Ulin News 2017
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
Tabel 1. Indikasi Pemberian Terapi Warfarin.<br />
Indikasi Target INR Rekomendasi durasi minimal<br />
Perbaikan Katup<br />
Katup bioprostetik<br />
2-3 6 minggu post op<br />
DVT<br />
PE<br />
2-3 3 bulan<br />
AF<br />
Kondisi hiperkoagulasi, ireversibel<br />
2-3 seumur hidup<br />
AVR Mekanikal tanpa faktor risiko #<br />
Katup jantung mekanikal risiko tinggi<br />
MVR mekanikal<br />
AVR mekanikal dengan faktor risiko # 2.5-3.5 seumur hidup<br />
#faktor risiko: atrial fibrilasi, riwayat trombo-emboli vena, kondisi hiperkoagulasi, disfungsi ventrikel kiri, AVR generasi awal<br />
Pada kondisi apa saja terapi warfarin harus<br />
hati-hati atau tidak bisa diberikan? Kontraindikasi<br />
yang utama adalah adanya pendarahan.<br />
Penyakit liver yang berat dapat menyebabkan<br />
pendarahan melalui beberapa mekanisme: ketidakmampuan<br />
liver untuk mensintesis protein<br />
pembekuan darah, menurunnya klirens warfarin,<br />
trombositopenia akibat hipertensi portal, dan<br />
adanya varises esofagus. Pertimbangan untuk tidak<br />
memberikan terapi warfarin harus dilakukan<br />
pada orangtua dengan risiko jatuh. Tidak adanya<br />
fasilitas untuk memeriksa INR. Kesulitan pendengaran,<br />
peng-lihatan juga menjadi pertimbangan.<br />
Terapi warfarin harus dihindari pemberiannya<br />
pada wanita yang sedang mengandung karena<br />
bersifat teratogenik.<br />
Tabel 2. Kontraindikasi Pemberian Warfarin (absolute & Relatif)<br />
Apa saja yang akan didapatkan oleh pasien<br />
yang berobat ke Poli warfarin? Yang pertama<br />
tentunya adalah pemeriksaan laboratorium INR<br />
secara berkala sesuai protokol yang sudah ditentukan<br />
sehingga tercapai kadar optimal. Pasien akan<br />
diedukasi mengenai asupan makanan yang sebaiknya<br />
dibatasi agar kadar INR tetap stabil, diajarkan<br />
mengenali tanda-tanda awal perdarahan, diberikan<br />
logbook catatan kadar INR disertai dosis warfarin,<br />
yang akan diisi oleh Dokter yang memeriksa pada<br />
saat pasien kontrol.<br />
Meskipun saat ini sudah ditemukan beberapa<br />
obat anti koagulasi yang baru, terapi menggunakan<br />
warfarin belum tergantikan. Terkendala<br />
dengan mahalnya harga obat-obatan yang baru<br />
dan indikasi medis untuk beberapa kondisi belum<br />
didukung data klinis yang mencukupi. Saat<br />
ini Poliklinik Jantung-warfarin buka seminggu<br />
sekali. Setiap hari Sabtu. Dalam waktu dekat<br />
kami berencana untuk memberikan layanan minimal<br />
2 kali seminggu. Mengingat poli ini memberikan<br />
layanan spesifik yang tidak ada di RS<br />
lain di Kalimantan Selatan bahkan di Kalimantan,<br />
sehingga dapat menjadi salah satu unggulan<br />
pelayanan di era JKN apabila dibina dengan baik<br />
dan mendapat dukungan penuh dari pihak menajemen<br />
RSUD <strong>Ulin</strong>. Ke depan, kami ingin berkolaborasi<br />
dengan bagian laboratorium, farmasi<br />
dan gizi untuk memberikan layanan yang lebih<br />
baik dan memudahkan pasien.<br />
Pendarahan<br />
Penyakit liver berat<br />
Resiko terjatuh<br />
tidak ada fasilitas untuk pemeriksaan INR<br />
Gangguan Pendengaran, penglihatan<br />
Kehamilan<br />
ULIN <strong>News</strong> Edisi 57 Mei - Juni <strong>2017</strong> 5