Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
6<br />
Senin, 3 Juli 2017<br />
Medan–Berastagi Butuh<br />
Jalan Alternatif<br />
KABANJAHE-M24<br />
Meskipun telah<br />
dilakukan perbaikan<br />
dan pelebaran di<br />
berbagai titik jalan<br />
Medan-Berastagi,<br />
namun kemacetan di<br />
masa liburan terus<br />
mewarnai satu-satunya<br />
ruas jalan yang<br />
menghubungkan Kota<br />
Medan menuju kawasan<br />
Tanah Karo.<br />
MACET LIBUR LEBARAN<br />
Arus mudik dan balik lebaran, kemacetan parah di jalan Medan – Berastagi tidak terhindarkan.<br />
EPERTI yang<br />
S<br />
terjadi saat liburan<br />
panjang lebaran<br />
tahun ini,<br />
kemacetan panjang<br />
terjadi sejak<br />
masyarakat yang biasanya merayakan<br />
libur hari besar ini dengan<br />
mudik ke kampung halamannya.<br />
Pantauan M24, Minggu (2/7)<br />
kemacetan panjang terus terjadi di<br />
ruas jalan dari Medan menuju Berastagi<br />
atau sebaliknya. Kendaraan<br />
yang mengantri mencapai belasan<br />
kilometer. Kemacetan ini juga semakin<br />
diperparah dengan tingkah<br />
laku para supir angkutan umum<br />
yang terkesan kurang sabar dalam<br />
mengantri.<br />
Kemacetan mulai terlihat dari<br />
depan Hairos Medan, Kec. Pancurbatu<br />
dan di Kec Sibolangit, kilometer<br />
25-26 Desa Sugau, kilometer 27-<br />
28, hingga kilometer 48-50 Desa<br />
Bandar Baru. Hampir sepanjang<br />
jalan kenderaan tampak bergerak<br />
lambat. Kemacetan juga semakin<br />
parah hingga mendekati kota wisata<br />
Berastagi, mulai dari Desa Daulu<br />
Pasar dengan Desa Toungkeh<br />
hingga Desa Dolat Rayat Kec. Dolat<br />
Rayat dan Kec. Berastagi Kabupaten<br />
Karo.<br />
Akibatnya, banyak warga yang<br />
mengeluhkan kondisi ini secara<br />
langsung maupun melalui media<br />
sosial. “Seharusnya, jangankan<br />
jalan alternatif, Tol Medan–Berastagi<br />
hingga Danau Toba sudah sangat<br />
wajar ada. Tapi mau bilang apa<br />
kalau gubernurnya tidak peduli,”<br />
ketus Terang K Bangun, salah seorang<br />
warga Karo yang lama menetap<br />
di Kanada.<br />
Sementara itu, mantan anggota<br />
DPRDSU, Taufan Agung Ginting,<br />
mengatakan, Jalan Medan–Berastagi<br />
sudah darurat macet. "Untuk itu,<br />
jalan alternatif semakin dibutuhkan<br />
atau pembangunan jalan Tol Medan-Berastagi<br />
yang dikoneksikan<br />
dengan Bandar Udara Kuala Namu.<br />
Sekaligus mendukung program<br />
Mebidangro (Medan, Binjai, Deliserdang<br />
dan Karo) yang terasa<br />
semakin dibutuhkan untuk mengantisipasi<br />
peningkatan padat volume<br />
kendaraan dan rawan macet,”<br />
ujar Taufan Agung Ginting yang<br />
juga Wakil Ketua DPD PDIP Sumatera<br />
Utara itu.<br />
Menurutnya, membangun kawasan<br />
objek wisata Danau Toba<br />
yang menjadi impian dan kebanggaan<br />
warga Sumut, harus terlebih<br />
dahulu membangun infrastruktur<br />
jalan modern maupun jalur-jalur<br />
alternatif dari Medan–Berastagi<br />
menuju Danau Toba. (herlin)<br />
Jalan di Sumbul Butuh<br />
Perhatian<br />
DAIRI-M24<br />
Jalan yang<br />
menghubungkan<br />
Kecamatan Sumbul ke<br />
Desa Pegagan Julu X,<br />
tepatnya di Jln Lae<br />
Garut, kondisinya<br />
memprihatinkan dan<br />
terancam putus.<br />
Pantauan di<br />
lapangan, jalan yang<br />
antara Desa<br />
Batanghari - Desa<br />
Pegagan Julu X, kini semakin sempit meskipun hingga saat ini bisa<br />
dilalui kendaraan roda empat. Padahal, jalan ini merupakan satu<br />
satunya jalan menghubungkan Desa Pegagan Julu X Kecamatan<br />
Sumbul ke ibu kota Kecamatan di Sumbul.<br />
Warga Jumamangkat, Desa Pegagan Julu X yang mencapai<br />
ratusan kepala keluarga (KK) sangat mencemaskan kondisi jalan<br />
yang semakin lama semakin rusak parah, sehingga tidak bisa lagi<br />
dilintasi kendaraan roda empat dan roda dua.<br />
"Sudah lama, bahkan sudah bertahun tahun jalan itu tidak<br />
diperbaiki. Kalau gak salah, sejak pasca Pilkada empat tahun yang<br />
lalu, hingga kini belum ada tanda-tanda perbaikan. Kondisi jalan itu<br />
semakin lama semakin kecil dan tanahnya longsor tergerus air<br />
sungai. Kami warga di sini sangat mengharapkan perbaikan jalan itu<br />
sebelum bertambah parah atau putus total," ujar warga M Sihotang<br />
(51), Minggu (2/7). (net)<br />
Harga Cabe Merah Naik<br />
Turun di Berastagi<br />
BERASTAGI-M24<br />
Para petani dan pedagang cabe merah di Kabupaten Karo,<br />
mengeluhkan harga bahan masakan ini yang terus menerus tidka<br />
stabil di pasaran.<br />
Berdasarkan pantauan, sebelum lebaran harga cabe merah di<br />
kawasan Pasar Berastagi mengalami penurunan yang sangat tajam<br />
hingga mencapai Rp5 ribu/kg. Namun, setelah lebaran tepatnya di<br />
akhir bulan Juni 2017 lalu, harga cabe merah kembali naik hingga<br />
Rp8 ribu/ kg. Sedangkan Cabe hijau diangka Rp5 ribu/kg.<br />
Tetapi tak lama berselang, tepatnya Sabtu (1/7) harga cabe<br />
merah kembali anjlok di harga Rp5 ribu, sedangkan cabe hijau naik<br />
sangat tinggi mencapai Rp10 ribu/kg dan cabe rawit mencapai harga<br />
Rp13 ribu/kg.<br />
Salah seorang pedagang cabe merah di Pasar Roga Berastagi, Edi<br />
Purba mengatakan, dirinya saat ini masih bingung dengan tak<br />
stabilnya harga cabe merah di Tanah Karo.<br />
"Itu yang buat kita bingung, nanti mau naik sampai Rp2 ribu,<br />
cuma sehari aja terus turun drastis," keluhnya.<br />
Oleh sebab itu, Edi mengatakan, dirinya dan para pedagang<br />
lainnya hingga saat ini tidak berani mengambil stok yang banyak<br />
untuk jenis tanaman ini.<br />
"Takutnya pas kita ambil tinggi, tiba-tiba turun drastis. Rugi besar<br />
kita," tutupnya. (net)<br />
Kampus Pariwisata Segera<br />
Hadir di Pakpak Bharat<br />
Bupati Remigo Yolando Berutu<br />
bersama Ketua STP NHI Bandung,<br />
Anang Sutono. (M24/Edy Ilva S.)<br />
PAKPAK BHARAT-M24<br />
Menindaklanjuti pertemuan<br />
Pemkab Pakpak Bharat dengan<br />
Sekolah Tinggi Pariwisata (STP)<br />
NHI, Bandung pada awal Juni lalu<br />
terkait rencana dilakukannya<br />
Studi Kajian dalam usaha mendirikan<br />
Perguruan Tinggi Pariwisata.<br />
Bupati Remigo Yolando<br />
Berutu menandatangani piagam<br />
kerjasama dengan Ketua STP<br />
NHI, Anang Sutono, di Aula Gedung<br />
Ceremai, STP NHI Bandung,<br />
Kamis (22/06).<br />
Hadir dalam kesempatan ini<br />
dari pihak SPT NHI, Pembantu<br />
Ketua I, Jacob Ganef Pah, Pembantu<br />
Ketua II, Rachmat Syam,<br />
Pembantu Ketua III, Zulkifli<br />
Harahap, Pembantu Ketua IV,<br />
Erfin Roesfian, Kabag Administrasi<br />
Akademik, Alexander<br />
Reyaan, Kabag Administrasi<br />
Umum, Brantas, Asisten Pembantu<br />
Ketua I, Budi Wibowo, Asisten<br />
Pembantu Ketua II, Andre<br />
Hernowo, Asisten Pembantu<br />
Ketua III, Anwari Masatip, dan<br />
Asisten Pembantu Ketua IV,<br />
Wientor Rah Mada.<br />
Dari pihak Pemkab Pakpak<br />
Bharat turut mendampingi Bupati,<br />
Asisten Administrasi dan<br />
Pembangunan Setda, Supardi<br />
Padang, Ka. Bappeda, Jalan Berutu,<br />
Ka. Dinas Kesehatan, dr. Tomas,<br />
para Kabag Setda dan beberapa<br />
pejabat administrator serta<br />
pengawas lingkup Pemkab<br />
Pakpak Bharat.<br />
Apresiasi penuh juga disampaikan<br />
Ketua STP, Anang Sutono<br />
yang menyatakan respectnya kepada<br />
Bupati Remigo.<br />
“Sebagai Sekolah Pariwisata<br />
tertua di Asia, STP NHI merasa<br />
bangga dan berbahagia dengan<br />
kehadiran Bupati yang memiliki<br />
semangat tinggi untuk membangun<br />
negeri. STP NHI berkomitmen<br />
untuk membantu siapapun,<br />
terlebih dengan ada yang hadir<br />
di tengah kita dan bersama<br />
menyepakati perjanjian," ujar<br />
Anang Sutono sembari menyebutkan<br />
bahwa Kabupaten Pakpak<br />
Bharat memiliki potensi yang<br />
memiliki kawasan dengan banyaknya<br />
kualitas visual yang baik.<br />
“Dengan adanya pendidikan ini<br />
sebagai salah satu cara meningkatkan<br />
kualitas hidup manusia”,<br />
sambungnya.<br />
Sementara itu, senada dengan<br />
Anang, Bupati Remigo mengatakan<br />
hal ini juga merupakan perwujudan<br />
Visi dan Misi Kabupaten<br />
Pakpak Bharat periode ini,<br />
yaitu Menjadi Sentra Pendidikan<br />
Dan Kesehatan Yang Unggul Di<br />
Provinsi Sumatera Utara. Selain<br />
itu, hal ini merupakan bentuk dukungan<br />
Kabupaten Pakpak Bharat<br />
kepada Pemerintah Pusat yang telah<br />
menetapkan Danau Toba sebagai<br />
Destinasi Wisata Nasional,<br />
karena sebagai salah satu kabupaten<br />
yang masuk sebagai Badan<br />
Otorita Danau Toba yang tertuang<br />
dalam Perpres Nomor 81 Tahun 2014<br />
tentang Rencana Tata Ruang Kawasan<br />
Danu Toba dan Sekitarnya,<br />
dimana daerah ini akan mampu<br />
menjawab kebutuhan akan pariwisata<br />
di wilayah Danau Toba bahkan<br />
sampai ke luar negeri. (edy)<br />
LIBUR PANJANG<br />
Pengunjung TWI Sitinjo Capai 15.717 Orang<br />
SIDIKALANG-M24<br />
Selama libur lebaran Idul Fitri<br />
1438 H, pengunjung Taman Wisata<br />
Iman (TWI) Sitinjo, Kab. Dairi mengalami<br />
peningkatan tajam dari<br />
tahun sebelumnya. Terrcatat sebanyak<br />
15.717 orang wisatawan dari<br />
berbagai daerah di Sumut maupun<br />
dari luar daerah lainnya berkunjung<br />
di lokasi wisata rohani ini.<br />
Hal ini disampaikan, Kadis<br />
Parawista Dairi, Drs Leonardus Sihotang<br />
melalui Kepala Bidang (Kabid)<br />
Parawisata, Marulak Situmorang<br />
kepada wartawan di lokasi<br />
TWI, Minggu (2/6). Disebutkannya<br />
kalau jumlah pengunjung tersebut<br />
berdasarkan dari tiket masuk yang<br />
terjual.<br />
“Hari ini merupakan hari libur<br />
terakhir setelah libur panjang selama<br />
lebaran, karena senin sudah<br />
masuk hari kerja. Pun demikian<br />
diperkirakan wisatawan yang akan<br />
berkunjung masih akan ramai<br />
hingga minggu depan,” ujarnya.<br />
Menurutnya, meningkatnya<br />
jumlah pengunjung ke TWI ini<br />
dikarenakan pihak pengelola dari<br />
Dinas Parawisata selalu melakukan<br />
pembenahan dan pembangunan<br />
di lokasi objek wisata. Sehingga<br />
pengunjung yang datang<br />
tidak merasa bosan.<br />
“Kami selalu melakukan pembenahan<br />
dan peningkatan pembangunan<br />
di lokasi wisata religius ini<br />
Kendaraan pengunjung penuhi lokasi lapangan parkir TWI.<br />
seperti, pembangunan replika<br />
Taman Firdaus dan perbaikan fasilitas<br />
wisata lainnya. Dengan<br />
demikian wisatawan yang berkunjung<br />
ke TWI tidak bosan dan diharapkan<br />
wisatan tersebut dapat<br />
mengajak wisatawan lainnya untuk<br />
berkunjung ke sini. Sehingga<br />
wisatawan yang berkunjung akan<br />
selalu bertambah setiap tahunnya,”<br />
ungkapnya.<br />
Untuk menarik pengunjung dan<br />
kenyamanan wisatawan pihak pengelola<br />
juga mengimbau kepada<br />
pedagang yang berjualan di sekitar<br />
lokasi wisata, agar menjaga kebersihan.<br />
Salah seorang pengunjung TWI<br />
Sitinjo, Ati (38) warga Pematang<br />
Siantar mengatakan, dia dan keluarganya<br />
memilih berkunjung ke<br />
TWI pada libur lebaran, karena<br />
lokasi tersebut merupakan tempat<br />
wisata yang indah, sejuk dan nyaman<br />
serta tidak membosankan.<br />
“Walau jarak tempuh ke TWI ini<br />
cukup jauh dan melelahkan, namun<br />
hampir setiap tahun saya dan keluarga<br />
selalu berkunjung kesini.<br />
Apalagi sekarang sudah ada taman<br />
Firdauas jadi nggak bosan lah datang<br />
ke TWI,” ucapnya. (fajar)<br />
JELANG PILKADA DAIRI<br />
Sabar Panggabean Mendaftar ke Nasdem<br />
SIDIKALANG-M24<br />
Usai mengabdikan diri menjadi dokter ahli bedah di<br />
RSUD Sidikalang, Kab. Dairi, dr Sabar Panggabean<br />
berkeinginan untuk ikut membangun daerah Dairi<br />
dengan mencalonkan diri menjadi kandidat Bakal<br />
Calon (Balon) Bupati Dairi pada pilkada 2018 yang<br />
akan datang.<br />
Demikian dikatakannya kepada<br />
wartawan, Jumat (29/6) saat<br />
mengambil formulir pendaftaran<br />
Balon Bupati di Kantor DPD<br />
Nasdem Dairi, Jln Pahlawan Panji<br />
Sibura-bura, Kec. Sidikalang.<br />
Disebutkannya, kalau keinginannya<br />
mencalonkan diri menjadi<br />
Balon Bupati, setelah melihat<br />
kampung yang dicintai ini, belum<br />
mencapai apa yang diharapkan<br />
masyarakat.<br />
“Untuk itu, tujuan saya mencalonkan<br />
menjadi Balon Bupati<br />
dalam istilah orang batak untuk<br />
menjadi Parhobas melayani<br />
dr Sabar Panggabean mengambil formulir pendaftaran di DPD NasDem Dairi.<br />
(M24/Ist)<br />
masyarakat, karena banyak yang<br />
harus kita benahi. Dengan<br />
kesederhanaan tetapi mengoptimalkan<br />
komponen-komponen<br />
bangsa di Dairi yang merindukan<br />
perubahan dan perbaikan di masa<br />
yang akan datang. Oleh karena<br />
itu tidak ada komponen yang<br />
kita tinggalkan dan semua kita<br />
galang untuk kebaikan Kabupaten<br />
Dairi dimasa yang akan<br />
datang,” ucapnya.<br />
Sementara itu, Ketua DPD<br />
NasDem Dairi, Masib Marudur<br />
Sihombing dalam kesempatan<br />
tersebut mengatakan dalam<br />
pengambilan formulir pendaftaran<br />
ini, setiap kandidat balon<br />
hanya diminta menyerahkan<br />
KTP, Ijazah dan program visi dan<br />
misi sehingga minggu depan<br />
formulir ini bisa segera<br />
dikembalikan.<br />
“Harapan saya pribadi, Niat<br />
baik dan tulus dari Bapak Sabar<br />
Panggabean menjadi semangat<br />
retorasi yang ada di partai ini.<br />
Saya dan tim penjarigan sangat<br />
mengapresasi niat tulus dan<br />
mulia dari bapak, mudahmudahan<br />
dapat restu dari partai<br />
Nasdem,” ucap Nasib.<br />
Ditambahkan Nasib, dalam<br />
peraturan organisasi partai, kalau<br />
DPD hanya berhak merekomendasikan<br />
3 balon. "Mudah-mudah<br />
bapak Sabar panggabean salah<br />
satunya," tutupnya (fajar)