11.04.2017 Views

11-april

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

2 SAMBUNGAN<br />

SELASA <strong>11</strong> APRIL 2017<br />

..............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................<br />

ABG Kritis Ditikami, Pipi & Leher Jebol<br />

BRANDAN-M24<br />

Hingga berita ini dikirim ke meja redaksi, Senin (10/4) sore, Muhammad<br />

Maulana masih terbaring tak sadarkan diri di Ruang ICU<br />

RS Pertamina, Pangkalan Brandan, Langkat. Di luar, warga Aras<br />

Mesin, Desa Harapan Jaya, Kec Sei Lepan, Langkat menunggu<br />

dengan harap-harap cemas.<br />

Kepada M24, salah seorang warga menuturkan, awal peristiwa<br />

berdarah itu dari kedatangan pelaku berinisial HR ke desanya dan<br />

menumpang di rumah salah seorang warga. HR sendiri diketahui<br />

berasal dari Rantauprapat.<br />

Modus Bawa Keluarga<br />

Ya, mobil minibus Daihatsu Gran Max warna putih BK 1704 WS<br />

milik Misran (65) tak balik lagi alias ‘golap’. Mobil tersebut dibawa<br />

kabur Ani (30) yang menetap di Jln Sibatubatu, Kel Bahkapul, Kec<br />

Siantar Sitalasari.<br />

Sebelumnya Misran yang tercatat tinggal di Jln Viyata Yudha, Kel<br />

Setia Negara, Kec Siantar Sitalasari ini, sudah mencari Ani ke rumahnya,<br />

lantaran mobilnya belum juga dikembalikan. Namun setiap kali<br />

didatangi, batang hidung Ani tak pernah kelihatan, bahkan pintu<br />

rumah Ani selalu terkunci rapat.<br />

Yakin mobilnya telah digelapkan, Misran menempuh jalur hukum<br />

dengan melaporkan Ani ke Polres Siantar, Senin (10/4) sekira pukul<br />

13.00 WIB.<br />

“Si Ani memang sering datang ke rumah Pak Misran karena<br />

sejak masih sekolah, dia itu kawannya Wika, anak Pak Misran.<br />

Mobil dibelikan buat Wika untuk mengangkut barang kanvas,”<br />

kata Arjun yang menemani Misran saat membuat laporan pengaduan<br />

(LP).<br />

Disebutkan, Ani datang meminjam mobil dengan alasan membawa<br />

keluarganya berobat ke Binjai pada Sabtu (24/3) lalu. Naum<br />

hingga kini, Ani berikut mobil ‘menghilang’ sentah kemana. Parahnya<br />

lagi, setiap kali dihubungi, handphone Ani tak aktif lagi.<br />

“Aku tahunya mobil dilarikan sama Ani setelah Pak Misran cerita.<br />

Makanya kutemani Pak Misaran mengadu ke polisi. Sudah bolakbalik<br />

Pak Misran dan Wika mencari Ani tapi tak pernah ketemu.<br />

Kalau kerugian ditaksir Rp<strong>11</strong>0 jutaan,” imbuh Arjun.<br />

Kapolres Siantar AKBP Dodi Darjanto SIK, melalui Kasubbag<br />

Humas, AKP Matius Barus, membenarkan pengaduan Misran.<br />

“Sejauh ini pelaku yang telah dilaporkan, sedang dalam pencarian,”<br />

kata Matius. (adi)<br />

Uang Rp2 Juta<br />

BRANDAN-M24<br />

Kejahatan dengan modus hipnotis menimpa Endang Ayu (38)<br />

dan Putri Hidayati (18), warga Lingk I Batang Sere Kel Pangkalanbatu,<br />

Kec Brandan Barat, Langkat. Ibu dan anak ini ‘disihir’ oleh pria<br />

yang baru 2 hari dikenal. Akibatnya uang dan kreta (sepdamotor)<br />

raib ditilep pelaku. Kasus ini pun dilaporkan korban ke Polsek Brandan,<br />

Senin (10/4).<br />

Diceritakan korban, kejadian berawal saat seorang pria mengaku<br />

bernama Anto (45), warga Binjai, bertamu ke rumah Endang<br />

Ayu, pada Sabtu (1/4) lalu. Setelah ngobrol, Anto lantas mengajak<br />

Endan dan Putri berbisnis ternak ikan lele.<br />

Dibuai dengan mulut manis Anto, apalagi dijanjikan dengan keuntungan<br />

besar, ibu dan anak itupun manggut saja. Esoknya,<br />

pelaku datang lagi dan meminta korban menyiapkan uang Rp2 juta<br />

sebagai modal. Anehnya, Endang dan Putri begitu gampang menyerahkan<br />

uang Rp2 juta berikut kreta Suzuki Shogun warna hitam<br />

merah BK 6393 berikut STNK.<br />

“Kami tertipu. Entah gimana kami kok gampang percaya aja<br />

sama dia. Bisa-bisanya kami serahkan uang sama orang yang baru<br />

2 hari dikenal. Saya sendiri sempat linglung waktu itu. Kreta sama<br />

STNK dan BPKB-nya pun kami kasih ke orang itu. Awalnya kami<br />

enggan melapor ke polisi, takut suamiku yang bekerja di Malaysia<br />

tahu. Bisa-bisa nanti dia bekerja gak tenang gara-gara peristiwa ini.<br />

Sepertinya kami kena hipnotis pelaku,” beber Endang. (rudi)<br />

Tumpukan Pakaian<br />

menghiasi dinding rumah. Menambah kesan kumuh, kotor dan<br />

lapuknya bangunan tersebut. Begitu juga ornamen di dinding dan<br />

pintu yang sudah lapuk dimakan usia.<br />

Salah seorang warga sekitar, Ateng mengaku pernah masuk ke<br />

dalam rumah. Hanya saja, ia memutuskan segera keluar. “Bau tidak<br />

sedap mulai terasa. Suasana lembab dan kondisi bangunan bisa<br />

membuat kita suges. Apalagi banyak baju bertumpuk di ruang<br />

depan, entah milik siapa,” beber Ateng.<br />

Pengakuan Ateng dibenarkan Kiki, warga lainnya yang mengaku<br />

pernah mengalami peristiwa aneh saat melintas dari depan<br />

rumah tersebut. “Saya tidak berani lagi melintas di depan rumah<br />

kosong itu apabila di atas jam 12 malam. Jika malam hari dan pada<br />

jam-jam tertentu, warga sering mencium aroma bunga-bungaan,”<br />

ujarnya berbisik.<br />

Entah kenapa, cerita horor tentang rumah itu justru mengundang<br />

perhatian warga untuk datang. Sekalipun singgah untuk<br />

mengabadikan diri di rumah itu dalam bentuk foto maupun video.<br />

(*)<br />

Gagal Nuntut ‘Ilmu’<br />

METRO24<br />

Mengaku mendapat bisikan gaib seorang anak membacok kepala<br />

bapak kandungnya. Kondisi sang bapak hingga Senin (10/4),<br />

masih kritis.<br />

Peristiwa pembacokan terjadi di areal pancingan Pugung, Talang<br />

Padang Tanggamus, Minggu (9/4) pagi.<br />

M Dahlan (67) dilarikan ke rumah sakit oleh tetangganya usai<br />

melihat kejadian berdarah tersebut. Sedangkan tersangka Edi Chandra<br />

(35) kabur saat kejadian. Minggu sore, Edi berhasil dibekuk<br />

polisi.<br />

Menurut Kapolsek Talang Padang Yoffi Kurniawan mendampingi<br />

Kapolres AKBP Alfis Suhaili, mengungkapkan, terkait kejadian itu,<br />

petugas awalnya mendapat informasi dari warga. Korban M Dahlan<br />

yang dibacok anak kandungnya sendiri Edi Chandra dengan<br />

golok.<br />

Setelah melakukan aksinya, Edi Chandra melarikan diri dan membuang<br />

golok yang digunakan ke selokan sejauh kurang lebih 2 Km<br />

dari kediamannya (TKP). Pelaku melarikan diri ke Kecamatan Pugung<br />

Pekon Waypring, Tanggamus.<br />

“Atas informasi itulah petugas mengejar pelaku. Edi Chandra<br />

ditangkap berikut barang bukti yang telah dibuangnya dalam selokan,<br />

sekitar pukul 17.00 WIB, dan pelaku kini masih di tahan di<br />

Mapolsek,” kata AKP Yoffi.<br />

Sesuai keterangan keluarga, bahwa Edi Chandra mengalami<br />

gangguan jiwa sejak menuntut ilmu di pulau Jawa, kepolisian setempat<br />

akan membawa Edi ke RS Jiwa Bandarlampung guna pemeriksaan.<br />

“Kita akan koordinasi kembali dengan keluarganya dan Unsur<br />

Kecamatan (Uspika), guna memastikan<br />

sakit gangguan jiwa Edi Chandra. Pelaku<br />

akan di periksa di RS Jiwa,” ujar<br />

Yoffi. (pkc)<br />

BERCUKUR<br />

SELAMA beberapa tahun terakhir ini Wak Lokot<br />

membiarkan wajahnya ditumbuhi janggut, kumis dan<br />

jambang yang lebat. Sehingga wajahnya ditutupi bulu dan<br />

brewokan. Itu membuat dia terlihat lebih tua<br />

dan menyeramkan…<br />

Namun saat semua kini menjadi sulit, baik BBM, gas 3 Kg,<br />

dan kondisi politik yang runyam, ia ingin mencoba buat<br />

perubahan, setidaknya bagi dirinya sendiri.<br />

Besok harinya ia mencukur seluruh bulu-bulu di wajahnya<br />

mulai dari kumis, jambang dan jenggotnya, membuat dia<br />

terlihat lain dan lebih muda.<br />

Sepulangnya dari tukang pangkas, Wak Lokot melihat si<br />

Tungkot putranya sedang bermain di depan rumah. Dia ingin<br />

tahu, apakah putranya masih mengenalnya dalam keadaan<br />

klimis seperti itu. Lalu dia bertanya pada si Tungkot, di mana<br />

rumah Wak Lokot.<br />

Dengan terheran dan sedikit takut, si Tungkot berlari<br />

masuk ke dalam rumah dan berteriak memanggil Mak<br />

Bedah….<br />

“Bu .. Bapak telah mencukur brewoknya, memang terlihat<br />

lebih bersih, tapi dia kena kualat karena mencukur<br />

brewoknya itu, kini dia jadi lupa siapa dia dan di mana rumah<br />

kita…!”<br />

5 Jenazah Dikubur Berjejer<br />

LABUHAN-M24<br />

Isak tangis mengiringi pemakaman lima<br />

jasad korban pembunuhan di Jln Bakaran<br />

Batu Link XI, Kel Mabar, Kec Medan Deli,<br />

Senin (10/4) sekitar pukul <strong>11</strong>:30 WIB.<br />

Tampak hadir Wakil Walikota Medan Akhyar<br />

Nasution dan jajaran, Anggota DPRD<br />

Medan Mulia Asri Rambe serta Kapolres Pelabuhan<br />

Belawan, AKBP Yemi Mandagi.<br />

Setelah dishalatkan, kelima jenazah diberangkatkan<br />

dengan Ambulans ke TPU Jln<br />

Kawat 7 Gg Wakaf, Kel Tanjungmulia Hilir,<br />

Kec Medan Deli dengan pengawalan polisi.<br />

Selanjutnya seluruh jenazah dimakamkan<br />

sejajar terpisah.<br />

Jenazah Riyanto dan istrinya, Sri Ariyani<br />

serta mertuanya, Sumarni dikebumikan di<br />

liang yang berbeda. Sedangkan kedua<br />

anaknya, Syifa Inaya dan Gilang Raksono<br />

dikebumikan satu liang.<br />

Akhyar menilai pembunuhan tersebut tergolong<br />

kejam. Ia pun berharap pihak kepolisian<br />

segera menangkap pelaku. Pemko Medan<br />

berjanji memberi perhatian kepada anak<br />

korban, Kinara (4) yang selamat dari pembunuhan<br />

sadis itu dan saat ini menjalani perawatan<br />

di rumah sakit.<br />

“Untuk biaya kesehatan Kinara akan ditanggung<br />

oleh Pemko Medan. Kita sudah<br />

cek kondisi korban melalui Dinas Kesehatan<br />

yang kini masih dirawat,” ungkap Akhyar.<br />

Kinara Panggil Papa dan Mama<br />

Setelah dirawat di RS Marta Medika, Kinara<br />

dirujuk ke RS Bhayangkara Medan, Jln<br />

Wahid Hasyim Medan, Senin (10/4). Info di<br />

ICU, bocah 4 tahun ini sudah dapat duduk<br />

dan bicara.<br />

“Gadis kecil itu sekarang sudah bisa diajak<br />

bercanda dan bermain, tetapi yang namanya<br />

anak-anak ketika melihat orang yang tidak<br />

biasa dilihatnya pasti dia akan memanggil Papa<br />

dan Mamanya. Sesekali dia juga menangis<br />

karena trauma dan merintih kesakitan,” kata<br />

Kepala Rumah Sakit (Karumkit) Bhayangkara<br />

Medan, AKBP dr A Nyoman Eddy.<br />

Untuk pemulihan bocah malang itu, pihaknya<br />

membentuk tim dokter khusus.<br />

Sejumlah dokter spesialis pun dikerahkan<br />

mulai dari dokter spesialis anak, spesialis mata,<br />

spesialis penyakit dalam, spesialis bedah,<br />

psikolog dan lainnya. “Kita harus bekerja dengan<br />

hati, anak sebatang kara itu harus ditangani<br />

dengan dokter ahli. Di sini semua kita<br />

siapkan untuk pemulihannya,” pungkasnya.<br />

Saat berada di RS Mitra Medika, Kinara<br />

sempat menyebut tamu yang berkunjung<br />

di malam pembunuhan adalah teman<br />

orangtuanya. Sayang ia tidak mengingat<br />

identitas tamu tersebut.<br />

Ada yang Tidak Suka dengan Korban<br />

Setelah acara pemakaman, pihak keluarga<br />

korban membeberkan keluhan korban<br />

mengenai pekerjaan. Menurut bibi korban,<br />

Ambar, keponakannya sempat cerita kalau<br />

ada masalah di tempatnya bekerja.<br />

“Dua minggu yang lalu saya jumpa dengan<br />

Riyanto dan Yani, karena saya mau beli<br />

lumpianya. Riyanto bercerita ada bertengkar<br />

dengan teman kerjanya. Ada yang tidak suka<br />

dengan korban karena menjabat sebagai<br />

mandor di gudang tersebut,” beber Ambar.<br />

Syifa Inaya Mau Jalan-jalan Sama<br />

Teman<br />

Asri (12) teman sepermainan Syifa Inaya<br />

mengaku sangat sedih dengan kepergian<br />

korban. Padahal sebelum tewas, Sabtu (8/<br />

4), mereka masih bermain bersama.<br />

Ketika itu, korban Inaya bergelagat aneh.<br />

“Biasanya sering curhat tetapi kali ini Inaya<br />

banyak diam, berbicara cuman satu dua kata.<br />

Rencananya Minggu (9/4) Inaya ngajak Asri<br />

pergi jalan-jalan ke Cemara Asri untuk foto<br />

bareng,” kenangnya sedih.<br />

Namun yang maha kuasa berkata lain,<br />

mereka yang seharusnya bersenangsenang<br />

dihari libur, malah menjadi kesedihan<br />

yang sangat dalam bagi Asri.<br />

“Enggak nyangka aku bang, Inaya meninggal<br />

seperti ini baru malam minggu itu kami<br />

jumpa, tapi sekarang dia udah tenang di<br />

alam sana.“Sedih dengar kabar seperti ini,<br />

enggak ada lagi teman sebangku saya Bang.<br />

Inaya teman yang asik diajak ngobrol walaupun<br />

sedikit pendiam,” tambah Fitria (14)<br />

teman korban.<br />

Poldasu: Dalam Waktu Dekat Pelaku<br />

Ditangkap<br />

Entah bagaimana ceritanya, setelah seminggu<br />

menetap di desa tersebut, Muhammad<br />

Maulana dan HR terlihat akrab. Namun<br />

di balik keakraban itu, ternyata HR menyimpan<br />

niat jahat.<br />

Tepatnya, Minggu (9/4) sekitar pukul<br />

17:00 WIB, HR meminjam kreta Honda Verza<br />

BK 2981 PAT milik korban. Namun permintaan<br />

itu ditolak korban tanpa alasan yang<br />

jelas. Penolakan itu ternyata membuat HR<br />

tersinggung dan emosi. Apalagi keduanya<br />

sempat terlibat cekcok mulut. Tanpa basabasi,<br />

pelaku langsung menikamkan pisau<br />

belati yang selalu dibawanya ke tubuh korban,<br />

berkali-kali. Korban sempat melawan.<br />

Namun banyaknya darah keluar memaksanya<br />

menyerah dan abruk ke tanah. Melihat<br />

itu, pelaku langsung kabur dengan membawa<br />

kreta korban. “Engak sangka, Bang. Pelaku<br />

itu baru satu pekan di kampung ini. Ia<br />

menginap di salah satu rumah warga. Korban<br />

(Maulana-red) dan pelaku itu baru sepekan<br />

sudah akrab berteman namun entah<br />

gimana kabarnya pelaku mau membawa<br />

kabur Honda Verza milik korban,” ucap warga<br />

yang meminta namanya tak disebut.<br />

Korban beruntung. Warga yang melintas<br />

langsung melarikannya ke RSU Pertamina<br />

untuk mendapat pertolongan. Diketahui<br />

korban kritis setelah mendapat enam tikaman.<br />

Satu di bagian paha kiri, dua di paha<br />

kanan dan masing-masing satu liang di punggung,<br />

leher dan mulut. Kapolsek Pangkalan<br />

Brandan AKP W Sidabutar melalui Kanit<br />

Reskrim IPTU D Situmorang mengaku telah<br />

menerima informasi penikaman tersebut.<br />

“Benar, korban masih belum sadar dan<br />

dirawat di RS Pertamina. Saat ini anggota<br />

sedang dilapangan melakukan penyelidikan<br />

dan mengejar pelaku yang identitasnya<br />

sudah kita ketahui,” kata Iptu D Situmorang<br />

melalui sambungan telpon. (rudi)<br />

Petugas kepolisian bertekad untuk segera<br />

mengungkap kasus pembunuhan satu<br />

keluarga ini. Apalagi identitas pelaku disebut-sebut<br />

sudah dikantongi.<br />

“Dalam waktu dekat, pelakunya bisa ditangkap.<br />

Hanya saja, kita belum bisa sebutkan<br />

pelakunya, karena akan menyulitkan<br />

penyelidikan,” ujar Kasubbid Penmas<br />

Polda Sumut, AKBP MP Nainggolan, Senin<br />

(10/4).<br />

Sejauh ini, lanjutnya, petugas Polres Pelabuhan<br />

Belawan dibantu Polda Sumut dan<br />

Polsek Medan Labuhan telah memintai keterangan<br />

tujuh saksi dan mengumpulkan<br />

bahan keterangan.<br />

Mereka adalah Serimpi (54) bersama suaminya<br />

Sutikno (58), Suharman (43) dan istrinya<br />

Sahria (35) serta anak mereka, Yudi<br />

(14). Seluruh saksi yang diperiksa polisi merupakan<br />

tetangga maupun warga berdomisili<br />

di sekitar rumah korban,” tegas Kapolres Pelabuhan<br />

Belawan, AKBP Yemi Mandagi SIK.<br />

Narkoba Akar Kejahatan<br />

Ketua Komisi A DPRD Medan, Sabar<br />

Syamsurya Sitepu mengingatkan petugas<br />

kepolisian untuk menarik pelajaran dari pembunuhan<br />

satu keluarga di Mabar tersebut.<br />

Karenanya polisi diminta tegas memerangi<br />

peredaran narkoba di tengah-tengah masyarakat.<br />

“Pencurian, begal, pembunuhan,<br />

anak melawan bahkan membantai orang<br />

tuanya sendiri semua karena narkoba,” ujar<br />

Sabar usai melayat ke rumah duka.<br />

Bahkan, kata Sabar, saat ini pengedar<br />

Narkoba terkesan tidak takut kepada polisi.<br />

Dibuktikan dengan penganiayaan petugas<br />

ketika melakukan penangkapan para<br />

pengedar narkoba.<br />

Galakkan Siskamling<br />

Anggota DPRD Medan Muhammad Nasir<br />

yang juga melayat mengimbau Pemko<br />

Medan untuk menggalakkan kembali sistem<br />

keamanan lingkungan (Siskamling) untuk<br />

mengantisipasi aksi kejahatan yang meningkat.<br />

“Perhatikan setiap tamu yang datang<br />

ke lingkungannya masing-masing agar<br />

setiap niat jahat bisa dihindari,” ujar Ketua<br />

Fraksi PKS DPRD Medan tersebut. (sigit/<br />

ahmad/bar/tiopan)<br />

Kelewatan!!! Curhat Masalah<br />

Keluarga Malah Diperkosa Teman<br />

METRO24<br />

Bermaksud curhat dan menumpang<br />

menginap, DSH (40)<br />

malah menjadi korban perkosaan<br />

teman prianya, AKN alias Nanda .<br />

Akibat perbuatannya itu, Nanda<br />

pun ditangkap anggota Unit<br />

Perlindungan Perempuan dan Anak<br />

(PPA) Polresta Depok, Senin (10/<br />

4). Pelaku mengaku nekat<br />

memperkosa lantaran pengaruh<br />

minuman keras.<br />

Kasubag Humas Polresta Depok,<br />

AKP Firdaus, kepada wartawan<br />

mengatakan, tersangka AKN alias<br />

Kampung Narkoba di Binjai Digrebek <strong>11</strong> Orang Diamankan<br />

BINJAI-M24<br />

Salah satu daerah yang dicap sebagai<br />

kampung narkoba di Kota Binjai, digrebek<br />

tim gabungan dari Pemko Binjai, Polres Binjai,<br />

Badan Narkotika Nasional (BNN) Binjai<br />

dan Satbrimob Detasemen A Binjai, Senin<br />

(10/4) pagi. Dari lokasi ini, <strong>11</strong> orang yang<br />

terdiri dari 9 orang pria dan 2 wanita diamankan.<br />

Penggrebekan dilakukan di Jln Kiwi, Ling I,<br />

Kel Mencirim, Binjai Timur. Adapun identitas<br />

ke-<strong>11</strong> orang yang diamankan itu antara lain<br />

Rahmad Hidayat, Netty, Widya Laura,<br />

Suarfan Siregar, Abdul Mutolib, Irwan, Teguh<br />

Julianto, M Faisal, M Ardi, Syarifudin Lubis<br />

dan Andri Fahlevi.<br />

Selain itu, tim gabungan juga menyita 1<br />

bungkus ganja dengan berat 31,74 Gram<br />

milik Rahmad Hidayat dan 1 amplop kecil ganja<br />

dengan berat 4,39 Gram milik Netty.<br />

Dari hasil pemeriksaan, 4 orang masingmasing<br />

Rahmad Hidayat, Netty, Widya Laura<br />

dan Suarfan Siregar menjalani penyidikan di<br />

Satreskoba Polres Binjai. Sedangkan 7 orang<br />

lainnya dilakukan assesment oleh BNN<br />

Binjai.<br />

Wali Kota Binjai Muhammad Idaham menjelaskan<br />

mendukung langkah aparat penegak<br />

hukum untuk memberantas kampung<br />

narkoba yang terkenal di Kel Mencirim tersebut.<br />

Dia menambahkan, pergerakan tim<br />

gabungan tak hanya sekali ini saja.<br />

“Semua masyarakat ingin bebas narkoba.<br />

Pemberantasan narkoba 80 persen<br />

merupakan peran penting masyarakat,” ujar<br />

Idaham.<br />

Duh... Siswi SMP Dicabuli Tetangga<br />

Terima 550 Ribu Dolar<br />

METRO24<br />

Adik kandung mantan Menteri Pemuda<br />

dan Olahraga Andi Alfian Malarangeng, Andi<br />

Zulkarnaen Malarangeng alias Choel Malarangeng<br />

didakwa menerima 550.000 dolar<br />

AS dari mantan Kepala Biro Keuangan dan<br />

Rumah Tangga Kemenpora, Deddy Kusdinar.<br />

Uang diterima Choel di rumahnya Rp2<br />

miliar dari PT Global Daya Manunggal (PT<br />

GDM). Lalu Rp1,5 miliar dari PT GDM dari<br />

Wafid Muharam yang saat itu menjabat<br />

Sekretaris Kemenpora serta Rp 500 juta dari<br />

PT GDM melalui Mohammad Fakhruddin.<br />

Hal itu terungkap pada sidang dakwaan<br />

perdana perkara korupsi proyek pembangunan<br />

Pusat Pendidikan, Pelatihan, dan<br />

Sekolah Olahraga Nasional (P3SON) di Bukit<br />

Hambalang, Bogor, Jawa Barat di PN Tipikor,<br />

Nanda, berhasil ditangkap anggota<br />

Srikandi PPA Polresta Depok<br />

dipimpin Ipda Nurul, di rumah pelaku<br />

di kawasan Sukatani, Tapos.<br />

Penangkapan setelah mendapat<br />

laporan korban DSH.<br />

“Pada saat ditangkap pelaku tidak<br />

bisa mengelak dan melawan saat<br />

anggota mencokok tersangka di<br />

rumahnya,” ujar Firdaus.<br />

Kronologis peristiwa berawal<br />

ketika korban datang ke rumah<br />

pelaku untuk menceritakan masalah<br />

keluarga. Dalam keadaan kalut<br />

korban disuruh pelaku untuk<br />

PERCUT-M24<br />

Geram dan marah. Begitulah ekspresi<br />

seorang wanita berhijab saat menyambangi<br />

Mapolsek Percut Seituan, Senin (10/4).<br />

Didampingi suaminya, wanita itu hendak<br />

melaporkan kejadian yang menimpa putrinya,<br />

sebut saja Bunga (15), siswi kelas IX<br />

SMP. Orang yang dilaprokan berinisial ST<br />

(40), warga Pasar I Saentis, Percut Seituan,<br />

yang tak lain tetangga korban. “Kejadiannya<br />

Sabtu (1/4) sore laly. Waktu itu anak<br />

saya sedang memandikan adiknya,” kata ibu<br />

2 anak itu kepada M24.<br />

Sore itu, lanjut ibu korban, ST masuk ke<br />

rumah sembari berpura-pura bertanya keberadaan<br />

orangtua Bunga. Kebetulan orangtua<br />

Bunga sedang tidak berada di rumah.<br />

Kesempatan itu dimanfaatkan ST merayu<br />

Bunga. Usai memandikan adiknya, tubuh<br />

Bunga digeranyang ST. Bunga sempat<br />

melawan dengan menampik tangan pria<br />

pengangguran itu.<br />

Namun ST kesetanan dan langsung memeluk<br />

sembari mencium dan meraba dada<br />

dan kemaluan Bunga. Lagi-lagi Bunga melawan<br />

dan meronta. Beruntung, waga yang<br />

melintas di depan rumah korban segera datang.<br />

Ketika dihampiri, ST gugup dan pergi<br />

begitu saja. Warga pun menanyakan pada<br />

Bunga apa yang dilakukan ST. Namun gadis<br />

ingusan itu takut dan bungkam.<br />

Beberapa hari kemudian, warga mencertiakan<br />

kejadian itu kepada ibu korban. Mendengar<br />

putrinya diperlakukan tak senonoh<br />

oleh ST, Bunga langsung diinterogasi.<br />

“Waktu kejadian itu, saya sedang ikut<br />

kegiatan senam dan suami bekerja. Jadi<br />

anakku yang berdua tinggal di rumah. Perbuatan<br />

ST memang keterlaluan dan tidak<br />

dapat ditolerir,” bilang ibu korban sembari<br />

berharap pelaku ditahan.<br />

Sayangnya, saat membuat laporan, listrik<br />

sedang padam. Meski<br />

demikian, orangtua korban akan kembali<br />

melapor, Selasa (<strong>11</strong>/4).<br />

Pejabat Sementara (Pjs) Kapolsek Percut<br />

Seituan, Kompol Harry Azhar mengatakan,<br />

laporan korban belum diterima. “Kalau sudah<br />

kita terima, maka laporan segera diproses<br />

dan ditindaklanjuti,” pungkasnya. (wandi)<br />

Jakarta, Senin (10/4). Choel didakwa memperkaya<br />

diri sendiri dan orang lain dalam<br />

proyek Hambalang.<br />

Menurut Jaksa Komisi Pemberantasan<br />

Korupsi (KPK) Ali Fikri, pada 2009, Choel bersama-sama<br />

dengan Menteri Pemuda dan<br />

Olahraga saat itu, Andi Alfian Mallarangeng,<br />

mengarahkan proses pengadaan barang/<br />

jasa proyek pembangunan P3SON. “Uang<br />

diterima Choel secara bertahap dari sejumlah<br />

pihak,” ujar Ali.<br />

Kuasa Hukum Choel, Luhut MP Pangaribuan<br />

menyebut kliennya menerima dakwaan<br />

jaksa. Namun yang jelas, kata dia,<br />

Choel saat ini merasa bersalah dan sangat<br />

menyesal menerima uang tersebut. “Dia siap<br />

dipenjara, tidak perlu disesali lagi,” tuturnya.<br />

(pkc)<br />

menetap sementara di rumahnya<br />

sampai mendapatkan kontrakan.<br />

“Kejadiannya korban sedang<br />

tidur di kamar lantai atas. Sementara<br />

pelaku menenggak minuman<br />

keras pada tengah malamnya.<br />

Dalam keadaan pengaruh alkohol,<br />

pelaku tergiru melihat kemolekan<br />

korban yang sedang tidur. Korban<br />

langsung dipeluk sampai akhirnya<br />

diperkosa,” papar Firdaus. Saat<br />

kejadian korban sempat melawan,<br />

namun karena tenaganya kalah<br />

kuat, gagal menghentikan aksi<br />

pelaku. (pkc)<br />

Idaham berpesan agar masyarakat jangan<br />

ragu membuat laporan tentang peredaran<br />

narkoba di lingkungannya. “Bentuk<br />

dukungan Pemko, korban akan direhabilitasi<br />

sampai ia tidak menjadi penyalahguna<br />

narkoba,” ujar mantan Kadis Pertamanan<br />

Kota Medan ini.<br />

Sementara Kepala BNN Binjai AKBP Safwan<br />

Khayat mengatakan, penyisiran ini<br />

merupakan tindak lanjut dari komunikasi<br />

sebelumnya yang ingin membebaskan Binjai<br />

yang berjuluk Kota Rambutan bebas<br />

narkoba. “Ini seperti teori balon. Satu tempat<br />

dirazia, mereka pindah ke lain, lokasi<br />

selanjutnya. Kami terus bergerak agar daerah<br />

ini benar-benar bersih narkoba,” tandas<br />

Safwan. (sopian)<br />

iklan<br />

Penjual Semangka Pergoki Istri<br />

Kuli Bangunan<br />

SUNGGAL-M24<br />

Tiga hari istrinya tak pulang ke rumah<br />

membuat penjual semangka ini risau.<br />

Pencarian dilakukan hingga berujung<br />

dengan temuan mengejutkan. Ia<br />

menemukan istrinya berselingkuh dan<br />

sekamar dengan seorang berondong.<br />

Duh!<br />

Emosi, pria berinisial J (28) tersebut<br />

menyeret istrinya T (28) ke Polsek Sunggal,<br />

Senin (10/4).<br />

Info diperoleh, J yang tinggal di Jln<br />

Sei Mencirim, Desa Sukamaju, Kec Sunggal,<br />

Deliserdang, kebingungan karena<br />

istrinya sudah tiga hari tidak pulang.<br />

Kepergian itu tanpa ada pamitan pula.<br />

J meminta bantuan teman untuk<br />

mencari keberadaan perempuan yang<br />

telah memberikannya seorang anak itu.<br />

“Si J minta tolong sama saya untuk<br />

cari istrinya. Padahal anaknya lagi sakit,”<br />

ucap Surbakti teman J.<br />

Ia dan J melacak keberadaan T lewat<br />

HP hingga akun Facebook milik T.<br />

Dari akun Facebook itulah diketahui kalau<br />

T sering chating dengan laki-laki. “Jadi<br />

kami mintalah nomor T sama kawan Facebooknya<br />

yang perempuan,” ujarnya.<br />

Beberapa jam kemudian, J mendapat<br />

kabar jika T berada di kos-kosan yang<br />

terletak tak jauh dari Terminal Pinang<br />

Baris. J bergegas ke tempat dimaksud.<br />

Sampai di sana, ia menggedor pintu koskosan.<br />

Saat pintu terbuka, J lemas saat<br />

menemukan istrinya bersama lelaki lain<br />

yang diketahui bernama Riki (26) warga<br />

Jln Seroja, Kel Sunggal, Kec Medan Sunggal.<br />

“Kami gedor-gedor pintunya, tapi<br />

lama mereka buka pintu. Entah ngapain<br />

mereka di dalam kamar itu,” seru pria ini<br />

lagi. J menggiring isteri beserta Riki ke<br />

Mapolsek Sunggal. Namun, setibanya di<br />

Polsek Sunggal, J akhirnya memaafkan<br />

istrinya. Setelah itu, T dan Riki diminta<br />

buat surat pernyataan untuk tidak bertemu<br />

lagi. Riki dipulangkan ke rumah keluarganya.<br />

Sementara T dibawa oleh<br />

suaminya kembali pulang. Sambil tertunduk,<br />

tampak T dirangkul oleh suaminya<br />

menuju kendaraan. Ketika dikonfirmasi,<br />

Kanit Reskrim Polsek Sunggal Iptu Nur<br />

Istiono menjelaskan, setelah membuat<br />

surat pernyataan, J tidak jadi buat laporan.<br />

(tiopan)<br />

CARA HE-BAT, AGAR USIA SENJA TETAP BERSEMANGAT<br />

Rombongan penyakit telah mengantarkan HJ. ENCIN<br />

KURAESIN (55 th) untuk berbaring beberapa bulan di rumah<br />

sakit. Berbagai penyakit yang mendera karena gangguan<br />

kolesterol, sakit maag dan asam urat itu tidak hanya menyiksa<br />

dengan rasa sakit, tapi juga mengganggu kekhusuan ibadah tokoh<br />

masyarakat yang tinggal di Garut-Jawa Barat ini. Sepulang dari<br />

Rumah sakit, seorang sahabat pengajiannya memberinya He-Bat,<br />

suplemen herbal yang berbentuk bubuk halus. Setelah rutin minum<br />

He-Bat selama 3 minggu, Hj Ecin merasakan perubahan positif yang<br />

signifikan. “Alhamdulillah… mual-mual hilang dan semua rasa sakit<br />

dari gejala berbagai penyakit itu mereda, sehingga tidur kembali nyenyak dan badan<br />

terasa segar saat bangun keesokan harinya..” ucap Hj Ecin.“Manfaat yang besar dan rasa<br />

yang nikmat membuat saya tetap minum He-Bat setiap pagi dan sore “ ujar Hj Ecin<br />

menegaskan. Kini, di usianya yang menjelang senja Hj, encin Kuraesin tetap bersemangat<br />

menjalani hidup bersama He-Bat, tambah gigih berjuang dan beribadah dengan tenang.<br />

He-Bat mengandung Niacin yang berfungsi mengikis timbunan Purin, penyebab asam<br />

urat. Selain itu Riboflavin yang dikandung He-Bat berfungsi membersihkan saluran<br />

pencernaan dan memperbaiki selaput mukosa yang rusak akibat kadar asam yang terlalu<br />

tinggi, sehingga mampu mencegah dan menyembuhkan maag. He-Bat juga<br />

mengandung Pytosterol yang berfungsi meminimalisir kolesterol jahat (LDL). Selain itu<br />

omega 3,6 dan 9 pada He-Bat efektif menurunkan jumlah kolesterol jahat (LDL) dan<br />

meningkatkan kolesterol baik (HDL). Selain itu He-Bat menambah daya tahan tubuh dan<br />

meningkatkan vitalitas seksual secara alami. He-Bat ramuan alami yang terbukti<br />

berkhasiat, rasanya nikmat cocok untuk mereka yang susah makan obat. Tersedia Di Apt.<br />

Bona Sp. Pos.apt. Fermata Farma Jln A.h Nasution. To. Agung Jln Katmso Kp. Baru. Apt.<br />

Saudara Jln. Sm. Raja. To. Budiman Jaya Jln. A.r Hakim. Apt. Dety Jln. Ktn Muslim. Apt.<br />

Raya 3 Jln Klambir 5. Apt. Aa Jln Yos Sudarso Brayan.apt. K 24 Jln Pancing. Apt. Yakin Jln<br />

Sutomo Ujung. Apt. Rizki Farma Jln Besar Tembung. Apt. Penag Island Jln Sta Budi. Apt.<br />

Raya 4 Jln Rph.Apt. Raya 6 Jln Platinak 24 Jl. Krakatau.Apt K24 Jl. Hm. Yamin.Apt Darma<br />

Husada Tj. Morawa<br />

He-Bat tersedia di Apotik dan Toko Obat Terkemuka di kota Anda.<br />

Untuk informasi lebih lanjut klik: www.herbalberkhasiat.com info &<br />

konsultasi gratis He-Bat: 0823 1677 7787 – 0878 6744 0<strong>11</strong>9.<br />

Cara He-Bat Mengatasi Asam lambung Kronis,<br />

Ya Minum He-Bat yang Manis<br />

Diproduksi oleh: PD.PUSAKA NUSANTARA - JAWA BARAT INDONESIA<br />

Distributor: PT. JOYO WONGSO ABADI – INDONESIA<br />

DepKes. RI P-IRT No. 5133205010527-20<br />

PATUMBAK-M24<br />

Sejak 6 bulan belakangan, Salrius<br />

Sagala (31) sudah mengajak kekasihnya<br />

Making Love (ML) alias berhubungan<br />

badan. Hubungan terlarang itu dilakukan<br />

tiap seminggu sekali. Hingga<br />

akhirnya, kekasihnya hamil. Kuli bangunan<br />

tersebut lantas digiring ke kantor<br />

polisi.<br />

Kanit Reskrim Polsek Patumbak AKP<br />

Fery Kusnadi, Senin (10/4) menjelaskan,<br />

Salrius ditangkap karena melakukan<br />

tindak pidana asusila terhadap anak<br />

bawah umur. Salrius ditangkap di rumahnya,<br />

Minggu (9/4). Penangkapan<br />

dilakukan setelah orang tua Bunga -<br />

nama samaran- mengadu ke Polsek<br />

Patumbak.<br />

Dari hasil pemeriksaan, sambung<br />

Fery, Salrius melakukan hubungan intim<br />

terhadap korban sejak 5 bulan terakhir.<br />

Persetubuhan itu dilakukan seminggu<br />

sekali. Hingga akhirnya korban hamil<br />

memasuki usia kandungan 5 bulan. Persetubuhan<br />

dilakukan di rumah Salrius<br />

Jln Kebun Kopi, Dusun lll A, Desa Marindal<br />

1, Kec Patumbak, Kab Deli Serdang.<br />

Di kantor polisi, Salrius saat diwawancarai<br />

M24 menyebut ia dan Bunga menjalin<br />

hubungan asmara sejak 8 bulan<br />

terakhir. Adapun, kata dia, mereka mulai<br />

melakukan hubungan seks sejak 6<br />

bulan terakhir. “Dalam satu minggu kami<br />

melakukan sekali. Kadang dia yang ngajak,<br />

kadang aku yang ngajak,” ungkapnya<br />

seraya mengatakan dirinya mengenal<br />

Bunga karena sering melintas di<br />

rumahnya. Salrius tak menyangka kalau<br />

pihak keluarga kekasihnya akan memenjarakannya.<br />

Sebab, keluarganya<br />

telah merestui hubungan cinta mereka.<br />

“Padahal saya sudah bilang, saya<br />

akan bertanggung jawab. Hanya saja<br />

saya masih mengumpuli uang dan membangun<br />

rumah,” aku Salrius, Senin (10/<br />

4) malam.<br />

Salrius berharap semoga orang tua<br />

Bunga bisa berbesar hati dengan mencabut<br />

laporan. “Aku akan bahagiakan<br />

dia kalau aku keluar nanti. Apalagi<br />

sekarang dia sedang mengandung<br />

anakku,” pungkasnya. (ahmad)<br />

Ninja Sawit Rangkap BD Sabu<br />

KISARAN-M24<br />

Kehebohan terjadi di Dusun IV Desa<br />

Gunung Berkat, Kec Bandar Pulo Asahan.<br />

Irul Munthe (35) diarak ke Polsek<br />

Bandar Pulo setelah rumahnya lebih<br />

dahulu dibakar warga.<br />

Informasi yang dihimpun di lokasi,<br />

peristiwa tersebut berawal dari kecurigaan<br />

Dohar Panjaitan dan warga<br />

lain terhadap Irul. Ia diduga anggota<br />

komplotan ninja sawit. Hasil pencurian<br />

lantas digunakan untuk modal mengedarkan<br />

narkoba (bandar) di kampung<br />

mereka.<br />

“Si irul ini memang dikenal pengedar<br />

narkoba di sana. Orang kampung curiga<br />

kalo uang hasil ninja sawit itu dipake<br />

untuk modal jual narkoba ataupun sekedar<br />

pake narkoba sama komplotannya,”<br />

ucap warga yang ditemui di salah satu<br />

warung kopi, Senin (10/4).<br />

Setelah berdiskusi dengan sejumlah<br />

warga, lanjutnya, Dohar serta sekitar<br />

30 warga mendatangi rumah Irul yang<br />

saat itu seorang diri. Istri dan anaknya<br />

disebut-sebut berada di Rantauprapat.<br />

Ketika itu Irul membantah semua<br />

tuduhan warga.<br />

Setelah warga membubarkan diri, Irul<br />

pun keluar menuju warung tuak milik<br />

Josua, sekitar 1 KM dari rumahnya. Tanpa<br />

disadari, Dohar bersama warga<br />

kembali ke rumah Irul.<br />

Benar saja, tak hanya buah sawit,<br />

warga malah menemukan alat hisap<br />

Koleksi Berlian<br />

SELAIN tas atau sepatu bermerk<br />

dengan harga selangit, perhiasan dalam<br />

bentuk berlian sering dijadikan koleksi<br />

dan investasi oleh Diva Indonesia, Krisdayanti<br />

atau KD.<br />

“Perhiasan yang baik itu harus ada<br />

suratnya. Jadi si calon pembeli akan<br />

merasa nyaman dan percaya diri bilamana<br />

sertifikatnya tertulis semuanya.<br />

Selain itu juga harus great, warnanya,”<br />

ungkap Krisdayanti, belum lama ini.<br />

sabu dan sejumlah paket ganja siap edar<br />

di sekitar rumah Irul. Warga pun emosi<br />

dan langsung membakar rumah yang<br />

terbuat dari kayu itu.<br />

Warga pun melaporkan temuan itu<br />

ke Mansyur Siahaan sebagai kepala<br />

dusun (Kadus) selanjutnya menjemput<br />

Irul ke warung tuak untuk dibawa ke<br />

rumah Samosir, sang kepala desa<br />

(Kades).<br />

“Kades langsung nelpon orang Polsek.<br />

Sempat dia (Irul) mau lari, tapi berhasil<br />

ditangkap warga. Tapi sebelum polisi<br />

datang, kawan-kawan si Irul datang ke<br />

rumah Kades naik kereta, 5 orang, sambil<br />

geber kreta mereka ngancam jangan<br />

bawa si irul, jangan disiksa. Namanya si<br />

Andes Munthe, Irwansyah Tambunan,<br />

Arudut Sitorus, Tohari Tambe dan satu<br />

lagi kalau gak salah marga Lubis,” bebernya.<br />

Ketika mengetahui Irul serta barang<br />

bukti ganja dan alat hisap sabu diserahkan<br />

ke Polsek, kelima rekannya mengancam<br />

akan melakukan balas dendam<br />

dengan membakar rumah Dohar, Kadus<br />

dan Kades. Dohar bahkan dikabarkan<br />

akan membuat laporan ke Polsek.<br />

Kapolsek Bandar Pulo AKP M Sembiring<br />

yang dikonfirmasi membantah adanya<br />

pembakaran rumah warga. Saat ini<br />

pihaknya tengah memeriksa Irul. “Tidak<br />

ada Bang (pembakaran rumah,red).<br />

Masih kita periksa dan dalami, sabar dulu,”<br />

balasnya singkat. (indra)<br />

Tidak hanya mengoleksi, KD pun beberapa<br />

kali menjual berlian miliknya dan<br />

menggantinya dengan berlian dengan<br />

model lain.<br />

Bagi KD, hal seperti itu (jual beli belian)<br />

adalah hal yang wajar, apalagi bentuk<br />

berlian selalu berkembang mengikuti<br />

fashion yang sedang tren.<br />

“Yang paling bagus soliter. Yang bulet,<br />

bersih, jernih, kita tahu lah harga<br />

semakin naik,” bebernya. (kpl)

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!