kimia-anorganik-taro-saito

02.04.2017 Views

Tabel 7.1 Sifat-sifat lantanoid Karena entalpi ionisasi tiga tahap unsur lantanoid cukup rendah, unsur-unsur ini membentuk kation trivalen. Sebagian besar senyawa lantanoid kecuali senyawa Ce 4+ (4f 0 ), Eu 2+ (4f 7 ) dan Yb 2+ (4f 14 ) biasanya lantanoidnya berupa ion Ln 3+ . Ln 3+ adalah asam keras, dan karena elektron f terpendam jauh dan tidak digunakan dalam ikatan, elektron-elektron f ini hampir tidak dipengaruhi ligan. Ada kecenderungan jari-jari atom dan ion lantanoid menurun dengan kenaikan nomor atom, dan fenomena ini disebut kontraksi lantanida. Kontraksi ini disebabkan kecilnya efek perisai elektron 4f, yang menyebabkan inti atom menarik elektron dengan kuat dengan meningkatnya nomor atom. Kompleks logam lantanoid biasanya berkoordinasi antara 6-12 dan khususnya banyak yang berkoordinasi 8 dan 9. Senyawa organologam dengan ligan siklopentadienil jenis Cp 3 Ln atau Cl 2 LnX juga dikenal, semua senyawa ini sangat reaktif pada oksigen atau air. 7.2 Aktinoid Lima belas unsur dari aktinium, Ac, sampai lawrensium, Lr, disebut dengan aktinoid (Tabel 7.2). Simbol umum untuk unsur-unsur ini adalah An. Semua unsur aktinoid bersifat radioaktif dan sangat beracun. Di alam aktinoid yang ada dalam jumlah yang cukup adalah torium, Th, protaktinium, Pa dan uranium, U. Unsur-unsur tadi diisolasi dari bijihnya dan digunakan dalam berbagai aplikasi. Logam plutonium, Pu, diproduksi dalam jumlah besar dan efisiensi 167

ekonomisnya dan keamanan penggunaannya sebagai bahan bakar reaktor nuklir dan reaktor pembiak saat ini sedang banyak dipelajari. Untuk unsur yang lebih berat dari amerisium, Am, karena jumlah yang dapat diisolasi sangat kecil dan waktu paruhnya sangat pendek, studi sifat-sifat kimia unsur-unsur ini sangat terbatas. Tabel 7.2 Sifat-sifat aktinoid Proses disintegrasi unsur radioaktif menjadi isotop stabilnya adalah sangat penting dalam kimia nuklir. Bila jumlah radionuklida yang ada pada suatu waktu tertentu N, jumlah yang terdisintegrasi pada saat tertentu akan sebanding dengan N. Oleh karena itu, keradioaktifannya − dN dt = λ N λ adalah konstanta disintegrasi. Integrasi persamaan ini akan menghasilkan: N −λt = N 0 e dengan N 0 adalah jumlah atom pada saat t=0 dan waktu yang diperlukan agar keradioaktifannya menjadi separuh keradioaktifan awal disebut waktu paruh (T ). 168

ekonomisnya dan keamanan penggunaannya sebagai bahan bakar reaktor nuklir dan reaktor<br />

pembiak saat ini sedang banyak dipelajari. Untuk unsur yang lebih berat dari amerisium, Am,<br />

karena jumlah yang dapat diisolasi sangat kecil dan waktu paruhnya sangat pendek, studi sifat-sifat<br />

<strong>kimia</strong> unsur-unsur ini sangat terbatas.<br />

Tabel 7.2 Sifat-sifat aktinoid<br />

Proses disintegrasi unsur radioaktif menjadi isotop stabilnya adalah sangat penting dalam <strong>kimia</strong><br />

nuklir. Bila jumlah radionuklida yang ada pada suatu waktu tertentu N, jumlah yang terdisintegrasi<br />

pada saat tertentu akan sebanding dengan N. Oleh karena itu, keradioaktifannya<br />

−<br />

dN<br />

dt<br />

= λ N<br />

λ adalah konstanta disintegrasi. Integrasi persamaan ini akan menghasilkan:<br />

N<br />

−λt<br />

= N<br />

0<br />

e<br />

dengan N 0 adalah jumlah atom pada saat t=0 dan waktu yang diperlukan agar keradioaktifannya<br />

menjadi separuh keradioaktifan awal disebut waktu paruh (T ).<br />

168

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!