10.02.2017 Views

Edisi Perdana Intim News Magazine Februari 2017

Intim News || Portal Berita Indonesia Timur - DIA SANG PAHLAWAN INFRASTRUKTUR SERAM BAGIAN BARAT

Intim News || Portal Berita Indonesia Timur - DIA SANG PAHLAWAN INFRASTRUKTUR SERAM BAGIAN BARAT

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

DIA, SANG PAHLAWAN<br />

INFRASTRUKTUR<br />

SERAM BAGIAN BARAT


RUBRIKASI<br />

2<br />

edisi I Januari <strong>2017</strong>


INDEKS<br />

Dia, Sang<br />

Pahlawan<br />

Infrastruktur<br />

Seram<br />

Bagian Barat<br />

HAL 5<br />

Astaga… Raport Merah Oknum Jaksa<br />

Masuk Staf Presiden RI ?<br />

HAL 16<br />

Horeee... Pesawat Berbadan Lebar<br />

Bakal Mendarat Di Langgur<br />

Pilih Pemimpin Daerah yang<br />

Berintegritas dan Pro Rakyat<br />

HAL 19<br />

HAL 21<br />

Liburan Berakhir, Guru Paniai Masih Absen<br />

HAL 12<br />

Maluku Satu Darah Club Harley<br />

Tersohor di Eropa<br />

HAL 24<br />

Djarot: Ahok Takkan Tumbang<br />

HAL 26<br />

KPU SBB Tetapkan Nomor Urut Paslon<br />

HAL 13<br />

Pastor Hilang Diculik, Warga Bakar<br />

Balai Kota dan Mobil Polisi<br />

HAL 29<br />

Mesir Disebut Minta Pinjaman<br />

500 Juta Dollar AS dari Indonesia,<br />

Pertanda Apa?<br />

HAL 30<br />

Frans Kaisiepo, Sang Penggagas Nama Irian<br />

HAL 15<br />

edisi I Januari <strong>2017</strong><br />

3


REDAKSI<br />

Salam..!!<br />

Pembaca yang kami banggakan, INTIM <strong>News</strong> <strong>Magazine</strong> adalah majalah<br />

yang berbasis nasional yang mengulas berbagai informasi tentang fakta, yang<br />

ada di wilayah Indonesia Bagian Timur. Memang kami akui, dalam tampilannya<br />

pada edisi perdana ini INTIM <strong>News</strong> <strong>Magazine</strong> masih jauh dari kata sempurna<br />

dan tidak semenarik majalah yang telah memiliki gaung dan mempunyai<br />

nama semisal Tempo,Detik dan lainnya.<br />

Namun dengan dedikasi, dan profesionalisme yang tinggi, INTIM <strong>News</strong><br />

<strong>Magazine</strong> kiranya kedepan dapat sejajar dengan majalah majalah berita yang<br />

duluan tersohor di Indonesia.<br />

Gagasan untuk menerbitkan INTIM <strong>News</strong> <strong>Magazine</strong> berawal dari rasa dahaga<br />

akan informasi berita Indonesia Bagian Timur, dari masyarakat yang ada di<br />

Indonesia maupun yang ada di luar Indonesia.<br />

Untuk memenuhi rasa dahaga akan informasi tentang Indonesia Bagian<br />

Timur itulah yang membawa para pendiri INTIM <strong>News</strong> <strong>Magazine</strong> dan INTIM<br />

<strong>News</strong> Online berupaya untuk memuaskan rasa dahaga akan informasi itu.<br />

Kendati demikian hal yang berkecamuk dalam hati pendiri adalah bagaimana<br />

menyatukan Jurnalis Profesional yang ada di Wilayah Indonesia Bagian<br />

Timur untuk memberikan kontribusi karya jurnalis secara professional pada<br />

portal berita Indonesia Timur INTIM.<strong>News</strong> dan INTIM <strong>News</strong> <strong>Magazine</strong>.<br />

Sebaliknya sebagai pebisnis, hal yang paling ditakutkan, sampai kapan media<br />

yang baru lahir ini akan bertumbuh?<br />

Namun dedikasi untuk memberikan informasi yang dapat dipercaya kepada<br />

masyarakat itulah yang membuat sebuah tekad untuk mendirikan portal berita<br />

dan majalah berbasis Indonesia Timur.<br />

Semoga dalam terbitan perdana ini, INTIM <strong>News</strong> <strong>Magazine</strong> dan INTIM <strong>News</strong><br />

Online bisa menjadikannya sebagai bahan evaluasi untuk mengembangkan<br />

dan memberikan informasi yang akurat , akuntabel kepada masyarakat yang<br />

ada di Indonesia Bagian Timur.<br />

“Menulislah, apa pun, jangan pernah takut tulisanmu tidak dibaca orang,<br />

yang penting tulis, tulis, dan tulis, suatu saat pasti berguna.” – Pramoedya<br />

Ananta Toer<br />

Redaksi<br />

Pendiri<br />

Alfred V.Tutupary,SH.<br />

Penasehat Hukum<br />

Yustin Tuny,SH & INTIM<br />

<strong>News</strong> Lawyer Team<br />

Pimpinan Umum / Pimpinan Redaksi :<br />

Alfred V.Tutupary,SH<br />

Wakil Pimpinan Redaksi<br />

Jean Ratumasa,SH.<br />

Pimpinan Perusahaan<br />

Lina .D<br />

Sekretaris<br />

Indah<br />

Bendahara<br />

Mey .T.<br />

Redaktur Khusus<br />

Alfred V.Tutupary,SH, Virel Timisela,<br />

Nicko Kastanya.<br />

Redaktur Tamu<br />

Jacky, Yustin,Ones<br />

Kordinator Liputan<br />

Virel Timisela<br />

Koordinator Wilayah :<br />

Maluku : Jodih Lumatalale, Nicko<br />

Kastanya, Biro Kota Ambon: Ferdy<br />

Unawekla, Nicko Kastanya, Sostones<br />

Sisinaru, SH. Biro SBB :Ika Lina<br />

Kamelane, Nus Metanfanuan Biro<br />

Tual/Malra: Rivo Rahabav, Aldo. W,<br />

Biro Kep.Aru: Yunus Mangar. Biro<br />

Malteng:Piter Pesireron, Biro SBT :<br />

Mansyur Boinauw, Biro MTB : Mecky<br />

Samangun, Ampi Biro MBD : Marthin<br />

Dahaklory.<br />

Maluku Utara : Rivo Bokie, Seprianus.<br />

K, Papua dan Papua Barat : Alexander<br />

Gobai, R. Myapa J.Banavanu, NTT : N.<br />

Halimaking,H.RumaatBiro Salatiga:<br />

Alvin Adrian Putra, Jakarta : Degi. N<br />

4<br />

edisi I Januari <strong>2017</strong><br />

Bagian Iklan dan Promosi<br />

Kristin Krestian, Olivia Yolanda Siwalete,<br />

Suryati Sayudi<br />

Layout dan Pracetak<br />

Marks, J.E, Jacky Latul,<br />

Herry Ratumasa<br />

Alamat Kantor : Tebet Barat,Jakarta<br />

Selatan, Aspol Benteng Jln dr Kayadoe<br />

Ambon-Maluku. Telp : 082197620045<br />

(All)<br />

Diterbitkan Oleh CV Media INTIM Abadi<br />

E-Mail : <strong>Intim</strong>news@gmail.comWebsite<br />

: www.intim.news


COVER STORY<br />

Dia, Sang Pahlawan<br />

Infrastruktur<br />

Seram Bagian Barat<br />

edisi I Januari <strong>2017</strong><br />

5


COVER STORY<br />

Drs Paulus Samuel Puttileihalat atau yang akrab disapa<br />

ROMO, lahir dari keluarga sederhana di Negeri Piru,<br />

Kecamatan Seram Barat, Kabupaten Seram Bagian Barat,<br />

24 Desember tahun 1964. Ayahnya (alm) B.Puttileihalat<br />

adalah seorang tenaga kesehatan (Mantri), dan ibunya<br />

D.Manubessy, ibu rumah tangga.<br />

6<br />

edisi I Januari <strong>2017</strong><br />

Sejak mengecap pendidikan tingkat<br />

Sekolah Dasar, Romo alias Remon ini<br />

menghabiskan masa kanak kanaknya<br />

di Negeri Piru. Setelah menamatkan<br />

Sekolah Menengah Pertama, dia kemudian<br />

melanjutkan studinya ke kota<br />

Ambon dan berhasil lulus pada tahun<br />

1985.<br />

Sejak SMA aura kepemimpinan<br />

ROMO mulai tampak, buktinya dia terpilih<br />

sebagai Ketua Organisasi Intra<br />

Sekolah (OSIS). Setelah menamatkan<br />

sekolah jenjang Sekolah Menengah<br />

Atas (SMA) ROMO kemudian berjuang<br />

menimba ilmu di APDN Bandung dan<br />

berhasil tamat di tahun 1989.


COVER STORY<br />

Peraih penghargaan Satya Lencana<br />

Karya Satya oleh Presiden RI ini ditugaskan<br />

di Kantor Kecamatan Pulau<br />

Pulau Aru (Saat ini Kabupaten Kep.Aru)<br />

hingga tahun 1995.<br />

Sang Pahlawan Infrastruktur<br />

Saat Kabupaten Seram Bagian Barat<br />

dimekarkan pada tahun 2003, ROMO<br />

yang baru saja menyelesaikan studi<br />

S1 di Institut Ilmu Pemerintahan DE-<br />

PDAGRI di Jakarta, merasa terpanggil<br />

untuk kembali membangun tanah kelahirannya<br />

Bumi Saka Mese Nusa.<br />

Memulai pengabdian di Kabupaten<br />

Seram Bagian Barat (SBB), ROMO<br />

meniti karir sebagai ASN pada Kasubag<br />

Umum dan Kepegawaian Dinas<br />

Pekerjaan Umum Kabupaten Seram<br />

Bagian Barat. Seiring dengan prestasi<br />

karir yang diraihnya, jabatan pria<br />

yang pernah menyandang status Wakil<br />

Sekretaris Jenderal Consorsium Nusa<br />

Ina (CNI/atau lembaga yang berjuang<br />

untuk pemekaran Kabupaten SBB) ini<br />

dipercayakan untuk memimpin Dinas<br />

Pekerjaan Umum SBB sejak tahun 2013.<br />

Saat itulah ROMO yang sedari awal<br />

merasa terpanggil untuk membangun<br />

bumi Saka Mese Nusa, mengambil kesempatan<br />

dari “dewi fortuna” itu. Dengan<br />

kewenangan yang dimiliki, ROMO<br />

pun getol membangun infrastruktur di<br />

Kabupaten SBB.<br />

Mulai dari membuka akses jalan dan<br />

jembatan untuk mengatasi keterisolasian<br />

masyarakat SBB, ROMO juga berjuang<br />

untuk memenuhi kebutuhan air<br />

bersih bagi negeri negeri yang kesulitan<br />

mendapatkan air bersih.<br />

Bahkan ketika masyarakat Huamual<br />

menyampaikan aspirasi untuk membuka<br />

jalan Desa Ariate (Kec.Huamual)<br />

ke Desa Masika Jaya (Kec. Waisala) dia<br />

pun tak tanggung tanggung “memecah<br />

otak” untuk menyanggupi aspirasi<br />

masyarakatnya.<br />

Akhirnya diapun mendapat kesempatan<br />

emas, dari Pemerintah Pusat<br />

untuk membuka akses jalan ke dua kecamatan<br />

yang terisolir itu. Namun kegigihannya<br />

untuk berjuang atas nama<br />

rakyat membuatnya harus berhadap<br />

hadapan dengan penegak hukum. Dia<br />

disangkakan menyerobot hutan produksi<br />

yang bersalahan dengan regulasi.<br />

“ Jangankan dipenjara, disalibkan<br />

pun saya siap, asalkan rakyat bias menikmati<br />

pembangunan,” Kata ROMO<br />

saat itu.<br />

Kegigihannya untuk membangun<br />

Kabupaten Seram Bagian Barat lewat<br />

Dinas yang dia pimpin membuatnya<br />

dijuluki oleh kalangan terbatas sebagai<br />

“Pahlawan Infrastruktur”.<br />

Kini Ayah dari Shinta Puttileihalat ini<br />

telah mantap menjejal langkah menuju<br />

SBB 1, menjadi Bupati SBB periode <strong>2017</strong>-<br />

2022. Baginya kekuasaan politik adalah<br />

media untuk mensejahterakan rakyat.<br />

Barvo ROMO !!<br />

edisi I Januari <strong>2017</strong><br />

7


WAWANCARA EKSKLUSIF<br />

Membangun<br />

Kabupaten Seram<br />

Bagian Barat<br />

Dari 3 Bidang<br />

Drs. Paulus Samuel Puttileihalat alias ROMO, adalah<br />

mantan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten<br />

Seram Bagian Barat yang saat ini sementara menjejal<br />

langkah untuk bertarung pada Pesta Demokras<br />

Kabupaten SBB tanggal 15 <strong>Februari</strong> Tahun <strong>2017</strong><br />

sebagai Bupati SBB.<br />

<strong>Intim</strong> <strong>News</strong> diberikan kesempatan untuk<br />

mewawancarai “Sang Pahlawan Infrastruktur“<br />

Kabupaten SBB ini. Berikut<br />

nukilan Wawancara <strong>Intim</strong> <strong>News</strong> dengan<br />

Drs. Paulus Samuel Puttileihalat.<br />

Apa yang jadi landasan bapak untuk<br />

maju bertarung pada Pilkada SBB<br />

Tahun <strong>2017</strong> mendatang ?<br />

Secara moril saya bertanggungjawab<br />

terhadap masyarakat Kabupaten<br />

Seram Bagian Barat. Sebagai salah satu<br />

tokoh Pemekaran Kabupaten Seram<br />

Bagian Barat, saya merasa terpanggil<br />

untuk mensejahterakan masyarakat<br />

yang saya cintai ini.<br />

Saya juga bertanggung jawab<br />

agar pembangunan yang selama<br />

ini telah terbangun,<br />

harus diteruskan dan<br />

dilanjutkan. Dan sebagai<br />

putra asli Bumi<br />

Saka Mese Nusa,<br />

saya akan merasa<br />

bersalah melihat<br />

negeri ini masih<br />

dibawah Kabupaten<br />

lain yang<br />

ada di Maluku.<br />

Kalau kita dapat<br />

berbuat, kenapa<br />

harus menunggu.<br />

Maju dan mundurn-<br />

8<br />

edisi I Januari <strong>2017</strong>


WAWANCARA EKSKLUSIF<br />

ya daerah ini ada ditangan kita, para<br />

anak negeri yang respect terhadap<br />

pembangunan daerah ini.<br />

Bapak bisa membangun SBB dengan<br />

Kapasitas Kepala Dinas PU, kenapa<br />

harus menjadi Bupati ?<br />

Tadi sudah saya katakan, pertama<br />

menjadi Kepala Daerah adalah adalah<br />

tanggungjawab moril saya kepada<br />

masyarakat Seram Bagian Barat.<br />

Kedua, kalau hanya lewat Kepala Dinas<br />

PU saya hanya dapat membangun SBB<br />

melalui pembangunan Infrastruktur,<br />

sementara masih banyak potensi yang<br />

kita miliki di daerah ini. Ketiga, kekuasaan<br />

politik adalah alat untuk mensejahterakan<br />

rakyat.<br />

Dengan menjadi kepala<br />

daerah saya dapat berbuat<br />

lebih untuk tanah yang<br />

saya cintai ini. Generasi<br />

muda negeri ini harus<br />

menikmati “madu dan<br />

susu” yang dihasilkan<br />

oleh negerinya.<br />

Dan untuk<br />

mendapatkan itu,<br />

Kepala Daerah merupakan<br />

media bagi<br />

saya untuk mensejahterakan<br />

masyarakat<br />

Saka Mese Nusa.<br />

Lantas apa yang akan bapak<br />

buat jika terpilih menjadi<br />

Bupati kelak ?<br />

Saya adalah putra daerah, dan merupakan<br />

tanggungjawab moral saya<br />

untuk mensejahterakan masyarakat<br />

SBB. Mensejahterakan masyarakat<br />

SBB akan saya mulai dari Bidang Pemerintahan.<br />

Maksudnya, peningkatan<br />

system pelayanan yang terpadu dan<br />

prima. Sebagai bagian dari masyarakat<br />

adat, saya akan Merevitalisasi system<br />

pemerintahan adat.<br />

Dengan adanya program kesejahteraan<br />

rakyat yang berbasis pada desa,<br />

kedepan akan saya mekarkan Kabupaten,<br />

Kecamatan, dan Desa Administratif.<br />

Pelayanan public terkait dengan<br />

dokumen kependudukan, harus ada<br />

pelayanan prima KTP, KK,Akte Kelahiran<br />

di Kecamatan.<br />

Membantu kaum intelektual (Siswa<br />

dan Mahasiswa) untuk mendapatkan<br />

Beasiswa Studi lanjut. Tak hanya itu<br />

beasiswa itu juga akan saya berikan<br />

kepada 100 ASN berprestasi tiap tahunnya.<br />

Untuk memenuhi akhlak dan<br />

moral masyarakat Kabupaten SBB,<br />

para pemuka agama baik para Imam<br />

dan Pendeta serta Pastor dan para pemangku<br />

adat akan saya berikan dana<br />

kesejahteraan/ insentif.<br />

Apakah cukup melalui bidang Pemerintahan<br />

ini bapak yakin bisa mensejahterakan<br />

rakyat?<br />

Melalui stimulus pada bidang<br />

Pemerintahan, pelayanan public<br />

langsung kepada masyarakat dapat<br />

tersentuh. Namun tak cukup melalui<br />

bidang pemerintahan saja. Kesejahteraan<br />

masyarakat SBB dapat dicapai juga<br />

melaui bidang perekonomian, industry<br />

dan infrastruktur.<br />

Bidang perekonomian, harus ada<br />

pengembangan sentra ekonomi (pasar)<br />

di 11 Kota Kecamatan. Harus ada akses<br />

distribusi bahan kebutuhan pokok<br />

langsung dari daerah penghasil seperti<br />

pulau jawa. Pelatihan tenaga kerja dan<br />

bantuan modal usaha bagi usaha kecil<br />

menengah dan usaha mikro harus<br />

diberikan.<br />

Harus ada sentra budidaya pertanian<br />

hotikultura di wilayah pegunungan<br />

yang ada di Kabupaten Seram Bagian<br />

Barat.<br />

Sector industry. Nah, yang harus dibuat<br />

juga adalah Pilot Project Agrowisata<br />

Tulen Batai, sentra budidaya industry<br />

perikanan dan perkebunan di wilayah<br />

Huamual. Sentra industry pertambangan<br />

di wilayah Kairatu Barat.<br />

Pembukaan 5.000 hektar lahan pertanian<br />

baru. Pengembangan sarana dan<br />

prasarana transportasi, pengembangan<br />

system ko munikasi, dan pariwisata.<br />

Kira kira ada tidak sector lain yang<br />

harus disentuh yang mungkin luput<br />

dari pemerintahan sebelumnya ?<br />

Saya tak mau berbicara tentang pemerintahan<br />

sebelumnya. Saya adalah<br />

bagian dari Pemerintahan yang hebat<br />

itu. Namun sector lain yang harus saya<br />

kembangkan nantinya adalah pembangunan<br />

manusia dan kebudayaan.<br />

Artinya pembangunan & Rehabilitasi<br />

rumah ibadah akan saya buat. Itu<br />

adalah penghormatan saya kepada<br />

sang pencipta. Dengan rumah ibadah<br />

yang bagus dan besar saya berharap<br />

dapat menampung banyaknya jemaat<br />

dan jamaah. Sikap acuh dan tak taat<br />

dalam beribadah dapat hilang berangsur<br />

angsur. Dengan demikian jika tiap<br />

saat mayarakat disuguhi dengan santapan<br />

rohani maka kita akan mendapat<br />

manusia manusia SBB yang hebat nantinya.<br />

Pengembangan SEKAMI,Sekolah<br />

Minggu, Tempat Pengajian Alquran .<br />

Pemerataan tenaga pendidik dan<br />

tenaga kesehatan di semua wilayah,<br />

peningkatan kualitas layanan pendidikan<br />

dan kesehatan harus dilakukan.<br />

Pendirian Universitas Nusa Ina<br />

juga merupakan salah satu hal yang<br />

akan saya lakukan agar adik adik kita<br />

tak lagi mengecap pendidikan diluar<br />

SBB. Saya juga akan memberikan<br />

beasiswa bagi 1.000 siswa dan mahasiswa<br />

kurang mampu. Dan itu akan<br />

membantu meringankan beban orang<br />

tua.<br />

Pembangunan rumah sakit rawat<br />

inap di ibu kota kecamatan. Revitalisasi<br />

sanggar, lembaga adat Tala, Eti, Sapalewa.<br />

Pembangunan Museum Nunusaku<br />

dan pembangunan rumah adat (Baileo)<br />

di tiap negeri akan saya buat.<br />

Nah, itu adalah banyak hal yang<br />

terlintas dalam pikiran saya yang<br />

akan saya wujudkan jika menjadi<br />

kepala daerah nantinya.<br />

Terimakasih atas waktu berkualitas<br />

ini Pak Drs. Paulus Samuel Puttileihalat,<br />

semoga apa yang bapak rencanakan<br />

untuk membangun Kabupaten<br />

Seram Bagian Barat bisa mendapat<br />

Rido Tuhan Yang Maha Kuasa.<br />

Sama Sama. Sukses juga buat <strong>Intim</strong><br />

<strong>News</strong>. Semoga dapat menjadi media<br />

pemersatu dan menjadi reverensi<br />

edukasi bagi masyarakat Maluku dan<br />

masyarakat Indonesia Timur.<br />

edisi I Januari <strong>2017</strong><br />

9


GALERI FOTO<br />

10<br />

edisi I Januari <strong>2017</strong>


GALERI FOTO<br />

edisi I Januari <strong>2017</strong><br />

11


PENDIDIKAN<br />

Liburan Berakhir, Guru<br />

Paniai Masih Absen<br />

Meski libur panjang Natal 2016 dan Tahun Baru <strong>2017</strong><br />

telah berakhir 7 Januari <strong>2017</strong>, namun sejumlah sekolah di<br />

Kabupaten Paniai, persisnya di lingkungan kota Enarotali<br />

dan Madi belum memulai kegiatan belajar-mengajar karena<br />

beberapa guru tak datang tanpa alasan yang jelas.<br />

Demianus Gobai, guru senior di SMP<br />

Negeri 1 Paniai Timur Enarotali mengatakan,<br />

kini menjelang hari ketiga<br />

masuk sekolah, siswa sudah datang,<br />

namun guru belum juga hadir.<br />

“Anak-anak banyak yang datang,<br />

tapi guru-guru belum ada, jadi saya juga<br />

pulang,” ujar Demianus Gobai ketika<br />

ditemui di gapura SMP Negeri 1 Paniai<br />

Timur Enarotali, Rabu (11/1/2016).<br />

Menurutnya, ketidakkonsistenan<br />

guru membuat siswa terlantar dan itu<br />

harus diubah. Ia memperkirakan proses<br />

KBM baru mulai pekan depan.<br />

Seorang siswa SMA Negeri 1 Paniai,<br />

Frans mengatakan, ia bersama<br />

kawan-kawannya telah hadir di sekolah<br />

sejak hari pertama masuk sekolah,<br />

namun proses belajar mengajar belum<br />

berlangsung.<br />

“Kami datang ke sekolah hanya<br />

duduk-duduk di halaman sekolah, lalu<br />

sekitar jam 10 siang kami bubar, begitu<br />

terus selama tiga hari ini,” katanya.<br />

Kepala Dinas P&P Kabupaten Paniai<br />

yang menyampaikan pernyataan<br />

melalui Pengawas Sekolah, Adrianus Tekege<br />

mengungkapkan, awal masuk sekolah<br />

biasanya guru dan siswa melakukan<br />

kebersihan lingkungan sekolah.<br />

“Memang, biasanya awalnya bersihbersih<br />

di lingkungan sekolah dulu, karena<br />

selama libur ada rumput tinggi, botol,<br />

dan batu yang dilempar oknum tertentu<br />

ke halaman sekolah, jadi ini bukan hanya<br />

di Kota Enarotali saja, tapi semua sekolah<br />

di perkampungan juga sama,” katanya.<br />

Namun ia berjanji akan mengumpukan<br />

semua kepala sekolah untuk membahas<br />

agar ini tidak terjadi lagi. (IN-08/<br />

Tjb)<br />

12<br />

edisi I Januari <strong>2017</strong>


POLITIK<br />

KPU SBB Tetapkan Nomor<br />

Urut Paslon<br />

Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Seram Bagian Barat,<br />

baru baru ini menggelar pengambilan dan penetapan<br />

nomor urut bagi 4 pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati<br />

(Cabup dan Cawabup) Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB).<br />

Pengambilan dan penetapan Nomor<br />

urut pasangan Cabup dan Cawabup<br />

Kabupaten SBB yang ditetapkan oleh<br />

KPU SBB Nomor : 22/Kpts/KPU-Kab-<br />

029.433645/X/2016 Tentang Penetapan<br />

Nomor Urut Pasangan Calon Bupati<br />

dan Wakil Bupati Seram Bagian Barat<br />

Tahun <strong>2017</strong>.<br />

Melampirkan pasangan dengan<br />

jargon RODAL (Romo dan Dalas –<br />

Drs.Paulus Samuel Puttileihalat dan<br />

H.Amirudin Dalas) sebagai pasangan<br />

dengan nomor urut 1. Diikuti dengan<br />

pasangan dengan Partai Pengusung<br />

PDIP , PKS atau pasangan dengan akronim<br />

INA AMA (Indonesia - Atapary<br />

Majid atau Samson Atapary,SH dan<br />

Muhammad Suhfi Majid, ST, M.Si) dengan<br />

nomor urut 2. Pasangan dengan<br />

Jargon TUNTAS (Tuhuteru-Petrus atau<br />

Sanadjihitu Tuhuteru dan Petrus Suripaty)<br />

mendapatkan nomor urut 3. Dan<br />

pasangan dengan nomor urut 4 yakni<br />

pasangan YAKIN (Yasin-Akerina atau<br />

Drs.H.M.Yasin Payapo,M.Pd dan Timotius<br />

Akerina,SE).<br />

INA AMA: Angka 2 Mengisyaratkan<br />

Kita Adalah Bupati ke-2<br />

Usai mengikuti pengambilan dan<br />

penetapan nomor urut di KPU SBB,<br />

Pasangan Nomor Urut 2 (Samson Atapary,SH<br />

dan Suhfi Majid,ST,M.Si) kepada<br />

awak media mengatakan angka 2<br />

merupakan lambing dari Victori (Kemenangan),<br />

Peace (Kedamaian).<br />

“Kalau angka dua itu mempunyai<br />

filosofi yang melambangkan Victoria<br />

tau kemenangan, juga Peace atau<br />

kedamaian, “ Jelas Samson Atapary.<br />

Sedangkan Suhfi Majid berujar sejak<br />

pendaftaran di KPU SBB sebagai Kandidat,<br />

pengambilan nomor urut, dan<br />

penetapan nomor urut, pihaknya selalu<br />

pada angka keberuntungan yakni angka<br />

2.<br />

Dia juga memfilosofikan pergantian<br />

Bupati di SBB merupakan pergantian<br />

Bupati yang ke 2 setelah dijabat selama<br />

dua periode oleh Jacobus F.Puttileihalat.<br />

untuk itu, angka 2 merupakan<br />

tanda alam, yang keluar sebagai Bupati<br />

SBB kedepan adalah pasangan dengan<br />

nomor urut 2.<br />

Filosofi Angka 1 Bermakna RODAL<br />

Akan Keluar Sebagai Pemenang<br />

Lain halnya dengan pasangan<br />

RODAL, lewat Calon Bupatinya, Drs.<br />

Paulus Samuel Puttileihalat pasangan<br />

RODAL menerjemahkan filosofi angka<br />

1 adalah angka seorang pemenang.<br />

“Saat pengambilan nomor urut<br />

kita mendapatkan urutan keempat<br />

untuk mengambil nomor. Angka 4<br />

melambangkan kursi pilkada. Dan<br />

saat pengambilan nomor, kita dapat<br />

nomor urut 1. Itu artinya perebutan<br />

kursi Bupati, yang akan keluar sebagai<br />

pemenang adalah pasangan RODAL”<br />

Ujar Puttileihalat dengan koarnya.<br />

YAKIN, Angka 4 Adalah Kursi Bupati<br />

Pasangan YAKIN yakni Yasin Payapo<br />

dan Timotius Akerina lebih memfilosofikan<br />

angka 4 adalah lambang kursi<br />

Bupati SBB.<br />

“Saat kita mendapatkan nomor<br />

antri untuk pengambilan nomor urut,<br />

kita mendapatkan nomor urut 1. Saat<br />

mengambil nomor urut, kita dapat<br />

nomor urut 4. Itu artinya kita mulai<br />

dari awal dan berakhir dengan sebuah<br />

kursi Bupati SBB, dan itu dilambangkan<br />

dengan angka 4, “ Ujar Yasin Payapo<br />

didampingi Timotius Akerina. (IN-01)<br />

edisi I Januari <strong>2017</strong><br />

13


POLITIK<br />

PDIP Latih Militansi Kader<br />

Menangkan Pilkada SBB<br />

14<br />

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Dewan<br />

Pimpinan Cabang (DPC) Kabupaten Seram Bagian Barat<br />

(SBB) menggelar Pelatihan Militansi Kader Pemenangan<br />

Pilkada.<br />

edisi I Januari <strong>2017</strong><br />

Pelatihan Militansi Kader PDIP besutan<br />

Megawati itu berlangsung di Kota Piru<br />

SBB, dan di hadiri Fungsionaris Dewan<br />

Pimpinan Daerah (DPD) PDI, Pengurus<br />

DPC, Pengurus Anak Cabang (PAC) dan<br />

270 ranting di kabupaten SBB.<br />

Ketua DPC PDIP Kabupaten SBB Seth<br />

Mariyate, dalam sambutan menyampaikan,<br />

semua kader PDIP dari tingkat<br />

DPC sampai ranting diharapkan bisa<br />

bekerjasama dalam rangka memenagkan<br />

pilkada SBB <strong>2017</strong>.<br />

Marayate optimis kader terbaik PDIP<br />

dan PKS yang di usung untuk mencalonkan<br />

diri sebagai kandidat Bupati<br />

dan Wakil Bupatti dengan akronim<br />

INA AMA akan memenagkan pilkada<br />

SBB di <strong>2017</strong> nanti. “Beta harap supaya<br />

semua kader dari DPC sampai ranting<br />

untuk kerja maksimal dan harus buktikan<br />

ke DPD bahwa kita PDIP SBB mampuh<br />

melahirkan kepalah daerah, yaitu<br />

INA AMA.” tuturnya<br />

Senada dengan Marayate, salah satu<br />

fungsionaris DPD PDIP Maluku Benhur<br />

Watubun mengatakan, untuk memenagkan<br />

Pilkada SBB kita harus bergotong<br />

royong. Sehingga semua kader<br />

diharapkan dapat menyumbang energinya<br />

untuk pilkada SBB nanti.<br />

“Kita harus bisa menjadi contoh buat<br />

yang lain bahwa PDIP itu solid, kita<br />

harus solid karena kejutan solidaritas<br />

maka kita akan menangkan pilkada<br />

SBB” ucapnya<br />

Sementara Dewan Kehormatan DPP<br />

PDIP Komarudin Watubun menyampaikan,<br />

PDIP harus menjadi contoh dan<br />

teladan kepada semua masyarakat,<br />

karena PDIP adalah partai yang selalu<br />

ada dan bersama-sama dengan rakyat.<br />

“Kita harus bisa seperti presiden RI<br />

Joko Widodo, Jokowi itu orang biasa-biasa<br />

saja, dia orang selalu dekat dengan<br />

rakyat dan tidak menyombongkan dirinya<br />

hingga dia dicintai oleh rakyatindonesia”<br />

tutur Watubun<br />

Kader PDIP sekaligus calon Bupati<br />

SBB Samson Atapary berharap, semua<br />

kader PDIP bekerjasama dan wajib<br />

menymapaikan kepada seluruh masyarakat<br />

bahwa INA AMA adalah Calon<br />

Bupati dan Wakil Bupati SBB yang pantas<br />

untuk didukung. (IN-01)


MAESTRO<br />

Frans Kaisiepo<br />

Sang Penggagas<br />

Nama Irian<br />

Nama Frans Kaisiepo akhir akhir ini telah menjadi viral di<br />

dunia maya saat wajahnya diapresiasi dalam lembar uang<br />

Rp. 10.000. Frans Kaisiepo merupakan nama salah satu<br />

pahlawan nasional dalam 12 pecahan mata uang NKRI baru<br />

yang diluncurkan akhir tahun 2016.<br />

Nama akbar Frans Kaisiepo telah diabadikan<br />

pada bandara di Biak, Papua,<br />

tanah kelahirannya. Serta diabadikan<br />

sebagai nama kapal perang Indonesia,<br />

yakni KRI Frans Kaisiepo 2010 lalu.<br />

Masyarakat juga mengenalnya sebagai<br />

Gubernur Irian Barat ke-4 pada<br />

masa pemerintahan Presiden Soekarno,<br />

yakni pada 1964-1973. Frans juga,<br />

sebagai pelopor nama Irian, yang artinya<br />

semangat persatuan masyarakat<br />

agar tidak mudah untuk takluk di tangan<br />

Belanda.<br />

Meski banyak yang meyakini kata<br />

IRIAN yang keluar dari mulutnya merupakan<br />

singkatan dari “Ikut Republik<br />

Indonesia Anti Netherland”.<br />

Siapa sebenarnya sosok yang diabadikan<br />

dalam pecahan uang kertas<br />

Rp.10.000 ini ?<br />

Frans Kaisiepo merupakan pahlawan<br />

kemerdekaan RI di Papua, yang<br />

dulunya bernama Irian. Beliau merupakan<br />

putra kelahiran Biak, Papua, pada<br />

10 Oktober 1921.<br />

Dalam konferensi Malino di Sumatera<br />

Utara pada 1946, dia merupakan<br />

satu-satunya perwakilan Papua. Dalam<br />

konferensi tersebut, dia mengusulkan<br />

nama Papua diganti jadi Irian.<br />

Selang satu tahun, tekanan Belanda<br />

di Papua meningkat sehingga pecah<br />

perang di Biak. Frans menjadi tokoh<br />

penting pergerakan anti-Belanda. Sikap<br />

anti-Belanda ini dia tunjukkan dengan<br />

menolak dipilih sebagai wakil Belanda<br />

di Konferensi Meja Bundar (KMB).<br />

Gara-gara penolakannya, dia harus<br />

merasakan pahitnya menjadi tahanan<br />

pada periode 1954 – 1961.<br />

Pada 1971, dia menjadi pendiri Partai<br />

Politik Irian. Misi utama dari pembentukan<br />

partai tersebut adalah agar<br />

supaya wilayah nugini bisa bersatu<br />

dengan Indonesia.<br />

Pada 1972, Frans didapuk menjadi<br />

Anggota, Kepemimpinan Hakim Tertinggi,<br />

Dewan Pertimbangan Agung RI.<br />

Dia menjabat Gubernur Irian Barat<br />

ke-4 hingga 1973, sebelum akhirnya tutup<br />

usia pada 10 April 1979.<br />

Atas jasa dan perjuangannya terhadap<br />

tanah Papua dan kemerdekaan<br />

Indonesia, Pemerintah RI menganugerahi<br />

Frans yang juga pahlawan Trikora<br />

ini dengan gelar Pahlawan Nasional<br />

berdasarkan SK Presiden RI No. 077/<br />

TK/Tahun 1993 tanggal 19 Agustus 1993.<br />

Karena dianggap kurang familiar<br />

dalam jajaran pahlawan Indonesia<br />

membuat masyarakat bertanya-tanya<br />

tentang dirinya. Berbagai komentar<br />

miring menghiasi laman media sosial<br />

tentang Frans Kaisiepo. Namun,<br />

tak jarang juga yang membela sosok<br />

pahlawan penggagas pembentukan<br />

Republik Indonesia Serikat sebagai<br />

wakil dari Papua.<br />

Diambil dari berbagai sumber<br />

edisi I Januari <strong>2017</strong><br />

15


HUKUM DAN KRIMINAL<br />

16<br />

Astaga… Raport<br />

Merah Oknum<br />

Jaksa Masuk Staf<br />

Presiden RI ?<br />

Oknum Jaksa yang berkantor di Kejaksaan Negeri Ambon<br />

Cabang Banda, Jafet Ohello,SH dan Berty Tanate,SH<br />

dilaporkan ke Staf Presiden Republik Indolesia oleh Yustin<br />

Tuny,SH Kuasa Hukum Direktris PT. Parama Andika Raya.<br />

edisi I Januari <strong>2017</strong><br />

Laporan bernomor: 45-/LO-AH/P/<br />

IX/2016 diserahkan langsung oleh Yustin<br />

Tuny,SH di Kantor Staf Periden Republik<br />

Indonesia tertanggal 23 September<br />

2016.<br />

Musabab nama kedua oknum jaksa<br />

itu terseret masuk di laci Staf Kepresidenan<br />

RI pasalnya pada saat pemeriksaan<br />

Pembangunan Bandar Udara<br />

Banda Naira tahun 2014, penyidik Kejaksaan<br />

Negeri Ambon Cabang Banda<br />

tidak menggunakan ahli BPK/BPKP<br />

untuk menghitung kerugian keuangan<br />

negara pada proses Pekerjaan Pembangunan<br />

Standar Runway Bandar Udara<br />

Bandan Naira.<br />

Diungkapkan Yustin Tuny dalam<br />

realese pers yang diterima media ini,<br />

Saat proses pemeriksaan Marten Pilipus<br />

Parinusa dan Sijane Nanlohy sebagai<br />

tersangka oleh penyidik kejaksaan<br />

negeri Ambon Cabang Banda ke


duanya tidak didampingi oleh Kuasa<br />

Hukum,<br />

Tak hanya itu, Penyidik Kejaksaan<br />

Negeri Ambon Cabang Banda sama<br />

sekali tidak mempertimbangkan bukti<br />

Hukum berupa Kwitansi dan Validasi<br />

data bank serta surat pernyataan tanggal<br />

5 Juni 2015 Nomor: 12. Yang dibuat<br />

dan ditanda tangani oleh Welmon Rikumahu,<br />

dihadapan Notaries Grace<br />

Margareth Goenawan SH.MH. Wellmon<br />

Rikumahu menggunakan uang Rp<br />

375.000.000 untuk kepentingan pribadi<br />

namun Penyidik Kejaksaan Negeri<br />

Ambon Cabang Banda tidak menetapkannya<br />

sebagai tersangka.<br />

Petrus Marina ST, selakku PPK menerima<br />

uang dari Tersangka/Terdakwa<br />

Marthen Pilipus Parinussa uang sebesar<br />

Rp. 247.000.000,- tapi diakui hanya<br />

Rp. 10.000.000,- yang diterima.<br />

Entah apa yang ada di benak peny-<br />

HUKUM DAN KRIMINAL<br />

idik saat itu, penyidik Kejaksaan Negeri<br />

Ambon Cabang Banda tidak menetapkan<br />

Petrus Marina Sebagai Tersangka.<br />

Tak hanya Petrus Marina, Rusmin Djalal<br />

juga diduga menerima uang sebesar<br />

Rp. 15.000.000,- yang ditransfer oleh<br />

Marten Pilipus Parinusa ke Rekening<br />

atas nama Rusmin Jalal, parahnya<br />

Rusmin Jalal juga tidak ditetapkan sebagai<br />

Tersangka.<br />

Norberta Rerebulan juga diduga menerima<br />

uang sebesar Rp. 60.000.000,- ditransfer<br />

oleh Marten Pilipus Parinussa<br />

ke Rekening Fransiskus Nowinrian, namun<br />

Norberta Rerebulan tidak ditetapkan<br />

sebagai Tersangka<br />

Konsultan pengawas, Sutoyo, pada<br />

Pekerjaan Pembangunan Standar Runway<br />

Bandar Udara Bandan Naira di<br />

Banda Naira tahun 2014 membuat Berita<br />

Acara pekerjaan telah selesai 100%,<br />

akan tetapi secara nyata pekerjaan belum<br />

selesai dikerjakan.<br />

Saat itu penyidik Kejaksaan Negeri<br />

Ambon cabang Banda juga tidak menetapkan<br />

Sutoyo sebagai Tersangka.<br />

Hal itu bagi Yustin Tuny telah terungkap<br />

dalam kesaksian para saksi dihadapan<br />

persidangan.<br />

Tak hanya itu, Dokumen Kontrak<br />

Pekerjaan Pembangunan Standar Ranway<br />

Strib Bandar Udara Banda Naira<br />

tahun 2014 ditanda tangani oleh PPK<br />

Petrus Marina dan Direktris PT Parama<br />

Andika Raya Sijane Nanlohy. Berita<br />

Acara pembayaran uang muka Nomor<br />

KU.003/908.A/IX/PPK/BDN-2014<br />

ditanda tangani oleh Petrus Marina<br />

dan Sijane Nanlohy.dengan Ringkasan<br />

Kontrak tanggal 29 september 2014<br />

ditanda tangani oleh Petrus Marina.<br />

Berita Acara, Sertifikat Bulanan<br />

ditanda tangani oleh Petrus Marina,<br />

Sutoyo, Sijane Nanlohy, Kaharudin<br />

Djumat, Yusman Aidin. Surat Perintah<br />

Membayar tanggal 13 Oktober 2014,<br />

Surat Perintah membayar tanggal 5<br />

Desember 2014, Surat Perintah membayar<br />

tanggal 18 Desember 2014 ditanda<br />

tangani oleh Kaharudin Djumat.Berita<br />

Acara Serah terima pekerjaan ditandatangani<br />

oleh: Sijane Nanlohy Direktris<br />

PT Parama Andika Raya dan Petrus<br />

Marina selaku PPK.Kwitansi LS ditanda<br />

tangani oleh Sijane Nanlohy Beltasar<br />

Latupeirissa selaku Kuasa Penguna<br />

Anggaran dan Rusmin Djalal.<br />

Anehnya penanda tanganan dokumen<br />

sebagaimana disebutkan<br />

dibantah oleh Sijane Nanlohy dalam<br />

Persidangan dibawah Sumpah. Pada<br />

dokumen-dokumen pekerjaan dimaksud<br />

telah terjadi tindak pidana<br />

pemalsuan terhadap tanda tangan<br />

Sijane Nanlohy maupun Stempel/Cap<br />

Perusahaan.Bahwa dengan ditetapkanya<br />

Marten Pilipus Parinusa dan<br />

Sijane Nanlohy sebagai tersangka<br />

oleh Penyidik Kejaksaan Negeri Ambon<br />

Cabang Banda serta tidak menetapkan<br />

para pihak sebagaimana disebutkan<br />

diatas sebagai tersangka. Dia<br />

bahkan menduga ada “Mafia Hukum”<br />

dibalik kasus ini.<br />

“Laporan yang disampaikan ke Kejaksaan<br />

Agung maupun Staf Presiden<br />

RI didukung dengan bukti yang sangat<br />

akurat. oleh karena itu sampai titik darah<br />

penghabisan saya akan tetap berjuang<br />

untuk kasus ini. semua ini saya<br />

lakukan karena saya menduga ada ‘Mafia<br />

Hukum’ dibalik kasus ini, “ tandas<br />

alumnus GMNI Cabang Ambon itu.<br />

Sementara, Staf Presiden Republik<br />

Indonesia dengan inisial E.G.R membenarkan<br />

laporan yang disampaikan oleh<br />

Yustin Tuny, SH telah diterima oleh Staf<br />

Presiden Repubilk Indonesia.<br />

Baginya setelah dipelajari berkas<br />

laporan terhadap proses pemeriksaan<br />

maupun penetapan tersangka oleh<br />

penyidik oleh karena itu berdasarkan<br />

laporan yang terlampir bukti-bukti surat<br />

maka, pihak staf Presiden RI akan<br />

menyurati Kejaksaan Agung dan Kejaksaan<br />

Tinggi Maluku serta memantau<br />

proses yang dilakukan oleh Kejaksaan<br />

Agung RI maupun Kejaksaan<br />

Tinggi Maluku.<br />

“Selain itu, Kami akan menyurati<br />

pelapor (Yustin Tuny,SH) untuk memantau<br />

laporan yang pernah Ia sampaikan<br />

kepada Kejaksaan Agung RI di<br />

Jakarta maupun kepada Kejaksaan<br />

Tinggi Maluku sereta memberikan informasi<br />

perkembangan laporannya kepada<br />

Kami, “ terang pria yang bertugas<br />

di Kantor Staf Presiden itu.<br />

Baginya, tak ada seorang pun yang<br />

kebal Hukum di Negara yang memiliki<br />

dasar negara Hukum. Untuk itu pihaknya<br />

akan mendesak instansi terkait<br />

untuk menyelesaikan laporan yang dialamatkan<br />

ke Staf Preside RI oleh Yustin<br />

Tuny,SH.<br />

“Tidak ada seorang pun di negara<br />

ini yang kebal hukum. Termasuk orang<br />

orang orang yang disebutkan dalam<br />

laporan saudara Yustin Tuny,SH itu.<br />

Kita akan kroscek kebenaran kasusnya,<br />

dan akan kita surati Kejaksaan<br />

Agung untuk ditindaklanjuti ke Keajksaan<br />

Tinggi Maluku dan Kejaksaan<br />

Negeri setempat, “ tuturnya. (IN-01)<br />

edisi I Januari <strong>2017</strong><br />

17


HUKUM DAN KRIMINAL<br />

Kadis ESDM Bantah Adanya<br />

Tudingan Rp 100 Juta Yang<br />

Diserahkan PT BPS<br />

Tudingan miring kepada Kadis Energi<br />

Sumber Daya Mineral (ESDM), Ir Martha<br />

Nanlohy, Selasa(10/01/<strong>2017</strong>) saat<br />

dimintai keterangan oleh Kejaksaan<br />

tinggi (Kejati) Maluku, seputar dugaan<br />

gratifikasi sebesar Rp 100 juta dari PT.<br />

Buana Pratama Sejahtera (BPS) ke rekeningnya,<br />

akhirnya diluruskan Kabag<br />

Humas Setda Gubernur Provinsi Maluku,<br />

Boby Kin Palapia,SH,MH.<br />

Saat melakukan koordinasi dengan<br />

Nanlohy, Bobi Kin Palapia, Selasa<br />

(10/01/<strong>2017</strong>), Palapia menjelaskan, uang<br />

sebesar 100 juta yang disebut-sebut<br />

diterima oleh Nanlohy dari pihak PT<br />

BPS yang sedang dalam pengerjaan<br />

proyek pengangkutan sedimen logam<br />

berbahaya dari sungai Anahony di kawasan<br />

tambang emas Gunung Botak,<br />

Kabupaten Buru, sudah dikembalikan<br />

ke perusahaan tersebut.<br />

“Uang Rp 100 juta itu merupakan<br />

kelebihan anggaran yang ditransfer<br />

oleh PT BPS ke rekeningnya Ibu Martha<br />

Nanlohy, telah dikembalikan oleh ibu<br />

Kadis ESDM, sehigga rekening itu bukan<br />

rekeningnya pribadi Kadis ESDM<br />

Maluku, tapi rekening bersama ,”ucap<br />

Palapia.<br />

Menurutnya, rekening bersama untuk<br />

menampung anggaran milyaran<br />

rupiah yang dikeluarkan PT BPS untuk<br />

kepentingan penataan dan biaya pengamanan<br />

serta pengosongan lokasi<br />

tambang, telah ditutup. Berita acara<br />

penutupan rekening juga telah dibuat<br />

oleh pihak ESDM dan diserahkan ke PT.<br />

BPS, sehingga ada bukti pertanggung<br />

jawaban secara tertulis.<br />

Penutupan rekening dilakukan pada<br />

April 2016, setelah Dinas ESDM meminta<br />

audit BPKP pada <strong>Februari</strong> 2016,<br />

dalam rangka melihat sisi pertanggungjawaban<br />

keuangan. Dari hasil audit<br />

itu, ternyata BPKP telah meminta<br />

agar rekening bersama ditutup, dan<br />

dana sisa telah disetor kembali ke pihak<br />

PT. BPS.<br />

“Saya tidak ingat berapa jumlah<br />

dana yang dikembalikan, tapi mencapai<br />

ratusan juta dan secara resmi telah<br />

dibuat berita acara,”ungkapnya.<br />

Juru bicara Pemprov Maluku ini juga<br />

membantah Kadis ESDM sengaja tidak<br />

bersikap kooperatif dalam memenuhi<br />

panggilan jaksa ataupun mempersulit<br />

penanganan perkara.<br />

“Ibu Kadis membantah kalau tidak<br />

kooperatif, karena memang ada kegiatan<br />

di Jakarta bersama kementerian<br />

ESDM, sehingga tidak bisa memenuhi<br />

panggilan jaksa,”ujarnya.<br />

Keterangan yang diberikannya kepada<br />

media, juga sebagai bentuk transaparansi<br />

publik.<br />

“Ibu Kadis menyatakan akan mendukung<br />

dan menghormati proses hukum<br />

yang sedang dilakukan pihak<br />

Kejati Maluku, termasuk akan bersikap<br />

kooperatif dalam memberikan keterangan.<br />

Jadi klarifikasi yang diberikan<br />

hanya untuk meluruskan pemberitaan<br />

selama ini,”pungkas Kabag Humas Setda<br />

Provinsi Maluku, Bobi Kin Palapia.<br />

(IN-06)<br />

18<br />

Oknum Brimob Diduga Terlibat<br />

Pencurian Konsentrat PT Freeport<br />

Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw<br />

mengatakan dua anggota Brimob<br />

Polda Jawa Tengah (Jateng) masih ditahan<br />

di Polres Mimika karena terlibat<br />

kasus pencurian konsentrat di pabrik<br />

PT Freeport Indonesia di Tembagapura,<br />

pada Minggu (8/1) malam.<br />

Irjen Waterpauw kepada Antara, di<br />

Jayapura, Kamis, mengatakan kedua anggota<br />

Brimob itu tergabung dalam satuan<br />

tugas pengamanan obyek vital di kawasan<br />

tambang PT Freeport Indonesia.<br />

Keduanya dilaporkan mencuri konsentrat<br />

Freeport bersama tiga warga sipil.<br />

“Kasusnya saat ini ditangani Polres<br />

edisi I Januari <strong>2017</strong><br />

Mimika di Timika dan kelima pelaku,<br />

termasuk dua anggota Brimob itu ditahan<br />

untuk diproses lebih lanjut,”<br />

ujarnya.<br />

Kasus pencurian itu, kata Waterpauw,<br />

terjadi sekitar pukul 18.45 WIT,<br />

dengan barang bukti berupa dua kantong<br />

plastik berisi konsentrat yang dimiliki<br />

kedua anggota Brimob itu, dan<br />

setengah karung konsentrat milik tiga<br />

warga sipil.<br />

Ia menyebut kedua anggota Brimob<br />

yang terlibat kasus pencuarian konsentrat<br />

itu yaitu Brigadir S dan Bharatu<br />

APP, sedangkan tiga warga sipil yakni<br />

EA, A dan C.<br />

Modus operandi yang dilakukan<br />

para pelaku yakni memasuki kawasan<br />

pabrik pengolahan konsentrat di mile<br />

74.<br />

Dengan adanya kasus itu, maka<br />

kedua anggota Brimob Polda Jateng itu<br />

tidak diizinkan kembali ke satuannya<br />

di Jawa Tengah, setelah purna tugas<br />

dari satgas pengamanan objek vital di<br />

Timika, Papua.<br />

Satgas pengamanan objek vital PT<br />

Freeport Indonesia kini melibatkan anggota<br />

Brimob Polda Kalimantan Barat.<br />

(IN/Web)


DAERAH<br />

Horeee... Pesawat Berbadan<br />

Lebar Bakal Mendarat Di<br />

Langgur<br />

Menteri Dalam Negeri, Tjahyo Kumolo,SH memastikan<br />

pesawat berbadan lebar akan segera mendarat di Bandara<br />

Karel Satsuitubun, Langgur, Maluku Tenggara, Maluku.<br />

Mengingat potensi yang ada di Kepulauan Kei ini sudah<br />

mendapat sorotan dunia dan akan ada banyak wisatawan<br />

lokal maupun asing yang akan datang menikmatinya<br />

sehingga diperlukan akses udara yang memadai.<br />

Hal ini disampaikan Mendagri dalam<br />

menjawab permintaan Bupati Maluku<br />

Tenggara, Ir. Anderias Rentanubun dalam<br />

acara puncak Festival Pesona Meti<br />

Kei baru baru ini.<br />

“Saya akan segera melaporkan hal<br />

ini ke Presiden dan Kementerian terkait.<br />

Saya pastikan secepatnya akan<br />

ditindaklanjuti,”ujarnya.<br />

Menurut Mendagri, Kepulauan Kei<br />

harus difokuskan sebagai daerah tujuan<br />

wisata karena ada “sekeping surga”<br />

yang jatuh di wilayah ini.<br />

“Hal ini sangat mungkin karena banyak<br />

sekali faktor penunjang, diantaranya<br />

penduduk yang ramah tamah, kuliner<br />

yang khas, dan tari tradisonal yang<br />

luar biasa,”tuturnya.<br />

Mendagri meminta agar keindahan<br />

destinasi wisata yang ada terus<br />

dipertahankan dan jangan dicemari<br />

karena kedepannya Kepulauan Kei<br />

akan menjadi tujuan wisata yang digemari.<br />

Dirinya optimis dengan kerja sama<br />

yang baik antara pemerintah daerah,<br />

swasta dan masyarakat, pengembangan<br />

pariwisata akan semakin baik<br />

lagi. (IN/Web)<br />

edisi I Januari <strong>2017</strong><br />

19


DAERAH<br />

Wakil Gubernur Puji Usaha<br />

Bupati dan Masyarakat<br />

Malra Gelar FPMK<br />

20<br />

Salah satu upaya yang dilakukan Pemerintah Kabupaten<br />

Maluku Tenggara untuk mengangkat sektor pariwisata<br />

sebagai salah satu destinasi wisata di Wilayah Timur<br />

Indonesia yakni dengan dilakukannya Festival Pesona Meti<br />

Kei (FPMK).<br />

Gaung pelaksanaan Festival Pesona<br />

Meti Kei (FPMK) bukan sebatas lokal,<br />

nasional maupun regional tapi internasional.<br />

Hal ini membuat Maluku<br />

Tenggara (Kepulauan Kei) kini menjadi<br />

sorotan dunia. Banyak wisatawan<br />

mancanegara berdatangan menikmati<br />

“Surga tersembunyi di Indonesia<br />

Timur” itu.<br />

Upaya tersebut menuai banyak pujian.<br />

Salah satunya datang dari Wakil<br />

Gubernur Maluku, Dr. Z. Sahuburua<br />

yang memuji upaya Pemkab dan masyarakat<br />

Maluku Tenggara (Kepulauan<br />

Kei) yang dianggapnya berhasil dalam<br />

pelaksanaan Festival Pesona Meti Kei<br />

karena berhasil mengundang decak<br />

kagum dunia.<br />

“Apresiasi buat pemkab dan masyarakat<br />

malra yang bekerja keras untuk<br />

pelaksanaan kegiatan ini. Informasi<br />

yang saya terima, masyarakat memiliki<br />

andil besar dalam mempersiapakan<br />

segalanya dalam upaya pengemabnagn<br />

adat sitiadat. Salut,”ungkapnya.<br />

Dikatakan, dirinya sudah lama<br />

mendengar cerita tentang meti kei<br />

namun baru sekarang dapat menyaksikan<br />

langsung prosesnya dan itu<br />

sesuatu yang luar biasa. Hal itu sangat<br />

baik karena baginya keramahan masyarakat,<br />

dan lingkungan yang bersih<br />

sangat menunjang sehingga kedepannya<br />

negara-negara ASEAN akan diundang<br />

untuk menyaksikan hal tersebut.<br />

Menurutnya, merupakan sesuatu<br />

yang sangat membanggakan karena<br />

kearifan lokal yang dikembangkan<br />

masyarakat kepualauan kei lewat pangan<br />

lokal akan terus dikembangkan<br />

edisi I Januari <strong>2017</strong><br />

menjadi subtitusi untuk beras.<br />

“Jika suatu saat tidak ada beras, masyarakat<br />

bisa hidup dengan umbi-umbian.<br />

Ini usaha pengembangan pangan<br />

lokal yang sangat baik dan harus terus<br />

didukung,”ujarnya.<br />

Dijelaskan, dukungan penuh akan<br />

terus diberikan Pemerintah Provinsi<br />

dalam mengembangkan pariwisata di<br />

Kepulaun Kei. Tak hanya pariwisata<br />

sejarah dan budaya namun juga pariwisata<br />

bahari karena 92, 6 persen daerah<br />

Maluku adalah laut dengan darat<br />

yang hanya 7,4 persen.<br />

“Perjuangan kita untuk menjadikan<br />

Maluku sebagai Lumbung Ikan Nasional<br />

(LIN) harus kita buktikan dengan<br />

pengembangan wisata bahar. Bukti<br />

kepedulian kita pada Maluku Tenggara<br />

(Kepulauan Kei) dengan hadirnya Ketua<br />

DPP Golkar, Setya Novanto, Gubernur<br />

Maluku, Ir. Said Assagaf dan saya<br />

sendiri,”jelasnya.<br />

DPRD Kabupaten Maluku Tenggara<br />

juga diberi apresiasi oleh orang nomor<br />

2 di Maluku ini karena dukungan yang<br />

dinilainya sangat besar telah diberikan<br />

untuk menunjang pelaksanaan Festival<br />

Pesona Meti Kei.<br />

“Keberhasilan ini juga tak lepas dai<br />

peran DPRD yang dikolaborasikan dengan<br />

pemda dan masyarakat,” ucapnya.<br />

Dirinya menyatakan kekagumannya<br />

pada perkembangan Malra yang<br />

sangat luar biasa. “Saya kaget dengan<br />

jalan-jalan yang semuanya sudah dihotmix.<br />

Tandasnya. Sebuah pencapaian<br />

yang patut diacungi jempol,”<br />

Dirinya berharap pers dapat berperan<br />

aktif dalam memberitakn hal-hal<br />

positif demi kepentingan bersama. (IN/<br />

Web)


MENUJU PILKADA <strong>2017</strong><br />

Pilih Pemimpin Daerah yang<br />

Berintegritas dan Pro Rakyat<br />

Lima Kabupaten dan<br />

Kota di Maluku akan<br />

melaksanakan Pilkada<br />

jilid II, yakni Kota Ambon,<br />

Maluku Tengah, Seram<br />

Bagian Barat, Buru dan<br />

Maluku Tenggara Barat,<br />

wajib memilih pimpinan<br />

daerah yang berintegritas<br />

dan pro rakyat.<br />

Ini menjadi suatu keharusan yang patut<br />

di lakukan dalam implementasi politik<br />

kekinian jika masyarakat menginginkan<br />

perubahan bagi daeranya menjadi<br />

lebih baik lagi ke depan.<br />

Demikian dikatakan Koordinator<br />

Mahasiswa Maluku UI, Yaman Sangadji,<br />

di Ambon. Menurutnya, dinamika<br />

demokrasi yang senantiasa dijalankan<br />

oleh setiap warga negara sebagaimana<br />

telah diatur oleh UUD 1945 telah menjadi<br />

landasan kokohnya sebuah negara<br />

melalui partisipasi rakyat dalam menjalankan<br />

amanat dari konstitusi negara.<br />

Menarik untuk diamati saat ini, masyarakat<br />

tengah diperhadapkan pada<br />

kondisi yang dilematis dalam ranah<br />

politik. Hal ini seakan- akan mendesak<br />

masyarakat untuk mengikuti keinginan<br />

hati nurani ataukah mengikuti<br />

keinginan para calon maupun tim sukses<br />

para calon.<br />

Baginya, demokrasi harus memberi<br />

dampak positif bagi rakyat dan juga<br />

harus membawa rakyat pada gerbang<br />

kesejahteraan. Demokrasi juga harus<br />

menjadi payung penopang bagi seluruh<br />

warga negara sehingga bisa melindungi<br />

rakyat dari berbagai tantangan.<br />

“Saya pikir dengan adanya dinamika<br />

politik yang efektif dan efisien pada<br />

pilkada serentak nanti maka secara<br />

otomatis dari rahim demokrasi akan<br />

melahirkan pemimpin daerah yang<br />

berintegritas dan berkarakter mulia<br />

untuk memenuhi aspirasi rakyat dan<br />

menjawab segala tantangan dalam<br />

sistem birokrasi lokal dengan tuntas<br />

menuju sebuah perubahan baru,” katanya.<br />

Saat ini, lanjut dia, masyarakat di<br />

lima daerah di Maluku yang akan<br />

melaksanakan pilkada serentak jilid II,<br />

masing-masing Kota Ambon, Maluku<br />

Tengah, Seram Bagian Barat, Buru dan<br />

Maluku Tenggaa Barat, masih haus<br />

akan pemimpin yang berintegritas.<br />

Ini terbukti dengan banyak persoalan<br />

dan problem sosial seperti kemiskinan<br />

yang masih menggurita, kurang<br />

adanya pendidikan di berbagai daerah-daerah<br />

terpencil dan juga minim<br />

akan kesejahteraan serta masih banyak<br />

lagi persoalan kehidupan masyarakat<br />

yang belum terpenuhi dengan<br />

baik.<br />

Itu yang diharapkan menjadi perhatian<br />

khusus bagi para pejabat daerah,<br />

yang memiliki otoritas penuh dalam<br />

melihat situasi masyarakat yang tidak<br />

memadai.<br />

Seyogianya pula, kata Sangadji,<br />

masyarakat berhak melakukan evaluasi<br />

terhadap kinerja para pejabat daerah<br />

walaupun sifatnya pandangan sekaligus<br />

penilaian terhadap kinerja pemimpin<br />

daerah yang notabene dihasilkan<br />

melalui proses demokrasi atau pilkada,<br />

jika rakyat menuntut untuk menagih<br />

janjinya melalui kontrak sosial yang<br />

disampaikan melalui kampanye para<br />

calon di atas panggung demokrasi<br />

menjelang pilkada.<br />

“Jangan jadikan rakyat sebagai bola<br />

kaki yang datang saat diperlukan lalu<br />

kemudian ditendang begitu saja. Maka<br />

dari itu kita berharap, harus adanya<br />

situasi demokrasi yang kondusif dan<br />

bermutu, sehingga bisa menciptakan<br />

dinamika kehidupan masyarakat yang<br />

baik,” tandasnya.<br />

Dikatakan, semua ini tidak akan<br />

terlepas dari peran dan partisipasi<br />

masyarakat dalam menentukan calon<br />

pemimpin yang dianggap layak untuk<br />

memimpin daerahnya.<br />

“Oleh karenanya, saya ingin mengajak<br />

masyarakat Maluku, terutama di<br />

lima daerah yang akan melaksanakan<br />

pilkada agar wajib memilih kepala<br />

daerah yang pro rakyat. Ini menjadi<br />

suatu keharusan yang patut di lakukan<br />

dalam implementasi politik kekinian,”<br />

tegas Sangadji.<br />

Dia mengharapkan, dengan momen<br />

pilkada serentak yang akan di laksanakan<br />

pada 15 <strong>Februari</strong> <strong>2017</strong> nanti,<br />

bisa menjadi momentum demokrasi<br />

yang baik dalam melahirkan para pejabat-pejabat<br />

daerah yang memiliki<br />

manajemen of risk dan manajemen<br />

of control yang baik dalam mengatasi<br />

setiap persoalan dan problem yang<br />

melanda daerahnya masing-masing.<br />

(IN/ME)<br />

edisi I Januari <strong>2017</strong><br />

21


MENUJU PILKADA <strong>2017</strong><br />

RAMA Dapat Simpati Dari<br />

Masyarakat Waemiting<br />

Pasangan Calon Bupati Ramly Umasugi dan Calon Wakil<br />

Bupati Amuz Besan (RAMA) mendapat simpati yang luar<br />

biasa dari masyarakat Desa Waemiting saat kampanye<br />

diselenggarakan beberapa waktu lalu di desa setempat.<br />

Dalam orasi politiknya, Calon Bupati<br />

Buru Ramly Umasugi menyampaikan<br />

terima kasih kepada masyarakat Waemiting<br />

yang sudah memberikan dukungan<br />

tanpa paksaan kepada RAMA. Umasugi<br />

meminta agar masyarakat jangan<br />

terpengaruh dengan politik adu domba,<br />

dan hilangkan perbedaan serta selalu istikomah<br />

dalam memulai aktivitas. “Kami<br />

menghargai perbedaan, namun dari perbedaan<br />

itu jangan kita ciptakan perpecahan<br />

di lingkungan kita,” katanya.<br />

Umasugi juga memaparkan program<br />

kerjanya. Dimana, sejumlah kerja nyata<br />

telah dibuktikan di Desa Waemiting,<br />

diantaranya jalan, air bersih, perluasan<br />

kebun dan sentuhan bantuan lainya<br />

kepada masyarakat Waemiting.<br />

Dalam orasinya it, Umasugi<br />

mendapat apresiasi dan tepuk tangan<br />

yang meriah dari masyarakat<br />

Desa Waemiting, dan saat itu juga ratusan<br />

masyarakat meneriakan untuk<br />

pasangan RAMA lanjutkan kepemimpinannya<br />

yang kedua kali. “100 persen<br />

kami masyarakat Waemiting mendukung<br />

RAMA. RAMA Lanjurkan Kerja<br />

Nyata,” teriak ibu Ama Alu salah satu<br />

masyarakat Desa Waemiting saat Umasugi<br />

menyampaikan orasi politiknya.<br />

Sebelumnya, Desa Waemiting yang<br />

merupakan basis massa dari Anafina<br />

yang dipimpin oleh mantan anggota<br />

DPRD Kabupaten Buru dari Partai<br />

Amanat Nasional (PAN) Sofyan Solissa,<br />

sama sekali tidak berpihak kepada pasangan<br />

manapun, namun ketika Sofyan<br />

Solissa berbalik arah ke pasangan<br />

RAMA, dengan sendirinya pendukung<br />

Solissa di Desa Waemiting 100 persen<br />

beralih menberikan dukungannya kepada<br />

pasangan RAMA. Hal ini dibuktikan<br />

ketika Solissa memberikan orasi<br />

politiknya dihadapan ratusan massa<br />

pendukung saat kampanye dilaksanakan.<br />

(IN/ME)<br />

22<br />

edisi I Januari <strong>2017</strong>


Elektabilitas PANTAS<br />

dan PAPARISA BARU<br />

Berimbang<br />

Tingkat elektabilitas pasangan calon Wali Kota dan Wakil<br />

Wali Kota Ambon, Paulus “Poli” Kastanya-Muhamad Armyn<br />

Syarif “Sam” Latuconsina terus meningkat dari waktu ke<br />

waktu.<br />

Dengan demikian, bisa dipastikan tingkat<br />

elektabilitas pasangan dengan akronim<br />

PANTAS itu dan lawannya pasangan<br />

Richard Louhenapessy-Syarif<br />

Hadler (PAPARISA BARU), saat ini berimbang.<br />

Hal ini disampaikan Ketua Tim Koalisi<br />

Pemenangan PANTAS, Edwin Adrian Huwae,<br />

di Ambon, pekan lalu. Menurut dia,<br />

berdasarkan evaluasi sosialisasi maupun<br />

kampanye dialogis yang dilakukan<br />

sejak 28 Oktober 2016 telah menunjukan<br />

bahwa tingkat elektabilitas pasangan<br />

PANTAS semakin meningkat.<br />

Namun, Edwin tidak merinci tingkat<br />

elektabilitas dicapai pasangan dengan<br />

jargon “Bisa Biking Labe” ini, yang pada<br />

Pilkada <strong>2017</strong> akan bersaing dengan<br />

pasangan PAPARISA BARU.<br />

“Elektabilitas PANTAS dan PAPARISA<br />

BARU saat ini seimbang. Peningkatan<br />

elektablitas PANTAS hasil dari intensifnya<br />

delapan partai politik pengusung<br />

maupun satu pendukung melakukan<br />

sosialisasi maupun kampanye dialogis<br />

yang meyakinkan masyarakat melalui<br />

program-program pro rakyat,” ungkapnya.<br />

Oleh karena itu, dia meyakini jika<br />

dengan kerja keras semua komponen<br />

dalam lingkaran PANTAS, baik sembilan<br />

parpol pendukung, yakni PDI<br />

Perjuangan, Gerindra, Demokrat, Hanura,<br />

PKB, PBB, PKS, PAN dan PKPI<br />

maka PANTAS dipastikan akan memenangkan<br />

Pilkada Kota Ambon <strong>2017</strong><br />

mendatang. “Kami pun mengerahkan<br />

seluruh struktur Pparpol, simpatisan<br />

dan relawan agar bekerja keras dalam<br />

rangka memenangkan pasangan PAN-<br />

TAS,” tegasnya.<br />

Dia pun menepis isu bahwa ada jajaran<br />

struktur parpol pengusung maupun<br />

pendukung yang menghambat kerja<br />

sama untuk memenangkan PANTAS.<br />

“Isu itu tidak benar. Yang benar adalah<br />

semua komponen sudah bekerja<br />

bersama, sehingga peluang PANTAS<br />

menjadi Wali Kota dan Wakil Wali Kota<br />

Ambon lima tahun mendatang semakin<br />

besar,” tandasnya.<br />

Sementara calon Wali Kota Ambon,<br />

MENUJU PILKADA <strong>2017</strong><br />

Paulus Kastanya mengatakan, seluruh<br />

fungsionaris, kader dan simpatisan<br />

parpol telah memberikan dukungan<br />

penuh melalui kerja keras untuk memenangkan<br />

PANTAS di Pilkada <strong>2017</strong>.<br />

“Saya tidak meragukan solidnya kinerja<br />

dari parpol pengusung maupun<br />

pendukung untuk memenangkan PAN-<br />

TAS. Apalagi, saya adalah bagian dari<br />

PDI Perjuangan,” katanya.<br />

Senada itu, calon Wakil Wali Kota<br />

Ambon, Sam Latuconsina meyakinkan<br />

bahwa pergerakan dan komunikasi<br />

intensif dijalin dengan semua parpol<br />

pengusung maupun pendukung untuk<br />

memenangkan PANTAS.<br />

“Tidak bermaksud mendahului kehendak<br />

Tuhan Yang Maha Kuasa, tetapi<br />

dengan dukungan yang ada saat ini<br />

maka PANTAS siap bertarung dan memenangkan<br />

Pilkada <strong>2017</strong>,” katanya.<br />

Di lain tempat, Raja Negeri Laha,<br />

Said Laturua secara tegas menyatakan<br />

dukungannya bersama seluruh warga<br />

Negeri Laha untuk memenangkan pasangan<br />

calon Wali Kota, Paulus Kastanya<br />

dan calon Wakil Wali Kota Ambon, M.A.S<br />

Latuconsina di Pilkada <strong>2017</strong> mendatang.<br />

Menurut Laturua, dukungan seluruh<br />

warga Negeri Laha didasari oleh kedekatan<br />

M.A.S Latuconsina yang akrab<br />

disapa Sam, saat masih menjabat sebagai<br />

Wakil Wali Kota Ambon periode<br />

2011-2016, dengan warga Negeri Laha.<br />

“Jujur, ketika berbicara sosok Sam,<br />

air mata saya langsung keluar. Sebab,<br />

seluruh warga Negeri Laha telah mengenal<br />

dekat sosok Sam seperti apa. Dia<br />

(Sam) pernah berbuka puasa bersama<br />

warga Negeri Laha saat Bulan Ramadhan<br />

lalu. Olehnya itu, saya beserta<br />

seluruh warga disini akan mendukung<br />

dan memenangkan PANTAS untuk<br />

memimpin Kota Ambon lima tahun ke<br />

depan,” ucapnya, dalam sambutan pada<br />

acara kampanye PANTAS, di Negeri<br />

Laha, Jumat (11/11).<br />

Hal senada juga ditegaskan oleh Anggota<br />

DPRD Kota Ambon dari Fraksi<br />

PKS, Zaidna Azhar Bin Taher. Menurutnya,<br />

sebelum paslon PANTAS berkampanye<br />

di Negeri Laha, dirinya terlebih<br />

dahulu telah memastikan bahwa<br />

seluruh warga Negeri Laha telah mendukung<br />

dan akan memenangkan PAN-<br />

TAS dalam Pilkada Kota Ambon yang<br />

akan berlangsung pada 15 <strong>Februari</strong> 2016<br />

mendatang.<br />

“Saya sudah kroscek terlebih dahulu<br />

dan saya pastikan PANTAS akan<br />

menang 100 persen di Negeri Laha. Itu<br />

janji saya,” tegas Azhar. (IN/ME)<br />

edisi I Januari <strong>2017</strong><br />

23


KOMUNITAS<br />

MALUKU SATU DARAH CLUB HARLEY<br />

Tersohor di Eropa<br />

24<br />

Berawal dari penolakan yang diterima saat mencoba<br />

masuk menjadi anggota salah satu club motor ternama<br />

di Belanda karena alasan jenis kulit, tujuh pemuda<br />

Maluku yang tinggal sejak kecil di negeri kincir angin itu<br />

berinisiatif membentuk Satudarah Motor Cycle (MC).<br />

Bersama dengan dua orang warga<br />

campuran keturunan Belanda mereka<br />

meresmikan pendirian Satudarah MC<br />

pada 1990. Meski dibentuk di Belanda,<br />

Satudarah tetap berpedoman pada<br />

nilai-nilai budaya Maluku. Dalam hati<br />

setiap anggota, Negara Kesatuan Republik<br />

Indonesia (NKRI) merupakan<br />

harga mati.<br />

Sekertaris Satudarah MC Mother<br />

Chapter Jakarta, Indonesia, Ralph Manuputty<br />

menuturkan, pembentukan klub<br />

berlambang wajah lelaki berkulit hitam<br />

dan putih saling bertolak belakang itu<br />

sebagai bentuk diskriminasi yang kerap<br />

didapatkan orang Maluku. Di Belanda,<br />

orang Maluku kerap dinomorduakan<br />

dalam segala hal.<br />

“Siapa pun bikers bisa bergabung<br />

edisi I Januari <strong>2017</strong><br />

dalam konteks satu darah. Kita punya<br />

komitmen yang sama, kita punya hati<br />

yang sama untuk berkembang bersama<br />

jadi satu darah,” ujar Ralph Manuputty<br />

waktu lalu.<br />

Pada Agustus 2012, setelah 22 tahun<br />

membangun nama di Eropa, Satudarah<br />

MC akhirnya didirikan di negara asal<br />

tujuh pendirinya, Indonesia. Tak tanggung-tanggung,<br />

peresmian Satudarah<br />

MC di Jakarta dilakukan oleh salah<br />

satu sembilan pendirinya di Belanda.<br />

“Satudarah milik Indonesia. Kita<br />

semua basisnya dari Indonesia, selayak<br />

dan sebaiknya satu darah pulang ke Indonesia<br />

dan menjadi milik Indonesia,”<br />

ujar pria yang kerap disapa Bung Ralph<br />

ini. Di Indonesia, anggota Satudarah<br />

MC tersebar di sejumlah kota besar,


mulai dari Jakarta, Bali, hingga Maluku,<br />

di mana 30 persennya berasal dari suku<br />

berbeda seperti Aceh, Padang, Jawa,<br />

Chinese hingga Suku Batak.<br />

Jika di Amerika ada Hells Angel<br />

yang merupakan geng motor berbahaya,<br />

di Belanda juga ada. Gang motor<br />

yang paling disegani ini bernama Satudarah.<br />

Ya, gang motor ini memakai<br />

nama Indonesia.<br />

Pada awalnya, sebagaian besar anggota<br />

geng motor ini terdiri dari warga<br />

Maluku atau keturunan yang berada<br />

di sana. Namun, lambat laun jumlah<br />

anggotanya terus bertambah baik dari<br />

orang Belanda ataupun pendatang<br />

yang berada di negara tersebut.<br />

Akar persaudaraan yang erat dan solid<br />

menjadi latar belakang mereka untuk<br />

menguatkan semangat brotherhood.<br />

Pela Keras, Pela Gandong dan Pela Tampa<br />

Sirii menjadi tonggak dasar kesolidan<br />

gang motor ini di antero Belanda.<br />

Don’t mess dengan Satudarah, karena<br />

mereka adalah geng motor berbahaya.<br />

Pada November 2011, jalanan Amsterdam<br />

mereka ubah menjadi medan<br />

pertempuran. Masalah ini dipicu oleh<br />

Hells Angel yang mencoba merebut<br />

wilayah kekuasaan Satudarah.<br />

KOMUNITAS<br />

Slogan Lawamena Haullla Hiti-Hiti<br />

Hala-Hala yang berarti maju terus pantang<br />

mundur, apa yang ada di depan<br />

jangan mundur dipegang teguh oleh<br />

anggotanya. Alhasil, semboyan ini sukses<br />

menyatukan kesolidan mereka.<br />

Satudarah tak hanya merekrut anggota<br />

di Belanda dan Eropa saja. Di Indonesia<br />

pun ada chapter Satudarah yang<br />

telah berdiri di beberapa kota besar di<br />

Ind seperti Jakarta, Bandung dan Bali.<br />

Untuk menjadi anggota Satudarah tidaklah<br />

mudah. Ada seleksi yang kuat,<br />

memiliki mental pejuang dan solidaritas<br />

tinggi. Wow!<br />

edisi I Januari <strong>2017</strong><br />

25


NASIONAL<br />

Djarot: Ahok Takkan<br />

Tumbang<br />

Djarot Saiful Hidayat sesumbar Basuki Tjahaja Purnama<br />

alias Ahok sebagai pasangannya di Pilkada DKI tidak<br />

mudah tumbang akibat kasus dugaan penista agama<br />

karena ada kekuatan rakyat Jakarta yang membuat Ahok<br />

semakin kuat menghadapi kasus tersebut.<br />

“Semakin tinggi pohon maka akan diterpa<br />

angin yang kencang. Tapi saya<br />

yakinkan Pak Ahok tidak akan tumbang<br />

hanya karena masalah penistaan<br />

agama,” ujar Djarot di markas pemenangan<br />

Rumah Lembang, Menteng,<br />

Jakarta Pusat, hari ini.<br />

Polisi akan menyerahkan berkas<br />

perkara Ahok tahap kedua ke Kejaksaan<br />

Agung, termasuk Ahok dan barang<br />

bukti lainnya hari ini menyusul<br />

panggilan yang dikirimkan penyidik<br />

Bareskrim kepada Ahok, kemarin.<br />

Pagi ini, Ahok memenuhi panggilan<br />

tersebut tapi dia tidak banyak berkomentar.<br />

Menurut Djarot, dengan dukungan<br />

warga Jakarta, Ahok tidak akan terkalahkan<br />

dengan apapun, termasuk fitnah<br />

dan penolakan apapun. (IN/Web)<br />

26<br />

edisi I Januari <strong>2017</strong>


NASIONAL<br />

Polisi Tangkap 4 Mahasiswa<br />

Papua di Bundaran HI<br />

Polisi menangkap empat mahasiswa Papua di depan<br />

Graha Mandiri yang akan menggelar aksi unjuk rasa di<br />

Bundaran HI dilanjutkan dengan longmarch menuju Istana<br />

Negara.<br />

“Sudah dibawa ke Polda. Kejadiannya<br />

jam 11.00 WIB,” kata Bernard Agapa, anggota<br />

Aliansi Mahasiswa Papua.<br />

Tanggal 1 Desember adalah peringatan<br />

hari lahir OPM, gerakan bersenjata<br />

yang menuntut kemerdekaan untuk<br />

Papua. Pada tanggal itu, di berbagai<br />

daerah di Papua biasanya diisi dengan<br />

kegiatan ibadah dan kegiatan lain yang<br />

bernuansa syukuran.<br />

Menurut Bernard, dirinya bersama<br />

puluhan mahasiswa Papua di Jakarta<br />

akan menggelar aksi memperingati<br />

hari Kebangkitan Nasional Papua 1 Desember.<br />

“Alasan penangkapan kami tidak<br />

tahu, tapi kalau dikaitkan dengan OPM<br />

(Organisasi Papua Merdeka) itu salah<br />

besar karena hari ini bukan ulang tahun<br />

OPM,” ujar Bernard.<br />

Adapun data mahasiswa yang ditangkap<br />

berdasarkan informasi yang<br />

dihimpun, adalah Ketua Umum Aliansi<br />

Mahasiswa Papua Jefry Wenda, Surya<br />

Anta dari FRI West Papua, Galesh dari<br />

Gema Demokrasi, dan satu orang lagi<br />

belum diketahui.<br />

Bernard menambahkan, dirinya dan<br />

bersama mahasiswa Papua lain tetap<br />

melanjutkan aksi meski empat rekannya<br />

ditangkap. (IN/Web)<br />

edisi I Januari <strong>2017</strong><br />

27


NASIONAL<br />

Kejaksaan Punya Alasan<br />

Kuat Tahan Ahok<br />

28<br />

Pentolan Advocat Cinta Tanah Air, Habiburokhman,<br />

mengatakan ada dua hal penting yang dapat dijadikan<br />

alasan oleh kejaksaan agung untuk menahan Ahok.<br />

“Pertama, tidak terdapat keraguan diantara<br />

para Jaksa yang menangani kasus<br />

ini soal pemenuhan unsur pidana<br />

yang dilakukan Ahok,” katanya<br />

Hal ini berbeda dengan apa yang<br />

disebutkan Kapolri terjadi di tingkat<br />

edisi I Januari <strong>2017</strong><br />

penyelidikan dimana secara garis besar<br />

disebutkan ada sebagian penyelidik<br />

yang tidak yakin terpenuhinya unsur<br />

pidana.<br />

“Kedua, Ahok telah memenuhi<br />

syarat obyektif dan subyektif untuk<br />

ditahan sebagaimana diatur di pasal<br />

21 KUHAP. Pemenuhan syarat obyektif<br />

karena ancaman hukuman pasal 156a<br />

yang dituduhkan padanya lebih dari 5<br />

tahun dan syarat subyektifnya karena<br />

dia sangat berpotensi mengulangi tindak<br />

pidana,” terang dia.<br />

Menurut Habiburokhman, Kejaksaan<br />

Agung berkepentingan menepis<br />

adanya diskriminasi hukum dalam kasus-kasus<br />

penodaan agama. (IN/Web)


Pastor Hilang Diculik,<br />

Warga Bakar Balai Kota<br />

dan Mobil Polisi<br />

Warga kota yang marah atas penculikan seorang pastor<br />

membakar sebuah balai kota di sebuah kota di timur<br />

Meksiko, Sabtu kemarin. Aksi ini pun terjadi menyusul<br />

berselang seminggu setelah tewasnya dua pastor lain di<br />

negara bagian yang sama.<br />

Awalnya, puluhan pengunjuk rasa<br />

menyerbu balai kota yang berada di<br />

Kota Catemaco pada Sabtu siang.<br />

Kemudian, seperti diberitakan AFP,<br />

pengunjuk rasa kembali ke tempat itu<br />

pada malam harinya.<br />

Mereka lantas melakukan aksi pembakaran<br />

sebagai salah satu bagian dari<br />

tuntutan agar pastor Katolik Roma<br />

yang culik segera ditemukan dalam<br />

keadaan hidup.<br />

Para pengunjuk rasa juga membakar<br />

sebuah mobil patroli polisi.<br />

Catemaco adalah sebuah kota di<br />

negara bagian Veracruz sebelah timur<br />

wilayah Meksiko. WIlayah ini kerap<br />

dilanda dengan aksi kekerasan yang<br />

didalangi kartel obat terlarang.<br />

“Melihat bahwa tidak ada hasil dalam<br />

penyelidikan, mereka melemparkan<br />

bahan bakar dan membakar balai<br />

kota Catemaco,” ungkap Pastor Aaron<br />

Reyes, juru bicara Keuskupan San Andres<br />

Tuxtla.<br />

Namun Reyes menegaskan, para<br />

pengunjuk rasa tidak terkait dengan<br />

gereja dan hanya menggunakan kasus<br />

hilangnya pastor sebagai alasan untuk<br />

melakukan aksi protes.<br />

Pastor Jose Luis Sanchez Ruiz diyakini<br />

telah diculik, kerena pintu utama<br />

dari gereja di mana dia melayani rusak,<br />

Jumat kemarin.<br />

Dalam pernyataan tertulis, pihak<br />

keuskupan menyebut, Ruiz terakhir<br />

terlihat pada Kamis.<br />

LINTAS TIMUR<br />

Sanchez Ruiz adaah pastor berusia<br />

54 tahun, dan dikenal telah beberapa<br />

kali menerima ancaman, setelah<br />

mengeluhkan soal kriminalitas di<br />

Catemaco.<br />

Kesaksian ini diungkapkan seoran<br />

pastor yang meminta namanya dirahasiakan<br />

dengan alasan keamanan pribadi.<br />

Sejak Jumat kemarin, para pendemo<br />

dengan melakukan aksi dengan menutup<br />

ruas-ruas jalan di area ini.<br />

Meksiko selama ini dikenal sebagai<br />

negara dengan tingkat kekerasan yang<br />

tinggi terhadap para pastor.<br />

Pada bulan September lalu, dua pastor<br />

ditemukan tewas. Jasad mereka<br />

teronggok di pinggir jalan, setelah diculik<br />

dari gereja mereka di kota lain di<br />

negara bagian Veracruz.<br />

Otoritas keamanan telah menangkap<br />

dua orang dan mengatakan,<br />

kedua pastor itu dibunuh orang yang<br />

dikenalnya setelah terlibat adu argumentasi.<br />

Di bulan yang sama, pastor lainnya<br />

ditemukan tewas dengan luka tembak,<br />

setelah menghilang di negara bagian<br />

Michoacan, di barat Meksiko.<br />

Ada tak kurang dari 15 pastor yang<br />

tewas di Meksiko sejak Presiden Enrique<br />

Pena Nieto memegang jabatannya<br />

pada Desember 2012.<br />

Data tersebut dilansir Catholic Multimedia<br />

Center, yang selama ini melacak<br />

kejahatan terhadap para pemuka<br />

agama. (Web)<br />

edisi I Januari <strong>2017</strong><br />

29


INTERNASIONAL<br />

Mesir Disebut Minta Pinjaman<br />

500 Juta Dollar AS dari<br />

Indonesia, Pertanda Apa?<br />

30<br />

Dalam upaya mengatasi defisit anggaran, Pemerintah<br />

Mesir dikabarkan mendekati Indonesia, agar bisa mendapat<br />

pinjaman dana sebesar 500 juta dollar AS, pada akhir tahun<br />

<strong>2017</strong> mendatang.<br />

edisi I Januari <strong>2017</strong><br />

Informasi ini diungkapkan sumber di<br />

Kementerian Keuangan Mesir, yang<br />

enggan diungkapkan identitasnya, seperti<br />

dilansir laman Daily <strong>News</strong> Egypt,<br />

Minggu (13/11/2016).<br />

Di sisi lain, di Indonesia pun belum<br />

ada pihak yang bisa dimintai konfirmasi<br />

terkait kabar ini.<br />

Mantan Dekan Ilmu Ekonomi dan<br />

Politik di Universitas Kairo, Mesir,<br />

Alia El-Mahdy menilai, kabar tersebut<br />

menunjukkan, Mesir mulai mengalihkan<br />

harapan soal bantuan keuangan<br />

dari negara-negara teluk.<br />

Sebelum ini, Mesir telah menerima<br />

utang milyaran dollar AS dari Arab Saudi,<br />

Uni Emirat Arab, Kuwait dan Bahrain,<br />

sejak 3 Juli 2013.<br />

Menurut Alia, indikasi ini pun sekaligus<br />

bisa menunjukkan bahwa negara-negara<br />

teluk tak lagi menyokong sisi<br />

finansial Mesir.<br />

Tentu, sambung perempuan itu, setiap<br />

uang memiliki konsekuensi berupa<br />

pembayaran kembali, tingkat bunga,<br />

atau pun klausul tertentu yang harus<br />

ditaati. Dia pun meyakini Mesir mengetahui<br />

hal tersebut.<br />

Alia menyebut, hingga saat ini Arab<br />

Saudi adalah negara di kawasan teluk<br />

yang memiliki kekuatan finansial paling<br />

besar.<br />

Menurut dia, terlepas dari ketegangan<br />

antara Riyadh dan Kairo, negara-negara<br />

lain di teluk memang bersimpati<br />

kepada Kerajaan Arab Saudi.<br />

Imbasnya, mereka pun berhenti memberi<br />

berbagai bentuk dukungan ke Mesir.<br />

Di lain pihak, hubungan dengan Kuwait<br />

pun masih menghangat. Dukungan<br />

Mesir untuk menyokong resolusi<br />

Rusia di Dewan Keamanan PBB<br />

memicu perang dingin Arab Saudi dan<br />

Mesir.<br />

Beberapa hari setelah rampungnya<br />

voting di DK PBB, perusahaan minyak<br />

Arab Saudi, Saudi Aramco membekukan<br />

pasokan minyak ke Mesir.<br />

Sebagai dampaiknya, Menteri Pertambangan<br />

Mesir Tarek El Molla mengunjungi<br />

Iran pada 6 November lalu.<br />

Molla mencoba menawarkan kesekapatan<br />

baru tentang minyak dengan<br />

Iran, setelah pembatalan perjanjian<br />

dengan Arab Saudi yang terjadi bulan<br />

lalu tersebut. Terkait pemungutan<br />

suara di DK PBB, Utusan Khusus Arab<br />

Saudi untuk PBB menyebut keputusan<br />

Mesir sangat menyakitkan.<br />

Negosiator Arab Saudi yang<br />

berkedudukan di Washington, Salman<br />

Al-Ansari juga mengecam keputusan<br />

Mesir itu.<br />

Nah, terkait pengajuan pinjaman<br />

dari Indonesia, Alia mengatakan, Mesir<br />

sudah masuk dalam kondisi kritis<br />

dengan membengkaknya utang luar<br />

negeri.<br />

Ia menggambarkan tingkat Mesir<br />

utang Mesir sebagai gelombang besar,<br />

yang kemungkinan tak dapat dilunasi.<br />

Nilainya telah mencapai lebih dari<br />

55 milyar dollar AS, dan menjadi beban<br />

yang sangat berat bagi Mesir.<br />

Alia pun meyakini negara-negara<br />

teluk memiliki simpanan di the Central<br />

Bank of Egypt (CBE). namun, tentu<br />

kini tak ada jaminan berapa lama negara-negara<br />

teluk itu akan membiarkan<br />

dana mereka berada di bawah otoritas<br />

Mesir, dalam kondisi seperti saat ini.<br />

Dia memandang, Pemerintah Nesir<br />

harus melihat bahwa mereka tidak<br />

memiliki sumber untuk mata uang asing<br />

dan harus berhenti pinjaman.<br />

CBE harus membayar pinjaman sebesar<br />

tiga miliar dollar AS yang merupakan<br />

warisan pemerintahan Presiden<br />

Mohamed Morsi.<br />

Alia menegaskan, kecuali tingkat<br />

PDB menunjukkan tingkat pertumbuhan<br />

ekstrim hingga 5-6 persen, maka<br />

sangat sulit bagi Mesir untuk membayar<br />

semua utangnya. (Web)


INTERNASIONAL<br />

“Terapi Unik”, 3.000-an Warga<br />

New York Bebas Tumpahkan<br />

Emosi soal Trump<br />

Kaum komuter Kota New York menumpahkan<br />

kemarahan dan rasa frustrasi atas kemenangan<br />

mengejutkan Donald Trump dalam pemilihan presiden<br />

Amerika Serikat ke dinding stasiun kereta.<br />

Kegiatan ini menjadi semacam terapi<br />

bagi warga yang ingin melepaskan<br />

emosi mereka.<br />

Warga New York yang melintas bisa<br />

menuliskan pesan di selembar “post-it”<br />

(kertas kecil dengan perekat di ujungnya),<br />

dan lalu menempelkannya di tembok<br />

terminal “subway”.<br />

“Apakah saya satu-satunya orang<br />

yang ketakutan?”<br />

“Saya membutuhkan pelukan.”<br />

“Saya marah.”<br />

Kalimat-kalimat itu terlihat mencolok<br />

di antara ribuan pesan serupa<br />

dengan kertas berwarna-warni yang<br />

tertempel di dinding selasar menuju<br />

stasiun Union Square.<br />

Sejak Kamis sore, telah terkumpul<br />

tak kurang dari 3.000 pesan. Jumlah<br />

itu tercapai hanya dalam waktu 24 jam<br />

sejak seorang seniman New York Matthew<br />

Chavez “mangkal” di sana.<br />

Seperti diberitakan AFP, Jumat WIB<br />

(11/11/2016), Chavez membuka meja dan<br />

menulis pesan “iklan gratis: ‘subway<br />

therapy’.”<br />

Seniman itu mengaku mendapatkan<br />

ide terapi unik ini sejak awal tahun<br />

lalu.<br />

Saat itu dia menawarkan ide ini sebagai<br />

terapi untuk warga New York<br />

yang mengalami tekanan. Mereka<br />

yang stres bisa melepaskannya dengan<br />

menulis uneg-uneg-nya, dan lalu menempelnya<br />

di dinding stasiun.<br />

Ternyata, ide Chavez kali ini disambut<br />

antusias oleh warga, dan seketika<br />

menjadi sangat ramai.<br />

“Saya rasa warga terlalu panas untuk<br />

melakukan pembicaraan kongkrit,<br />

mereka tak ingin berbicara dengan<br />

orang lain, mereka hanya butuh tempat<br />

untuk melampiaskan emosinya,” kata<br />

Chavez.<br />

“Mungkin dengan itu mereka bisa<br />

merasa lebih baik, dan lalu melanjutkan<br />

harinya,” sambung dia.<br />

Di meja yang dibuka tak jauh dari<br />

tembok tersebut, Chavez pun menyusul<br />

lembaran post-it di samping tulisan<br />

“E-X-P-R-E-S-S Y-O-U-R-S-E-L-F.”<br />

“Ini luar biasa,” ungkap perempuan<br />

berusia 33 tahun warga New York bernama<br />

Andrea Recarte, yang berasal<br />

dari Chili.<br />

“Dia telah memberikan kesempatan<br />

kepada kami untuk mengungkapkan<br />

perasaan. Ini yang lalu menghubungkan<br />

kami dengan orang-orang di sekitar<br />

yang berperasaan sama namun tak<br />

mampu bersuara,” sambung dia.<br />

“Kami membutuhkan pelampiasan<br />

yang sehat, dan tulisan dalam bentuk<br />

kesenian ini merupakan pelarian yang<br />

paling sehat yang selama ini saya rasakan,”<br />

kata Terena Bell, seorang pekerja<br />

asal Kentucky.<br />

Dalam post-it-nya, Bell menulis,<br />

“Donald Trump I’m praying for you.”<br />

(Web)<br />

edisi I Januari <strong>2017</strong><br />

31


LINTAS TIMUR<br />

Pemprov Papua Sikapi Isu<br />

Mahasiswa OAP Terlantar di<br />

Amerika Serikat<br />

32<br />

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua menyikapi secara<br />

serius isu mahasiswa Orang Asli Papua (OAP) terlantar<br />

di Amerika Serikat akibat keterlambatan distribusi dana<br />

beasiswa.<br />

Gubernur Papua Lukas Enembe, di Jayapura,<br />

mengatakan hal ini telah dibicarakan<br />

dengan para pihak dan mendapat<br />

dukungan positif dari pimpinan dan<br />

anggota dewan yang terhormat, untuk<br />

menyelesaikannya. Sejak beberapa pekan<br />

lalu mencuat isu bahwa sejumlah<br />

mahasiswa Papua yang sedang kuliah di<br />

Amerika Serikat terlantar akibat distribusi<br />

beasiswa terlambat.<br />

Isu tersebut mengundang kepedulian<br />

anggota Dewan Perwakilan Rakyat Papua<br />

(DPRP) yang kemudian mempertanyakan<br />

perihal tersebut ke pemerintah<br />

daerah setempat.<br />

“Akan diselesaikan, <strong>2017</strong> merupakan<br />

tahun keempat bagi periode pemerintahan<br />

saya dan Wakil Gubernur Papua,<br />

kami akan tetap konsisten menyelesaikan<br />

seluruh kebijakan, program<br />

serta kegiatan yang menjadi prioritas<br />

untuk meningkatkan kesejahteraan<br />

rakyat Papua (termasuk beasiswa pendidikan<br />

di luar negeri),” katanya.<br />

Lukas mengaku optimistis pemerintah<br />

pusat akan tetap mengembangkan<br />

kebijakan dan program dengan<br />

tetap merespon kebijakan yang telah<br />

dicanangkan oleh Pemerintah Provinsi<br />

Papua seperti program beasiswa perguruan<br />

tinggi di luar negeri.<br />

Kini, Pemprov Papua masih menunggu<br />

data yang valid mengenai keberadaan<br />

mahasiswa Orang Asli Papua (OAP) yang<br />

menempuh pendidikan sarjana dan paskasarjana<br />

di luar negeri dari beasiswa pemerintah<br />

daerah.<br />

Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi<br />

Papua Hery Dosinaen, mengatakan<br />

atas perintah gubernur, pihaknya sudah<br />

memanggil Kepala Biro SDM setempat<br />

untuk memberikan laporan<br />

secara valid apa yang sudah dilakukan<br />

edisi I Januari <strong>2017</strong><br />

untuk mengatasi isu terkait dugaan<br />

terlantarnya mahasiswa Bumi Cenderawasih<br />

di luar negeri.<br />

“Karena kami membutuhkan data<br />

jelas, berapa banyak anak-anak Papua<br />

tengah berkuliah di luar negeri dan masalah<br />

yang dihadapi,” kata Hery.<br />

Program lanjutan<br />

Belajar di perguruan tinggi luar negeri<br />

itu merupakan bagian dari Program<br />

1.000 Doktor yang digagas gubernur<br />

sebelumnya periode 2006-2011 yakni<br />

Barnabas Suebu. Periode transisi di<br />

Papua 2011-2012.<br />

Meski bukan gagasannya, Gubernur<br />

Papua periode 2013-2018 Lukas Enembe<br />

langsung melanjutkan Program 1.000<br />

Doktor yang digagas gubernur sebelumnya<br />

itu, di tahun pertama kepemimpinannya,<br />

karena menilai program tersebut<br />

baik untuk membangun Sumber Daya<br />

Manusia (SDM) di Tanah Papua.<br />

Pemprov Papua menargetkan pengiriman<br />

200 orang anak Papua untuk studi<br />

pendidikan tinggi di luar negeri, dan<br />

600 orang di dalam negeri.<br />

Semua anak-anak Papua itu dibiayai<br />

oleh Pemprov Papua, dan program<br />

tersebut diimplementasi melalui Biro<br />

Pengembangan Sumber Daya Manusia<br />

(SDM) Setda Provinsi Papua, yakni program<br />

beasiswa pendidikan tinggi diluar<br />

negeri maupun dalam negeri.<br />

Khusus beasiswa ke luar negeri, sebelum<br />

pengiriman putra-putri Papua itu,<br />

terlebih dahulu dijalin kerja sama antara<br />

Pemprov Papua dengan perguruan tinggi<br />

di sejumlah negara yang menjadi tujuan<br />

belajar. Negara dimaksud antara lain,<br />

Amerika Serikat, Australia, Tiongkok,<br />

Jerman, Jepang, dan Inggris.<br />

Sebelum mahasiswa Papua sampai<br />

di negeri orang, terlebih dulu dilakukan<br />

pembekalan dan pembinaan, termasuk<br />

penguasaan bahasa negara tujuan.<br />

Namun, baru setahun melanjutkan<br />

program tersebut, berbagai kritikan<br />

mencuat, hingga Pemprov Papua tidak<br />

mengirim peserta program beasiswa<br />

luar negeri itu di 2014.<br />

Diantara kritikan tersebut, Pemprov<br />

Papua dinilai menghabis-habiskan anggaran<br />

karena pendidikan dasar jenjang<br />

SD hingga SMA masih menjadi<br />

“pekerjaan rumah” yang belum beres,<br />

atau masih lebih penting daripada jenjang<br />

perguruan tinggi.<br />

Cukup logis kritikan tersebut, mengingat<br />

Indeks Pembangunan Manusia<br />

(IPM) Papua masih terendah diantara<br />

seluruh provinsi yang ada di Indonesia.<br />

Indikator IPM, selain faktor kesehatan<br />

dan daya beli, juga rata-rata tingkat<br />

pendidikan masyarakat setempat.<br />

Pemprov Papua pun akhirnya<br />

dilematis, tetap melanjutkan program<br />

1.000 Doktor itu, atau lebih fokus pada<br />

peningkatan IPM, antara lain dengan<br />

cara meningkatkan lama sekolah<br />

anak-anak Papua atau lebih fokus pada<br />

pendidikan dasar dan menengah.<br />

Diduga dilematis itu yang menyebabkan<br />

program beasiswa perguruan tinggi<br />

luar negeri tidak direalisasi Biro Pengembangan<br />

SDM Setda Provinsi Papua pada<br />

tahun anggaran 2014, yang kemudian berujung<br />

adanya mahasiswa OAP terlantar<br />

di Amerika Serikat. (IN/ANT)


LINTAS TIMUR<br />

Tujuh Mimpi Masyarakat<br />

NTT untuk Indonesia 2085<br />

Tujuh mimpi dan harapan untuk Indonesia yang lebih<br />

baik di tahun 2085 dari masyarakat Nusa Tenggara Timur<br />

dibacakan di Kupang.<br />

“Mimpi kami adalah mengharapkan<br />

di tahun 2085 nanti, Indonesia bisa<br />

menjadi negara yang memiliki kekuatan<br />

ekonomi terkuat di dunia dikenal<br />

sebagai negara yang bebas utang dan<br />

diakui oleh semua bangsa,” kata Tristan<br />

seorang pelajar SD di Kupang, ketika<br />

membacakan salah satu harapan masyarakat<br />

NTT untuk Indonesia yang lebih<br />

untuk 70 tahun kedepan di Kupang,-<br />

pekan kemarin.<br />

Di samping itu, masyarakat NTT<br />

juga mengharapkan agar di tahun 2085<br />

nanti tidak ada lagi ormas-ormas atau<br />

kelompok-kelompok tertentu yang<br />

mengatasnamakan agama dalam bertindak.<br />

Kemudian, masyarakat NTT juga<br />

bermimpi agar tidak ada lagi politikus<br />

atau penjabat yang mencari kepentingan<br />

untuk memperkaya diri sendiri,<br />

dan diharapkan Provinsi Kepulauan itu<br />

bisa menjadi pelopor bebas korupsi untuk<br />

provinsi-provinsi lainnya.<br />

“Kami juga bermimpi agar biaya untuk<br />

pendidikan sampai dengan tingkat<br />

universitas dibebaskan dengan pendidikan<br />

standar yang bermutu, sehingga<br />

masyarakat NTT menjadi cerdas<br />

yang berdampak pada tidak ada lagi<br />

kemiskinan, kelaparan dan kekurangan<br />

gizi,” kata Stefania Amabira dalam<br />

mimpi yang dibacakan olehnya.<br />

Mimpi masyarakat NTT tidak sampai<br />

di situ saja, masyarakat NTT juga<br />

mengharapkan agar dibangun Jalan tol<br />

di sepanjang lintas Timor, lintas Flores,<br />

dan lintas Sumba, serta terealisainya<br />

tol laut yang memperkuat kemaritiman<br />

NTT, serta mempunyai tiga bandara<br />

Internasional untuk mendukung pariwisata<br />

NTT, kemudian terwujudnya<br />

kerja sama segitiga emas, antara NTT,<br />

Timor Leste serta Darwin (Australia).<br />

Mimpi yang terakhir adalah pembangunan<br />

waduk yang banyak untuk<br />

mendukung perekonomian di NTT<br />

menuju NTT yang mandiri dan berdaya<br />

guna.<br />

Menanggapi semua mimpi itu, Ketua<br />

Panitia Tim Ekspedisi Nasional Nich<br />

Nurachman menilai dari semua mimpi-mimpi<br />

tersebut menunjukkan bahwa<br />

NKRI adalah harga mati.<br />

“Saya kagum dengan masyarakat<br />

NTT, semangat dan antusiasme serta<br />

penerimaan kapsul waktu ini sangat<br />

luar biasa dan lebih dari 23 Provinsi<br />

yang telah kami lalui,” tuturnya. (IN/<br />

ANT)<br />

edisi I Januari <strong>2017</strong><br />

33


LINTAS TIMUR<br />

Mangrove Jadikan Tongkaina<br />

Tangguh Bencana<br />

Benyamin Loho (54), menggelengkan kepalanya dan<br />

mengatakan tidak, saat ditanyakan apakah pernah ada<br />

cerita tentang ombak besar maupun gelombang tsunami<br />

menghantam wilayah Tongkaina, khususnya wilayah<br />

Bahowo, kampung tempat tinggalnya.<br />

Kepala lingkungan tiga, Kelurahan<br />

Tongkaina itu, mengatakan, selama puluhan<br />

tahun dia tinggal di Bahowo, tak<br />

pernah sekalipun mendengarkan cerita<br />

dari para tua-tua kampung tentang<br />

gelombang besar yang menghantam<br />

rumah penduduk, meskipun mereka<br />

berumah di pesisir pantai.<br />

“Bahkan ombak naik dan merusak<br />

rumah penduduk pun tak pernah dengar,<br />

karena di tepi pantai hidup mangrove<br />

atau bakau yang membuat kami<br />

terlindungi dari hantaman ombak besar,<br />

saat angin barat bertiup dengan kecepatan<br />

tinggi di bulan-bulan tertentu,”<br />

katanya.<br />

Menurut Pala Amang, sapaan akrabnya,<br />

mangrove yang tumbuh di pesisir<br />

Bahowo dan Tongkaina umumnya,<br />

telah memberikan banyak berkat bagi<br />

mereka. Mulai dari menjadi benteng<br />

alam dari bencana, bagi wilayah tersebut<br />

sampai meningkatkan perekonomian<br />

masyarakat.<br />

Dia mengatakan, meskipun cuaca<br />

sedang tidak bersahabat masyarakat<br />

pesisir Tongkaina tidak pernah kuatir<br />

dengan bencana. Seperti saat gempa<br />

besar yang terjadi di Manado pada Januari<br />

2007 lalu, yang menggemparkan<br />

seluruh kota bahkan Indonesia, tidak<br />

ada warga yang mengungsi.<br />

“Begitu juga kala gempa menyebabkan<br />

tsunami di Jepang pada Maret<br />

2011 lalu, dan ancamannya sampai ke<br />

Sulawesi Utara, kami di sini tidak ada<br />

yang menyingkir karena yakin gelombang<br />

besar itu akan dihadang oleh<br />

mangrove yang tumbuh di sepanjang<br />

pesisir pantai Tongkaina,” katanya.<br />

Lurah Tongkaina, Glenstiasno Kowaas,<br />

mengatakan puluhan ribu tanaman<br />

mangrove tumbuh, di lahan seluas<br />

66 hektar di kelurahan yang memiliki<br />

luas 868 hektar tersebut.<br />

“Enam hektar diantaranya, berada di<br />

Bahowo, yang terdiri atas beberapa jenis,<br />

diantaranya, bruguiera gymnorhiza,<br />

rhizophora apiculata, ceriops tagal<br />

dan rhizophora mucronata, dimana<br />

semuanya masih terpelihara sampai<br />

sekarang,” katanya.<br />

Seluruh mangrove tersebut, kata<br />

Glen telah berkali-kali menyelamatkan<br />

Tongkaina dari hantaman gelombang<br />

pasang, ombak besar, angin kencang,<br />

bahkan ancaman tzunami membuat<br />

wilayah tersebut tangguh terhadap ancaman<br />

bencana.<br />

Tangguh Hadapi Bencana<br />

Keberadaan mangrove yang masih<br />

terpelihara di Tongkaina, membuat<br />

semua mata melirik kelurahan kecil,<br />

di wilayah Kecamatan Bunaken tersebut.<br />

Badan Nasional Penanggulangan<br />

Bencana (BNPB), sampai kementerian<br />

yang mengurusi masalah bencana di<br />

ASEAN, tertarik menjadikan Tongkaina<br />

sebagai percontohan.<br />

Lurah Tongkaina, Glenstiasno Kowaas,<br />

mengatakan hal itu adalah penegasan<br />

Direktur Pengurangan Risiko<br />

Bencana BNPB RI, Lilik Kurniawan, saat<br />

berada di Manado pada Oktober lalu,<br />

dalam rangka kegiatan pengurangan<br />

risiko bencana tingkat ASEAN, dimana<br />

salah satu lokasinya adalah Tongkaina.<br />

“Kita berkomitmen memelihara<br />

lingkungan dan membentuk pesisir<br />

pantai Bahowo sebagai bagian dari<br />

desa tangguh bencana berbasis mangrove,”<br />

katanya, mengutip pernyataan<br />

Lilik Kurniawan.<br />

Menyikapi dan menindaklanjuti<br />

penegasan BNPB tersebut, maka pihaknya,<br />

didampingi LSM peduli lingkungan<br />

solidaritas manengkel, terus meningkatkan<br />

pemeliharaan mangrove di<br />

Tongkaina. Karena tanaman yang titik<br />

tumbuh diantara pasang paling tinggi<br />

dan pasang rata-rata, memiliki sifat<br />

baik, melindungi dan memberikan kehidupan<br />

bagi organisme lain yang ada<br />

di sekitarnya.<br />

Bahkan menurutnya, kelurahan<br />

mengeluarkan surat keputusan lurah<br />

membentuk kelompok pemelihara<br />

mangrove, juga ada penanama dan<br />

pembibitan mangrove, demi melestarikan<br />

tanaman pelindung tersebut.<br />

Anggota Solidaritas Manengkel, Rio<br />

Puasa, mengatakan, dalam setahun<br />

terakhir, mereka memberikan pen-<br />

34<br />

edisi I Januari <strong>2017</strong>


dampingan sekaligus edukasi kepada<br />

mayarakat terkait pemeliharaan mangrove,<br />

cukup membuat masyarakat sadar<br />

akan pentingnya memelihara dan<br />

mempertahankan keberadaan mangrove<br />

sebagai benteng alam, bagi mereka.<br />

“Warga jadi sadar akan pentingnya<br />

memelihara bahkan berusaha menanam<br />

kembali area-area yang rusak akibat<br />

ulah manusia, yang sengaja merusak<br />

mangrove dengan alasan ekonomi,<br />

tanpa memperhatikan dampaknya<br />

pada lingkungan,” katanya.<br />

Rio mengatakan, dengan perintah<br />

lurah, masyarakat dibentuk kedalam<br />

beberapa kelompok, yakni yang<br />

melakukan pembibitan, penanaman<br />

dan pemeliharaan, sehingga dalam<br />

waktu kurang dari setahun, bisa menghijaukan<br />

kembali lahan kritis yang dijadikan<br />

tambak dengan menanam bibit<br />

yang berusia empat bulan di situ.<br />

Tentu saja katanya, selain menanami<br />

area yang kritis, pihaknya juga terus<br />

mengajak warga Tongkaina, khususnya<br />

Bahowo untuk menjaga mangrove<br />

dewasa yang sudah hidup, jangan sampai<br />

ditebang, karena akibatnya akan<br />

merugikan manusia sendiri.<br />

Diapun mengakui, kendati sedang<br />

cuaca ekstrim, gelombang pasang maupun<br />

ombak besar tak bisa menyentuh<br />

perumahan penduduk, karena adanya<br />

tanaman tersebut, sehingga pesisir Bahowo<br />

benar-benar tangguh terhadap<br />

ancaman bencana dan sudah dibuktikan<br />

dengan disiapkannya wilayah<br />

tersebut menjadi desa tangguh bencana<br />

oleh BNPB RI.<br />

Sementara Pemerintah Kota Manado,<br />

dalam hal ini badan penanggulangan<br />

bencana daerah (BPBD)<br />

mengatakan, penegasan BNPB mempersiapkan<br />

Tongkaina terutama pesisir<br />

Bahowo sebagai desa tangguh bencana<br />

berbasis mangrove, sangat didukung<br />

karena bertujuan memberikan perlindungan<br />

bagi masyarakat, seperti diutarakan<br />

Sekretaris badan, Supriyatna.<br />

Menurut Supriyatna, memang karena<br />

baru dipersiapkan tahun ini untuk<br />

LINTAS TIMUR<br />

menjadi desa tangguh bencana, tentu<br />

saja pemerintah daerah siap sedia dengan<br />

pendampingan bagi masyarakat,<br />

termasuk juga dana jika memang<br />

diperlukan, terutama dalam hal teknis<br />

pelaksanaan khusus bagi masyarakat.<br />

“Tentu jika jika berhubungan dengan<br />

masyarakatnya, maka kami siap memberikan<br />

pelatihan simulasi, termasuk<br />

menyediakan peta evakuasi, karena<br />

memang yang terpenting, termasuk<br />

tentu saja menyiapkan early warning<br />

system, khusus untuk bencana tertentu,”<br />

katanya.<br />

Terutama, kata Supriyatna, memberikan<br />

persiapan mental dan pendampingan<br />

kepada wanita dan anak-anak,<br />

sehingga nanti, dan anggaran tentu<br />

saja akan diupayakan dalam APBD,<br />

jika memang dibutuhkan, jika memang<br />

dibutuhkan, yang penting adalah sinergitas.<br />

“Yang paling penting, kami pemerintah<br />

daerah menyiapkan apa yang dibutuhkan,<br />

dan memberikan pendampingan<br />

bagi masyarakat sesuai dengan<br />

tugas pokok dan fungsi kami,” katanya.<br />

Sibenteng Bencana yang Unik<br />

Pakar ilmu kelautan Universitas<br />

Sam Ratulangi, Doktor Rignolda Djamaludin,<br />

mengatakan, keberadaan<br />

ekosistem mangrove, menjadi benteng<br />

pertahanan pertama terhadap ancaman<br />

bencana dan kerusakan pantai.<br />

Karena menurutnya, mangrove<br />

menahan serangan ombak, yang<br />

menarik pasir ke laut sehingga menyelamatkannya<br />

dari abrasi, juga dari bencana<br />

ombak besar, gelombang pasang<br />

dan lainnya, yang membahayakan<br />

nyawa manusia.<br />

“Juga menjadi penghadang badai<br />

terutama tzunami saat datang, karena<br />

langsung pecah di hutan mangrove, sehingga<br />

secara umum, sangat bermanfaat<br />

bagi kehidupan umat manusia<br />

bukan hanya yang bermukim di tepi<br />

pantai tetapi di seluruh daratan secara<br />

keseluruhan,” katanya.<br />

Mengenai karakternya, Rignolda<br />

mengatakan, ekosistem mangrove<br />

yang tumbuh di Sulawesi Utara, termasuk<br />

Bahowo itu unik sekaligus luar<br />

biasa, karena berbeda dengan tanaman<br />

sejenis yang hidup di wilayah lain, seperti<br />

pantai utara Jawa, pantai barat dan<br />

timur Sumatera serta Kalimantan.<br />

“Ekosistem mangrove di Sulut ini<br />

unik, karena struktur geografisnya<br />

merupakan patahan-patahan, maka<br />

edisi I Januari <strong>2017</strong><br />

35


LINTAS TIMUR<br />

pantainya landai dan sempit dan susah<br />

bagi ekosistem mangrove bisa<br />

berada di situ, maksudnya pantainya<br />

tidak jauh, sudah langsung karang dan<br />

jurang, itulah sebabnya, di hutan mangrove<br />

Sulut, bagian depannya pohon<br />

kecil-kecil, tengah tinggi dan besar dan<br />

belakangnya pendek lagi, karena struktur<br />

pantainya.<br />

Karena itu, kata Rignolda, jika sampai<br />

tumbuh maka mangrove tersebut<br />

menjadi sangat kuat, karena tanaman<br />

itupun tumbuh dengan perjuangan<br />

yang sangat berat dan bertahan lama,<br />

sehingga kemampuan hidupnya sangat<br />

baik, yang sekarang masih tetap ada<br />

di sejumlah kawasan di Sulut terutama<br />

di kawasan taman nasional Bunaken,<br />

termasuk Bahowo dan Tiwoho. Sebab<br />

itu katanya jangan merusak ekosistem<br />

mangrove, karena kalau sekali dirusak,<br />

akan hilang dan tidak akan kembali.<br />

Dia mengatakan, sedimentasi tinggi<br />

merusak mangrove, penimbunan dan<br />

penebangan apalagi menghancurkan<br />

keberadaan ekosistem yang sangat<br />

sensitif itu. Meskipun begitu dia mengakui<br />

biji-biji tanaman mangrove di Sulut,<br />

yang sudah matang dan jatuh lalu<br />

tertanam di dalam pasir, akan bertahan<br />

lama puluhan bahkan ratusan tahun,<br />

akan muncul ke permukaan sebagai<br />

tanaman baru, ketika lingkungan tempat<br />

hidupnya sudah kembali normal<br />

menjadi tempat hidup, artinya itu waktu<br />

yang panjang.<br />

Mangrove di Sulut ini, katanya kaya<br />

spesis, karena berasal dari pasifik bagian<br />

barat dan Indo Malay yang hadir<br />

di Sulut, sehingga eksistem lebih stabil,<br />

maka itulah menjadi sumber daya<br />

pesisir yang harus dipelihara kedepan,<br />

dan dijaga dari ancaman kerusakannya<br />

seperti adanya zonasi, dan pelemahan<br />

status hukum yang memudahkan<br />

perampasan wilayah mangrove dan<br />

reklamasi yang tidak memperhitungkan<br />

keseimbangan lingkungan.<br />

“Berdasarkan hasil penelitian kami,<br />

tercatat ada sekitar 32 spesis mangrove<br />

di Sulut ini, meskipun di pesisir Manado<br />

seperti Bahowo dan lainnya tidak<br />

sebanyak itu,” katanya.<br />

Secara umum, dia mengatakan, luasan<br />

hutan mangrove di Manado sekitar<br />

2000 hektar, bagian utara dan selatan,<br />

dan termasuk Bahowo dengan luasan<br />

sekitar enam hektar.<br />

Rignolda pun mengatakan, ekosistem<br />

mangrove di Sulut menjadi<br />

penyumbang dan penopang perekonomian<br />

masyarakat setempat, karena<br />

menjadi tempat hidup dan berkembangannya<br />

biota laut, sebagai bagian dari<br />

rantai makanan.<br />

Dia menyebutkan, ikan kecil seperti<br />

roa dan ikan putih tetap ada karena<br />

terpeliharanya mangrove, karena itulah<br />

maka perekonomian tetap hidup dan<br />

berkembang bagi masyarakat pesisir sebagai<br />

manfaat dari tanaman tersebut.<br />

Rezeki Nomplok dari Benteng Bencana<br />

Ketua kelompok mangrove tunas<br />

baru, Novanti Loho, mangrove mengatakan,<br />

bukan hanya memberikan<br />

perlindungan terhadap bencana bagi<br />

mereka, tetapi juga membuat kegiatan<br />

mereka beralih menjadi positif.<br />

Menurutnya sejak didampingi LSM<br />

lingkungan Solidaritas manengkel, kegiatan<br />

masyarakat terutama ibu-ibu di<br />

kampungnya menjadi terarah.<br />

“Para perempuan di Bahowo ini,<br />

yang tergabung dalam kelompok tunas<br />

baru, ibaratnya dapat rezeki nomplok,<br />

dari memelihara mangrove yang merupakan<br />

benteng bencana itu, dengan<br />

melakukan pembibitan dan menanamnya<br />

di sejumlah kawasan yang kritis<br />

akibat perusakan sebelumnya,” katanya.<br />

Nova, sapaan akrabnya, menuturkan,<br />

mereka memelihara dan dan memanfaatkan<br />

tanaman tersebut dalam<br />

keseharian mereka, sehingga menghasilkan<br />

nilai ekonomis yang tinggi.<br />

Caranya dengan melakukan pembibitan<br />

selama empat bulan, kemudian<br />

dijual dengan harga Rp1.500 perbatang.<br />

Hasilnya kata Nova, dalam delapan<br />

bulan ini, mereka sudah menjual sebanyak<br />

2.600 batang bibit mangrove,<br />

kepada pemerintah, LSM pecinta<br />

lingkungan, swasta hingga mahasiswa<br />

yang melakukan penanaman di berbagai<br />

wilayah di Manado.<br />

“Dari situ, kami sudah menyimpan<br />

uang sekitar Rp3,2 juta di bank yang<br />

nantinya akan dimanfaatkan untuk<br />

ksejahteraan anggota kelompok dan<br />

sebagiannya operasional kelompok,”<br />

katanya.<br />

Dia mengatakan, jika memang tanaman<br />

tersebut belum terjual, maka<br />

secara swadaya bersama pemerintah<br />

dan LSM menengkel, mereka mengajak<br />

seluruh warga melakukan penanaman<br />

bibit tersebut sehingga bisa hidup dan<br />

terus diawasi sampai sudah tumbuh<br />

besar, supaya tidak mati.<br />

Dan menurutnya dengan adanya<br />

tambahan penghasilan seperti itu,<br />

mereka menjadi lebih bersemangat<br />

lagi memelihara dan membibitkan<br />

mangrove, karena sudah melindungi<br />

masyarakat dari bencana sekaligus<br />

meningkatkan perekonomian masyarakat.<br />

(IN/ANT)<br />

36<br />

edisi I Januari <strong>2017</strong>


PARIWISATA<br />

PANTAI ORA<br />

Surga Tersembunyi di<br />

Maluku Tengah<br />

Wisata di Indonesia memang tak ada habisnya. Negara kepulauan ini seakan tak pernah<br />

mati untuk urusan pesona wisata. Salah satu objek wisata yang sedang naik daun saat<br />

ini adalah Pantai Ora. Keistimewaan apa yang ada pada pantai ini sampai-sampai para<br />

wisatawan luar negeri pun berbondong-bondong menyerbu pantai ini? Simak ulasannya<br />

berikut ini.<br />

edisi I Januari <strong>2017</strong><br />

37


38<br />

PARIWISATA<br />

Pantai Ora berada di Desa Saleman,<br />

Kecamatan Seram Utara, Maluku Tengah.<br />

Di pantai ini terdapat sebuah resort<br />

bernama Ora Beach Resort yang<br />

memiliki 6 buah cottage dan semuanya<br />

terbuat dari kayu beratap jerami. Setiap<br />

cottagenya bisa memuat sampai<br />

3 orang. Tarif inapnya berkisar antara<br />

Rp1.000.000,- sampai 1.500.000,- per<br />

harinya. harga tersebut sudah termasuk<br />

transportasi dari Pelabuhan Tulehu<br />

ke Ora Beach Resort dan makan tiga<br />

kali sehari.<br />

Pantai Ora merupakan salah satu<br />

destinasi wisata yang kian populer<br />

seiring waktu. Wajar saja jika dahulu<br />

pantai ini masih jarang diketahui oleh<br />

publik. Padahal sejatinya pantai ini<br />

selayaknya surga yang tersembunyi<br />

yang hanya menunggu waktu untuk<br />

ditemukan. Dan ketika sudah ditemukan,<br />

maka hasilnya sudah bisa ditebak,<br />

Pantai Ora menjadi salah satu tujuan<br />

wisata favorit di indonesia.<br />

Pesona pantai ora tak sebatas<br />

keindahan pantainya yang berbalut<br />

panorama alam yang asri. Pantai Ora<br />

juga memiliki ragam biota laut yang<br />

menambah khazanah keindahan alam<br />

bawah lautnya. Warna-warni terumbu<br />

karang di bawah laut pantai ora merupakan<br />

salah satu pesona yang dimilikinya.<br />

Sebuah pengalaman yang<br />

menakjubkan ketika anda bisa dengan<br />

mudah melihat indahnya koral dan<br />

ikan-ikan yang bercorak warna-warni<br />

lalu lalang di bawah perahu anda.<br />

Ya, air di pantai Ora memang terkenal<br />

sangat bersih dan jernih, jadi tak heran<br />

jika anda bisa melihat keindahan alam<br />

bawah lautnya tanpa harus menyelam.<br />

Tentu disini anda juga bisa merasakan<br />

sensasi bersnorkling ataupun<br />

diving. Namun dikarenakan di tempat<br />

ini masih minim sarana dan prasarana<br />

penunjang, maka disarankan anda untuk<br />

membawa peralatan sendiri.<br />

Pada malam hari anda bisa menyaksikan<br />

indah langit bertabur bintang<br />

dari dermaga. Anda bisa duduk santai<br />

di dermaga sembari menyaksikan<br />

pertunjukan agung maha karya sang<br />

pencipta. Bersama pasangan tentu<br />

membuat suasana romantis semakin<br />

terjalin. Jangan lupa membawa<br />

kamera untuk mengabadikan keindahan<br />

langit malam di Pantai Ora ini.<br />

Tempat ini sangat direkomendaikan<br />

bagi para pengantin baru untuk berbulan<br />

madu. Selain itu bagi anda yang<br />

mendambakan suasana damai, maka<br />

tempat ini wajib masuk ke dalam list<br />

edisi I Januari <strong>2017</strong><br />

destinasi wisata anda berikutnya. Pulau<br />

Ora merupakan surag tersembunyi<br />

di Maluku Tengah .<br />

Pulau Dodola, Surga Pulau Kecil<br />

di Belahan Maluku Utara<br />

Maluku Utara memang memiliki<br />

banyak pulau seindah surga, contohnya<br />

Pulau Dodola. Pulau ini sejatinya terbagi<br />

menjadi dua yaitu Dodola besar dan<br />

Dodola kecil yang akan tersambung<br />

jika laut surut. Ketika surut inilah akan<br />

membentuk sebuah jalan berpasir. Satu<br />

kata buat pantai ini; keren! Bakal terkagum-kagum<br />

kalau kamu berkunjung<br />

ke pulau ini.<br />

Pulau yang terletak di Morotai, Maluku<br />

Utara ini memang sangat eksotis. Keeelokan<br />

pantai tak berpenghuni ini mampu<br />

membuatmu berdecak kagum hingga<br />

lupa akan segalanya. Keimdahannya<br />

bisa membuatmu terdiam beberapa saat<br />

hingga tidak bisa berkata-kata.<br />

Keindahan kedua Pulau Dodola tak<br />

jauh berbeda. Keduanya memiliki pasir<br />

putih selembut tepung yang akan terus<br />

memanjakanmu hingga kamu terus<br />

ingin berlama-lama di pulau. Panorama<br />

lautnya tak kalah memukau. Lautnya<br />

berwarna kehijauan sedikit kebiru-biruan<br />

akan menyejukkan matamu.<br />

Dan yang paling ditunggu-tunggu<br />

adalah jembatan tersembunyi Pulau<br />

Dodola. ‘Jembatan tersembunyi’ ini<br />

dapat kaujumpai saat air laut surut<br />

dan tara … jembatan pasir putih ini bisa<br />

kamu lewati. Merasakan keindahan<br />

alam dari kanan dan kiri yang dikelilingi<br />

lautan ini menjadi spot favorit untuk<br />

berfoto. Tetapi kamu harus cepat-cepat<br />

karena jembatan ini hanya bertahan<br />

lima menit.<br />

Pulau Dodola adalah tempat yang<br />

sempurna untuk diving dan snorkling.<br />

Tercatat 13 titik penyelaman yang cocok<br />

untuk menikmati keindahan biota<br />

laut di dalamnya.Keindahan alamnya<br />

pun tak berhenti di situ, ada pesawat<br />

dan kapal perang yang karam di laut<br />

sekitar Pulau Dodola.<br />

lihat juga: 10 Tempat Wisata di Maluku<br />

Utara Terindah dan Populer<br />

Pesawat tempur ini sudah ada sejak<br />

zaman Jepang ketika pulau ini menjadi<br />

tempat berperangnya Jepang dengan<br />

sekutunya.Nah, pesawat karam inilah<br />

yang menjadi daya tarik yang istimewa<br />

saat kamu melakukan diving.<br />

Bagi yang tertarik menyaksikan<br />

keindahan Dodola, pulau yang satu ini<br />

merupakan pulau kecil yang jadi bagian<br />

dari Kabupaten Morotai di Maluku<br />

Utara. Lokasinya cukup dekat dengan<br />

Pulau Morotai. (**)


Oktober 2013<br />

trend 19<br />

RUBRIKASI<br />

39<br />

Info Makassar<br />

edisi I Januari <strong>2017</strong>


RUBRIKASI<br />

SELAMAT DAN SUKSES<br />

ATAS PENERBITAN<br />

PERDANA<br />

40<br />

edisi I Januari <strong>2017</strong>

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!