You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
SENIN<br />
8 JANUARI 2018<br />
BIKIN RESAH MASYARAKAT SEKITAR<br />
PKL 'Kuasai' Terminal Berastagi<br />
dan Trotoar Jalan Veteran<br />
KARO-M24<br />
Menjamurnya pedagang kaki lima (K5)<br />
musiman di kawasan Jln Veteran dan Terminal<br />
Berastagi, merusak estetika kota<br />
wisata berhawa sejuk ini.<br />
P<br />
ADAHAL,<br />
beberapa<br />
waktu lalu,<br />
Pemkab<br />
Karo, telah<br />
melakukan<br />
penertiban di kawasan ini.<br />
Namun, hal itu sepertinya<br />
hanya dilakukan setengah hati.<br />
Persoalan ini sudah lama,<br />
hingga menyebabkan keresahan<br />
bagi masyarakat sekitar.<br />
Berbagai keluhan pun timbul.<br />
Seperti sulitnya bagi para<br />
pejalan kaki untuk melintas di<br />
trotoar, yang dijadikan tempat<br />
dagangan PKL, umumnya<br />
berasal dari luar Kabupaten<br />
Karo.<br />
Selain itu, pemilik rumah di<br />
kawasan jalan itu juga<br />
terkendala melakukan aktivitas<br />
sehari-harinya. Parahnya lagi,<br />
lalu lintas di sepanjang jalan,<br />
yang merupakan jalan protokol<br />
ini, juga kerap terjadi<br />
kemacetan. Ini akibat sikap acuh<br />
tak acuh pedagang yang<br />
dominan menjajakan pakaian<br />
bekas (monza) hingga ke badan<br />
jalan.<br />
Masalah PKL ini merupakan<br />
permasalahan klasik di Kota<br />
Berastagi. Pihak Satpol PP Pemkab<br />
Karo selalu kucingkucingan<br />
dengan para<br />
pedagang. "Kita akui memang<br />
ada penertiban, namun setelah<br />
itu tak menunggu lama, para<br />
PKL akan menjamur kembali.<br />
Seperti halnya yang terjadi<br />
sekarang ini," kata Arjuna<br />
Tarigan, warga Berastagi,<br />
Minggu (7/1).<br />
Dia mengatakan, Pemkab<br />
Karo tampaknya kurang peduli<br />
dengan keindahan dan keasrian<br />
Kota Berastagi, sebagai salah<br />
satu destinasi wisata di<br />
Kabupaten Karo. Ini jelas<br />
tercermin dari sikap pembiaran<br />
yang dilakukan terhadap para<br />
PKL.<br />
"Bukan menuduh atau memang<br />
sudah ada yang<br />
disetorkan para pedagang<br />
kepada oknum-oknum tertentu,<br />
sehingga pertumbuhan PKL ini<br />
menjadi subur di tengah Kota<br />
Berastagi. Untuk itu, diminta<br />
agar pihak Pemkab Karo segera<br />
melakukan penertiban kawasan<br />
yang dijadikan tampat<br />
berdagang para PKL," katanya.<br />
Atau, katanya, secepatnya<br />
dicari tempat berjualan. Lalu<br />
kepada dinas pasar pun mohon<br />
ditata rapi pedagang di Pusat<br />
Pasar Brastagi. "Jangan cuma<br />
pengutipan retribusi saja rajin,"<br />
cetusnya.<br />
Amatan M24, di Terminal Berastagi<br />
dan trotoar Jln Vetran,<br />
fungsi terminal dan pejalan kaki<br />
atau sebagai tempat menaikkan<br />
dan menurunkan penumpang<br />
angkutan, tidak tertata dengan<br />
baik. Petugas Dinas<br />
Trotoar jalan yang menjadi lapak para pedagang kaki lima (M24-Sekilap)<br />
Perhubungan Karo tidak<br />
berdaya menindak pedagang<br />
loak, yang telah merubah fungsi<br />
terminal menjadi pasar monza.<br />
Menurut salah seorang pengemudi,<br />
Ruben Sitepu, bila ada<br />
pedagang yang berjualan di<br />
terminal, sangat mengganggu<br />
aktivitas kendaraan yang keluar<br />
masuk terminal. Karena itu, ia<br />
mengharapkan Dinas Perhubungan<br />
Pemkab Karo, berperan<br />
aktif untuk mengatur area terminal,<br />
agar tercipta lalu lintas<br />
yang tertib dan tertata. "Satpol<br />
PP pada Nopember 2017, telah<br />
menertibkan pedagang loak di<br />
seputaran Terminal Berastagi.<br />
Tapi saat ini lokasi tersebut<br />
kembali dipenuhi pedagang<br />
loak," katanya.<br />
Kepala Satpol PP Karo, Hendrik<br />
P Tarigan, ketika dikonfirmasi<br />
M24, mengatakan, kalau<br />
terminal ini bukan hak mereka<br />
untuk menggusurnya. "Itu harus<br />
ketegasan dari pihak Kadishub.<br />
Kalau ada perintah dari<br />
Kadishub sudah pastilah kami<br />
bersihkan," katanya. (sekilap)<br />
Antrean penumpang di KNIA (M24-Yan Febri)<br />
H+4 LIBUR NATAL DAN TAHUN BARU<br />
Penumpang di KNIA Capai<br />
36.102 Orang<br />
KUALANAMU-M24<br />
Penumpang pesawat di Bandara Kualanamu pada H+4 arus<br />
balik libur Natal dan Tahun Baru 2018, capai 36.102 orang.<br />
Mengalami peningkatan 13 persen dibanding tahun sebelumnya<br />
hanya 31.909 orang.<br />
Peningkatan juga terjadi pada pergerakan pesawat, baik yang<br />
datang dan pergi mencapai 252 penerbangan atau mengalami<br />
peningkatan sebesar 12 persen, dibanding tahun sebelumnya<br />
hanya 225 penerbangan.<br />
Manager Humas PT AP II Cabang Bandara Kualanamu, Wisnu<br />
Budi Setianto, kepada wartawan, Sabtu (6/1), membenarkan<br />
adanya peningkatan jumlah penumpang dan pergerakan pesawat<br />
tersebut. Menurutnya, jumlah itu akan terus bertambah,<br />
mengingat libur Natal dan Tahun Baru, berakhir Minggu (7/1).<br />
Dikatakannya, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan<br />
seluruh petugas yang ada di Bandara Kualanamu untuk mengatasi<br />
antrean panjang. "Kita akan terus berkoordinasi dengan petugas<br />
di Bandara Kualanamu, sehingga antrean panjang di titik tertentu<br />
dapat diurai dengan baik. Dan pelayanan terbaik dapat dirasakan<br />
pengguna jasa, khususnya penumpang," pungkas Wisnu.<br />
Amatan di terminal counter check in, area terminal dan di pintu<br />
keberangkatan, baik domestik dan international, terpantau<br />
dipadati penumpang. Begitu juga dengan berbagai barang<br />
bawaan penumpang yang banyak. Sehingga proses check in dan<br />
pemeriksaan mesin X Ray di pintu masuk agak terlambat.<br />
(yanfebri)<br />
DIANGGAP MELANGGAR UU KETENAGAKERJAAN<br />
Besaran Penetapan UMK Asahan 2017 Diabaikan<br />
KISARAN-M24<br />
Banyak pihak perusahaan di<br />
Asahan yang mengabaikan besaran<br />
upah minimum kota<br />
(UMK) 2017 yang telah ditetapkan<br />
sebesar Rp2.2<strong>08</strong>.787. Sikap<br />
tersebut jelas melanggar UU No<br />
13/2003 tentang Ketenagakerjaan.<br />
Berdasarkan survey dan observasi<br />
di lapangan, pada<br />
umumnya, pihak perusahaan<br />
banyak mengabaikan ketentuan<br />
pengupahan ini. “Sebagaimana<br />
penuturan beberapa pekerja dan<br />
buruh,” ungkap Zainul, aktivis<br />
di Kota Kisaran, yang prihatin<br />
terhadap nasib pekerja dan<br />
buruh di Asahan, kepada M24,<br />
Minggu (7/1).<br />
Menurutnya, upah merupakan<br />
hak pekerja yang diterima<br />
dalam bentuk uang, dari<br />
perusahaan atau pemberi kerja,<br />
sebagai imbalan atas jasa mereka<br />
17 TAHUN JADI TUKANG JAHIT SEPATU<br />
Acai Berharap UKM Bantu Kembangkan Usaha<br />
TJ BALAI-M24<br />
Pria yang berprofesi sebagai tukang jahit<br />
sepatu ini kerap mangkal di Jln Cokroaminoto,<br />
Kelurahan Pantai Burung, Kecamatan TB-<br />
Selatan. Sayangnya, sekalipun dirinya belum<br />
pernah tersentuh bantuan dari Pemerintah<br />
Kota Tanjungbalai.<br />
Nurdin alias Acai (42), tukang<br />
pjahit sepatu yang ditemui di<br />
lokasi, Minggu (7/1), merupakan<br />
warga Jln Utama, Gang Aman,<br />
Lingkungan I, Kelurahan Semula<br />
Jadi, Kecamatan Datuk Bandar<br />
Timur.<br />
Ia mengaku, sejak menjadi<br />
penjahit sepatu di emperan toko<br />
milik orang, dia tidak pernah<br />
sekalipun mendapat perlakukan<br />
tidak adil dari penegak Perda,<br />
Satpol PP. "17 tahun aku sudah<br />
menjalani profesi seperti ini bang<br />
dan tidak pernah diusir. Karena<br />
banyak juga dari petugas Satpol<br />
PP yang menjahitkan sepatunya<br />
kemari," ungkapnya.<br />
Dikatakan pria yang memiliki<br />
(buruh-red), yang telah maupun<br />
yang akan dilakukan.<br />
Lebih lanjut dikatakannya,<br />
pemerintah pusat beberapa<br />
waktu lalu telah membuat UU,<br />
yang diantara pasalnya adalah<br />
penegasan tentang Upah Minimum<br />
(UM) terhadap pekerja<br />
dan buruh. Termasuk tunjangan<br />
dan hak-hak normatif lainnya.<br />
“Pada UU No 13/2003<br />
tentang Ketenagakerjaan, di<br />
pasal 90:1.jo Permenakertrans<br />
No 7/2013 pasal 15:1 dijelaskan,<br />
bahwa pihak pengusaha<br />
dilarang memberikan upah di<br />
bawah UMK yang telah<br />
ditetapkan Pemprov, Pemkab<br />
maupun Pemko, sebagaimana<br />
telah diatur pada pasal 185:2,<br />
yang menjelaskan, bagi<br />
pengusaha yang memberikan<br />
upah kepada para buruh di<br />
bawah upah minimum, diklasifikasikan<br />
sebagai perbuatan<br />
enam anak ini, sejak usaha yang<br />
dilakoninya berdiri dengan<br />
tenaganya, walau kemampuannya<br />
berkurang, akibat<br />
kondisi tubuh yang cacat di kaki,<br />
dia sekalipun belum pernah<br />
disentuh Pemko Tanjungbalai.<br />
"17 tahun berusaha bang di<br />
pinggiran jalan atau di depan<br />
toko orang, belum pernah aku<br />
dibantu, baik UKM Kota<br />
Tanjungbalai ataupun bantuan<br />
lainnya. Sementara siapa yang<br />
nggak kepingin mengembangkan<br />
usaha," kata Acai.<br />
Pria mualaf awal-awal<br />
menikah ini, menambahkan,<br />
sejak itu pula dirinya tidak<br />
pernah meminta dan hanya<br />
Acai saat ditemui di lokasi mangkalnya (M24-Ambon)<br />
” “<br />
Permasalahan tersebut agar<br />
tidak berlanjut-lanjut. Kalau<br />
dibiarkan, maka akan terjadi<br />
perampasan hak para buruh/<br />
pekerja tersebut. Ke depan<br />
antara pihak perusahaan<br />
dengan pihak tenaga kerja,<br />
dapat menciptakan hubungan<br />
sinergis, agar tercipta<br />
ketenagakerjaan yang nyaman<br />
tindak pidana kejahatan,” ungkap<br />
Zainul, seorang aktivis di<br />
Kota Kisaran kepada M24,<br />
Minggu (7/1).<br />
Zainul menjelaskan, perbuatan<br />
tersebut telah diatur sebagaimana<br />
pada pasal 185 :1.<br />
“Pihak pengusaha yang memberikan<br />
upah kepada buruh di<br />
bawah upah minimum dapat<br />
dipenjara paling sedikit 1 tahun<br />
penjara dan paling banyak 4<br />
tahun penjara dan/atau denda<br />
Rp400.000.000,” tegasnya.<br />
Senada, Bambang Irwansyah,<br />
aktivis lainnya, berharap, agar<br />
permasalahan terkait upah minimum<br />
tersebut dapat segera<br />
diselesaikan oleh pihak pemerintah.<br />
“Permasalahan tersebut<br />
agar tidak berlanjut-lanjut. Kalau<br />
dibiarkan, maka akan terjadi<br />
perampasan hak para buruh/<br />
pekerja tersebut. Ke depan<br />
antara pihak perusahaan dengan<br />
pihak tenaga kerja, dapat<br />
menciptakan hubungan sinergis,<br />
agar tercipta ketenagakerjaan<br />
yang nyaman,”<br />
ujarnya.<br />
Bambang juga berharap, Bupati<br />
Asahan C/q Disnaker dan<br />
pihak terkait, DPRD, DEPEKAB<br />
Asahan, DPK APINDO, SBSI/<br />
SPSI, untuk aspiratif, responsif<br />
dan tanggap akan aspirasi ini.<br />
Terpisah, Kadisnaker Asahan<br />
Jaya Prana Sembiring, melalui<br />
Kabid Hubungan Industrial M<br />
Syafii SH, menjelaskan, UMK<br />
Asahan untuk tahun 2018,<br />
sebagaimana kebutuhan hidup<br />
layak (KHL) sebesar<br />
Rp2.401.172. “Angka ini telah<br />
direkomendasikan oleh Bupati<br />
Asahan dan kini tengah<br />
pertimbangan gubernur untuk<br />
ditetapkan,” ungkapnya.<br />
Terkait permasalahan<br />
tersebut, dia berharap kepada<br />
pihak pekerja/buruh, agar<br />
dapat melaporkan pihak<br />
perusahaan kepada pihak<br />
Disnaker Asahan, apabila<br />
melakukan tindakan yang tidak<br />
wajar. “Silahkan melapor<br />
kepada kami, Disnaker Asahan,<br />
jika hak-hak para pekerja/buruh<br />
tidak dipenuhi oleh pihak<br />
perusahaan,” harapnya. (deddy)<br />
berpasrah kepada Tuhan.<br />
Semoga para petinggi di kota<br />
Kerang ini dapat melihat,<br />
mendengar dan memperhatikan<br />
serta membantu warganya yang<br />
miskin, memiliki keterbatasan<br />
dan kemauan besar untuk maju<br />
serta berusaha sendiri,"<br />
paparnya.<br />
Lebih lanjut dikatakannya, di<br />
lingkungannyanya, Acai pernah<br />
mendengar Kepling memberikan<br />
bantuan kepada warga sekitar,<br />
namun untuk dirinya tidak<br />
didatangi. "Yah aku hanya dengar<br />
aja bang dan karena tak ada<br />
bantuan datang ke rumah, aku<br />
hanya diam dan berpasrah serta<br />
tetap berusaha sebagai tukang<br />
penjahit sepatu atau sandal,"<br />
jelasnya.<br />
Dia berharap Walikota<br />
Tanjungbalai, HM Syahrial SH<br />
MH, baik langsung maupun<br />
melalui ajudan dan orang-orang<br />
terdekatnya, dapat melihat dan<br />
memberikan sedikit bantuan,<br />
untuk usaha. Termasuk tempat<br />
untuk menjahit sepatu sepantasnya.<br />
"Semoga ya bang," harap<br />
Acai. (ambon)<br />
Aksi pengobatan gratis PT EWA (M24-Sopian)<br />
PT EWA Gelar Pengobatan Gratis<br />
BINJAI-M24<br />
Menyambut Natal 2017 dan Tahun Baru 2018, PT Eka Wira<br />
Abadi (EWA) gelar rangkaian kegiatan kepedulian sosial, berupa<br />
pengobatan gratis, di Loos Raja Berneh Desa Belinteng,<br />
Kecamatan Sei Bingei, Kabupaten Langkat, Selasa (19/12).<br />
Kegiatan ini bekerjasama dengan Murni Teguh Hospital dan<br />
PMKK Philadelphia. "Kegiatan kepedulian sosial ini merupakan<br />
bagian dari komitmen PT Ewa, dalam mewujudkan masyarakat<br />
yang sehat," kata Humas PT EWA, Herwis Sinaga, Sabtu (6/1).<br />
Herwis menambahkan, seiring dengan kepedulian terhadap<br />
kesehatan masyarakat, PT EWA berupaya untuk menghadirkan<br />
kemanfaatan bagi masyarakat. Termasuk menyambut momentum<br />
hari raya keagamaan yang diselenggarakan secara rutin setiap<br />
tahun.<br />
Pengobatan gratis ini diikuti 120 orang dan terlihat masyarakat<br />
sangat antusias, untuk mengikuti kegiatan tersebut. Adapun gejala<br />
penyakit yang diobati, seperti deabetes, demam dan penyakit<br />
kulit.<br />
"Pertama-tama masyarakat yang datang dicek tensi, cek darah,<br />
konsultasi kesehatan dan penyuluhan kesehatan. Dan kita<br />
bersyukur, banyak masyarakat yang berterimakasih atas<br />
terlaksananya kegiatan ini," ungkapnya. (sopian)<br />
Kegiatan open house Wabup Karo (M24-Sekilap)<br />
Wabup Karo Gelar Open House<br />
KARO-M24<br />
Sambut perayaan tahun Baru 2018, Pemkab Karo gelar acara<br />
ramah tamah dan open house, di Rumah Dinas Wakil Bupati Karo,<br />
Jln Veteran Kabanjahe, Jumat (5/1), mulai pukul 10.00 WIB.<br />
Awalnya, Kapolres Karo, AKBP Benni R Hutajulu, menyanyikan<br />
lagu tembang kenangan membuat para tamu undangan terharu.<br />
Dia berharap dibukakan pintu seluas-luasnya, agar dapat melayani<br />
sebagai tugas inti pokok. "Artinya, segala kegiatan Kamtibmas<br />
adalah tanggungjawab kami, untuk melayani masyarakat," ujar<br />
Benni, yang yakin elemen masyarakat yang hadir di sini<br />
merupakan perwakilan Masyarakat Karo berprestasi.<br />
Bupati Karo, Terkelin Brahmana SH, didampingi Wakil Bupati<br />
Karo Cory S Sebayang, mengatakan, dengan momentum tahun<br />
baru, kiranya dapat merajut dan memupuk rasa kebersamaan<br />
bersama. Sekaligus juga memberi semangat dan harapan baru<br />
lebih baik, dalam membangun Kabupaten Karo.<br />
Terkelin juga mengajak seluruh SKPD untuk kerja keras, saling<br />
bekerjasama dan berkolaborasi, mewujudkan segala programprogram<br />
Pemkab Karo tahun 2018, demi kemajuan pembangunan<br />
dan kepentingan masyarakat Kabupaten Karo.<br />
Wakil Bupati Karo, Cory S Sebayang, memaparkan programprogram<br />
strategis Kabupaten Karo TA 2018, di bidang E-<br />
Goverment, Infrastruktur, Kebencanaan, Pariwisata, Pertanian dan<br />
Perdagangan. (sekilap)