You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
KEHIDUPAN<br />
CERPEN<br />
POT YANG RETAK<br />
Dulu, ada seorang nenek yang mempunyai dua buah pot<br />
besar, yang digantungkan pada sebatang kayu, dan dia bawa di<br />
bahunya untuk mengambil air di mata air setiap hari. Salah satu pot<br />
itu sudah retak, sedangkan yang satunya masih utuh, dan selalu<br />
dapat dia gunakan untuk membawa air dengan baik. Sedangkan<br />
pot yang sudah retak, selalu menyisakan separuhnya saja saat dia tiba<br />
di rumah. Setiap hari selama bertahun-tahun nenek itu mengambil air<br />
dengan menggunakan kedua potnya, dan sampai di rumah dengan air<br />
sebanyak satu setengah pot. Pot yang utuh sangat bangga dengan<br />
dirinya. Sedangkan pot yang retak merasa malu dan sedih, karena dia<br />
hanya bisa membawa separuh dari kemampuan sesungguhnya.<br />
Suatu hari, pot yang retak berkata kepada si nenek. "Nek,<br />
aku malu, karena retak di tubuhku ini aku hanya bisa menampung<br />
sedikit air saja setiap harinya." Si nenek tersenyum, "Apakah kamu<br />
tidak melihat, bahwa di sepanjang jalan dari rumah ke mata air, ada<br />
banyak bunga yang tumbuh di sisi yang kamu lalui, dan bukan sisi<br />
yang satunya? Itu karena aku sudah lama tahu tentang retak di<br />
tubuhmu. Dan aku sengaja menanam biji-biji bunga di sepanjang<br />
jalan, di sisi yang kamu lalui. Karena itu lah, selama bertahun -<br />
tahun aku bisa memetik bunga-bunga yang indah untuk hiasan di<br />
rumah. Jika tidak ada kamu, bunga-bunga yang indah ini tidak akan<br />
bisa tumbuh karena kurang air, dan rumah ini pasti kurang indah.