07.08.2017 Views

Majalah GREAT ISS Vol 2 No. 6 Agustus 2017

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

PROFIL CERITA SAMPUL<br />

dan membuktikan kemampuannya. Tiga tahun<br />

berselang, ia mendapat kepercayaan sebagai<br />

supervisor membawahi 42 orang anggota. Lebih<br />

dari itu, Ranu juga mendapat penghargaan<br />

sebagai bintang 4 atau yang dikenal dengan<br />

sebutan BIMA Club.<br />

“Kerja dengan ikhlas dan yakin<br />

pimpinan di atas akan melihat<br />

hasilnya.”<br />

Ranu Asmara<br />

atasan peka terhadap kondisinya dan bersedia<br />

membantu memberikan pinjaman.<br />

Ranu sempat hampir menyerah dan mau kembali<br />

ke kampung halaman, namun sang atasan<br />

mencegah, “Sudah susah payah merangkak<br />

untuk merantau, sekarang mau kembali ke<br />

kampung? Apa tidak sia-sia? Malu-maluin<br />

ga tuh?” Terhenyak atas ucapan atasannya<br />

serta wajah kedua orang tua yang ia rindukan,<br />

Ranu kembali termotivasi dan membulatkan<br />

tekad untuk mengejar cita-citanya: mengejar<br />

masa depan dengan membangun karir di <strong>ISS</strong><br />

Indonesia. Titik balik kehidupan Ranu pun<br />

dimulai. Ia kembali yakin Tuhan Yang Maha Baik<br />

akan merevisi nasibnya. Pria berbadan tegap ini<br />

kembali tekun mengikuti program pelatihan <strong>ISS</strong><br />

Indonesia.<br />

“Yang paling saya tidak lupakan dari pelatihan<br />

yaitu berbicara di depan banyak orang. Dulu,<br />

saya selalu gugup, grogi dan terbata-bata,” ujar<br />

ayah satu anak ini penuh syukur.<br />

Dalam kurun waktu kurang dari setahun,<br />

kegigihannya terbayar. Ranu didapuk menjadi<br />

Team Leader. Tak mau berpuas diri, pria yang<br />

menggemari makanan gudeg ini semakin ulet<br />

Ketika ditanya apa rahasia dibalik pencapaiannya,<br />

sambil memberikan senyuman khas, ia<br />

menjawab, “Kerja dengan ikhlas dan yakin<br />

pimpinan di atas akan melihat hasilnya.”<br />

Kini, enam tahun telah berlalu sejak Ranu<br />

bergabung dengan <strong>ISS</strong> Indonesia. Mimpinya<br />

memiliki kehidupan lebih baik telah terujud<br />

dengan keluarga kecil yang bahagia. Bahkan<br />

seringkali, ia berbagi rezeki dari gaji yang ia<br />

terima kepada kedua orang tuanya.<br />

Namun, jumawakah Ranu? Tidak! Ia masih<br />

ingin menggapai mimpi-mimpi lainnya. “Saya<br />

ingin naik jabatan lagi tahun depan. Saya juga<br />

masih bermimpi memiliki rumah di Jakarta dan<br />

mengajak kedua orang tua ke rumah baru,”<br />

tukasnya penuh harap.<br />

MOTIVATOR LUAR BIASA, IBU SAYA!<br />

Meski saat ini banyak motivator terbaik bertebaran<br />

di berbagai media, namun sosok ibu bagi Ranu<br />

adalah motivator utama di balik pencapaiannya<br />

selama ini. “Waktu berpamitan ke Jakarta,<br />

ibu sempat berat melepas kepergian saya,”<br />

kenangnya. Saat itu ibunya mempertanyakan<br />

mengapa harus menjadi sekuriti. “Saya tidak bisa<br />

menjawab karena memang tidak punya informasi<br />

deskripsi pekerjaaan sekuriti seperti apa,” ujar<br />

Ranu sambil tertawa kecil mengenang awal-awal<br />

perubahan hidupnya itu.<br />

Ibu saya, tambahnya lagi dengan suara bergetar<br />

menahan haru, juga khawatir karena saya<br />

mendapatkan penempatan bekerja di ibu kota<br />

yang rawan terhadap kejahatan seperti yang ia<br />

lihat dan baca di berita-berita atau dengar dari<br />

orang-orang sekitarnya. Meski raut wajahnya<br />

keras, Ranu terlihat tak mampu menutupi emosi<br />

tatkala berbicara tentang wanita yang telah<br />

melahirkannya itu.<br />

Tekad Ranu saat itu sudah bulat untuk mengubah<br />

hidup. Ia pun berusaha keras meyakinkan ibunya<br />

agar memberi restu berangkat ke Jakarta. Terharu<br />

akan semangat dan kegigiha Ranu, sang ibu pun<br />

akhirnya merestui langkah Ranu untuk mengadu<br />

nasib di ibu kota. “Satu wejangan ibu yang paling<br />

saya ingat yaitu agar saya selalu berbuat baik,<br />

karena sejatinya kebaikan itu akan dikembalikan<br />

lagi,” ungkapnya dengan sendu.<br />

Nasihat sang ibu pun ia lakoni dalam keseharian<br />

hidupnya. Misalnya, Ranu kerap memberi<br />

pinjaman pada anggota<br />

timnya saat mengalami<br />

kesulitan uang. “Meski<br />

jumlahnya tidak seberapa,<br />

namun setidaknya bisa<br />

membantu mereka<br />

untuk menyambung<br />

hidup sampai<br />

gajian.”<br />

“Itulah ibu saya.<br />

Nasihatnya<br />

sederhana<br />

tapi sangat<br />

bermaknya<br />

untuk saya,”<br />

tutup Ranu<br />

dengan senyum<br />

bangga.<br />

<strong>Vol</strong>. 2 - <strong>No</strong>. 06 | <strong>Agustus</strong> <strong>2017</strong> | <strong>GREAT</strong> <strong>ISS</strong><br />

7

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!