk mendapatkan sesuatu<br />

yang ia inginkan. “Berdasarkan hal<br />

tersebut dapat diprediksi bahwa kemungkinan<br />

besar pelaku merupakan remaja<br />

yang memiliki masalah sikap. Ia<br />

beranggapan bahwa ketika mengingikan<br />

sesuatu ia harus mendapatkannya<br />

dengan cara yang mudah tanpa mempertimbangkan<br />

efek ke depannya,”<br />

jelas Sri.<br />

Sedangkan untuk korban, dampak<br />

dari kasus ini akan membekas di dirinya.<br />

Jika korban tidak mendapatkan<br />

pendampingan secara psikis besar kemungkinannya<br />

berdampak negatif yang<br />

bisa mengarah pada depresi atau<br />

bunuh diri.<br />

Pada kasus pemerkosaan, besar<br />

dampak yang akan dialami oleh korban.<br />

Di kondisi masyarakat saat ini,<br />

korban perempuan lebih disudutkan<br />

oleh masyarakat pada umumnya. Pan-<br />

Melawan, Kaki Kiri Ditembak<br />

BERINGIN-M24<br />

Nekat melawan petugas kepolisian<br />

dan berupaya kabur ketika akan ditangkap,<br />

Suwarno alias Prokol (39)<br />

harus menahan sakit. Pasalnya, Suwarno<br />

yang sudah dua kali masuk penjara<br />

ini, ditembak petugas kepolisian<br />

yang menangkapnya.<br />

Penangkapan dilakukan Tim Sat<br />

Reskrim Polres Deli Serdang, Jumat (3/<br />

2) di salah satu warung di Desa Sidodadi,<br />

Kec Beringin.<br />

Diringkusnya Suwarno berdasarkan<br />

laporan Brihard Harianja (47) warga<br />

Desa Wonosari, Kec Tanjung Morawa,<br />

dengan nomoro STPL/13/I/<strong>2017</strong>/Spkt/<br />

Tamora pada 8 Januari <strong>2017</strong>. Brihard<br />

Harianja melaporkan jika kreta Honda<br />

Beat warna putih miliknya telah dicuri<br />

dari rumahnya saat rumah dalam<br />

keadaan kosong.<br />

Kapolres Deliserdang AKBP Robert<br />

Da Costa melalui Kasat Reskrim AKP<br />

Teuku Fathir Mustafa didampingi Kanit<br />

I Iptu Suhardiman menegaskan berdasarkan<br />

hasil pemeriksaan, Suwarno<br />

juga melakukan pencurian di Tebing<br />

Tinggi dan Pancur Batu, Deliserdang,<br />

sebanyak 7 kali bersama temannya Heri<br />

warga Tebing Tinggi yang masuk dalam<br />

Daftar Pencarian Orang (DPO).<br />

Lanjut Fathir, Suwarno sudah dua<br />

kali masuk penjara masing-masing di<br />

Lembaga Pemasyarakatan (Lapas)<br />

Kelas II B Lubuk Pakam dan Lapas Tanjung<br />

Gusta karena kasus pencurian<br />

kendaraan bermotor (Curanmor).<br />

Dalam aksinya, Suwarno terlebih<br />

dulu mengintip rumah kosong. Dia juga<br />

pernah mengancam korbannya dengan<br />

parang.<br />

Hampir sebulan melakukan penyelidikan,<br />

petugas mendapatkan informasi<br />

keberadaan Suwarno. Ketika mendatangi<br />

warung tersebut, petugas<br />

melihat Suwarno yang menganggur ini<br />

Abang Adik Terseret Arus Adik Tewas<br />

BATUBARA-M24<br />

Suara teriakan minta tolong memecah<br />

keheningan di Dusun VI, Desa<br />

Durian, Kec Sei Balai, Kab Batubara,<br />

Jumat (3/2) sekira pukul 07.00 WIB.<br />

Warga pun berkumpul menuju asal<br />

suara.<br />

Ternyata suara itu berasal dari arah<br />

dam (bendungan) aliran sungai di desa<br />

tersebut. Seorang pemuda bernama<br />

Aldeus Sinuraya (20) warga Dusun IV,<br />

Desa Perjuangan, Kec Sei Balai,<br />

terseret arus sungai saat sedang mencuci<br />

tikar.<br />

Warga berduyun-duyun datang ke<br />

lokasi Pintu Air (dam). Sebagian warga<br />

bahkan ada yang nekat menceburkan<br />

diri membantu mencari korban yang<br />

terseret arus sungai.<br />

Proses pencarian terus dilakukan<br />

dibantu petugas Badan Penanggulangan<br />

Bencana Daerah (BPBD) Batubara<br />

yang datang ke lokasi. Sekira pukul<br />

11.15 WIB, jasad korban ditemukan<br />

tersangkut di dasar sungai yang berjarak<br />

sekitar 15 meter dari titik lokasi<br />

hanyut.<br />

Jasad korban selanjutnya dievakuasi<br />

ke Klinik Cinta Kasih, Desa Gajah, Kec<br />

Sei Balai. Setelah itu dibawa ke rumah<br />

duka untuk disemayamkan.<br />

Informasi dihimpun, sebelum kejadian,<br />

korban bersama abangnya berangkat<br />

ke Pintu Air di Dusun VI, Desa<br />

Durian untuk mencuci tikar. Sedang<br />

asyik mencuci, korban tidak menyadari<br />

jika tikar yang dicucinya hanyut ke tengah<br />

sungai. Korban dan abangnya<br />

mencoba mengejar mendekati pintu air<br />

yang arusnya cukup deras. Apa lacur,<br />

keduanya malah ikut hanyut terbawa<br />

arus. “Abang korban berhasil berenang<br />

naik ke permukaan, sedangkan adiknya<br />

hanyut,” kata warga di lokasi.<br />

“Mereka bukan warga sini, baru kali<br />

ini kami melihat mereka mencuci tikar di<br />

sungai itu,” imbuh warga.<br />

Kepala Desa Perjuangan, B Ginting<br />

kepada kru koran ini mengatakan jika<br />

korban merupakan warga pendatang.<br />

“Mereka warga pendatang, aslinya<br />

mereka warga dari Raya, Simalungun.<br />

2 Cowok Disekap 3 PSK di Hotel Novi<br />

MEDAN BARU-M24<br />

Setelah nafsu birahi terpuaskan, dua<br />

pemuda ini malah disekap oleh tiga orang<br />

pekerja seks komersial (PSK) di<br />

Hotel Novi, Jln Gatot Subroto, Sabtu<br />

(4/2) sekitar pukul 2.30 WIB dini hari.<br />

Alasannya, karena keduanya tidak<br />

membayar jasa. Tapi, dua pemuda ini<br />

menyebut kalau mereka justru diperas<br />

para PSK. Dua pemuda yang disekap<br />

itu bernama Joni (22) dan Aji (22) asal<br />

Padang, Sumatera Barat. Dua pemuda<br />

yang tinggal di Jln Seksama, Medan<br />

Area, disekap oleh para PSK bernama<br />

Chacha (21), Yeni (24) dan Icha (22).<br />

Ketiganya kerap mangkal di Jln Gatot<br />

Subroto. Keduanya disekap dengan<br />

alasan tidak membayar jasa sebesar<br />

Rp1,2 juta. Diceritakan oleh Joni di<br />

Polsek Medan Baru, awalnya ia dan temannya<br />

menyepakati memakai jasa<br />

dua perempuan. “Yeni samaku dan dan<br />

Icha sama kawanku ini. Kesepakatan<br />

pertama Rp300 ribu. Makanya kami<br />

mau masuk ke kamar di Hotel Novi,”<br />

ungkap Joni.<br />

“Pas di kamar waktu lagi buka baju,<br />

masuk si Chaca. Aku sempat tanya<br />

kenapa dua orang. Tapi mereka bilang<br />

gak apa-apa, makanya aku mau aja.<br />

Dua-duanya lah kumainkan,” tambah<br />

Joni.<br />

Sementara Aji juga mendapat layanan<br />

berhubungan badan dari Icha.<br />

Setelah nafsu dilayani, ketiganya meminta<br />

bayaran Rp1,2 juta. “Padahal<br />

aku gak ada minta dua. Dia aja yang<br />

masuk,” jelasnya. Karena tidak mau<br />

membayar Rp1,2 juta, keduanya disekap<br />

dan tidak dikasih pulang. Bahkan<br />

mereka diancam oleh pemuda setempat<br />

(PS) akan diikat dengan rantai bila<br />

tidak bayar. “Kami diancam PS situ mau<br />

dipukuli. Kami hubungi kawan kami. Dialah<br />

yang melapor polisi makanya polisi<br />

datang,” sebut Joni.<br />

Sementara, pengakuan Yeni dan<br />

Chaca, awal perrjanjiannya pelayanannya<br />

hanya sekadar pijatan plusplus<br />

dan satu cewek untuk satu orang.<br />

“Awalnya Rp300 ribu itu untuk dipijat<br />

aja sama dua cewek. Udah di kamar<br />

dia keenakan dan minta berhubungan<br />

badan. Makanya naik tarifnya,”<br />

urai Yeni. Petugas SPKT Polsek Medan<br />

Baru kemudian mendata dan mnenyarankan<br />

kedua belah pihak untuk<br />

menyelesaikan persoalan itu secara<br />

kekeluargaan. “Udah sering mereka<br />

berbuat seperti itu. Udah biasa untuk<br />

memeras tamunya,” ucap Petugas SPKT<br />

Medan Baru. (tiopan)<br />

anyai. Barulah pemuda itu mengaku<br />

jika ES tinggal di kos-kosan bersamanya.<br />

Tak terima anaknya kabur bersama<br />

sang pacar, apalagi ES masih<br />

dibawah umur, Beru Ginting lalu membuat<br />

laporan pengaduan ke Polsek<br />

Delitua. “Anak saya pasti sudah dirusaknya.<br />

Apalagi saya dengar, kreta<br />

Vario milik anak saya sudah digadaikan<br />

buat biaya hidup mereka bersama,”<br />

geram Beru Ginting.<br />

Terpisah Kapolsek Delitua, Kompol<br />

Wira Prayatna, yang dikonfirmasi M2,<br />

membenarkan laporan pengaduan ibu<br />

korban. “Kita sudah menerima laporan<br />

korban dan keluarganya. Korban<br />

juga sudah kita antarkan untuk divisum.<br />

Sementara tersangka pun sudah kita<br />

amankan untuk diproses hukum selanjutnya,”<br />

tegas Wira. (mehuli)<br />

tus ES sembari tertunduk.<br />

Sementara Boru Sialagan (21),<br />

kakak ES, menimpali, selama 2 minggu<br />

minggat, adiknya menggadaikan kreta<br />

dan HP. “Kreta Vario digadaikan gak<br />

tahu berapa. Kalo HP dijual Rp1,6 juta.<br />

Itulah modal makan dan bayar kos<br />

mereka di berbagai tempat di daerah<br />

Selayang,” beber sang kakak.<br />

Ditambahkan, antara ES dan Simanungkalit<br />

sudah pacaran selama 4<br />

tahun.<br />

“Selama 2 minggu minggat dari rumah,<br />

mereka pindah-pindah kos. Maka<br />

itu kami sulit melacaknya,” pungkas<br />

Boru Siallagan. (mehuli)<br />

dangan seperti ini menjadi salah satu<br />

penyebab kenapa korban sulit (memerlukan)<br />

penanganan yang komprehensif<br />

terutama dr aspek psikis.<br />

“Umumnya pelaku pemerkosaan<br />

merupakan pribadi yang bermasalah.<br />

Penggunaan obat perangsang merupakan<br />

satu alternatif dari pembenaran<br />

prilaku perkosaan yang akan dilakukannya<br />

sebelum itu. Artinya ia<br />

merencanakan pemerkosaan itu secara<br />

sadar. Ini mengindikasikan ada<br />

kemungkinan prilaku asusila ini berulang<br />

ke depannya pada kondisi tertentu,”<br />

pungkasnya. Diberitakan sebelumnya,<br />

Putri didampingi ibunya<br />

mendatangi Polsek Sunggal, guna melaporkan<br />

perbuatan bejat IS, sang<br />

pacar. IS 2 kali menggauli Putri setelah<br />

memberikan minuman yang telah dicampur<br />

obat perangsang, Jum’at (3/<br />

2) siang lalu. (tiopan)<br />

sedang santai. Namun, saat akan diringkus,<br />

menyerang petugas dan berusaha<br />

kabur. Tembakan peringatan tidak<br />

diindahkannya. Akhirnya, personil polisi<br />

menembak ke kaki kiri Suwarno.<br />

Kemudian Suwarno dibawa ke RSUD<br />

Deli Serdang untuk mendapatkan perawatan.<br />

Saat menggeledah Suwarno,<br />

petugas menemukan STNK kreta Honda<br />

NF BK 3686 LI atas nama Jafar.<br />

STNK tersebut sudah dilaporkan hilang<br />

oleh Biatik warga Tanjung Morawa, Lkb/<br />

213/I/<strong>2017</strong>/Spkt/Tamora bersama<br />

dompet milik Biatik. Petugas juga mengamankan<br />

kreta korban yang belum<br />

sempat dijual dan disembunyikan di<br />

rumah temannya di Lubuk Pakam. Selain<br />

itu, tiga ponsel turut dijadikan<br />

barang bukti.<br />

“HP yang diamankan hasil pencurian<br />

bongkar rumah di Tebing Tinggi dan<br />

Pancur Batu,” terang Fathir. (yan<br />

febri)<br />

Di sini mereka tinggal sekitar 8 bulan<br />

dan membantu kegiatan di gereja<br />

desa,” terang Ginting.<br />

Terpisah, Kapolres Batubara, AKBP<br />

Dedy Indriyanto SIK melalui Kapolsek<br />

Labuhan Ruku, AKP Irsol, membenarkan<br />

kejadian tersebut. “Korban ditemukan<br />

sekitar 15 meter di aliran sungai<br />

sekitar lokasi. Usai ditemukan jasad<br />

korban divisum ke Klinik Cinta Kasih<br />

Desa Gajah. Selanjutnya kita serahkan<br />

kepada keluarga,” kata Irsol.<br />

(bima)<br />

iklan<br />

Korslet!!! 4 Rumah Jadi Puing<br />

Ngebut Naik Scorpio<br />

TANJUNG PURA-M24<br />

Dua remaja ini meregang nyawa.<br />

Keduanya tewas setelah kreta Yamaha<br />

Scorpio yang dinaiki menabrak<br />

parit, Sabtu (4/2) sekitar pukul 01.30<br />

WIB dini hari.<br />

Kecelakaan ini terjadi di Jln T Amir<br />

Hamzah KM 60-61, Kel Pekan Tanjung<br />

Pura, Kec Tanjung Pura, Langkat.<br />

Kedua korban ini adalah Iwan Hermansyah<br />

(17) warga Dusun V, Desa<br />

Simpang Kolam Dalam, Kec Gebang<br />

dan Dwi Riski Aditya (17) warga Dusun<br />

V, Desa Simpang Kolam Dalam, Kec<br />

Gebang.<br />

Kecelakaan tunggal ini membuat<br />

Iwan mengalami luka robek di kening<br />

dan samping kiri kepala mengalami<br />

MEDAN TIMUR-M24<br />

Diduga akibat korsleting arus listrik,<br />

4 unit rumah dan satu kios hangus<br />

dilantak si jago merah, Sabtu (4/<br />

2) sekitar pukul 21.00 WIB. Kebakaran<br />

terjadi di Jln Perwira Timur Gg<br />

Amana, Medan Timur. Walau tidak<br />

ada korban jiwa, namun kerugian<br />

mencapai ratusan juta rupiah. Keempat<br />

rumah yang terbakar yakni milik<br />

Rizal (42 ), Sofyan (65) , Muslim (64)<br />

dan Siddik (50).<br />

Informasi diperoleh, api pertama<br />

kali terlihat dari rumah bertingkat milik<br />

Sofyan. Karena bangunan semi permanen,<br />

api dengan cepat menjalar<br />

ke rumah warga lainnya. “Apinya pertama<br />

kali dari rumah Pak Sofyan, karena<br />

bangunannya sebagian masih dari<br />

papan jadi langsung menjalar ke rumah<br />

tetangganya,”ungkap Rizki di<br />

lokasi kejadian.<br />

“Kejadiannya cepat kali bang, apinya<br />

besar kali. Ditambah lagi mobil<br />

pemadam susah masuk jadi susah dipadamkan,”<br />

imbuh Rizki. Sediktinya 13<br />

unit mobil kebakaran milik Pemko Medan<br />

turun ke lokasi. Kanit Reskrim<br />

Polsek Medan Timur, M Ainul Yaqin saat<br />

dikonfirmasi mengatakan, api diduga<br />

dari hubungan arus pendek listrik.<br />

“Masih dalam pemeriksaan, api didiga<br />

dari hubungan arus pendek listrik.<br />

Tidak ada korban jiwa dan api sudah<br />

berhasil dipadamkan. Dan akan kita<br />

selidiki,” tegasnya. (tiopan)<br />

CARA HE-BAT, AGAR TETAP SEHAT DI MASA TUA<br />

Tua-tua keladi semakin tua sehatnya semakin menjadi,<br />

adalah harapan semua orang termasuk Ibu KUNGKUNG<br />

(63 th). Namun malang tak bisa dihindari, setelah pensiun<br />

menjadi guru dan aktifitasnya berkurang malah terkena sakit<br />

maag dan asam urat. Barangkali ini memang karena kurangnya<br />

gerak badan, sehingga malah harus menikmati perihnya sakit<br />

maag dan linu karena asam urat. Sebelumnya ibu yang tinggal di<br />

Singajaya Tanjungkarang lampung ini mengatasi penyakitnya itu<br />

dengan luluran minyak rempah dan minum obat kimia namun<br />

hasilnya belum seperti yang dia inginkan.Atas saran tetangga Ibu Kungkung akhirnya<br />

minum He-Bat, Herbal Berkhasiat,” Alhamdulillah tak sampai sebulan rasa nyeri<br />

akibat sakit maag mereda dan pegal-pegal nyaris tak datang lagi” ujarnya bersyukur.<br />

Sampai sekarang Ibu Kungkung tetap minum He-Bat, untuk menjaga stamina dan<br />

kesehatannya di masa tua, apalagi rasanya yang nikmat dan pas ditenggorokan. He-<br />

Bat mengandung Riboflavin yang berfungsi membersihkan saluran perncernaan dan<br />

memperbaiki selaput mukosa yang rusak akibat kadar asam yang terlalu tinggi,<br />

sehingga mampu mencegah dan menyembuhkan sakit maag. He-Bat juga<br />

mengandung Linoleic Acid, Ascorbid Acid dan Thymohydroquinone yang mencegah<br />

radang (inflamasi) pada sendi dan tulang. Selain itu He-Bat menambah daya tahan<br />

tubuh dan meningkatkan vitalitas seksual secara alami. He-Bat ramuan alami yang<br />

terbukti berkhasiat, rasanya nikmat cocok untuk mereka yang susah makan obat.<br />

Tersedia Di Apt. Bona Sp. Pos.apt. Fermata Farma Jln A.h Nasution. To. Agung Jln<br />

Katmso Kp. Baru. Apt. Saudara Jln. Sm. Raja. To. Budiman Jaya Jln. A.r Hakim. Apt.<br />

Dety Jln. Ktn Muslim.Apt. Raya 3 Jln Klambir 5.Apt.Aa Jln Yos Sudarso Brayan.apt. K<br />

24 Jln Pancing. Apt. Yakin Jln Sutomo Ujung. Apt. Rizki Farma Jln Besar Tembung.<br />

Apt. Penag Island Jln Sta Budi. Apt. Raya 4 Jln Rph. Apt. Raya 6 Jln Platinak 24 Jl.<br />

Krakatau.Apt K24 Jl. Hm. Yamin.Apt Darma Husada Tj. Morawa<br />

He-Bat tersedia di Apotik dan Toko Obat Terkemuka di kota Anda.<br />

Untuk informasi lebih lanjut klik: www.herbalberkhasiat.com info &<br />

konsultasi gratis He-Bat: 0823 1677 7787 – 0878 6744 0119.<br />

Cara He-Bat Mengatasi Asam lambung Kronis,<br />

Ya Minum He-Bat yang Manis<br />

Diproduksi oleh: PD.PUSAKA NUSANTARA - JAWA BARAT INDONESIA<br />

Distributor: PT. JOYO WONGSO ABADI – INDONESIA<br />

DepKes. RI P-IRT No. 51332<strong>05</strong>01<strong>05</strong>27-20<br />

luka koyak. Sedangkan Dwi menderita<br />

luka di rusuk kanan patah, tangan<br />

kanan dan tangan kiri patah, kaki kanan<br />

patah dan pelipis kanan luka lecet.<br />

Info didapat, keduanya naik kreta<br />

berplat BL 5626 UH. Mereka datang<br />

dari arah Medan menuju Pangkalan<br />

Brandan dengan kecepatan tinggi.<br />

Setibanya di tempat kejadian, kreta<br />

itu menabrak tembok parit rumah<br />

warga. Akibatnya, keduanya meninggal<br />

di lokasi.<br />

Kapolres Langkat AKBP Mulya<br />

Hakim Solichin melalui Pjs Kasubag<br />

Humas AKP Tarmizi Lubis dikonfirmasi<br />

lewat telpon menjelaskan, jasad kedua<br />

korban telah dibawa keluarganya<br />

masing-masing. (rudi)<br />

Ditangkap!!! Security Kampus<br />

TANJUNGBALAI-M24<br />

Salman Marpaung alias Ramon<br />

(29), security kampus Politekhnik Tanjungbalai<br />

dan rekannnya Bambang<br />

Irawan (23), keduanya warga Jln Air<br />

Joman Baru Dusun IV, Kab Asahan,<br />

gagal pesta ganja. Keduanya diringkus<br />

petugas Reskrim Polsek Tanjungbalai<br />

Utara dan tim binaan Polres<br />

Tanjungbalai.<br />

“Benar bang, kedua tersangka diringkus<br />

di jalan besar Sei Raja Kel Sei<br />

Raja, Kec Sei Tualang Raso, Kota Tanjungbalai.<br />

Seorang tersangka merupakan<br />

security/satpam kampus Politekhnik,”<br />

kata Kapolres Tanjungbalai<br />

AKBP Tri Setyadi Artono didampingi<br />

Kasubbag Humas, AKP Y Sinulingga,<br />

melalui Kapolsek Tanjungbalai Utara,<br />

AKP Nasri Ginting, Sabtu (4/2) di ruang<br />

kerjanya.<br />

AKP Nasri menyatakan, kedua tersangka<br />

ditangkap berbekal informasi<br />

Ingin Punya Bengkel Besar<br />

pelecut semangat jika ia harus sukses.<br />

“Saat ini saya memang masih tinggal<br />

bersama orangtua di Jln Sei Kawan<br />

bersama delapan saudaranya. Makanya,<br />

saya punya impian ingin mandiri.<br />

Gak mungkin selamanya saya tinggal<br />

bersama orangtua. Saya juga kan<br />

bakal menikah,” kata pemuda ulet ini<br />

sambil tersipu.<br />

Hmmm... seorang Rangga ternyata<br />

juga memiliki impian besar menikah<br />

dengan sang pujaan hati. “Saya<br />

sudah tunangan dengan pacar saya.<br />

Makanya, saya harus getol mengumpulkan<br />

uang. Selain tetap membantu<br />

perekonomian keluarga, saya juga<br />

harus pandai-pandai menanbung untuk<br />

menikah dengan tunangan saya,”<br />

imbuhnya.<br />

Lagi Panasi Mesin,<br />

LABUHAN-M24<br />

Ridho (21) gondok bukan main.<br />

Pasalnya, kreta Honda CBR BK<br />

2179 AGC miliknya diembat maling.<br />

Kreta dibawa lari saat ia tengah<br />

memanaskan mesin kreta tersebut.<br />

Diceritakan oleh Ridho, pencurian<br />

itu terjadi di rumahnya Jln Perunggu,<br />

Ling 6, Kel Kota Bangun,<br />

Kamis (2/2) pagi. Dirinya ketika itu<br />

ingin berangkat ke kampusnya di<br />

Mikroskil. Terlebih dulu ia memanaskan<br />

mesin kreta tersebut. Lepas<br />

masyarakat. Merespon info tersebut,<br />

Kanit Reskrim Polsek Tanjungbalai<br />

Utara, Iptu Basuki bersama anggota<br />

Bripka Sabdani Sembiring, dan personil<br />

binaan Kapolres Bripka Jhon<br />

Daniel Tambunan, Bripka Amalta Antonius<br />

Barus, Bripka Dedek Hermansyah,<br />

Brigadir Joremia Tarigan dan<br />

Bribda Amin Siregar, segera melakukan<br />

penyelidikan.<br />

“Kedua tersangka saat ditangkap<br />

berboncengan Yamaha Mio Sporty BK<br />

6488 QA warna hitam. Mereka sempat<br />

membuang bungkusan koran.<br />

Sebagian anggota mengamankan<br />

bungkusan yang dibuang, sebagian<br />

lagi mengejar tersangka,” jelas AKP<br />

Nasri Ginting.<br />

Selain kedua tersangka, petugas<br />

menyita bungkusan yang ternyata<br />

berisi daun ganja kering seberat 78,85<br />

gram dan 1 unit sepedamotor Yamaha<br />

Mio Sporty. (ambon)<br />

Selain menikah, mimpi besar Rangga<br />

adalah ingin memiliki sebuah<br />

bengkel besar. “Saya ingin mengembangkan<br />

usaha. Selain tempel dan<br />

jual-beli ban, saya juga ingin punya<br />

bengkel,” cetusnya.<br />

Untuk itulah Rangga kini rajin menyisihkan<br />

penghasilannya untuk ditabung.<br />

“Selain menabung saya juga<br />

ikut arisan maupun jula-jula di lingkungan<br />

tempat tinggal saya.<br />

Iurannya Rp35 ribu per hari. Target<br />

saya 10 tahun ke depan harus<br />

punya bengkel. Saya kasihan lihat<br />

bapak yang sudah tua masih juga<br />

menghirup debu jalanan setiap kali<br />

menempel ban. Biar bapak pensiun<br />

dan santai di masa tuany,” pungkas<br />

Rangga.<br />

Hmmm... jempol buat Rangga! (*)<br />

itu, itu mahasiswa semester 7 ini<br />

masuk ke rumah. Tapi ketika keluar<br />

lagi, ia sudah tidak lagi melihat kretanya.<br />

“Kesal kali aku. Gitu keluar lagi,<br />

kreta itu udah gak ada,” kata Ridho<br />

saat ditemui di Polsek Medan Labuhan,<br />

Sabtu (4/2).<br />

Kanit Reskrim Polsek Medan Labuhan<br />

AKP Ponijo ketika dikonfirmasi<br />

membenarkan laporan Ridho<br />

tersebut. “Akan segera diproses,”<br />

kata Ponijo. (mag2)

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!