kimia-anorganik-taro-saito

02.04.2017 Views

5.1 2 Li + C 4 H 9 Br ➝ LiC 4 H 9 + LiBr 5.2 Karena enam atom oksigen eter dari eter mahkota yang larut dalam benzen (misalnya 18-dibenzo-crown-6) dalam susunan siklis berkoordinasi dengan kation kalium K + . 5.3 Dua gugus metil dalam dimer Al 2 (CH 3 ) 6 menjembatani dua atom aluminum membentuk secara formal 8 ikatan yang memerlukan 16 elektron. Senyawa ini disebebut kekurangan elektron karena hanya 12 elektron yang ada 6 dari dua atom aluminum dan 6 dari gugus metil. 6.1 Ion oksida adalah ligan medan lemah dan ion logam transisinya akan berada dalam keadaan spin tinggi. Ion Fe 3+ dengan konfigurasi elektron d 5 akan memiliki LFSE nol baik di kordinasi tetrahedral maupun oktahedral. Di pihak lain ion Fe 2+ cenderung masuk lubang oktahedral, karena LFSE koordinasi oktahedral lebih besar daripada koordinasi tetrahedral. Hal inilah yang menyebabkan mengapa magnetit Fe3O4 berstruktur spinel inversi B 3+ [A 2+ B 3+ ]O 4 . 6.2 trans-[PtCl 2 (PEt 3 ) 2 ] + EtMgBr ➝ trans-[PtCl(Et)(PEt 3 ) 2 ] + MgBrCl 6.3 CpV(CO) 4 , [CpFe(CO) 2 ] 2 187

6.4 Efek trans Cl - lebih besar dari efek trans NH 3 . Oleh karena itu, mungkin untuk mensintesis isomer geometri dengan secara selektif memilih pereaksi. [Pt(NH 3 ) 4 ] 2+ + 2 Cl - ➝ trans-[PtCl 2 (NH 3 ) 2 ] [PtCl 4 ] 2- + 2 NH 3 ➝ cis-[PtCl 2 (PEt 3 ) 2 ] 6.5 Bila digunakan isotop 36 Cl dalam [CoCl(NH 3 ) 5 ] 2+ yang direaksikan [CoCl(NH 3 ) 5 ] 2+ + [Cr(OH 2 ) 6 ] 2+ ➝ [Co(OH 2 )(NH 3 ) 5 ] + + [CrCl(OH 2 ) 5 ] 2+ , Bila tidak terbentuk [Cr 36 Cl(NH 3 ) 5 ] 2+ disimpulkan bahwa ion khlorida yang terkoordinasi pada kobal mentransfer elektron ke khromium melalui mekanisme transfer koordinasi dalam melalui struktur jembatan [(NH 3 ) 5 -Co-Cl-Cr(OH 2 ) 5 ] 4+ . 7.1 Sebagian besar lantanoid stabil dalam bilangan oksidasi 3+ tetapi Ce 4+ dan Eu 2+ merupakan ion stabil dan kelarutan dan kemampuan adsorpsi dalam ekstraksi pelarut secara signifikan berbeda dari lantanoid lain yang membuat pemisahannya mudah dilakukan. 7.2 8.1 Gambar A.1 menunjukkan siklus katalitik. 8.2 188

5.1<br />

2 Li + C 4 H 9 Br ➝ LiC 4 H 9 + LiBr<br />

5.2<br />

Karena enam atom oksigen eter dari eter mahkota yang larut dalam benzen (misalnya 18-dibenzo-crown-6)<br />

dalam susunan siklis berkoordinasi dengan kation kalium K + .<br />

5.3<br />

Dua gugus metil dalam dimer Al 2 (CH 3 ) 6 menjembatani dua atom aluminum membentuk secara formal 8 ikatan<br />

yang memerlukan 16 elektron. Senyawa ini disebebut kekurangan elektron karena hanya 12 elektron yang ada 6<br />

dari dua atom aluminum dan 6 dari gugus metil.<br />

6.1<br />

Ion oksida adalah ligan medan lemah dan ion logam transisinya akan berada dalam keadaan spin tinggi. Ion<br />

Fe 3+ dengan konfigurasi elektron d 5 akan memiliki LFSE nol baik di kordinasi tetrahedral maupun oktahedral.<br />

Di pihak lain ion Fe 2+ cenderung masuk lubang oktahedral, karena LFSE koordinasi oktahedral lebih besar<br />

daripada koordinasi tetrahedral. Hal inilah yang menyebabkan mengapa magnetit Fe3O4 berstruktur spinel<br />

inversi B 3+ [A 2+ B 3+ ]O 4 .<br />

6.2<br />

trans-[PtCl 2 (PEt 3 ) 2 ] + EtMgBr ➝ trans-[PtCl(Et)(PEt 3 ) 2 ] + MgBrCl<br />

6.3<br />

CpV(CO) 4 , [CpFe(CO) 2 ] 2<br />

187

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!