02.08.2017 Views

Template E-Magz Vol 1 Agust small size

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

REVIEW<br />

Bahan Pangan Organik adalah bahan pangan yang diproduksi<br />

dengan menggunakan metode pertanian organik, yang membatasi<br />

masuknya sintetik modern seperti pestisida dan pupuk kimia, juga tidak<br />

ada rekayasa genetika. Dewasa ini bahan pangan organik tidak terbatas<br />

hanya pada tumbuhan, tapi juga pada hewan-hewan yang diternak<br />

berdasarkan prisnsip-prinsip organik. Misalnya ayam potong yang bebas<br />

dari suntikan hormon pengatur tubuh, dapat disebut juga sebagai<br />

produk organik. Bahan pangan organik tidak diproses menggunakan<br />

iradiasi, pelarut industri, atau bahan tambahan makanan kimiawi.<br />

Gerakan pertanian organik mulai dikembangkan sekitar tahun 1940-an,<br />

menanggapi industrialisasi pertanian yang kini disebut dengan Revolusi<br />

Hijau atau gerakan Go Green. Kini berbagai negara di dunia menerapkan<br />

kebijakan industri pangan seperti pelabelan sertifikasi organik, agar<br />

suatu bahan pangan dapat dijual ke konsumen sebagai “bahan pangan<br />

organik”. Dengan regulasi ini, bahan pangan organik harus diproduksi<br />

dengan cara yang sesuai dengan standar organik yang diterapkan oleh<br />

pemerintah suatu negara dan organisasi internasional. Begitu pula di<br />

Indonesia, metode pertanian organik mulai dikembangkan. Semakin<br />

banyak petani dan pengusaha industri bahan pangan, beralih mengembangkan<br />

budidaya bahan pangan organik.<br />

Manfaat Mengkonsumsi Bahan Pangan Organik<br />

Berbagai bukti memberikan hasil beragam mengenai pembuktian<br />

apakah bahan pangan organik lebih aman dikonsumsi dibandingkan<br />

bahan pangan pada umumnya. Pembuktian tersebut mengarah pada<br />

hal-hal yang positif dan banyak manfaat, seperti :<br />

• Kandungan bahan pangan organik lebih banyak nutrisi atau zat gizi<br />

nya, sehingga dapat mencegah timbulnya berbagai penyakit, dan<br />

mampu memperbaiki kesehatan secara umum.<br />

• Kandungan vitamin C yang terdapat dalam buah-buahan dan sayuran<br />

organik lebih tinggi, membuat tubuh lebih fit dan bugar.<br />

• Metabolit sekunder 15% lebih tinggi meningkatkan sistem kekebalan<br />

tubuh dan melindungi tubuh dari radikal bebas yang dapat merusak<br />

sel-sel dalam tubuh.<br />

• Ferolat, tanin, flavanon, karotenoid, resveratrol, kandungan zat<br />

gizi yang terdapat dalam bahan pangan organik, secara efektif men<br />

dorong pembakaran lemak dalam tubuh, dan dapat mencegah pen<br />

yakit kanker, diabetes dan jantung.<br />

• Dapat membersihkan darah kotor, membuang racun dalam tubuh,<br />

membantu re-generasi sel-sel tubuh, dan menjaga keseimbangan<br />

asam-basa dalam darah.<br />

• Bahan pangan organik juga ramah lingkungan,<br />

dan<br />

menjaga kelangsungan hidup hewan-hewan<br />

peliharan, ternak dan yang hidup<br />

di luaran.<br />

Konon bahan pangan organik<br />

jauh lebih sehat dikonsumsi<br />

daripada makanan biasa,<br />

karena tidak mengandung<br />

zat-zat kimia berbahaya di dalamnya.<br />

Sayang harga bahan pangan organik di Indonesia relatif lebih mahal<br />

daripada makanan biasa. Namun sebanding dengan kualitas dan manfaat<br />

yang didapatkan. Berikut beberapa bahan pangan organik yang<br />

beredar di pasaran :<br />

1. Beras Organik<br />

Produksi beras organik termasuk di antaranya beras putih organik,<br />

beras merah organik, beras coklat organik, beras hitam organik, juga<br />

ada tepung beras organik dan tepung ketan organik.<br />

2. Daging Sapi<br />

Harga daging organik jelas lebih mahal dibanding daging non-or<br />

ganik, karena perawatan diet organik sapi juga membutuhkan biaya<br />

yang tidak sedikit.<br />

3. Susu<br />

Diet alami sapi mampu meningkatkan kualitas susu. Kandungan<br />

Omega 3 susu organik dapat meningkat 70% lebih banyak daripada<br />

susu biasa.<br />

4. Telur<br />

Jika susu didapat dari sapi dengan pemeliharaan diet organik, maka<br />

telur pun dihasilkan dari ayam organik.<br />

5. Buah-buahan<br />

Buah organik terbaik adalah apel, stroberi, dan buah persik. Diban<br />

dingkan dengan produk organik, apel non-organik rata-rata di<br />

semprot pestisida 15 sampai 30 kali. Jadi, tak ada salahnya jika kita<br />

merogoh kocek lebih banyak, untuk membeli makanan sehat or<br />

ganik, daripada mengeluarkan biaya pengobatan, karena sakit yang<br />

ditimbulkan makanan non-organik.<br />

6. Sayur-sayuran<br />

Paprika, seledri, selada, bayam, kentang dan wortel, adalah jenis<br />

sayuran yang paling sering terkontaminasi pestisida dan bahan kimia<br />

berbahaya lain. Namun dengan cara pertumbuhan organik, kita tak<br />

perlu khawatir untuk mengkonsumsi beragam sayuran tersebut.<br />

Perbedaan Bahan Pangan Organik dan Non-Organik<br />

Cara mengetahui sebuah produk itu hasil organik atau tidak, yaitu<br />

dengan “Periksa Label Pada Kemasan.” Sebuah Departemen<br />

Pertanian Amerika Serikat (USDA) telah membentuk<br />

sebuah program sertifikasi organik yang<br />

mengharuskan semua bahan pangan yang dihasilkan<br />

organik untuk memenuhi standar pemerintah<br />

yang ketat. Standar ini mengatur<br />

bagaimana bahan pangan tersebut<br />

tumbuh, ditangani dan<br />

diproses. Setiap produk berlabel<br />

organik harus bersertifikat<br />

USDA. Namun bagi produsen yang<br />

menjual kurang dari $5,000 per tahun untuk bahan pangan organik<br />

dibebaskan dari sertifikasi ini, tetapi mereka masih dibutuhkan untuk<br />

mengikuti standar USDA. Jika bahan makanan dan minuman yang dipasarkan<br />

telah memiliki label USDA Organic, itu berarti telah diproduksi<br />

dan diproses sesuai dengan standar USDA. Di Indonesia banyak juga<br />

buah-buahan dan sayuran yang sudah memiliki label organik sesuai<br />

standar.<br />

1/4<br />

8,25 cm x 11,75 cm<br />

Jl. Penestanan Kelod No.75 Sayan, Ubud<br />

1/4<br />

8,25 cm x 11,75 cm<br />

22 incipincip

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!