You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
Tingginya perolehan premi Jiwasraya<br />
tahun 2016 lalu, kata Hendrisman, juga<br />
karena hasil dari sejumlah strategi di<br />
jalur distribusi. Misalnya, menambah<br />
rekanan bank melalui jalur bancassurance.<br />
“Kontribusi Premi dari kanal distribusi<br />
bancassurance mencapai 60%,” ucap<br />
Hendrisman.<br />
Sedangkan untuk kanal corporate<br />
distribution, perseroan akan tetap<br />
menjadikan sesama perusahaan plat merah<br />
sebagai sasaran. Soalnya baru sekitar 40%<br />
dari perusahaan di lingkungan BUMN yang<br />
sudah berhasil digarap perseroan.<br />
Jalur distribusi lain yang digunakan<br />
perseroan untuk menggenjot premi<br />
tahun 2016 adalah melalui jalur digital.<br />
Hendrisman menjelaskan, penggunaan<br />
teknologi ini sudah dimulai para agen dengan<br />
menggunakan tablet untuk menjual produk<br />
dan mengirimkan data ke kantor. Setelah itu,<br />
perseroan juga berencana untuk melayani<br />
pembelian asuransi secara langsung via online.<br />
Kencangnya laju premi Jiwasraya pada<br />
tahun lalu juga disebutnya karena langkah<br />
lebih agresif yang dilakukan perseroan.<br />
Sejak awal 2016, Hendrisman<br />
menuturkan, Jiwasraya sudah rajin membuka<br />
pasar-pasar baru yang dinilai potensial.<br />
“Saat ini segmen menengah ke bawah,<br />
yakni generasi muda produktif yang berada<br />
di kisaran usia 25-40 tahun semakin<br />
membesar apalagi tahun 2020 kita akan<br />
masuk bonus demografi. Jadi pada 2016<br />
dan 2017, kita harus mendesain produk<br />
yang dipusatkan kepada mereka,” terang<br />
Hendrisman.<br />
Sebut saja produk asuransi JS Sinergy<br />
yang diluncurkan akhir November 2016 lalu.<br />
Produk ini menawarkan tiga perlindungan<br />
sekaligus, yakni perlindungan kesehatan,<br />
perlindungan jiwa, dan tabungan.<br />
Adapun, manfaat yang bisa diperoleh<br />
antara lain jaminan rawat inap sampai 90<br />
hari, santunan duka sebesar 100% dari<br />
uang asuransi yang dibayarkan kepada<br />
keluarga jika tertanggung meninggal dunia,<br />
dan pembayaran 100% uang asuransi jika<br />
tertanggung hidup sampai dengan akhir<br />
kontrak asuransi selama sepuluh tahun.<br />
Inovasi lain yang disodorkan, di<br />
antaranya asuransi untuk pembelian rumah<br />
secara cicilan. Langkah ini didahului<br />
penyediaan uang muka dilanjutkan<br />
pemberian dana cicilan jika pemegang polis<br />
meninggal dunia.<br />
Proteksi pendapatan tetap per bulan bagi<br />
pekerja kontrak yang mengalami pemutusan<br />
hubungan kerja (PHK) juga sebagai inspirasi<br />
penciptaan produk baru Jiwasraya. Pasalnya,<br />
tidak semua perusahaan mengangkat pekerja<br />
kontrak menjadi karyawan tetap.<br />
Bekerjasama dengan pihak perbankan,<br />
Jiwasraya juga punya produk asuransi<br />
kredit bagi para pemegang kartu kredit<br />
yang akan mengambil alih sisa kredit<br />
pemegang kartu ini bila meninggal dunia.<br />
Asuransi kredit tersebut juga bisa digunakan<br />
untuk kebutuhan peremajaan bisnis dalam<br />
bentuk pemberian dana antara lain untuk<br />
perkebunan, perikanan, dan toko.<br />
Tahun 2017 ini, Jiwasraya menargetkan<br />
pendapatan laba di atas Rp 1,5 triliun serta<br />
premi Rp 21 triliun.<br />
“Kalau kita lihat pertumbuhan industri<br />
asuransi pada tahun-tahun sebelumnya, 10-<br />
30%. Kecuali, 2008 jauh di bawah 10% dan<br />
2016 di atas 30%. Kalau kita mau terus naik<br />
kelas, kita harus di atas rata-rata industri,”<br />
tandas Hendrisman.<br />
Guna mencapai target tersebut, tutur<br />
Hendrisman, pihaknya akan mengoptimalkan<br />
penjualan polis melalui bancassurance dan<br />
agen berkompeten yang tersebar di seluruh<br />
wilayah Indonesia. Tahun 2015, jumlah agen<br />
Jiwasraya baru mencapai 8.000 agen. Sampai<br />
saat ini jumlahnya telah bertambah dua kali<br />
lipat menjadi 16.000 agen.<br />
Menutup pembicaraan Hendrisman<br />
berharap, Jiwasraya terus menjadi perusahaan<br />
asuransi lokal yang besar. “Pertama dari<br />
sisi usia Jiwasraya sudah matang, kedua<br />
milik Negara, dan ketiga sepanjang jalan<br />
perusahaan ini diurus oleh orang-orang<br />
Indonesia. Artinya di tengah industri asuransi<br />
yang semakin banyak perusahaan joint<br />
venture, sudah saatnya kita membangun<br />
perusahaan yang memang milik kita.<br />
Caranya, semua orang yang terkait di<br />
Jiwasraya harus memiliki pemikiran yang<br />
sama serta kompetensi yang lebih baik.<br />
Harus selalu belajar,” pungkasnya. n<br />
FEBRUARI 2017 | | 69